Skor Nilai :
NIM : 7193144007
FAKULTAS EKONOMI
MARET 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT. dimana atas segala nikmat
dan rahmat- Nya saya dapat menyelesaikan tugas Critical journal review untuk
pemenuhan tugas pada mata kuliah profesi kependidikan.
Terima kasih penulis ucapkan kepada seluruh pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian tugas ini, serta kepada Bpk. Dr. Yasarotodo Wau, M.Pd selaku
Dosen mata kuliah Profesi Kependidikan di Universitas Negeri Medan yang telah
memberikan arahan serta bimbingan kepada penulis.
Penulis sadar bahwa dalam pengerjaan tugas ini masih terdapat kekurangan,
maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
makalah ini. Semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan penulis
sendiri khususnya
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Disaat kita membutuhkan sebuah referensi, yaitu jurnal sebagai sumber bacaan
kita terlebih dahulu mengkritisi jurnal tersebut agar kita mengetahui journal mana
yang lebih relevan untuk dijadikan sumber bacaan. Dan melatih diri untuk berpikir
kritis.
1. Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Strategi Pembelajaran, Mencari dan
kedepannya.
mahasiswa.
1. Memahami secara mendalam isi jurnal yang dikeritik sehingga tidak mudah
menulis.
a. Jurnal Utama
Perkantoran
Edisi terbit -
Imaniyati2*
Penerbit IP Manper
b. Jurnal kedua
Nama Journal -
Alamat Situs -
c. Jurnal ketiga
KECENDERUNGAN PERILAKU
Nama Journal -
Alamat Situs -
BAB II
RINGKASAN JURNAL
A. JURNAL UTAMA
a. Pendahuluan
Dalam beberapa tahun terakhir, perhatian publik untuk kualitas guru dan
pendidikan guru memiliki kebijakan mendorong dan akreditasi lembaga di
Amerika Serikat untuk mengadakan program persiapan guru (TPPs) bertanggung
jawab untuk efektivitas lulusan mereka (Kevin C. Bastian, 2016). Pendidikan adalah
mungkin salah satu kegiatan sosial yang paling penting dal am kehidupan manusia.
Guru dan pendidik memainkan peran penting dalam mendukung dan memotivasi
siswa. Mereka harus selalu memperbaiki diri untuk menjadi visioner dan baik-bulat
di bidang yang mereka ajarkan. Mereka harus disiplin di tempat kerja (Ninlawan,
2015). Dikarenakan, tujuan utama dari pembelajaran adalah untuk mempersiapkan
peserta didik menjadi pekerja yang sukses di dunia kerja (Finch, R, & Crunkilton,
1999).
Dalam meraih mutu pendidikan yang baik sangat dipengaruhi oleh kinerja guru
dalam melaksanakan tugasnya sehingga kinerja guru menjadi tuntutan penting
untuk mencapai keberhasilan pendidikan. Secara umum mutu pendidikan yang
baik menjadi tolok ukur bagi keberhasilan kinerja yang ditunjukkan guru. Namun,
kenyataan menunjukkan bahwa kualitas guru di Indonesia masih tergolong relatif
rendah. Hal ini antara lain disebabkan oleh tidak terpenuhinya kualitas pendidikan.
Salah satu upaya dalam pengembangan profesi guru dengan cara peningkatan
dan pengembangan keterampilan dapat diperoleh melalui proses pembelajaran.
Pengembangan profesional guru dipelajari dan disajikan dalam sastra relevan di
banyak berbeda cara. Tapi selalu merupakan inti dari upaya tersebut adalah
memahami bahwa pengembangan profesional adalah tentang guru belajar, belajar
cara belajar, dan mengubah pengetahuan mereka praktek untuk kepentingan siswa
mereka (Avalos, 2011). Pada prinsipnya, dapat dikatakan bahwa tujuan utama dari
pendidikan, secara umum, pencapaian persiapan optimal profesional masa depan.
Kinerja guru adalah hasil kerja yang erat kaitannya dengan pelaksanaan tugas
sebagai guru profesional (Wahyuni, Christiananta, & Eliyana, 2014) (Hussain,
Ahmedy, & Haider, 2014). Kinerja yang baik terkait juga dengan pencapaian
kualitas, kuantitas, kerjasama, kehandalan dan kreativitas (Saleh, Dzulkifli,
Abdullah, & Yaakob, 2011), kinerja berarti produktivitas dan output karyawan
sebagai hasil dari pengembangan karyawan. Kinerja pada akhirnya akan
mempengaruhi efektivitas organisasi (Hameed & Waheed, 2011). Kinerja yang baik
mencerminkan kemampuan untuk berkontribusi melalui karya-karya mereka
mengarah pada pencapaian perilaku yang sesuai dengan tujuan dari perusahaan
atau organisasi (Muda, Rafiki, & Harahap, 2014).
