Anda di halaman 1dari 12

CRITICAL JURNAL REVIEW

MK. KEPEMIMPINAN

SKOR NILAI :

KEPEMIMPINAN
( KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH BERBASIS RELIGI &
HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, BUDAYA SEKOLAH,
MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP PROFESIONALISME GURU)

DISUSUN OLEH :

NAMA MAHASISWA : INDRI Y.SIMANGUNSONG


NIM : 3192422011
DOSEN PENGAMPU : Drs.Payerli Pasaribu M.Si
MATA KULIAH : KEPEMIMPINAN

PROGRAM STUDI S1
PRODI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI
FAKUTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
OKTOBER 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkah dan
karunia-Nya penulis berhasil menyelesaikan tugas laporan Critical Jurnal Review ini untuk
memenuhi tugas mata kuliah kepemimpinan. Semoga laporan ini dapat memenuhi target
penilaian yang sudah ditentukan sebelumnya dan semoga laporan ini dapat memberi manfaat
untuk kita semua yang membacanya sebagai salah satu sarana pembelajaran.

Dalam kesempatan ini pula, penulis mengucapkan banyak  terimakasih kepada semua
pihak yang telah ikut serta atas sumbangan Pemikiran dan Pengalaman dalam Penulisan
Makalah ini. Secara khusus ucapan terima kasih ini ditujukan kepada bapak Arif Wahyudi, S.H,
M.H, sebagai dosen Mata kuliah Kepemimpinan, yang Telah Membimbing Penulis hingga
Makalah ini dapat diselesaikan.

Penulis berharap agar sekiranya Makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya,
terutama dapat bermanfaat sebagai sarana pembelajaran dalam proses Perkuliahaan pada
mata kuliah kepemimpinan.

Akhir kata Penulis  Menyadari bahwa Makalah ini belum sempurna sehingga
Kritik dan Saran dari Pembaca yang Positif dan dapat Membangun sangat Penulis
perlukan guna menyempurnakan Makalah ini. Semoga Makalah ini dapat digunakan
sebagaimana mestinya.

                                                                                         

Medan, Oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Rasionalisasi Pentingnya CJR..........................................................................................
1.2 Tujuan Penulisan CJR.........................................................................................................
1.3 Manfaat CJR............................................................................................................................
1.4 Identitas jurnal......................................................................................................................
BAB II RINGKASAN ISI JURNAL
1.1 Ringkasan (pembahasan)………………………………………………………………………...
BAB III KELEBIHAN DAN KELEMAHAN
1.1 Kelebihan dan kelemahan……………………………………………………………………..

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan...............................................................................................................................
4.2 saran............................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CJR


Dalam menyusun laporan CJR dapat menguji kemampuan kita dalam
meringkas isi Jurnal yang telah dibaca serta menganalisa sebuah jurnal untuk proses
pemahamam materi pembelajaran. Selain hal-hal tadi, dalam tugas CJR kita juga dilatih
untuk bisa memberikan penilaian kita terhadap suatu Jurnal serta meningkatkan analisis
kita dalam memberikan sebuah kritikan pada suatu jurnal dan mengajarkan kita untuk
berpikir kritis.
Seringkali kita bingung memilih referensi yang dijadikan sebagai objek kajian
dalam proses pembelajaran maupun proses pemahaman sebuah materi, terkadang jika kita
hanya membaca sekilas karean itu kita tidak terkadang tidak dapat menyimpulkan secara
mendetail isi jurnal yang telah kita baca oleh karena itu sumber atau jurnal yang kit abaca
hasilnya adalah kita akan kurang memahami secara mendetail dari segi materi apapun.
Oleh karena itu, saya memyusun laporan CJR ini untuk sebagai bahan acuan dalam
pemilihan sebuka jurnal pembelajaran dan mempermudah para pembaca dalam
menentukan jurnal mana yang paling mudah untuk pemahaman sebuah materi, khususnya
dalam hal ini adalah dalam mata kuliah kepemimpinan.

1.2 Tujuan Penulisan CJR


Adapun tujuan utama dalam penulisan critical jurnal review adalah untuk
mengulas isi dan materi yang terdapat dari sebuah jurnal dan memahami materinya, dan
kita mencari dan mengetahui informasi yang ada pada jurnal tersebut. Dalam pembuatan
CJR kita juga dilatih untuk berpikir kritis mengenai materi dalam sebuah jurnal.

1.3 Manfaat CJR


1. Terpenuhnya tugas CJR pada mata kuliah kepemimpinan
2. Menambah Wawasan mahasiswa atau pun seorang pelajar dalam proses
pemahaman materi kepemimpinan.
3. Mempermudah pembaca dalam pemahaman isi jurnal karena telah disertai dengan
kelebihan dan kekurangan isi jurnal.
4. Melatih kita dalam merumuskan sebuah kesimpulan-kesimpulan atas jurnal yang
telah dibaca atau dianalisis .

1.4 Identitas jurnal


JURNAL UTAMA
1. Judul jurnal : KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH BERBASIS
RELIGI
2. Pengarang : ISTANTO
3. Tahun terbit : 2014
4. Alamat situs:http://eprints.ums.ac.id/32454/17/ARTIKEL%20PUBLIKASI.pdf
5. Jumlah halaman : 15 halaman
JURNAL PEMBANDING
1.Judul Jurnal : EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH MODEL
GRID DI SMA NEGERI 5 MEDAN
2.Pengarang : Agusman Zebua,Rafuddin Silaban,Tasraida dan Ali Ibrahim Akbar
3.Tahun Terbit : 2007
4.Alamat situs: https://digilib.unimed.ac.id
5.Jumlah halaman : 14 Halaman
BAB II
PEMBAHASAN

A.RINGKASAN
A.1 Ringkasan Jurnal Utama

Sekolah adalah lembaga yang bersifat kompleks dan unik. Bersifat kompleks karena
sekolah sebagai organisasi didalamnya terdapat berbagai dimensi yang satu sama lain saling
berkaitan dan saling menentukan. Ciri-ciri yang menempatkan sekolah memiliki karakter
tersendiri, dimana terjadi proses belajar mengajar, Studi keberhasilan Kepala sekolah
menunjukkan bahwa Kepala sekolah adalah seseorang yang menentukan titik pusat dan irama
suatu sekolah. Berapa diantara Kepala sekolah dilukiskan sebagai orang yang memiliki harapan
tinggi bagi para staf dan para siswa. Keberagamaan atau religiusitas dapat diwujudkan dalam
berbagai sisi kehidupan manusia. Aktivitas beragama tidak hanya terjadi ketika seseorang
melakukan perilaku ritual (beribadah), tetapi juga ketika melakukan aktivitas lain yang didorong
oleh kekuatan sepirituall. Karena itu, keberagamaan seseorang akan meliputi berbagai macam
sisi atau dimensi (Muhaimin, 2007: 293). Keberagamaan atau religiusitas, menurut Islam adalah
melaksanakan ajaran agama atau ber-Islam secara menyeluruh, seperti yang diperintahkan dalam
Q.S AlBaqarah: 208. Karena itu, setiap muslim, baik dalam berpikir, bersikap maupun bertindak
sesuai dengan perintah ajaran Islam (Nizar, 2008: 136). Tingkat keagamaan seseorang tidak
sama ini merupakan pangkal dan pusat dari aktivitas-aktivitas keagamaan, mulai dari individu
sampai pada suatu komunitas. Dari situ muncullah sistem kepercayaan. Manusia religius adalah
manusia yang struktur mental keseluruhannya secara tetap diarahkan kepada pencipta nilai
mutlak, memuaskan dan tertinggi yaitu Tuhan.
Adapun tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mendeskripsikan ciri-ciri gaya kepemimpinan
Kepala sekolah di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta. (2) Untuk mendeskripsikan ciri-ciri praktek
kepemimpinan Kepala sekolah berbasis Religi di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta. Manfaat yang dapat
diambil dari penelitian ini adalah secara Teoritis, penelitian ini dapat dijadikan kajian dan acuan untuk
pembentukkan pola kepemimpinan Kepala sekolah berbasis religi. proses pengkajian secara mendalam
akan terus berlangsung dan memperoleh hasil yang maksimal. Secara Praktis, dapat bermanfaat bagi
masyarakat umum, sehingga mampu menumbuhkan kepedulian terhadap pendidikan pada umumnya.
Untuk lembaga pendidikan dan pengambil kebijakan dapat dijadikan kajian dan pertimbangan dalam
menentukan arah serta pola pengelolaan sekolah.

