Penulis:
NIM. P3.73.24.3.21.082
Judul : Laporan praktik promosi kesehatan upaya pencegahan dan pengobatan diabetes
meilitus dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di Puskesmas Kecamatan
Cakung.
Laporan praktik ini telah diperbaiki oleh penulis sesuai dengan masukan Pembimbing
Lahan Praktik dan Dosen Pembimbing Praktik untuk disetujui sebagai Laporan Tugas
Individu Praktik Kerja Lapangan Promosi Kesehatan.
Mengetahui, Menyetujui,
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta Alam. Berkat limpahan nikmat dan
karunianya penulis dapat menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dengan
lancar. Penyusunan laporan ini dilakukan untuk memenuhi persyaratan kelulusan mata
kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL). Selama proses PKL yang dilakukan dalam waktu
dua minggu di Puskesmas Kecamatan Cakung serta proses penyusunan laporan ini tentu
tak lepas dari bantuan, arahan, masukan, serta bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu,
saya ucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Erika Yulita Ichwan, SST., M. Keb. selaku ketua jurusan kebidanan Poltekkes
Kemenkes Jakarta 3.
2. Bapak DR. Safrudin SKM, M. Kes. selaku ketua prodi promosi kesehatan Poltekkes
Kemenkes Jakarta 3.
3. Ibu Novia Nuraini, SST, MKM selaku dosen pembimbing pendidikan di Poltekkes
Kemenkes Jakarta 3.
4. Seluruh Dosen pengajar dan staf Jurusan Promosi Kesehatan Poltekkes Kemenkes
Jakarta 3 yang telah banyak memberikan bantuan demi kelancaran penulisan laporan
Praktek Kerja Lapangan (PKL).
5. Drg. Junaidah selaku kepala Puskesmas Kecamatan Cakung.
6. Ibu Ns.Posma Hettina Pasaribu, SKep selaku Pembimbing Praktek Kerja Lapangan
yang telah memberikan arahan dalam menyelesaikan Laporan Praktek Kerja
Lapangan ini.
7. Kak Shinta Gabriel Febriani, SKM. selaku CI di lapangan praktek Puskesmas
Kecamatan Cakung.
8. Kedua Orang tua dan Seluruh keluarga, yang telah memberikan doa dan dukungan
moril yang tiada tara dalam penyusunan laporan ini, termasuk dia yang selalu
mendukung dan membantu penulis.
Demikian apa yang dapat saya sampaikan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan
dapat menjadi referensi yang baik bagi pembaca khususnya mahasiswa yang hendak
melaksanakan mata kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL) baik di instansi yang sama
maupun instansi yang berbeda. Terima kasih.
Jakarta, 30 Mei 2023
iii
iv
DAFTAR ISI
DOKUMENTASI ................................................................................................................... 19
BAB IV .................................................................................................................................... 21
PENUTUP ............................................................................................................................... 21
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diabetes meilitus merupakan gangguan metabolisme yang terjadi
secara kronis akibat kekurangan hormon insulin dalam tubuh akibat gangguan
sekresi insulin, disfungsi hormon insulin, atau keduanya (Kementrian Kesehatan
RI, 2021). World Health Organization (2016) menyatakan bahwa diabetes
merupakan penyakit kronis yang sangat serius karena dapat menyebabkan
komplikasi akut, kronis bahkan kematian. 1
Organisasi Internasional Diabetes Federation (IDF) memperkirakan
sedikitnya terdapat 463 juta orang pada usia 20-79 tahun di dunia menderita
Diabetes pada tahun 2019 atau setara dengan angka prevalensi sebesar 9,3% dari
total penduduk pada usia yang sama. Berdasarkan jenis kelamin, IDF
memperkirakan prevalensi Diabetes di tahun 2019 yaitu 9% pada perempuan dan
9,65% pada laki-laki. Pravelensi diabetes diperkirakan meningkat seiring
penambahan umur penduduk menjadi 19,9% atau 111,2 juta orang pada umur 65-
79 tahun. Angka dipredikasi terus meningkat hingga mencapai 578 juta di tahun
2030 dan 700 juta di tahun 2045 (Jais et al., 2019).
