Di Susun Oleh:
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah
Nya saya dapat menyelesaikan “Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan Pada
Klien Dengan Infark Miokard Akut”. Dimana Askep ini sebagai salah satu syarat untuk
memenuhi tugas mata kuliah program DIII keperawatan.
Makalah ini telah saya selesaikan dengan maksimal berkat bantuan dan kerja sama
dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya ucapkan banyak terima kasih kepada berbagai
pihak yang telah berkontribusi secara maksimal dalam penyelesaian laporan
pendahuluaan ini.
Makalah ini saya buat dengan semaksimal mungkin, walupun saya menyadari masih
banyak kesalahan dan kekurangan yang harus saya perbaiki. Oleh karena itu, saya
mengharapkan saran ataupun kritik yang sifatnya membangun demi tercapainya suatu
kesempurnaan makalah ini saya berharap makalah ini dapat berguna bagi pembaca
maupun saya.
Penulis
LAPORAN PENDAHULUAN
A. KONSEP PENYAKIT
1. Definisi
Infark miokard akut adalah nekrosis otot jantung yang diakibatkan oleh
kekurangan oksigen yang bersifat sementara dan refersibel. Infark jantung
terjadi dinekrosis pada otot jantung yang disebabkan oleh penurunan suplai
darah keotot jantung akibat adanya oklusi atau thrombosis arterik oronaria
atau akibat shock atau anemia akut (Hariyanto, 2015).
Infark miokard akut (IMA) adalah nekrosis miokard akibat aliran darah
ke otot jantung terganggu (Kasron, 2016).
Jadi, disimpulkan bahwa Infark Miokard Akut merupakan suatu keadaan
dimana terjadi kerusakan atau kematian otot jantung yang disebabkan oleh
karena berkurangnya atau terhambatnya aliran darah koroner secara tiba-tiba
sehingga kebutuhan oksigen meningkat tanpa perfusi arteri koroner yang
cukup.
2. Etiologi
Infark miokard akut disebabkan oleh adanya suplai oksigen yang kurang
pada koroner jantung, Miokardium menjadi hipertropi dan kebutuhan
oksigen darah meningkat. Kemudian, terjadi trombosis yang dapat
mengakibatkan perdarahan. Perdarahan karena plakarematosa dalam arteri
koronaria epikardial.
Faktor penyebab :
a. Suplai oksigen miokard berkurang yang disebabkan oleh 3 faktor :
1) Faktor pembuluh darah : Aterosklerosis, Spasme, Arteritis
2) Faktor Sirkulasi : Hipotensi, Stenosos Aurta, Polistemia
3) Faktor darah : Anemia, Hipoksemia, Polistemia
b. Meningkatnya kebutuhan oksigen tubuh
Pada orang normal meningkatnya kebutuhan oksigen mampu
dikompensasi diantaranya dengan meningkatkan denyut jantung
untuk meningkatkan COP.
Oleh karena itu segala aktivitas yang menyebabkan meningkatkannya
kebutuhan oksigen akan memicu terjadinya infark. Misalntya:
aktivitas berlebih, emosi, makan terlalu banyak dan lain-lain.
Hipertropi miokard bisa memicu terjadinya miokard karena semakin
banyak sel yang harus disuplai oksigen, sedangkan asupan oksigen
menurun akibat dari pemompaan yang tidak efektif (Kasron, 2016).
3. Manifestasi klinis
Berikut merupakanTanda dan gejala Infark Miokard Akut sebagai:
a. Klinis
1) Nyeri dada yang terjadi secara mendadak dan terus-menerus tidak
mereda, biasanya di atas region sternal bawah dan abdomen bgian
atas, ini merupakan gejala umum.
2) Keparahan nyeri dapat meningkatkan secara menetap sampai nyeri
tidak tertahankan lagi.
3) Nyeri tersebut sangat sakit, seperti tertusuk-tusuk yang dapat
menjalar ke bahu dan terus ke bawah menuju lengan (biasanya
lengan kiri).
