1. Pendahuluan
Laporan audit sangat singkat karena terdiri tidak lebih dari beberapa baris. Oleh karena
laporan tersebut cukup singkat, pihak-pihak yang tidak memiliki pengetahuan dalam
pengauditan dapat menggambarkannya sebagai bentuk laporan yang memerlukan sedikit
lebih banyak formalitas hukum yang mengurangi substansinya.
Hal ini juga berlaku untuk para pejabat perusahaan yang kantor pusatnya berada di luar
Amerika Serikat tetapi perusahaannya tercatat di bursa saham Amerika Serikat.
- Penerima
Laporan harus ditujukan sesuai kebutuhan berdasarkan keadaan dan peraturan yang berlaku.
- Paragraf Opini
Jika laporan keuangan wajar maka frasanya adalah:
- Laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam seluruh hal yang bersifat material
berdasarkan (kerangka pelaporan keuangan yang berlaku). Atau
- Laporan keuangan memberikan gambaran secara benar dan wajar berdasarkan (kerangka
pelaporan keuangan yang berlaku).
- Alamat Auditor
Laporan harus menyebutkan lokasi tertentu yang biasanya merupakan kota tempat kantor
akuntan publik berada, yang mana auditornya memberikan jasa kepada klien yang diaudit.
- Tanda Tangan
Laporan harus ditandatangani sesuai nama kantor akuntan publik, atau nama auditor yang
bertugas, atau kedua-duanya, jika diperlukan.
Persyaratan untuk Memberikan Opini yang Tidak Dimodifikasi (Opini Wajar Tanpa
Pengecualian)
Auditor harus secara khusus harus mengevaluasi:
- Apakah laporan keuangan mengungkapkan secara memadai terkait kebijakan-kebijakan
akuntansi penting yang dipilih dan konsisten.
- Kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen.
- Apakah informasi yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut relevan, reliabel, dapat
dibandingkan, dan dapat dipahami.
- Apakah pengungkapan memungkinakan pengguna yang dimaksud dapat memahami
pengaruh dari sejumlah transaksi dan peristiwa yang bersifat material dalam laporan
keuangan.
- Apakah terminologi yang digunakan di dalam laporan keuangan, termasuk judul dari
laporan keuangan sudah tepat.
h. Deskripsi Mengenai Tanggung Jawab Auditor terhadap Opini Wajar dengan Pengecualian,
Opini Tidak Wajar, atau Opini Menolak Memberikan Opini
Ketika auditor menyatakan opini wajar dengan pengecualian atau tidak wajar, maka auditor
harus mengubah deskripsi mengenai tanggung jawab auditor untuk menyatakan bahwa
auditor yakin kalau bukti audit yang telah diperolehnya cukup dan tepat untuk memberikan
dasar bagi opini audit yang dimodifikasi.
5. Situasi-Situasi yang dapat Menghasilkan Opini Selain dari Opini yang Tidak
Dimodifikasi
Berdasarkan ISA 700, setidaknya terdapat dua situasi yang mana auditor tidak dapat
menyatakan opini yang tidak dimodifikasi (wajar tanpa pengeculian):
- Keterbatasan dalam ruang lingkup
- Pertimbangan auditor terkait pengaruh atau kemungkinan pengaruh yang sifatnya pervasif
dari berbagai hal yang dicantumkan di dalam laporan keuangan.
b. Independensi Auditor
Panduan Etika bagi Akuntan Profesional dari IFAC menekankan betapa pentingnya
independensi auditor, baik dalam tampilan maupun realitanya.
9. Surat Manajemen
Surat manajemen mengidentifikasi sejumlah permasalahan yang tidak perlu diungkapkan di
dalam laporan keuangan tahunan, tetapi merepresentasikan perhatian yang diberikan dan
sejumlah saran yang dicatat auditor selama audit.
10. Ikhtisar
Laporan audit sangat singkat karena tidak terdiri dari beberapa baris. Hal ini merupakan
paradoks karena laporan audit, meskipun hanya memuat beberapa kata, memerlukan banyak
perhatian dan merupakan penyempurnaan dari proses audit yang panjang.
Tipe laporan audit yang paling umum adalah standar laporan audit yang tidak dimodifikasi
(secara historis disebut sebagai laporan audit wajar tanpa pengecualian).