Wilayah Asia Tenggara dimana Indonesia berada, menepati peringkat ke-
3 dengan pravelensi sebesar 11,3%. IDF juga memproyeksikan jumlah penderita
Diabetes pada penduduk umur 20-79 tahun pada beberapa negara di dunia yang
telah mengidentifikasi 10 negara dengan jumlah penderita tertinggi. Indonesia
berada di peringkat ke-7 di antara 10 negara dengan jumlah penderita terbanyak,
yaitu sebesar 10,7 juta. Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara
pada daftar tersebut, sehingga dapat di perkirakan besarnya kontribusi Indonesia
1
Hendry, Z., Arisjulyanto, D., & Puspita, N. I. (2023). Malfungsi Seksualitas Wanita Usia Subur
Yang Mengalami Diabetes Melitus. JURNAL KESEHATAN TROPIS INDONESIA, 1(1 Januari),
25-29.
6
terhadap pravelensi kasus Diabetes di Asia Tenggara ( International Diabetes
Federation,2019).2
Dimana penderita Diabetes Melitus (DM) di Indonesia berjumlah 41,8
ribu. Sedangkan di wilayah Kecamatan Cakung sendiri dengan jumlah sasaran
sebanyak 12.628 jiwa dan dikualifikasikan dengan jenis kelamin laki-laki
sebanyak 5.580 jiwa dan perempuan sebanyak 7.048 jiwa. Dalam hal ini dapat
kita simpulkan bahwa Diabetes Meilitus adalah salah satu kasus yang harus
menjadi fokus bersama. Untuk itu, laporan ini dibuat sebagai langkah pencegahan
dan peminimalisiran angka diabetes meilitus di Indonesia, khususnya di daerah
Puskesmas Kecamatan Cakung.
1.2 Tujuan
Tujuan diadakannya Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Puskesmas
Kecamatan Cakung melalui penyuluhan dan konseling adalah sebagai upaya
preventif dan responsif dari kasus penyakit diabetes meilitus yang ada di
khususnya wilayah Kecamatan Cakung Diharapkan dengan adanya PKL ini dapat
merubah angka penderita diabetes meilitus dan atau setidaknya merubah perilaku
hidup para penderitanya dengan metode penyuluhan dan konseling terkait
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), Isi piringku dan 3J
(Jumlah,Jenis,Jadwal).
2
Asmira, S., Azima, F., & Sayuti, K. (2023). HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN
STATUS GIZI DENGAN KONDISI DIABETES MELITUS TIPE 2 DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS ANAK AIR TAHUN 2022. JURNAL RISET INDRAGIRI, 2(1), 19-36.
7
5. Mengetahui makanan seimbang sesuai dengan isi piringku dan 3J
6. Mengetahui PHBS untuk penderita diabetes meilitus
8
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Teori Tentang Kasus Penyakit
Diabetes atau penyakit gula (gula darah tinggi) adalah penyakit kronis (jangka
panjang) yang perlu kamu waspadai. Adapun tanda utama dari penyakit ini adalah
meningkatnya kadar gula darah (glukosa) melebihi nilai normal. Diabetes terjadi
ketika tubuh pengidapnya tidak lagi mampu mengambil gula (glukosa) ke dalam
sel dan menggunakannya sebagai energi.
Kondisi ini pada akhirnya menghasilkan penumpukan gula ekstra dalam aliran
darah tubuh. Penyakit diabetes yang tidak terkontrol dengan baik dapat
menyebabkan konsekuensi serius, menyebabkan kerusakan pada berbagai organ
dan jaringan tubuh. Contohnya organ seperti jantung, ginjal, mata, dan saraf. Ada
dua jenis utama diabetes, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2. Jika dijabarkan, berikut
adalah penjelasan mengenai keduanya, yaitu:
a. Diabetes tipe 1. jenis ini adalah penyakit autoimun, artinya sistem imun tubuh
akan menyerang dirinya sendiri. Pada kondisi ini, tubuh tidak akan
memproduksi insulin sama sekali.
b. Diabetes tipe 2. Pada jenis diabetes ini, tubuh tidak membuat cukup insulin
atau sel-sel tubuh pengidap diabetes tipe 2 tidak akan merespons insulin secara
normal. 3
Seseorang dikatakan menderita diabetes mellitus apabila :
a. Menunjukkan gejala DM + kadar gula darah sewaktu > 200gr/dl
b. Menunjukkan gejala DM + kadar gula darah puasa > 126 gr/dl
c. Kadar gula darah 2 jam pada tes toleransi glukosa oral (TTGO) lebih dari
200 gr/dl4
3
Diabetes
4
Mengenal Diabetes Mellitus
9
2.2 Teori Tentang Tindakan
Tindakan merupakan rangkaian atau aktivitas yang dilakukan seorang
individu untuk dapat merubah serta memperbaiki keadaan menjadi lebih baik.
Individu yang terlibat ini merupakan aktor yang akan melakukan perannya
sesuai dengan kapasitas yang dimilikinya. Tindakan yang dilakukan oleh
individu tersebut akan memberikan dampak baik secara mikro maupun makro.
Pendekatan ini lah yang akan menjadi sebab-akibat dan membentuk
suatu individu atau aktor sebagai tindakan sosial. Max Weber membagi
tindakan sosial menjadi 4. Salah satu teorinya adalah tindakan Value-Rational.
Tindakan ini merupakan tindakan yang dilakukan dengan kesadaran akan nilai
tertentu. Dengan kata lain, tindakan yang dilakukan akan membawa dampak
kepada masyarakat karena memiliki tujuan berbasis nilai etika, estetika,
agama, atau bentuk lainnya.
Sesuai dengan kasus penyakit diabetes meilitus, dapat dilakukan
program berupa APDM (Aksi Pencegahan Diabetes Meilitus). Program ini
merupakan respon aktif dari kasus diabetes meilitus yang membeludak di
wilayah Kecamatan Cakung dengan melakukan penyuluhan dan obrolan
interaktif serta pembagian leaflet yang sangat informative bagi penderita DM
ataupun masyarakat yang tergerak untuk melakukan pencegahan.
Dalam melakukan tindakan seorang promotor kesehatan dengan
melakukan penyuluhan dan konseling masyarakat diberikan pemahaman
terkait dengan penyakit diabetes melitus. Komunikasi yang dilakukan secara
intrapersonal diharapkan mampu untuk memberikan edukasi dan informasi
yang mudah di terima oleh masyarakat.
10
BAB III
TINDAKAN PROMOSI KESEHATAN
SATUAN ACARA PROMOSI KESEHATAN (SAPK)
11
PPT
Poster
Leaflet
Video Youtube (Sumber : Neuron, Diabetes-Bagaimana Kita
Bisa Mencegahnya?)
Link : https://youtu.be/1Q0ftaFPxlk
12
13
F. Daftar Hadir
Terlampir
G. Analisis SWOT
Penggunaan
media promkes
Cek kesehatan
yang bervariatif
rutin berupa
dapat
cek tensi dan
mengugah
gula darah
pasien untuk
konsultasi
Meminimalisir Penyuluhan
Antusias pasien angka diabetes dalam gedung
Kurangnya
yang cukup meilitus di tentang
kesadaran dari
besar puskesmas diabtese
diri para pasien
kecamatan meilitus
cakung Konseling
Sarana dengan
konsultasi yang menggunakan
memadai di KIE dan
poli lansia pengaplikasian
membuat media promkes
pasien nyaman. sebgai alat
peraga.
