Anda di halaman 1dari 13

PENDEKATAN PROSES PROMOSI KESEHATAN DAN

LANGKAH-LANGKAH PENDIDIKAN KESEHATAN

Disusun oleh :

DWI FEBRIYANTI

1914314201040

S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAHARANI MALANG

2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas segala berkat, rahmat, taufik, serta
hidayah-Nya. Tanpa kekuatan, petunjuk, dan pertolongan-Nya, saya tidak akan
bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini disusun berdasarkan
pada tugas dari mata kuliah Pendidikan dan Promosi Kesehatan. Makalah ini
memuat tentang Pendekatan “Proses Promosi Kesehatan Dan Langkah-Langkah
Pendidikan Kesehatan” .

Selanjutnya, dalam kesempatan ini saya selaku penulis tidak lupa untuk
menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak
yang telah memberikan bantuan moral dan spiritual, langsung maupun tidak
langsung dalam menyelesaikan tugas ini. Saya selaku penyusun berharap makalah
yang saya buat ini dapat dinilai dengan baik dan dihargai oleh pembaca. Meski
makalah ini masih mempunyai kekurangan, saya selaku penyusun mohon kritik
dan sarannya. Terima kasih.

Malang, 20 maret 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................4

1.1 Latar Belakang..................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................4

1.3 Tujuan Pembuatan.............................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................6

2.1 Definisi Promosi Kesehatan..............................................................6

2.2 Pendekatan Proses Promosi Kesehatan.............................................6

2.3 Definisi Pendidikan Kesehatan.........................................................9

2.1 Langkah-langkah Pendidikan Kesehatan..........................................9

BAB III PENUTUP.........................................................................................12

3.1 Kesimpulan........................................................................................12

3.2 Saran..................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Promosi Kesehatan bukanlah kegiatan yang berdiri sendiri, melainkan


kegiatan terdepan yang harus terpadu dengan program-program kesehatan lainnya.
Pentingnya pendekatan Promosi Kesehatan untuk setiap upaya kesehatan yang
akan menjaga keberlangsungan proses pemberdayaan sehingga masyarkat dapat
menerima dan meneruskan kegiatan dengan sumberdaya yang dimiliki.

Promosi kesehatan telah meningkat modern sejak tahun 1980. Konsepnya


pertama kali digunakan pada tahun 1970 oleh Mentri Kesehataan Nasional dan
Kesejahteraan, Marc Lalonde. Perspektif dari promosi kesehatan dipengaruhi oleh
faktor kesehatan lingkungan dan perubahan perilaku dan gaya hidup, bukan oleh
karakter biomedis. Hal ini dipengaruhi oleh gagasan lebih lanjut mengenai
definisi dari promosi kesehatan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di masa
yang akan datang merubah promosi kesehatan dari pelayanan medis menjadi
pelayanan kesehatan yang utama, yang direfleksikan dalam kebijakan dunia.

Sekarang promosi kesehatan ditafsirkan dan digunakan dalam berbagai


macam cara. Bisa saja didiskripsikan sebagai proses bagi individual maupun
kelompok yang terdorong untuk menggunakan gaya hidup sehat, yang sasaran
utamanya adalah perubahan perilaku. Gagasan lain termasuk: pencegahan
penyakit, perilaku hidup bersih sehat, meningkatkan kesadaran dalam isu
kesehatan, perlindungan umum terhadap kerusakan, pendidikan masyarakat
mengenai gaya hidup sehat dan persamaan dalam kesehatan dan penyediaan
pelayanan kesahatan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa definisi dari promosi kesehatan ?


2. Apa saja pendekatan proses promosi kesehatan ?

4
3. Apa definisi pendidikan kesehatan ?
4. Apa saja langkah-langkah pendidikan kesehatan ?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Agar mengetahui definisi dari promosi kesehatan


2. Agar mengetahui pendekatan proses promosi kesehatan
3. Agar mengetahui definisi pendidikan kesehatan
4. Agar mengetahui langkah-langkah pendidikan kesehatan

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Promosi Kesehatan

Soekidjo Notoatmojo (2005) promosi kesehatan dalam konsep Level and


Clark (4 tingkat pencegahan penyakit) berarti peningkatan kesehatan. Promosi
kesehatan adalah upaya memasarkan, menyebarluaskan, memperkenalkan pesan-
pesan kesehatan, atau upaya-upaya kesehatan sehingga masyarakat menerima
pesan-pesan tersebut.

