MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
DISUSUN OLEH :
PENDAHULUAN
Implementasi kurikulum 2013 mengharuskan guru mengembangkan atau
menyusun perangkat pembelajaran dengan menyesuaikan beberapa komponen dengan
pedoman yang dimuat dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia nomor 103 tahun 2014 tentang pembelajaran pada pendidikan dasar dan
pendidikan menengah serta Permendikbud RI nomor 104 tahun 2014 tentang penilaian
hasil belajar oleh pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Pedoman
tersebut memuat rambu-rambu tentang prinsip-prinsip pengembangan perencanaan
pembelajaran. Penyusunan perangkat pembelajaran disertai proses pembelajaran yang
belum optimal menjadikan prestasi belajar siswa kurang. Pelaksanaan proses belajar
mengajar fakuntansi perlu adanya pembelajaran dan metode mengajar tertentu yang
sesuai serta sarana yang mendukung untuk membuat siswa aktif dalam proses
pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang pelaksanaannya dapat menumbuhkan
aktivitas dan suasana belajar yang baru bagi siswa yaitu dengan melakukan
pengembangan suatu perangkat pembelajaran yang tepat sesuai dengan tuntutan
kurikulum 2013.
METODE PENELITIAN
HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian yaitu produk berupa perangkat pembelajaran akuntansi SMA
berbasis Problem Based Learning (PBL) pada materi Persamaan Dasar Akuntansi. Pada
Tahap define dilakukan studi literatur berupa analisis konsep atau landasan teoritis, hasil
penelitian terdahulu dan analisis kurikulum serta survei lapangan berupa analisis
kebutuhan guru dan siswa yang sudah diterapkan di SMA Negeri 1 lembah melintang ..
Kurikulum 2013 menyarankan bahwa proses pembelajaran yang tersusun dalam
perangkat pembelajaran harus menggunakan pendekatan saintifik yang salah satunya
adalah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) disertai metode percobaan.
Penelitian Gamze Sezgin Selcuk, dkk (2013) dan Madhuchanda Mukherjee (2011) yang
menyimpulkan bahwa PBL menghasilkan prestasi lebih baik daripada Pembelajaran
Tradisional. Penelitian Xun Ge, et al (2010) menunjukkan bahwa model PBL secara
signifikan dapat meningkatkan kemampuan dalam menyelesaikan masalah mekanisme
pemodelan dan mendukung penalaran siswa.
PENDAHULUAN
Pada umumnya guru di Indonesia menggunakan bahan ajar konvensional atau
bahan ajar siap pakai yang dibeli dari penerbit buku tanpa adanya upaya perencanaan,
penyiapan dan penyusunan secara mandiri terhadap bahan ajar yang akan digunakan
dalam proses pembelajaran. Bahan ajar yang beredar atau diperjual belikan umumnya
memiliki kekurangan yaitu hanya menyajikan materi belajar apa adanya dan sedikit
sekali memberikan permasalahan kontekstual di dalamnya. Masalah lain mengenai
bahan ajar di Indonesia khususnya pada mata pelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan
adalah ketersediaan bahan ajar mata pelajaran SMK yang sesuai dengan kurikulum 2013
yang masih terbatas dan juga ditambah dengan kurangnya minat guru SMK untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut atau kurangnya minat guru untuk menyusun
bahan ajar yang akan digunakan sendiri untuk mengajar.
Penggunaan model pembelajaran problem based learning pada pembelajaran
akuntansi dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik seperti bertanya dan
mengemukakan pendapat sehingga akan mendukung terlaksananya pembelajaran
student center. Lembar Kegiatan Peserta Didik berbasis problem based learning yang
sebelumnya dikembangkan pada materi akuntansi perusahaan dagang menunjukkan
hasil bahwa LKPD tersebut memiliki kuliatas yang sangat baik dan layak untuk
diterapkan dalam pembelajaran sebagai bahan.LKPD berbasis problem based learning
juga dapat menjadi bahan ajar yang membantu dalam pelaksanaan model pembelajaran
tersebut. LKPD berbasis problem based learning secara efektif dapat meningkatkan
sikap kreatif peserta didik, aspek tanggung jawab dan juga peningkatan keterampilan
dalam proses pembelajaran.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian pengembangan (Research &
Development). Penelitian pengembangan adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk
melakukan inovasi dengan metode campuran dan menggunakan teori multidisiplin serta
interdisiplin yang dilakukan secara bertahap, berkelanjutan, terstruktur, dan terukur.
Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4-D yang disarankan
oleh Thiagarajan, Semmel, dan Semmel yang terdiri dari empat tahap pengembangan
yaitu tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan
(develop), dan tahap penyebaran.
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang dijelaskan sebelumnya, berikut ini adalah
kesimpulan atas penelitian yang telah dilakukan. 1)Pengembangan LKPD akuntansi
perusahaan dagang berbasis problem based learning untuk kelas XI akuntansi di SMK
Negeri Surabaya dilaksanakan dengan menggunakan model pengembangan 4-D dari
Thiagarajan, Semmel dan Semmel (Trianto, 2015), tanpa melakukan tahap penyebaran
(disseminate). 2) Kelayakan atas LKPD akuntansi perusahaan dagang berbasis problem
based learning untuk kelas XI akuntansi di SMK Negeri Surabaya yang dikembangkan
mendapat interpretasi skor dengan kategori “sangat sesuai”. 3) Peserta didik kelas XI
akuntansi di SMK Negeri 1 Surabaya memberikan respon yang baik terhadap LKPD
akuntansi perusahaan dagang berbasis problem based learning yang dikembangkan
dengan hasil akhir yang dapat diinterpretasikan sebagai kategori “sangat setuju”.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 KELEBIHAN/KEUNGGULAN JURNAL
No Buku Bagian Rincian
Buku Utama Kajian Teori pokok sebagai arah dari penelitian yang
1
kita buat.
Dalam jurnal memilki sedikit catatan kaki
yang menyebabkan pembaca akan kesulitan
Buku dalam menelusuri acuan berfikir yang
2 Catatan Kaki
Pembanding dituangkan dalam jurnal.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kedua jurnal memilki proporsi yang relatif sama baik dari segi sistematika maupun
output yang dihasilkan. Dalam jurnal utama dan pembanding juga menggunakan
metode yang sama yaitu metode R&D Research & Development yang mana dalam
implementasinya menggunakan tahap-tahap yang berfungsi dalam penentu keakuratan
dan keefektifan dari hasil penelitian yang dilakukan. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa kedua artikel ini sangat direkomendasikan dalam proses belajar- mahasiswa.
B. SARAN
Cakupan materi yang dikembangkan dalam LKPD akuntansi perusahaan dagang
berbasis problem based learning yang dikembangkan terbatas pada materi materi
ketentuan bisnis untuk perusahaan dagang, potongan pemasaran, retur & potongan
harga, sehingga pada penelitian lebih lanjut dapat dikembangkan LKPD akuntansi
perusahaan dagang berbasis problem basedlearning dengan cakupan materi lain yang
lebih luas.
Lampiran: