Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL JOURNAL REVIEW

PROFESI KEPENDIDIKAN

Dosen PU : Prof. Dr. Dina Ampera M.Si

Disusun Oleh :

Nama : Amanda Br. Bukit

Nim : 5221144016

Kelas : Reguler_B

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA


PRODI PENDIDIKAN TATA RIAS
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
FAKULTAS TEKNIK
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadiratan Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan critical Journal
review dengan buku “Profesi kependidikan” untuk memenuhi tugas mata kuliah Profesi
kependidikan dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga saya
berterimakasih kepada Ibu Prof. Dr. Dina Ampera M.Si selaku Dosen pengampu mata kuliah
Profesi kependidikan di UNIMED yang telah memberikan tugas dan bimibingannya kepada
penulis.

Penulis sangat berharap kiranya critical book ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk
mengetahui isi buku beserta kelebihan dan kekurangan dari buku tersebut . Penulis juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam critical book ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
critical book yang telah penulis buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Medan, 2 Mei 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. RASIONALISASI CJR ................................................................................... 1
B. TUJUAN CJR ................................................................................................. 1
C. MANFAAT CJR ............................................................................................. 1
D. IDENTITAS CJR ............................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ISI JURNAL ................................................................ 4
A. JURNAL UTAMA .......................................................................................... 4
B. JURNAL PEMBANDING SATU .................................................................... 7
BAB III KEKURANGAN DAN KELEBIHAN .................................................. 11
BAB IV PENUTUP ............................................................................................ 13
A. KESIMPULAN .............................................................................................. 13
B. SARAN .......................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CJR

Disaat kita membutuhkan sebuah referensi, yaitu jurnal sebagai sumber bacaan

kita selain buku dalam mempelajari mata kuliah startegi pembelajaran, sebaiknya

kita terlebih dahulu mengkritisi jurnal tersebut agar kita mengetahui journal mana

yang lebih relevan untuk dijadikan sumber bacaan. Dan melatih diri untuk berpikir

kritis.

1.2 Tujuan Penulisan CJR

1. Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Strategi Pembelajaran, Mencari dan

menemukan kekurangan dari jurnal yang diidentifikasi. memberi masukan

kepada jurnal tersebut. Dan menjadikannya menjadi lebih baik untuk

kedepannya.

2. Menilai kekurangan dan kelebihan dari masing-masing jurnal yang di Review.

3. Untuk media pembelajaran bagi mahasiswa dan dapat menambah wawasan

mahasiswa.

1.3 Manfaat CJR

1. Memahami secara mendalam isi jurnal yang dikeritik sehingga tidak mudah

lupa dan dapat sebagai bahan diskusi.

2. Menambah pengetahuan dari jurnal yang dikeritik serta mengasah keterampilan

menulis.

3. Memahami bagaimana cara membuat Criticak Jurnal Review dan

membandingkan jurnal dengan benar.

1
1.4 Identitas Jurnal

a. Jurnal Utama

Judul Artikel Pengembangan profesi guru dalam

meningkatkan kinerja guru

Nama Journal Jurnal Pendidikan Manajemen

Perkantoran

Edisi terbit -

Pengarang Artikel Ayu Dwi Kesuma Putri1, Nani

Imaniyati2*

Penerbit IP Manper

Kota terbit No. 229 Bandung, Jawa Barat Indonesia

Nomor ISSN 2656-4734

Alamat Situs ejournal.upi.edu

b. Jurnal kedua

Judul Artikel PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN


MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU
EKONOMI

Nama Journal -

Edisi terbit No.1 (2015)

