SKOR NILAI:
DISUSUN OLEH :
NIM : (4203351024)
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
Rahmat-Nyalah kami dapat menyelesaikan tugas Critical Journal Review untuk
memenuhi tugas mata kuliah Profesi Pendidikan tanpa halangan yang berarti dan
selesai tepat pada waktunya.
Kami sadar critical Journal ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu
kami berharap saran dan kritik dari semua pihak untuk kesempurnaan critical
Journal ini. Dan saya berharap semoga critical journal ini bermanfaat bagi kita
semua.
Medan,Maret 2021
ii
DAFTAR ISI
iii
EXSECUTIVE SUMMARY
1
bimbingan untuk pengembangan peserta didik seutuhnya. Pengembangan peserta
didik seutuhnya ini, mengambil posisi pendidikan yang holistik, sebagai lawan
keduksianisatiks. Posisi holistik ini tidak hanya berkenaan dengan peserta didik
secara individu, melainkan juga mengenai masyarakat.
Bahwa masyarakat secara keseluruhan perlu mendapat pendidikan
dinyatakan dengan: bahwa negara mencerdaskan kehidupan bangsa bahwa tiap
warganegara berhak mendapat pendidikan. Lain dari itu pendidikan juga mengenal
pluralisme dengan pernyataan yang menjelaskan bahwa pendidikan perlu
memperhatikan peserta didik yang luar biasa dalam arti tinggi kecenderungannya
atau dalam artian kurang. Dengan deskripsi ini menjadi jelaslah bahwa pendidikan
di Indonesia berusaha mewujudkan hak asasi manusia sesungguh-sungguhnya.
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Critical Jurnal Review adalah laporan hasil kritik atau berupa komentar tentang
suatu topik materi bahasan isi suatu jurnal dengan melakukan perbandingan.
Penulisan critikal jurnal ini pada dasarnya adalah untuk membandingkan satu
jurnal dengan jurnal yang lain dan akan dijadikan sumber referensi maupun
pembanding dari jurnal yang akan dikritik. Setiap jurnal u yang dibuat oleh penulis
tertentu pastilah mempunyai kekurangan dan kelebihan masing – masing.
Kelayakan suatu jurnal dapat kita ketahui jika kita melakukan resensi terhadap buku
itu dengan perbandingan terhadap jurnal lainnya.
1.3 Manfaat
1. Kita dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan jurnal yang satu dengan
jurnal yang lain
2. Terpenuhi nya tugas CJR pada mata kuliah Profesi Kependidikan
3. Membantu memahami tentang keprofesional seorang guru
3
BAB II
PEMBAHASAN
Nomor Jurnal : 1
2. Jurnal Pembanding
4
2.2 Isi Jurnal
Jurnal Utama
1. Pendahuluan
Dalam rangka mewujudkan pendidikan yang bermutu tentu tidak terlepas dari
peranan berbagai pihak, salah satunya adalah peran tenaga kependidikan. Hamalik
(2003 : 9) tenaga kependidikan merupakan suatu komponen yang penting dalam
penyelenggaraan pendidikan, yang bertugas menyelenggarakan kegiatan mengajar,
melatih, meneliti, mengembangkan, mengelola dan memberikan pelayanan teknis
dalam bidang kependidikan.
Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan, aspek utama yang ditentukan
adalah kualitas guru. Hal ini disebabkan guru merupakan titik sentral dalam
pembaharuan dan peningkatan mutu pendidikan, dengan kata lain salah satu
persyaratan penting bagi peningkatan mutu pendidikan adalah apabila pelaksanaan
proses belajar mengajar dilakukan oleh pendidik-pendidik yang dapat diandalkan
keprofesionalannya.
Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005 dan Peraturan
Pemerintah No. 19 Tahun 2005 dinyatakan bahwa kompetensi guru meliputi
kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi profesional dan
kompetensi sosial. Berlakunya undang-undang dan peraturan tersebut menuntut
para guru untuk meningkatkan profesionalismenya melalui pelatihan, penulisan
karya ilmiah, dan sebagainya.
