1. Darmayanti 0801222364
2. Dinda Rahma Aulia 0801222363
3. Fadilatus Saniah 0801221098
4. Fatima 0801221101
SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha penyayang, kami
ucapkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan CJR ini dengan tepat waktu.
CJR ini disusun dengan tujuan memenuhi tugas kelompok dengan mata kuliah Dasar
Kebijakan Kesehatan dari Bapak Rapotan Hasibuan, SKM M.Kes pada program studi Ilmu
Kesehatan Masyarakat. Adapun makalah CJR yang telah kami susun dengan tema Kebijakan
Pencegahan Obesitas.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa CJR ini masih jauh dari kata sempurna dikeranakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan
segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Kami juga
berharap semoga CJR ini dapat memberikan manfaat.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………….........................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................2
A. Kesimpulan...................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Critical Journal Review (CJR) sangat penting buat kalangan pendidikan terutama buat
mahasiswa maupun mahasiswi karena dengan mengkritik suatu jurnal maka mahasiswa/i ataupun si
pengkritik dapat membandingkan dua jurnal dengan tema yang sama, dapat melihat mana jurnal
yang perlu diperbaiki dan mana jurnal yang sudah baik untuk digunakan berdasarkan dari penelitian
yang telah dilakukan oleh penulis jurnal tersebut, setelah dapat mengkritik jurnal maka diharapkan
mahasiswa/i dapat membuat suatu jurnal karena sudah mengetahui bagaimana kriteria jurnal yang
baik dan benar untuk digunakan dan sudah mengerti bagaimana cara menulis atau langkah-langkah
apa saja yang diperlukan dalam penulisan jurnal tersebut.
Critical journal Review ini dibuat bertujuan untuk belajar melalui pemenuhan tugas mata
kuliah Kewarganegaraan Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Sunatera
Utara untuk membuat Critical Journal Review (CJR) sehingga dapat menambah pengetahuan untuk
melihat atau membandingkan dua atau beberapa jurnal yang baik dan yang benar. Setelah dapat
membandingkan maka akan dapat membuat suatu jurnal karena sudah dapat membandingkan mana
jurnal yang sudah baik dan mana jurnal yang masih perlu diperbaiki dan juga karena sudah mengerti
langkah-langkah dari pembuatan suatu jurnal.
BAB II
PEMBAHASAN
iv
A. Review Jurnal 1
Sumber http://ejournal.stikesbrebes.ac.id/index.php/jomhear/article/download/32/15/173
Tahun 2022
Penulis Sulistyani Prabu Aji, Antonia Iswari Saktiawati, Nur Ani , Susanti Anggraeni
Metode Metode penelitian yang digunakan dalam studi ini adalah metode penelitian
Penelitian kuantitatif dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari
Kementerian Kesehatan, Badan Pusat Statistik, dan Kementerian Pertanian
untuk 34 provinsi di Indonesia. Penelitian ini juga menggunakan literatur dari
berbagai sumber seperti Google, repositori IPB University, website kementerian
terkait, PubMed, ScienceDirect, dan MEDLINE untuk analisis kebijakan.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis regresi
berganda untuk mengidentifikasi determinan kelebihan berat badan dan
obesitas, serta pendekatan Five-E untuk menganalisis kebijakan terkait
Kebijakan Gerakan Masyarakat Sehat (HMC atau dikenal dengan GERMAS di
Indonesia) dan pencantunan kandungan lemak pada label pangan yang
merupakan kebijakan pencegahan dan penanggulangan kelebihan berat badan
terkait dengan konsumsi sayur, lemak, dan minyak.
Hasil Penelitian Terdapat beberapa temuan penting dari analisis determinan kelebihan berat
badan dan obesitas di Indonesia:
1.Proporsi kelebihan berat badan dan obesitas: Proporsi kelebihan berat badan
dan obesitas di Indonesia sebesar 35,4%. Hal ini menunjukkan bahwa masalah
obesitas dan kelebihan berat badan merupakan masalah kesehatan yang
v
signifikan di negara ini.
