Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Audit dan Atestasi
Disusun oleh :
Anna D.I.K Leokoy (1618103002)
Samuel Kusumanto (1618103004)
Astrid Tania Damayanti (1618103012)
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik
makalah Audit dan Atestasi mengenai LAPORAN AUDIT BENTUK BAKU DAN
Makalah ini dibuat dengan berbagai analisis dan beberapa bantuan dari berbagai
pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah
ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada penulisan,
tata bahasa, dan juga dalam pembahasan materi dalam makalah ini. Oleh karena itu kami
mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami.
Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah
selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
Penyusun
2
BAB I
KONSEP TEORI
Pengaitan nama auditor dengan laporan keuangan ii diatur dalam SA seksi 504 atau
PSA No 52. Dalam SA ini menyatakan Seorang akuntan dikaitkan dengan laporan keuangan
jika ia mengizinkan namanya dalam suatu laporan, dokumen, atau komunikasi tertulis yang
berisi laporan tersebut. Bila seorang akuntan menyerahkan kepada kliennya atau pihak lain
suatu laporan keuangan yang disusunnya atau dibantu penyusunannya, ia juga dianggap
dalam laporan tersebut. Namun meskipun akuntan dapat berpartisipasi dalam penyusunan
laporan keuangan, kewajaran penyajian laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia tetap merupakan tanggung jawab manajemen.
Seorang akuntan dapat dikaitkan dengan laporan keuangan auditan atau yang tidak diaudit.
Akuntan dapat dikaitkan dengan laporan keuangan auditan atau yang tidak diaudit.
Laporan audit baku ini terdapat dalam SA seksi No 508. Laporan auditor bentuk baku
memuat suatu pernyataan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua
hal yang material, posisi keuangan suatu entitas, hasil usaha, dan arus kas sesuai dengan
3
Unsur pokok laporan auditor bentuk baku adalah sebagai berikut:
b) Suatu pernyataan bahwa laporan keuangan yang disebutkan dalam laporan auditor
perusahaan dan tanggung jawab auditor terletak pada pernyataan pendapat atas
dibuat manajemen.
d) Suatu pernyataan bahwa auditor yakin bahwa audit yang dilaksanakan memberikan
e) Suatu pendapat mengenai apakah laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam
semua hal yang material, posisi keuangan perusahaan pada tanggal neraca dan hasil
4
usaha dan arus kas untuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan
f) Tanda tangan, nama rekan, nomor izin akuntan publik, nomor izin usaha kantor
akuntan publik
Sedangkan terdapat 4 tipe pendapat yang dinyatakan auditor atas laporan keuangan,
menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal
yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Ini adalah pendapat yang
dinyatakan dalam laporan auditor bentuk baku seperti yang diuraikan dalam paragraf
08.
menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal
yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, kecuali untuk dampak
5
d) Pendapat tidak wajar. Pendapat tidak wajar menyatakan bahwa laporan keuangan
tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas
penjelasan (atau bahasa penjelasan lain) dalam laporan auditor bentuk baku. Adapun
yang luar biasa, laporan keuangan disajikan menyimpang dari suatu prinsip akuntansi
c) Jika terdapat kondisi dan peristiwa yang semula menyebabkan auditor yakin tentang
6
e) Keadaan tertentu yang berhubungan dengan laporan auditor atas laporan keuangan
komparatif.
f) Data keuangan kuartalan tertentu yang diharuskan oleh Badan Pengawas Pasar Modal
penyajiannya menyimpang jauh dari panduan yang dikeluarkan oleh Dewan tersebut,
dan auditor tidak dapat melengkapi prosedur audit yang berkaitan dengan informasi
apakah informasi tambahan tersebut sesuai dengan panduan yang dikeluarkan oleh
Dewan tersebut.
h) Informasi lain dalam suatu dokumen yang berisi laporan keuangan auditan secara
material tidak konsisten dengan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.
menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan
arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, kecuali untuk
dampak hal yang berkaitan dengan yang dikecualikan. Pendapat ini dinyatakan bilamana:
a) Ketiadaan bukti kompeten yang cukup atau adanya pembatasan terhadap lingkup
7
pendapat wajar tanpa pengecualian dan ia berkesimpulan tidak menyatakan tidak
memberikan pendapat.