WHO (1984), merevitalisasi pendidikan kesehatan dengan istilah promosi


kesehatan, kalau pendidikan kesehatan diartikan sebagai upaya perubahan
perilaku maka promosi kesehatan tidak hanya untuk perubahan perilaku tetapi
juga perubahan lingkungan yang memfasilitasi perubahan perilaku
tersebut.Ottawa Charter (1986),… “the process of enabling people to control over
and improve their health”. (Proses pemberdayaan masyarakat untuk memelihara,
meningkatkan dan melindungi kesehatannya).

2.2 Pendekatan Proses Promosi

Pendekatan yang digunakan dalam promosi kesehatan dapat berdampak


positif atau negatif bagi perilaku seseorang. Pendekatan yang dipilih sebagian
besar ditentukan oleh keterangan dan pemahaman seseorang tentang kesehatan
dan promosi kesehatan serta dan pemerlaksaan yang dilakukan selama ini. Ada
lebih dan 90 pendekatan dan contoh dalam promosi kesehatan, tetapi hanya ada
beberapa yang sering digunakan (Rawson, 1992).

Tones (1992) mengidentifikasikan empat pendekatan dalam promosi


kesehatan, yaitu:

1. Pendekatan pemberdayaan diri sendiri, yang bertujuan untuk


meningkatkan kepercayaan din sendiri/penghargaan terhadap diri sendiri
dan mendorong untuk membuat keputusan sendiri

6
2. Pendekatan pendidikan, yang bertujuan untuk memberikan kebebasan
pada seseorang dalam hal membuat pilihan terhadap informasi-informasi
yang didapatkan.
3. Pendekatan Pencegahan, yang bertujuan untuk merubah perilaku yang
dapat menyebabkan penyakit.
4. Pendekatan radikal, yang meliputi faktor sosial ekonomi dan politik yang
juga dapat mempengaruhi kesehatan.
Similarly, Ewles dan Simnett (1999) mengidentifikasikan lima macam
pendekatan dalam promosi kesehatan, yaitu pendekatan medikal atau pencegahan,
perubahan perilaku, educational, berpusat pada kilen, dan pendekatan perubahan
sosial. Dengan memahami signifikasi dan pendekatan-pendekatan promosi
kesehatan akan meningkatkan keuntungan /hasil dan suatu pendekatan yang
melengkapi pendekatan lainnya.

1. Pendekatan Medical
Dasar dan pendekatan mi adalah untuk pencegahan terhadap penyakit. Hal
ml bertujuan untuk mencegah terjadinya penurunan kesehatan dan kematian dini
dengan cara medis. Keberhasilannya dapat dilihat dan program imunisasi dan
vaksinasi yang bertujuan untuk memperkecil angka kesakitan pada anak.
Pendekatan medical mi bergantung pada pengetahuan dan taktik persuasif
(membujuk) dalam pelaksanaannya.

Pencegahan dan pengobatan merupakan prioritas untuk mencegah


terjadinya kerugian dalam bidang sosial ekonomi sebagal penyebab dan
penurunan kesehatan. Kegiatan untuk mengembangkan pendekatan ml melip ut!
penyebaran kampanye melalui mdia dan pendidikan. Tujuan akhir dan pendekatan
medical adalah untuk menur unkan angka kesakitan dan kematian dini. Fokusnya
yaitu adalah taktik persuasif dan menempatkan tanggung jawab individu tersebut
untuk membuat pilihan dalam mencegah penyakit.

2. Pendekatan Perubahan Perilaku


Pendekatan ini dilakukan dengan cara mendorong seseorang untuk
menjalankan perilaku-perilaku kesehatan dan menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Pendekatan ini beranggapan bahwa seseorang bebas untuk membuat

7
pilihan tentang bagaimana cara hidup sehat berhubungan dengan perubahan
perilaku. Hal ini dipengaruhi oleh faktor soslal ekonomi dan kebudayaan.

Kegiatan promosi kegiatan yang digunakan dalam pendekatan ini meliputi


komunikasi dan konseling, pendidikan, pemberdayaan, membuat kebijakan, peran
serta masyarakat, dan membangun jaringan dukungan sosial.