Pengarang Artikel Tiara Anggia Dewi

Penerbit Universitas Muhammadiyah Metro

Kota terbit Malang

Nomor ISSN 2442-9449

Alamat Situs -

2
BAB II

RINGKASAN JURNAL

A. JURNAL UTAMA

a. Pendahuluan

Dalam beberapa tahun terakhir, perhatian publik untuk kualitas guru dan
pendidikan guru memiliki kebijakan mendorong dan akreditasi lembaga di
Amerika Serikat untuk mengadakan program persiapan guru (TPPs) bertanggung
jawab untukefektivitas lulusan mereka (Kevin C. Bastian, 2016). Pendidikan adalah
mungkin salah satu kegiatan sosial yang paling penting dal am kehidupan manusia.
Guru dan pendidik memainkan peran penting dalam mendukung dan memotivasi
siswa. Mereka harus selalu memperbaiki diri untuk menjadi visioner dan baik-bulat
di bidang yang mereka ajarkan. Mereka harus disiplin di tempat kerja (Ninlawan,
2015). Dikarenakan, tujuan utama dari pembelajaran adalah untuk mempersiapkan
peserta didik menjadi pekerja yang sukses di dunia kerja (Finch, R, & Crunkilton,
1999).

Dalam meraih mutu pendidikan yang baik sangat dipengaruhi oleh kinerja guru
dalam melaksanakan tugasnya sehingga kinerja guru menjadi tuntutan penting
untuk mencapai keberhasilan pendidikan. Secara umum mutu pendidikan yang
baik menjadi tolok ukur bagi keberhasilan kinerja yang ditunjukkan guru.Namun,
kenyataan menunjukkan bahwa kualitas guru di Indonesia masih tergolong relatif
rendah. Hal ini antara lain disebabkan oleh tidak terpenuhinya kualitas pendidikan.

Salah satu upaya dalam pengembangan profesi guru dengan cara peningkatan
dan pengembangan keterampilan dapat diperoleh melalui proses pembelajaran.
Pengembangan profesional guru dipelajari dan disajikan dalam sastra relevan di
banyak berbeda cara. Tapi selalu merupakan inti dari upaya tersebut adalah
memahami bahwa pengembangan profesional adalah tentang guru belajar, belajar
cara belajar, dan mengubah pengetahuan mereka praktek untuk kepentingan siswa
mereka (Avalos, 2011). Pada prinsipnya, dapat dikatakan bahwa tujuan utama dari
pendidikan, secara umum, pencapaian persiapan optimal profesional masa depan.

Mengingat pentingnya kinerja guru dalam pendidikan, maka diperlukan upaya


untuk meningkatkan kinerja guru. Berdasarkan teori perilaku dari Luthans
banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja guru. Salah satu faktor yang
sangat mempengaruhi kinerja guru tersebut diantaranya adalah faktor
pengembangan profesi guru, faktor tersebut yang dijadikan kajian dari penelitian
ini.

3
b. Deskripsi isi

Pengembangan profesi guru adalah proses kegiatan dalam rangka


menyesuaikan kemampuan profesional guru dengan tuntutan pendidikan dan
pengajaran. Pengembangan profesi guru di lingkungan pendidikan diarahkan
pada kualitas profesional, penilaian kinerja secara obyektif, transparan dan
akuntabilitas, serta memotivasi untuk meningkatkan kinerja dan prestasi
(Soewarni, 2004). Pengembangan profesi guru pada dasarnya adalah peningkatan
kualitas kompetensi guru. Beberapa dimensi utama dalam kompetensi guru adalah
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,dan kompetensi
profesional (Ana-Maria Petrescu, 2015).

Pengembangan profesi adalah kegiatan guru dalam pengamalan ilmu dan


pengetahuan, teknologi dan keterampilan untuk meningkatkan mutu, baik bagi
proses belajar mengajar dan profesionalisme tenaga kependidikan lainnya (Zainal &
Elham, 2007). Pengembangan profesi merupakan peningkatan-peningkatan pribadi
yang dilakukan seseorang untuk mencapai suatu rencana profesi (Hani, 2001, hal.
123). Profesi ialah suatu jabatan atau pekerjaan biasa seperti halnya dengan
pekerjaan-pekerjaan lain. Pengembangan profesi guru merupakan hal penting
untuk diperhatikan guna mengantisipasi perubahan dan besarnya tuntutan
terhadap profesi guru yang utamanya ditekankan pada penguasaan ilmu
pengetahuan (Ondi & Aris, 2010) Pengembangan profesional dapat didefinisikan
sebagai proses karir panjang di mana pendidik menyempurnakan mengajar mereka
untuk memenuhi kebutuhan siswa (Maggioli, 2004).

