Anda di halaman 1dari 18

CRITICAL BOOK REPORT

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah yang Diampuh

Dra. Sorta Simanjuntak, MS.

Disusun Oleh :

NURMALA

2211141004

KELAS A PENDIDIKAN TARI

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN SENI TARI

JURUSAN SENDRATASIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadiratan Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan critical book
dengan buku “PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK”. Adapun tujuan dari critical book ini
adalah untuk memenuhi tugas dosen pengampuh Dra. Sorta Simanjuntak, MS. pada mata
kuliah perkembangan peserta didik. Selain itu, critical book ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang perkembangan peserta didik bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada bunda Dra. Sorta Simanjuntak,


MS.selaku dosen mata kuliah PPD yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.Saya juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.Penulis sangat berharap kiranya critical  book ini dapat bermanfaat bagi pembaca
untuk mengetahui isi buku beserta kelebihan dan kekurangan dari buku tersebut
sebelum  membelinya. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam critical book ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan critical book yang telah penulis buat di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Medan,14 september 2021

Penulis
DAFTAR ISI

BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG................................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH............................................................................................................4
C. TUJUAN.....................................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
RINGKASAN BUKU KRITIK.......................................................................................................5
RINGKASAN BUKU PEMBANDING........................................................................................11
BAB III..........................................................................................................................................16
PEMBAHASAN............................................................................................................................16
A. KELEBIHAN BUKU..............................................................................................................16
B. KEKURANGAN BUKU.........................................................................................................16
BAB IV..........................................................................................................................................17
A.KESIMPULAN.................................................................................................................................17
B.SARAN......................................................................................................................................17
DAFTAR PUSAKA......................................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Laporan resensi buku bukan adalah laporan yang bertujuan untuk mengetahui isi
buku, tetapi lebih menitikberatkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi, dan analisis) kita
mengenai keunggulan dan kelemahan buku, apa yang menarik dari buku tersebut dan
bagaimana isi buku tersebut bisa mempengaruhi cara berpikir kita dan menambah
pemahaman kita terhadap suatu bidang kajian tertentu. Sehingga laporan resensi buku
merupakan suatu proses yang dilakukan untuk mencari kelebihan dan kelemahan buku.
Materi yang akan dikritik mengenai model-model pembelajaran guna
mengembangkan materi pembelajaran perkembangan peserta didik. Diharapkan dengan
adanya laporan resensi buku ini, mahasiswa dapat menambah pemahaman tentang materi ini
dan mampu berpikir lebih kritis maupun sistematis, sehingga untuk kedepannya mahasiswa
sebagai calon guru dapat mengaplikasikan materi ini di lapangan atau setelah menjadi guru.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan dari latar belakang, penulis membatasi materi yang akan kami kritik,
antara lain:
1.       Apa dan bagaimana isi di setiap struktur ?
2.       Bagaimana inti sari atau ringkasan dari setiap bab buku ?
3.       Bagaimana kelebihan dan kekurangan buku ?

C. Tujuan Critical Buku


Adapun tujuan critikal book ini untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan isi buku,
menguji kualitas buku dengan membandingkan terhadap karya dari penulis yang sama atau
penulis lainnya. Kemudian manfaatnya untuk memenuhi tugas kuliah Strategi Belajar
Mengajar dan untuk menambah pengetahuan tentang bagaimana mengkritik sebuah buku.
BAB II
INTISARI BUKU
A.        Identitas Buku
Buku Kritik
Judul Buku : Perkembangan Peserta Didik
Penulis : Mesta Limbong
Editor : Michiko Mamesah
Perancang Kulit         : Roy Immanuel Putra Tobing, Mesta Limbong
Penerbit                      : UKI Press Universitas Kristen Indonesia
Tahun Terbit              : 2020

Buku Pembanding
Judul Buku                 : Perkembangan Peserta Didik
Penulis                    : Rita Eka Izzaty
Siti Partini Suardiman
Yulia Ayriza
Purwandar
Hiryanto
Ilustrator                   : Rosita Endang Kusmaryani
Perancang Kulit       : Rita Eka Izzaty dan Hiryanto
Penerbit                     : Universitas Negeri Yogyakarta
Tahun Terbit              : 2007

