Anda di halaman 1dari 13

KONSEP DAN PRINSIP DALAM PROMOSI KESEHATAN

(Pendidikan dan Promosi Kesehatan)


Disusun oleh :
Kelompok 7

Feren Meysi Sampel 16061044

Jesika Bandong 16061035

Meisya Rorano 16061057

Triwahyuni Kuera 16061038

Melisa Rembaen 16061134

Novia Alelo 16061151

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE

MANADO

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas tuntunan kuasanyaNya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Konsep dan Prinsip dalam Promosi
Kesehatan” ini sebagai pemenuhan tugas dari mata kuliah Pendidikan dan Promosi Kesehatan.

Kami menyadari bahwa isi dari makalah ini belum sempurna sehingga saran dan kritik
diperlukan untuk membuat makalah ini menjadi lebih baik.

Akhir kata, kami berharap agar makalah ini dapat berguna dan dipergunakan semestinya.

Manado, Februari 2017

Kelompok 7
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... ii

BAB I Pendahuluan ................................................................................................................ . 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. 1
1.3 Tujuan .................................................................................................................... 1

BAB II Pembahasan ................................................................................................................ 2

2.1 Pengertian Promosi Kesehatan ............................................................................... 2


2.2 Tujuan .................................................................................................................... 2
2.3 Sasaran Promosi Kesehatan Secara Spesifik .......................................................... 2
2.4 Metoda Promosi Kesehatan .................................................................................... 3
2.5 Prinsip-Prinsip Promosi Kesehatan ........................................................................ 10

BAB III Kesimpulan ................................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 13


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan adalah sumber daya kehidupan bukan hanya objek untuk hidup tetapi suatu
konsep yang positif dan tidak dapat dilepaskan dari sosial serta kekuatan personal.
Promosi kesehatan telah dikemukakan, salah satunya definisi Ottawa Charter, bahwa
promosi kesehatan adalah suatu proses yang memungkinkan individu untuk
meningkatkan derajat kesehatannya. Termasuk didalamnya adalah sehat secara fisik,
mental dan sosial sehingga individu atau masyarakat dapat merealisasikan cita-citanya,
mencukupi kebutuhan-kebutuhannya, serta mengubah atau mengatasi lingkungannya.
Sebagai mahasiswa yang berkecimpung dalam dunia kesehatan tentunya kita harus
mengetahui usaha apa saja yang dapat kita lakukan untuk dapat memaksimalkan
kemampuan masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatannya. Sehingga, jika
derajat kesehatan dari masyarakat dapat meningkat maka tingkat kesejahteraan dari suatu
masyarakat itu pun dapat mengalami peningkatan.
Oleh sebab itu, sebelum mengetahui setiap usaha yang dapat kita lakukan, kita harus
mengetahui terlebih dahulu apa yang menjadi dasar kita dalam melakukan promosi
kesehatan. Maka dalam makalah ini, kami akan membahas mengenai Konsep dan Prinsip
dalam Promosi Kesehatan.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi konsep dasar dalam promosi kesehatan.
2. Untuk mengetahui bagaimana cara agar promosi kesehatan itu dapat tersampaikan
dengan baik.
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dalam promosi kesehatan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Promosi Kesehatan


- WHO (1984) merevitalisasi pendidikan kesehatan dengan istilah promosi kesehatan,
kalau pendidikan kesehatan diartikan sebagai upaya perubahan perilaku maka
promosi kesehatan tidak hanya untuk perubahan perilaku tetapi juga perubaha
lingkungan yang memfasilitasi perubahan perilaku tersebut. Disamping itu promosi
kesehatan lebih menekankan kepada peningkatan kemampuan hidup sehat, bukan
sekedar berperilaku sehat.
- Lawrence Green (1984), merumuskan definisi sebagai berikut : Promosi kesehatan
adalah segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait
dengan ekonomi, politik dan organisasi, yang dirancang untuk memudahkan
perubahan perilaku dan lingkunagn yang kondusif bagi kesehatan.

2.2 Tujuan
1. Memampukan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka.
2. Menciptakan suatu keadaan, yakni lingkungan dan perilaku yang kondusif bagi
kesehatan.

