“INTEGRASI NASIONAL”
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Dosen Pengampu : Dra. Aryeni, M.pd
Disusun Oleh:
Kelompok 3
Agnes Miranda Sitanggang (4222530005)
Agnes Yulia Saragih (4223230025)
Alio Hutaperi Siboro (4222330030)
Mizan Hasibuan (4223230029)
Yohana Yulia (4213530011)
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan Hidayah-Nya
sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah Critical Book Report ini. Penyusunan makalah ini
dilakukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Pendidikan Kewarganegaraan”.
Didalam penyusunan laporan ini, kami mengucapkan banyak Terimakasih kepada Dosen
Pengampu Mata Kuliah ini yang telaah membimbing dan memberikan materi sehingga laporan
ini dapat terselesaikan. Serta kami juga berterimakasih kepada Orang Tua, anggota tim daan
semua pihak yang telah mendungkung kami dalam pengerjaan Laporan ini sehingga tugas ini
dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi isi, susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca guna kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata kami ucapkan terimakasih dan semoga Critical Book Repot ini dapat
memberikan manfaat serta menambah pengetahuan bagi pembaca maupun penulis.
Kelompok III
Daftar Isi
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................................................2
Bab I......................................................................................................................................................................................... 3
Pendahuluan.............................................................................................................................................................................3
1.1 Latar belakang................................................................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................................................................4
1.3 Tujuan............................................................................................................................................................................4
BAB II...................................................................................................................................................................................... 4
RINGKASAN BUKU..............................................................................................................................................................4
2.1 Indentitas Buku..............................................................................................................................................................4
2.2 Ringkasan Buku I...........................................................................................................................................................6
A. Konsep dan Urgensi Integrasi Nasional...................................................................................................................6
B. Historis, Sosiologis, Politik tentang Integrasi Nasional...........................................................................................7
C. Dinamika dan Tantangan Integrasi Nasional...........................................................................................................8
2.3 Ringkasan Buku II.......................................................................................................................................................10
A. Pendahuluan...........................................................................................................................................................10
B. Konsep, Makna, dan Jenis Integrasi Nasional.......................................................................................................10
C. Integrasi Nasional dan Disintegrasi Bangsa...........................................................................................................10
D. Narkoba sebagai Tantangan dan Ancaman Integrasi Nasional..............................................................................11
BAB III PENUTUP...............................................................................................................................................................13
3.1 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU...........................................................................................................13
3.2 Kesimpulan..................................................................................................................................................................13
3.3 SARAN........................................................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................................................15
LAMPIRAN...........................................................................................................................................................................16
Bab I
Pendahuluan
Laporan resensi buku bukan sebagai laporan yang bersetujuan untuk mengetahui isi buku, tetapi lebih
menitik berat kan pada evaluasi (penjelasan, interprestasi, dan analisis) kita mengenai keunggulan dan
kelemahan buku, apa yang menarik dari buku tersebut dan bagaimana isi tersebut , bisa gak buku tersebut
mempengaruhi cara berpikir kita terhadap suatu bidang kajian tertentu. Sehingga laporan resensi buku
merupakan suatu proses yang dilakukan untuk mencari kelebihan dan kelemahan buku.
Menkritik buku bukan sebagai laporan untuk menjatuhkan atau menaikkan nilai suatu buku melainkan
untuk menjelaskan apa adanya suatu buku, yakni kelebihan dan kekurangannya yang akan menjadi bahan
pertimbangan atau ulasan tentang sebuah buku kepada pembaca perihal buku - buku baru dan ulasan kelebihan
maupun kekurangan buku tersebut. Dengan mengkritik buku, kita dapat menguraikan isi pokok pemikiran
pengarang dari buku yang bersangkutan diikuti dengan pendapat terhadap isi buku.
Critical Book Report adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk me-review sebuah buku. Dengan
berlakunya pembuatan tugas Critical Book Report ini dapat meningkatkan budaya membaca ahasiswa. Dimana
mahasiswa akan dituntut untuk banyak membaca supaya dapat menuangkan pemikiran yang kritis dalam
memahami dari sebuah atau dua buah uku. Maka dari itu hal ini sangat bermanfaat untuk mahasiswa agar dapat
menuangkan apa yang telah dibaca.