B.PEMBAHASAN

1.Ciri-Ciri Gaya Kepemimpinan Kepala sekolah Di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta

Gaya kepempimpinan Kepala sekolah SMP Muhammadiyah 1 Surakarta dilakukan oleh


Kepala sekolah dalam upaya menanamkan pengaruh kepada semua warga sekolah untuk
mendukung setiap kebijakannya. Gaya kepemimpinan dari seorang pemimpin umumnya
dipengaruhi oleh sifat-sifat pemimpin itu sendiri. Dimana sifat-sifat tersebut dapat terlihat
melalui kepribadian sehari-harinya. Dalam menjalankan tugasnya Kepala sekolah SMP
Muhammadiyah 1 Surakarta lebih mengedepankan pemberian contoh, pembinaan dan
penanaman nilai-nilai ke-Islaman dan Kemuhammadiyahan, Ciri lain gaya kepemimpinan
Kepala sekolah adalah melakukan kegiatan sholat berjama’ah terutama untuk sholat dhuhur dan
sholat jum’at, Kepala sekolah berusaha untuk selalu menjadi uswatun hasanah dan selalu
menjaga kompetensi kepribadian dan sosialnya, serta melakukan dakwah kepada masyarakat
sekitar dalam rangka ber amar ma’ruf nahimungkar. gaya kepemimpinan Kepala sekolah
mempunyai ciri religius dengan 5 (lima) dimensi yaitu: religious practice (the ritualistic
dimension), religious belief (the ideological dimension), religious knowledge (the intellectual
dimension), religious feeling (the experiental dimension), dan religious effect (the consequential
dimension), seperti yang dikemukakan oleh Glock dan Stark (dalam Poloutzian, F.R., 2006: 52).
Kepala sekolah cenderung untuk memberikan perhatian pada pemeliharaan tim dan memastikan
bahwa seluruh orang-orang mendapatkan kepuasan dalam setiap pekerjaannya. Cara yang
ditempuh dalam pembinaan menggunakan jalur keagamaan, dengan menenamkan nilai-nilai ke-
Islaman dan Kemuhammadiyahan. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian Mumford (2007),
yang menyatakan bahwa tolok ukur yang digunakan untuk seorang pemimpin adalah 4 (empat)
dimensi yaitu keahlian kognitif, keahlian interpersonal, keahlian bisnis, dan keahlian strategi.
Namun dalam penelitian ini untuk mengimplementasikan keahlian yang dimiliki oleh seorang