A. Ringkasan Isi Buku Kritik


Menghargai perbedaan individu, masing-masing individu unik dan berbeda ditinjau dari
aspek potensi, sosial, budaya, ekonomi dan kecerdasan, bekerja sama dengan lingkungan
internal dan eksternal. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik, seperti: disiplin,
menghargai perbedaan, menghargai karya orang lain, menunjukkan sikap
bertanggungjawab, merupakan proses yang berdampak terhadap tiap perkembangan
individu sebagai pribadi.
BAB 1
Pertumbuhan – Perkembangan Peserta Didik
Dalam menangani kasus-kasus yang terdeteksi saat melakukan pelayanan terhadap idnvidu
lain, idealnya memeperhatikan dan menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dalam
konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan
ruang lingkup perkembangan peserta didik , ditunjukkkan dalam bentuk hasil kerja mandiri,
bermutu dan terukur. Serta dikondisikan mampu menyelesaikan masalah di bidang
keahliannya, berdasarkan hasil analisis informasi dan data yang berkaitan dengan
Perkembangan manusia (peserta didik dalam kategori usia tertentu).
Pada Bab 1 ini sendiri memiliki 4 subbab antara lain :
1. Peserta Didik
“Peserta didik” adalah manusia yang dapat diamati dari berbagai dimensi yang berbeda.
Peserta didik telah menjadi salah satu obyek penting. Itu membuktikan bahwa individu
sebagai manusia sangat kompleks serta tidak mudah untuk dipahami.
2. Pertumbuhan Fisik
Karena peserta didik sebagai “manusia” seutuhnya dan sangat luar biasa dan memiliki
keunikan dibandingkan dengan makhluk lainnya. Seperti perubahan fisik. Perkembangan
fisik menggambarkan perubahan dalam penampilan fisik anak. Perubahan yang terjadi
misalnya pada usia 1-3 bulan perutnya terlihat secara nyata menonjol dan bandingkan dengan
anak telah berusia 1 tahun. Secara perlahan perut yang menonjol mulai merata, pertumbuhan
kaki, atau bagian tubuh lainnya lebih cepat dibandingkan kepala.
3. Pengertian Perkembangan
Lingkungan dapat merangsang perkembangan potensi-potensi yang dimilikinya dan
diharapkan membawa perubahan yang diinginkan dalam kebiasaan dan sikap-sikapnya
dalam proses kehidupan yang berlangsung. Jadi, anak dalam perubahanya dibantu
lingkungan (guru, orangtua dan orang dewasa lainnya) untuk memanfaatkan kapasitas dan
potensi yang ada dalam dirinya untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang
optimal sesuai dengan tugas perkembangan.
4. Rangkuman
Pertumbuhan-perkembangan berkaitan dengan perubahan secara kuantitas maupun
kualitas.
Perubahan fisik dan dapat terdeteksi seiring dengan pertambahan usia (peserta didik) secara
kuantitatif. Bertambah besar, Dalam proses pertumbuhan manusia sebagai makhluk yang
bertambah tinggi, timbangan fisik ada perubahan (menuru/naik) dan biasanya di lihat dari
aspek fisik, struktur tubuh dengan pertumbuhannya semakin sistematis dan seimbang.
Sedangkan kualitas, dimana terjadi perubahan dalam berfikir, bertindak sesuai dengan tingkat
kemantangan dan pengalaman hidup dari peserta didik serta adanya peluang untuk
mengembangkan berbagai potensi pribadi yang ada dalam diri individu.
BAB 2
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan – Perkembangan Peserta Didik

Manusia sangat “unik” dan karena keunikannya tentunya memiliki perbedaan antar
sesama manusi, termasuk peserta didik. Karena keunikannya juga memiliki
perbedaan dalam melakukan interaksi, penggunaan bahasa, mengingat dan dalam
menggunakan fungsi-fungsi lainnya. Ada yang dengan cepat melakukan interaksi,
ada yang lambat, ada yang memiliki daya ingat kuat ada juga memiliki daya ingat
lemah, ada yang pandai matematika, tetapi lemah dalam bahasan dan masih banyak
lagi perbedaan yang mungkin ada muncul di dalam setiap individu.

Pada Bab 2 ini sendiri memiliki 3 sub bab antara lain :

1. Faktor Internal
Kecerdasan
Kecerdasan merupakan salah satu faktor yang dapat membedakan dalam diri tiap individu.
Sebagai makhluk hidup yang memiliki kemampuan luar biasa dan telah terbukti dari berbagai
penemuan yang dilakukan manusia itu sendiri dan manfaatnya bagi manusia lainnya. Seiring
dengan kamjuan yang begitu pesat dalam berbagai bdang pengetahuan. Para ahli mulai
membuat instrumen untuk mengukur kecerdasan
Bakat Khusus
Pada dasarnya setiap orang mempunyai bakat tertentu. Dua anak bisa sama-sama mempunyai
bakat melukis, tetapi yang satu lebih menonjol dari yang lain bahkan saudara sekandung
dalam satu keluarga bisa mempunyai bakat yang berbeda-beda. Anak yang satu mempunyai
bakat untuk bekerja dengan angka-angka, anak yang lain dalam bidang olahraga, yang
lainnya lagi berbakat menulis (mengarang). Artinya, setiap anak memiliki bakat khusunya
dan dengan kapasitas yang berbeda.
Keterkaitan Kecerdasan Bakat – Prestasi
Setelah membahas mengenai kecerdasan, maka bakat merupakan salah satu indikator yang
memungkinkan seseorang untuk mencapai prestasi dalam bidang tertentu. Untuk
mengoptimalkannyai diperlukan latihan, pengetahuan, pengalaman, dan dorongan/u motivasi
internal maupun eksternal agar bakat itu dapat terwujud seoptimal mungkin. Misalnya
seseorang mempunyai bakat menggambar, jika ia tidak pernah diberi kesempatan untuk
mengembangkan dan diperlengkapi dengan media untuk menggambar, ada kemungkinan
bakat tersebut tidak akan ditampilkan optimal.
2. Faktor Ekternal
Kesehatan dan Nutrisi
Faktor eksternal yang mungkin terjadi yaitu saat kehamilan ibu mengalami keracunan
makanan, terkena penyakit berbahaya yang menyebabkan janin mengalami gangguan, atau
mengalami kecelakaan yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap kehamilan dan
pertumbuhan-perkembangan janin. Kita mengetahui bahwa pengaruh nutrisi dan stimuli
yang diberikan dari luar juga berpengaruh. Artinya, selama kehamilan asupan makanan dan
perawatan selama ibu hamil sangat berpengaruh terhadap tumbuhnya janin dengan baik.
Peran Keluarga
Keluarga memiliki peran yang sangat penting dan berpengaruh terhadap pembentukan
karakter anggota keluarga. Apakah keluarga memberikan perhatian, kasih saying, tanggung
jawab yang menjadi kewajibannya dalam membesarkan anak-anaknya. Tentunya tidak semua
melakukan tugas dan tanggung jawabnya secara utuh terhadap anak-anaknya.
3. Rangkuman
Proses pertumbuhan dan perkembangan setiap individu (peserta didik) dapat dipengaruhi
faktor internal dan eksternal. Pengaruh dan dampak yang diakibatkan oleh faktor internal
dan ekternal perlu diantisipasi dan upaya yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi secara
positif untuk setiap dampak yang ditimbulkan dan mengoptimalkannya jika itu positif
dampaknya untuk setiap peserta didik.
BAB. 3
Teori Perkembangan Kognitif
Pada Bab 3 ini sendiri memiliki 5 sub bab antara lain :
1. Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif terjadi apabila sistem syaraf yang ada ada otak manusia mengalami
perkembangan sesuai dengan tugas dan tahap perkembangan yang seharusnya. Starnberg
(2008) menjelaskan bahwa bagian dari otak manusia terbagai atas 3 bagian, yaitu otak
depan, otak tengah dan otak belakang. Otak depan adalah wilayah otak yang terletak di
bagian atas dan depan otak. Kulit otak adalah lapisan luar hemisafer otak yang memainkan
perana vital di dalam proses-proses berfikir dan mental.
2. Tahap Perkembangan Kognitif Jean Piaget
Menurut Jean Piaget, manusia secara genetik sama dan mempunyai pengalaman yang
hampir sama dan saat proses perkembangannya dipengaruhi lingkungannya. Bahwa
perkembangan anak sampai mampu berfikir dilalui melalui 4 (empat) tahap perkembangan,
dan tiap tahap mengalami proses perubahan yang unik, dan memiliki keterkaitan dalam
proses perubahannya.
3. Kecerdasan Majemuk
Manusia memiliki kecerdasan majemuk yang dikenal dengan istilah multiple intelligences.
Menurut pendapat Howard Gardiner yang dikutip oleh Musfiroh 92011, 1.15 – 1.21),
menjelaskan ada 9 kecerdasan majemuk, yaitu :
 Kecerdasan verbal-linguistik, dapat diketahui melalui kemampuan anak berbicara,
suka bercerita, pandai melucu, mampu mengespresikan perasaan melalui kata-
kata, bermain dengan huruf, memperhatikan kesenangannya milsanya sering
membaca dan tertarik dengan buku.
 Kecerdasan logis- matematis, adanya kepekaan dengan pola-pola logis dan
kemampuan mencerna pola-pola tersebut, seperti numerik, kemampuan
memprediski, menganalisis hitungan. Mereka senang dengan angka-angka,
logika, memecahkan masalah, rasa ingin tahu, suka bertanya, ada kecendrungan
dalam menyusun hierarki urutan besa – kecil, mengklasifikasi benda- benda.
 Kecerdasan visual-spasial, ditunjukkan dengan adanya kepekaan mempersepsi
dunia visual spasial, dengan kecerdasan ini menyukai arsitektur, bangunan,
dekorasi, seni, desain.
 Kecerdasan musikal, adalah kecerdasan/kemampuan menciptakan dan
mengapresiasi irama, nada. Kelompok ini menyukai melodi, karangan ritme,
mudah mengingat/memainkan musik.
 Kecerdasan kinestetik, adalah kemampuan untuk mampu mengontrol gerak tubuh
dan kemahiran mengelola objek. Efektif dalam mengekspresikan mimic halus,
menari/menata tari, trampil dalam motorik kasar dan halus, licah secara fisik,
luwes dan lentur dalam gerakan mototrik.
 Kecerdasan interpersonal, adalah kecerdasan untuk mecerna dan merespos secara
tepat suasana hati, tempramen dan motivasi serta keinginan orang lain.
4. Kognitif dan Otak
Perkembangan kognitif berkaitan erat dengan perkembangan struktur otak dan cara kerja
otak manusia, otak memengang peran yang sangat penting untuk bisa berfungsinya seluruh
organ tubuh manusia sehingga berfungsi sebagaimana seharusnya, jika ada bagian yang
terluka atau mengalami kerusakan dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar terhadap
manusia itu sendiri. Artinya, tidak dapat berfungsi sebagaimana seharusnya sebagai manusia
yang sesuai dengan norma, etika yang berlaku dalam kehidupan.
5. Rangkuman
Kecerdasan kognitif yang diuraikan Jean Piaget berlaku terhadap pertumbuhan-
perkembangan yang normal. Untuk itu, modal dasar utama dari setiap peserta didik adalah
mengembangan kapasitas yang ada dalam dirinya. Hal ini terjadi jika faktor internal maupun
faktor eksternal selama masa proses tumbuh – kembang individu sejak masa janin sampai
akhir kehidupan berkontribusi secara positif terhadap diri anak.
BAB. 4
Perkembangan Sosial Peserta Didik
Perkembangan sosial pada masa kanak-kanak diawali dengan relasi sosial yang tumbuh dari
lingkungan keluarga inti dan keluarga terdekat. Jika relasi sosial erat dengan orangtua,
anggota keluarga lainnya, relasi sosial dengan lingkungan tetangga, dan berlanjut dari
kanak-kanak ke lingkungan sekolah, kemungkinan besar perkembangan sosio-emosional
anak dapat berkembang dan memiliki kualitas. Relasi soail memberikan peluang bagi anak
atau siapun untuk lebih peka dengan kehidupan sosial orang lain di lur dirinya, sesuai
dengan tugas perkembangannya.
Pada Bab 4 ini sendiri memiliki 4 sub bab antara lain :
1. Trust vs Mistrust
Pada masa usia 0 – 1 tahun, dalam pembahasan ini penekannya, bagaimana si bayi yang
masih kecil yang baru lahir ini, terpenuhi kebutuhannya, seperti kalau bangun, diperlakukan
dengan baik. . Memprlakukannya sesuai dengan pernah melihat ibu yang mengajak bayinya
bicara dan memberikan respons seperti ke orang yang telah paham bicara secara lisan.

2. Faktor faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial


Perkembangan sosial peserta didik dipengaruhi antara lain, karena: kematangan, status
sosial ekonomi keluarga, tingkat pendidikan, dan kemampuan mental terutama emosi dan
intelegensi.Keluarga adalah lahan awal bersemainya kehidupan sosial anak sebelum
melangkah ke lingkungan yang lebih luas. Keluarga idealnya adalah tempat yang pertama
memberikan contoh cara hidup bersosialisi dengan lingkungan.
3. Pengertian Perkembangan Hubungan Sosial
Beberapa teori tentang perkembangan manusia telah mengungkapkan bahwa manusia
tumbuh dan berkembang dari masa bayi ke masa dewasa melalui beberapa langkah dan
jenjang. Kehidupan anak dalam menelusuri perkembangannya itu pada dasarnya merupakan
kemampuan mereka berinteraksi dengan lingkungan.
4. Rangkuman
Proses perkembangan sosial idealnya dapat dilalui anak usia sekolah sesuai dengan tugas-
tugas perkembangan anak. Masing- masing tahap yang dilalui dapat dipastikan ada masa
krisis. Bagaimana lingkungan terdekat dan lingkungan ekternal dapat memberikan peluang
bagi perkembangan sosial.Kehidupan sosial mengalami perkembangan seiring dengan
bertambahnya pengalaman dan interaksi dengan lingkungan. Setiap fase yang diliwati dapat
dikatakan memiliki kesulitannya masing- masing. Misalnya,masa pra sekolah adalah masa
dimana anak memiliki rasa ingintahu dan cenderung tidak paham bahaya yang dilami.
BAB 5
Perkembangan Karakter Moral
Pada Bab 5 ini sendiri memiliki 3 sub bab antara lain :
1. Teori Moral Lickona Thomas
Kehidupan Ketentraman moral beberapa waktu yang lampau terganggu oleh perilaku siswa
yang melakukan kenakalan, seperti perkelahian antar pelajar, yang semakin meningkat
jumlahnya, seperti sulit untuk dibendung. Moral sangat berhubungan dengan perilaku
Susila. Moral sangat berkaitan erat dengan karakter. Ada yang mengemukakan kenakalan
tersebut dikarenakan dekadensi moral. Kondisi tersebut menurut para pendidik tidak mudah
diperbaiki, bagaimana memperbaiki moral siswa-siswa yang bermasalah. Moral adalah
ajaran mengenai baik/buruk, kewajiban.
2. Teori Moral Kohlberg
Ini adalah tahapan moral yang paling rendah. Karena individu karena melakukan
internalisasi nilai-nilai karena adanya punisment pada tahap ini, hukuman dan kepatuhan
terhadap otoritas yang berkuasa dinilai positif oleh anak. Secara umum, manusia yang
berada pada usia ini melakukan karena takut dihukum dan taat, bukan karena disadari
kemungkinan yang tidak diharapkan, jika hal tersebut dilakukan.
3. Rangkuman
Perubahan gaya hidup, pergeseran nilai-nilai kehidupan yang semakin memudar, dapat
membuat manusia secara umum tidak paham bagaimana untuk dapat menentukan hidup
dengan nilai dan norma yang berlaku secara umum. Karena sebagaian mulai tidak
menyadari yang namanya tanggung jawab moral. Contohnya, jika menyontek dan
melakukan plagiat dalam karya, dianggap tidak masalah. Atau mengambil yang bukan
bagiannya juga tidak masalah.

BAB 6
Permasalahan pada Masa Perkembangan
Pada bab 6 ini sendiri memilki 4 sub bab yaitu:
Masa Usia balita
Yang mendominasi masalah pada masa bayi cenderung masalah kesehatan. Kompas januari
2018 memberikan data mengenai adanya anak-anak usia dini yang kesehatannya terganggu
dan menimbulkan masalah bagi kelompok asmat yang tinggal terisolir. Kondisi kehidupan
yang terisolasi, membuat anak-anak di suku asmat tidak dapat menikmati nutrisi sesuai
kebutuhan pertumbuhannya.Sehingga kekurangan gizi akan berdampak bagi tumbuh-
kembang anak. Tidak menutup kemungkinan tugas-tugas perkembangan tidak berfungsi
sebagaimana seharusnya.
1. Masa usia Sekolah
Sebelum menbahas lebih lanjut mengenai masalah di usia sekolah, diuraikan beberapa
contoh, sehingga ada pemahaman yang utuh mengenai masa usia sekolah. Contoh pertama,
Bu guru kelas I SD merasa kecewa bagaimana caranya supaya siswa-siswanya membuat
tugas di rumah.
2. Masa usia Remaja
Masa usia remaja masa rawan. Mereka memiliki energi ng sangat banyak dan mungkin
tidak paham cara menyalurkan energinya kea rah yang baik. Untuk itu, peran orang dewasa
(guru, orangtua) dan para pemerhati remaja perlu peka dan paham cara mengarahkannya.
3. Masa Dewasa
Para pakar yang membahas mengenai perkembangan manusia sangat beragam, umumnya
membagi perkembangan beberapa fase. Dalam pembahasan ini hanya focus pada masa
perkembangan masa dewasa yang termasuk dalam kelompok usia dewasa muda. Seperti
mahasiswa masa perkerkembangan yang berhubungan dengan: masa stabilitas emosi
sosial, ketertarikan akan cinta dengan serius perkembangan diri dan rencana berkeluarga.
4. Rangkuman
Permasalahan yang dihadapi peserta didik tidak sesederhana yang diungkapkan dengan
kata-kata. Apalagi dengan situasi dan kondisi kehidupan di lingkungan yang sangat beragam
dan kompleks. Untuk permasalahan dalam perkembangan anak di lingkungan sekolah
masing-masing, penyelesaiannya tidak bisa digeneralisasi tetapi harus diperhatikan kasus
perkasus.

B. Ringkasan Isi Buku pembanding


BAB 1
Tujuan Instruksional
Setelah mempelajari bagian pendahuluan ini, diharapkan mahasiswa dapat :

1. Memahami pengertian Perkembangan Peserta Didik dan arti penting


mempelajarinya untuk calon pendidik yang dapat menjadikan dasar pijakan
dalam pembelajaran di sekolah
2. Memahami tentang karakteristik perkembangan rentang kehidupan manusia
dan berbagai ranah perkembangan setiap individu.
3. Memahami perbedaan istilah Pertumbuhan dan Perkembangan yang selalu
mengikuti kajian Perkembangan Peserta Didik, serta memahami faktor yang
mempengaruhinya
4. Menjadikan dasar pemahaman untuk memahami perbedaaan secara
individual dari setiap tahapan perkembangan individu.

A. Perkembangan Individu
Perkembangan individu merupakan pola gerakan atau perubahan yang secara dinamis
dimulai dari pembuahan atau konsepsi dan terus berlanjut sepanjang siklus kehidupan
manusia yang terjadi akibat dari kematangan dan pengalaman (Hurlock, 1991; Rice, 2002).
Menurut Hurlock (1991), dalam perkembangan ada dua proses yang bertentangan yang
terjadi secara serempak selama kehidupan, yaitu pertumbuhan yang disebut evolusi dan
kemunduran yang disebut dengan involusi.
B. Pengertian PPD dan Manfaat Mempelajarinya untuk Calon Pendidik
Dalam setiap tahapan perkembangan manusia mempunyai karakteristik yang khas dan
tugas-tugas perkembangan tersendiri yang bermanfaat sebagai petunjuk arah
perkembangan yang normal. Tugas-tugas perkembangan tersebut juga sangat berhubungan
dengan pendidikan yang diterima oleh individu. Pendidikan menentukan tugas apakah
yang dapat dilaksanakan seseorang pada masa-masa tertentu. Konsep diri dan harga diri
akan turun bila seseorang tidak melaksanakan tugas perkembangannya dengan baik, karena
individu tersebut akan mendapat celaan dari masyarakat sekitarnya sehingga menimbulkan
ketidakbahagiaan bagi individu yang bersangkutan.
C. Faktor-faktor yang Berpengaruh pada Perkembangan Individu

Kajian medik dan psikologi perkembangan menunjukkan bahwa disamping dipengaruhi


oleh faktor bawaan, kualitas individu juga sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor lain,
seperti faktor lingkungan yang tidak lepas dari pengaruh faktor psikososial. Baik faktor
bawaan atau sering juga disebut faktor keturunan dan faktor lingkungan. Kedua faktor ini
berbeda-beda antara individu yang satu dengan yang lain, sehingga menyebabkan
perbedaan yang disebut dengan istilah individual differences.
Untuk lebih jelasnya, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan individu
adalah sebagai berikut:
Faktor Internal
a. 1. Kondisi Fisik
Faktor fisik merupakan faktor biologis individu yang merujuk pada faktor genetik yang
diturunkan oleh kedua orang tuanya. Faktor ini dimulai dari masa pembuahan sel telur oleh
sel jantan. Unsur-unsur di dalam struktur genetik inilah yang memprogramkan tumbuhnya
sel tubuh pada manusia. Gen inilah yang menentukan warna rambut, kulit, ukuran tubuh,
jenis kelamin, kemampuan intelektual, serta emosi (Atkinson, 1991). Potensi genetik inilah
yang akan berinteraksi dengan lingkungan sehingga membentuk individu tersebut tumbuh
dan berkembang.
a.2. Kondisi Psikis

Kondisi fisik dan psikis individu sangat berkaitan. Seperti yang diuraikan sebelumnya,
bahwa ranah perkembangan individu menyangkut aspek fisik, intelektual yaitu kognitif
dan bahasa, emosi dan sosial moral. Kondisi fisik yang tidak sempurna atau cacat juga
berkaitan dengan persepsi individu terhadap kemampuan dirinya. Begitupun dengan
ketidakmampuan intelektual yang diulas sebelumnya dapat disebabkan karena kerusakan
sistem syaraf , kerusakan otak atau mengalami retardasi mental.