1.3 Tujuan
Tujuan dilakukannya Critical Book Report ini adalah untuk mengkritisi, membandingkan antara buku I
dan buku II agar dapat mengetahui kelebihan maupun kekurangan kedua buku ditinjau dari beberapa aspek.
Critical Book Report ini sebagai salah satu referensi ilmu yang bermanfaat untuk menambah pengetahuan
pembaca dalam mempertimbangkan dan menyimpulkan buku mana yang lebih baik, menambah wawasan
tentang bagaimana mengkritik buku. Tujuan lainnya adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan serta mengetahui buku mana yang lebih baik dan lebih mudah dipahami agar dapat dijadikan
pedoman pembelajaran. Tujuan Critical Book Report ini untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan isi buku,
menguji kualitas buku dengan membandingkan terhadap karya dari penulis yang sama atau penulis lainnya.
Kemudian manfaatnya untuk memenuhi tugas mata kuliah yang strategis belajar, mengajar dan untuk
menmabah pengetahuan bagaimana mengkritik sebuah buku.
BAB II
RINGKASAN BUKU
Sampul Buku:
Buku II
Sampul Buku :
1. Perkembangan Sejarah
integrasi di Indonesia Menurut Suryono (2002), ternyata sejarah menjelaskan bangsa kita
sudah mengalami pembangunan integrasi sebelum bernegara indonesia yang merdeka. Menurutnya
terdapat tiga model integrasi dalam sejarah perkembangan integrasi di indonesia, yaitu:
Model Integrasi Imperium, Majapahit Model integrasi pertama ini bersifat kemaharajaan
(imperium) Majapahit. Struktur kemaharajaan yang begitu luas ini berstruktur konsentris.
Model Integrasi Kolonial, Model integrasi kedua atau lebih tepat disebut dengan integrasi atas
wilayah Hindia Belanda baru sepenuhnya dicapai pada awal abad XX dengan wilayah yang
terentang dari Sabang sampai Merauke. Dengan kata lain pemerintah tidak memiliki
dukungan massa yang berarti. Integrasi model kolonial ini tidak mampu menyatukan segenap
keragaman bangsa Indonesia tetapi hanya untuk maksud menciptakan kesetiaan tunggal pada
penguasa kolonial.
Model Integrasi Nasional Indonesia Model integrasi ketiga ini merupakan proses
berintegrasinya bangsa Indonesia sejak bernegara merdeka tahun 1945. Integrasi model ketiga
dimaksudkan untuk membentuk kesatuan yang baru yakni bangsa Indonesia yang merdeka,
memiliki semangat kebangsaan (nasionalisme) yang baru atau kesadaran kebangsaan yang
baru.
Dalam sejarahnya, penumbuhan kesadaran berbangsa tersebut dilalui dengan tahapan-tahapan
sebagai berikut :
1) Masa Perintis,Masa perintis adalah masa mulai dirintisnya semangat kebangsaan melalui
pembentukan organisasi-organisasi pergerakan.
2) Masa Penegas, Masa penegas adalah masa mulai ditegaskannya semangat kebangsaan
pada diri bangsa Indonesia yang ditandai dengan peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28
Oktober 1928.
3) Masa Percobaan, Bangsa Indonesia melalui organisasi pergerakan mencoba meminta
kemerdekaan dari Belanda.
4) Masa Pendobrak, Pada masa tersebut semangat dan gerakan kebangsaan Indonesia telah
berhasil mendobrak belenggu penjajahan dan menghasilkan kemerdekaan.
2. Pengembangan integrasi
Indonesia Howard Wriggins dalam Muhaimin & Collin MaxAndrews (1995) menyebut ada
lima pendekatan atau cara bagaimana para pemimpin politik mengembangkan integrasi bangsa.
Kelima pendekatan yang selanjutnya kita sebut sebagai faktor yang menentukan tingkat integrasi
suatu negara adalah :
Adanya ancaman dari luar, Adanya ancaman dari luar dapat menciptakan integrasi
masyarakat. Masyarakat akan bersatu, meskipun berbeda suku, agama dan ras ketika
menghadapi musuh bersama. Contoh, ketika penjajah Belanda ingin kembali ke
Indonesia, masyarakat Indonesia bersatu padu melawannya.