H. Kegiatan Penyuluhan
14
No Kegiatan Kegiatan Sasaran Waktu
1. Mendengarkan dan
memberi izin.
Advokasi kepada Dr. 09:00 –
Hesty dan Dr.Roni 09:30
WIB
15
3. Memberikan laporan Mendengarkan dan 11:00 –
kepada Dr. Hesty dan Dr. mengevaluasi. Hasil 11:10
Roni berupa leaflet dan evaluasi adalah
daftar hadir penyuluhan terlalu
singkat jika dilakukan 2
jam dan sasaran nya
kurang banyak.
I. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Kesiapan materi.
b. Kesiapan SAP.
c. Kesiapan media : poster, PPT, dan standing banner.
d. Peserta hadir ditempat penyuluhan.
e. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Puskesmas
Kecamatan Cakung
2. Evaluasi Proses
a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan.
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar.
d. Suasana penyuluhan kondusif.
e. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan.
3. Evaluasi Hasil
Klien dan keluarga mampu:
a. Menjelaskan pengertian diabetes meilitus
b. Menjelaskan gejala diabetes meilitus
c. Menjelaskan pola makan untuk penderita diabetes meilitus yang
sesuai dengan anjuran kemenkes
16
d. Menjelaskan makanan yang harus dibatasi
e. Mampu mengucapkan penatalaksanaan apa saja yang sudah
diberikan
17
LAMPIRAN MATERI
1. Pengertian Diabetes Meilitus
Diabetes Melitus atau kencing manis ialah kelainan metabolisme yang
menyebabkan kenaikan kadar gula darah di atas batas normal. Gula darah
(glukosa) berperan sebagai sumber energi sel dalam tubuh. Diabetes juga
disertai kelainan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein akibat
kekurangan fungsi insulin. Hormon insulin mengangkut gula darah ke dalam
sel untuk disimpan atau digunakan sebagai sumber energi. Pada penderita
diabetes, tubuh tidak menghasilkan insulin yang cukup atau tidak mampu
memanfaatkan insulin yang dihasilkan secara efektif. Kondisi ini menyebabkan
sel tubuh tidak dapat mengubah glukosa menjadi energi.
Diabetes Melitus yang tidak diobati dapat merusak saraf, mata, ginjal,
dan organ lainnya. Oleh karena itu, penting bagi untuk memahami penyakit ini,
termasuk gejala dan penyebabnya. Ini penting untuk mencegah atau
mengendalikan diabetes agar dapat hidup lebih sehat.
Terdapat beberapa jenis diabetes melitus dengan penyebab dan
pengobatan yang berbeda:
1. Diabetes jenis 1
Diabetes jenis 1 adalah penyakit autoimun. Hal ini terjadi ketika sistem
kekebalan tubuh menyerang dan merusak sel-sel pankreas yang memproduksi
insulin. Penyebab pasti dari penyakit ini masih belum jelas. Namun, diduga
bahwa penyebabnya berkaitan dengan faktor genetik atau virus yang memicu
serangan sistem kekebalan. Diabetes jenis 1 dapat terjadi pada usia berapa pun,
tetapi biasanya terjadi pada masa anak-anak atau remaja.
2. Diabetes jenis 2
]Ini adalah jenis diabetes melitus yang paling umum. Sekitar 90% hingga 95%
orang yang hidup dengan diabetes memiliki jenis 2. Penyakit ini terjadi ketika
tubuh Anda menjadi resisten terhadap insulin dan gula menumpuk di dalam
darah Anda.
18
Diabetes jenis 2 disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan gaya hidup. Kelebihan
berat badan atau obesitas meningkatkan risiko Anda terkena diabetes jenis 2. Selain itu,
diabetes jenis 2 juga dapat terjadi dalam keluarga karena berbagi gen yang sama.