2.Aktivitas fisik rendah: Proporsi penduduk dengan aktivitas fisik rendah
sebesar 33,5%. Aktivitas fisik yang kurang dapat menjadi faktor risiko penting
dalam terjadinya kelebihan berat badan dan obesitas.
3.Konsumsi makanan pokok: Rata-rata konsumsi makanan pokok di Indonesia
untuk beras dan umbi-umban adalah 317,7 g kapita hari dan 48,0 g kapita hari.
Konsumsi makanan pokok yang tinggi dapat berkontribusi pada asupan energi
yang berlebihan jika tidak diimbangi dengan pola makan yang seimbang.
4.Konsumsi pangan sumber hewani dan lemak: Konsumsi pangan sumber
hewani penduduk sebesar 126,4 g lapar hari, sementara konsumsi minyak dan
lemak adalah 27 g kapita hari. Asupan lemak yang berlebihan dapat
meningkatkan risiko kelebihan berat badan dan obesitas.
5.Faktor pendidikan dan pengeluaran makanan: Rata-rata lama belajar
penduduk Indonesia adalah 8,4 tahun, dengan persentase pengeluaran makanan
sebesar 50,8% dari total pengeluaran dan persentase penduduk miskin sebesar
9,8%. Tingkat pendidikan dan ekonomi dapat mempengaruhi pola makan dan
aktivitas fisik, yang pada gilirannya mempengaruhi risiko kelebihan berat badan
dan obesitas.
Berdasarkan analisis determinan tersebut, terdapat hubungan yang signifikan
antara konsumsi minyak dan lemak serta konsumsi sayur dengan tingginya
proporsi kelebihan berat badan dan obesitas. Oleh karena itu, kebijakan yang
telah diterapkan, seperti Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS) dan
pencantuman informasi gula, garam, dan lemak pada label pangan, merupakan
upaya yang tepat untuk mengurangi masalah obesitas dan kelebihan berat badan
di Indonesia.
Kesimpulan Konsumsi sayur, lemak, dan minyak merupakan penentu proporsi kelebihan
berat badan dan obesitas di Indonesia. Beberapa kebijakan telah dilakukan
sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan obesitas terkait determinan,
seperti kebijakan GERMAS dan pencantuman lemak pada label makanan.
Penyempurnaan implementasi kebijakan terkait asupan nabati dan pembatasan
minyak dan lemak perlu dilakukan sejalan dengan implementasi strategi global
pencegahan dan penanggulangan kegemukan dan perbaikan obesitas seperti
peningkatan aktivitas fisik. Rekomendasi strategi implementasi kebijakan
adalah kampanye yang perlu dilakukan berdasarkan teori pendekatan perubahan
perilaku yang disesuaikan dengan situasi lokal. pemantauan tindak lanjut dan
evaluasi implementasi kebijakan program.
Dari segi efisiensi. GERMAS tidak membutuhkan dana yang besar dengan jenis
kegiatan yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Studi tentang efektivitas
pembiayaan intervensi asupan sayuran. mirip dengan GERMAS, telah
menunjukkan bahwa kampanye informasi adalah bentuk kebijakan yang paling
hemat biaya. Pencantuman informasi gizi pada label juga efisien untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat dengan menghemat pembiayaan sistem
perawatan kesehatan di negara lain, seperti Amerika. Kebijakan pencegahan
dan penanganan obesitas masih menunjukkan hasil yang beragam. Namun
pembelajaran dari berbagai negara dapat menjadi alternatif perbaikan dan
pengembangan kebijakan pencegahan dan penanggulangan obesitas di
Indonesia, terkait dengan peningkatan asupan sayur dan pembatasan konsumsi
lemak. Implementasi kebijakan yang menunjukkan efektivitas yang cukup baik
namun masih memerlukan kajian lebih lanjut adalah kebijakan mengenai
labeling menu di restoran yang berdampak pada penurunan asupan kalori
terutama pada kelompok status sosial ekonomi tinggi
Kritik Jurnal Tidak memiliki p-ISSN dan e-ISSN, jurnal tersebut tidak membahas implikasi
kebijakan yang berpotensi dalam pencegahan dan penanggulangan obesitas di
Indonesia.
vi
B. Review Jurnal 2
Sumber https://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/JKM/article/viewFile/4427/2656
Tahun 2020
Tujuan Fokus utama dari literature review ini adalah mengidentifikasi peran orang tua
Penelitian dalam pencegahan obesitas pada anak
Metode Metode yang digunakan dalam literature review ini dengan Kriteria inklusi
Penelitian berikut:
1. Penelitian berkaitan dengan peran orang tua dalam pencegahan obesitas anak
2. Penelitian ini memberikan informasi tentang peran orang tua dalam
pencegahan obesitas pada anak.