b) Auditor yakin, atas dasar auditnya, bahwa laporan keuangan berisi penyimpangan
dari prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yang berdampak material,
semua alasan yang menguatkan dalam satu atau lebih paragraf terpisah yang dicantumkan
sebelum paragraf pendapat. Ia harus juga mencantumkan bahasa pengecualian yang sesuai
dan menunjuk ke paragraf penjelasan di dalam paragraf pendapat. Pendapat wajar dengan
pengecualian harus berisi kata kecuali atau pengecualian dalam suatu frasa seperti kecuali
untuk atau dengan pengecualian untuk. Pendapat wajar dengan pegecualian dapat disebabkan
Pembatasan terhadap lingkup audit, baik yang dikenakan oleh klien maupun oleh
keadaan, seperti waktu pelaksanaan audit, kegagalan memperoleh bukti kompeten yang
pendapat. Dalam hal ini, alasan pengecualian atau pernyataan tidak memberikan pendapat
pernyataan tidak memberikan pendapat karena pembatasan lingkup audit tergantung atas
8
penilaian auditor terhadap pentingnya prosedur yang tidak dapat dilaksanakan tersebut
Suatu pendapat tidak wajar menyatakan bahwa laporan keuangan tidak menyajikan
secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia. Pendapat ini dinyatakan bila, menurut pertimbangan auditor,
laporan keuangan secara keseluruhan tidak disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indoensia. Bila auditor menyatakan pendapat tidak wajar, ia
harus menjelaskan dalam paragraf terpisah sebelum paragraf pendapat dalam laporannya (a)
semua alasan yang mendukung pendapat tidak wajar, dan (b) dampak utama hal yang
menyebabkan pemberian pendapat tidak wajar terhadap posisi keuangan, hasil usaha, dan
arus kas, jika secara praktis untuk dilaksanakan. Jika dampak tersebut tdak dapat ditentukan
9
1.2.3 PERNYATAAN TIDAK MEMBERIKAN PENDAPAT
Bila auditor menyatakan pendapat tidak wajar, ia harus menjelaskan dalam paragraf
terpisah sebelum paragraf pendapat dalam laporannya (a) semua alasan yang mendukung
pendapat tidak wajar, dan (b) dampak utama hal yang menyebabkan pemberian pendapat
tidak wajar terhadap posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas, jika secara praktis untuk
dilaksanakan. Jika dampak tersebut tdak dapat ditentukan secara beralasan, laporan auditor
Pernyataan tidak memberikan pendapat adalah cocok jika auditor tidak melaksanakan
audit yang lingkupnya memadai untuk memungkinkannya memberikan pendapat atas laporan
keuangan.18 Pernyataan tidak memberikan pendapat harus tidak diberikan karena auditor
yakin, atas dasar auditnya, bahwa terdapat penyimpangan material dari prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia Jika pernyataan tidak memberikan pendapat disebabkan
pembatasan lingkup audit, auditor harus menunjukan dalam paragraf terpisah semua alasan
auditnya tidak memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan. Auditor tidak
harus menujukan prosedur yang dilaksanakan dan tidak harus menjelaskan karakteristik
auditnya dalam satu paragraf (yaitu, paragraf lingkup audit dalam laporan auditor bentuk
baku). Sebagai tambahan, ia harus menjelaskan keberatan lain yang berkaitan dengan
kewajaran penyajian laporan keuangan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia.
10
BAB II
JURNAL DAN PEMBASAHAN
2.1 JURNAL
Terlampir
Berdasarkan data perusahaan yang terdaftar di A-Share Shanghai dan Shenzhen, Cina
dari 2015 hingga 2016, situasi tahunan opini audit perusahaan terbuka laporan keuangan dan
opini audit non-standar menemukan bahwa perusahaan ST lebih mungkin menerima opini
audit non-standar daripada perusahaan non-ST. Penelitian ini meneliti hal-hal spesifik yang
mengarah pada opini audit non-standar, dan merangkum masalah tersebut yang membuat hal
tersebut mudah bagi CPA untuk mengeluarkan opini audit non-standar. Penelitian ini juga
memiliki referensi tertentu untuk memecahkan masalah proses audit yang ada, mencegah
risiko audit dan meningkatkan kualitas audit. Selain itu, melakukan fondasi untuk
11
Dari analisis di atas dan statistik, dapat dilihat bahwa dalam opini audit non-standar
dari 2015 hingga 2016, pendapat wajar tanpa pengecualian dengan penekanan, pendapat
berkualitas dan penafian pendapat miliki telah dikeluarkan, tetapi tidak ada opini negatif.