2. Ciri-Ciri Praktek Kepemimpinan Kepala Sekolah Berbasis Religi Di SMP


Muhammadiyah 1 Surakarta

membuat program remidi dan pengayaan, membuat buku soal, membuat agenda guru,
menyusun jadwal program upervise, melakukan sosialisasi ke guru, melaksanakan sosialisasi
keseluruhan, menindaklanjuti temuan upervise dengan pembinaan personal/ kelompok, Aktivitas
Kepala sekolah dalam membina guru dilakukan dengan upervise, dan melakukan diskusi untuk
perbaikan baik secara personal/kelompok, Mulyasa (2006: 98), yang menyatakan bahwa salah
satu peran Kepala sekolaha adalah sebagai supervisor, dimana kegiatan upervise dilakukan
dalam rangka mewujudkan tujuannya adalah kegiatan pembelajaran, sehingga seluruh aktivitas
organisasi sekolah bermuara pada pencapaian efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Selain telah
melaksanakan peran sebagai supervisor, Kepala sekolah dalam praktiknya melakukan pembagian
personal seperti fungsi dan membagikan rincian tugas merupakan merupakan hal yang dilakukan
Kepala sekolah dalam memimpin guru, staf, dan siswa. Kepala sekolah melakukan proses
merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan usaha anggota-anggota
organisasi serta pendayagunaan seluruh sumber daya organisasi dalam rangka mencapai tujuan
yang telah ditetapkan (Wahjosumidjo, 2010: 94). Kepala sekolah menginginkan perubahan yang
nyata, hal ini sesuai dengan peran Kepala sekolah sebagai upervise, dan dengan memberikan
memberikan motivasi kepada guru, staf, dan siswa melalui pembinaan rutin, rapat dinas,
Berdasarkan uraian di atas, dapat dijelaskan bahwa dalam praktik kepempinan Kepala sekolah
SMP Muhammadiyah 1 Surakarta, Kepala sekolah telah melaksanakan perannya sebagai upervis,
manajer, administrator, supervisor, leader, innovator, dan motivator (EMASLIM), Kepala
sekolah telah menyusun perencanaan kegiatan yang strategis untuk melakukan pembinaan
terhadap guru. Untuk mengembangkan profesionalisme guru Kepala sekolah memiliki sebuah
agenda yang membahas tentang persiapan guru.
Hasil penelitian ini, adalah sama-sama menyimpulkan bahwa dalam upaya meningkatkan
uperviseal guru, Kepala sekolah menyusun rencana kegiatan yang strategis, yang dipraktikkan
dalam kegiatan pembinaan terhadap guru. Namun dalam penelitian Patterson (2008), pembinaan
terhadap guru terfokus pada kegiatan melalui upervise klinis, sedangkan dalam penelitian ini
pembinaan terhadap guru, meliputi pembinaan profesionalisme guru secara keseluruhan
C.KESIMPULAN
Dalam hal ini dapat kita lihat bahwa kita akan dapat mengetahui Gaya kepemimpinan Kepala
sekolah di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta dilakukan dengan upaya memberikan motivasi,
memberi contoh, membagi tugas sesuai bidangnya, melakukan supervisi,dan dalam hal ini dapat
kita lihat bahwa ditanamkan juga kepada guru-guru yang ada agar sekiranya selalu mendukung
dan mengormati sekaligus menginplementasiikan kebijakan-kebijakan yang telah dibuat atau
diputuskan pihak sekolah.
Pembinaan atau pengajran sangat perlu kepada staf pengajar yang ada di dalam sekolah tersebut
agar menumbuhkan nilai-nilai keagamaan yang sangat penting untuk sekolah tersebut. Hubungan
sekolah dengan masyarakat juga sangat perlu dijaga untuk mencegah terjadinya hal-hal yang
tidak diinginkan oleh pihak sekolah, Praktik kepemimpinan Kepala sekolah berbasis religi yang
diterapkan oleh kepala sekolah adalah dengan memberikan bimbingan cara mengajar yang benar,
mempersiapkan RPP yang dibuat sendiri, Gaya pembinaan yang dilakukan oleh Kepala sekolah
dengan memberikan pengarahan, pemberian contoh, dan penanaman nilai-nilai ke-Islaman dan
Kemuhammadiyahan untuk dipertahankan.