Kriteria eksklusi dalam pemilihan studi literature review ini adalah:
1. Publikasi artikel hanya menampilkan abstrak saja dan
2. Artikel yang tidak jelas akan di periksa dan dievaluasi dari semua publikasi
yang telah diambil.
Hasil Penelitian Obesitas pada anak disebabkan oleh faktor lingkungan terutama terjadi melalui
ketidakseimbangan antara pola makan, perilaku makan dan aktivitas fisik.
Selain itu perlu juga melihat adanya keterlibatan peran dari orang tua yang
mengalami stres dan berpenghasilan rendah yang dapat menjadi faktor
penyebab obesitas dengan menerapkan perhatian untuk menambah kesadaran
dalam mengurangi resiko obesitas dan pengobatan juga diperlukan dengan
melibatkan keluarga dan layanan kesehatan.
1. Keefektifan Pola Asuh Keluarga
Upaya pencegahan dan penanganan obesitas anak dapat lebih efektif dengan
berfokus pada pengembangan keterampilan pola asuh orang tua dan keluarga
dengan keterampilan dalam mempraktikkan pola makan yang sehat,
pengetahuan terhadap berat badan, nutrisi yang seimbang dan aktivitas yang
sehat dapat disesuaikan dengan kondisi keluarga.
2. Pentingnya kompetensi (kemampuan) orang tua dalam pola asuh yang tepat
bagi anak dalam rangka mencegah dan menangani obesitas pada anak. Teknik
yang dapat diterapkan orang tua antara lain dengan tidak memberikan hadiah
berupa makanan pada anak dan mengatur pola makan anak. Penerapan pola
asuh yang efektif ini seharusnya dapat diterapkan sejak dini dan di lingkungan
tempat tinggal anak, bahkan sejak anak lahir.
3. Kemampuan Orangtua Dalam Mengontrol Terhadap Anak Dengan Obesitas
Pemahaman orang tua akan resiko obesitas pada anak sangat penting dimiliki,
sehingga orang tua mampu menerapkan pola asuh yang tepat bagi anak dalam
mencegah dan menangani obesitas. Jika keluarga memberikan pola asuh sesuai
dengan tahap perkembangan anak maka diharapkan pemenuhan gizi anak
vii
tercapai secara optimal.
4. Peran Orang Tua yang Mengalami Stres dan Berpenghasilan Rendah
Perlu juga menilai keterlibatan peran orang tua yang mengalami stres,
berpenghasilan rendah yang memerlukan intervensi berbasis kesadaran dan juga
perhatian untuk mengurangi resiko obesitas. Karena anak - anak dari keluarga
berpenghasilan rendah beresiko lebih tinggi mengalami obesitas, tantangan bagi
banyak keluarga adalah untuk menyediakan makanan bergizi dan berkualitas
tinggi secara andal dari pada mendapatkan.makanan yang cukup.
Faktor penting sebelum mengembangkan intervensi adalah mengeksplorasi
kesadaran ibu tentang masalah pemenuhan gizi anak yang dapat menyebabkan
resiko obesitas.
