Anda di halaman 1dari 7

RANGKUMAN DAN ANALISIS JURNAL ILMIAH

BIOTEKNOLOGI DARI SUDUT PANDANG ILMU KIMIA


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kimia Modern

Dosen Pengampu :

Dwi Indah Suryani, M.Pd.

Disusun Oleh :

KELOMPOK 7

1. Adilla Auliani (2281200005)


2. Winda Aulia (2281200026)
3. Rania Yuniati (2281200029)
4. Nurillah (2281200061)
5. Evolando Hiskia (1001220063)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2022
RANGKUMAN BIOTEKNOLOGI DARI SUDUT PANDANG ILMU KIMIA

A. Bioteknologi Secara Umum

Bioteknologi berasal dari istilah latin, yaitu Bio (hidup), teknos (teknologi =
penerapan), dan logos (ilmu). Maknanya bioteknologi adalah ilmu yang mempelajari
penerapan prinsip-prinsip bioteknologi. Ilmu-ilmu pendukung dalam bioteknologi
diantaranya adalah mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi sel, teknik kimia, dan
enzimologi. Saat ini, aplikasi bioteknologi tidak hanya pada mikroorganisme saja, namun
pada tumbuhan dan hewan. Terdapat 4 prinsip dasar bioteknologi, yaitu: Penggunaan agen
biologi, menggunakan metode tertentu, dihasilkannya suatu produk turunan, dan melibatkan
banyak disiplin ilmu.

Bioteknologi dibagi menjadi dua, yaitu bioteknologi konvensional dam bioteknologi


modern. Dalam hal ini bioteknologi secara modern tentu saja lebih rumit. Sedangkan untuk
yang konvensional dilakukan dengan peralatan dan metode yang sederhana. Perkembangan
terjadi setelah diketahui mikroorganisme melakukan fermentasi dalam menghasilkan suatu
produk yang merupakan prinsip dasar proses bioteknologi konvensional.

Adapun perbedaan dari keduanya adalah:

1. Bioteknologi Konvensional (Sederhana)


Bioteknologi Konvensional adalah bioteknologi yang memanfaatkan
organisme secara langsung untuk menghasilkan produk barang dan jasa yang
bermanfaat bagi manusia melalui proses fermentasi. Bioteknologi konvensional
biasanya dilakukan secara sederhana dan diproduksi tidak jumlah yang besar. Salah
satu contohnya adalah pada bidang pengobatan contoh bioteknologi tradisional di
bidang pengobatan, misalnya antibiotik penisilin yang digunakan untuk pengobatan,
diisolasi dari bakteri dan jamur, dan vaksin yang merupakan mikroorganisme yang
toksinnya telah dimatikan bermanfaat untuk meningkatkan imunitas.
2. Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern adalah bioteknologi yang memanfaatkan makhluk hidup
atau mikroorganisme secara tidak langsung, dan umumnya. Dalam bioteknologi
modern, orang berupaya untuk dapat menghasilkan produk dalam jumlah besar secara
efektif dan efisien, dengan menggunakan peralatan canggih. Dalam bioteknologi
modern selain menggunakan mikroorganisme juga dapat menggunakan bagianbagian
tubuh mikroorganisme, tumbuhan, dan hewan. Adapun contoh dari bioteknologi
modern adalah:
- Tanaman Transgenik
Tanaman transgenik adalah tanaman yang telah mengalami perubahan
susunan informasi genetik dalam tubuhnya. Tanaman transgenik ini
merupakan suatu alternatif agar tanaman tahan terhadap hama sehingga
hasil panen dapat melimpah. Bahkan, tanaman juga dapat direkayasa agar
mampu membunuh hama yang menyerang tumbuhan tersebut.

- Hewan Transgenik
Hewan transgenik merupakan bahan penelitian para ilmuwan untuk
menemukan jenis penyakit yang menyerang hewan tertentu dan cara
penanggulangannya. Perkembangan selanjutnya, penerapan teknologi
rekayasa genetik pada hewan bertujuan untuk menghasilkan hewan ternak
yang memproduksi susu dan daging yang berkualitas, ikan yang cepat
besar dan mengandung vitamin tertentu, dan sebagainya.