Rangkuman
Perkembangan Peserta Didik merupakan bagian dari pengkajian dan penerapan Psikologi
Perkembangan.
1. Perkembangan individu merupakan pola gerakan atau perubahan yang secara
dinamis dimulai dari pembuahan atau konsepsi dan terus berlanjut sepanjang
siklus kehidupan manusia yang terjadi akibat dari kematangan dan pengalaman.
2. Dalam perkembangan ada dua proses yang bertentangan yang terjadi secara
serempak selama kehidupan, yaitu pertumbuhan yang disebut evolusi dan
kemunduran yang disebut dengan involusi.
3. Perubahan-perubahan dalam perkembangan merupakan hasil dari proses-
proses biologis, kognitif dan sosio-emosional yang saling berkaitan.
BAB 2
TEORI-TEORI PERKEMBANGAN
Teori merupakan seperangkat gagasan yang saling berkaitan dan menolong menerangkan
data, serta membuat ramalan (Santrock, 1995). Dalam pengkajian suatu pengetahuan, teori
merupakan suatu hal yang mutlak yang harus dikaji terlebih dahulu untuk menjelaskan
tentang sesuatu hal. Hal ini bertujuan dengan mengkaji teori yang mendasarinya, kajian
pengetahuan memiliki dasar yang kuat dalam mengaplikasikan ilmu perkembangan peserta
didik di kehidupan sehari-hari.
. Adapun delapan tahapan perkembangan psikoseksual sepanjang siklus kehidupan
manusia dijelaskan secara rinci berikut ini :
a. Kepercayaan vs Ketidakpercayaan (Basic Trust vs Mistrust)

 Periode Perkembangan : 0-1 tahun

 Karakteristik : Suatu rasa percaya menuntut perasaan nyaman secara


fisik dan sejumlah kecil ketakutan serta kekuatiran akan masa depan.
Oleh karena itu, kepercayaan pada masa bayi menentukan tahap bagi
harapan seumur hidup bahwa dunia akan menjadi tempat tinggal yang
baik dan menyenangkan.
b. Otonomi vs Rasa Malu dan Ragu-ragu (Autonomy vs Shame/Doubt)

 Periode Perkembangan : Tahun ke 2

 Karakteristik : Setelah memperoleh kepercayaan dari pengasuh


mereka, bayi mulai menemukan bahwa perilaku mereka adalah milik
mereka sendiri. Mereka mulai menyatakan rasa mandiri atau otonomi
mereka. Mereka menyadari kemauan mereka. Bila bayi terlalu banyak
dibatasi atau dihukum terlalu keras, mereka cenderung
mengembangkan rasa malu dan ragu-ragu.
c. Inisiatif vs Rasa Bersalah (Initiative vs Guilt)

 Periode Perkembangan : 3-5 tahun

 Karakteristik : Ketika anak-anak prasekolah menghadapi suatu


dunia sosial yang lebih luas, mereka lebih tertantang daripada
ketika mereka masih bayi. Perilaku aktif dan bertujuan dituntut
untuk menghadapi tantangan-tantangan ini. Anak – anak
diharapkan menerima tanggung jawab atas tubuh mereka,
perilaku mereka, mainan mereka, dan hewan peliharaan mereka.
Pengembangan rasa tanggung jawab meningkatkan prakarsa.
Rangkuman

 Prinsip-prinsip perkembangan pada anak adalah: Prinsip kesatuan organis, prinsip


tempo dan irama perkembangan, tiap-tiap individu mengikuti pola perkembangan
yang umum/relatif sama, prinsip interaksi, prinsip kematangan, setiap proses
perkembangan terdapat hasrat untuk mempertahankan diri dan mengembangkan
diri, fungsi psikis tidak timbul secara berturut-turut, tetapi secara bersamaan,
perkembangan mengikuti proses diferensiasi dan integrasi, pertumbuhan dan
perkembangan membutuhkan suatu asuhan atau bimbingan yang dilakukan secara
sadar.
 Prinsip-prinsip perkembangan berlaku universal, namun dalam implikasinya
perbedaaan individual tetap menjadi prioritas utama dari perhatian pendidik.
BAB 3
PERMULAAN KEHIDUPAN MANUSIA (PERKEMBANGAN PRANATAL)
Permulaan kehidupan manusia dapat ditinjau secara psikologis dan biologis. Secara
psikologis kehidupan manusia dimulai pada saat janin mulai bereaksi terhadap rangsang-
rangsang dari luar. Reaksi terhadap rangsang dari luar telah dimulai sangat awal. Ditinjau
secara biologis kehidupan dimulai pada saat terjadinya konsepsi atau pembuahan, yakni
bersatunya sel telur (ovum: tunggal, ova: jamak) dan sel laki-laki (spermatozoa: tunggal,
spermatozoon: jamak). Kedua sel yang telah bersatu tersebut tumbuh dan berkembang
dalam organ reproduksi wanita (gonad). Periode Fetal.
Periode fetal merupakan periode perkembangan pranatal yang dimulai dari dua bulan
setelah pembuahan dan pada umumnya berlangsung sampai 7 bulan. Tiga bulan setelah
pembuahan, panjang janin kira-kira 3 inci dan beratnya kira-kira 1 ons. Janin semakin aktif
menggerakkan tangan dan kakinya, membuka dan menutup mulutnya, dan menggerakkan
kepalanya. Wajah, dahi, kelopak mata, hidung, dan dagu dapat dibedakan, demikian pula
lengan bagian atas, tangan, dan tungkai, serta alat kemaluan dapat diidentifikasi sebagai
laki- laki atau perempuan. Pada akhir bulan keempat, janin telah tumbuh hingga 5,5 inci
panjangnya dan beratnya sekitar 4 ons.
A. Implikasi Pada Pendidikan

Perkembangan janin dalam kandungan membutuhkan perawatan yang kondusif untuk


pertumbuhan dan perkembangan, agar bayi yang dilahirkan normal. Bila terjadi hambatan
dalam kandungan yang mencegah terjadinya perkembangan menurut waktu yang tepat,
individu akan mengalami cacat yang dapat mengganggu selama hidupnya (Hurlock, 1992).
Ada beberapa faktor penyebab yang dapat menyebabkan keabnormalan bayi yang
dilahirkan yang disebabkan dari dalam kandungan.
Rangkuman

