Anda di halaman 1dari 15

CRITICAL JOURNAL REVIEW

MK. PROFESI KEPENDIDIKAN


PRODI S1 PENDIDIKAN
BAHASA INGGRIS

Skor Nilai:

Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan

(Critical Journal Review dengan judul “Permasalahan dan Solusi Untuk

Meningkatkan Kompetensi dan Kualitas Guru: Sebuah Kajian Pustaka”. Mariana

Ulfah Hoesny dan Rita Darmayanti, 2021)

NAMA : Naurah Salsabila Nasution

NIM : 2211121031

DOSEN PENGAMPU : Dody Feliks Pandimun Ambarita,

S.Pd., M.Hum.

MATA KULIAH : Profesi Kependidikan

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS BAHASA DAN SENI – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Mei 2022
EXECUTIVE SUMMARY

Guru memiliki peran strategis dalam pendidikan. Guru merupakan garda

terdepan dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan dan hasil pendidikan.

Sayangnya, kualitas guru di Indonesia masih tergolong rendah. Sayangnya,

kualitas guru di Indonesia masih tergolong rendah. Berdasarkan hasil penelitian

yang dilakukan UNESCO, kualitas guru Indonesia berada di peringkat 14 dari 14

negara berkembang. Hal ini antara lain karena mereka tidak memenuhi kualifikasi

pendidikan minimal. Menurut data Puslitbang Depdiknas tahun 2005, terdapat

1.646,05 guru SD, SMP, SMA, SMK, dan khusus yang tidak berpendidikan rendah.

Guru adalah pendidik profesional yang mengemban tugas, fungsi, dan peran

penting dalam mencerdaskan kehidupan suatu bangsa. Peran dan tugas guru telah

berkembang seiring dengan perkembangan zaman, dan guru saat ini berbeda

dengan guru satu dekade yang lalu. Sehingga tuntutan siswa yang harus dipenuhi

di dalam kelas semakin meningkat, kurikulum terus berubah, begitu pula inovasi

dan reformasi.

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang selalu
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Critical

Journal Review. Serta penulis haturkan shalawat beriringkan salam kepada Nabi

Muhammad SAW, dan kepada keluarga dan para pengikutnya. Terimakasih juga

tak lupa saya haturkan kepada Bapak Dody Feliks Pandimun Ambarita, S.Pd.,

M.Hum selaku dosen mata kuliah Profesi Pendidikan yang telah memberikan saya

tugas ini.

Penulis menyadari bahwa kesempurnaan pada CJR ini sulit ditemukan

sehingga selaku penulis makalah ini tentunya saya sangat mengharapkan kritik

dan saran yang dapat memotivasi menuju kearah perbaikan. Penulis memohon

maaf atas segala kekurangan dan kesalahannya sebagai penulis. Penulis berharap

penugasan CJR ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan wawasan para pembaca.

Medan, Mei 2022

Naurah Salsabila Nasution

2211121031

3
DAFTAR ISI

EXECUTIVE SUMMARY ............................................................................................... 2

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... 3

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... 4

BAB I – PENDAHULUAN ............................................................................................. 5

A. Rasionalisasi Pentingnya Critical Journal Review .......................................... 5

B. Tujuan Penulisan Critical Journal Review ....................................................... 5

C. Manfaat Critical Journal Review ....................................................................... 5

D. Identitias Journal yang Direview ..................................................................... 6

BAB II – RINGKASAN ISI ARTIKEL ........................................................................... 7

A. Pendahuluan ........................................................................................................ 7

B. Deskripsi Isi .......................................................................................................... 7

BAB III – PEMBAHASAN ............................................................................................. 11

A. Pembahasan Isi Jurnal ......................................................................................... 11

B. Kelebihan dan Kekurangan Isi Jurnal .............................................................. 13

BAB IV – PENUTUP ........................................................................................................ 14

A. Kesimpulan ........................................................................................................... 14

B. Rekomendasi ......................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 15

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya Critical Journal Review

Dalam memilih sebuah jurnal dan artikel sebagai rujukan, kerap kali kita

bingung jurnal dan artikel apa yang akan dipilih. Misalnya dari segi analisa

bahasa, penulisan ataupun lainnya. Oleh karena itu, penulis membuat kritis

jurnal ulasan ini untuk mudahkan pembaca dalam memilih jurnal referensi,

dan melatih mahasiswa memahami isi jurnal dan berpikir kritis, dengan itu

mahasiswa akan memiliki banyak wawasan.