Bioteknologi modern mempunyai peranan penting dalam bidang kedokteran


sehingga semakin menonjol setelah adanya penelitian dan penerapan ilmiah.
Bioteknologi modern dibidang kedokteran hampir sama dengan di bioteknologi
konvensional tetapi hasilnya jauh lebih banyak dan lebih terjamin menggunakan
bioteknologi modern karena dibantu oleh alat-alat canggih lainnya misalnya
pembuatan antibodi monoklonal, vaksin, antibiotika, dan hormon.

Pemanfaatan mikroorganisme dalam bioteknologi antara lain mencakup bidang


pangan, obat-batan, pertanian, kesehatan dan pengelolaan lingkungan hidup. Tujuannya
bioteknologi intinya adalah untuk menghasilkan dan meningkatkan potensi makhluk hidup
dan dirancang untuk mempermudah memenuhi kebutuhan manusia.

B. BIOTEKNOLOGI DARI SUDUT PANDANG KIMIA


Dalam sudut pandang Ilmu Kimia Bioteknologi didefinisikan sebagai
penerapan ilmu hayati untuk sintesis kimia. Unit ini nantinya akan membahas
perannya yang semakin penting dalam produksi langsung bahan kimia khusus
melalui fermentasi, seperti asam sitrat, asam laktat, propana-1,3-diol dan beberapa
asam amino.
Kegunaan bioteknologi dalam ilmu kimia biasanya produksi biofuel (bioetanol
dan biodiesel), produksi bahan baku dasar seperti sintesis gas (karbon monoksida dan
hidrogen) dari biomassa dan produksi polimer biodegradable seperti poli
(hidroksialkanoat).
Industri bioteknologi dalam bidang kimia memiliki sejarah panjang di
Inggris. Selama tahun 1916, dalam Perang Dunia Pertama, bakteri Clostridium
acetobutylicum diberi makan dengan kentang tumbuk dan jagung (keduanya
mengandung pati) untuk menghasilkan campuran propanon (aseton), butanol dan
etanol (dikenal sebagai proses ABE). Propanon diminta untuk menghasilkan cordite
untuk amunisi. Pada suatu waktu ABE berada di urutan kedua setelah produksi etanol
sebagai proses fermentasi industri terbesar. Namun, kebangkitan industri petrokimia
di tahun
1950an menyediakan bahan baku yang jauh lebih murah untuk membuat bahan kimia,
sehingga industri ABE menjadi menurun di seluruh dunia.

C. PERANAN BIOTEKNOLOGI DARI SUDUT PANDANG KIMIA


 Dalam Bidang Industri
 Pada pembuatan Petrokimia. Petrokimia adalah sumber terbatas yang
akan menjadi lebih mahal karena minyak menjadi langka, dan
penggunaannya dikaitkan dengan pelepasan gas rumah kaca yang
menyebabkan pemanasan global. Memproduksi lebih banyak bahan
kimia menggunakan bioteknologi dapat mengurangi ketergantungan
kita pada gas alam dan minyak dan mengurangi dampak lingkungan
dari industri kimia. Beberapa bahan kimia, seperti asam 2-
hydroxypropane- 1,2,3-tricarboxylic (asam sitrat), telah bertahun-tahun
diproduksi secara rutin pada skala jutaan ton menggunakan
bioteknologi, karena jalur sintetis kimiawi rumit dan mahal.
 Pada industri tekstil. Dalam pembuatan poliester, polytrimethylene
terephthalate (PTT). PTT dibentuk oleh reaksi kondensasi antara PDO
dan asam benzena-1,4-dikarboksilat (sering disebut asam tereftalat).
Katalis yang paling umum digunakan untuk reaksi adalah titanium
alkoksilat seperti tetrabutil titinate (IV). Sering digunakan dalam
bentuk serat dalam tekstil, pakaian dan karpet, namun juga dapat
digunakan sebagai termoplastik di bagian mobil, sistem listrik dan
elektronik.