Guru yang memiliki motivasi tinggi akan memandang berbagai kekurangan
yang ada di sekolah sebagai tantangan. Ia akan berusaha sedapat mungkin untuk
mengatasi kekurangan itu. Dengan adanya perhatian yang baik terhadap guru, akan
dapat menimbulkan motivasi para guru untuk berbuat yang terbaik dalam
melakukan tugas sehingga menumbuhkan komitmen dalam melakukan pekerjaan
yang berkualitas dan bertanggung jawab demi kemajuan organisasi. Di dalam suatu
5
organisasi, kinerja memiliki pengaruh yang sangat besar bagi tercapainya tujuan
organisasi tersebut. Kinerja dapat diartikan sebagai hasil kerja yang dapat dilihat
secara kualitas maupun kuantitas ketika seseorang melakukan tugas yang menjadi
tanggung jawabnya.
2. Deskripsi
Hakikat guru profesional adalah guru yang mampu memberikan pelayanan yang
terbaik bagi para siswanya dengan kemampuan khusus yang dimilikinya, sehingga
siswa dapat menerima dan memahami penyampaian materi yang diberikan.
Seorang guru tidak hanya dituntut untuk memiliki kemampuan teknis edukatif
dalam melaksanakan tugasnya, tetapi juga harus memiliki karakter yang dapat
diandalkan sehingga dapat menjadi panutan bagi siswa, keluarga, dan masyarakat.
Pembinaan karakter profesional guru mendorong pengembangan potensi guru
secara terus menerus dan berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan pengajaran
masing-masing guru.
Kompetensi yang harus dimiliki guru dapat dijabarkan sebagai berikut:
a) Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir a
dikemukakan bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola
pembelajaran peserta didik meliputi pemahaman terhadap peserta didik,
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
kompetensi yang dimilikinya.
b) Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir b
kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap,
stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan
berakhlak mulia.
c) Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir c
kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi
pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya
membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan.
6
d) Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir d
Kemampuan sosial adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari
masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta
didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik,
dan masyarakat sekitar.
Motivasi kerja seorang guru adalah keadaan yang membuat guru mempunyai
kemauan atau keinginan untuk mencapai tujuan tertentu melalui pelaksanaan
tugastugas keguruan. Motivasi kerja guru akan memberikan kekuatan untuk
melaksanakan aktivitas pekerjaan sehingga menyebabkan seorang guru mengetahui
adanya tujuan yang relevan antara tujuan organisasi dengan tujuan pribadinya.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tujuan dan sasaran-sasaran dalam
organisasi sekolah akan tercapai apabila semua komponen organisasi termasuk guru
memiliki motivasi yang tinggi secara optimal.
7
c. Memimpin Yaitu pekerjaan seorang guru untuk memotivasikan,
mendorong, dan menstimulasikan murid-muridnya, sehingga mereka siap
mewujudkan tujuan belajar.
d. Mengawasi Yaitu pekerjaan seorang guru untuk menentukan apakah
fungsinya dalam mengorganisasikan dan memimpin di atas telah berhasil
dalam mewujudkan tujuan yang telah dirumuskan. Jika tujuan belum dapat
diwujudkan, maka guru harus menilai dan mengatur kembali situasinya dan
bukunya mengubah tujuan.
Pada tingkatan institusional dan instruksional guru berada di lapisan terdepan yang
berhadapan langsung dengan peserta didik dan masyarakat. Guru sebagai sebuah
profesi yang akan mengantarkan anak-anak penerus bangsa untuk mencapai
keberhasilan memiliki peran dan fungsi yang akan semakin kompleks di masa yang
akan datang. Oleh karena itu, peningkatan kualitas guru membutuhkan penanganan
yang lebih serius. Profesi guru menuntut adanya kesadaran dan tanggung jawab
yang lebih kuat dalam menjalankan peran dan fungsinya sebagai guru.
