Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN JURNAL RIVIEW

DISUSUN OLEH:
TRIHUSMI (2019201057)
PROGRAM STUDI KEBIDANAN
PRODI SARJANA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
(STIKES) MITRA HUSADA
MEDAN
TA.2022/2023

HALAMAN PENGESAH
LAPORAN JURNAL RIVIEW

DISUSUN OLEH
TRIHUSMI (2019301057)

MENTOR PRESEPTOR

_________________ __________________

NIP. NIP.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya,
penulis bisa menyelesaikan journal riview. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih
kepada Ibu selaku pembimbing yang telah membantu penulis dalam mengerjakan journal
riview. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah
berkontribusi dalam pembuatan journal riview ini. Penulis menyadari ada kekurangan
pada journal riview ini. Oleh sebab itu, saran dan kritik senantiasa diharapkan demi
perbaikan journal riview. Penulis juga berharap semoga jurnal riview iini semakin
memperluas wawasan.

MEDAN,02JUNI2022
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I:
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
TUJUAN PENULISAN
MANFAAT
BAB II: PEMBAHASAN

JURNAL 1
•upaya promotif untuk meningkatkan pengetahuan ibu dan bayi

JURNAL 2
•hubungan peran dan sikap keluarga dalam pengasuh anak dalam upaya promotif preventif

JURNAL 3
•analisis implementasi kegiatan promotif dan preventif

JURNAL 4
•kanggouru model care pada bayi

JURNAL 5
•obat herbal tradisional pereda batuk pada balita upaya promotif preventif pada bayi

BAB III: PENUTUP


KELEBIHAN JURNAL
KELEMAHAN JURNAL

BAB 1
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Critical jurnal riview(CJR)sangat penting buat kalangan pendidikan terutama buat
mahasiswa maupun mahasiswi karena dapat mengkritik suatu jurnal maka mahasiswa/i
ataupun si pengkritik dapat juga membandingkan jurnal dengan tema yang sama dapat
melihat mana jurnal yang perlu di perbaiki dan mana jurnal yang sudah baik di gunakan
berdasarkan dari penelitian yang sudah dilakukan oleh penulis jurnal tersebut, setelah dapat
mengkritik jurnal maka diharapkan mahasiswa/i dapat membuat suatu jurnal karena sudah
mengetahui bagaimana kriteria jurnal yang baik dan benar untuk digunakan dan sudah
mengerti bagaimana cara penulisan nya atau langkah langkah apa saja yang diperlukan
dalam penulisan jurnal tersebut.

B. TUJUAN PENULIS
Tujuan penulisan critical jurnal riview ini bertujuan untuk menambah wawasan ataupun
pengetahuan penulis dan pembaca dalam mereview sebuah jurnal dan mengkritis
kelemahan dan kelebihan nya dan menjadi pertimbangan dan menyelesaikan tugas.

C.MANFAAT
Manfaat penulisan critical jurnal riview yaitu:
1.Dapat membandingkan satu jurnal atau lebih jurnal yang diriview
2.Dapat meningkatkan analisis kita terhadap suatu jurnal
3.supaya kita dapat mengetahui teknik teknik penulisan CJR yang benar
4.Dan dapat menulis bagaimana jurnal baik dan benar
5.menambah pengetahuan kita tentang isi isi dari jurnal pengetahuan kita

D.IDENTITAS JURNAL YANG DIRIVIEW


1.Jurnal Utama 1
1.junal: komunikasi ilmu komunikasi
2.edisi penerbit:
3.pengarang artikel::Sri astuti¹
:Ghina megawati
:Samson CMS²
4.penerbit: fakultas kedokteran universitas Padjadjaran
: Komunitas ilmu komunikasi universitas Padjadjaran
5.kota penerbit: kecamatan Jatinangor kabupaten Sumedang

6.vol
7.hal

2.Jurnal Pembanding 2
1.Jurnal:inovasi penelitian
2.edisi penerbit:
3.pengarang artikel: Darosy Endah Hyosenamima
4.penerbit:STIkes yapika Makassar
5.kota penerbit:RSUD Labuhan baja Makassar
6.vol
7.hal:

3.Jurnal pembanding 3
1.Jurnal:jurnal ilmu kesehatan masyarakat
2.edisi penerbit: 2010
3.pengarang artikel:mariatul padhilah
4.penerbit: puskemas kampus Palembang
5.kota penerbit: Palembang
6.vol:
7.hal:

