Anda di halaman 1dari 28

CRITICAL JOURNAL REVIEW

“TELAAH KURIKULUM DAN BUKU TEKS”


Dosen Pengampu :
Dra. Effi Aswita Lubis, M.Pd, M.Si
Choms Gary GT Sibarani, SE, SPd, M.Si, Ak, CA

DISUSUN OLEH :

NAMA : Rama Dani Silaban


NIM : 7202442012
KELAS : Reguler C 2020

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nyalah penulis dapat menyelesaikan tugas
ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah.“Telaah Kurikulum dan Buku Teks”.
Penulis juga berterima kasih pada Ibu ”Dra. Effi Aswita Lubis, M,Pd, M.Si dan Bapak
“Choms Gary GT Sibarani SE, M.Si, Ak.CA selaku Dosen mata kuliah “Telaah Kuriulum
dan Buku Teks” yang telah memberikan tugas ini kepada penulis.

Penulis sangat berharap Critical Jurnal Review ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai bagaimana mengritik jurnal serta
proses dalam pengajaran yang baik dan lainnya. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa
di dalam penulisan tugas ini terdapat banyak kekurangan – kekurangan dan jauh dari apa
yang penulis harapkan. Untuk itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
sarana yang membangun.

Kata dari penulis berharap CJR ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
sehingga dapat dijadikan bahan bacaan yang dapat membantu para pembaca dalam
menyelesaikan tugas.

Medan, Oktober 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................

IDENTITAS JURNAL ................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR.............................................................................................

B. Tujuan Penulisan CJR .........................................................................................................

C. Manfaat Penulisan CJR.......................................................................................................

BAB II REVIEW JURNAL .........................................................................................................

JURNAL 1..................................................................................................................................

JURNAL II...............................................................................................................................

BAB III PENUTUP.....................................................................................................................

A. Kesimpulan.......................................................................................................................

B. Saran .................................................................................................................................

3
IDENTITAS JURNAL

Jurnal I

Judul : UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM


MENYUSUN SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI AKADEMIK
BERKELANJUTAN
Jurnal : Jurnal PEKAN
Download : http://jurnal.stkippersada.ac.id/jurnal/index.php
ISSN : 2540 – 8038
Volume dan Nomor : Vol. 4 No. 1
Tahun : 2019
Penulis : Heri Bertus

Jurnal II

Judul : PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENYUSUN


SILABUS DAN RENCANANPELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP) MELALUI SUPERVISI
AKADEMIK TEKNIK WORKSHOP (LOKAKARYA) PADA
SMA DI KABUPATEN NIAS SELATAN
Jurnal : Jurnal Manajemen Pendidikan Indonesia
ISSN : 1979-6684
Download : https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/jmpi/article/view/8612
Volume dan Nomor : Vol. 6 No. 1
Tahun : 2014
Penulis : Martinus Telaumbanua

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR


Critical Journal Review (CJR) berperan sebagai sumber bacaan selain buku dalam
mempelajari mata kuliah Telaah Kurikulum dan Buku Teks, sebaiknya kita terlebih
dahulu mengkritis jurnal tersebut agar kita mengetahui jurnal mana yang lebih
relavan untuk dijadikan sumber bacaan. jurnal merupakan kegiatan mengulas suatu
jurnal agar dapat mengetahui dan memahami apa maksud dalam suatu jurnal. Kritik
jurnal sangat penting karena dapat menganalisis dan mengevaluasi pembahasan yang ada
pada jurnal. Sehingga, bisa menjadi masukan yang berharga bagi penulis.

B. Tujuan Penulisan CJR


Tujuan penulisan Critikal Jurnal Review (CJR) adalah untuk menyelesaikan tugas
individu dari Bapak/Ibu dosen pengampuh mata kuliah Telaah Kurikulum dan Buku Teks,
namun tujuan penulisan CJR secara khusus adalah sebagai berikut :
1. Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Telaah Kurikulum dan Buku Teks
2. Untuk menguatkan kemampuan mahasiswa dalam meringkas, menganalisa, serta
memberi kritik pada jurnal.
3. Untuk meningkatkan dan menguatkan hasil penelitian.

C. Manfaat Penulisan CJR


Manfaat penulisan Critikal Jurnal Review (CJR) adalah untuk menyelesaikan
tugas individu dari bapak/ibu dosen mata kuliah Telaah Kurikulum dan Buku Teks,
namun manfaat penulisan CJR secara khusus adalah sebagai berikut :
1. Membuat mahasiswa lebih terasah dalam mengkritisi sebuah jurnal.
2. Menyempurnakan sebuah jurnal dan mencari sumber bacaan yang relevan.
3. Dapat mengembangkan kemampuan analisis.

