Anda di halaman 1dari 51

Mayoritas padatan yang memiliki kemurnian

dan komposisi yang seragam dapat


dikategorikan sebagai padatan molekuler
(molecular solid), logam, senyawa kovalen
yang memiliki susunan atom yang tak terbatas
dan struktur ionik.
Padatan molekuler terdiri dari molekul-molekul
yang saling terikat dengan ikatan Van der Walls
(mungkin juga ikatan hidrogen). Ketika
dimampatkan dalam bentuk padat (solid) atau
liquid (cairan) maka sering kali molekul-
molekulnya dianggap sebagai molekul-molekul
yang terpisah-pisah.
Padatan kovalen yang banyak dikenal ialah intan, grafit, belerang dan
fosfor.

Grafit dan intan sama-sama tersusun dari unsur yang sama dan ikatan
yang sama yaitu karbon dan ikatan kovalen. Namun intan dan grafit
mempunyai susunan atau struktur molekul yang berbeda. Adanya suatu
unsur yang memiliki lebih dari satu bentuk yang disebabkan oleh
perbedaan baik struktur molekul seperti O2 dengan O3 maupun
pengemasan molekul dalam zat padat merupakan fenomena yang disebut
alotropi. Bentuk-bentuk unsur tersebut disebut alotrop. Misalnya O2
adalah alotrop oksigen dan O3 disebut alotrop lain dari oksigen. Intan
merupakan alotrop dari karbon, dan grafit merupakan alotrop lain dari
karbon.
Perbedaan intan dan grafit terletak pada pengemasan atom-
atomnya. Intan merupakan benda yang paling keras dan
banyak digunakan sebagai mata bor pada industri
pengeboran minyak. Sedangkan grafıt bersifat lunak
digunakan sebagai isi pensil. Atom karbon di dalam intan
tersusun dengan pola tetrahedral dengan hibridisasi sp3 dan
tiap sisi diisi oleh karbon menghasilkan jaringan karbon
raksasa berpola tiga dimensi sepcrti Gambar 1.1
Gambar 1.1 Susunan atom karbon yang berpola tetrahedral dalam
struktur molekul intan

Susunan ini sangat berbeda dibandingkan dengan susunan atom grafit. Atom karbon tersusun
dengan hibridisasi sp dan terdapat ikatan karena adanya ikatan rangkap dua. Grafit tersusun dari
cincin-cincin heksagonal yang saling berhubungan dalam bidang datar, seolah-olah hanya dua
dimensi dan mirip dengan kasa ayam. Tiap atom karbon pada lapiran berikutnya berada tepat di atas
atom karbon lapisan di bawahnya. Struktur ini dapat dilukiskan dalam Gambar di bawah..
Selain model susunan atom karbon tersebut, saat ini telah dikenal pola susunan atom karbon dalam senyawa
sintetik baru yang disebut senyawa fullerene dan karbon nanotube seperti Gambar 1.3.

Susunan karbon dalam senyawa fullerene menyerupai pula bola kaki melingkar bulat terdiri jaringan karbon
gabungan antara segi enam dan segilima. Selain keindahan bentuknya, saat ini telah dipelajari secara
intensif kegunaan atau manfaat bagi teknologi.

Susunan karbon berbentuk tabung dikenal dengan nama karbon nanotube. Celah tabung ini berukuran 1nm

atau 𝟏𝟎−𝟗m sehingga merupakan material baru dalam konsep pengembangan nanoteknologi.

Seperti juga fullerene, karbon nanotube terbentuk dari jaringan karbon dengan sususan segienam.

Gambar 1.3 (a) Struktur C-60 fullerene dan (b) karbon nanotube
Selain karbon, padatan lain yang juga

mempunyai alotropi ialah belerang dan

fosfor. Belerang padatan terdiri dari dua

bentuk krital yaitu orthorombik yang


Sulfur Sulfur struktur
mempunyai titik leleh 960C dan monoklinik
(orthorombik) (monoklinik) lingkaran
yang berbentukjarum (meleleh pada 1190C).

Kedua kristal ini memilki susunan belerang

S8 dalam bentuk cincin seperti mahkota

terlipat (Gambar di samping).


Sulfur Plastik
Fosfor padatan berbentuk seperti lilin dan disebut

fosfor putih. Molekul ini memiliki struktur P4

(Gambar 1.5 (a) dan sangat reaktif terutama

terhadap oksigen sehingga terbakar jika

bersentuhan dengan udara. Alotrop fosfor yang lain


(a) (b)
dikenal sebagai fosfor merah. Struktumya belum
Fosfor Putih, P4 Fosfor Merah
diketahui dengan pasti namun diperkirakan seperti
Gambar 1.5. Perbedaan struktur alotropi fosfor
Gambar 1.5 (b). Selain itu alotrop ketiga yaitu

fosfor hitam yang terbentuk bila fosfor putih

dipanaskan pada tekanan yang sangat tinggi dan

diduga struktumya mirip seperti grafit.