4.Jurnal pembanding 4
1.Jurnal:promotif jurnal kesehatan masyarakat
2.Edisi penerbit:
3.pengarang artikel:tetti solehati¹
:Cecep Ali kasasih
:Yulia rais³
:Neor fitryah
: Darmayanti
:Neneng Ratna Nengsih Puspitsari
4.penerbit: fakultas keperawatan universitas Padjadjaran
5.kota penerbit:
6.vol:
7.hal:

5.Jurnal pembanding 5
1.jurnal : kebidanan Indonesia
2.edisi penerbit:2020
3.pengarang artikel :Atika nur Azizah citra Adi Kurniati
4.penerbit: DIponogoro university
5.kota penerbit:
6.vol:
7.hal:
BAB 2
PEMBAHASAN

ABSTRAK

1.JURNAL UTAMA (1)

Balita pendek (stunting) adalah kondisi ketika seorang anak tingginya kurang dari tinggi
standar usianya dan merupakan masalah kurang
gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu yang cukup lama.
Stunting dapat menyebabkan produktivitas
seseorang terganggu saat dewasa. Hal ini dapat terjadi karena ketika seorang anak terkena
stunting yang berdampak terganggunya
pertumbuhan fisik, kekebalan tubuh, dan fungsi kognitifnya. Selain faktor gizi, stunting
disebabkan karena kurangnya pengetahuan
masyarakat terutama, ibu hamil, ibu balita dan kader posyandu. Tujuan pemberdayaan
masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan
ibu balita melalui promosi kesehatan dengan media kartu integrating card. Metode kegiatan
adalahcross sectional. Sampel adalah ibu
yang memiliki bayi dan balita sebanyak77 orang di wilayah kerja Puskesmas Jatinagor,
Kabupaten Sumedang, dilaksanakan pada bulan
November 2018. Hasil terdapat peningkatan pengetahuan ibu balita setelah dilakukan
promosi kesehatan. Hasil penelitian didapatkan
bahwa pengetahuan ibu balita berdasarkan karakteristik umur 20-35 tahun terbanyak cukup
(40,8%), pendidikan terbanyak SMP
terbanyak cukup (56,8%), ibu bekerja terbanyak (62,5%) mempunyai pengetahuan cukup,
ibu yang melakukan ANC> 4 kali mempunyai
penegtahuan cukup (47,3%). Simpulan pada penelitian ini bahwa promosi kesehatan
dengan media integrating card meningkatkan
pengetahuan ibu balita dan kader posyandu.

2.TUJUAN

Untuk lebih mengetahui pengetahuan ibu terhadap bayi atau balita nya sampai dimana.
Upaya promotif juga bisa bertujuan untuk serangkaian pelayanan kesehatan masyarakat
yang lebih mengutamakan kesehatan yang bersifat lebih ke promosi promotif Kesehatan.

3.MANFAAT
Manfaat dari promotif preventif pada masyarakat itu ibu atau warga lain nya ibu dapat
diberikan informasi kesehatan dan dengan manfaat promotif preventif akan bermanfaat
memberikan pengetahuan kepada warga atau ibu cara mencegah dan mengurangi resiko
dari suatu penyakit.

4.DEFENISI
Pelayanan promotif preventif adalah suatu kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih
mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan.

5.KESIMPULAN
pelaksanaan dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat ini adalahcross-sectional
Pengumpulan data dilakukan terhadaprespon den ibu balita sebanyak 77 orang, setelah
dilakukan promosi kesehatan menggunakan media kartu. Data dianalisis dengan distribusi
frekuensi. Dilaksanakan pada bulan November 2018 di desanCilayung, desanCikeruh
dannCipacing Wilayah kerja Puskesmas Jatinagor KecamatannJatinangor Kabupaten
Sumedang. Penelitian ini sudahnmendapatkan ijin etik penelitian dari Fakultas Kedokteran
Universitas Padjadjaran dengan No..449/UN6.KEP/E C/2018. Di Desa wilayah
kerja Puskesmas Jatinangor masih terdapatbalita pendek, dan angka kejadian balita
pendek di kecamatan Jatinangor sebesar19,23%. Kurangnya pengetahuan ibu balita
tentang pencegahan balita pende.