Dalam penelitian ini, indikator yang digunakan adalah berdasarkan pendapat


dari Abdul Majid (2011, hlm. 8) mengungkapkan terdapat beberapa indikator
pengembangan profesi guru yaitu : (1) Mengikuti informasi perkembangan IPTEK
yang mendukung profesi melalui berbagai kegiatan ilmiah, (2) Mengembangkan
berbagai model pembelajaran, (3) Menulis karya ilmiah, (4) Membuat alat
peraga/media, (5) Mengikuti pendidikan kualifikasi, (6) Mengikuti kegiatan
pengembangan kurikulum.

Profesi pendidik merupakan profesi yang sangat penting dalam kehidupan


suatu bangsa. Hal ini tidak lain karena posisi pendidikan yang sangat penting
dalam konteks kehidupan bangsa. Pendidik merupakan unsur dominan dalam
suatu proses pendidikan, sehingga kualitas pendidikan banyak ditentukan oleh
kualitas pendidik dalam menjalankan peran dan tugasnya di masyarakat.

4
Oleh karena itu, upaya-upaya untuk terus mengembangkan profesi pendidik
(guru) menjadi suatu syarat mutlak bagi kemajuan suatu bangsa,
meningkatnyakualitas pendidik akan mendorong pada peningkatan kualitas
pendidikan baik proses maupun hasilnya.

Kinerja Guru

Kinerja guru adalah hasil kerja yang erat kaitannya dengan pelaksanaan tugas
sebagai guru profesional (Wahyuni, Christiananta, & Eliyana, 2014) (Hussain,
Ahmedy, & Haider, 2014). Kinerja yang baik terkait juga dengan pencapaian
kualitas, kuantitas, kerjasama, kehandalan dan kreativitas (Saleh, Dzulkifli,
Abdullah, & Yaakob, 2011), kinerja berarti produktivitas dan output karyawan
sebagai hasil dari pengembangan karyawan. Kinerja pada akhirnya akan
mempengaruhi efektivitas organisasi (Hameed & Waheed, 2011). Kinerja yang baik
mencerminkan kemampuan untuk berkontribusi melalui karya-karya mereka
mengarah pada pencapaian perilaku yang sesuai dengan tujuan dari perusahaan
atau organisasi (Muda, Rafiki, & Harahap, 2014).

Kinerja guru adalah segala hasil dari usaha guru dalam mengantarkan proses
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan, yang meliputi seluruh
kegiatan yang menyangkut tugasnya sebagai guru. Tugas profesional seorang
guru mencakup kegiatan mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai dan mengevaluasi pesrta didik.Sehingga dapat disimpulkan
bahwa kinerja guru merupakan hasil kerja yang dicapai oleh seorang guru dalam
melaksanakan tugas mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Kinerja seorang guru dapat dilihat dari
prestasi yang diperoleh oleh seorang guru, bagaimana seorang gurudalam
melaksanakan proses pembelajaran dan mengevaluasi hasil pembelajaran serta
memberikan tindak lanjut dari evaluasi pembelajaran, dan hasil kerja yang
diperoleh oleh seorang guru.

5
Penilitian ini menitikberatkan terhadap penilaian kirerja guru yang dipengaruhi
oleh faktor, yaitu pengembangan profesi guru. Terdapat beberapa indikator yang
mengukur kinerja guru, yaitu : Penyusunan program belajar, Pelaksanaan program
pembelajaran, Pelaksanaan Evaluasi, Analisis Evaluasi, Pelaksanaan perbaikan dan
pengayaan.Kinerja atau prestasi kerja adalah salah satu variabel dependen yang
paling penting dan telah dipelajari selama satu dekade panjang (Jankingthong &
Rurkkhum, 2012), selama dekade tersebut juga telah dilakukan penelitian empiris,
meskipun pengamatan mengenai kinerja guru tersedia relatif sedikit (Dee &
Wyckoff, 2013). Penelitian mengenai kinerja sangat menarik dilakukan karena
mencapai tingkat tinggi kinerja karyawan dianggap tujuan umum bagi banyak
organisasi (Yvonne, Rahman, & Long, 2014).