Gaya Politik Kepemimpinan, Gaya politik para pemimpin bangsa dapat menyatukan atau
mengintegrasikan masyarakat bangsa tersebut. Pemimpin yang karismatik, dicintai
rakyatnya dan memiliki jasa-jasa besar umumnya mampu menyatukan bangsanya yang
sebelumya tercerai berai.
Kekuatan lembaga-lembaga politik, Lembaga politik, misalnya birokrasi, juga dapat
menjadi sarana pemersatu masyarakat bangsa.
Ideologi Nasional, Ideologi merupakan seperangkat nilai-nilai yang diterima dan
disepakati. Ideologi juga memberikan visi dan beberapa panduan bagaimana cara menuju
visi atau tujuan itu. Jika suatu masyarakat meskipun berbeda-beda tetapi menerima satu
ideologi yang sama maka memungkinkan masyarakat tersebut bersatu.
Kesempatan pembangunan ekonomi, Jika pembangunan ekonomi berhasil dan
menciptakan keadilan, maka masyarakat bangsa tersebut bisa menerima sebagai satu
kesatuan. Namun jika ekonomi menghasilkan ketidakadilan maka muncul kesenjangan
atau ketimpangan.
C. Dinamika dan Tantangan Integrasi Nasional
Berdasarkan pada pengertian dari beberapa ahli di atas, dapat dipahami bahwa integrasi nasional
adalah kesadaran kolektif warga negara atas perbedaan dalam keberagaman. Perbedaan atas agama, suku,
ras, Bahasa namun menyatu dalam satu kesatuan dan bingkai NKRI. Perbedaan identitas setiap warga negara
merupakan anugerah, Kymlicka (2002) mengemukakan “aku” adalah identitas sementara “kita” adalah
kesatuan atas perbedaan identitas. Terdapat lima jenis dalam memahami integrasi nasional, di antaranya
adalah:
1. Integrasi bangsa, penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam satu kesatuan
wilayah dalam pembentukan identitas nasional.
2. Integrasi wilayah, pembentukan wewenang kekuasaan nasional pusat di atas unit-unit sosial
yang lebih kecil yang beranggotakan kelompok-kelompok sosial budaya masyarakat
tertentu.
3. Integrasi nilai, konsensus terhadap nilai yang minimum yang diperlukan dalam memelihara
tertib sosial.
4. Integrasi elite-massa, proses yang menghubungkan pemerintah dengan dengan rakyat.
5. Integrasi tingkah laku (perilaku integratif), mengintegrasikan nilai-nilai kebangsaan untuk
pencapaian tujuan bersama.
C. Integrasi Nasional dan Disintegrasi Bangsa
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menegaskan bahwa disintegrasi adalah proses
pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat. Disintegrasi merupakan tindakan atau proses
perpecahan sehingga menimbulkan kehancuran. Secara terperinci dikemukakan oleh O’Brien, Schrag dan
Martin (1964) dalam Suminar (2003:3) mengemukakan bahwa terjadinya disintegrasi bangsa didorong oleh:
a) ketidaksesuaian kesepakatan masyarakat bangsa dalam mencapai tujuan bersama;
b) ketidaksesuaian atau ketimpangan norma dan nilai sosial yang diterapkan oleh suatu negara bangsa;
c) Terjadi pertentangan norma dan nilai antarkelompok masyarakat;
d) Lemahnya sanksi atas penerapan aturan yang tidak mengandung konsekuensi hukum; dan
e) Perilaku masyarakat yang bertentangan dengan norma dan nilai kebangsaan
Atas hal tersebut, lawan kata dari integrasi adalah disintegrasi. Integrasi mengandung makna
penyatuan dari seluruh elemen bangsa yang pada prinsipnya berbeda, sementara itu, disintegrasi dapat
diartikan ketidakpaduan atau perpecahan, ketidakkompakan negara bangsa yang mengakibatkan kehancuran
bagi negara bangsa tertentu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa disintegrasi adalah ancaman bagi
persatuan dan kesatuan bangsa yang ditandai dengan perpecahan atau pertikaian antaranak bangsa hingga
berujung pada kehancuran negara bangsa.