Dalam upaya membentuk opini tersebut, auditor harus menyimpulkan terkait apakah auditor
telah memperoleh asurans yang memadai mengenai apakah laporan keuangan secara
keseluruhan bebas dari salah saji material, baik karena kecurangan maupun kesalahan.
Auditor harus memodifikasi opini dalam laporan auditor (dengan menyatakan opini tidak
wajar, opini wajar dengan pengecualian, atau opini menolak memberikan opini) ketika
auditor menyimpulkan bahwa laporan keuangan secara keseluruhan tidak bebas dari salah
saji material, atau auditor tidak mampu memperoleh kecukupan bukti audit yang memadai
untuk menyimpulkan bahwa laporan keuangan secara keseluruhan bebas dari salah saji
material berdasarkan bukti-bukti audit yang diperoleh.
BAB 13
TINJAUAN UMUM DARI AUDIT KELOMPOK USAHA
Auditor diminta untuk mengidentifikasi dan menilai risiko salah saji material dengan
memperoleh pemahaman atas entitas dan lingkungan entitas. Tim penugasan kelompok usaha
harus meningkatkan pemahamannya terhadap kelompok usaha diaudit (group auditee),
komponen - komponennya , dan lingkungannya , termasuk luasnya pengendalian atas
kelompok usaha yang diperoleh selama tahapan penerimaan atau keberlanjutan . Tim juga
harus memperoleh pemahaman terkait proses konsolidasi, termasuk sejumlah instruksi yang
dikeluarkan oleh manajemen kelompok usaha untuk komponen.
- Proses konsolidasi : hal-hal yang berkaitan dengan kerangka kerja pelaporan yang berlaku,
hal-hal yang berkaitan dengan proses konsolidasi, dan hal-hal yang berkaitan dengan
penyesuaian konsolidasi.
Tim penugasan kelompok usaha harus memperoleh pemahaman yang cukup untuk
mengonfirmasi atau meninjau kembali identifikasi awal atas komponen-komponen penting
dan penilaian risiko dari salah saji material dari laporan keuangan kelompok usaha. Contoh
kondisi atau kejadian yang dapat menunjukkan risiko salah saji material dari laporan
keuangan kelompok usaha adalah :
- Struktur kelompok usaha yang kompleks
- Tata kelola perusahaan yang buruk
- Luasnya pengendalian kelompok usaha yang tidak efektif
- Komponen-komponen yang beroperasi di wilayah yurisdiksi asing dengan, misalnya,
intervensi tata kelola yang tidak biasa
- Aktivitas bisnis yang melibatkan risiko yang tinggi
- Komponen konsolidasi tertentu
- Hubungan dan transaksi pihak-pihak yang berelasi yang tidak biasa
- Masalah rekonsiliasi, Transaksi yang kompleks
- Kebijakan akuntansi komponen berbeda dari kebijakan kelompok usaha
- Komponen dengan akhir tahun keuangan yang berbeda
- Penyesuaian konsolidasi yang tidak diotorisasi atau tidak lengkap
- Perencanaan aggressive tax
- Sering terjadinya perubahan auditor
b) Identifikasi Komponen-komponen
Komponen dapat berupa kantor pusat, perusahaan induk, divisi, lokasi, unit bisnis, cabang,
anak perusahaan, aktivitas pusat jasa Bersama, usaha Bersama (joint venture), perusahaan
yang terkait atau entitas lainnya.
Tim penugasan kelompok usaha harus memperoleh pemahaman mengenai kelompok usaha,
komponen-komponennya, dan lingkungannya yang cukup untuk mengidentifikasi komponen-
komponen penting. Tim penugasan kelompok usaha dapat menggunakan persentase untuk
alasan memilih tolok ukur dengan tujuan mengidentifikasi komponen - komponen penting.
Kearifan profesional disertakan saat mengidentifikasi tolok ukur dan menentukan persentase
tersebut. Sebagai contoh, komponen - komponen yang lebih dari 15 persen atas tolak ukur
yang dipilih mungkin dipertimbangkan penting. Tim penugasan kelompok usaha juga dapat
mengidentifikasi komponen - komponen yang kemungkinan besar menyertakan risiko salah
saji material yang penting atas laporan keuangan kelompok usaha karena sifat dasar atau
situasi-situasi tertentu, yakni : risiko yang memerlukan pertimbangan audit secara khusus .