6
B. JURNAL PEMBANDING

a. Pendahuluan

Peningkatan kualitas pendidikan merupakan agenda besar pendidikan di


Indonesia. Dalam rangka mewujudkan pendidikan yang bermutu tentu tidak
terlepas dari peranan berbagai pihak, salah satunya adalah peran tenaga
kependidikan. Hamalik (2003 : 9) tenaga kependidikan merupakan suatu komponen
yangpenting dalam penyelenggaraan pendidikan, yang bertugas menyelenggarakan
kegiatan mengajar, melatih, meneliti, mengembangkan, mengelola dan memberikan
pelayanan teknis dalam bidang kependidikanDalam upaya peningkatan mutu
pendidikan, aspek utama yang ditentukan adalah kualitas guru. Hal ini disebabkan
guru merupakan titik sentral dalam pembaharuan dan peningkatan mutu
pendidikan, dengan kata lain salah satu persyaratan penting bagi peningkatan mutu
pendidikan adalah apabila pelaksanaan proses belajar mengajar dilakukan oleh
pendidik-pendidik yang dapat diandalkan keprofesionalannya.

Agus F. Tamyong dalam Usman (2010:15) menyatakan pengertian guru


profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus
dalambidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai
guru dengan kemampuan maksimal. Undang-Undang Guru dan Dosen No. 14
Tahun 2005 menjelaskan bahwa profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang
memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu
atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.

Luthans (2008: 158) mengemukakan bahwa “Motivation is a process that starts


with a physiological or psychological deficiency or need that activates a behavior or
a drive that is aimed at a goal or incentive”. Guru yang memiliki motivasi tinggi
akan memandang berbagai kekurangan yang ada di sekolah sebagai tantangan. Ia
akan berusaha sedapat mungkin untuk mengatasi kekurangan itu. Dengan adanya
perhatian yang baik terhadap guru, akan dapat menimbulkan motivasi para guru
untuk berbuat yang terbaik dalam melakukan tugas sehingga menumbuhkan
komitmen dalam melakukan pekerjaan yang berkualitas dan bertanggung jawab
demi kemajuan organisasi.

7
Kinerja seorang guru dikatakan baik apabila guru tersebut mampu menguasai
dan mengembangkan bahan pelajaran, kreatif dalam penyampaian pembelajaran,
mampu menunjukkan komitmen yang tinggi pada tugas mengajar, disiplin dalam
pekerjaan, melakukan kerjasama dengan semua warga sekolah, serta memiliki
kepribadian yang menjadi panutan bagi siswa.

b. Deskripsi isi

Komarudin (2000 : 205) mengemukakan bahwa profesional berasal dari bahasa


latin yaitu “profesia”, pekerjaan, keahlian, jabatan, jabatan guru besar. Seorang yang
melibatkan diri dalam salah satu keahlian yang harus dipelajari dengan khusus.
Jarvis dalam Sagala (2006:198) profesional dapat diartikan bahwa seseorang yang
melakukan tugas profesi juga sebagai ahli (expert) apabiladia secara spesifik
memperolehnya dari belajar.

Hakikat guru profesional adalah guru yang mampu memberikan pelayanan


yang terbaik bagi para siswanya dengan kemampuan khusus yang dimilikinya,
sehingga siswa dapat menerima dan memahami penyampaian materi yang
diberikan. Seorang guru tidak hanya dituntut untuk memiliki kemampuan teknis
edukatif dalam melaksanakan tugasnya, tetapi juga harus memiliki karakter yang
dapat diandalkan sehingga dapat menjadi panutan bagi siswa, keluarga, dan
masyarakat.