DAFTAR PUSTAKA

Participants at the 6th Global Conference on


Health Promotion. The Bangkok Charter
for health promotion in a globalized world.
Geneva, Switzerland: World Health
Organization. Aug 11, 2005. Accessed Sep
1, 2001.
2. Notoatmodjo, S. Promosi Kesehatan Teori
dan Aplikasi. Jakarta. Rineka Cipta. 2005.
Arifah, Siti., & Wahyuni, Sri. 2013. Pengaruh
Kangaroo Mother Care (KMC) Dua Jam
dan Empat Jam Per Hari terhadap Kenaikan Berat Badan Lahir Rendah Bayi
Preterm di RS PKU Muhammadiyah
Surakarta. Prosiding Seminar Ilmiah
Nasional Kesehatan: 35-41
Astuti, Dyah P, Mutoharoh, siti, dan Priyanti,
Rina 2010. Pengaruh Penerepan
Metode Kanguru Dengan Peningkatan
Berat Badan Bayi Berat Lahir Rendah
(BBLR) Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong.
Atik, Nur S., Nugraheni, Sri. A., & Cahyo,
K.usyogo. 2016. Analisis Implementasi
Program Perawatan Metode Kanguru
(PMK) dan Partisipasi Pasien pada Pelayanan Kesehatan Bayi Berat Lahir
Rendah (BBLR)(Studi pada Pasien di
Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus). Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia, 4(2), 98-108.
Bebasari, Mardiani, & Agonwardi, Agonwardi. 2017. Pengaruh Perawatan
Metode Kanguru Terhadap Kenaikan
Berat Badan Pada Bayi Berat Badan
Lahir Rendah Di Ruang Perinatologi
Rsud Dr. Rasidin Padang Tahun
2017. Jik-Oktober Volume 1 No 1 Tahun 2017, 1(1), 32-38

2.JURNAL KEDUA (2)

BELAKANG: Bayi baru lahir (BBL) adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran,
berusia 0-28 hari. BBL memerlukan penyesuain fisiologi berupa maturasi, adaptasi
(menyusuaikan.diri dari kehidupan.intrauteri ke kehidupan ekstraurine) dan tolerasi
BBL.untuk dapat hidup dengan baik. Bayi baru lahir disebut juga dengan neonatus
merupakan individu yang sedang bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran
serta harus dapat melakukan penyesuaian diri dari kehidupan intrauterine ke kehidupan
ekstrauterin. Caput succedeneum m merupakan penumpukan cairan serosanguineou
s,subkutan dan ekstraperiosteal dengan batas yang tidak jelas.Kelainan ini biasanya l
padanpresentasi kepala, sesuai dengan posisi bagian mana yang bersangkutan.pada
bagian tersebut terjadMenurut Word Health Organization (WHO), pada tahun 2013 Angka
Kematian Bayi (AKB) di dunia 34 per 1.000 kelahiran hidup, AKB Negara berkembang 37
per 1.000 kelahiran hidup dan AKB di Negara maju 5 per 1.000 kelahiran hidup. AKB
dibAsia Tenggara 24 per 1.000 kelahiran hidup dan Asia Barat 21 per 1.000 kelahiran
hidup.Pada tahun 2013 AKB di Indonesia mencapai 25 per 1.000 kelahiran hidup.bila
dibandingkan dengan Malaysia. Filipina dan Singapura, angka tersebut lebih besar
dibandingkan .

1.TUJUAN:
Untuk mengetahui.berapa pengetahuan upaya promotif pada bayi dan balita.

2.MANFAAT
Pengasuh positif dalam promotif mempunyai manfaat besar dalam kehidupan terutama
pada anak,antara lain nya seperti kualitas interaksi anak pada orang tua, mengoptimalkan
tumbuh kembang anak dan perilaku menyimpang dan juga mampu mendeteksi kelainan
pada tumbuh kembang anak
3.DEFENISI
Peran pola asuh keluarga terhadap anak adalah pengasuh atau biasa disebut juga
parenting adalah proses mendidik anak dari kelahiran hingga anak memasuki usia
dewasa.pola asuh demokratis ini orang tua memberikan kebebasan pada anak namun tetap
dalam bimbingan dan arahan yang sesuai.

4 KESIMPULAN
hubungan peran dan sikap keluarga dalam perawatan anak dengan kasus caput
succedeneum dengan menggunakan pendekatan Cross sectional yang merupakan
rancangan penelitian dengan melalukan pengukuran atau pengamatan pada saat
bersamaan (sekali waktu) antara faktor risiko/paparan dengan penyakit. Variabel terikat
pada ppenelitian ini adalah bayi baru lahir dengan kasus caput succedeneum dan variable
bebas adalah peran keluarga dan sikap keluarga.