2.3 Sasaran Promosi Kesehatan Secara Spesifik


1. Sasaran Primer (Primary Target)
Masyarakat pada umumnya menjadi sasaran langsung segala upaya pendidikan atau
promosi kesehatan. Sesuai dengan permasalahan kesehatan, maka sasaran ini dapat
dikelompokkan menjadi, kepala keluarga untuk masalah kesehatan umum, ibu hamil
dan menyusui untuk masalah KIA (kesehatan ibu dan anak), anak sekolah untuk
kesehatan remaja dan sebagainya.
2. Sasaran Sekunder (Secondary Target)
Para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dan sebagainya. Disebut sasaran
sekunder, karena memberikan pendidikan kesehatan kepada kelompok ini diharapkan
untuk selanjutnya kelompok ini akan memberikan pendidikan kesehatan kepada
masyarakat sekitarnya. Disamping itu dengan perilaku sehat para tokoh masyarakat
sebagai hasil pendidikan kesehatan yang diterima, maka para tokoh masyarakat ini
akan memberikan contoh atau acuan perilaku sehat bagi masyarakat sekitarnya.
3. Sasaran Tersier (Tertiary Target)
Para pembuat keputusan atau penentu kebijakan baik di tingkat pusat, maupun di
daerah adalah sasaran tertier pendidikan kesehatan dengan kebijakan-kebijakan atau
keputusan yang dikeluarkan oleh kelompok ini akan mempunyai dampak terhadap
perilaku para tokoh masyarakat (sasaran sekunder), dan juga kepada masyarakat
umum (sasaran primer).

2.4 Metoda Promosi Kesehatan


Promosi kesehatan pada hakikatnya adalah suatu kegiatan atau usaha menyampaikan
pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu sehingga memperoleh
pengetahuan kesehatan yang lebih baik diharapkan dapat membawa akibat terhadap
perubahan perilaku sasaran.

Untuk mencapai tujuan pendidikan yaitu PERUBAHAN PERILAKU maka


dipengaruhi banyak faktor :

1. Input→ proses → output.


2. Metode, materi/pesannya,pendidik/petugas, alat bantu.

Metode adalah taktik untuk melakukan perubahan pada kelompok sasaran.

1. Metode Promosi Individual (Perorangan)


Dalam promosi kesehatan metode yang bersifat individual ini digunakan untuk
membina perilaku baru,atau membina seseorang yang telah mulai tertarik kepada suatu
perubahan perilaku atau inovasi.
Dasar digunakannya pendekatan individual ini Karena setiap orang mempunyai
masalah atau alasan yang berbeda-beda sehubungan dengan penerimaan atau perilaku
baru tersebut. Agar petugas kesehatan mengetahui dengan tepat serta membantunya maka
perlu menggunakan metode (cara) ini.
Bentuk pendekatan ini antara lain :
a. Bimbingan dan penyuluhan (guidance and counceling)
Dengan cara ini kontak antara klien dengan petugas lebih intensif. Setiap masalah
yang dihadapi oleh klien dapat dikorek dan di bantu penyelesaiannya. Akhirnya klien
akan dengan suka rela berdasarkan kesadaran,dan penuh pengertian akan menerima
perilaku tersebut (mengubah perilaku).
b. Interview (wawancara)
Cara ini sebenarnya merupakan bagian dari bimbingan dan penyuluhan. Wawancara
antara petugas kesehatan dalam klien untuk menggali informasi mengapa ia tidak atau
belum menerima perubahan, ia tertarik atau belum menerima perubahan, untuk
mempengaruhi apakah perilaku yang sudah atau yang akan di adopsi itu mempunyai
dasar pengertian dan kesadaran yang kuat. Apabila belum maka perlu penyuluhan yang
lebih mendalam lagi.