1
BAB II

REVIEW JURNAL

JURNAL 1

Judul : Upaya Meningkatkan Kompetensi Guru Dalam Menyusun Silabus


Dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Melalui Supervisi
Akademik Berkelanjutan

Jurnal : Jurnal PEKAN

ISSN / E-ISSN : 2540 – 8038

Volume dan Nomor : Vol Vol. 4 No. 1

Tahun : April 2019

Penulis : Heri Bertus

Periviewer : Rama Dani Silaban

Abstrak Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara ilmiah


apakah supervisi akademik berkelanjutan dapat meningkatkan
kompetensi guru dalam menyusun Silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran, untuk mengetahui langkah-langkah
yang tepat dalam melakukan supervisi akademik agar mampu
meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun Silabus
dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Metode penelitian
yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Teknik
pengumpul data dalam penelitian tindakan kelas ini adalah
teknik non tes berupa observasi, angket, dan dokumentasi.
Hasil penelitian antara lain: (1) Supervisi akademik secara
berkelanjutan terbukti secara ilmiah dapat meningkatkan
kompetensi guru dalam menyusun Silabus dan RPP di SMA
Negeri 1 Kelam Permai. Meningkatnya kompetensi guru
dalam menyusun Silabus yang baik dari 31% menjadi 83%
setelah supervisi akademik. Selain itu jumlah RPP yang
berkualitas baik juga meningkat dari 31%

2
menjadi 89%. (2) Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran guru mata pelajaran Matematika sudah
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam
Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar
Isi. Kompetensi guru mata pelajaran Matematika dalam
menyusun Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
sudah meningkat sejak dilaksanakannya supervisi akademik
secara
berkelanj
utan.

Tujuan Penelitian Untuk membuktikan secara ilmiah apakah supervisi


akademik berkelanjutan dapat meningkatkan kompetensi
guru dalam menyusun Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran, untuk mengetahui langkah-langkah yang
tepat dalam melakukan supervisi akademik agar mampu
meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun
Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian
tindakan kelas.

Latar Belakang Guru yang profesional perlu memiliki kemampuan untuk


menggali informasi kependidikan dan bidang studi dari
berbagai sumber, termasuk dari sumber elektronik dan
pertemuan ilmiah, serta melakukan kajian atau penelitian
untuk menunjang pembelajaran yang mendidik. Jika
mengacu pada empat kompetensi yang harus dikuasai guru
menurut kebijakan pemerintah, maka salah satu
kompetensi yang spesifik dan terkait langsung dengan tugas
guru adalah kompetensi profesional. Selain dengan
meningkatkan kompetensi profesional guru, usaha untuk
meningkatkan kinerja guru juga dapat melalui peningkatan
3
motivasi kerja para guru. Guru mengajar karena ada sesuatu
yang memotivasi dirinya untuk bekerja

Motivasi kerja ini yang menyebabkan seorang guru


bersemangat dalam menjalankan tugas sebagai pendidik
karena telah terpenuh kebutuhannya. Pemenuhan kebutuhan
tersebut berkaitan dengan kepuasan kerja, dimana antara
harapan guru terpenuhi oleh kenyataan yang diberikan
organisasi.

Upaya meningkatkan kinerja guru juga dapat dilakukan


dengan pemberian disiplin kerja yang memadai.
Disiplin merupakan kesadaran dan kesediaan seseorang
untuk mentaati semua peraturan organisasi dan norma-
norma sosial yang berlaku. Disiplin pada hakikatnya
merupakan kemampuan untuk mengendalikan diri dalam
bentuk tidak melakukan suatu tindakan yang bertentangan
dengan sesuatu yang telah ditetapkan. Untuk mencapai
kompetensi guru yang maksimal, sekolah harus
melaksanakan pembinaan terhadap guru baik melalui
workshop, diskusi, dan supervisi edukatif. Hal ini harus
dilakukan secara periodik agar kinerja dan wawasan
guru bertambah dan berlangsung terus menerus sepanjang
masa.