DAFTAR PUSTAKA

Anisah, U.A. (2004). Kado Cinta Ayah Bunda (Asy Syariah) Yogyakarta: Oase Media
Balsom, M. (1993). Menjadi Orang Tua Yang Lebih Baik. Jakarta: Binarupa Aksara. Go
Setiawan, M. (2000). Menerobos Dunia. Anak. Bandung: Yayasan Kalam Hidup. Mulyadi, S.
(1997). Merangsang Kecerdasan Sejak Dini. Jakarta: PT Gunung Mulia Saphiro, L. (1999).
Mengajarkan EQ dan SQ Pada Anak. Jakarta: PT Gramedia Saptari, R. & Holzner, B.
(1997). Perempuan Kerja dan Perubahan Sostal, Jakarta: PT Anem Kosong. Wirawan, S.
(1992). Menuju Keluarga Bahagia. Jakarta: Bhratara Karya Aksara Ridjal, F. (1993).
Dinamika Gerakan Perempuan di Indonesia. Yogjakarta: PT Tiara Wacana Bulletin Qulbu
Salim, Edisi No.52 tahun 2004 http://www.pikiran rakyat.co.id/hikmah/Minggu, 18 April 2004.

3.JURNAL KETIGA (3)


Sebagian besar program Puskesmas yang ada selayaknya bersifat promotif dan preventif,
namun pada kenyataannya kegiatan yang dijalankan Puskesmas.sehari-hari tetap bersifat
kuratif dan rehabilitatif, programprogra promotif dan.preventif yang telah dirancang dengan
baik di puskesmas seringkali tidak berjalan sesuai dengan tujuan.awalnya, beberapa
kendala seperti keterbatasan.dana dan hasil yang diperoleh dari kegiatan promotif dan
preventif dalam meningkatkan kualitas kesehatan seringkali muncul menjadi
penghambat.sulitnya programprogra m tersebut untuk dijalankannya.

1.TUJUAN.
penelitian ini yaitu untuk mengetahui implementasi kegiatan promotif dan preventif di
puskesmas kampus Palembang.tahun 2010. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif.kualitatif..Penelitian yang.berupa.wawancara akan dilakukan.

2.MANFAAT
Untuk mengetahui faktor kemajuan promosi promotif preventif pada bayi dan balita.
3.DEFENISI
Kesehatan merupakan hak dasar/hak fundamental warga negara dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Untuk mewujudkan hal tersebut, sesuai Undang-undang No.17
Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) Tahun
2005-2025 dinyatakan untuk mewujudkan bangsa yang berdaya saing, pembangunan
nasional diarahkan untuk mengedepankan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM)
yang berkualitas dan berdaya saing. Oleh karena itu sudah seharusnya puskesmas sebagai
pusat pelayanan kesehatan primer mengedepankan program-program yang bersifat
promotif dan preventif untuk mencapai tujuan tersebut.

4.KESIMPULAN
1.Implementasi kegiatan promotif dan preventif di Puskesmas Kampus Palembang
belum berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat.
2. Beberapa kegiatan promotif dan preventif
yang telah direncanakan tidak dijalankan secara terjadwal, bahkan beberapa program
belum dijalankan sama sekali.
3. Faktor penghambat dalam implementasi kegiatan promotif dan preventif diPuskesmas
Kampus Palembang yang paling berperan adalah kurangnya biaya,
kurangnya petugas kesehatan, kurangnya kerjasama petugas kesehatan, kader dan
masyarakat serta belum ada sistem manajemen yang baik dalam menjalankan kegiatan-
kegiatan tersebut
4. Dari beberapa program promotif dan preventif yang telah dijalankan dengan baik
memberikan hasil yang baik berupa perubahan perilaku kesehatan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA
Participants at the 6th Global Conference on Health Promotion. The Bangkok Charter for
health promotion in a globalized world.Geneva, Switzerland: World Health Organization. Aug
11, 2005. Accessed Sep1, 2001.2. Notoatmodjo, S. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi.
Jakarta. Rineka Cipta. 2005.

