Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

STRATEGI PENDEKATAN PROMOSI KESEHATAN

Oleh:

Siti Muvidatul Hasanah (14.401.20.057 )

Siti Naza Dewi ( 14.401.20.057 )

Siti Nur Aisyah ( 14.401.20.058 )

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Strategi
Pendekatan Promosi Kesehatan. Dalam penyusunan makalah ini kami mencari dari banyak
sumber buku dan jurnal di internet, kami telah berupaya optimal, walaupun masih ditemukan
banyak kendala dalam penyusunannya. Oleh karena itu, kami berharap masukan dan saran
yang konstruktif untuk perbaikan serta penyempurnaan makalah ini. Akhir kata dari kami,
semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua khususnya mahasiswa.

Kririlan,18 September 2021

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................3
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang..................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................4
1.3. Tujuan................................................................................................4
1.4. Manfaat..............................................................................................4
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1. Pengetian Strategi Promosi...............................................................6
2.2. Lima Strategi Pendekatan................................................................7
2.3. Strategi Menurut Ottawa Charter...................................................10
2.4. Strategi Menurut WHO/Kementrian Kesehatan............................12
2.5. Pemilihan Strategi Promosi..............................................................14
BAB 3. PENUTUP
3.1. Simpulan.............................................................................................16
3.2. Saran...................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar
rakyat, dimana tercantum dalam pasal 28 H ayat 1 UUD 1945 yaitu hak untuk
memperoleh pelayanan kesehatan. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat besar
peranannya dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dalam rangka
mengimbangi makin ketatnya persaingan bebas di era globalisasi. Keberhasilan
pembangunan kesehatan tersebut memerlukan pembangunan kesehatan yang lebih dinamis
dan produktif dengan melibatkan semua sektor terkait termasuk swasta dan masyarakat.
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Oleh karena itu perlu diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan,
promosi kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit
(kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang diselenggarakan secara
menyeluruh,terpadu, dan berkesinambungan. Dalam rangka memajukan kesehatan
masyarakat serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat maka diperlukan strategi
promosi kesehatan baik kepada pemerintah,tokoh masyarakat, dan khususnya kepada
masyarakat. Untuk memenuhi tugas sebagai mahasiswa, maka kami membuat makalah ini
dengan judul strategi promosi kesehatan untuk mengetahui bagaimana strategi promosi
kesehatan yang ditunjukan kepada pemerintah,tokoh masyarakat, dan masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah makalah ini adalah:
1. Apa pengertian Strategi Kesehatan?
2. Bagaimana Lima Strategi Pendekatan?
3. Apa Strategi menurut Ottawa Charter?
4. Apa Strategi menurut WHO/Kementrian Kesehatan?
5. Bagaimana pemilihan Strategi Promosi?

4
1.3 Tujuan
Tujuan Umum
a. Mahasiswa keperawatan mampu memahami Strategi Kesehatan pada pasien.
b. Mahasiswa keperawatan mampu memahami pengertian dan macam macam strategi
pada pasien.

Tujuan Khusus
a. Menjelaskan pengertian Strategi Kesehatan
b. Menjelaskan Lima Strategi Pendekatan
c. Menjelaskan Strategi menurut Ottawa Charter
d. Menjelaskan Strategi menurut WHO/Kementrian Kesehatan
e. Menjelaskan Pemilihan Strategi Promosi Kesehatan
1.4 Manfaat
Manfaat pembuatan makalah ini antara lain :

1. Pembaca dapat mengetahui pengertian Srategi Promosi Kesehatan.


2. Pembaca dapat mengetahui Lima Strategi Promosi Kesehatan.
3. Pembaca mengetahui bagaimana strategi promosi kesehatan menurut Ottawa
Charger.
4. Pembaca mengetahui bagaimana strategi promosi kesehatan menurut
WHO/Kementrian Kesehatan.
5. Pembaca dapat mengetahui pemilihan promosi kesehatan.
5
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Strategi Promosi Kesehatan


Promosi Kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat melalui proses pembelajaran dari – oleh - untuk dan bersama masyarakat,
agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang
bersumber daya masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat dan
didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. Menolong diri sendiri
artinya bahwa masyarakat mampu berperilaku mencegah timbulnya masalah -
masalah dan gangguan kesehatan, memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan
serta mampu pula berperilaku mengatasi apabila masalah gangguan kesehatan
tersebut terlanjur terjadi di tengah - tengah kehidupan masyarakat. Banyak masalah
kesehatan yang ada di negeri kita Indonesia, termasuk timbulnya Kejadian Luar Biasa
(KLB) yang erat kaitannya dengan perilaku masyarakat itu sendiri.