Supervisi akademik sesungguhnya dapat


dilaksanakan oleh Kepala Sekolah yang berperan sebagai
supervisor, namun bila pihak sekolah membutuhkan
bantuan dalam mensupervisi guru-gurunya karena
keterbatasan waktu Kepala Sekolah atau kurang
sinkronnya latar belakang pendidikan yang dimiliki oleh

4
Kepala Sekolah dengan latar belakang pendidikan dari guru
yang akan disupervisi, maka Kepala Sekolah dapat
meminta bantuan Pengawas Akademik atau Pengawas Mata
Pelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran yang
diajarkan oleh guru yang akan disupervisi, untuk
melaksanakannya. Ini berarti bahwa Kepala Sekolah harus
bekerjasama atau melakukan kolaborasi dengan Pengawas
Mata Pelajaran dalam melaksanakan supervisi
akademik di sekolah tersebut. Pengawasan dan pengendalian
juga merupakan tindakan preventif untuk mencegah agar
guru tidak melakukan penyimpangan dan lebih cermat
melaksanakan kegiatan pembelajaran. Pengawasan dan
pengendalian yang dilakukan Kepala Sekolah atau
Pengawas Mata Pelajaran terhadap guru, disebut
supervisi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan profesional
guru dan meningkatkan kualitas pembelajaran melalui
pembelajaran efektif.

Subjek Penelitian Guru - guru mata pelajaran Matematika di SMA Negeri


1 Kelam Permai Kabupaten Sintang Provinsi
Kalimantan Barat pada tahun pelajaran 2018/2019, yang
terdiri
dari 3 orang guru mata pelajaran Matematika.

Assesment Data Observasi, angket, dan dokumentasi.

Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode


penelitian tindakan kelas yang berlangsung
selama 2 siklus. Masing-masing siklus terdiri
dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan
refleksi. Prosedur penelitian yang dilakukan
peneliti adalah dengan melaksanakan supervisi
5
akademik yang meliputi supervisi tradisional
dan supervisi klinis.

Hasil Penelitian Dari hasil wawancara dengan 3 (tiga) orang guru mata
pelajaran Matematika di SMA Negeri 1 Kelam Permai,
peneliti memperoleh informasi bahwa semua guru belum
tahu kerangka penyusunan RPP Kurikulum 2013, hanya
sekolah yang memiliki dokumen standar proses (satu buah),
hanya satu orang guru yang pernah mengikuti pelatihan
pengembangan RPP Kurikulum 2013, umumnya guru
mengadopsi dan mengadaptasi RPP Kurikulum 2010,
kebanyakan guru tidak tahu dan tidak paham menyusun
RPP Kurikulum 2013 secara lengkap, mereka setuju bahwa
guru harus menggunakan RPP Kurikulum 2013 dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran yang dapat
dijadikan acuan atau pedoman dalam proses
pembelajaran.

Kualitas Perangkat pembelajaran Guru Tahun


Pelajaran
2018/20
19

Kualitas perangkat pembelajaran yang dibuat oleh guru SMA


Negeri
1 Kelam Permai pada semester ganjil tahun
pelajaran
2018/2019 secara umum dapat katakan kurang baik. Hal
ini dikarenakan masih banyak perangkat pembelajaran
khususnya Silabus dan RPP yang masih
menggunakanormat lama dan terkesan tidak original (copy
paste dari orang lain). Hal ini terlihat dari tidak timbulnya visi

6
dan misi serta tujuan sekolah pada Silabus dan RPP yang dibuat
oleh guru.

Kualitas Silabus dan RPP Yang Dibuat Guru Pada Siklus


ke-
1
Pada awal bulan Agustus 2018, peneliti
memerintahkan kepada seluruh guru mata pelajaran
Matematika untuk membuat perangkat pembelajaran yang
lengkap semua komponennya, dan dikumpulkan pada akhir
bulan Agustus 2018. Pada minggu kedua bulan September
2018 peneliti mengumumkan akan melakukan
supervisi terhadap guru-guru mata pelajaran Matematika
yang akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2018. Pada
siklus ini peneliti melakukan analisis dan penilaian terhadap
kuantitas guru yang menyetorkan revisi perangkat
pembelajaran terutama Silabus dan RPP.
Kualitas Silabus dan RPP yang dibuat guru pada
Siklus ke-2
Dari data jumlah guru yang mengumpulkan silabus dan
RPP pada awal siklus 1, dapat terlihat bahwa dengan
informasi adanya Supervisi Akademik terhadap guru mata
pelajaran Matematika dapat meningkatkan kualitas
perangkat pembelajaran khususnya Silabus dan RPP yang
sebelumnya hanya 66,50%, mengalami peningkatan
kualitas menjadi 79,50%. Dari data tersebut juga dapat
dilihat adanya guru yang hanya menyerahkan Silabus dan
RPP tanpa adanya revisi yang signifikan dari
komponen- komponen yang harus ada di
perangkat pembelajaran tersebut.Sebelum melakukan
supervisi individual terhadap seluruh guru mata
pelajaran Matematika terutama kepada guru
7
yang kualitas Silabus dan RPP masih di bawah
70%.