Dengan kata lain, komponen dapat menjadi penting berdasarkan ukuran (pertimbangan
kuantitatif) atau berdasarkan risiko (pertimbangan kualitatif).
- Kompetensi profesional auditor komponen. Hal ini dapat mencakup apakah auditor
memiliki pemahaman terhadap standar - standar pengauditan dan standar-standar lainnya
yang berlaku untuk audit kelompok usaha , kemampuan khusus (misalnya, pengetahuan
mengenai industri), dan pemahaman terkait kerangka pelaporan keuangan yang berlaku .
- Apakah tim penugasan kelompok usaha akan mampu dilibatkan di dalam pekerjaan audit
yang memadai. auditor komponen terkait cakupan yang diperlukan untuk memperoleh
kecukupan bukti secara aktif mengawasi auditor.
- Apakah auditor komponen beroperasi di lingkungan lembaga pembuat regulasi yang dapat
secara aktif mengawasi auditor.
d) Materialitas
Dalam konteks terkait tingkatan-tingkatan materialitas audit kelompok usaha, tingkatan-
tingkatan materialitas dapat ditentukan dengan laporan keuangan kelompok usaha secara
keseluruhan dan informasi keuangan dari komponen-komponen.
Tujuan dari audit atas kelompok usaha adalah untuk memperoleh kecukupan bukti atas
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. Pekerjaan terkait komponen-komponen
penting adalah bagian utama dari pekerjaan yang harus dilakukan. Ketika terdapat komponen
komponen yang tidak penting secara individual, tetapi dianggap memiliki proporsi penting
untuk kelompok usaha, maka perlu untuk memperoleh kecukupan bukti terkait beberapa dari
apa yang disebut “bukan komponen-komponen penting” tersebut agar memiliki bukti yang
cukup atas kelompok usaha secara keseluruhan.
3. Komunikasi
Komunikasi pertama dengan auditor komponen akan dipertimbangkan, kemudian komunikasi
dengan pihak-pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola dari kelompok usaha yang
diaudit.
a) Komunikasi Auditor Kelompok Usaha dengan Auditor Komponen
Sesuai dengan standar ISA 600, auditor komponen harus mengomunikasikan hal - hal yang
relevan bagi kesimpulan tim penugasan kelompok usaha yang berkaitan dengan audit
kelompok usaha . Komunikasi tersebut harus menyertakan informasi yang diberikan di
Ilustrasi 13.3.⁹mod Berdasarkan informasi yang diterima , auditor kelompok usaha harus
mengevaluasi komunikasi yang dilakukan auditor komponen dan ketepatan dari pekerjaan
mereka . Tim penugasan kelompok usaha harus mendiskusikan hal-hal penting yang muncul
dari evaluasi dengan auditor komponen, manajemen komponen, atau manajemen kelompok
usaha . Mereka menentukan apakah perlu untuk mereviu bagian - bagian lainnya yang
relevan dari dokumentasi auditor komponen. Jika tim penugasan kelompok usaha
menyimpulkan bahwa Trepekerjaan auditor komponen tidak memadai, mereka harus
menentukan prosedur - prosedur tambahan yang akan dilakukan dan apakah prosedur-
prosedur tambahan ini akan dilakukan oleh auditor komponen atau tim penugasan kelompok
usaha. Tim penugasan kelompok usaha harus mengevaluasi apakah kecukupan bukti audit
yang memadai yang telah diperoleh dari prosedur audit yang dilakukan mengenai proses
konsolidasi dan pekerjaan yang dilakukan oleh tim penugasan kelompok usaha dan auditor
komponen merupakan dasar bagi opini audit kelompok usaha.
b) Komunikasi auditor kelompok usaha dengan manajemen dan pihak-pihak yang
bertanggung jawab atas tata Kelola
Elemen-elemen penting lainnya dalam audit kelompok usaha adalah komunikasi dengan
manajemen kelompok usaha dan pihak-pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola.