4) Nyeri mulai secara spontan (tidak terjadi setelah kegiatan atau
gangguan emosional), menetap selama beberapa jam atau hari, dan
tidak hilang dengan bantuan istirahat atau nitrogliserin (NGT).
5) Nyeri dapat menjalar ke arah rahang dan leher.
6) Nyeri sering disertai dengan sesak nafas, pucat, dingin, diforesis
berat, pening atau kepala terasa melayang dan mual muntah.
7) Pasien dengan diabetes militus tidak akan mengalami nyeri yang
hebat karena neuropati yang menyertai diabetes dapat mengganggu
neuroreseptor (menumpulknan pengalaman nyeri).
b. Laboratorium
Pemeriksaan enzim jantung
1) CPK-MB/CPK, Isoenzim yang ditemukan pada otot jantung
meningkat antara 4-6 jam, memuncak dalam 12-24 jam, kembali
normal dalam 36-48 jam.
2) LDH/HBDH, Meningkat dalam 12-24 jam dan memakan waktu lama
untuk kembali normal. AST/SGOT, Meningkat (kurang
nyata/khusus) terjadi dalam 6-12 jam, memuncak dalam 24 jam,
kembali normal dalam 3 atau 4 hari.
c. EKG
Perubahan EKG terjadi pada fase awal adanya gelombang T tinggi dan
simetris. Setelah ini terdapat elevasi segmen ST. Perubahan yang terjadi
kemudian gelombang Q/QS yang menandakan adanya nekrosis (Kasron,
2016).
4. Patofisiologi
Kebutuhan oksigen yang melebihi kapasitas suplai oksigen oleh
pembuluh yang terserang penyakit menyebabkan iskemia miokardium lokal.
Iskemia yang bersifat sementara akan menyebabkan perubahan reversible
pada tingkat sel dan jaringan serta menekan fungsi miokardium.
Berkurangnya kadar oksigen memaksa miokardium mengubah metabolisme
yang bersifat aerobic menjadi metabolism anareobik.
Metabolisme anaerob melalui lintasan glikolitok jauh lenih tidak efisien
apabila dibandingkan dengan metabolisme aerobic melalui forforilisasi
oksidatif dan sikluskrebs. Pembentukan fosfat berenergi tinggi menurun
cukup besar. Hasil akhir metabolism anaerob, yaitu asam laktat yang akan
tetimbun sehingga menurunkan pH sel. Akibatnya, efekhipoksia dan asidosis
terhadap daya kontraksi dan gerakan jantung mengubah hemodinamik.
Pada iskemia, manifestasi hemodinamika yang sering terjadi peningkatan
ringan tekanan darah dan denyut jantung sebelum timbul nyeri. Iskemia
miokardium secara khas disertai oleh dua perubahan elektrifisiologi seluler,
yaitu gelombang T terbalik dan depresisegmen ST yang dihubungkan
dengan angina. Angina pectoris atau nyeri dada biasanya menyertai iskemia
miokardium (Hariyanto, 2015)
Pathway
MIOKARD INFARK
k) Sistem Imunitas
Pada pasien IMA semakin daya tahan tubuhnya menurun maka akan
terjadi infeksi berkelanjutan. IMA) biasanya tidak ditemukan adanya
kelainan pada sistem endokrin.
l) Sistem Imunitas
Pada pasien IMA semakin daya tahan tubuhnya menurun maka akan
terjadi infeksi berkelanjutan.
e. Pemeriksaan penunjang
Penegakan diagnosa serangan jantung berdasarkan gejala, riwayat kesehatan
pribadi dan keluarga, serta hasil test diagnostik.
1) EKG (Electrocardiogram)
Pada EKG 12 lead, jaringan iskemik tetapi masih berfungsi akan
menghasilkan perubahan gelombang T, menyebabkan inervasi saat aliran
listrik diarahkan menjauh dari jaringan iskemik, lebih serius lagi, jaringan
iskemik akan mengubah segmen ST menyebabkan depresi ST.
Daerah Infark Perubahan IKG
Edukasi
13.
Edukasi :
1) Anjurkan tirah baring
2) Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
3) Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak
berkurang
4) Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
Kolaborasi :
1) Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan
(PPNI, 2018).