Kelebihan Jurnal  Pembahasan dan hasil yang dipaparkan singkat


namun jelas.
 Terdapat tabel yang berisikan Daftar Setoran
Perangkat Pembelajaran, baik silabus maupun
RPP serta Terdapat tabel yang berisikan
Rekapitulasi Guru Yang Menyetorkan Perangkat
Pembelajaran

Kekurangan Jurnal  Tidak terdapat lampiran mengenai pertanyaan


Terkait Wawancara yang dilakukan peneliti
 Prosedur penelitian tidak dijelaskan secara rinci

Kesimpulan 1. Supervisi akademik secara berkelanjutan terbukti secara


ilmiah dapat meningkatkan kompetensi guru dalam
menyusun Silabus dan RPP di SMA Negeri 1 Kelam
Permai. Ini terbukti dengan meningkatnya kompetensi
guru dalam menyusun Silabus yang baik dari 31% menjadi
83% setelah supervisi akademik. Selain itu jumlah RPP
yang berkualitas baik juga meningkat dari 31% menjadi
89%.

2. Langkah-langkah yang mengakibatkan terjadinya


peningkatan kompetensi guru dalam menyusun Silabus
dan RPP tersebut meliputi langkah- langkah sebagai
berikut: Pengumuman rencana supervisi terhadap guru.
Pelaksanaan supervisi individual, dimana setiap guru
diminta mempresentasikan silabus dan RPP-nya kepada
Kepala sekolah berkolaborasi dengan Pengawas Mata
Pelajaran, kemudian diberi masukan terhadap kekurangan
silabus dan RPP guru mata pelajaran Matematika. Untuk
8
mengecek originalitas Silabus dan RPP yang disusun guru,
kepala sekolah berkolaborasi dengan Pengawas Mata
Pelajaran melakukan supervisi kelas. Hal ini
dilakukan untuk menyesuaikan rencana yang dimuat
dalam Silabus dan RPP dengan penerapannya di kelas.
Jika sesuai maka dapat dipastikan, bahwa Silabus
dan RPP guru mata pelajaran Matematika di
SMA Negeri 1 Kelam Permai sudah sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan dalam Permendikbud Nomor 21
Tahun 2016 tentang Standar Isi. Kompetensi guru dalam
menyusun Silabus dan RPP tersebut benar (bukan
jiplakan atau dibuatkan orang lain). Kompetensi guru
mata pelajaran Matematika dalam menyusun Silabus
dan RPP sudah meningkat sejak dilaksanakannya
supervisi akademik.

Saran Diharapkan untuk penelitian kedepannya prosedur


pelaksanaan penelitian lebih dirincikan lagi serta Kepala
sekolah sebagai supervisor dalam pelaksanaan
tugasnya sebaiknya dapat menerapkan Supervisi
akademik dalam membimbing dan membina
gurubawahannya.

Daftar Pustaka Anwar, Moch. Idochi. 2004. Administrasi


Pendidikan dan Manajemen Biaya Pendidikan.
Bandung: Alfabeta

Depdiknas. 2001. Manajemen Peningkatan Mutu


Berbasis
Sekolah. Jakarta:
Depdiknas.

9
Harahap, Baharuddin. 1983.Supervisi Pendidikan yang
Dilaksanakan oleh Guru, Kepala Sekolah, Penilik
dan Pengawas Sekolah. Jakarta: Damai Jaya

Majid, Abdul. 2005. Perencanaan


Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sahertian, Piet A. 2000. Konsep- Konsep dan


Teknik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka
Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.

Sapari, Achmad. 2002. Pemahaman Guru Terhadap


Inovasi
Pendidikan. Artikel. Jakarta: Kompas (16 Agustus
2002).

Supandi. 1996. Administrasi dan Supervisi Pendidikan.


Jakarta: Departemen Agama Universitas Terbuka.

Suprihatin, MD. 1989. Administrasi Pendidikan, Fungsi


dan Tanggung Jawab Kepala Sekolah sebagai Administrator
dan Supervisor Sekolah. Semarang: IKIP Semarang Press.

Suryasubrata. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah.


