1. Lembar opini, yang berisikan pendapat dari Kantor Akuntan Publik, atas hasil
audit.
2. Laporan keuangan, yang terdiri atas :
• Laporan Posisi Keuangan (neraca)
• Laporan Laba – Rugi Komprehensif (Laporan Laba Rugi)
• Laporan Perubahan Ekuitas
• Laporan Arus Kas
• Catatan atas laporan keuangan, yang antara lain berisi:
1. Bagian umum (menjelaskan latar belakang perusahaan), kebijakan
akuntansi dan
2. Penjelasan atas pos-pos Laporan Posisi Keuangan (neraca) dan Laba Rugi
seperti perincian piutang, aset tetap, liabilities, beban umum dan administrasi
Tanggal laporan akuntan harus sama dengan tanggal selesainya pekerjaan lapangan
dan tanggal surat pernyataan langganan, karena menunjukan sampai tanggal berapa akuntan
bertanggung jawab untuk menjelaskan hal-hal penting yang terjadi.
Jika sesudah tanggal selesainya pekerjaan lapangan (audit field work), terjadi
peristiwa penting yang jumlahnya material dan mempunyai pengaruh terhadap laporan
keuangan yang diperiksa, dan saat itu laporan audit belum dikeluarkan, auditor harus
menjelaskan kejadian penting tersebut dalam catatan atas laporan keuangan dan lembaran
opini.
Dalam hal ini tanggal laporan akuntan mempunyai dua tanggal (disebut dual
dating)”,
Jika auditor telah melaksanakan Audit sesuai dengan standar auditing yang
ditentukan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, seperti yang terdapat dalam standar
profesional akuntan publik, dan telah mengumpulkan bahan-bahan pembuktian
(audit evidence) yang cukup untuk mendukung opininya, serta tidak
menemukan adanya kesalahan material atas penyimpangan dari SAK ETAP/
IFRS, maka auditor dapat memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian.
Di bagian ini akan dijelaskan dan diberikan contoh mengenai laporan auditor
independen dan laporan audit atas laporan keuangan komparatif. Laporan auditor
independen harus menyebutkan laporan keuangan yang diaudit dalam paragraf pengantar,
menggambarkan sifat audit dalam paragraf lingkup audit, dan menyatakan pendapat auditor
dalam paragraf pendapat.
g. Suatu pernyataan bahwa auditor yakin bahwa audit yang dilaksanakan memberikan dasar
No : A01/II/KAK/2017
Kepada Yth,
PT. ADHYAKSA
Jakarta Pusat
Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suati opini atas laporan
keuangan ini berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit berdasarkan
standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI).
Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit
agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas
dari salah saji material.
Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan
tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami.
Opini
Menurut opini kami, laporan keuangan terlampir menyajikan secara wajar,
dalam semua hal yang material, posisi keuangan perusahaan PT. ADHYAKSA
tanggal 31 Desember 2016, serta kinerja keuangan dan arus kasnya, untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP).
NRAP: AP.2500
Dalam PSA No.30 (IAPI, 2011: 341.1 – 342.7) antara lain dinyatakan:
a. Prosedur analitik
b. Review terhadap peristiwa kemudian
c. Reviewterhadap kepatuhan terhadap syarat-syarat utang dan perjanjian
penarikan utang
d. Pembacaan notulen rapat pemegang saham, dewan komisaris, dan
komite atau panitia penting yang dibentuk.
e. Permintaan keterangan kepada penasihat hukum entitans tentang
perkara pengadilan, tuntunan, dan pendapatnya mengenai hasil suatu
perkara pengadilan yang melibatkan entitas tersebut.
f. Konfirmasi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
dan pihak ketiga mengenai rincian perjanjian penyediaan atau
pemberian bantian keuangan.
• Jika, setelah mempertimbangkan kondisi atau peristiwa yang telah
diidentifikasi secara keseluruhan, auditor yakin bahwa terdapat kesangsian
besar mengenai kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan
hidupnya dalam jangka jangka waktu pantas, ia harus mempertimbangkan
rencana manajemen dalam menghadapi dampak merugikan dari kondisi
atau peristiwa tersebut.