4.JURNAL KEEMPAT (4)


merupakanmasa pertamadalam fasekehidupan seseorang, dimana padamasa ini
memerlukan adaptasi terhadap lingkungan. Bayi Berat Lahir Rendah adalah bayi baru lahir
yang memiliki berat saat lahir kurang dari 2500 gram. Prevalensi BBLR diperkirakan 15%
dari seluruh kelahiran di dunia dan lebih sering terjadi di negara berkembang atau dengan
sosio ekonomi rendah. Angka kematian BBLR 35x lebih tinggi di banding pada bayi dengan
berat lahir lebih dari 2500 gram. untuk mensistensis penelitian-penel itian secara empiris
sehingga dapat mengidentifikasi perawatan dengan metode kangaroo mother care pada
BBLR. Sistematik review ini dilakukan melaui tahapan membuat pertanyaan penelitian,
mencari sumber data dan ektraksi serta seleksi artikel. Pencarian artikel menggunakan
database.
1.TUJUAN
Tujuan nya adalah metode perawatan untuk bayi prematur dan berat bayi lahir rendah
(BBLR).metode ini dilakukan dengan mengendong bayi yang memungkinkan kontak kulit ke
kulit antara ibu dan bayi dimana ibu memanfaat kan suhu tubuh nya untuk menghangat kan
bayi.

2.MANFAAT
Membuat suhu tubu bayi hangat dan lebih stabil
Membantu mempercepat peningkatan berat badan bayi
Meningkatkan fungsi organ tubuh bayi
Memudahkan bayi untuk menyusu
Menguatkan daya tahan tubuh bayi

3.DEFENISI
Perawatan metode kangguru (kangaroo mother care) atau disebut juga kontak kulit
dengan kulit (skin to skin contact) merupakan metode asuhan khusus bagi bayi berat lahir
rendah atau bayi prematur (<2500gram) atau kurang bulan(<37mg) dengan melakukan
kontak langsung antara kulit ibu dan kulit bayi.

4.KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh KMC terhadap BBLR. Oleh karena itu merekomendasikan KMC sebagai terapi
untuk perawatan Bayi Berat Lahir Rendah yang dapat dilakukan oleh ibu secara langsung,
tanpa biaya dengan pemberian pendidikan kesehatan oleh tenaga kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

Participants at the 6th Global Conference onHealth Promotion. The Bangkok Charter
for health promotion in a globalized world. Geneva, Switzerland: World Health Organization.
Aug 11, 2005. Accessed Sep 1, 2001. 2. Notoatmodjo, S. Promosi Kesehatan Teori dan
Aplikasi. Jakarta. Rineka Cipta. 2005. Arifah, Siti., & Wahyuni, Sri. 2013. Pengaruh
Kangaroo Mother Care (KMC) Dua Jam dan Empat Jam Per Hari terhadap Kenaikan Berat
Badan Lahir Rendah Bayi Preterm di RS PKU Muhammadiyah Surakarta. Prosiding Seminar
Ilmiah Nasional Kesehatan: 35-41 Astuti, Dyah P, Mutoharoh, siti, dan Priyanti, Rina 2010.
Pengaruh Penerepan Metode Kanguru Dengan Peningkatan Berat Badan Bayi Berat Lahir
Rendah (BBLR) Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong. Atik, Nur S., Nugraheni,
Sri. A., & Cahyo, K.usyogo. 2016. Analisis Implementasi Program Perawatan Metode
Kanguru (PMK) dan Partisipasi Pasien pada Pelayanan Kesehatan Bayi Berat Lahir
Rendah (BBLR)(Studi pada Pasien di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus). Jurnal
Manajemen Kesehatan Indonesia, 4(2), 98-108. Bebasari, Mardiani, & Agonwardi,
Agonwardi. 2017. Pengaruh Perawatan Metode Kanguru Terhadap Kenaikan
Berat Badan Pada Bayi Berat Badan Lahir Rendah Di Ruang Perinatologi
Rsud Dr. Rasidin Padang Tahun 2017. Jik-Oktober Volume 1 No 1 Tahun 2017, 1(1), 32-38.
5.JURNAL KELIMA (5)
Herbal asli di Indonesia telah digunakan sejak dapat dahulu sebagai beberapa upaya.
Pemanfaatan tanaman herbal dimaksudkan untuk upaya promotif, preventif, kuratif,
rahabilitatif, dan paliatif. Obat herbal juga merupakan obat tradisional jika digunakan secara
turun temurun. Penyakit batuk pilek pada balita di Indonesiabdiperkirakan 3-6
kali per tahun artinya seorang balita rata-rata mendapatkan serangan batuk pilek sebanyak.