Jakarta: Rineka Cipta.
Surya, Muhammad. 2003. Psikologi Pembelajaran dan
Pengajaran. Bandung: Yayasan Bhakti
Winaya

10
JURNAL II

Judul : Peningkatan Kemampuan Guru Menyusun Silabus Dan


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Rpp) Melalui
Supervisi Akademik Teknik Workshop
(Lokakarya) Pada Sma Di Kabupaten Nias Selatan

Jurnal : Jurnal Manajemen Pendidikan Indonesia

ISSN/E-ISSN : 1979-6684

Volume dan Nomor : Vol. 6 No. 1

Tahun : April 2014

Penulis : Martinus Telaumbanua

Periviewer : Rama Dani Silaban

Abstrak Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah


melalui supervisi akademik teknik workshop
(lokakarya) dapat meningkatkan kemampuan guru
mata pelajaran ekonomi menyusun silabus dan
rencana pelaksanaan pembelajaran pada SMA di
Kabupaten Nias Selatan. Penelitian ini
menggunakan penelitian tindakan sekolah. Penelitian
tindakan ini terdiri dari empat rangkaian kegiatan yaitu : (a)
perencanaan, (b) tindakan, (c) pengamatan, (d)
refleksi. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 orang
guru mata pelajaran ekonomi yang ditentukan dengan
cara random sampling. Teknik pengumpulan data
dengan menggunakan lembar instrumen penilaian
silabus, lembar instrumen penilaian rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan instrumen
APKG 1. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
beberapa kesimpulan sebagai berikut : (1) Pada siklus
pertama, tidak ada guru yang memiliki skor penyusunan
11
Silabus dalam kategori baik, 93,33% atau 28 orang guru
memiliki skor dalam kategori cukup baik, 6,67% atau 2
orang guru memiliki skor dalam kategori kurang baik.
Dan skor penyusunan RPP tidak ada guru yang memiliki
skor dalam kategori baik, 63,33% atau 19 orang guru
memiliki skor dalam kategori cukup baik, 36,67% atau
11 orang guru memiliki skor dalam kategori kurang
baik. Sedangkan skor kemampuan guru merencanakan
pembelajaran 6,67% atau 2 orang guru memiliki skor
dalam kategori baik, 93,33% atau 28 orang guru memiliki
skor dalam kategori cukup baik, (2) Pada siklus kedua,
100% atau 30 orang guru yang memiliki skor
penyusunan Silabus dalam kategori baik. Dan skor
penyusunan RPP 90% atau 27 orang guru memiliki skor
dalam kategori baik, 10% atau 4 orang guru memiliki
skor dalam kategori cukup baik. Sedangkan skor
kemampuan guru merencanakan pembelajaran 86,67%
atau 26 orang guru memiliki skor dalam kategori baik,
13,33% atau 4 orang guru memiliki skor dalam
kategori cukup baik. Penelitian ini menemukan bahwa
melalui supervisi akademik teknik workshop dapat
meningkatkan kemampuan guru menyusun silabus dan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara
lengkap sesuai standar proses pendidikan.

Tujuan Penelitian Untuk mengetahui apakah melalui supervisi akademik


teknik workshop (lokakarya) dapat meningkatkan
kemampuan guru mata pelajaran ekonomi menyusun
silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran pada
SMA di Kabupaten Nias Selatan