A.2 Ringkasan Jurnal Pembanding


1.PENDAHULUAN
Sekolah sebagai suatu organisasi memerlukan seorang yang mampu menggerakkan seluruh
elemen sekolah untuk mencapai tujuan sekolah pencapaian tujuan tersebut dapat dilakukan
dengan menerapkan pola-pola kepemimpinan yang sudah ada.Namun tidak semua kepala
sekolah mampu menerapkan model-model kepemimpinan.Untuk meneliti gaya kepemimpinan
terutama kepemimpinan kepala sekolah,ada banyak variabel yang diperhatikan,sehingga perlu
pembatasan masalah yang dikaji dan analisis.Sehubungan dengan hal itu,ruang lingkup tulisan
ini dibatasi hanya pada gaya kepemimpinan ole Robert R. Blake dan Jane s.Moutun dan
implementasi pada kepemimpinan kepala sekolah.Secara operasional permasalahan dirumuskan :
Apakah kepemimpinan(Model Grid) Kepala sekolahSMA Negeri 5 Medan Berhubungan dengan
orientasi tugas dan Orang?
2.KAJIAN TEORI
a)Kepemimpinan Grid
Manejerial Grid menjelaskan bahwa manejer berhubungan dengan dua hal yaitu produksi dan
orang dimana selanjutnya manajerial grid menekankan bagaimana manajer memikirkan produksi
dan hubungan kerja dengan manusia lainnya
b)Kepemimpinan berorientasi orang(Humanitas)
ialah gaya kepemimpinan yang Memberikan motivasi,mendukung dan membantu bawahan
untuk meningkatkan karir mereka,Melibatkan bawahan dalam pengambilan
keputusan,menunjukkan kepercayaan dan rasa percaya serta bertindak ramah,selalu memberikan
informasi kepada bawahan,Cenderung Menggunakan pengontrolan secara penuh
kekeluargaan,hubungan kerja sma yang menghormati
c)Kepemimpinan Berorientasi Tugas/Produksi
Gaya kepemimpinan yang berorientasi kepada tugas atau produksi yang memberikan petunjuk-
petunjuk kepada bawahan,meyakinkan bawahan bahwa tugas harus selalu dilaksanakan sesuai
dengan keinginan pimpinan dan menekankan kepada pelaksanaan tugas
d)Efektivitas kepemimpinan
Ukuran yang banyak digunakan untuk mengatur efektivitas kepemimpinan menurut Yulk adalah
seberapa jauh unit organisasi pemimpin berhasil pencapaian sasarannya
3.METODOLOGI PENELITIAN
Pengumpulan data yang dilakukan peneliti selama seminggu.Instrumen yang digunakan berupa
angket yang berisi pertanyaan yang langsung dijawab dan diisi oleh guru-guru SMA Negeri 5
Medan
D.PEMBAHASAN
Data yang diperoleh ada dua berupa orientasi pada orang(humanitas) dan orientasi pada
tugas.Kuesioner disebarkan di SMA 5 MEDAN dengan responden 27 orang dengan perincian
laki-laki 8 orang,perempuan 19 orang,Golongan II,1 orang Gol III,11 Orang dan Gol IV,15
Orang.
Dari Hasil deskripsi data dikemukakan bahwa kepala sekolah selalu membina dan memelihara
hubungan-hubungan yang baik dengan guru-guru dan pegawai dalam rangka pencapaian tujuan
Dan Kepala sekolah SMA 5 Medan juga memberikan perhatian yang tinggi terhadap
pelaksanaan tugas-tugas dalam rangka pencapaian tujuan bersama
E.KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan yaitu hasil perolehan skor terhadap gaya
kepemimpinan kepala sekolah yang berorientasi pada hubungan orang(Humanitas) cukup tinggi
sedangkan gaya kepemimpinan kepala sekolah yang berhubungan pada tugas atau produksi juga
cukup tinggi.Hasil Analisis menunjukkan bahwa efektivitas kepemimpinan kepala sekolah
berhubungan dengan orientasi pada orang(Humanitas) dan orientasi pada tugas yang sangat
signifikan(positif).Berdasarkan Hasil analisis data,gaya kepemimpinan kepala sekolah SMA 5
Medan berada pada gaya 9,9(team style).Gaya ini ditandai dengan perhatian yang sangat tinggi
terhadap tugas dan manusia.Kepala sekolah SMA 5 Medan sangat menghargai keputusan yang
logis dan kreatif sebagi hasil dan pengertian dan kesepakatan guru-guru.