3. Diabetes gestasional
Diabetes gestasional dialami oleh ibu hamil. Penyebabnya adalah hormon penghambat
insulin yang diproduksi oleh plasenta. Plasenta menghasilkan hormon yang membuat
sel-sel orang hamil kurang sensitif terhadap efek insulin. Ini dapat menyebabkan gula
darah tinggi selama kehamilan. Selain masalah hormon, wanita yang kegemukan saat
hamil atau berat badannya naik secara berlebihan selama kehamilan lebih mungkin
terkena diabetes gestasional.
5
Mengenal Penyebab Dan Gejala Diabetes Melitus Mengenal Diabetes Melitus: Ini Penyebab,
Gejala, Dan Pengobatannya
19
Gejala umum diabetes di antaranya adalah:
1. Meningkatnya rasa lapar
2. Merasa sangat haus
3. Penurunan berat badan tanpa sebab
4. Sering buang air kecil
5. Terdapat keton dalam urin
6. Pandangan kabur
7. Mengalami kelelahan ekstrim
8. Perubahan mood
9. Luka yang tidak kunjung sembuh
6
Mengenal Penyebab Dan Gejala Diabetes Melitus Mengenal Diabetes Melitus: Ini Penyebab,
Gejala, Dan Pengobatannya
20
merupakan kunci yang dapat meminimalisir seseorang terkena diabetes, baik di
usia muda maupun usia lanjut. Penyakit ini tidak bisa disembuhkan tetapi dapat
dikendalikan agar tidak terjadi komplikasi. Terdapat 6 langkah sehat yang dapat
mencegah seseorang menderita penyakit diabetes melitus, diantaranya adalah:
a. Berhenti Merokok
Merokok merupakan salah satu kegiatan yang bukan saja tidak sehat bagi paru-
paru, namun juga dapat menyebabkan seseorang terkena penyakit diabetes
melitus. untuk itu, hindari penggunaan tembakau (rokok dan tembakau kunyah)
serta berhenti mengkonsumsi minuman beralkohol.
b. Mempertahankan Berat Badan Ideal
Mengatur pola makan dengan gizi seimbang untuk mempertahankan berat
badan ideal. Kurangi konsumsi karbohidrat dan perbanyak makanan yang kaya
akan serat.
c. Melakukan Aktifitas Fisik
Aktivitas fisik ringan seperti berjalan, menaiki tangga, hingga melakukan
aerobik juga terbukti mampu menurunkan kadar gula dalam tubuh, sehingga
tubuh menjadi sehat, berat badan indeal, dan sekaligus meminimalisir
seseorang menderita penyakit diabetes melitus
d. Mengkonsumsi Makanan yang Sehat
Salah satu upaya untuk mencegah terkena diabetes melitus dengan konsumsi
makanan yang sehat untuk mendapatkan nutrisi. Konsumsi 3-5 porsi buah dan
sayur, serta mengurangi asupan gula, garam dan lemak jenuh
e. Rutin Periksa Gula Darah
Memeriksa gula darah atau HbA1c secara rutin merupakan salah satu cara
untuk mendeteksi sedini mungkin kandungan gula darah dalam tubuh, sehingga
apabila seseorang terpapar diabetes, akan lebih cepat mendapatkan
penanganan.