B. Tujuan Penulisan Critical Journal Review

a. Penulisan CJR ini bertujuan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah

Profesi Pendidikan

b. Penulisan CJR ini bertujuan meningkatkan kemampuan mahasiswa atau

pembaca dalam memahami, mengulas, menganalisa, membandingkan

serta mengkritisi jurnal dan artikel.

c. Penulisan CJR ini bertujuan mengetahui kelebihan dan kekurangan

sebuah jurnal.

d. Penulisan CJR ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman pembaca

terhadap pentingnya profesi pendidikan.

C. Manfaat Critical Journal Review

a. Sebagai rujukan bagaimana untuk menyempurnakan sebuah jurnal dan

mencari sumber bacaan yang relevan.

b. Sebagai bentuk penulisan agar penulis dan mahasiswa menjadi lebih

terasah dalam mengkritisi sebuah jurnal.

c. Untuk mengetahui lebih dalam serta cepat memahami pengetahuan

tentang

5
D. Identitias Artikel dan Journal yang Direview

1. Judul Artikel : Permasalahan dan Solusi Untuk Meningkatkan

Kompetensi dan Kualitas Guru: Sebuah Kajian Pustaka

2. Nama Journal : Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan

3. Pengarang artikel : Mariana Ulfah Hoesny dan Rita Darmayanti

4. Penerbit : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Kristen Satya Wacana

5. Kota terbit : Malang

6. Nomor ISSN : 2549-9655

7. Alamat Situs :

https://ejournal.uksw.edu/scholaria/article/view/3595

6
BAB II

RINGKASAN ISI ARTIKEL

A. Pendahuluan

Istilah motor penggerak mungkin sesuai untuk disematkan pada para guru karena
mereka menjadi kompoen utama dalam proses pembelajaran, terutama yang terjadi
dalam lingkup sekolah. Dalam dunia pendidikan, para guru merupakan pemain atau
pemeran pusat atau inti karena perannya dalam menggerakkan dan menyediakan
bahan pembelajaran, menjelaskan bahwa para guru juga harus memiliki tugas dan
kewajiban sebagai akademisi, peneliti dan pembelajar sepanjang hayat. Hal ini terkait
dengan peran guru yang erat kaitannya dengan bidang pedagogik, dengan demikian
memerlukan keterampilan pedagogik dan wawasan lain yang mendukung perannya
untuk mengawasi proses belajar mengajar agar proses pembelajaran mendatangkan
hasil dari target yang hendak dicapai.

Demikian pula, guru sebagai penggerak juga menerima umpan balik siswa terhadap
proses pembelajaran yang terjadi. Selain itu, guru juga memerlukan izin berupa lisensi
atau sertifikasi yang telah bertandar nasional karena untuk menjalankan profesinya,
guru harus menguasai pedagogik. Oleh karena itu, untuk menghasilkan ini diperlukan
keterampilan, tanggung jawab dan dedikasi yang besar bagi seorang guru untuk
mendapatkan gelar profesional.

