Anda di halaman 1dari 38

CRITICAL JURNAL REVIEW

ANALISIS PENGUKURAN KETEPATAN ANTOPOMETRI


TINGGI BADAN BALITA PADA PELATIHAN KADER
POSYANDU DI PANDUMAN KECAMATAN JELBUK
&
HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS IBU HAMIL
TERHADAP ANTOPOMETRI BAYI BARU LAHIR
DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK ANANNDA
DIKOTA MAKASAR

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah :


Asuhan Pelayanan Neonatal

Dosen Pengampu :
Eka Falentina Tarigan, SST, M.Keb

Disusun Oleh :

Oktavania Damanik (2019201039)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)


MITRAHUSADA MEDAN PRODI SARJANA KEBIDANAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena rahmat serta karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan
critical jurnal review dengan judul jurnal dengan banyakkekurangan
didalamnya. Dan juga saya berterimakasih kepada :

1. Ibu selaku dosen saya yang telah memeberikan tugas,


petunjukepada penulis sehingga penulis termotivasi dengan
menyelesaikan Jurnal Review.
2. Orangtua yang telah turut membantu, membimbing, dan
mengatasi berbagai kesulitan sehingga makalah ini selesai.
3. Teman-teman yang memberikan kritik serta saran yang
membangun sehingga makalah ini dapat selesai

Penulis dapat berharap kiranya critical jurnal ini dapat bermanfaat


bagi pembanca untuk mengetahui isi jurnal beserta kelebihan dan
kekurangan dari jurnal tersebut. Penulis juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam critical jurnal ini terdapat kekurangan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran,
usulan demi perbaikan critical jurnal review iyang telah penuli buat
dimasa yang akan datang. Penulis mengucapkan terimakasih.