BAB III
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN JURNAL

A.Kelebihan
Kelebihan Pada jurnal pertama adalah mmenggunakan kalimat yang singkat, padat
dan jelas dan menggunakan bahasa yang menarik dan kalimatnya mudah dipahami, juga
kajian konsep kata dan kalimat yang disajikan mudah untuk di pahami dan dimengerti oleh
pembaca. Ia menjelaskan materi tidak berbelit-belit dan tidak membuat pembaca pusing
untuk membaca serta mempelajarinya.
Kemudian,pada jurnal kedua memliki judul jurnal yang menarik yang membuat
sipembaca merasa tertarik untuk membaca jurnal ini,Jurnal ini juga menjelaskan secara
detail sesuai dengan judul jurnal tersebut,jurnal ini pula memaparkan pendahuluan,yaitu
alasan mengapa melakukan penelitian ini,terdpat pula kajian teori,metode penelitian ,dan
hasil penelitian yang sesuai dengan kaidah peulisan jurnal yang baik.Kaliamat yang
terdapat dalam jurnal ini mudah dipahami karena menggunakan bahasa yang sederhana
B.Kelemahan
Pada dasarnya kedua jurnal ini hampir tidak memiliki kekurangan, namun
pada beberapa bagian materi yang terdapat didalam bahasan menggunakan bahasa yang
tinggi yang sulit untuk dimengerti mahasiswa mengingat mahasiswa merupakan permulaan
pada awal pembelajaran kepemimpinan. , ada penyusunan kata yang kurang enak dibaca
sehingga membuat pembaca harus mengulang kembali agar lebih mudah untuk
memahaminya Lalu pada jurnal kedua abstraknya hanya menggunakan satu bahasa saja
yaitu Bahasa Indonesia

BAB IV
PENUTUP
1 KESIMPULAN
Pembinaan atau pengajaran sangat perlu kepada staf pengajar yang ada di dalam sekolah tersebut
agar menumbuhkan nilai-nilai keagamaan yang sangat penting untuk sekolah tersebut. Hubungan
sekolah dengan masyarakat juga sangat perlu dijaga untuk mencegah terjadinya hal-hal yang
tidak diinginkan oleh pihak sekolah, Praktik kepemimpinan Kepala sekolah berbasis religi yang
diterapkan oleh kepala sekolah adalah dengan memberikan bimbingan cara mengajar yang benar,
mempersiapkan RPP yang dibuat sendiri, Gaya pembinaan yang dilakukan oleh Kepala sekolah
dengan memberikan pengarahan, pemberian contoh, dan penanaman nilai-nilai ke-Islaman dan
Kemuhammadiyahan untuk dipertahankan. Kepemimpinan berorientasi orang(Humanitas)
ialah gaya kepemimpinan yang Memberikan motivasi,mendukung dan membantu bawahan
untuk meningkatkan karir mereka,Melibatkan bawahan dalam pengambilan
keputusan,menunjukkan kepercayaan dan rasa percaya serta bertindak ramah,selalu memberikan
informasi kepada bawahan,Cenderung Menggunakan pengontrolan secara penuh
kekeluargaan,hubungan kerja sma yang menghormati sedangkan Kepemimpinan Berorientasi
Tugas/Produksi Gaya kepemimpinan yang berorientasi kepada tugas atau produksi yang
memberikan petunjuk-petunjuk kepada bawahan,meyakinkan bawahan bahwa tugas harus selalu
dilaksanakan sesuai dengan keinginan pimpinan dan menekankan kepada pelaksanaan tugas

2. SARAN
Saran saya sebagai mahasiswa yang telah mengerjakan critical jurnal review yaitu
saya menyarankan agar kepemimpinan dipelajari dan dipahami semua lapisan baik guru,
orang tua maupun masyarakat sehingga meningkatkan pemahaman. Dan pada penggunaan
kata yang terlalu berbelit-belit agar lebih di fokuskan saja agar maksud yang ingin
disampaikan itu singkat, padat, namun jelas sasarannya.
Selain itu, juga disarankan agar adanya revisi-revisi baru buku setiap tahunnya dan
sebaiknya kita harus banyak membaca bukan hanya satu sumber referensi saja tapi harus lebih
dari satu karena semakin banyak kita membaca akan semakin meningkatkan pemah
aman dan wawasan kita.

DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.ums.ac.id/32454/17/ARTIKEL%20PUBLIKASI.pdf
https://digilib.unimed.ac.id

Anda mungkin juga menyukai