12
Latar Belakang Kemampuan yang harus dikuasai oleh seorang guru yaitu
: (a) merencanakan program belajar mengajar, (b)
melaksanakan dan memimpin proses belajar mengajar, (c)
menilai kemajuan proses belajar mengajar, (d) membina
hubungan dengan peserta didik. Kemampuan guru
dalam merencanakan pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran, dan evaluasi hasil belajar dapat dijadikan
indikator penilaian kinerja guru. Kinerja guru yang
menjadi sasaran pengawasan untuk dibantu oleh
pengawas sekolah meliputi : (1) sebagai tenaga pengajar,
yaitu pengawas sekolah membantu guru menyusun
persiapan mengajar, melaksanakan kegiatan belajar
mengajar di kelas, dan mengadakan evaluasi hasil
belajar mengajar dengan cara memeriksa dengan
prosedur yang benar, kemampuan, dan keterampilan
guru melaksanakan kegiatan pembelajaran; (2) sebagai
manajer kelas, yaitu membantu guru menciptakan situasi
kondisi yang optimal bagi terlaksananya proses
pembelajaran di kelas dengan menerapkan pendekatan-
pendekatan dan teknik- teknik manajemen kelas yang
efektif dengan cara memeriksa kemampuan dan
keterampilan guru dalam mengelola kelas; dan (3) sebagai
pembimbing, pengawas sekolah memeriksa dan
membantu meningkatkan kemampuan dan keterampilan
guru memberi bimbingan belajar kepada peserta didik
agar mampu memperoleh perkembangan yang optimal.
Silabus dan RPP dikembangkan oleh guru pada
satuan pendidikan. Guru pada satuan pendidikan
berkewajiban menyusun Silabus dan RPP secara lengkap
dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
13
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik
Berdasarkan data awal yang dilakukan melalui wawancara
dan observasi (menghipun silabus dan RPP) yang sudah
dibuat oleh guru mata pelajaran ekonomi pada 7 sekolah
SMA dari 38 sekolah SMA di kabupaten Nias Selatan,
masih ditemukan 22 orang dari 30 orang guru mata pelajaran
ekonomi pada 7 sekolah binaan, tidak bisa memperlihatkan
RPP yang dibuat dengan alasan ketinggalan di rumah.
Sisanya 8 orang lagi sudah membuat RPP, tetapi masih
ditemukan belum melengkapi komponen tujuan
pembelajaran dan penilaian (soal, skor dan kunci jawaban),
serta langkah-langkah kegiatan pembelajarannya. Soal, skor,
dan kunci jawaban merupakan satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan. Pada komponen penilaian ( penskoran dan
kunci jawaban) sebagian besar guru tidak lengkap
membuatnya dengan alasan sudah tahu dan ada di
kepala. Sedangkan pada komponen tujuan pembelajaran,
materi ajar, metode pembelajaran, dan sumber belajar
sebagian besar guru sudah membuatnya.
Masalah yang lain, berdasarkan hasil deskripsi umum hasil
Uji Kompetensi Guru (UKG) tahun 2012 Kabupaten Nias
Selatan berada pada posisi 29 dari 33 kabupaten kota
di Propinsi Sumatera Utara. Dari hasil UKG
tersebut di atas menggambarkan bahwa sebagian
besar guru khususnya di Kabupaten Nias Selatan
belum mengikuti pelatihan pengembangan Silabus dan
RPP. Selama ini guru-guru yang mengajar di sekolah
sedikit atau jarang mendapatkan kesempatan untuk
mengikuti berbagai diklat peningkatan profesionalisme
guru. Hal ini yang menyebabkan banyak guru belum tahu
14
dan memahami penyusunan atau pembuatan RPP secara baik
dan lengkap. Beberapa guru mengadopsi RPP orang lain. Hal
ini diketahui pada saat mengadakan supervisi
akademik (supervisi kunjungan kelas) ke sekolah
binaan. Permasalahan tersebut berpengaruh besar terhadap
pelaksanaan proses pembelajaran.
Berdasarkan keadaan demikian, peneliti
mencoba melakukan penelitian melalui supervisi
akademik teknik workshop (lokakarya) kepada guru mata
pelajaran ekonomi dalam menyusun RPP secara lengkap
sesuai dengan tuntutan pada standar proses dan standar
penilaian yang merupakan bagian dari standar nasional
pendidikan. Hal ini juga sesuai dengan Tupoksi pengawas
sekolah berdasarkan Permendiknas No.12 Tahun 2007
tentang enam standar kompetensi pengawas sekolah.

Subjek Penelitian Tiga puluh orang guru mata pelajaran ekonomi pada
SMA di Kabupaten Nias Selatan pada tahun
pelajaran
2013/
2014

Assesment Data Observasi/Pengamatan

Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini


adalah Penelitian Tindakan Sekolah (PTS). Tindakan
yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan guru
melalui supervisi akademik teknik workshop
(lokakarya). Penelitian ini adalah menggunakan siklus-
siklus tindakan yang dimulai dari perencanaan,
pelaksanaan,pengamatan atau pengumpulan data, dan
refleksi. Penelitian ini dimulai dari siklus pertama pada

15
tanggal 21, 22, 23 Januari 2014 dan siklus kedua pada
tanggal
18, 19, 20 Pebruari 2014, Setiap siklus terdiri dari empat
tahap dalam melaksanakan proses penelitian, yakni (1)
perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan
(4 ) refleksi.

Hasil Penelitian Dari hasil rata-rata Nilai Kemampuan guru menyusun


silabus dan RPP dari tabel (4.25a, 4.25b, 4.25c) yang tertera
di dalam jurnal dapat disimpulkan : (1)skor rata-rata
penyusunan silabus dari siklus pertama, dan siklus kedua
mengalami peningkatan dari
63,84 meningkat menjadi 76,17 (2) skor rata-rata
penyusunan RPP dari 68,46 meningkat menjadi 89,34
(3) skor rata-rata merencanakan pembelajaran dari 56,19
meningkat menjadi 66,48.

Indikator keberhasilan penelitian tindakan ini telah


tercapai pada siklus kedua yaitu lebih besar atau sama
dengan 80% dari subjek penelitian memiliki skor
kategori baik menyusun silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran, maka pelaksanaan supervisi akademik
teknik workshop dikatakan tuntas (berhasil).