5. Tindakan Pengobatan
Pencegahan obesitas memerlukan penanganan
dengan tindakan pengobatan obesitas selama usia perkembangan kritis, dengan
mendidik orang tua bersama dengan anak-anak dan remaja tentang pembinaan
kesehatan mental (gaya hidup), nutrisi dan aktivitas fisik, dapat mengamati
peningkatan
komposisi tubuh yang berpotensi berkelanjutan. Mendidik anak - anak dan
remaja untuk menjalani gaya hidup sehat selama tahap perkembangan awal
sangat penting dalam kemampuan mereka untuk mempertahankan kebiasaan ini
di masa dewasa
6. Program – Program Berbasis Peduli Kesehatan
Pencegahan obesitas dapat dilakukan dengan bantuan program - program
berbasis peduli kesehatan yang dapat dikembangkan untuk mengatasi obesitas,
seperti Alat dan sumber daya TRs. Alat dan sumber daya TRs, termasuk
program klinis atau pendidikan telah digunakan di sejumlah ilmu dengan tujuan
untuk meningkatkan kesadaran pasien, pengetahuan, dan hasil yang
berhubungan dengan kesehatan. Secara khusus, TRs digunakan untuk mendidik
pasien tentang berbagai kondisi kesehatan dan masalah, serta untuk mendukung
penyedia layanan kesehatan HCPs di berbagai tugas klinis. Meskipun berbagai
TRs tersedia untuk mendidik keluarga dan mendukung HCPs dalam mencegah
obesitas pada masa kanak-kanak, hanya sedikit yang diketahui mengenai
penggunaan dan kesesuaian mereka dalam praktik klinis.
7. Kebijakan dan program masyarakat (CPPs)
Metode CPPs strategi termasuk kebijakan dan program berdasarkan pendidikan,
promosi kesehatan, konseling, dan pemasaran sosial, dan organisasi modifikasi
lainnya, lingkungan, atau arahan. Bukti mengenai dampak dari kebijakan dan
program masyarakat (CPPs) ini terbatas, dan kombinasi strategi, komponen
intervensi, dan target perilaku mana yang paling penting yang tidak dipahami.
Investasi dalam CPPs dapat berkontribusi pada kapasitas masyarakat lokal
untuk bekerja bersama untuk memulai, menerapkan, dan mempertahankan
kesehatan anak. Praktisi kesehatan dapat memainkan peran penting dalam
meningkatkan, implementasi, dan dampak dari upaya pencegahan ini.
8. Studi SNAPSHOT
Hasil penelitian mengatakan intervensi SNAPSHOT adalah model pencegahan
obesitas sekunder untuk anak-anak yang disesuaikan dengan kebutuhan
mendesak akan program manajemen berat badan yang berdasarkan teori,
berdasarkan bukti dan aman, yang disampaikan oleh profesional kesehatan yang
terampil dalam pengaturan yang dapat diakses. Peneliti mengantisipasi bahwa
SNAPSHOT akan menjadi model baru pencegahan obesitas sekunder, dengan
potensi penyebaran di sekolah - sekolah nasional
Kesimpulan Tinjauan pustaka ini melibatkan peran orang tua dalam pencegahan obesitas
viii
pada anak yang dimana dijelaskan tidak hanya peran ibu tetapi peran dari ayah
dapat terlibat. Ketika mengidentifikasi strategi untuk mencegah dan atau
mengobati obesitas anak -anak di keluarga mereka, peran ayah dalam penelitian
ini cenderung fokus pada peningkatan diet dan aktivitas fisik dan fokus pada
seluruh keluarga, dalam langkah - langkah kecil yang dapat dicapai. Ibu juga
mengidentifikasi strategi ini dalam studi sebelumnya, meskipun aktivitas fisik
dipandang sebagai cara untuk mengimbangi asupan makanan padat kalori,
adanya juga peran orang tua yang mengalami stres mempunyai penghasilan
rendah dalam upaya pencegahan dan pengobatan dalam penanganan obesitas.
Tinjauan ini memberikan gambaran tentang peran orang tua dalam pencegahan
obesitas anak dan perbaikan pola asuh keluarga.
Ada 4 kategori upaya pencegahan yang menjadi dasar penelitian yaitu peran
ayah, peran orang tua yang mengalami stress dan berpenghasilan rendah,
tindakan pengobatan obesitas dan adanya bantuan program – program yang
dapat digunakan pelayanan kesehatan serta hal lainnya yang bepengaruh dalam
upaya pencegahan obesitas anak yaitu perlu adanya pengkajian tentang
keefektifan pola asuh keluarga, kompetensi (kemampuan) pola asuh keluarga,
dan kemampuan orang tua mengontrol terhadap anak obesitas.