Material zat padat dapat diklasifikasikan berdasarkan keteraturan,
di mana atom atau ion tersusun secara teratur antara atom yang
satu dengan yang lainnya (atau disebut kristal) seperti intan.
Sebuah material kristalin merupakan suatu kondisi di mana atom
terletak dalam susunan yang berulang dalam jarak atomik yang
besar; oleh karena itu, muncul urutan yang panjang. Seperti pada
saat terjadi proses pemadatan (solidifikasi), atom-atom akan
menempatkan diri mereka sendiri ke dalam pengulangan pola tiga
dimensi di mana masing-masing atom terikat dengan atom
tetangga yang letaknya sangat dekat.
Semua logam, beberapa jenis keramik, dan polimer tertentu
membentuk kristal di bawah kondisi pemadatan normal. Untuk
material yang tidak bersifat kristalin, rantai pengulangan ini
tidak muncul dalam jarak yang panjang; material ini disebut
nonkristalin atau amorf (contohnya kaca).

Sebagai contoh dalam Gambar 1.1 diperlihatkan bentuk kristal


dan bentuk amorf dari material SiO2.
Gambar 1.1 Material silicon oksida dalam bentuk kristal dan amorf
Susunan atomik dalam kristal zat padat
kelompok atom membentuk sebuah pola
pengulangan. Oleh karena itu, dalam
menggambarkan struktur kristal, terkadang lebih
mudah untuk membagi struktur tersebut ke dalam
entitas pengulangan kecil yang disebut sebagai
unit sel.
Unit sel (sel satuan) merupakan pola berulang dalam
tiga dimensi dan membentuk kisi suatu kristal. Unit
sel digambarkan sebagai volume terkecil suatu zat
padat (Gambar 1.2). Semua sel satuan di dalam suatu
kristal bersifat identik, jika kita membahas salah
satunya berarti kita telah mendeskripsikan semuanya
sehingga mempermudah proses analisis, Dalam
Gambar 1.2 ditampilkan beberapa bentuk unit sel
yang lazim ditemui dalam sebuah padatan.

Sebuah kristal ideal tersusun: dari pengulangan dari


struktur-struktur identik yang tidak berhingga. Pada
kristal yang sangat sederhana satuan penyusunnya
adalah atom tunggal seperti pada tembaga, perak,
emas, besi, aluminium, dan logam-logam alkali.
Namun, dalam bentuk kristal dapat meliputi banyak
atom dan molekul.
Semua struktur kristal dapat dijelaskan dalam istilah kişi (lattice)

yang dihadapi sebagai kumpulan atom berada pada tiap titik kişi.

Kumpulan atom ini disebut basis; dan ketika berulang dalam ruang

menjadi sebuah kristal sehingga kişi dapat didefinisikan sebagai

sebuah susunan titik-titik yang teratur dan periodik di dalam ruang.

Pada setiap titik kişi, baris atom-atom setiap basis adalah identik

dalam komposisinya, susunannya serta orientasinya sehingga basis

dapat didefinısikan sebagai sekumpulan atom dengan jumlah atom

dalam sebuah basis dapat bernilai satu atom atau lebih.


Unit sel (sel satuan) merupakan pola berulang dalam tiga

dimensi dan membentuk kisi suatu kristal. Unit sel digambarkan

sebagai volume terkecil suatu zat padat (Gambar 1.2).

Semua sel satuan di dalam suatu kristal bersifat identik, jika kita

membahas salah satunya berarti kita telah mendeskripsikan

semuanya sehingga mempermudah proses analisis.

Dalam Gambar 1.2 ditampilkan beberapa bentuk unit sel yang

lazim ditemui dalam sebuah padatan.


(a)

a b c d

Gambar 3. Susunan atom dalam kisi krital kubik.

(a) Kubus primitif, (b) Kubik primitive yang bergabung dengan unit-unit sel lainnya sehingga atom-atom terbagi, (c)
kubus pusat badan atau body center cubic (bcc) serta (d) kubus pusat muka atau face centercubic, fcc.
BCC FCC PRI
Jumlah atom dalam sebuah unit sel atau satuan sel dapat
dihitung berdasarkan jumlah atom, molekül atau ion yang
berada di sudut, permukaan atau di tengah unit sel kristal. Jika
atom hanya ada pada sudut-sudut sel maka sebuah kotak
(kubus) terdapat 8 sudut. Susunan atom seperti ini disebut
primitive dan dilambangkan dengan P. Setiap atom pada setiap
sudut terbagi ke dengan delapan unit sel yang lain.
Bentuk lainnya ialah kubus pusat badan (body center cubic, bcc)

disimbulkan dengan I. Pada kişi kristal ini selain 8 atom pada

setiap sudut, terdapat pula satu atom di pusat. Atom yang berada

di tengah tidak terbagi dengan sel lainnya. Bentuk kişi

berikutnya ialah face center cubic (fcc) atau kubus berpusat

muka dimana terdapat 8 atom di setiap sudut dan satu atom pada

setiap bidang kubus dan atom tersebut terbagi dua. Jumlah atom

pada setiap sistem sel dapat ditabulasikan seperti Tabel 1.


Tabel 1
APF = Total volume atom dalam unit sel/ volume unit sel

Anda mungkin juga menyukai