B. Deskripsi Isi

Ringkasan Jurnal Utama

Menurut data UNESCO dari World Education Monitoring Report 2016,

pendidikan di Indonesia menempati urutan ke-10 dari 14 negara berkembang dan

kualitas guru di Indonesia menempati urutan ke-14 atau terendah dari 14 negara

berkembang. Ada empat kompetensi yang harus dimiliki guru: kompetensi

pedagogik, profesional kepribadian, dan sosial. Banyak guru yang fokus

menyampaikan materi sehingga lupa untuk mencapai tujuannya. Bila ini terjadi,

pengajaran yang dilakukan hanyalah transfer of knowledge. Jika guru melakukan

7
penelitian, hal ini dapat akan memperbanyak atau meningkatkan kemampuan guru

dan mengembangkan pengetahuan dalam rangka melaksanakan kewajiban

profesinya. Melakukan penelitian juga meningkatkan kemampuan berpikir kritis

dan pemecahan masalah, yang sangat penting bagi guru untuk mengembangkan

profesionalisme. Dijelaskan pula bahwa LPTK adalah lembaga pendidikan tinggi

yang ditunjuk oleh pemerintah untuk menyelenggarakan program perolehan guru

pendidikan anak usia dini melalui pendidikan formal, pendidikan dasar dan/atau

pendidikan menengah. Selain itu penyelenggarakan program tersebut juga

mengusahakan perolehan guru melalui pengembangan pendidikan dan pendidikan

non kependidikan.

Berdasarkan pasal tersebut, juga dijelaskan bahwa banyak masalah yang

harus diselesaikan, seperti kualifikasi yang tidak mencukupi dan kekurangan guru

di daerah terpencil. Upaya dalam meningkatkan kualitas guru dengan program

PPG tentu saja tidak cukup. Upaya lain juga harus dilakukan untuk

pengembangan profesional guru. Hal ini dikarenakan profesionalisme guru masih

dianggap rendah di Indonesia. Adanya penyelenggarakan pelatihan seperti in-

house training di KKG atau MGMP dapat menjadi salah satu alternatif

pengembangan profesional guru. Metode ini akan membuat pelatihan lebih efektif

dalam pencapaian tujuan dan biaya. Hal ini juga tentunya akan meningkatkan

kualitas guru dan pendidikan dengan memberikan kesempatan kepada mereka

untuk melanjutkan studi.

Ringkasan Jurnal Pembanding

Pelaksanaan suatu program tentunya dipengaruhi oleh sejumlah variabel.

Kajian implementasi program PKG ini menggunakan teori implementasi George C.

Edward untuk mengungkap empat variabel yang mempengaruhi implementasi

program. Pelaksana merupakan aktor yang sangat penting dalam melaksanakan

program.

8
Tujuan program PKG dikomunikasikan kepada kelompok sasaran: guru

sekolah...Sumber daya program PKG terbagi menjadi sumber daya manusia dan

sumber daya keuangan. PKG ini melibatkan beberapa pemangku kepentingan,

antara lain pengelola pelayanan, pengelola jurusan, pengelola jurusan, pengawas,

kepala sekolah, guru yang bertindak sebagai evaluator, dan guru yang dievaluasi.

Pelaksana utama program PKG ini adalah guru yang menjadi evaluator. Variabel

terakhir yang mempengaruhi pelaksanaan program PKG adalah struktur birokrasi.

Birokrasi merupakan faktor penting dalam pelaksanaan PKG.

Prestasi Kerja atau Performance merupakan terjemahan dari kata

performance. Secara etimologis, kata performance berasal dari kata “to perform”

yang berarti menampilkan atau melakukan, sedangkan kata performance berarti

melakukan, melakukan. Pertunjukan atau performance berarti perbuatan

mempertunjukkan atau mempertunjukkan suatu perbuatan. Karena kinerja

mencerminkan keberhasilan suatu organisasi, maka penting untuk mengukur

karakteristik tenaga kerja. Kinerja guru merupakan puncak dari tiga faktor yang

saling terkait: keterampilan, usaha, karakteristik lingkungan, dan kondisi eksternal.

Suatu keterampilan yang biasanya akan dibawa individu atau seseorang ke

tempat kerja: pengalaman, kemampuan, keterampilan interpersonal, dan

keterampilan. Guru adalah pemimpin dalam proses belajar mengajar dan

memainkan peran penting dalam memastikan bahwa siswa memahami dan

memahami materi pelajaran. Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar guru

bersertifikat tidak memiliki banyak waktu untuk membimbing atau mendidik

siswanya karena menghabiskan banyak waktu untuk melakukan serangkaian

kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, program akreditasi guru memberikan

dampak positif yang besar dalam meningkatkan kinerja dan melanjutkan

profesinya menjadi guru yang lebih profesional, karena kinerja guru dalam hal

9
pengembangan keprofesian pasca sertifikasi menunjukkan kinerja guru yang lebih

baik.