1.TUJUAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan obat herbal tradisional sebagai
pereda batuk pilek pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Purwojati.

2.MANFAAT
Memperkuat daya tahan tubuh
Menjaga kesehatan pencernaan
Mencegah diabetes
Meredakan keluhan datang bulan
Mencegah kanker
Meredakan batuk

3.DEFENISI
Obat herbal adalah obat yang dibuat dari bahan alami baik tumbuhan,hewan atau
mineral.defenisi obat herbal sering kali dicampurkan dengan obat tradisional.

4.KESIMPULAN
1. Persepsi pengobatan tradisonal berdasarkan
pengetahuan & animo responden non
kesehatan lebih tinggi (68,8%) skala kuat
dibandingkan responden kelompok kesehatan
50,80%.
2.Persepsi masyarakat non kesehatan menyakini
adanya potensi pengembangan pengobatan
tradisional bernilai lebih tinggi (69,20%:skala
kuat) dibandingkan pada kelompok kesehatan
54,10%.
3.Pada tingkat kepercayaan khasiat, untuk
kelompok non kesehatan memiliki keyakinan
setuju lebih kuat sebesar 61,5% dibandingkan
kelompok kesehatan 45,9%.
4.Persepsi kepercayaan terhadap
mutu/standarisasi pengobatan tradisional yang
masih belum terstandar pada kelompok non
kesehatan sebesar 75% dibandingkan
kelompok kesehatan 45,9% skala cukup.
DAFTAR PUSTAKA
Arisandi Y., Andriani Y. 2011. Khasiat Berbagai Tanaman untuk Pengobatan
Berisi 158 Jenis Tanaman Obat. Jakarta: Eskamedia.
Diana, Ida Sari dkk (2015). Tradisi Masyarakat dalam Penanaman dan
Pemanfaatan Tumbuhan Obat Lekat di Pekarangan. Jurnal Kefarmasian
Indonesia. 5(2): 123-132.
Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas. 2017. Profi Dinas Kesehatan Kabuoaten
Banyumas Tahun 2017. Banyumas : DKK.
Hasanah. 2016. Kajian Pemanfaatan Tumbuhan Sebagai Obat Tradisional di
Kecamatan Bukal Kapubaten Buol. Palu : UNTAD.
Hidayat, R.S., Napitupulu, R.M. 2015. Kitab Tumbuhan Obat. Jakarta: AgriFlo.
Marhamah. 2012. Faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian ISPA pada Anak
Balita di Desa Bontongan Kabuoaten Enrekang.
Menkes RI. 2016. Formularium Nomor 6 Tahun 2016. Jakarta : Kemenkes
Mitayani. 2010. Buku Saku Ilmu Gizi. Jakarta : Tim. Penyakit. Jakarta:
AgroMedia Pustaka.
Mulyani, Hesti, dkk. 2015. Pengobatan Tradisional Jawa pada Manuskripmanuskrip Jawa
Mangkunegara, Kasunanan Surakarta, dan Museum
Radyapustaka. Yogyakarta: UNY.
Redaksi Agromedia. 2010. 273 Ramuan Tradisional untuk Mengatasi Aneka
Sumayyah S., Salsabila N. 2017. Obat Tradisional : Antara Khasiat dan Efek Sampingnya.
Jakarta : Majalah Farmasetika Vol. 2 No. 5.Tim Penyusun. 2012. Herbal Indonesia
Berkhasiat: Bukti Ilmiah dan Cara Racik
(Vol.10). Depok: PT. Trubus Swadaya.
Tusilawati B. 2010. 15 Herbal Paling Ampuh. Yogayakarta: Aulia Publishing.

BAB III
PENUTUP

KELEBIHAN JURNAL
1.Terdapatnya metode penelitian.
2.Terdapatnya hasil penelitian.
3. Penjelasan pada isi jurnal mudah dimengerti dan dipahami.
4. Isi dari jurnal singkat dan padat.
5. Terdapatnya pendahuluan dan disertai materi yang lengkap.
6. Penulisan juga tidak berulang-ulang sehingga mudah untuk dimengerti.
7. Menampilkan waktu penelitian secara spesifik.

B.KELEMAHAN JURNAL
1. Tidak terdapatnya saran.
2.Tidak terdapat adanya vol,hal
3.Tidak ada edisi penerbit jurnal
4.Dijurnal ke empat dan lima tidak ada kota penerbit dari jurnal.

Anda mungkin juga menyukai