Anda di halaman 1dari 8

BAB 4

LAPORAN AKUNTAN

Pada akhir pemeriksaan, dalam suatu pemeriksaan umum (general audit), KAP akan
memberikan suatu laporan akuntan yang terdiri dari :
a. Lembaran opini, yang merupakan tanggung jawab akuntan publik, dimana akuntan
publik memberikan pendapatnya terhadap kewajaran laporan keuangan yang disusun
oleh manajemen dan merupakan tanggung jawab manajemen.

b. Laporan keuangan yang terdiri dari :


 Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
 Laporan laba rugi komprehensif (Laporan laba-rugi)
 Laporan perubahan ekuitas
 Laporan arus kas
 Catatan atas laporan keuangan yang antara lain berisi : bagian umum
( menjelaskan latar belakang perusahaan ), kebijakan akuntansi dan penjelasan
atas pos-pos Laporan Posisi Keuangan (neraca) dan laba rugi komprehensif
(laba rugi).
 Informasi tambahan berupa lampiran mengenai perincian pos-pos yang
penting seperti perincian piutang, asset tetap, liabilities, beban umum dan
administrasi, serta beban penjualan.
Tanggal laporan akuntan harus sama dengan tanggal selesainya pekerjaan lapangan dan
tanggal surat pernyataan langganan, karena menunjukkan sampai tanggal berapa akuntan
bertanggung jawab untuk menjelaskan hal-hal penting yang terjadi. Jika sesudah tanggal
selesainya pekerjaan lapangan ( audit field work), terjadi peristiwa penting yang jumlahnya
meterial dan mempunyai pengaruh terhadap laporan keuangan yang diperiksa, dan saat itu
laporan audit belum dikeluarkan, auditor harus menjelaskan kejadiaan penting tersebut dalam
catatan atas laporan keuangan dan lembaran opini.
Dalam hal ini tanggal laporan akuntan mempunyai dua tanggal (disebut dual dating),
yang pertama tanggal selesainya pemeriksaan lapangan, yang kedua tanggal terjadinya
peristiwa penting tersebut.

Menurut SA 700 (IAPI : 700.10 – 2013)


Laporan auditor harus diberi tanggal tidak lebih awal dari tanggal ketika auditor telah
memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat yang mendasari opini auditor atas laporan
keuangan (termasuk, bila relevan, atas informasi tambahan, termasuk bukti bahwa) :
a. Seluruh laporan yang membentuk laporan keuangan, termasuk catatan atas laporan
keuangan terkait, telah disusun; dan
b. Pihak-pihak dengan wewenang yang diakui telah menyatakan bahwa mereka telah
mengambil tanggung jawab atas laporan keuangan tersebut.

4.1. Jenis-Jenis Pendapat Akuntan


Menurut SA 700 ( IAPI, 700 ) dan SA 705 ( IAPI, 705 ) yang berlaku untuk audit atas
laporan keuangan tahun 2013, opini auditor dibagi menjadi dua:
1. Opini tanpa modifikasi (unmodified opinion)
2. Opini dengan modifikasian (modified opinion)
Opini tanpa modifikasi diberikan jika auditor menyimpulkan bahwa laporan keuangan telah
disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku (SAK ETAP/SAK berbasis
IFRS).
a. Opini dengan modifikasian diberikan jika auditor menyimpulkan bahwa laporan
keuangan tidak bebas dari (mengandung) salah saji material.
b. Tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat untuk menyimpulkan
bahwa laporan keuangan secara keseluruhan bebas dari kesalahan penyajian material
(hal ini diatur dalam SA 705)

Laporan Auditor berdasarkan SA 700


Laporan auditor harus dalam bentuk tertulis, berisi hal-hal sebagai berikut :

Judul
Laporan auditor harus memiliki sebuah judul yang mengindikasikan secara jelas bahwa
laporan tersebut adalah laporan auditor independen.

Pihak yang dituju


Laporan auditor harus ditujukan kepada pihak sebagaimana yang diharuskan menurut
ketentuan perikatan.

Paragraph pendahuluan
Paragraph pendahuluan dalam laporan auditor harus :
a. Mengidentifikasi entitas yang laporan keuangannya diaudit
b. Menyatakan bahwa laporan keuangan telah diaudit
c. Mengidentifikasi judul setiap laporan yang menjadi bagian dari laporan keuangan
d. Merujuk pada ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan
lainnya, dan
e. Menyebutkan tanggal atau periode yang dicakup oleh setiap laporan yang menjadi
bagian dari laporan keuangan.

Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan


Bagian dari laporan auditor ini menjelaskan tanggung jawab pihak-pihak dalam organisasi
yang bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan. Laporan auditor tidak perlu
merujuk secara khusus pada “manajemen”, tetapi harus menggunakan istilah yang tepat
dalam konteks kerangka hokum dalam yurisdiksi tertentu. Dalam beberapa yurisdiksi,
pengacuan yang tepat dapat menggunakan “pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola”.