 Dalam Bidang Makanan


 Pada produksi asam sitrat. Penggunaan utama asam sitrat adalah di
industri makanan sebagai pemberi rasa asam dalam minuman ringan,
sebagai penyedap rasa dan sebagai pengawet. Asam sitrat juga
digunakan dengan natrium hidrogencarbonat dalam produk
effervescent, baik untuk konsumsi
Cara produksi utama pembuatan asam sitrat adalah dengan
menggunakan jamur Aspergillus niger, yang tumbuh dalam larutan
sukrosa atau glukosa. Asam sitrat yang dihasilkan diendapkan dengan
larutan kalsium hidroksida untuk membentuk kalsium sitrat. Garam ini
disaring dan asam diregenerasi dengan asam sulfat.

 Pada produksi asam laktat. Penggunaan penting Asam laktat adalah


pembuatan polimer biodegradable, poli (asam laktat), PLA.
Penggunaan utama lain dari asam laktat adalah pada makanan dan
minuman, sebagai pengawet (anti oksidan) dan untuk mengatur pH.
Asam laktat dapat diesterifikasi dengan etanol untuk membentuk etil 2-
hidroksipropanoat (etil laktat) yang merupakan pelarut yang tidak
beracun dan dapat terurai. Pelarut ester laktat menggantikan zat
beracun lebih banyak seperti halogenalkana sebagai pelarut dalam
tinta, cat, pembersih dan penghancur.
Asam laktat (asam 2-hidroksipropanoat) diproduksi dengan fermentasi
gula dari jagung (sirup jagung) dan gula tebu (tetes tebu) dengan
menggunakan bakteri lactobacillus
 Dalam Bidang Kecantikan
 Pembuatan Kosmetik, Menggunakan Propana-1,3-diol. Propane-1,3-
diol dibuat dari jagung (jagung). Jagung dimasak, lalu digiling untuk
melepaskan pati. Pati dihidrolisis untuk menghasilkan glukosa. Ini
diumpankan ke Escherichia coli yang dimodifikasi secara genetik,
yang memfermentasi glukosa.

 Dalam Bidang Obat – obatan


 Pembuatan Asam Amino. Asam amino mengandung gugus fungsi
amino dan karboksil. Rantai linier asam amino adalah blok bangunan
protein. Asam amino digunakan dalam tambahan makanan, pakan
ternak dan obat-obatan.
Asam amino diproduksi dari fermentasi gula dimana sejumlah kecil
senyawa yang mengandung nitrogen (misalnya amonia atau urea) telah
ditambahkan. Mutan Corynebacterium glutamicum atau E. coli yang
dimodifikasi secara genetik digunakan. Kedua asam yang dihasilkan
pada skala terbesar adalah asam L-glutamat dan L-lisin
 Pembuatan Asam L-Glutamat. Sekitar 1,7 juta ton asam L-glutamat
diproduksi oleh fermentasi per tahun, mayoritas diproduksi di Asia,
Proses fermentasi menggunakan bakteri Corynebacterium glutamicum
dengan 30 jam pada suhu dan tekanan yang dijaga tetap yaitu pada 32
derajat. Sebagian besar digunakan dalam bentuk garam, monosodium
glutamat (MSG) yang biasa digunakan sebagai penambah rasa,
terutama pada makanan olahan. Garam natrium digunakan bukan asam
karena ini adalah ion glutamat yang menghasilkan rasa dan garamnya
lebih mudah larut dalam air daripada asam induknya.
 Pembuatan L-Lysin. Produksi tahunan L-lysin sekitar 1 juta ton,
dengan produksi China 35%. Ini adalah asam amino esensial, yang
berarti bahwa kebanyakan vertebrata tidak dapat mensintesisnya.
Seringkali kekurangan pakan ternak sehingga penggunaan L-lysin
yang utama adalah pada pakan ternak.

Anda mungkin juga menyukai