Medan, 3 juni 2022


DAFTAR ISI

BAB I............................................................................................4
PENDAHULUAN........................................................................4
A. Latar Belakang..................................................................4
B. Tujuan CJR.........................................................................4
C. Manfaat CJR......................................................................5
BAB II..........................................................................................6
IDENTITAS JURNAL...............................................................6
A. Identitas Jurnal Utama......................................................6
B. Identitas Jurnal Pembanding............................................6
BAB III.........................................................................................7
RINGKASAN JURNAL.............................................................7
BAB IV.......................................................................................18
KELEBIHAN KEKURANGAN JURNAL.............................18
A. Kelebihan Jurnal..............................................................18
1. Abstrak........................................................................18
2. Kajian Teori.................................................................18
3. Metode Penelitian........................................................18
4...........................................................................................19
5. Kesimpulan dan Saran.................................................19
B. Kekurangan Jurnal..........................................................19
1. Abstrak........................................................................19
2. Kajian Teori.................................................................19
3. Metode Penelitian........................................................20
4. Metode Penelitian........................................................20
5. Kesimpulan dan Saran.................................................20
BAB V.........................................................................................21
PENUTUP..................................................................................21
A. Kesimpulan.......................................................................21
B. Saran.................................................................................21
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu
pengetahuan yang minim
disebabkan karena
rendahnya minat
baca mahasiswa/i pada
saat ini. Mengkritik jurnal
merupakan salah satu cara
yang dapat
dilakukan untuk
menaikkan keterkaitan
minat membaca.
Mengkritik Jurnal
( Critical Journal
Review) merupakan
kegiatan mengulas suatu
jurnal agar dapat
mengetahui dan
memahami apa yang
disajikan dalam suatu
jurnal. Pada
dasarnya review jurnal
menitikberatkan pada
evaluasi (penjelasan,
interpretasi dan analisis)
mengenai keunggulan dan
kelemahan, apa yang
menarik, dan bagaimana
jurnal tersebut bisa
merubah persepsi dan
cara berpikir serta menjadi
pertimbangan apakah dari
pengetahuan
yang didapat mampu
menambah pemahaman
terhadap suatu bidang
kajian tertentu. Selain itu
mengkritik jurnal juga
dapat melatih kemampuan
kita dalam menganalisis
dan mengevaluasi
pembahasan yang disajikan
penulis. Sehingga menjadi
masukan berharga bagi
proses kreatif
kepenulisan lainnya.
Mengkritik jurnal tidak
dapat dilakukan apabila
pengkritik tidak
membaca
keseluruhan jurnal
tersebut. Dengan
melakukan review tersebut
pembaca dapat mengetahui
kualitas jurnal dengan
membandingkan terhadap
karya dari penulis yang
sama atau penulis
lainnya serta dapat
memberikan masukan
kepada penulis jurnal
berupa kritik dan saran
terhadap sistematika
penulisan, isi, dan subtansi
jurnal.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu
pengetahuan yang minim
disebabkan karena
rendahnya minat
baca mahasiswa/i pada
saat ini. Mengkritik jurnal
merupakan salah satu cara
yang dapat
dilakukan untuk
menaikkan keterkaitan
minat membaca.
Mengkritik Jurnal
( Critical Journal
Review) merupakan
kegiatan mengulas suatu
jurnal agar dapat
mengetahui dan
memahami apa yang
disajikan dalam suatu
jurnal. Pada
dasarnya review jurnal
menitikberatkan pada
evaluasi (penjelasan,
interpretasi dan analisis)
mengenai keunggulan dan
kelemahan, apa yang
menarik, dan bagaimana
jurnal tersebut bisa
merubah persepsi dan
cara berpikir serta menjadi
pertimbangan apakah dari
pengetahuan
yang didapat mampu
menambah pemahaman
terhadap suatu bidang
kajian tertentu. Selain itu
mengkritik jurnal juga
dapat melatih kemampuan
kita dalam menganalisis
dan mengevaluasi
pembahasan yang disajikan
penulis. Sehingga menjadi
masukan berharga bagi
proses kreatif
kepenulisan lainnya.
Mengkritik jurnal tidak
dapat dilakukan apabila
pengkritik tidak
membaca
keseluruhan jurnal
tersebut. Dengan
melakukan review tersebut
pembaca dapat mengetahui
kualitas jurnal dengan
membandingkan terhadap
karya dari penulis yang
sama atau penulis
lainnya serta dapat
memberikan masukan
kepada penulis jurnal
berupa kritik dan saran
terhadap sistematika
penulisan, isi, dan subtansi
jurnal.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu
pengetahuan yang minim
disebabkan karena
rendahnya minat
baca mahasiswa/i pada
saat ini. Mengkritik jurnal
merupakan salah satu cara
yang dapat
dilakukan untuk
menaikkan keterkaitan
minat membaca.
Mengkritik Jurnal
( Critical Journal
Review) merupakan
kegiatan mengulas suatu
jurnal agar dapat
mengetahui dan
memahami apa yang
disajikan dalam suatu
jurnal. Pada
dasarnya review jurnal
menitikberatkan pada
evaluasi (penjelasan,
interpretasi dan analisis)
mengenai keunggulan dan
kelemahan, apa yang
menarik, dan bagaimana
jurnal tersebut bisa
merubah persepsi dan
cara berpikir serta menjadi
pertimbangan apakah dari
pengetahuan
yang didapat mampu
menambah pemahaman
terhadap suatu bidang
kajian tertentu. Selain itu
mengkritik jurnal juga
dapat melatih kemampuan
kita dalam menganalisis
dan mengevaluasi
pembahasan yang disajikan
penulis. Sehingga menjadi
masukan berharga bagi
proses kreatif
kepenulisan lainnya.
Mengkritik jurnal tidak
dapat dilakukan apabila
pengkritik tidak
membaca
keseluruhan jurnal
tersebut. Dengan
melakukan review tersebut
pembaca dapat mengetahui
kualitas jurnal dengan
membandingkan terhadap
karya dari penulis yang
sama atau penulis
lainnya serta dapat
memberikan masukan
kepada penulis jurnal
berupa kritik dan saran
terhadap sistematika
penulisan, isi, dan subtansi
jurnal.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu
pengetahuan yang minim
disebabkan karena
rendahnya minat
baca mahasiswa/i pada
saat ini. Mengkritik jurnal
merupakan salah satu cara
yang dapat
dilakukan untuk
menaikkan keterkaitan
minat membaca.
Mengkritik Jurnal
( Critical Journal
Review) merupakan
kegiatan mengulas suatu
jurnal agar dapat
mengetahui dan
memahami apa yang
disajikan dalam suatu
jurnal. Pada
dasarnya review jurnal
menitikberatkan pada
evaluasi (penjelasan,
interpretasi dan analisis)
mengenai keunggulan dan
kelemahan, apa yang
menarik, dan bagaimana
jurnal tersebut bisa
merubah persepsi dan
cara berpikir serta menjadi
pertimbangan apakah dari
pengetahuan
yang didapat mampu
menambah pemahaman
terhadap suatu bidang
kajian tertentu. Selain itu
mengkritik jurnal juga
dapat melatih kemampuan
kita dalam menganalisis
dan mengevaluasi
pembahasan yang disajikan
penulis. Sehingga menjadi
masukan berharga bagi
proses kreatif
kepenulisan lainnya.
Mengkritik jurnal tidak
dapat dilakukan apabila
pengkritik tidak
membaca
keseluruhan jurnal
tersebut. Dengan
melakukan review tersebut
pembaca dapat mengetahui
kualitas jurnal dengan
membandingkan terhadap
karya dari penulis yang
sama atau penulis
lainnya serta dapat
memberikan masukan
kepada penulis jurnal
berupa kritik dan saran
terhadap sistematika
penulisan, isi, dan subtansi
jurnal.
Perkembangan ilmu pengetahuan yang menim disebabkan
karena rendanhnya minat baca mahasiswa/I ada saat ini.Mengkri-tik ju
rnal merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menaikkan
keterkaitan minat membaca.

Mengkritik Jurnal ( Critical Jurnal Review ) merupakan


kegiatan mengulas suatu jurnal agar mengetahui dan memahami apa
yang disajikan dalam suatu jurnal. Pada dasarnya review jurnal
menitikberatkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi diananalisis)
mengenai keunggulan dan kelemahan, apa yang menarik, dan
bagaimana jurnal tersebut bisa merubah persepsi dan cara berpikir
serta pertimbangan apakh dari pengetahuan yang dicatat mampu
menambah pemahaman terhadap suatu bidang kajian tertentu. Selain
itu mengkritik jurnal juga dapat melatih kemampuan menganalisis dan
mengevaluasi pembahasan yang disajikan penulis. Singga menjadi
masukan berharga bagi proses kreatif kepenulisan lainnya.

B. Tujuan CJR
Adapun tujuan dalam pembuatan Critical Jurnal Review:

1. Memenuhi salah satu tugas wajib yang diberikan oleh dosen


pengampu .
2. Memberikan gambaran kepada pembaca mengenai identitas
jurnal, ringkasan jurnal, lebeihan dan kelemahan jurnal baik
dari segi sistematika penulisan, maupun kepaduan keseluruhan
isi jurnal serta implikasinya dari berbagai aspek.
3. Menambah wawasan para pengkritik karena didalam jurnal
disajikan masalah serta solusi yang anakn menambah ilmu
pengetahuan kita.

C. Manfaat CJR
Adapun manfaat dalam pembuatan Critical Jurnal Review:

1. Sebagai mahasiswa yang bergerak dalam dunia
Pendidikan. Jurnal-jurnal ini perlu untuk di kritik sebab dapat
meningkaykan keteramnpilan mahasiswa/I dalam membuat
laporan penelitian yang baik dan benar.
2. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa/I dari teori dan
aplikasi hasil gagasan peneliti sehingga dengan pengetahuan
tersebut dapat menjadi ins[irasi baru bagi mahasiswa.

BAB II

IDENTITAS JURNAL

A. Identitas Jurnal Utama


Judul Analisa Pengukuran Antopometri Tinggi
Badan Balita Pada Pelatihan Kader
Posyandu Di Panduman Kecamatan
Jelbuk

Jurnal Heaalth Information Jurnal Penelitian


Tahun 2019
Vol 11
Nomor 02
Penulis Rusdiarti
ISSN 2622-5905
Tanggal Desember 2019
B. Identitas Jurnal Pembanding
Judul Hubungan Lingkar Lengan Atas Ibu
Terhadap Antopometri Bayi Baru Lahir
Di Rumah Sakit Ibu dan Anak Ananda
Kota Makasar
Jurnal Kedokteran
Tahun 2020
Vol 03
Nomor 02
Penulis Alfiyanti Nurkhasyanah
ISSN 2527-4325
Tanggal Desember 2020

BAB III

RINGKASAN JURNAL

A. Ringkasan Jurnal Utama

Abstrak Status gizi anak balita adalah salah satu


indikator tingkat kesehatan di Indonesia.
Status gizi dapat membantu mendeteksi
risiko masalah kesehatan sejak dini.
Pengukuran antropometrik yang
dilakukan oleh kader di posyandu
meliputi pengukuran panjang tubuh,
timbang berat badan dan tinggi badan
pada bayi dan balita. Kemampuan dan
keakuratan kader posyandu dalam
melakukan pengukuran antropometrik
sangat penting, hal ini terkait dengan
interpretasi status gizi yang salah dan juga
pengambilan keputusan dan perencanaan
untuk penanganan selanjutnya. Tujuan
dari penelitian adalah menganalisis
Pengaruh Pelatihan Kader Posyandu pada
Keterampilan Pengukuran Antropometri.
Penelitian ini menggunakan desain
penelitian desain pra-eksperimental.
Populasi dalam penelitian ini adalah kader
balita Posyandu di desa Panduman
sebanyak 35 kader. Hasil penelitian Nilai
ketrampilan kader Pelatihan pengukuran
TB balita usia < 2 tahun, Pretest yaitu
46.71 pada kelompok perlakuan, dan
45.31 pada kelompok kontrol. Posttest
pada kelompok perlakuan sebesar 82.24
sedangkan pada kelompok kontrol sebesar
50. Dan Nilai ketrampilan kader pelatihan
pengukuran TB balita usia > 2 tahun
Pretest yaitu 52.11 pada kelompok
perlakuan, dan 49.33 pada kelompok
kontrol. Posttest pada kelompok
perlakuan sebesar 86.32 sedangkan pada
kelompok kontrol sebesar 50.63.
kesimpulan; Keterampilan seorang kader
dalam, TB sangat menentukan intervensi
selanjutnya, kesalahan dalam mengukur
TB mempengaruhi hasil data status gizi
dan manajemen yang dilakukan. Dengan
latihan atau simulasi, kader akan lebih
mudah mengingat apa yang telah mereka
lakukan sendiri dan dilihat secara
langsung.
Pendahuluan Status Gizi balita merupakan salah satu
indikator derajat kesehatan di Indonesia.
Status gizi yang baik dapat membantu
proses pertumbuhan dan perkembangan
anak untuk mencapai kematangan yang
optimal. Status gizi dapat membantu
untuk mendeteksi lebih dini risiko
terjadinya masalah kesehatan (Kemenkes
RI, 2010). Data WHO 2015 menunjukkan
terdapat 13,5 % balita yang mengalami
wasting, 36,4% mengalami stunting dan
10% balita mengalami overweight. Hasil
Riskesdas tahun 2013, didapatkan
prevalensi stunting di Indonesia mencapai
37,2% dan berdasarkan pemantauan status
gizi tahun 2016 mencapai 27,5%. Profil
Kesehatan Jawa Timur tahun 2015
menunjukkan bahwa angka gizi buruk di
Jawa Timur mencapai 1,8% dan pada
tahun 2016 prevalensi stunting Jawa
Timur mencapai 26, 1% (Dinkes Prov
Jatim, 2016). Menurut data Deseminasi
Informasi Program Kesga dan Gizi tahun
2017menyatakan bahwa jumlah balita
stunting, underwight dan wasting
berturutturut di Kecamatan Jelbuk sebesar
39.3%, 18.3 % dan 11.93%. Kecamatan
Jelbuk merupakan kecamatan dengan
jumlah stunting, underwight dan wasting
tertinggi di Kabupaten Jember (Dinkes
Jember, 2017). Pemerintah melakukan
berbagai upaya untuk mengatasi masalah
gizi diantaranya mengoptimalkan
operasional pelayanan kesehatan terhadap
ibu hamil dan pelayanan kesehatan balita.
Kebijakan dan strategi kesehatan yang
difokuskan pada intervensiintervensi yang
meliputi: imunisasi, manajemen terpadu
balita sakit (MTBS), intervensi gizi pada
anak, penguatan peran keluarga, dan
peningkatan akses terhadap fasilitas
kesehatan serta partisipasi masyarakat
melalui kegiatan Posyandu yang meliputi
pemantauan gizi bayi dan balita setiap
bulan melalui penimbangan berat badan,
dan pengukuran tinggi badan sebagai
salah satu upaya untuk mendeteksi secara
dini penyimpangan status gizi (Depkes
RI, 2009). Pengukuran antropometri yang
dilakukan kader di posyandu meliputi
pengukuran berat badan dan tinggi badan
pada bayi dan balita (Kemenkes RI,
2012). Kemampuan dan ketepatan kader
posyandu dalam melakukan pengukuran
antropometri sangatlah penting, hal ini
berkaitan dengan interpretasi status gizi
yang salah dan berakibat pula pada
kesalahan dalam pengambilan keputusan
dan perencanaan penanganan program
masalah gizi selanjutnya (Arisman, 2004).
Indeks antropometri yang umum
digunakan dalam menilai status gizi
adalah berat badan menurut umur (BB/U),
tinggi badan menurut umur (TB/U) dan
berat badan menurut tinggi badan
(BB/TB). Indeks BB/U adalah
pengukuran total berat badan termasuk
air, lemak, tulang dan otot.Indeks tinggi
badan menurut umur adalah pertumbuhan
linier dan LLA adalah pengukuran
terhadap otot,lemak, dan tulang pada area.
Masalah Yang Pengukuran antepometri tinggi badan
Diteliti balita di panduman kecamatan jelbuk
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan disain
penelitian pre- experimental design yaitu
one group pretest- postest design.
Populasi dan Populasi pada penelitian ini adalah kader
Sampel Posyandu balita di desa Panduman yaitu
sebanyak 45 kader. Teknik sampling yang
digunakan dalam pengambilan sampel
penelitian ini adalah total sampling sesuai
dengan kriteria inklusi, sehingga jumlah
sampel pada penelitian ini adalah 35
responden
Hasil Penelitian Hasil penelitian Nilai ketrampilan kader
Pelatihan pengukuran TB balita usia < 2
tahun, Pretest yaitu 46.71 pada kelompok
perlakuan, dan 45.31 pada kelompok
kontrol. Posttest pada kelompok
perlakuan sebesar 82.24 sedangkan pada
kelompok kontrol sebesar 50. Dan Nilai
ketrampilan kader pelatihan pengukuran
TB balita usia > 2 tahun Pretest yaitu
52.11 pada kelompok perlakuan, dan
49.33 pada kelompok kontrol. Posttest
pada kelompok perlakuan sebesar 86.32
sedangkan pada kelompok kontrol sebesar
50.63.
Kesimpulan dan Pemberian Pelatihan Kader Posyandu
Saran berpengaruh Terhadap Ketepatan
Melakukan Pengukuran Panjang Badan
(PB). Perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut untuk mengevaluasi pelatihan
pengukuran PB pada kader dengan jarak
waktu yang lebih lama.
Daftar Pustaka Adriani, M; Wijatmadi,B. (2016).
Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta:
Kencana Akinbami, L. J., Kit, B. K.,
Carroll, M. D., Fakhouri, T. H., & Ogden,
C. L. (2017). Trends in anthropometric
measures among US children 6 to 23
months, 1976–2014. Pediatrics, 139(3),
e20163374. Casadei, K., & Kiel, J.
(2019). Anthropometric Measurement
StatPearls [Internet]: StatPearls
Publishing. Dewi, R., & Anisa, R. (2018).
The Influence of Posyandu Cadres
Credibility on Community Participation in
Health Program. Jurnal the Messenger,
10(1), 83-92. Dahlan,Sopiyudin,2014.
Statistik Untuk Kedokteran Dan
Kesehatan Edisi 6. Jakarta, Salmba
Medika Departemen Kesehatan RI, 2009,
Pedoman Penggunaan Kartu Menuju
Sehat (KMS) Balita, Depkes RI, Jakarta
Dinas kesehatan Jember, Deseminasi
Informasi Program Kesga dan Gizi tahun
2017, Dinkes, Jember

B. Ringkasan Jurnal Pembanding


Abstrak The newborn’s body dimensions are
influenced by maternal nutritional status
that can be determined by measuring mid
upper arm circumference (MUAC). The
aim of this study was to determine
relationship between maternal MUAC
and anthropometry of newborn at Ananda
Women and Children Hospital Makassar.
The method used in this study was
analytic with cross sectional design. A
total of 200 pregnant women underwent
delivery at Ananda Women and Children
Hospital Makassar were taken by
purposive sampling method. The study
data were sourced from primary data i.e.
demographic data, maternal MUAC and
newborn anthropometry which included
weight, length, head circumference, and
chest circumference that were measured
immediately after birth. Data were
analyzed using the Chi-Square test on the
IBM SPSS 23. The results of this study
showed a significant relationship between
maternal MUAC with body length (p =
0,000), head circumference (p = 0,000),
and chest circumference (p = 0,013) of
newborns, but no significant relationship
was found between maternal MUAC with
body weight of newborns (p = 0.127).
This study conclude that maternal MUAC
influence the anthropometry of newborns
on the parameters of body length, head
circumference, and chest circumference.
Pendahuluan Permasalahan gizi dan kesehatan ibu dan
anak masih merupakan permasalahan
kompleks baik di Indonesia maupun
secara global. Data World Health
Organization (WHO) menunjukkan
bahwa pada tahun 2016 jumlah anak
penderita stunting sebesar 155 juta,
dengan 56% berada di Asia. Kejadian
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) pada
Bayi Baru Lahir (BBL) atau neonatus
pada periode 2005-2010 sebesar 15%.
Pada tahun 2016, jumlah anak di bawah
usia 5 tahun (balita) yang mengalami
overweight (berat badan lebih)
diperkirakan sebanyak 41 juta anak.
Adapun balita yang dikategorikan
wasting sebanyak 52 juta anak, dengan
69% di antaranya adalah anak yang
berasal dari Asia (WHO, 2018).
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan
tahun 2015, Angka Kematian Ibu (AKI)
di Indonesia adalah 346 per 100.000
kelahiran hidup, sedangkan Angka
Kematian Bayi (AKB) sebesar 32 per
1000 kelahiran hidup.
Masalah Yang Di Hubungan lila ibu hamil dengan
Telitii antopometri bayi baru lahir di rumah sakit
Ananda di kota makasar
Metode Penelitian the method used in this study was analytic
with cross sectional design. A total of 200
pregnant women underwent delivery at
Ananda Women and Children Hospital
Makassar were taken by purposive
sampling method
Populasi dan maternal MUAC with body weight of
Sampel newborns
HasiL Penelitian l Penelitian Karakteristik subjek
penelitian dimuat dalam tabel 1. Tabel 1
menunjukkan bahwa dari total 200
responden, distribusi responden
berdasarkan usia terbanyak pada
kelompok usia 20 – 35 tahun sebanyak
178 orang (89%), diikuti kelompok usia <
20 tahun sebanyak 7 orang (3,5%) dan
kelompok usia >35 tahun sebanyak 15
orang (7,5%). Mayoritas responden telah
melalui lama pendidikan wajib 9 tahun
sebanyak 190 orang (95%), tetapi masih
ada sebanyak 10 orang (5%) yang
memiliki lama pendidikan ≤ 9 tahun.
Distribusi responden berdasarkan status
kerja terbesar pada kelompok tidak
bekerja yakni sebanyak 113 orang
(56,5%), sedangkan responden yang
bekerja sebanyak 87 orang (43,5%).
Mayoritas responden adalah ibu
primipara yakni sebanyak 112 orang
(56%), sedangkan ibu multipara sebanyak
88 orang (44%). Berdasarkan LILA, dari
total 200 ibu hamil sebagian besar
dikategorikan normal (tidak KEK), yakni
sebanyak 184 orang (92%), dan sisanya
ibu dengan KEK sebanyak 16 orang (8%)

Kesimpulan dan Berdasarkan hasil analisis bivariat maka


Saran dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan signifikan antara lingkar lengan
atas ibu hamil terhadap, panjang badan
lahir, lingkar kepala, dan lingkar dada
bayi baru lahir, tetapi tidak terdapat
hubungan signifikan antara lingkar lengan
atas ibu hamil terhadap berat badan bayi
baru lahir.