D. Narkoba sebagai Tantangan dan Ancaman Integrasi Nasional
Dalam pengertian secara etimologi berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), narkoba itu
merupakan kata akronim atau kepanjangan dari "narkotika dan obatan berbahaya". Sementara narkotika sendiri
merupakan obat yang dapat menghilangkan rasa sakit.
Nama Pengertian Narkoba
Pasal 1 UU No.35 Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
Tahun 2009 Tentang Narkotik tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis, yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan, yang dibedakan kedalam golongan-golongan sebaga
terlampir
dalam Undang-Undang ini.
WHO Narkoba merupakan suatu zat atau bahan yang dapat mempengaruhi
psikis maupun fisik seseorang ketika dimasukkan ke dalam tubuh kecua
air, makanan, dan oksigen.
Kline dan Clinical Narkotika adalah zat-zat (obat) yang dapat mengakibatkan ketidak-
dalam Mardani, (2008:79) sadaran atau pembiusan dikarenakan zat-zat tersebut bekerja mempe-
ngaruhi susunan saraf sentral. Dalam definisi narkotika ini sudah
termasu candu (morphine, codein,
heroin) dan candu sintesis (meperidine, methadone).
Sasangka (2003:33) Narkotika adalah candu, ganja, cocaine, zat-zat yang bahan
mentahnya diambil dari benda-benda seperti morphine, heroin,
kokain, hashish, cocaine.
Wresniwiro Narkoba adalah zat atau obat yang bisa menyebabkan ketidaksadara
(Liputan6. Com. 2019) pembiusan, karena zat-zat tersebut bekerja dengan mempengaruhi
saraf pusat manusia
Berdasarkan pada pengertian secara terminologi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa narkoba
merupakan bagian dari permasalahan bangsa yang sangat mengancam integrasi nasional. Baik sebagai
pengedar maupun pengguna memiliki peran yang sama dalam merusak karakter anak bangsa. Astawa I Putu
(2017) mengemukakan bahwa terdapat dua ancaman atau tantangan bagi integrasi nasional, ancaman yang
dimaksud adalah ancaman militer dan nonmiliter. Ancaman militer yang dimaksudkan adalah ancaman yang
menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan yang
membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman
militer dapat berbentuk agresi, pelanggaran wilayah, spionase, sabotase, aksi teror bersenjata,
pemberontakan,
dan perang saudara. Sementara ancaman nonmiliter berbeda dengan ancaman militer, ancaman nonmiliter
merupakan ancaman yang tidak dapat dilihat secara fisik dan bentuk. Di antara ancaman nonmiliter dalam
perkembangan dewasa ini dapat dilihat dari segi pertentangan ideologi negara yaitu Pancasila, ancaman
liberalisasi politik melalui demokrasi, intervensi ekonomi negara berkembang, dekadensi nilai sosial budaya,
pertahanan dan keamanan yang di dalamnya termasuk kejahatan transnasional serta keselamatan umum.
BAB III
PENUTUP
b. Buku II
Kelebihan buku
Dalam bagian penjelasan buku ini cukup menarik dan pencakupan materi
juga cukup mudah dipahami. Terdapat contoh pembahasan yang bisa
membantu pembaca memahami materi yang sedang dibahas dan
penggunaan bahasa yang sederhana memudahkan pembaca untuk
mengerti.
Kekurangan buku
Dalam buku masih terdapat banyak kekurangan dalam pembahasan
mengenai materi terutama pada soal yang kurang memadai. tidak terdapat
soal dan pembahasan pada buku tersebut. Materi yang tercakup juga
sangat terbatas sehingga dibutuhkan referensi lain untuk melengkapi.
3.2 Kesimpulan.
Kedua buku membahas integrasi nasional di Indonesia sebagai upaya
menyatukan berbagai kelompok budaya, etnis, agama, bahasa, dan nilai-nilai dalam
satu identitas nasional. Integrasi nasional adalah bagian integral dari mempertahankan
persatuan dan kesatuan dalam negara yang beragam seperti Indonesia.