Masalah yang kemungkinan akan timbul dengan menggerakkan


pendekatan ini adalah waktu yang diperlukan setiap orang untuk merubah
perilakunya tidak sama. Ada individu yang memerlukan waktu lebih lama dan
pada individu yang lain untuk merubah perilakunya, demikian pula sebaliknya.

3. Pendekatan Educational
Pendekatan ini yaitu dengan cara memfasilitasi individu untuk proses
pembelajaran dan memberikan fasilitas penunjang dalam proses pembelajaran
tersebut melalui dialog terbuka dan diskusi. Dengan belajar dan pengalaman hidup
dan dikaitkan dengan pengetahuan merupakan bagian integral dan proses
pendidikan ini untuk mengetahui kebutuhan individu-individu tersebut. Untuk
menirigkatkan kesadaran dan mulanya proses pembelajaran di masyarakat telah
dilakukan berbagal cara, salah satunya adalah berkampanye dengan masa media
dalam berbagai variasi. Tetapi kampanye media masa ini hanya menyentuh pada
anggota masyarakat yang memiliki motivasi yang kuat untuk berubah.

4. Pendekatan yang Berpusat Pada Klien


Pendekatan ini didasarkan pada persamaan status antara tenaga kesehatan
dan kilen. Kegiatan yang dilakukan oleh klien dan tenaga kesehatan sebagal
fasilitator, yaitu membimbing, memberi support, dan mendorong kllen untuk
membuat keputusan. Tujuan pendekatan mi adalah untuk memfasilitasi otonomi
klien.

5. Pendekatan Perubahan Sosial


Tujuan dan pendekatan ini adalah untuk memastikan bahwa sehat itu
mudah dijangkau dan juga untuk mendukung, bukan pada perubahan perilaku
individual mempengaruhi secara positif kesehatan di masyarakat.

8
Dan pendekatan mi diketahui bahwa kerugian sosial ekonomi sebagai hal penentu
dan penurunan kesehatan. Wujud perhatiannya yatu dengan membuat perubahan
sosial dan ekonomi dengan rencana / aksi politik dan memperluas jaringan
kerjasama dengan pembuat kebijakan.

2.3 Definisi Pendidikan Kesehatan

Pendidikan tidak lepas dari proses belajar, dan faktor-faktor manusia yang
berperan dalam proses belajar adalah kematangan, pengetahuan dan motivasi.
Menurut Notoadmodjo (2003), pendidikan kesehatan adalah suatu bentuk
intervensi atau upaya yang ditujukan kepada perilaku, agar perilaku tersebut
kondusif untuk kesehatan.

Menurut Azwar cit Machfoedz (2006), pendidikan kesehatan adalah


sejumlah pengalaman yang berpengaruh secara menguntungkan terhadap
kebiasaan, sikap, dan pengetahuan yang ada hubungannya dengan kesehatan
perseorangan, masyarakat, dan bangsa.

2.4 Langkah-langkah Pendidikan Kesehatan

Menurut Machfoedz, 2006 langkah-langkah pelaksanaan pendidikan kesehatan


berlangsung berdasarkan urutan:

A. Perencanaan
Perencanaan adalah suatu hal yang amat penting sukses tidaknya suatu
langkah kegiatan sangat tergantung bagus dan tidaknya program. Langkah-
langkah pembuatan perencanaan adalah :

1. Pengumpulan data
Mengolah, menyajikan, serta menginter-pretasikan demikian rupa
sehingga menjadi jelas. Data yang diperlukan disini adalah pertama data yang
memberikan gambaran tentang masalah kesehatan. Kedua adalah data yang
memberi gambaran mengenai organisasi pelaksana. Data yang dapat memberikan
gambaran masalah kesehatan seperti halnya:

9
a) Data geografis, yakni luas wilayah, batas wilayah, keadaan iklim, keadaan
tanah, mengenai sungai, danau, gunung, dan sebagainya.
b) Data pemerintah, yakni struktur pemerintahan, personalia dan hak serta
kewajibannya.
c) Data penduduk, misalnya jumlah penyebaran, jenis kelamin, angka
kelahiran, angka kesuburan, angka kematian, angka harapan hidup. Ini
penting untuk mengukur bentuk penyakit dan potensi yang dapat
dimanfaatkan untuk mengatasi masalah kesehatan.
d) Data mata pencaharian dan pendapatan, misalnya pekerjaan, tingkat
penghasilan dan pengeluaran.
e) Data sosial budaya, seperti kebiasaan hidup, norma, pendangan
masyarakat, anjuran dan pantangan.
f) Data pendidikan, yakni tingkat pendidikan, sarana pendidikan yang ada.
g) Data status kesehatan, lingkungan dan kegiatan sarana kesehatan, seperti
angka kematian, angka kematian bayi, angka kematian ibu, dan lain-lain.