f. Mengelola stres
Stres merupakan salah satu penyebab diabetes yang mungkin jarang diketahui
oleh masyarakat. Pasalnya ketika tubuh mengalami stres, produksi seretonin
21
akan terganggu, sehingga menyebabkan kemampuan tubuh dalam menciptakan
insulin akan berkurang.7
4. Pola makan untuk menghindari Diabetes Melitus dengan 3 J :
Prinsip pengaturan makan pada penderita Diabetes, antara lain : anjuran
makan gizi seimbang, makanan tidak dilarang tapi hanya dibatasi sesuai
kebutuhan harian, menu yang diberikan sama dengan menu keluarga dan perlu
diingat bahwa penggunaan gula sebagai bumbu di dalam masakan tidak dilarang
namun penggunaan garam perlu dikurangi. Istilah yang digunakan untuk
pengaturan makan penderita Diabetes adalah 3J, yaitu : tepat Jadwal Makan,
tepat Jumlah Makanan dan tepat Jenis bahan makanan.8
a. J yang pertama adalah Jadwal, artinya mengikuti jadwal makan yang tepat
atau teratur untuk menjaga waktu makan sesuai jam yang ditentukan
(sarapan pkl. 07.00 wib, snack pagi pkl. 10.00 wib, makan siang pkl. 12.00
wib, snack sore pkl. 15.00 wib dan makan makan pkl 19.00 wib serta snack
malam pkl. 21.00 wib jika diperlukan). Tujuan mematuhi waktu makan
secara teratur adalah untuk mengurangi beban kerja tubuh agar tidak terlalu
berat dalam mencerna atau menyerap zat-zat gizi. Pengaturan waktu makan
pada jam-jam tertentu bermanfaat untuk melatih perut atau lambung
penderita Diabetes akan “lapar” pada waktu makan yang telah ditentukan.
b. J yang kedua adalah Jumlah, artinya mengkonsumsi jumlah makanan atau
mengatur porsi makanan yang dikonsumsi setiap waktu makan. Jumlah atau
porsi yang dimakan penderita Diabetes harus dihitung dari jumlah kalori dan
kebutuhan protein, lemak, karbohidrat serta zat-zat gizi lainnya yang
dibutuhkan oleh tubuh. Semakin aktif penderita Diabetes maka akan
semakin banyak kalori yang dibutuhkan sehingga membutuhkan porsi
makanan yang lebih banyak. Penderita Diabetes juga harus memperhatikan
porsi dari setiap jenis makanan yang dikonsumsi karena kadar gula darah
akan meningkat dratis setelah mengkonsumsi makanan tertentu karena
7
Cegah Diabetes Melitus dengan 6 Langkah Sehat
8
Pola makan diet DM dengan aturan 3J ( Jumlah, Jenis dan Jadwal makan )
22
kecenderungan makanan yang dikonsumsi memiliki kandungan gula darah
yang tidak terkontrol.
c. J yang ketiga adalah Jenis, artinya memilih jenis bahan makanan yang tepat
agar dapat membiasakan penderita Diabetes mengkonsumsi makanan
beraneka ragam dan memiliki kebiasaan pola konsumsi makan yang baik.
Semakin banyak ragam makanan yang dikonsumsi penderita Diabetes maka
akan semakin baik, karena tidak ada satu jenis bahan makanan yang
mengandung semua zat-zat gizi sehingga kekurangan zat gizi tersebut akan
ditutupi oleh jenis makanan lain. Penderita Diabetes dikatakan telah
memiliki pola konsumsi yang baik apabila telah membatasi asupan
karbohidrat, mengurangi makanan tinggi lemak jenuh/kolesterol, membatasi
konsumsi gula dan garam serta mengkonsumsi tinggi serat.9
Batasi makanan berikut ini, dan sangat baik jika dapat dihindari:
1. Mengandung banyak gula sederhana
a. Gula Pasir
b. Gula Jawa/Gula Aren/Gula Merah
c. Sirup/Minuman Ringan/Minuman kemasan
d. Selai
e. Jelly /Agar /Puding Manis
f. Manisan Buah /Buah yang diawetkan dengan gula
g. Susu Kental Manis/Krimer Kental Manis
h. Es Krim
i. Kue-Kue Manis
j. Dodol/Lempok
k. Cake/Bolu
l. Cokelat
2. Mengandung banyak Lemak
9
Prinsip 3J Penderita Diabetes
23
a.Semua makanan yang diolah dengan cara digoreng
b.Fast Food / Makanan Cepat Saji/Soft Drink
3. Mengandung banyak Natrium
a.Ikan Asin
b.Telur Asin
c.Makanan kaleng / makanan yang diawetkan
Jika ingin mengganti gula pasir, gula aren/jawa dan gula batu dengan gula
alternatif maka gunakanlah dalam jumlah terbatas. Gula alternatif yang
dimaksud antara lain :fruktosa, gula alkohol berupa sorbitol, manitol dan
silitol, aspartame dan sakarin. Untuk mengetahuinya dapat dengan
membaca label pada kemasan.