Tanggung jawab auditor


Laporan auditor harus mencakup suatu bagian dengan judul “Tanggung Jawab Auditor”.
Laporan auditor harus menjelaskan bahwa audit dilaksanakan berdasarkan Standar Audit
yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Laporan auditor juga harus
menjelaskan bahwa standar tersebut mengharuskan auditor untuk mematuhi ketentuan etika
dan bahwa auditor merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan
memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari kesalahan penyajian material.

Opini auditor
Laporan auditor harus mencakup suatu bagian dengan judul “Opini”.
Ketika menyatakan suatu opini tanpa modifikasian atas laporan keuangan yang disusun
berdasarkan suatu kerangka penyajian wajar, laporan auditor harus menggunakan frasa
dibawah ini :
Laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material,…. Sesuai
dengan Standar Akuntansi keuangan di Indonesia.

Tanggung jawab pelaporan lainnya


Jika auditor menyatakan tanggung jawab pelaporan lainnya dalam laporan auditor atas
laporan keuangan yang merupakan tambahan terhadap tanggung jawab auditor berdasarkan
SA untuk melaporkan laporan keuangan, maka tanggung jawab pelaporan lain tersebut harus
dinyatakan dalam suatu bagian terpisah dalam laporan auditor yang diberi judul “Pelaporan
Lain atas Ketentuan Hukum dan Regulasi”, atau judul lain yang dianggap tepat menurut isi
bagian ini.

Tanda tangan auditor


Laporan auditor harus ditandatangani.

Tanggal laporan audit

Alamat auditor

Laporan Auditor Berdasarkan SA 705


Sebelumnya dijelaskan pengertian istilah berikut.
Dampak yang pervasive terhadap laporan keuangan adalah dampak yang menurut
pertimbangan auditor :
(i) Tidak terbatas pada unsur, akun atau pos tertentu laporan keuangan.
(ii) Jika dibatasi, merupakan atau dapat merupakan suatu proporsi yang substansial
dari laporan keuangan; atau
(iii) Dalam hubungannya dengan pengungkapan, bersifat fundamental bagi
pemahaman pengguna laporan keuangan.

Opini modifikasan : suatu opini wajar dengan pengecualian, suatu opini tidak wajar,
atau suatu opini tidak menyatakan pendapat.

Terdapat tiga jenis modifikasi terhadap opini auditor :


1. Opini wajar dengan pengecualian (qualified opinion)
2. Opini tidak wajar (adverse opinion)
3. Opini tidak menyatakan pendapat (disclaimer opinion)

Opini Wajar Dengan Pengecualian (Qualified Opinion)


Auditor harus menyatakan opini wajar dengan pengecualian ketika:
a. Auditor setelah memperoleh bukti yang cukup dan tepat menyimpulkan bahwa
kesalahan penyajian, baik secara individual maupun secara agregasi adalah material
tetapi tidak pervasif terhadap laporan keuangan, atau
b. Auditor tidak memperoleh bukti yang cukup dan tepat yang mendasari opini, tetapi
auditor menyimpulkan bahwa pengaruh kesalahan penyajian yang tidak terdeteksi
yang mungkin timbul terhadap laporan keuangan, jika ada, dapat menjadi material
tetapi tidak pervasif.
Opini Tidak Wajar (Adverse Opinion)
Auditor harus menyatakan opini tidak wajar ketika auditor setelah memperoleh bukti audit
yang cukup dan tepat, menyimpulkan bahwa ada kesalahan penyajian, baik secara individual
maupun secara agregasi adalah material dan pervasif terhadap laporan keuangan.

Opini Tidak Menyatakan Pendapat (Disclaimer Opinion)


Auditor tidak boleh menyatakan pendapat ketika auditor tidak dapat memperoleh bukti audit
yang cukup dan tepat yang mendasari opini, dan auditor menyimpulkan bahwa kemungkinan
dampak kesalahan penyajian yang tidak terdeteksi terhadap laporan keuangan, jika ada, dapat
bersifat material dan pervasif.