Mulyasa (2008:75) kompetensi yang harus dimiliki guru dapat dijabarkan


sebagai berikut:

a. Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir a


dikemukakan bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola
pembelajaran peserta didik meliputi pemahaman terhadap peserta didik,
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai kompetensi yang
dimilikinya.

b. Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir b


kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil,
dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak
mulia.

8
c. Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir c
kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara
luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi
standar kompetensi yang ditetapkan.

d. Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir d


Kemampuan sosial adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat
untuk berkomunikasi danbergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama
pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat
sekitar.

Hakikat Motivasi Kerja

Motivasi kerja seorang guru adalah keadaan yang membuat guru mempunyai
kemauan atau keinginan untuk mencapai tujuan tertentu melalui pelaksanaan
tugastugas keguruan. Motivasi kerja guru akan memberikan kekuatan untuk
melaksanakan aktivitas pekerjaan sehingga menyebabkan seorang guru mengetahui
adanya tujuan yang relevan antara tujuan organisasi dengan tujuan pribadinya.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tujuan dan sasaran-sasaran dalam
organisasi sekolah akan tercapai apabila semua komponen organisasi termasuk
guru memiliki motivasi yang tinggi secara optimal.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja guru menurut Roth et


al (2007) yaitu:

a. Motivasi ekstrinsik yang meliputi:

1) Penghargaan atas usaha dan prestasi guru

2) Kepuasan terhadap cara mengajar

3) Pengamatan Kepala Sekolah terhadap pekerjaan guru

b. Motivasi intrinsik yang meliputi:

1) Cara mengajar yang menyenangkan

2) Hubungan dengan orang tua siswa yang harmonis

3) Hubungan dengan siswa yang harmonis

9
Hakikat Kinerja Guru

Kinerja merupakan terjemah dari bahasa inggris work performance atau job
performance atau performance saja. Dalam kamus besar bahasa indonesia “Kinerja
adalah suatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan dalam kemampuan kerja”
(Depdiknas, 2003). Kinerja sangat berkaitan dengan hasil kerja. Hasibuan (2003:94)
menyatakan bahwa kinerja atau prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai
seseorang dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan
atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu.

Ivor K. Davies (1987:35) mengatakan bahwa seorang mempunyai empat fungsi


umum yang merupakan ciri pekerja seorang guru, adalah sebagai berikut:

a. Merencanakan yaitu pekerjaan seorang guru menyusun tujuan belajar.

b. Mengorganisasikan Yaitu pekerjaan seorang guru untuk mengatur dan


menghubungkan sumber sumber belajar sehingga dapat mewujudkan tujuan belajar
dengan cara yang paling efektif, efesien, dan ekonomis mungkin.

c. Memimpin Yaitu pekerjaan seorang guru untuk memotivasikan, mendorong, dan


menstimulasikan murid-muridnya, sehingga mereka siap mewujudkan tujuan
belajar.

d. Mengawasi Yaitu pekerjaan seorang guru untuk menentukan apakah fungsinya


dalam mengorganisasikan dan memimpin di atas telah berhasil dalam mewujudkan
tujuan yang telah dirumuskan. Jika tujuan belum dapat diwujudkan, maka guru
harus menilai dan mengatur kembali situasinya dan bukunya mengubah tujuan.

Pada tingkatan institusional dan instruksional guru berada di lapisan terdepan


yang berhadapan langsung dengan peserta didik dan masyarakat. Guru sebagai
sebuah profesi yang akan mengantarkan anak-anak penerus bangsa untuk mencapai
keberhasilan memiliki peran dan fungsi yang akan semakin kompleks di masa yang
akan datang. Oleh karena itu, peningkatankualitas guru membutuhkan penanganan
yang lebih serius. Profesi guru menuntut adanya kesadaran dan tanggung jawab
yang lebih kuat dalam menjalankan peran dan fungsinya sebagai guru.