2. Metode Promosi Kelompok


Dalam memilih metode promosi kelompok, harus mengingat besarnya kelompok
sasaran serta tingkat pendidikan formal dari sasaran. Untuk kelompok yang besar,
metodenya akan lain dengan kelompok kecil. Efektivitas suatu metode akan tergantung
pula pada besarnya sasaran pendidikan.
a. Kelompok besar
Yang di maksud kelompok besar di sini adalah apabila peserta penyuluhan itu lebih
dari 15 orang. Metode yang baik untuk kelompok besar ini, antara lain ceramah dan
seminar.
1) Ceramah
Metode ceramah merupakan metode yang paling tertua dalam pendidikan kesehatan
tetapi merupakan keterampilan yang paling sulit di kuasai. Metode ini baik untuk sasaran
yang berpendidikan tinggi maupun rendah. Hal hal yang perlu diperhatikan dalam
menggunakan metode ceramah :
a) Persiapan
1. Ceramah yang berhasil apabila penceramah itu sendiri mengusai materi apa
yang akan diceramahkan. Untuk itu penceramah harus mempersiapkan diri.
2. Mempelajari materi dengan sistematika yang baik. Lebih baik lagi kalau
disusun dengan diagram atau skema.
3. Mempersiapkan alat-alat bantu pengajaran, misalnya makalah singkat, slide,
transparan, sound sistem, dan sebagainya.
b) Pelaksanaan :

Kunci dari keberhasilan pelaksanaan ceramah adalah apabila penceramah dapat


menguasai sasaran penceramah. Untuk dapat menguasai sasaran (dalam arti
psikologis), penceramah dapat melakukan hal-hal berikut :

1) Sikap dan penampilan yang menyakinkan, tidak boleh bersikap ragu-ragu dan
gelisah.
2) Suara hendaknya keras dan jelas.
3) Pandangan harus tertuju keseluruh peserta ceramah.
4) Berdiri di depan (di pertengahan), setidaknya tidak duduk.
5) Menggunakan alat-alat bantu lihat (AVA) semakasimal mungkin.

2) Seminar

Metode ini hanya cocok untuk sasaran kelompok besar dengan pendidikan
menengah ke atas. Seminar adalah suatu penyajian (presentasi) dari seorang ahli atau
beberap orang ahli tentang suatu topik yang dianggap penting dan dianggap hangat di
masyarakat.

Seminar paling baik dipaki untuk pelatihan trainer atau profesi kesehatan lain,
dimana pimpinan perlu mendapatkan umpan balik tentang proses belajar kelompok.
Metode seminar dianjurkan bila :

a) Jumlah audien kecil


b) Umpan balik penting
c) Kelompok bersifat homogen
d) Keterbatasan ruang dan waktu
e) Pelatihan profesional
f) Pimpinan seminar lebih tahu banding audiens.

b. Kelompok kecil
Apabila peserta kegiatan itu kurang dari 15 orang biasanya kita sebut kelompok
kecil. Metode-metode yang cocok untuk kelompok kecil ini atara lain :

1) Diskusi kelompok
Dalam diskusi kelompok agar semua anggota kelompok dapat berpartisipasi
dalam diskusi, maka formasi duduk peserta diatur sedemikian rup sehingga mereka
dapat berhadap-hadapan atau saling memandang satu sama lain, misalnya dalam
bentuk lingkaran atau segi empat. Pemimpin diskusi juga duduk diantara peserta
sehingga tidak menimbulkan kesan ada yang lebih tinggi.

2) Curah pendapat (brain strorming)


Metode ini merupakan modifikasi metode diskusi kelompok. Prinsipnya sama
dengan metode diskusi kelompok. Bedanya pada permulaan pemimpin kelompok
memancing dengan satu masalah dan kemudian tiap peserta memberikan jawaban
atau tanggapan (curah pendapat). Tanggapan atau jawaban-jawaban tersebut
ditampung dan ditulis dalam plipchart atau papan tulis. Sebelum semua peserta
mencurahkan semua pendapatnya, tidak boleh dikomentari oleh siapapun. Baru
setelah semua anggota mengeluarkan semua pendapatnya, tiap anggota dapat
mengomentari, dan akhirnya terjadi diskusi.

3) Bola salju (snow balling)

Kelompok dibagi dalam pasangan-pasangan (1 paasang 2 orang) dan kemudian


dilontarka satu pertanyaan atau masalah. Setelah kurang lebih 5 menit maka tiap 2
pasang bergabung menadi satu. Mereka tetap mendiskusikan masalah tersebut, dan
menarik kesimpulannya.
Kemudian tiap 2 pasang yang sudah beranggotakan 4 orang ini bergabung lagi
dengan pasangan lainnya dan demikian seterusnya sehingga akhirnya akan terjadi
diskusi seluruh anggota kelompok.