Adapun terdapat dua pendekatan penting sebagai solusi yang dapat

diterapkan untuk meningkatkan kinerja guru yaitu pelatihan dan motivasi kinerja.

Pelatihan digunakan untuk mengatasi minimnya kualitas kemampuan atau

kompetensi seorang guru, sedangkan motivasi kinerja digunakan untuk mengatasi

rendahnya semangat kerja dan semangat kerja. Apabila memungkinkan atau jika

sangat diperlukan, kedua pendekatan tersebut dapat digunakan keduanya secara

bergantian dan bersamaan.

10
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pembahasan Isi Jurnal

1. Profesionalisme

Suatu profesi atau pekerjaan akan dikatakan professional menurut

Darling Hamond dan Goodwub pada 1993, memiliki tiga ciri utama

sehingga suatu profesi itu dapat bergelar professional. Adapun ciri-ciri

tersebut meliputi, peimplemntasian ilmu dalam pelaksanaan pekerjaan

yang berdasarkan pada kebutuhan individu pada setiap kasus,

mempunyai sistem dan metode tersendiri yang terstruktur, yang

mengatur penerimaan, pelatihan, pemberian lisensi (ijin kerja), dan

ukuran standar untuk praktik yang etis dan memadai, serta mengemban

tanggung jawab utama terhadap kebutuhan kliennya, dalam hal ini

peserta didik.

Sedangkan pada Undang-undang No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan

Dosen, definisi profesi merupakan suatu kegiatan atau pekerjaan yang

dilakukan individu atau segenap insan yang menjadi sumber penghasilan

demi memenuhi kebutuhan hidupnya yang diperoleh berdasarkan

kemahiran atau keahlian yang ia miliki sesuai dengan standar kualitas

atau norma tertentu.

2. Kompetensi guru

Seperti yang sudah termaktub dalam Undang-undang No 14 Tahun 2005

tentang Guru dan Dosen, seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan

perilaku yang harus dimiliki, dinikmati, dan dikuasai oleh guru atau

dosen dalam melaksanakan kewajiban dan peran keprofesionalannya

merupakan definisi dari kompetensi guru. Adapun kompetensi yang

harus dimiliki tersebut meliputi kompetensi pedagogik, kompetenai

kepribadian, kompetensi professional, dan kompetensi sosial.

11
Sedangkan menurut Selvi dalam terdapat sembilan kompetensi yang

harus dimiliki oleh seorang guru yaitu 1) kompetensi bidang, 2)

kompetensi penelitian, 3) kompetensi kurikulum, 4) kompetensi belajar

sepanjang hayat, 5) kompetensi sosial budaya, 6) kompetensi emosional, 7)

kompetensi komunikasi, 8) kompetensi teknologi informasi dan

komunikasi (TIK), dan 9) kompetensi lingkungan. Faktor profesionalisme

guru

Menurut terdapat faktor penting terkait dengan profesionalisme guru.

Tiga faktor tersebut meliputi komptensi, sertifikasi, dan tunjangan profesi.

Seperti halnya dengan pernyataan bahwa rendahnya profesionalisme

guru di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor yang meliputi:

banyaknya guru tidak menekuni profesinya dikarenakan pemerolehan

gaji yang rendah, khususnya pada guru honorer. Faktor selanjutnya

adalah adanya institusi pencetak guru yang kurang memperhatikan

output yang akan dihasilkan, serta kurangnya motivasi guru dalam

mengembangkan kualitas dirinya.

3. Solusi dalam meningkatkan kualitas guru

Pada artikel pada jurnal pertama terdapat beberapa alternatif solusi yang

diapaparkan dalam meningkatkan kualitas guru serta memperbaiki

kompetensinya. Beberapa solusi tersebut yaitu menyelenggarakan

program pengembangan profesionalisme guru yang efektif, melibatkan

guru dalam program pengembangan profesionalisme, peningkatan

melalui program sertifikasi guru, peningkatan kompetensi guru melalui

pelatihan penggunaan teknologi digital, mendorong guru untuk aktif

dalam kegiatan ilmiah, dan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan

berbahasa Inggris.