10
BAB III

PEMBAHASAN

A. ANALISIS

Di jurnal utama di jelaskan Kinerja yang baik terkait juga dengan pencapaian
kualitas, kuantitas, kerjasama, kehandalan dan kreativitas (Saleh, Dzulkifli,
Abdullah, & Yaakob, 2011), sedangkan di jurnal ke dua menurut Agus F. Tamyong
dalam Usman (2010:15) menyatakan pengertian guru profesional adalah orang yang
memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalambidang keguruan sehingga ia
mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan
maksimal. Dan di jurnal ke tiga lebih detail di sampaikan oleh Salahudin (2010: 206
) Adapun tugas-tugas yang dimiliki oleh seorang guru bimbingan dan konseling
atau konselor antara lain:

a. Mengadakan penelitian ataupun observasi terhadap situasi atau keadaan


sekolah, baik mengenaiperalatan, tenaga, penyelengara maupun aktivitas-aktivitas
lainya.

b. Kegiatan penyusunan program dalam bidang bimbingan pribadi sosial,


bimbingan belajar, bimbingan karirserta semua jenis layanan termasuk kegian
pendukung yang dihargai sebanyak 12 jam.

c. Kegiatan melaksanakan dalam pelayanan bimbingan pribadi, bimbingan


sosial, bimbingan belajar, bimbingan karir serta semua jenis layanan termasuk
kegiatan pendukung yang dihargai sebanyak 18 jam.

d. Kegiatan evalusai pelaksanaan layanan dalam bimbingan pribadi, bimbingan


sosial, bimbingan belajar, bimbingan karir serta semua jenis layanan termasuk
kegiatan pendukung yang dihargai sebanyak 6 jam.

b. Kelebihan & Kekurangan

 Berdasarkan Aspek Isi Jurnal


Di jurnal utama penjelasan sangat bagus dan jelas akan tetapi terdapat
kekurangan seperti kerapihan paragraf. Di jurnal Pembanding dalam jurnal
ini juga sangat bagus dalam pemaparan materi serta adanya penyertaan
tokoh dan kekurangan di jurnal pembanding pertama yaitu kurangnya
contoh-contoh yang di berikan.

11
 Berdasarkan Aspek Tata Bahasa
Di dalam jurnal utama penggunaan bahasa di sini sangat bagus tetapi
seharusnya ada tanda kutip yang berisi penjelasan dengan bahasa yang lebih
sederhana agar lebih dapat di pahami oleh orang yang pemahamannya
kurang bagus. Dalam jurnal pembanding aspek bahasa di sini baik tidak
terlalu rumit untuk di pahami.

12
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

Pengembangan profesi guru yang diukur melalui indikator Mengikuti informasi


perkembangan IPTEK yang mendukung profesi melalui berbagai kegiatan ilmiah,
Mengembangkan berbagai model pembelajaran, Menulis karya ilmiah, Membuat
alatperaga/media, Mengikuti pendidikan kualifikasi, Mengikuti kegiatan
pengembangan kurikulum berada pada kategori cukup efektif. Kinerja guru yang
yang diukur melalui indikator Penyusunan program belajar, Pelaksanaan program
pembelajaran, Pelaksanaan Evaluasi, Analisis Evaluasi, Pelaksanaan perbaikan dan
pengayaan. Kelima indikator tersebut berada pada kategori cukup tinggi.

B. Saran

Guru di garapkan dapat untuk meningkatkan kompetensi pedagigik khususnya


pada aspek memahami wawasan atau landasan kependidikan. Memahami wawasan
atau landasan kependidikan mutlak di perlukan guru karena darisitu guru harus
memahami tujuan pendidikan yang sedang dilaksanannya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Imaniyati Nani. 2017. Pengembangan profesi guru dalam meningkatkan kinerja guru:
IP Manper.

Dewi Anggia Tiara. 2015. PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP
KINERJA GURU EKONOMI : Universitas Muhammadiyah Metro

14

Anda mungkin juga menyukai