Kritik Jurnal Secara keseluruhan, jurnal ini sudah cukup lengkap dan memenuhi standar
penulisan. Namun, ada beberapa hal yang menjadi kritis tinjauan antara lain
penulis tidak menuliskan secara eksplisit model penelitian yang digunakan
meskipun model penelitian telah penampilan dari hipotesis yang ada (secara
implisit). Dikarenakan didalam jurnal mengutip beberapa artikel membuat
metode penelitian menjadi bentuk campuran. Meskipun tidak ada keharusan
untuk ini model penelitian secara jelas, sehingga memudahkan pembaca dalam
memahami isi jurnal atau penelitian
C. Review Jurnal 3
Sumber https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jpki/article/view/20971
Judul Peran Guru dalam Kegiatan Promosi Kesehatan Pencegahan Obesitas pada
Siswa Sekolah Dasar.
Tahun 2019
ix
ibtidaiyah (MI) di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang
berjumlah 31 SD/MI. Sampel dipilih secara purposive dengan kriteria guru
UKS yang berasal dari sekolah yang aktif dalam kegiatan UKS dan guru UKS
yang sekolahnya termasuk kategori kurang aktif dalam kegiatan UKS. Data dari
Puskesmas Kedungmundu didapatkan 14 SD/MI aktif dalam kegiatan Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS) dan 14 SD/MI yang kurang aktif, sehingga total
sampel sebanyak 28 Guru UKS/UKGS dengan perbandingan kelompok 1:1.
Hasil Penelitian UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) merupakan bagian dari program kesehatan
anak usia sekolah yang memiliki tiga program pokok yaitu pendidikan
kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat.
Menurut Kepmenkes, UKS merupakan upaya terpadu dalam rangka
meningkatkan kemampuan hidup sehat yang kemudian membentuk perilaku
sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah. UKS berperan dalam
memberikan pengetahuan yang berkaitan dengan masalah-masalah kesehatan
kepada para siswa/anak sehingga kedepannya diharapkan mereka dapat
mempraktikan gaya hidup sehat di mana pun.
Pelaksana kegiatan UKS adalah guru yang ditunjuk sekolah dan dilatih oleh
Puskesmas, untuk membantu dalam penyebaran informasi dan memberikan
pendidikan kesehatan anak. Setiap sekolah mempunyai masing-masing minimal
1 orang guru UKS
Hasil penelitian tentang peran guru dalam upaya promosi kesehatan di sekolah
untuk pencegahan obesitas pada siswa sekolah dasar membuktikan bahwa
pengetahuan guru dan sikap yang baik tentang program promosi kesehatan di
sekolah untuk pencegahan obesitas pada siswa sekolah dasar berpengaruh
terhadap pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan di sekolah untuk pencegahan
obesitas pada siswa. Selain itu para guru termotivasi untuk melakukan
pemeriksaan indeks massa tubuh siswa secara rutin dengan benar dan
berkelanjutan untuk memantau sekaligus melakukan upaya pencegahan bila
didapatkan adanya kecenderungan obesitas pada siswa.
Berdasarkan hasil wawancara mendalam kepada beberapa kepala sekolah dan
guru UKS yang aktif diketahui bahwa dalam pelaksanaan kegiatan Pendidikan
Kesehatan, materi-materi berkaitan dengan obesitas siswa memang bukan
prioritas dari kegiatan UKS. Penyampaian materi tentang obesitas pernah
dilakukan hanya sekilas secara bersamaan dengan materi umum tentang
kesehatan seperti mengenal makanan sehat, mengenal bahaya rokok dan
narkoba, menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Dalam kegiatan pelayanan kesehatan, guru UKS hanya melakukan pengukuran
berat badan dan tinggi badan siswa yaitu melalui wali kelas masing- masing,
tanpa dilakukan penggolongan status gizi sehingga pihak sekolah belum dapat
mengetahui secara pasti jumlah kasus obesitas. Tetapi pada kelompok UKS
aktif, mereka secara mandiri berinisiatif melakukan kegiatan pembinaan
lingkungan sekolah sehat termasuk pembinaan kantin sehat sebagai upaya
menyediakan makanan yang bersih, sehat dan aman bagi siswanya. Makanan
yang sehat sangat penting untuk mengurangi obesitas, anak sangat dianjurkan
untuk makan makanan yang sehat seperti buah dan sayur, menghindari
makanan dan minuman yang manis, mengurangi makanan berlemak dan
goreng-gorengan serta mengurangi konsumsi junk food dan fast food.