Jurnal Pembanding
1.Pendahuluan
Etika sebagai filsafat yang ruang lingkupnya adalah masalah nilai, baik buruk,
yang terjalin dalam hubungan antar manusia, mempunyai sejumlah aliran. Di antara
aliran-aliran itu terdapat absolut dan relatif idealis, praktis, pragmatis dan
konsekuensiatis serta non-konsekuensiatis. Masing-masing mempunyai dasar
pijakan sendiri. Meskipun masing-masing dapat diurai dan dapat diperkirakan
bagaimana konsekuensinya bila dikaitkan dengan pendidikan namun keadaan ini
akan semakin lebih jelas, bila konsep tentang pendidikan dikupas lebih dahulu. Hal
yang semacam ini juga terjadi pada pembicaraan tentang nilai-nilai profesi
kependidikan. Oleh karena itu, sebagai pendidik hendaknya kita mengetahui,
memahami dan dapat menerapkan etika dan nilai-nilai profesi kependidikan. Maka
dari itu penulis mencoba untuk menyusun aliran-aliran pendidikan, etika
8
pendidikan dan nilai-nilai pendidikan agar mempermudah pendidik untuk menjadi
guru professional.
2.Deskripsi
Etika Etika filsafat tentang nilai, yang secara lebih spesifik dapat dinyatakan
sebagai nilai baik dan buruk berkenaaan dengan hubungan antara manusia.
Beberapa aturan yang telah disinggung dimuka, dapat dijelaskan secara singkat
sebagai berikut:
9
Pemaparan mengenai konsep pendidikan dan pembelajaran secara singkat
dimuka, yang tersusun secara filosofis-teoritis diharapkan merupakan gambaran
Das Sollen dan Das Sein. Das Sollen, karena menggambarkan harapan hasil
pendidikan holistik dan Das Sein karena untuk memenuhi perlu ada cara-cara yang
bijaksana untuk mempertemukan dua kawasan otak manusia.
Sikap dan perilaku yang optimis, baik dari pendidik maupun peserta didik
merupakan modal penting bagi timbulnya motivasi terjadinya proses pendidikan
yang linier serta optimistik.
10
BAB III
Jurnal utama ini memuat sangat banyak materi dan penjelasan yang dibahas
sesuai dengan judulnya “Pengaruh Profesionalisme guru Dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Guru Ekonomi SMA Se- kota”. Pada buku utama ini bagus untuk
dipelajari untuk menambah wawasan mengenai pendidikan dan profesionalisme
guru yang dicantumkan dalam UU . Memuat pembahasan yang telah teruji dari ahli-
ahi yang bersangkutan maupun dengan undang-undang yang mengaturnya.
Contohnya: dalam pembahasan mengenai guru sebagai tenaga pendidik di
hubungkan dengan UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Materi jurnal
yang dipaparkan telah dipelajari sebagai bahan ajar untuk mata kuliah profesi
Kependidikan, menjabarkan kompentensi seorang guru dalam beberapa standar dan
memberi pengertian tentang hakekat guru profesionalisme.
Sedangkan Jurnal pembanding memaparkan teori dengan baik yang
menjelaskan bagaimana seharusnya guru bertindak secara profesional melalui etika
yang dibuat maupun yang dicantumkan dalam UU. Dengan memahami penjelasan
buku ini, kita tau nilai positif dari etika yang baik dapat dilihat adanya nilai optimis
dari pendidikan yang menambah motivasi dari pendidik.
11
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Etika akan menjadi jelas fungsinya bila dikaitkan dengan pendidikan. Pendidikan
yang dimaksud adalah holistik, karena pendekatan reduksianistik hendaknya
berangsur ditinggalkan. Lain dari itu agar pendidikan dapat mengembangkan
authority from within perlu dikembangkan, potensi yang ada pada peserta dicek
secara utuh. Lingkungan yang mendidik perlu dikembangkan pula, yang dewasa ini
telah diwarnai oleh berbagai kegiatan dan kelembagaan. Lingkungan dengan
berbagai aspeknya perlu ditatap sebagai sasaran dialog. Semoga semuanya
mempunyai peranan demi pendidikan yang baik. Kesemuanya ini perlu dihayati
sebagai bernilai untuk pengembangan profesi kependidikan. Pendidikan yang
holistik diharapkan menjangkau masa depan secara realistik.
4.2 Rekomendasi
Jurnal sangat cocok untuk dibaca dan dijadikan bahan refleksi bagi penelitian
mahasiswa calon guru. karna pada jurnal pertama memaparkan teori
keprofesionalisme sangat baik dengan meningkatkan motivasi guru dalam belajar
dan pada jurnal jurnal mengajarkan tentang etika yang seharusnya dilakukan oleh
seorang guru yang profesional.
12
DAFTAR PUSTAKA
13