Sebagai contoh KLB Diare dimana penyebab utamanya adalah rendahnya


perilaku hidup bersih dan sehat seperti kesadaran akan buang air besar yang belum
benar (tidak di jamban), cuci tangan pakai sabun masih sangat terbatas, minum air
yang tidak sehat, dan lain - lain. Promosi kesehatan bukan hanya proses penyadaran
masyarakat atau pemberian dan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang
kesehatan saja, tetapi juga disertai upaya -upaya memfasilitasi perubahan perilaku.

Dengan demikian promosi kesehatan adalah program - program kesehatan


yang dirancang untuk membawa perubahan (perbaikan) baik di dalam masyarakat
sendiri maupun dalam organisasi dan lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya,
politik dan sebagainya). Atau dengan kata lain promosi kesehatan tidak hanya
mengaitkan diri pada peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku kesehatan saja,
tetapi juga meningkatkan atau memperbaiki lingkungan (fisik dan non-fisik) dalam
rangka memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat.

6
2.2 Lima Strategi Pendekatan Promosi Kesehatan

1. Primary Care/Pencegahan Penyakit

Tujuan dari pencegahan ini adalah kebebasan dari penyakit dan kecacatan
yang didefinisikan secara medic, seperti penyakit infeksi, kanker, dan penyakit
jantung. Pendekatan ini melibatkan kedokteran untuk mencegah atau
meringankan kesakitan, mungkin dengan metode persuasive maupun
paternalistic. Sebagai contoh, memberitahu orang tua agar membawa anak
mereka untuk imunisasi, wanita untuk memanfaatkan klinik keluarga berencana
dan pria umur pertengahan untuk dilakukan screening takanan darah. Pendekatan
ini memberikan arti penting dari tindakan pencegahan medik dan tanggung jawab
profesi kedokteran untuk membuat kepastian bahwa pasien patuh pada prosedur
yang dianjurkan.

2. Pendidikan Kesehatan Dan Perubahan Perilaku

Tujuan dari pendekatan ini adalah mengubah sikap dan perilaku individu
masyarakat, sehingga mereka mengambil gaya hidup "schat". Contohnya antara
lain mengajarkan orang bagaimana menghentikan merokok, mendorong orang
untuk melakukan latihan olahraga, memelihara gigi, makan makanan yang baik
dan seterusnya. Orang-orang yang menerapkan pendekatan ini akan merasa yakin
bahwa gaya hidup "sehat" merupakan hal paling baik bagi kliennya dan akan
melihatnya sebagai tanggung jawab mereka untuk mendorong sebanyak mungkin
orang untuk mengadopsi gaya hidup sehat yang menguntungkan.

3. Partisipasi Kesehatan

Tujuan dari pendekatan ini adalah memberikan informasi dan memastikan


pengetahuan dan pemahaman tentang perihal kesehatan dan membuat keputusan
yang ditetapkan atas dasar informasi yang ada. Informasi tentang kesehatan
disajikan dan orang dibantu untuk menggali nilai dan sikap, dan membuat
keputusan mereka sendiri. bagian antara promosi kesehatan dan pendidikan
kesehatan dan memiliki relasi yang unik dengan perempuan dan keluarganya
untuk mempengaruhi penggunaan gaya hidup sehat.
7

4. Community Action/Aksi Komunitas

Tujuan dari pendekatan ini adalah bekerja dengan klien agar dapat
membantu mereka mengidentifikasi apa yang ingin mereka ketahui dan lakukan.
dan membuat keputusan dan pilihan mereka sendiri sesuai dengan kepentingan
dan nilai mereka. Peran promotor kesehatan adalah bertindak sebagai fasilitator.
membantu. orang mengidentifikasi kepedulian-kepedulian mereka dan
memperoleh pengetahuan serta ketrampilan yang mereka butuhkan agar
memungkinkan terjadi perubahan. Pemberdayaan diri sendiri klien dilihat sebagai
central dari tujuan ini. Klien dihargai sama yang mempunyai pengetahuan,
ketrampilan dan kemampuan berkontribusi dan siapa yang mempunyai hak
absolute untuk mengontrol tujuan kesehatan mereka sendiri.