Hasil yang diperoleh pada penelitian tindakan mulai dari


siklus pertama, dan siklus kedua Kemampuan Guru
menyusun RPP mengalami peningkatan yang signifikan yaitu
11 orang guru atau
36,67% memiliki skor dalam kategori Kurang Baik
setelah mengikuti supervisi teknik workshop penyusunan
RPP, maka diperoleh hasil meningkat menjadi 27 orang
guru atau 90% memiliki skor dalam kategori Baik.
16
Hasil yang diperoleh pada penelitian tindakan mulai dari
siklus pertama, dan siklus kedua Kemampuan Guru menyusun
Silabus mengalami peningkatan yang signifikan yaitu 2 orang
guru atau
6,67% memiliki skor dalam kategori Kurang
Baik
setelah mengikuti supervisi akademik teknik
workshop penyusunan silabus, maka diperoleh hasil meningkat
menjadi 30 orang guru atau 100% memiliki skor dalam
kategori Baik.

Hasil yang diperoleh pada penelitian tindakan mulai dari


siklus pertama, dan siklus kedua Kemampuan Guru
Merencanakan Pembelajaran mengalami peningkatan yang
signifikan yaitu 28 orang guru atau 93,33% memiliki
skor dalam kategori Kurang Baik setelah mengikuti
supervisi akademik teknik workshop Merencanakan
Pembelajaran, maka diperoleh hasil meningkat menjadi 26
orang guru atau 86,67% memiliki skor dalam kategori Baik.

Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh hasil bahwa


peningkatan kemampuan guru mata pelajaran ekonomi
menyusun silabus dan RPP pada SMA di Kabupaten Nias
Selatan dapat meningkat secara signifikan melalui supervisi
akademik teknik workshop

pada taraf signifikansi


0,05.

Kelebihan Jurnal  Terdapat tabel yang menunjukkan skor rata-rata Guru


baik dalam menyusun silabus, RPP, dan
merencanakan Pembelajaran pada siklus I dan II

17
 Terdapat tabel yang menunjukkan
Tingkat Kecenderungan Skor Kuantitatif Kriteria
Kualitatif dalam menyusun silabus, RPP, dan
merencanakan pembelajaran pada siklus I dan II
 Kelengkapan penyusunan hasil dari observasi yang
telah dilakukan
 Rumus dan penginterpretasiannya dijelaskan dengan
rinci dan baik.

Kekurangan Jurnal Tidak terdapat lampirkan mengenai lembar hasil


instrumen penilaian silabus, instrumen penilaian RPP,
dan instrumen penilaian kemampuan guru merencanakan
pembelajaran

Kesimpulan 1. Terdapat peningkatan yang signifikan


pada kemampuan guru mata pelajaran ekonomi
menyusun silabus dan RPP pada siklus I
dibandingkan dengan observasi awal pada taraf
signifikansi 0,05, dengan perolehan nilai t hitung
sebesar 13,29. Sementara nilai t tabel sebesar
1,699 pada taraf signifikansi (α = 0,05) dengan
sig. (1- tailed) dengan dk = N-1 = 30-1= 29.
Ternyata t hitung > t tabel yakni 13,29>1,699, maka
Ho ditolak dan H1 diterima.
2. Terdapat peningkatan yang signifikan
pada
kemampuan guru mata pelajaran ekonomi
menyusun silabus dan RPP pada siklus II
dibandingkan dengan siklus I pada taraf
signifikansi 0,05, dengan perolehan nilai t hitung
sebesar 35,45. Sementara nilai t tabel sebesar
1,699 pada taraf signifikansi (α = 0,05) dengan sig.

18
(1- tailed) dengan dk = N-1 = 30-1= 29. Ternyata t
hitung > t tabel yakni 35,45>1,699; maka Ho
ditolak dan H1 diterima.
3. Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh hasil
bahwa
peningkatan kemampuan guru mata pelajaran
ekonomi menyusun silabus dan RPP pada SMA di
Kabupaten Nias Selatan dapat meningkat secara
signifikan melalui supervisi akademik teknik
workshop pada taraf signifikansi 0,05.

Saran 1. Kepala sekolah sebagai supervisor


dalam pelaksanaan tugasnya sebaiknya dapat
menerapkan Supervisi akademik Teknik
Workshop dalam membimbing dan membina
guru bawahannya.
2. Guru Mata Pelajaran Ekonomi sebaiknya
berusaha secara sadar untuk meningkatkan
kemampuannya dalam menyusun perangkat
pembelajarannya melalui kegiatan pendidikan dan
pelatihan,melalui pemanfaatan layanan supervisi
akademik dan supervisi manajerial.
3. Pengawas sekolah sebaiknya juga meningkatkan
frekuensi supervisi akademik teknik workshop
kepada para guru
yang ada dilingkungan sekolah
binaan.