Berdasarkan hasil observasi peneliti rata-rata kantin sekolah menjual beberapa
makanan lokal seperti soto dengan sedikit snack-snack ringan kemasan dan juga
minuman yang disukai anak-anak saja tetapi jarang menjual buah-buahan.
Kesimpulan Pengetahuan dan sikap guru tentang upaya promosi kesehatan di sekolah untuk
pencegahan obesitas pada siswa pada kelompok aktif UKS adalah lebih baik
dibandingkan pada kelompok non aktif UKS. Pengetahuan dan sikap kedua
kelompok ini berbeda bermakna dengan p value 0.005.
Umur guru dan pendidikan guru berbeda signifikan antar kedua kelompok
dengan p value 0,039 dan 0,040. Pada sekolah dengan UKS aktif lebih banyak
x
terdapat guru yang usianya <30 tahun dan berpendidikan tinggi (sarjana)
dibandingkan dengan yang UKSnya tidak aktif.
Pada sekolah yang UKSnya aktif guru dan kepala sekolah berperan lebih aktif
untuk berinisiasi mengadakan kegiatan yang mendukung perilaku gizi baik
pada anak seperti pembinaan kantin sehat dan kegiatan aktifitas fisik diluar
mata pelajaran. Sedangkan pada sekolah yang UKSnya tidak aktif hanya
menunggu kegiatan dari puskesmas. Kegiatan UKS. terutama pencegahan
obesitas pada anak. direkomendasikan untuk perlu diadakan pelatihan rutin
kepada para guru untuk meningkatkan pengetahuan dan sikapnya sehingga
dapat memotivasi guru untuk aktif berinisiatif mengembangkan berbagai
kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan khususnya pencegahan obesitas.
Dukungan kepala sekolah juga diperlukan dan berperan penting dalam
meningkatkan motivasi guru.
Kritik Jurnal Jurnal ini tidak mempertimbangkan faktor-faktor yang relevan, seperti latar
belakang sosial-ekonomi siswa, dukungan orang tua, dan lingkungan sekolah,
maka kesimpulan dan rekomendasi yang dihasilkan mungkin tidak lengkap atau
tidak berlaku secara umum.
Jurnal tidak memiliki ISSN
D. Review Jurnal 4
Sumber https://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPPP/article/download/794/564
Tahun 2022
Tujuan Tujuan penelitian mengenai pencegahan dan tatalaksana obesitas pada anak mencakup
Penelitian beberapa hal penting yaitu mempelajari faktor risiko dan mencegah perkembangan
obesitas.
Subjek Anak-anak.
Penelitian
Metode Artikel ini ditulis dengan menggunakan metode literature review yang dilakukan
Penelitian dengan melakukan pencarian literatur dari berbagai jurnal nasional maupun
internasional. Kriteria artikel yang digunakan adalah artikel jurnal yang diterbitkan
tahun 2012-2022. Penulis melakukan mencarian literatur dengan menggunakan search
engine dari Pubmed, Proquest, dan Google Scholar dengan menggunakan kata kunci
"obesitas pada anak", "childhood obesity", dan diperoleh 234 artikel. Selanjutnya
penulis menganalisis, menelaah, dan menginterpretasikan dengan cara merangkum
hasil penelitian terdahulu sehingga didapatkan 20 artikel penelitian yang memenuhi
syarat dan sesuai dengan topik bahasan pada studi literatur ini.