4) Kelompok-kelompok kecil ( buzz group)


Kelompok langsung dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil (buzz group) yng
kemudian diberi suatu permasalahan yang sama atau tidak sama dengan kelompok
lain. Masing-masing kelompok endiskusikan masalah tersebut. Selanjutnya hasil dari
tiap kelompok didiskusikan kembali dan dicari kemsimpulannya.

5) Role Play ( memainkan peranan)


Main peran adalah memainkan suatu pengalaman dalam bentuk meniru perilaaku.
Dalam metode ini beberapa anggota kelompok ditunjuk sebagai pemegang peran
tertentu untuk meminkn peranan. Misalnya sebgai dokter puskesmas, perawat atau
bidan. Dan sebgainya. Sedangkan anggota yang lain sebagai pasien atau anggota
masyarakat. Mereka memperagakan, misalnya bagaimana interaksi atau
berkomunikasi sehari-hari dalam melaksanakan tugas.

6) Permainan simulasi (simulation game)


Metode ini merupkan gabungan antara role play dengan diskusi kelompok.
Simulasi menyangkut proses yang menampilkan pengalaman sehari-hari dan dapat
berupa permainan, dramatisasi, main peran, studi kasus atau menirukan pengalamn
sebenarnya. Didalam simulasi ketua kelompok harus siap dan tahu maksud dari
proses ini serta siap dengan semua pertanyaan dan situasi. Barrows, (1971)
mengungkapkan bahwa simulasi paling sesuai untuk mengungkapkan motivasi dan
mempengaruhi sikap kelompok dengan kemmpuan yang beragam.

3. Metode Promosi Kesehatan Massa


Metode promosi kesehatan secara masa dipakai untuk mengkomunikasikan pesan-
pesan kesehatan yang ditunukkan kepada masyarakat yang sifatnya massa atau publik.
Dengan demikian cara yang paling tepat adalah pendekatan massa. Oleh karena itu sasaran
promosi ini bersifat umum, dalam arti tidak membedakan golongan umur, jenis kelamin,
status sosial ekonomi, tingkat pendidikan dan sebagainya.

2.5 Prinsip-Prinsip Promosi Kesehatan

Dalam pelaksanaannya, promosi kesehatan mempunyai prinsip-prinsip yang


berguna sebagai dasr dari setiap pelaksanaan programnya. Prinsip-prinsip tersebut di
antaranya adalah :
- Promosi Kesehatan (Health Promotion) yang diberi definisi : Proses pemberdayaan
masyarakat untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya, lebih
luas dari pendidikan atau penyuluhan kesehatan.
- Promosi kesehatan adalah upaya perubahan/perbaikan perilaku di bidang kesehatan
disertai dengan upaya mempengaruhi lingkungan atau hal-hal lain yang sangat
berpengaruh terhadap perbaikan perilaku dan kualitas kesehatan.
- Promosi kesehatan juga berarti upaya yang bersifat promotif (peningkatan) sebagai
perpaduan dari upaya preventif (pencegahan), kurati (pengobatan), dan rehabilitative
(pemulihan) dalam rangkaian upaya kesehatan yang komprehensif.
BAB III

KESIMPULAN

Menurut Lawrence Green (1984), promosi kesehatan adalah segala bentuk kombinasi
pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik dan organisasi, yang
dirancang untuk memudahkan perubahan perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan.
Dalam pelaksanaan promosi kesehatan itu sendiri dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :
1. Metode Promosi Individual (Perorangan)
2. Metode Promosi Kelompok
3. Metode Promosi Kesehatan Massa
Dengan berbagai metode yang ada, tetap pada keseluruhannya memiliki satu tujuan yaitu
untuk menambah wawasan orang lain serta meningkatkan derajat kesehatan orang tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Soekidjo Notoadmojo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta,
pp:15-28
Supiyati. 2012. Promosi Kesehatan Dalam Perspektif Ilmu Kebidanan.

Anda mungkin juga menyukai