Statistik menunjukkan bahwa alasan untuk opini audit ini terutama difokuskan pada
lima aspek:
penekanan, ditemukan bahwa kesamaan masalah ini adalah ketidakpastian dan mungkin
pembentukan pendapat yang berkualitas adalah terutama berfokus pada hal-hal berikut:
(2) ketidakmampuan untuk mendapatkan bukti audit yang memadai dan sesuai;
12
(3) Tidak dapat menilai akurasi dan kesesuaian persiapan penurunan nilai, persiapan
Ada 14 opini yang memenuhi syarat untuk perusahaan yang terdaftar di 2015 dan 20
di 2016. Dapat ditemukan bahwa alasan pembentukan pendapat yang berkualitas ini berfokus
mendapatkan bukti audit yang cukup dan memadai. Statistik menemukan bahwa 13 dari 34
Pendapat yang memenuhi syarat dalam dua tahun terakhir melibatkan masalah kapasitas
operasional yang berkelanjutan, 19 dari yang terkait dengan kurangnya bukti audit yang
Pada 2015 dan 2016, perusahaan yang mengeluarkan penafian pendapat mencakup
(1) Kegagalan untuk mendapatkan bukti audit yang memadai dan sesuai;
berkelanjutan;
13
(3) ada dampak yang signifikan terhadap pengendalian internal atas laporan
keuangan;
Jumlah penafian pendapat relatif kecil dibandingkan dengan pendapat wajar tanpa
pengecualiantekanan.
Dalam lima tahun terakhir, opini audit dari perusahaan yang terdaftar di Shanghai
Cina dan pasar saham Shenzhen belum ditemukan bahwa ada beberapa perusahaan telah
dibandingkan dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, tidak adil untuk menanggapi
posisi keuangan, hasil operasi dan status arus kas, CPA akan menyatakan pendapat buruk.
Perusahaan yang terdaftar jarang mengeluarkan pendapat negatif sampai taraf tertentu
GAAP. Namun dalam praktiknya, terkadang laporan palsu lebih tinggi dari tingkat
kepentingan, dan CPA mungkin tidak mengeluarkan reservasi atau pendapat non-standar
lainnya. CPA akan dikenakan penilaian berdasarkan apakah salah saji akan memengaruhi
pengambilan keputusan pengguna pelaporan, yang juga menimbulkan keraguan apakah CPA
berada di bawah tekanan dari manajer auditor untuk gagal menghasilkan audit yang nyata
Kesimpulan dari penelitian ini adalah hasil dari menganalisis distribusi berbagai opini
share dari 2015 hingga 2016, dan menganalisis distribusi pendapat non-standar antara ST & *
14
ST dan perusahaan non-ST. Selain itu, alasan pembentukannya pendapat audit non-standar
laporan keuangan;
pelaksanaan audit baru kriteria, masalah audit utama perlu dijelaskan secara terpisah.
(4) Kemampuan operasi terus menerus dan kemampuan untuk memperoleh yang
memadai dan bukti audit yang tepat adalah faktor penting yang mempengaruhi opini
audit.
(5) BPA jarang mengeluarkan opini negatif pada laporan keuangan perusahaan
terbuka.
Disimpulkan bahwa CPA mungkin berada di bawah tekanan manajemen dan gagal
menghasilkan opini audit yang lebih ketat. Mengingat pendapat audit yang dikeluarkan oleh
CPA, kualitas laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di China umumnya tinggi, dan
CPA cenderung mempublikasikan opini wajar tanpa pengecualian dan tidak berkualitas
pendapat dengan penekanan. Perusahaan ST& * ST lebih mungkin menerima opini audit
15
non-standar, tetapi tidak dapat dikesampingkan bahwa perusahaan non-ST tidak memiliki
dampak standar yang tidak memenuhi syarat opini penting. Kualitas laporan keuangan akan
keputusan pengguna pelaporan, dan oleh karena itu penting untuk terus melakukannya
perusahaan yang memberikan informasi palsu. Perusahaan itu sendiri harus meningkatkan
rasa tanggung jawab, mematuhi hukum dan peraturan secara sadar. Selanjutnya, kemandirian
CPA harus dipertahankan dan kompetensi profesional harus ditingkatkan untuk menghindari
16