2. Menetapkan prioritas
Masalah kesehatan yang perlu segera ditanggulangi. Yang sering
dilakukan adalah pertama menggunakan scoring, diantaranya menggunakan
parameter seperti berat ringannya masalah, jumlah masyarakat yang terkena,
kenaikan angka penyakit, rasa prihatin masyarakat terhadap masalah, sumber yang
tersedia.

Yang kedua menggunakan nomincal group technique


(nonscoring). Menggunakan delphi technique maksudnya permasalahan diperoleh
dari kesepakatan dari sekelompok orang yang sama keahliannya untuk masalah
yang sedang dibicarakan. Delbeg technique maksudnya pemasalahan ditentukan
oleh sekelompok masyarakat yang tidak sama pengetahuannya tentang pokok
persoalan yang dibicarakan tapi sebelumnya dijelaskan dulu tentang masalah yang
sedang dibicarakan.

10
3. Rencana kerja
Rencana kerja ialah menetapkan berbagai cara jalan keluar, langkah-
langkah apa dan bagaimana untuk mengatasi prioritas masalah tersebut. Rencana
kerja harus tercantum antara lain: tujuan pendidikan kesehatan yang ingin dicapai,
metode pendidikan kesehatan yang akan digunakan, materi pendidikan kesehatan
yang akan disampaikan.

4. Menyusun
Rencana terpadu atau memadukan rencana pendidikan kesehatan dengan
seluruh program kerja yang akan dilakukan.

B. Penilaian
Penilaian yang harus dicantumkan adalah:
a) Penetapan tujuan penilaian, perilaku kesehatan sejauh mana yang akan
dinilai sebagai hasil perubahan perilaku sehat yang dikehendaki.
b) Penetapan waktu melakukan penilaian, dilaksanakan saat kapan program
sedang berjalan bila ada kekurangan segera dapat diperbaharui ini disebut
penilaian promotif. Penilaian sumatif yakni dilaksanakan setelah waktu
program berakhir.
c) Penetapan instrumen yang digunakan untuk penilaian bisa berupa
wawancara, pemeriksaan terhadap instrumen yang diguunakan,
pengamatan dan peran serta.
d) Menetapkan cara menarik kesimpulan dari hasil yang dicapai.
e) Penetapan ruang lingkup yang akan dinilai.
f) Penetapan ukuran yang dicapai dalam menetapkan hasil program.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Promosi kesehatan adalah upaya memasarkan, menyebarluaskan,


memperkenalkan pesan-pesan kesehatan, atau upaya-upaya kesehatan sehingga
masyarakat menerima pesan-pesan tersebut. Pendekatan yang digunakan dalam
promosi kesehatan dapat berdampak positif atau negatif bagi perilaku seseorang.
Pendekatan yang dipilih sebagian besar ditentukan oleh keterangan dan
pemahaman seseorang tentang kesehatan dan promosi kesehatan serta dan
pemerlaksaan yang dilakukan selama ini.

Menurut Notoadmodjo (2003), pendidikan kesehatan adalah suatu bentuk


intervensi atau upaya yang ditujukan kepada perilaku, agar perilaku tersebut
kondusif untuk kesehatan. Menurut Machfoedz, 2006 langkah-langkah
pelaksanaan pendidikan kesehatan berlangsung berdasarkan urutan perencanaan
lalu penilaian.

3.2 Saran

Demikian makalah yang telah saya susun, semoga dengan makalah ini
dapat menambah pengetahuan serta lebih bisa memahami tentang pokok bahasan
makalah ini bagi para pembacanya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.

12
DAFTAR PUSTAKA

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, (2010), Riset Kesehatan Dasar


(Riskesdas 2010), Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

E-book “Promosi Kesehatan” Heri D.J. Maulana, S.Sos, M.Kes 2007 Buku
Kedokteran EGC Jakarta

13

Anda mungkin juga menyukai