Daftar Pustaka Ambarita, Biner. 2013. Manajemen dalam Kisaran


Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu


19
Pendekatan Praktek. Edisi Empat. Jakarta : Rineka Cipta.

Asf, Jasmani, dkk. 2013. Supervisi Pendidikan Terobosan


Baru dalam Peningkatan Kinerjac Danim, Sudarwan.
2010. Profesi Kependidikan. Bandung: Alfabet

Depdiknas. 1997. Petunjuk Pengelolaan Adminstrasi


Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.

---------------. 2001. Manajemen Peningkatan Mutu


Berbasis Sekolah. Jakarta: Depdiknas.

---------------. 2008. Petunjuk Teknis Penelitian Tindakan


Sekolah Peningkatan Kompetensi Supervisi Pengawas
Sekolah SAM/SMK, Jakarata : Dirjend P2TK

--------------. 2010. Supervisi Akademik; Materi Pelatihan


Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah. Jakarta:
Depdiknas.

Diat Prasojo.Lantip.2011. Supervisi Pendidikan,


Yogyakarta, Penerbit Gaya Media

Harahap, Baharuddin. 1983. Supervisi Pendidikan


yang Dilaksanakan oleh Guru, Kepala Sekolah,
Penilik dan Pengawas Sekolah. Jakarta: Damai Jaya

Imron, Ali. 1995. Pembinaan Guru di Indonesia, Jakarta :


Pustaka Jaya

Kunandar. 2007. Guru Profesional Impelementasi KTSP


dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajawali
Pers.

20
Majid, Abdul. 2012. Perencanaan
Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi
Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
.
Mertler. Craig. A.2011. Action
Research,(Mengembangkan Sekolah dan
Memberdayakan Guru).Yogyakarta : Pustaka Belajar

Mulyasa, E. 2003. Kurikulum Berbasis


Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan Implementasi.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya

---------------, 2012. Penelitian Tindakan Sekolah.


Bandung: PT Remaja Rosdakarya

----------------, 2013. Pengembangan dan Implementasi


Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Muslim, Sri Banun. 2008. Supervisi Pendidikan


Meningkatkan kujalitas Profesionalisme Guru. Bandung :
Penerbit : Alfabeta

Neagley, Ross L. 1980. Handbook for Effective Supervision


of
Instruction, USA: Prentice Hall, Inc

Sagala, Syaiful. 2010. Supervisi Pembelajaran dalam Profesi


Pendidikan, Bandung : Penerbit Alfabeta

21
Sahertian, Piet A. 2010. Konsep-Konsep dan Teknik
Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Pengembangan
Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.

Sergiovanni, Thomas J.1983. Supervision: A Redefinition, Boston


: Higher Education

Sudjana. 2005. Metoda Statistika, Bandung : Penerbit


Tarsito

Sudjana, Nana. 2012. Pengawas dan Kepengawasan,


Cikarang
Bekasi: Binamitra Publishing
-------------------. 2012. Supervisi Pendidikan Konsep dan
Aplikasinya bagi Pengawas Sekolah. Cikarang Bekasi :
Binamitra Publishing

Suprihatin, MD. 1989. Administrasi Pendidikan, Fungsi dan


Tanggung Jawab Kepala Sekolah sebagai Administrator
dan Supervisor Sekolah. Semarang: IKIP
Semarang Press.

Surya, Muhammad. 2003. Psikologi Pembelajaran dan


Pengajaran. Bandung: Yayasan Bhakti Winaya

Suryasubrata.1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah.


Jakarta: Rineka Cipta.

Usman, Moh. Uzer. 1994. Menjadi Guru Profesional.


Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

22
Wardani, IGK. 1996. Alat Penilaian Kemampuan
Guru (APKG). Jakarta : Dirjen Dikti.

23
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah menganalisa secara keseluruhan, menurut saya jurnal yang paling
layak dijadikan referensi mahasiswa dibidang pengembangan pendidikan, terutama
dalam hal meningkatkan kompetensi guru dalam penyusunan silabus dan RPP adalah
Jurnal Kedua yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Guru menyusun silabus
dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) melalui Supervisi akademik
Teknik Workshop (Lokakarya) pada SMA di kabupaten Nias Selatan ”.

B. Saran
Kelebihan di dalam jurnal ini patut untuk ditingkatkan tanpa mengesampingkan
kekurangan yang ada. Sebaiknya untuk penelitian selanjutnya, tabel hasil penelitian lebih
dijelaskan lagi agar pembaca dapat lebih memahami isi dari masing-masing jurnal.

24

Anda mungkin juga menyukai