5. Pendekatan Perubahan Sosial

Tujuan dari pendekatan ini adalah melakukan perubahan-perubahan pada


lingkungan fisik, social dan ekonomi, supaya dapat membuatnya lebih
mendukung untuk keadaan yang sehat. Hal utama bukan untuk mengubah tetapi
mempengaruhi kesehatan masyarakat. Contohnya adalah mengubah masyarakat.
bukan pada pengubahan perilaku individu-individunya. Orang-orang yang
menerapkan pendekatan ini memberikan nilai penting bagi hak demokrasi mereka
mengubah masyarakat, mempunyai komitmen pada penempatan kesehatan dalam
agenda politik di berbagai tingkat dan pada pentingnya pembentukan lingkungan
yang sehat daripada pembentukan kehidupan individu-individu orang yang
tinggal di tempat itu. Pendekatan ini menyatakan kemunduran sosial ekonomi
sebagai faktor dari sakit. Hal ini dipusatkan dengan membuat lingkuangan,
perubahan sosial dan ekonomi dengan rencana kebijakan, aksi perubahan politik
dan kolaborasi yang lebih luas dengan pembuat keputusan.
8

Bantuan dalam melaksanakan keputusan-keputusan itu dan mengadopsi


praktek kesehatan baru dapat pula ditawarkan, program pendidikan kesehatan
sekolah, misalnya menekankan membantu murid mempelajari ketrampilan hidup
sehat, tidak hanya memperoleh pengetahuannya, orang-orang yang mendukung
pendekatan ini akan memberi arti tinggi bagi proses pendidikan, akan menghargai
hal individu untuk memilih perilaku mereka sendiri, dan akan melihatnya sebagai
tanggung jawab mereka mengangkat bersama persoalan-persoalan kesehatan
yanmereka anggap menjadi hal yang paling baik bagi klien mereka. Promosi
kesehatan dan pendidikan kesehatan

Hal ini bukan hal umum untuk promosi kesehatan dikelirukan dengan
pendidikan kesehatan. Istilah ini tidak seharusnya digunakan dengan dapat
dipertukarkan. Promosi kesehatan mencakup seluruh aktivitas yang bertujuan
untuk mempromosikan gaya hidup sehat; pendidikan kesehatan merupakan
bagian integral dari prosesnya. Dines dan Crib (1993) menggambarkan promosi
kesehatan sebagai istilah cakupan luas dibandingkan pendidikan kesehatan dan
menunjuk kepada pendidikan kesehatan plus.

Penjelasan ini menyediakan sedikit kejelasan untuk cakupan promosi


kesehatan. Aktivitas promosi kesehatan yang termasuk, contohnya,
pengembangan komunitas kerja dan aksi politik menyimpang di luar jangkauan
promosi kesehatan dan dicakup dalam didiplin promosi kesehatan yang lebih
luas. Pendekatan tradisional ke dalam pendidikan kesehatan ditujukan untuk
mencegah penyakit, dalam meningkatkan gaya hidup sehat.

Pendekatan ini dimulai sejak abad ke-19 di mana masyarakat diajari dan
meningkat kegelisahannya dipandu ke gaya hidup sehat untuk mencegah
penyakit. Sasaran dari pendidikan kesehatan modern adalah bekerja dengan
pendekatan individual sebuah tingkat atau bagian dari kesehatan melalui strategi
kemungkinan. Hal ini menggunakan dasar yang terfasilitasi. Pengenalan
pendekatan membujuk dan peningkatan kegelisahan diproduktifkan untuk hal
pokok dan penghargaan kesehatan. Landasan dari pendidikan kesehatan modern
adalah pemberdayaan (Tones 1992). Pendidikan kesehatan modern dilihat sebagai
elemen penting dalam promosi kesehatan.
9

2.3 Strategi Menurut Ottawa Charter

Konferensi Internasional Promosi Kesehatan di Ottawa ± Canada pada tahun


1986 menghasilkan piagam Otawa (Ottawa Charter). Di dalam piagam Ottawa
tersebut dirumuskan pula strategi baru promosi kesehatan, yang mencakup 5 butir,
yaitu:

1. Kebijakan Berwawasan Kebijakan (Health Public Policy)


Adalah suatu strategi promosi kesehatan yang ditujukan kepada para penentu
atau pembuat kebijakan, agar mereka mengeluarkan kebijakan - kebijakan
publik yang mendukung atau menguntungkan kesehatan. Dengan perkataan lain,
agar kebijakan-kebijakan dalam bentuk peraturan, perundangan, surat-surat
keputusan dan sebagainya, selalu berwawasan atau berorientasi kepada
kesahatan public. Misalnya, ada peraturan atau undang-undang yang mengatur
adanya analisis dampak lingkungan untuk mendirikan pabrik, perusahaan,
rumah sakit, dan sebagainya. Dengan kata lain, setiap kebijakan yang
dikeluarkan oleh pejabat publik, harus memperhatikan dampaknya terhadap
lingkungan (kesehatan masyarakat).
2. Lingkungan yang mendukung (Supportive Environment)
Strategi ini ditujukan kepada para pengelola tempat umum,termasuk
pemerintah kota, agar mereka menyediakan sarana-prasarana atau fasilitas yang
mendukung terciptanya perilaku sehat bagi masyarakat, atau sekurang-
kurangnya pengunjung tempat-tempat umum tersebut. Lingkungan yang
mendukung kesehatan bagi tempat-tempat umum lainnya: tersedianya tempat
samapah, tersedianya tempat buang air besar/kecil, tersedianya air bersih,
tersedianya ruangan bagi perokok dan non-perokok, dan sebagainya. Dengan
perkataan lain, para pengelola tempat-tempat umum, pasar, terminal, stasiun
kereta api, bandara, pelabuhan, mall dan sebagainya, harus menyediakan sarana
dan prasarana untuk mendukung perilaku sehat bagi pengunjungnya.
10
3. Reorientasi Pelayanan Kesehatan (Reorient Health Service)
Sudah menjadi pemahaman masyarakat pada umumnya bahwa dalam
pelayanan kesehatan itu ada 3 provider´ dan 3 consumer´. Penyelenggara
(penyedia) pelayanan kesehatan adalah pemerintah dan swasta, dan masyarakat
adalah sebagai pemakai atau pengguna pelayanan kesehatan. Pemahaman
semacam ini harus diubah, harus diorientasikan lagi, bahwa masyarakat bukan
sekedar pengguna atau penerima pelayanan kesehatan, tetapi sekaligus juga
sebagai penyelenggara, dalam batas-batas tertentu. Realisasida rireontitas
pelayanan kesehatan ini, adalah para penyelenggara pelayanan kesehatan baik
pemerintrah maupun swasta harus melibatkan, bahkan memberdayakan
masyarakat agar mereka juga dapat berperan bukan hanya sebagai penerima
pelayanan kesehatan,tetapi juga sekaligus sebagai penyelenggara pelayanan
kesehatan. Dalam meorientasikan pelayanan kesehatan ini peran promosi
kesehatan sangat penting.
4. Keterampilan Individu (Personnel Skill)
Kesehatan masyarakat adalah kesehatan agregat yang terdiri dari individu,
keluarga, dan kelompok-kelompok. Oleh sebab itu, kesehatan masyarakat akan
terwujud apabila kesehatan indivu-individu, keluarga-keluarga dan kelompok-
kelompok tersebut terwujud. Oleh sebab itu, strategi untuk mewujudkan
keterampilan individu-individu (personnels kill) dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatan adalah sangat penting. Langkah awal dari peningkatan
keterampilan dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka ini adalah
memberikan pemahaman kepada anggota masyarakat tentang cara-cara
memelihara kesehatan, mencegah penyakit, mengenal penyakit, mencari
pengobatan ke fasilitas kesehatan profesional, meningkatkan kesehatan, dan
sebagainya. Metode dan teknik pemberian pemahaman ini lebih bersifat
individu daripada massa.
11
5. Gerakan masyarakat (Community Action)
Untuk mendukung perwujudan masyarakat yang mau dan mampu memelihara
dan meningkatkan kesehatannya seperti tersebut dalam visi promosi kesehatan
ini, maka di dalam masyarakat itu sendiri harus ada gerakan atau kegiatan-
kegiatan untuk kesehatan. Oleh karena itu, promosi kesehatan harus mendorong