Daftar Pustaka Azevedo IG, dkk. (2019). Chest


circumference in full-term newborns:
how can it be predicted? BMC Pediatrics.
Vol 19: 341. Dinkes Kota Makassar.
(2019). Profil Kesehatan Kota Makassar
Tahun 2018. Makassar: Dinkes Kota
Makassar. Elshibly EM, Schmalisch G.
(2009). Relationship between maternal
and newborn anthropometric
measurements in Sudan. Pediatrics
International. 51, 326–331. Harjatmo TP,
Par’i HM, Wiyono S. (2017). Bahan Ajar
Gizi Penilaian Status Gizi. Jakarta: Pusat
Pendidikan Sumber Daya Manusia
Kesehatan Badan Pengembangan dan
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan, Kemenkes RI. Herlina S.
(2018). Faktor - Faktor yang
Berhubungan Dengan Pertumbuhan Bayi
6-12 Bulan di Puskesmas Simpang Baru.
Jurnal Endurance. 3(2): 330-336.

BAB IV

KELEBIHAN KEKURANGAN JURNAL

A. Kelebihan Jurnal

1. Abstrak
Jurnal Utama Jurnal Pembanding
Kekuatan dari jurnal ini adalah -
ide dan gagasannya penulis
menggunakan dasar teori yang
beragam dan relevan dengan
persamalasan yang di teliti
oleh penulis dalam penelitian
ini.
2. Kajian Teori

Jurnal Utama Jurnal Pembanding


Kajian teori di jurnal utama ini Kajian teori di jurnal
menggunakan Bahasa pembanding ini sangat jelas
Indonesia yang mudah mudah dipahami .
dimenegrti

3. Metode Penelitian

Jurnal Utama Jurnal Pembanding


Sudah mencantumkan desain -
penelitian dan sudah
dicantumkan Teknik sampling
dan jumlah sampel yang
digunakan

4. Hasil dan Pembahasan

Jurnal Utama Jurnal Pembanding


Hasil penelitian sudah Penyajian nya sudah dalam
dibedakan berdasarkan point bentuk kalimat
yang diteliti
5. Kesimpulan dan Saran

Jurnal Utama Jurnal Pembanding


Kesimpulan dalam penelitian Jurnal ini layak dijadikan
ini sangat simple reference.

B. Kekurangan Jurnal

1. Abstrak
Jurnal Utama Jurnal Pembanding
- Abstrak dalam jurnal ini
menggunakan Bahasa asing
sehingga tidak mudah
dipahami beberapa pembaca

2. Kajian Teori

Jurnal Utama Jurnal Pembanding


Ada beberapa singkatan yang -
tidak memiliki penjelasan
sehingga pembaca kesulitan
mengartikan singkatan
tersebut
3. Metode Penelitian

Jurnal Utama Jurnal Pembanding


- Metode dalam penelitian ini
tidak mencantumkan populasi
dan sampel

4. Hasil dan Pembahasan

Jurnal Utama Jurnal Pembanding


- Tidak adanya lampiran
kuesioner yang ditampilkan
dalam jurnal

5. Kesimpulan dan Saran

Jurnal Utama Jurnal Pembanding


- Sebaiknya mencantumkan
hasil dari oenelitian lain, agar
mendukungn hasil penelitian
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setiap karya tulis pastinya memiliki ciri-ciri yang berbeda-


beda satu dengan yang lainnya, baik itu dari segi bahasanya, kelebihan
nya, kekurangannya. Setiap jurnal pasti mengandung informasi yang
sudah dipaparkan dengan jelas oleh penulisnya terlepas dari
kekurangan yang terkandung dalam setiap jurnal namun sudah dapat
dipastikan setiap jurnal akan membawa keuntungan bagi pembaca
dalam hal mendapatkan informasi.

Dalam jurnal ini terkandung informasi yang sangat melimpah


yang membuat pembaca menjadi tertarik untuk membaca serta
menganalisis jurnal ini. Diatas telah disampaikan ringkasan dan juga
kelebihan dari masinh-masing jurnal yang diharapkan dapat menjadi
perbandingan diantara opini terhadap jurnal tersebut.

B. Saran
Didalam kelebihan dari jurnal tersebut agar dipertahankan dan
diperkuat lagi, dan mengenai kekurangan jurnal agar lebih di telitilagi
untuk mencapai hasil yang lebih maksimal.

Anda mungkin juga menyukai