Sedangkan pada artikel pada jurnal pembanding memaparkan bahwa

terdapat solusi atau strategi meningkatkan kualitas guru dengan

12
meningkatkan prestasi kerja guru. Strategi tersebut berupa pelatihan dan

motivasi kerja. Tujuan pelatihan guru ini adalah agar guru menguasai

pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang ditekankan dalam

program pelatihan dan menerapkannya dalam aktivitas sehari-hari. Dapat

dikatakan pula program latihan yang efektif adalah program latihan yang

menyentuh tiga bidang yaitu kognitif, operan dan psikomotorik, dimana

hasil pelatihan harus diterapkan dalam kegiatan guru di dalam dan di

luar sekolah. Adapun motivasi kinerja dapat didefinisikan sebagai segala

upaya sebagai pendorong guru melaksanakan tugasnya sesuai standar

atau patokan telah diberikan sebelumnya.

B. Kelebihan dan Kekurangan Isi Jurnal

a. Dari Aspek Isi Jurnal

Apabila dilihat dan dipahami isi jurnal utama yang direview telah

menjelaskan konsep, karakteristik, dan dengan lugas dan padat sehingga

memudahkan mahasiswa atau pembaca dalam memahaminya. Akan tetapi pada

jurnal tersebut terdapat komponen jurnal yang tidak dituliskan, seperti Kota terbit

junal, ISSN jurnal, dan alamat situs. Komponen yang tidak tertulis tersebut dapat

dilihat apabila mengunjungi situs jurnal yang mempublikasikannya.

b. Dari Aspek Tata Bahasa Isi Jurnal

Apabila dilihat pada aspek tata bahasa, isi jurnal menggunakan kata-kata

yang tidak sulit untuk dipahami pembaca. Walaupun menggunakan tata bahasa

yang mudah, namun jurnal ditulis menggunakan bahasa baku sesuai EYD.

13
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan artikel-artikel tersebut dapat diperoleh kesimpulan bahwa

guru merupakan profesi yang mulia dan merupakan salah satu aspek penting

pendidikan yang perlu dibenahi dalam rangka meningkatkan kualitas dan

kesejahteraan hidupnya. Guru harus memiliki empat kompetensi yang

meliputi yaitu kompetensi pedagogik, profesional, personal, dan sosial,

seperti yang tercantum dalam UU No. 14 Tahun 2005. Sehingga dalam usaha

mengembangkan dan meningkatkan kualitas guru, seluruh kompetensi

tersebut perlu diperhatikan. Peningkatan kualitas guru dapat dilakukan

melalui pengembangan profesional dalam bentuk seminar dan workshop

serta secara online melalui media sosial. Demikian pula, untuk menjawab

tantangan era globalisasi dengan pesatnya teknologi, guru juga harus

meningkatkan keterampilan dalam menggunakan teknologi digital untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.

B. Rekomendasi

Setelah membaca dan memahami yang terdapat dalam jurnal, semoga para

pembaca dapat mendapat wawasan serta referensi jurnal sebagai sumber

bacaan yang relevan. Penulis juga berharap penulisan Critical Journal Review

ini dapat meningkatkan keterampilan mahasiswa, khususnya penulis

tersendiri dalam mengkritik serta merekomendasikan sebuah jurnal sebagai

sumber bacaan maupun pendukung pembelajaran.

14
DAFTAR PUSTAKA

Hoesny, M. U., & Darmayanti, R. (2021). Permasalahan dan Solusi Untuk

Meningkatkan Kompetensi dan Kualitas Guru: Sebuah Kajian Pustaka. Scholaria:

Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 11(2), 123-132.

Muslimin, M. (2020). Program Penilaian Kinerja Guru dan Uji Kompetensi

Guru dalam Meningkatkan Prestasi Kerja Guru. Indonesian Journal of Education

Management & Administration Review, 4(1), 193-200.

15

Anda mungkin juga menyukai