dan memacu kegiatan-kegiatan di masyarakat dalam mewujudkan kesehatan
mereka. Tanpa adanya kegiatan masyarakat di bidang kesehatan, niscaya
terwujud perilaku yang kondusif untuk kesehatan atau masyarakat yang mau dan
mampu memelihara serta meningkatkan kesehatan mereka.
2.4 Strategi Menurut WHO/Kementrian Kesehatan
Berdasarkan rumusan WHO (1994) strategi promosi kesehatan secara global ini terdiri
dari 3 hal, yaitu :
1. Advokasi (Advocacy)
Advokasi adalah kegiatan untuk meyakinkan orang lain agar orang lain
tersebut membantu atau mendukung terhadap apa yang diinginkan. Dalam konteks
promosi kesehatan, advokasi adalah pendekatan kepada para pembuat keputusan
atau penentu kebijakan di berbagai sektor, dan di berbagai tingkat, sehingga para
penjabat tersebut mau mendukung program kesehatan yang kita inginkan.
Dukungan dari para pejabat pembuat keputusan tersebut dapat berupa kebijakan-
kebijakan yang dikeluarkan dalam bentuk undang - undang, peraturan pemerintah,
surat keputusan, surat instruksi, dan sebagainya. Kegiatan advokasi ini ada
bermacam-macam bentuk, baik secara formal maupun informal. Secara formal
misalnya, penyajian atau presentasi dan seminar tentang issu atau usulan program
yang ingin dimintakan dukungan dari para pejabat yang terkait. Kegiatan advokasi
secara informal misalnya sowan kepada para pejabat yang relevan dengan
program yang diusulkan, untuk secara informal meminta dukungan, baik dalam
bentuk kebijakan, atau mungkin dalam bentuk dana atau fasilitaslain. Dari uraian
dapat disimpulkan bahwa sasaran advokasi adalah para pejabat baik eksekutif
maupun legislatif, di berbagai tingkat dan sektor, yang terkait dengan masalah
kesehatan (sasaran tertier).
12
2. Dukungan Sosial (Social support)
Strategi dukunngan sosial ini adalah suatu kegiatan untuk mencari dukungan
sosial melalui tokoh-tokoh masyarakat (toma), baik tokoh masyarakat formal
maupun informal. Tujuan utama kegiatan ini adalah agar para tokoh masyarakat,
sebagai jembatan antara sektor kesehatan sebagai pelaksana program kesehatan
dengan masyarakat (penerima program) kesehatan. Dengan kegiatan mencari
dukungan sosial melalui toma pada dasarnya adalah mensosialisasikan program-
program kesehatan, agar masyarakat mau menerima dan mau berpartisipasi
terhadap program-program tersebut oleh sebab itu, strategi ini juga dapat
dikatakan sebagai upaya bina suasana, atau membina suasana yang kondusif
terhadap kesehatan. Bentuk kegiatan dukungan sosial ini antara lain: pelatihan
pelatihan paratoma, seminar, lokakarya, bimbingan kepada toma, dan sebagainya.
Dengan demikian maka sasaran utama dukungan sosial atau bina suasana adalah
para tokoh masyarakat di berbagai tingkat (sasaran sekunder).
3. Pemberdayaan Masyarakat (Empowerment)
Pemberdayaan adalah strategi promosi kesehatan yang ditujukan pada
masyarakat langsung. Tujuan utama pemberdayaan adalah mewujudkan
kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka
sendiri (visi promosi kesehatan). Bentuk kegiatan pemberdayaan ini dapat
diwujudkan dengan berbagai kegiatan, antaralain: penyuluhan kesehatan,
pengorganisasian dan pengembangan masyarakat dalam bentuk misalnya:
koperasi, pelatihan-pelatihan untuk kemampuan peningkatan pendapatan keluarga
(income generating skill). Dengan meningkatnya kemampuan ekonomi keluarga
akan berdampak terhadap kemampuan dalam pemeliharaan kesehatan mereka,
misalnya: terbentuknya dana sehat,terbentuknya pos obat desa, berdirinya
polindes, dan sebagainya. Kegiatan-kegiatan semacam ini di masyrakat sering
disebut gerakan masyarakat untuk kesehatan. Dari uaraian tersebut dapat
disimpulkan bahwa sasaran pemberdayaan masyarakat adalah masyarakat.
13