Tabel berikut mengilustrasikan pertimbangan auditor tentang hal-hal yang menimbulkan


modifikasi.
Pertimbangan auditor tentang seberapa pervasif
dampak atau kemungkinan dampak terhadap laporan
Sifat Hal-hal yang
keuangan
MenyebabkanModifikasi
Material Tetapi Tidak
Material dan pervasif
Pervasif
Laporan keuangan Opini wajar dengan Opini tidak wajar
mengandung kesalahan pengecualian
penyajian material
Ketidakmampuan untuk Opini wajar dengan Opini tidak menyatakan
memperoleh bukti audit pengecualian pendapat
yangcukup dan tepat

Paragraf Penekanan Suatu Hal dan Paragraf Hal Lain


Dalam laporan auditor independen hal ini diatur dalam SA 706 (IAPI, 706.2)
a. Paragraf Penekanan Suatu Hal : Suatu paragraph yang tercantum dalam laporan
auditor yang mengacu pada suatu hal yang telah disajikan atau diungkapkan dengan
tepat dalam laporan keuangan yang, menurut pertimbangan auditor, sedemikian
penting bahwa hal tersebut adalah fundamental bagi pemahaman pengguna laporan
keuangam atas laporan keuangan.
b. Paragraf Hal Lain: Suatu paragraph yang tercantum dalam laporan auditor yang
mengacu pada suatu hal selain yang telah disajikan atau diungkapkan dalam laporan
keuangan yang, menurut pertimbangan auditor, relevan bagi pemahaman pengguna
laporan keuangan atas audit, tanggung jawab auditor, atau laporan auditor.

Paragraph ini dicantumkan setelah paragraph opini dalam laporan auditor. Auditor
harus mencantumkan paragraph opini atau paragraph penekanan suatu hal, atau ditempat lain
dalam laporan auditor jika isi paragraph hal lain tersebut relevan dengan paragraph tanggung
jawab pelaporan lain.
Standar Audit (SA) 570 tentang Kelangsungan Usaha
SA 570 ini mengatur tanggung jawab auditor dalam audit atas laporan keuangan yang
berkaitan dengan penggunaan asumsi kelangsungan usaha untu masa depan yang dapat
diprediksi manajemen bertanggung jawab melakukan penilaian atas kemampuan entitas
untuk mempertahankan kelangsungan usahanya.
Berdasarkan bukti audit yang diperoleh, auditor harus menyimpulkan apakah, menurut
pertimbangan auditor, terdapat suatu ketidakpastian material yang terkait denganperistiwa
atau kondisi yang baik secara individual maupun kolektif dapat menyebabkan keraguan
signifikan atas kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan usahanya. Suatu
ketidak pastian material terjadi ketika signifikansi dampak potensialnya dan kemungkinan
terjadinya adalah sedemikian rupa yang menurut pertimbangan auditor, pengungkapan yang
tepat atas difat dan implikasi ketidakpastian tersebut diperlukan untuk :
a. Dalam hal kerangka penyajian laporan keuangan wajar: penyajian yang wajar atas
laporan keuangan, atau
b. Dalam hal kerangka kepatuhan, laporan keuangan tidak menyesatkan.
Jika auditor meyimpulkan bahwa penggunaan asumsi kelangsungan usaha sudah tepat sesuai
dengan kondisinya, tetapi terdapat suatu ketidakpastian material, maka auditor harus
menentukan apakah laporan keuangan :
a. Menjelaskan secara memadai peristiwa atau kondisi utama yang dapat menyebabkan
keraguan signifikan atas kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan
usahanya dan rencana manajemen untuk menghadapi peristiwa atau kondisi tersebut;
dan
b. Mengungkapkan secara jelas bahwa terdapat ketidakpastian material yang terkait
dengan peristiwa atau kondisi yang dapat menyebabkan keraguan signifikan atas
kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan usahanya dan, oleh karena
itu, entitas tersebut kemungkinan tidak mampu unutk merealisasikan asetnya dan
melunasi liabilitasnya dalam kegiatan bisnis normal.
Jika pengungkapan yang memadai dicantumkan dalam laporan keuangan, maka auditor
harus menyatakan suatu opini tanpa modifikasian dan mencantumkan suatu paragraf
Penekanan Suatu Hal dalam laporan auditor untuk :
a. Menekankan keberadaan suatu ketidakpastian material yang berkaitan dengan
peristiwa atau kondisi yang dapat menyebabkan keraguan signifikan atas kemampuan
entitas untuk mempertahankan kelangsungan usahanya; dan
b. Mengarahkan perhatian pada catatan atas laporan keuangan yang mengungkapkan
hal-hal yang dirujuk
Jika pengungkapan yang memadai tidak dicantumkan dalam laporan keuangan, maka
auditor harus menyatakan suatu opini wajar dengan pengecualian atau opini tidak wajar,
sesuai dengan kondisinya, berdasarkan SA 705.6Auditor harus menyatakan dalam laporan
auditor bahwa terdapat suatu ketidakpastian material yang dapat menyebabkan keraguan
signifikan atas kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan usahanya.
Jika laporan keuangan telah disusun berdasarkan suatu basis kelangsungan usaha, tetapi
menurut pertimbangan auditor, penggunaan asumsi kelangsungan usaha dalam laporan
keuangan oleh manajemen adalah tidak tepat, maka auditor harus menyatakan suatu opini
tidak wajar.
Jika manajemen tidak mau membuat atau memperluas penilaiannya bila diminta untuk
melakukan hal itu oleh auditor, maka auditor harus mempertimbangkan implikasinya
terhadap laporan auditor.
Jika terjadi penundaan signifikan dalam persetujuan atas laporan keuangan oleh
manajemen atau pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola setelah tanggal laporan
keuangan, maka auditor harus menanyakan alasan penundaan tersebut. Jika auditor meyakini
bahwa penundaan tersebut mungkin terkait dengan peristiwa atau kondisi yang berkaitan
dengan penilaian kelangsungan usaha, maka auditor harus melakukan prosedur audit
tambahan, serta mempertimbangkan pengaruhnya terhadap kesimpulan auditor tentang
keberadaan suatu ketidakpastian material.
Berikut ini beberapa contoh yang dapat menyebabkan keraguan signifikan tentang
asumsi kelangsungan usaha :
- Posisi liabilitas bersih atau liabilitas jangka pendek bersih
- Pinjaman yang telah mendekati jatuh tempo tanpa prospek yang realistis atas
perpanjangan waktu jatuh tempo atau pelunasan, atau ketergantungan yang berlebihan
atas pinjaman jangka pendek untuk pembiayaan aset jangka panjang.
- Indikasi penarikan dukungan keuangan oleh kreditur
- Arus kas operasi yang negative, yang diindikasikan oleh laporan keuangan historis
atau prospektif
- Rasio keuangan utama yang buruk
- Kerugian operasi yang substansial atau penurunan signifikan dalam nilai asset yang
digunakan untuk menghasilkan arus kas
- Dividen yang sudah lama terutang atau tidak berkelanjutan
- Ketidakmampuan untuk melunasi kreditur pada tanggal jatuh tempo
- Ketidakmampuan untuk mematuhi persyaratan perjanjian pinjaman
- Perubahan transaksi dengan pemasok, yaitu dari transaksi kredit menjadi transaksi
tunai
- Ketidakmampuan untuk memperoleh pendanaan untuk pengembangan produk baru
yang esensial atau investasi esensial lainnya.