Hasil
Penelitian Pencegahan dan terapi obesitas pada anak harus melibatkan seluruh anggota keluarga,
lingkungan, tenaga kesehatan, dan bahkan pemerintah. Program-program kesehatan
untuk anak harus dapat diimplementasikan pada seluruh tingkatan sistem pelayanan
kesehatan (Hendarto, 2019). Pencegahan dari obesitas terdiri dari 3 langkah, yaitu
pencegahan primer, sekunder, dan tersier. Pencegahan primer merupakan upaya untuk
memberikan edukasi pada orang tua mengenai gaya hidup yang sehat dan
menghindari faktor-faktor risiko yang dapat menyebabkan obesitas. Pencegahan
sekunder adalah upaya untuk mendeteksi peningkatan jumlah adiposa pada anak
berusia kurang dari 5 tahun Pencegahan tersier merupakan suatu pencegahan
xi
terjadinya komorbiditas atau penyakit kronis yang ditimbulkan dengan melakukan
terapi pada anak obesitas secara dini.
Kesimpulan Obesitas pada anak harus dicegah dan diterapi sejak dini untuk mencegah komplikasi
yang dapat ditimbulkan. Pencegahan dan tatalaksana obesitas perlu melibatkan semua
pihak, baik keluarga, lingkungan sekitar, tenaga kesehatan, dan pemerintah. Indonesia
merupakan salah satu negara yang mengalami peningkatan prevalensi overweight dan
obesitas pada anak sehingga perlu adanya program dan kebijakan dari pemerintah
untuk mengurangi prevalensi tersebut.
Kritik Terbatasnya sampel dan generalisasi: memiliki sampel yang terbatas, baik dalam hal
Jurnal jumlah partisipan maupun dalam hal variasi demografi. Hal ini dapat mempengaruhi
kemampuan untuk menggeneralisasi temuan ke populasi anak secara keseluruhan.
Penting untuk memiliki studi yang melibatkan sampel yang cukup besar dan
representatif untuk memperkuat validitas dan generalisasi hasil penelitian.
Kurangnya pemantauan jangka panjang: Obesitas adalah masalah jangka panjang
yang memerlukan pemantauan dan intervensi jangka panjang.
SINTESA
Berdasarkan hasil keempat jurnal diatas melibatkan penggabungan informasi dan pemahaman
tentang berbagai aspek terkait obesitas untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif.
Membantu untuk memahami obesitas secara holistik dan menggabungkan pengetahuan tentang
definisi, faktor risiko, dampak kesehatan, lingkungan, serta strategi pencegahan dan tatalaksana.
Sintesa semacam ini memungkinkan pengembangan pendekatan yang komprehensif dan efektif
untuk mencegah dan mengatasi obesitas pada anak dan dewasa.
Latar Belakang
Latar belakang tentang kebijakan pencegahan obesitas mencakup pemahaman tentang meningkatnya
prevalensi obesitas di berbagai negara di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Faktor-faktor seperti
perubahan gaya hidup, pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, dan faktor genetik
berkontribusi pada peningkatan jumlah orang yang mengalami obesitas. Kebijakan pencegahan
obesitas bertujuan untuk mengubah lingkungan dan pola perilaku yang mempengaruhi kebiasaan
makan dan aktivitas fisik individu.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan 4 jurnal diatas, yang menjadi masalah dalam tiap penelitian adalah kurangnya kesadaran
dan pendidikan, lingkungan yang dipenuhi dengan promosi dan ketersediaan makanan tinggi kalori,
rendah serat, dan rendah gizi,Biaya makanan sehat yang tinggi dibandingkan dengan makanan
olahan murah dan tidak sehat, gaya hidup atau kebiasaan yang tidak aktif
Tujuan Kebijiakan
Tujuan utama kebijakan pencegahan obesitas adalah untuk menciptakan perubahan sosial yang
berkelanjutan yang mendorong masyarakat untuk mengadopsi gaya hidup sehat dan mengurangi
risiko obesitas.
xii
Dalam perumusan keempat jurnal kebijakan pencegahan obesitas diatas melibatkan berbagai aktor
yang bekerja bersama untuk mengurangi angka obesitas dalam populasi. Berikut ini beberapa aktor
utama yang biasanya terlibat dalam kebijakan pencegahan obesitas: pemerintah , dapertemen atau
badan kesehatan, pendidikan sekolah, tenaga medis, industri makanan dan masyarakat.