4. Konsolidasi
Auditor kelompok usaha diminta untuk memperoleh pemahaman terkait proses konsolidasi,
mencakup sejumlah instruksi yang dikeluarkan oleh manajemen kelompok usaha kepada
komponen. Tim penugasan kelompok usaha memperoleh pemahaman terhadap luasnya
pengendalian kelompok usaha dan proses konsolidasi, mencakup instruksi yang dikeluarkan
oleh manajemen kelompok usaha kepada komponen.
a) Investasi
Terdapat tiga tujuan prosedur audit investasi, yaitu sebagai berikut
1) Seluruh dividen, bunga, dan pendapatan lainnya telah dicatat; untung dan rugi atas
penjualan dan pengaturan lainnya telah diakui; premium dan diskon serta amortisasi terkait
telah dicatat (Asersi laporan keuangan manajemen adalah kelengkapan dan keakuratan)
2) Investasi ada dan dimiliki oleh entitas. (Asersi laporan keuangan manajemen adalah
keberadaan dan kepemilikan)
3) Metode valuasi yang berlaku sesuai dengan penerapan prinsip akuntansi yang berlaku
secara konsisten, dan write-down atau provisi untuk write-down telah dicatat Ketika sesuai.
(Asersi laporan keuangan manajemen adalah valuasi, penyajian, dan pengungkapan).
e) Saldo Aset/Beban
Pengauditan asset hanya satu tujuan audit : jumlah dibayar dimuka, ditunda, atau
dikapitalisasi telah diekspektasikan untuk memberikan manfaat nantinya sesuai dengan
ekspektasi pendapatan nantinya; jumlah dan terkait amortisasi telah dihitung secara benar;
write-down atau kerugian provisi telah tercatat. Asersi laporan keuangan adalah: keberadaan,
keakuratan, valuasi, kepemilikan, penyajian, dan pengungkapan.
6. Memorandum Penyelesaian
a) Hal Umum
Komponen pertama pada memorandum penyelesaian adalah pernyataan bahwa penugasan
manajer dan rekan telah mereviu kertas audit yang berkaitan dengan area kritis. Ini
merupakan sebuah prosedur yang diperlukan, karena pemeriksaan oleh manajer dan rekan
dapat menemukan kelemahan atau area yang tidak lengkap dari audit yang staf audit.
Auditor mungkin melupakan atau tidak mempunyai pengalaman yang cukup untuk
mengenalinya sebagai masalah. Elemen penting lainnya untuk didiskusikan segera adalah
jadwal audit, pertimbangan going concern dan opini keseluruhan atas kerja Anda. Anda
menyatakannya dalam memo penyelesaian bahwa jadwal MaasTec dan FINE telah diaudit
sesuai dengan pedoman BIG. Going concern Maas Tec, memberikan penyesuaian yang
dibuat berhubungan dengan perolehan aset. Opini audit Anda akan menjadi dasar tindak
lanjut dari subjek persoalan seperti biaya reorganisasi, perpajakan dan persediaan serta tindak
lanjut persoalan yang beredar. Anda mengetahui fakta bahwa opini audit Anda sangat penting
untuk kelompok audit agar dia menandatangani laporan keuangan konsolidasian. Kelompok
auditor bertanggung jawab untuk menyatakan opini audit atas apakah laporan keuangan
kelompok usaha disajikan sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku. dengan
benar dan dianggap wajar (atau disajikan secara wajar, dalam seluruh aspek material) sesuai
dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
c) Isu Akuntansi
Isu akuntasi secara luas didefinisikan sebagai akuntansi untuk Newco, untuk DIPPER dari
MaasTec, untuk Financial Investment National Enterprise (FINE) dari MaasTec, dan untuk
ZAP. Topik lainnya yang dideskripsikan dalam memorandum penyelesaian adalah valuta
asing, rencana pensiun , dan manfaat post - retirement. Sister Information System (SIS)
termasuk dalam pembelian saham dan penetapan perjanjian dengan Newco untuk membeli
seluruh saham yang ada dari Newco. Harga pembelian Newco adalah utang € 6.000.000
dalam dua setengah tahun pembiayaan. Penundaan pembiayaan untuk pembelian sebesar €
550.000. Untuk akrual MaasTec, baik harga pembelian tertunda atau berkaitan dengan utang
yang tercatat. Pembiayaan tertunda adalah kapitalisasi sebagai investasi daripada pinjaman
atau piutang dari SIS. Rencana pensiun MaasTec adalah menjelaskan rencana konstribusi.
Laporan terlampir mengungkapkan cakupan karyawan sebagai dasar untuk konstribusi dan
jumlah biaya yang diakui. Tim telah memeriksa jadwal pensiun.