2.5 Pemilihan Strategi Promosi

Review Beberapa Strategi Promkes PEMILIHAN STRATEGI PROMKES adalah


sebagai berikut :

1. Ceramah

a. Mudah digunakan tapi sulit dikuasai

b.Membagi informasi, mempengaruhi pendapat, merangsang pemikiran


berdasarkan pesan verbal

c. Sasaran biasanya pasif, sedikit interaksi dengan narasumber atau peserta lainnya

2. Media Massa

a. Saluran komunikasi yang menjangkau sasaran luas

b. Umumnya, sasaran tidak atau sedikit usaha untuk menerima pesan

c. Strategi ini tidak efektif karena pesan tidak dapat dikhususkan untuk sasaran
tertentu

d. Strategi ini efisien karena biaya yang murah dalam skala ekonomi Contoh :
televisi, radio, koran, majalah, outdoor media

3. Instruksi individual

a. Dalam tatanan pasien, disebut konseling

b. Bersifat individual, digunakan bila perbedaan karakteristik sasaran sangat besar

c. Penyuluh memberikan advokasi solusi permasalahan kesehatan berdasarkan


kebutuhan individual

d. Tidak efisien bagi penyuluh, tapi efisien bagi sasaran


14

4. Simulasi

a. Simulasi adalah metode ekperiental di mana model situasi nyata digunakan


untuk merangsang atau membantu proses pembelajaran

b. Semakin mirip dengan situasi nyata semakin baik simulasi tersebut

c. Bentuk simulasi : permainan, drama, bermain peran (role playing), model


komputerisasi

d. Simulasi cocok untuk meningkatkan motivasi dan mengubah sikap

5. Modifikasi Perilaku

a. Memodifikasi perilaku spesifik berdasarkan prinsip pengkondisian melalui


rangsangan dan konsekuensi

b. Teori : rangsangan (antecedent): perilaku spesifik : konsekuensi (positif/negatif)


 Contoh rangsangan : iklan televisi

 Contoh konsekuensi positif : hadiah, pujian

 Contoh konsekuensi negatif : sanksi

6. Pengembangan Masyarakat

a. Proses yang berorientasi kepada metode pengorganisasian masyarakat yang


menekankan pada pengembangan kemampuan, keterampilan dan pemahaman
pada masyarakat tertentu

b. Strategi ini berdasarkan kemandirian, kesepakatan bersama dalam pemecahan


masalah.

c. Penyuluh bertindak sebagai fasilitator

d. Evaluasi strategi ini lebih sulit dibandingkan strategi lain karena efeknya
terjadi dalam waktu yang lama
15

BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Untuk mewujudkan atau mencapai visi dan misi promosi kesehatan secara
efektif dan efisien, maka diperlukan cara dan pendekatan yang strategis yaitu
strategi promosi kesehatan. Berdasarkan rumusan WHO (1994) strategi promosi
kesehatan secara global ini terdiri dari 3 hal, yaitu Advokasi (Advocacy),
Dukungan Sosial (Social support), dan Pemberdayaan Masyarakat
(Empowerment). Di dalam piagam Ottawa dirumuskan pula strategi baru promosi
kesehatan, yang mencakup 5 butir, yaitu Kebijakan Berwawasan Kebijakan
(Health Public Policy), Lingkungan yang mendukung (Supportive Environment),
Reorientasi Pelayanan Kesehatan (Reorient Health Service), Keterampilan
Individu (Personnel Skill), dan Gerakan masyarakat (Community Action). Dalam
pemilihan srategi promosi kesehatan agar masyarakat lebih mudah untuk
mengingat dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Pemilihan
srategi promosi kesehatan yaitu diantaranya Ceramah, Media Massa, Instruksi
individual, Simulasi,Modifikasi Perilaku dan Pengembangan Masyarakat. Dalam
pemilihan srategi promosi kesehatanpun ada aturan-aturan tersendiri, intinya
adalah agar srategi promosi kesehatan program-programnya semakin berkembang
dan tidak salah sasaran.
3.2 Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca khususnya kita sebagai penyuluh
kesehatan dapat memahami tentang strategi promosi kesehatan dalam rangka
memajukan kesehatan masyarakat serta meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, dan dengan promosi kesehatan 11 yaitu melalui penyuluhan
kesehatan atau pendidikan kesehatan kita sebagai penyuluh kesehatan dapat
menjadi bagian dari pembangunan kesehatan.
16

DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Lia.2010 .Promosi Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika

Novita, Nesi. 2011. Promosi Kesehatan dalam pelayanan kebidanan. Jakarta:


Salemba Medika

Prof.Dr.Soekidjo Notoadmodjo, SKM.M.Com.H.2017.(Promkes & Ilmu


Perilaku). Jakarta : Rinekacipta.
17

Anda mungkin juga menyukai