Buku pertama menguraikan konsep integrasi nasional, jenis-jenis integrasi,
serta urgensi pentingnya integrasi dalam mengatasi perbedaan etnik dan ikatan
primordial. Sejarah perkembangan integrasi nasional di Indonesia disajikan sebagai
tahapan yang dimulai sebelum kemerdekaan dan berlanjut hingga saat ini.
Sementara buku kedua fokus pada ancaman terhadap integrasi nasional,
dengan perhatian khusus pada permasalahan narkoba. Narkoba dipandang sebagai
ancaman nonmiliter yang signifikan terhadap keutuhan sosial dan budaya masyarakat
Indonesia.
Kesimpulannya, integrasi nasional di Indonesia adalah upaya yang terus
berlanjut untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan dalam masyarakat yang
beragam. Pemahaman akan konsep ini dan upaya mengatasi ancaman, termasuk yang
disebabkan oleh narkoba, sangat penting dalam menjaga eksistensi negara dan
keberlangsungan harmoni sosial di Indonesia.
3.3 SARAN
Berdasarkan dari buku yang telah di riview, terdapat beberapa saran yang dapat diambil:
1. Pentingnya Memahami Integrasi Nasional: Kedua buku menekankan pentingnya
memahami konsep dan makna integrasi nasional, terutama dalam konteks
Indonesia yang terdiri dari berbagai kelompok etnis, agama, bahasa, dan budaya.
Untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan dalam negara yang beragam
seperti Indonesia, pemahaman mendalam tentang integrasi nasional perlu
ditanamkan pada semua lapisan masyarakat. Pendidikan tentang integrasi nasional
harus menjadi prioritas untuk membangun kesadaran dan kebersamaan di antara
warga negara.
2. Tantangan Integrasi Nasional: Buku-buku tersebut juga mengidentifikasi berbagai
tantangan yang dihadapi dalam membangun integrasi nasional, seperti perbedaan
etnik, ikatan primordial, kesenjangan antara elite dan massa, dan daya tarik global.
Saran yang dapat diambil adalah bahwa pemerintah dan masyarakat harus secara
aktif mengatasi tantangan-tantangan ini dengan berbagai cara, seperti mendorong
dialog antar kelompok, mempromosikan inklusi sosial, dan memperkuat nilai-nilai
nasional yang bersama.
3. Pentingnya Kesatuan Nilai: Salah satu jenis integrasi yang disorot dalam buku
adalah integrasi nilai. Memiliki nilai-nilai bersama, seperti Pancasila di konteks
Indonesia, dapat memainkan peran kunci dalam mempertahankan persatuan dan
kesatuan. Oleh karena itu, mendorong pemahaman dan penghormatan terhadap
nilai-nilai ini adalah langkah penting dalam membangun integrasi nasional yang
kuat.
4. Peran Pemimpin: Buku kedua menyoroti peran pemimpin dalam membangun
integrasi nasional. Gaya kepemimpinan yang dapat menyatukan masyarakat
sangat penting. Oleh karena itu, pemimpin politik dan sosial harus berperan aktif
dalam menjalankan peran mereka untuk memperkuat kesatuan bangsa.
5. Ancaman Narkoba: Ancaman narkoba disoroti dalam salah satu buku sebagai
ancaman nonmiliter terhadap integrasi nasional. Saran yang dapat diambil adalah
bahwa pemerintah dan masyarakat harus berkolaborasi secara aktif dalam upaya
pencegahan penyalahgunaan narkoba, termasuk melalui pendidikan, pengawasan,
dan tindakan hukum yang tegas terhadap pengedar dan pengguna narkoba.
6. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang integrasi nasional dan kesadaran
akan tantangan yang ada, Indonesia dapat membangun kesatuan yang lebih kuat
dan mengatasi berbagai ancaman terhadap integrasi nasionalnya.
DAFTAR PUSTAKA
Bibliography
Dr. Drs. Ismail, M. S. (2020). PENDIDIKAN KEWARGANERAGAAN KEHIDUPAN
BERBANGSA DAN BERNEGARA DI INDONESIA. jawa timur: CV. Penerbit Qiara
Media.
Ramli Mahmud, Z. N. (2023). PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK PERGURUAN
TINGGI. yogyakarta: Penerbit Samudra Biru.
LAMPIRAN
BUKU I.
Buku II.