24
LAMPIRAN DAFTAR HADIR
25
DOKUMENTASI
26
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Diabetes meilitus merupakan gangguan metabolisme yang terjadi
secara kronis akibat kekurangan hormon insulin dalam tubuh akibat gangguan sekresi
insulin, disfungsi hormon insulin, atau keduanya (Kementrian Kesehatan RI, 2021).
World Health Organization (2016) menyatakan bahwa diabetes merupakan penyakit
kronis yang sangat serius karena dapat menyebabkan komplikasi akut, kronis bahkan
kematian. Seseorang dikatakan menderita diabetes mellitus apabila menunjukkan
gejala DM + kadar gula darah sewaktu > 200gr/dl, menunjukkan gejala DM + kadar
gula darah puasa > 126 gr/dl, dan kadar gula darah 2 jam pada tes toleransi glukosa
oral (TTGO) lebih dari 200 gr/dl.
Prinsip pengaturan makan pada penderita Diabetes, antara lain : anjuran makan
gizi seimbang, makanan tidak dilarang tapi hanya dibatasi sesuai kebutuhan harian,
menu yang diberikan sama dengan menu keluarga dan perlu diingat bahwa
penggunaan gula sebagai bumbu di dalam masakan tidak dilarang namun penggunaan
garam perlu dikurangi. Istilah yang digunakan untuk pengaturan makan penderita
Diabetes adalah 3J, yaitu : tepat Jadwal Makan, tepat Jumlah Makanan dan tepat Jenis
bahan makanan
Dalam melakukan tindakan seorang promotor kesehatan dengan melakukan
penyuluhan dan konseling masyarakat diberikan pemahaman terkait dengan penyakit
diabetes melitus. Komunikasi yang dilakukan secara intrapersonal diharapkan mampu
untuk memberikan edukasi dan informasi yang mudah di terima oleh masyarakat.
4.2 Saran
Dilihat dari urgensi pelaksanaan PKL di Puskesmas Kecamatan Cakung
sangat baik. Sebagai calon promotor kesehatan kita sebaiknya memahami dan dapat
menganalisis bentuk komunikasi yang sesuai dengan karakteristik masyarakat agar
urgensi dan tujuan dalam komunikasi terasa efektif dan dapat merubah perilaku
masyarakat (behaviour change).
27
DAFTAR PUSTAKA
Hendry, Z., Arisjulyanto, D., & Puspita, N. I. (2023). Malfungsi Seksualitas Wanita
Usia Subur Yang Mengalami Diabetes Melitus. JURNAL KESEHATAN TROPIS
INDONESIA, 1(1 Januari), 25-29.
Chambali, A., Has, D. F. S., KM, S., & Epid, M. (2023). HUBUNGAN PROMOSI
KESEHATAN DENGA KESTABILAN GULA DARAH DIABETES TIPE 2 CLUB
DIABETES PENSIUNAN YAKES TELKOM JATIM BALI NUSRA. Journal of
Public Health Science Research, 3(2), 13-22.
Nugraha, B. A., & Sulastini, S. (2022). Gambaran Pola Makan pada Pasien Diabetes
Mellitus Tipe 2 di RSUD dr. Slamet Garut. Jurnal Medika Cendikia, 9(1), 68-74.
28
Dilansir dari https://www.ekahospital.com/better-healths/diabetes/mengenal-
penyebab-dan-gejala-diabetes-melitus-mengenal-diabetes-melitus-ini-penyebab-
gejala-dan-pengobatannya pada tanggal 20 Mei 2023 pukul 04.00 WIB
29