Berdasarkan seluruh jurnal di atas, strategi kebijakan dilakukan dengan caranya masing-masing.
Dimana pada jurnal pertama dengan melakukan kebijakan terkait Kebijakan Gerakan Masyarakat
Sehat (HMC atau dikenal dengan GERMAS di Indonesia) dan pencantuman kandungan lemak pada
label pangan dengan pengawasan regulasi pangan merupakan kebijakan pencegahan dan
penanggulangan kelebihan berat badan, yang dilakukan terkait dengan konsumsi sayur, lemak dan
minyak. Pada jurnal kedua melakukan strategi kebijakan pengedukasian kepada para keluarga
terutama orangtua tentang pentingnya pola makan yang sehat dan gaya hidup yang aktif. Pada jurnal
ketiga memiliki program kebijakan mengawasi konsumsi makanan di kantin sekolah dan
memastikan ketersediaan pilihan makanan sehat, serta pengembangan kurikulum yang memperkuat
komponen pendidikan kesehatan dan memastikan ada waktu yang cukup untuk kegiatan fisik di
sekolah dasar .Pada jurnal keempat hasil penelitian tersebut berkontribusi dalam mengembangkan
intervensi yang lebih baik, meningkatkan pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
obesitas pada anak, serta mempromosikan gaya hidup sehat dan pencegahan penyakit terkait
obesitas.
Evaluasi Kebijakan
Hasil evaluasi dari keempat kebijakan tersebut dinilai kurang efektif dalam mengurangi tingkat
obesitas atau mencegah peningkatan lebih lanjut. Maka dari itu perlunya meningkatkan pendidikan
dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pola makan sehat, aktivitas fisik, dan risiko obesitas.
Ini dapat dilakukan melalui kampanye informasi publik, program pendidikan di sekolah, dan sumber
daya online yang mudah diakses.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil review jurnal yang kami lakukan, terlihat bahwa para aktor belum berperan
dengan baik namun penyusunan strategi yang sesuai sudah terbentuk. Kebijakan pencegahan obesitas
xiii
haruslah bersifat terpadu, melibatkan berbagai pemangku kepentingan termasuk pemerintah, sektor
swasta, pendidik, tenaga kesehatan, dan masyarakat umum. Implementasi kebijakan yang
komprehensif ini dapat memberikan kontribusi signifikan dalam menangani masalah obesitas dan
meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Namun faktor utama yang mendasari
terjadinya permasalahan obesitas pada masyarakat yaitu tidak adanya kesadaran diri dan minimnya
pengetahuan pada masyarakat terhadap betapa pentingnya mengontrol asupan nutrisi yang
dikonsumsi. Dalam perumusan keempat jurnal Kebijakan pencegahan obesitas diatas melibatkan
berbagai aktor yang bekerja bersama untuk mengurangi angka obesitas dalam populasi. Beberapa
aktor utama yang biasanya terlibat dalam kebijakan pencegahan obesitas yaitu pemerintah ,
dapertemen atau badan kesehatan, pendidikan sekolah, tenaga medis, industri makanan dan
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Aji, S. P., Saktiawati, A. M. I., Ani, N., & Anggraeni, S. (2022). DETERMINAN OBESITAS DAN
IMPLIKASI KEBIJAKAN DALAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN
OBESITAS DI INDONESIA. Journal of Midwifery and Health Administration Research,
2(1), 35-42.
xiv
Alkautsar, A. (2022). Pencegahan Dan Tatalaksana Obesitas Pada Anak. Jurnal Penelitian Perawat
Profesional, 4(1), 17-26.
Kristina, A., & Huriah, T. (2020). Program Pencegahan Obesitas Anak Dengan Perlibatan Peran
Keluarga: Literature Review. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 5(2).
Nugraheni, H., Prayoga, A. N., & Aida, W. N. (2019). Peran Guru dalam Kegiatan Promosi
Kesehatan Pencegahan Obesitas pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Promosi Kesehatan
Indonesia, 14(1), 53-67.
xv