Kehidupan manusia secara biologis dimulai pada saat konsepsi atau pembuahan, yaitu
bertemunya sel telur dan spermatozoa. Secara psikologis kehidupan manusia dimulai saat
janin dalam kandungan mulai bereaksi terhadap rangsang-rangsang dari luar.
Masa kehamilan merupakan masa yang penting, karena dalam kehamilan terjadi beberapa
hal yang berefek pada perkembangan janin selanjutnya. Periode pranatal yang
berlangsung selama 10 bulan lunar dikelompokkan menjadi tiga bagian (Hurlock, 1992),
yakni (1) periode zigot, berlangsung sejak pembuahan sampai akhir minggu kedua, (2)
periode embrio berlangsung akhir minggu kedua sampai minggu sampai akhir bulan
kedua, (3) periode janin berlangsung dari akhir bulan kedua sampai lahir. Monks, dkk.
(1992) membagi periode pranatal menjadi (1) fase germinal (waktu 2 minggu pertama),
(2) fase embrional (waktu 6 – 8 minggu berikutnya), (3) fase fetal (mulai minggu
ke-8
sampai saat dilahirkan).
BAB 4
PERKEMBANGAN MASA BAYI
A. Terjadi penyesuaian radikal
Penyesuaian radikal yakni peralihan dari lingkungan dalam ke lingkungan luar. Semua
peralihan memerlukan penyesuaian diri bayi. Ada bayi yang mudah menyesuaikan diri
namun ada yang mengalami kegagalan.
B. Merupakan masa terhentinya perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan pesat yang terjadi pada pranatal tiba-
tiba terhenti pada kelahiran. Seringkali terjadi kemunduran, misalnya
berkurangnya berat badan dan kecenderungan kurang sehat dibandingkan
pada saat dilahirkan. Biasanya sedikit kemunduran tersebut berlangsung
beberapa hari sampai seminggu, setelah itu kondisi bayi mulai meningkat
lagi.
a. Merupakan pendahuluan dari perkembangan selanjutnya
Perkembangan bayi yang baru lahir dapat memberi petunjuk tentang apa yang dapat
diharapkan akan terjadi.
b. Merupakan periode yang berbahaya
Bayi neonatal merupakan periode yang berbahaya baik secara fisik maupun secara
psikologis. Secara fisik bayi sulit melakukan penyesuaian radikal, sehingga dapat
menyebabkan kematian. Secara psikologis, masa bayi merupakan saat terbentuknya sikap
dari orang-orang yang berarti bagi bayi. Ada perubahan sikap yang relatif antara sebelum
lahir dan sesudah lahir, tergantung dari mudah sulitnya penyesuaian antara bayi dan orangtua.
A. REFLEKS-REFLEKS PADA BAYI
Refleks adalah respon terhadap suatu stimulus atau beberapa stimulus yang terjadi secara
otomatis dan tidak dipelajari. Bayi memiliki beberapa refleks yang membantunya untuk
menyesuaikan diri terhadap lingkungan baru. Beberapa refleks bayi yang baru lahir
merupakan reaksi yang penting untuk mempertahankan diri dan refleks primitif atau
subkortikal.
B. ARTI TANGIS BAYI
Pada bayi yang baru lahir, tangis merupakan perilaku pertama yang wajar dan memiliki nilai
sosial. Biasanya menangis dimulai pada saat lahir atau segera sesudah dilahirkan. Menangis
pada waktu lahir merupakan gerak refleks murni yang terjadi ketika udara masuk ke dalam
tali suara yang menyebabkan tali suara bergetar.
Rangkuman
Perkembangan bayi dibagi menjadi dua periode, yakni periode bayi neonatal yang
berlangsung sampai dua minggu setelah dilahirkan, dan masa bayi yang berlangsung dari
dua minggu sampai dua tahun setelah dilahirkan. Periode neonatal terbagi menjadi dua
periode, yakni 1) periode partunate (mulai saat kelahiran sampai antara 15 – 30 menit
sesudah kelahiran). Periode ini bermula dari keluarnya janin dari rahim ibu dan berakhir
setelah tali pusar dipotong dan diikat, dan 2) periode neonate (dari pemotongan dan
pengikatan tali pusar sampai sekitar akhir minggu kedua dari kehidupan pasca matur).
Menangis pada bayi tujuannya adalah memompa paru-paru sehingga memungkinkan
pernafasan dan memberikan oksigen yang cukup untuk darah. Menangis merupakan gerakan
refleks murni yang terjadi ketika udara masuk ke dalam tali suara yang menyebabkan tali
suara bergetar. Secara garis besar refleks bayi ada 2, yaitu refleks mempertahankan diri dan
refleks primitif.
BAB III
PEMBAHASAN

A. KEUNGGULAN BUKU KRITIK


Setelah melakukan pembandingan dengan buku pembanding, maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa Buku perkembangan peserta didik karya Mesta Limbong  memiliki
beberapa kelebihan, diantaranya buku ini sudah memiliki penerbit dan sudah memiliki ISBN
sehingga mudah untuk didapat dan dicari, dalam penulisannya buku ini pun menggunakan
sistematika penulisan yang bagus. Materi yang ada dalam buku dijelaskan  secara runtut dan
tidak memberikan kesan membingungkan. Sistematika dalam buku juga tidak memberikan
kebingunan bagi siswa. Penulisan dalam buku juga sangat jelas menggunakan ukuran huruf
yang tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar sehingga mudah dibaca oleh peserta didik.