Kinerja guru adalah segala hasil dari usaha guru dalam mengantarkan proses
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan, yang meliputi seluruh
kegiatan yang menyangkut tugasnya sebagai guru. Tugas profesional seorang
guru mencakup kegiatan mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai dan mengevaluasi pesrta didik. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa kinerja guru merupakan hasil kerja yang dicapai oleh seorang guru dalam
melaksanakan tugas mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Kinerja seorang guru dapat dilihat dari
prestasi yang diperoleh oleh seorang guru, bagaimana seorang guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran dan mengevaluasi hasil pembelajaran serta
memberikan tindak lanjut dari evaluasi pembelajaran, dan hasil kerja yang
diperoleh oleh seorang guru.
a. Pendahuluan
Kinerja seorang guru dikatakan baik apabila guru tersebut mampu menguasai
dan mengembangkan bahan pelajaran, kreatif dalam penyampaian pembelajaran,
mampu menunjukkan komitmen yang tinggi pada tugas mengajar, disiplin dalam
pekerjaan, melakukan kerjasama dengan semua warga sekolah, serta memiliki
kepribadian yang menjadi panutan bagi siswa.
b. Deskripsi isi
Motivasi kerja seorang guru adalah keadaan yang membuat guru mempunyai
kemauan atau keinginan untuk mencapai tujuan tertentu melalui pelaksanaan
tugastugas keguruan. Motivasi kerja guru akan memberikan kekuatan untuk
melaksanakan aktivitas pekerjaan sehingga menyebabkan seorang guru mengetahui
adanya tujuan yang relevan antara tujuan organisasi dengan tujuan pribadinya.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tujuan dan sasaran-sasaran dalam
organisasi sekolah akan tercapai apabila semua komponen organisasi termasuk
guru memiliki motivasi yang tinggi secara optimal.
Kinerja merupakan terjemah dari bahasa inggris work performance atau job
performance atau performance saja. Dalam kamus besar bahasa indonesia “Kinerja
adalah suatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan dalam kemampuan kerja”
(Depdiknas, 2003). Kinerja sangat berkaitan dengan hasil kerja. Hasibuan (2003:94)
menyatakan bahwa kinerja atau prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai
seseorang dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan
atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu.
a. Pendahuluan
Perilaku Agresif
Istilah agresi sering kali disama artikan dengan agresif. Agresif adalah kata sifat
dari agresi. Istilah agresif sering kali digunakan secara luas untuk menerangkan
sejumlah besar tingkah laku yang dimiliki dasar motivasional yang berbeda-beda
dan sama sekali tidak mempresentasikan agresif atau tidak dapat disebut agresif
dalam pengertian yang sesungguhnya.
Agresif menurut Baron (dalam Kulsum, 2014:241) adalah “Tingkah laku yang
dijalankan oleh individu dengan tujuan melukai atau mencelakakan individu lain”.
Selanjutnya menurut Baron dan Byrne (dalam Nurtjahyo dan Matulessy, 2013 : 226)
dalam perilaku agresi terdapat empat faktor yang mendukung definisi perilaku
agresif diantaranya :
Perilaku agresif pada remaja terjadi karena banyak faktor yang menyebabkan,
mempengaruhi, atau memperbesar peluang munculnya, seperti faktor biologis,
temperamen yang sulit, pengaruh pergaulan yang negatif, penggunaan narkoba,
pengaruh tayangan kekerasan, dan lain sebagainya.
Menurut Koeswara (dalam Kulsum, 2014:278), cara atau teknik sebagai langkah
konkret yang dapat diambil untuk mencegah kemunculan atau berkembangnya
tingkah laku agresif adalah sebagai berikut: a. Penanaman moral merupakan
langkah yang paling tepat untuk mencegah kemunculan tingkah laku agresi. b.
Pengembangan tingkah laku nonagresi. Untuk mencegah berkembangnya tingkah
laku agresi, yang perlu dilakukan adalah mengembangkan nilai-nilai yang
mendukung perkembangan tingkah laku nonagresi, dan menghapus atau
setidaknya mengurangi nilainilai yang mendorong perkembangan tingkah laku
agresi. c. Pengembangan kemampuan memberikan empati. Pencegahan tingkah
laku agresi bisa dan perlu menyertakan pengembangan kemampuan mencintai
pada individu-individu.
PEMBAHASAN
A. ANALISIS
Di jurnal utama di jelaskan Kinerja yang baik terkait juga dengan pencapaian
kualitas, kuantitas, kerjasama, kehandalan dan kreativitas (Saleh, Dzulkifli,
Abdullah, & Yaakob, 2011), sedangkan di jurnal ke dua menurut Agus F. Tamyong
dalam Usman (2010:15) menyatakan pengertian guru profesional adalah orang yang
memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia
mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan
maksimal. Dan di jurnal ke tiga lebih detail di sampaikan oleh Salahudin (2010:
206 ) Adapun tugas-tugas yang dimiliki oleh seorang guru bimbingan dan konseling
atau konselor antara lain:
B. Saran
Dewi Anggia Tiara. 2015. PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP
KINERJA GURU EKONOMI : Universitas Muhammadiyah Metro
Putra Andi. 2015. Peran guru bimbingan konseling dalam mengatasi kecendrungan
perilaku agresif peserta didik : Universitas Muria Kudus