Operasi
- Intensi manajemen untuk melikuidasi entitas atau untuk menghentikan operasinya
- Hilangnya manajemen kunci tanpa penggantian
- Hilangnya pasar utam, pelanggan utama, waralaba, lisensi atau pemasok utama
- Kesulitan tenaga kerja
- Kekurangan penyediaan bahan/bahan baku
- Munculnya competitor yang sangat berhasil
Lain-lain :
- Ketidakpatuhan terhadap ketentuan permodalan atau ketentuan statutory lainnya.
- Perkara hukum yang dihadapi entitas, yang jika berhasil, dapat mengakibatkan
tuntutan kepada entitas yang kemungkinan kecil dapat dipenuhi oleh entitas.
- Perubahan dalam peraturan perundangan atau kebijakan pemerintah yang
diperkirakan akan berdampak buruk terhadap entitas.
- Kerusakan aset yang disebabkan oleh bencana alam yang tidak atau kurang
diasuransikan.

Prosedur audit tambahan ketika peristiwa atau kondisi teridentifikasi yang mencakup :
- Menganalisis dan membahas arus kas, laba dan prakiraan relevan lainnya dengan
manajemen
- Menganalisis dan membahas laporan keuangan interim terakhir entitas yang tersedia
- Membaca persyaratan perjanjian pinjaman dan menentukan apakah terdapat
pelanggaran persyaratan tersebut
- Membaca risalah rapat pemegang saham, pihak yang bertanggung jawab atas tata
kelola, dan komite-komite yang relevan untuk mengetahui adanya kesulitan
pendanaan
- Menanyakan penasihat hukum entitas tentang keberadaan litigasi dan klaim serta
kewajaran penilaian oleh manajemen tentang hasil dan estimasi dampak keuangan
dari litigasi dan klaim tersebut
- Mengornfirmasi keberadaan, legalitas dan keberlakuan pengaturan untuk
menyediakan atau memelihara dukungan keuangan dari pihak berelasi dan pihak
ketiga dan menilai kemampuan keuangan dari pihak-pihak tersebut dalam
menyediakan dana tambahan
- Mengevaluasi rencana entitas untuk menangani pesanan pelanggan yang belum
terpenuhi
- Melakukan prosedur audit atas peristiwa yang terjadi setelah tanggal pelaporan untuk
mengidentifikasi peristiwa yang memitigasi atau memengaruhi kemampuan entitas
untuk mempertahankan kelangsungan usahanya
- Mengonfirmasi eksistensi, persyaratan dan kecukupan fasilitas pinjaman
- Memperoleh dan menelaah laporan-laporan tentang tindakan badan pengatur
- Menentukan kecukupan bukti pendukung atas penghapusan aset yang direncanakan

Anda mungkin juga menyukai