Dalam penggunaan bahasa, menurut saya buku ini sudah menggunakan bahasa yang lugas
atau mudah dimengerti yang dibuktikan dengan kesederhanaan bahasa sehingga materi dalam
buku ini memiliki makna yang jelas serta tidak membuat bingung para pembacanya
khususnya para peserta didik. Penggunaan bahasa yang lugas memberikan sensasi membaca
yang menyenangkan bagi pembaca sehingga pembaca tidak mudah bosan dan jenuh dalam
memahami materi yang disampaikan penulis.

Dalam Materi yang ada dalam buku tersebut juda ada ilustrasi dan penyertaan gambar,
sehingga siswa dapat lebih mengerti dan memahami konsep penyampaian materinya. Gambar
yang digunakan dalam buku tersebut juga sudah relevan dengan kajian materi yang dibahas
sehingga ilustrasi gambar dengan materi saling berhubungan dengan baik.

B. KELEMAHAN BUKU
Disamping kelebihan-kelebihan buku yang ada di atas, buku ini juga memiliki kelemahan
jika dibandingkan dengan buku pembanding yang patut untuk di koreksi. Pengkoreksian ini
ditujukan agar dapat memperbaiki pembuatan buku-buku yang akan datang.

Adapun kekurangan atau kelemahan buku tersebut ilahan penggunaan warna dalam buku
yang terkesan monoton dan terlihat kusam, sehingga memberikan kesan sedikit kurang
menarik ketika melihat kedalam buku. Jika melihat perkembangan zaman yang ada maka
buku ini juga perlu mendapatkan tambahan agar isu-isu yang sedang berkembang dalam
masyarakat dapat dijadikan rujukan dalam materi buku. Tidak adanya Pemberian uji
kompetensi dalam buku di setiap bab nya, sehingga guru atau pembaca tidak dapat menilai
hasil belajar dari masing masing individu. Penulis kurang memberikan gambar gambar yang
menarik, sehingga pembaca kurang tertarik untuk membaca buku tersebut.
BAB IV
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat kita tarik kesimpulan bahwa critikal
book merupakan kegiatan untuk mengkritisi buku untuk mengetahui kelemahan dan
kekurangan dalam buku, baik dalam sistematika penulisan, penggunaan bahasa, isi materi dan
tampilan buku. Hal tersebut dilakukan agar buku yang di kritik dapat direvisi agar menjadi
buku yang lebih baik.
Buku perkembangan peserta didik karya Mesta Limbong, sudah memiliki sistematika
penggunaan bahasa, dan kedalaman materi yang cukup lengkap. Meskipun demikian buku
tersebut juga memiliki beberapa kelemahan yang membuat buku ini menjadi tidak sempurna,
hal tersebut ialah penggunaan warna serta ilustrasi gambar yang masih memiliki kualitas
rendah sehingga gambar menjadi pecah.

B.     Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna serta minimnya sumber
yang dimiliki oleh penulis, maka penulis akan selalu menerima kritik dan saran yang
membangun untuk menjadikan critical buku ini lebih baik. Untuk saran bisa berisi kritik atau
saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari pembahasan
critical buku yang telah di jelaskan.
DAFTAR PUSTAKA
[21.49, 14/9/2021] Nurmala: Sumantri, Mulyani. 2014. PerkembanganPeserta
Didik.
Tangerang: UT.
Santrock. 2009. Life Span. Terjemahan. Jakarta: Erlangga. Jilid I dan II.
George Morrison. 2012. Dasar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Jakarta: Indeks.
Djiwandono, Sri Esti. 2006. Psikologi Pendidikan. Grasindo, Jakarta.
Sunarto. 1994. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Dikti. Suprapto, Lusi. 2017. 2015.
2019. Dokumentasi Pribadi.
RutgersWPF. 2012.Pedoman Guru Modul Pendidikan Kesehatan Seksual dan Reproduksi
Remaja. Jakarta: Rutgers Word Populations Foundation.
[22.05, 14/9/2021] Nurmala: Djiwandono, Sri Esti. 2006. Psikologi Pendidikan. Grasindo,
Jakarta.
[22.05, 14/9/2021] Nurmala: George Morrison. 2012. Dasar Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD). Jakarta: Indeks.
Gunarsa, Singgih. 2004. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. BPK G.M., Jakarta.
Mulyani, Sumantri. 2014. Perkembangan peserta Didik. Tangerang: UT.
Musfiroh. 2011. Pengembangan Kecerdasan Majemuk. Tangerang: UT.
Melillo, Robert. 2010. Disconnected Kids. USA: A Perige Book. Santrock. 2005. Life Span.
Jakarta: Erlangga. Jilid I dan II.
Yusuf. 2011. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Rosda.
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Azie_Taylor_Morton#/media/File%3A
Azie_Taylor_Morton.jpg
Mulyani, Sumantri. 2014. Perkembangan peserta Didik.Tangerang: UT. Santrock. 2014. Life
Span. Jakarta: Erlangga. Jilid I dan II.
George Morrison. 2012. Dasar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Jakarta: Indeks.
Djiwandono, Sri Esti. 2006. Psikologi Pendidikan. Grasindo, Jakarta. Gunarsa, Singgih.
2000. Psikologi Praktis, Anak, Remaja, dan Keluarga. BPK, Jakarta
Gunarsa, Singgih. 2004. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. BPK G.M., Jakarta.
Gea, dkk. 2003. Modul Character Building II. UBINUS, Jakarta Kompas. 2018. Kecanduan
Gawai Ancam Anak-anak. Jakarta: Kompas.
https://www.ethicsed.org/uploads/8/9/6/8/89681855/outline_of_head_h eart_hand.pdf
https://www.ethicsed.org/uploads/8/9/6/8/89681855/moral_discipline.p df

Anda mungkin juga menyukai