wb
PENGANTAR STEREOKIMIA (KONFORMASI)
DISUSUN OLEH:
EKA AMMYTA PP
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Stereokimia adalah studi mengenai molekul molekul
dalam ruang tiga dimensi yakni bagaimana atom atom
dalam sebuah molekul ditata dalam ruangan satu relatif
terhadap yang lain. Sering sulit memahami molekul tiga
dimensi dari dalam suatu gambar, oleh karena itu dalam
makalah ini akan dibahas sub bab dari stereokimia yaitu
Konformasi Senyawa Rantai Terbuka (alifatik) yaitu yang
membahas pada senyawa rantai terbuka gugus gugus yang
terikat pada ikatan sigma akan dapat berotasi sehingga
atom atom dalam suatu molekul rantai terbuka akan
memiliki tak terhingga banyak posisi di dalam ruang relatif
satu terhadap yang lain. Dimana penataan dalam ruang
secara berlainan tersebut disebut konformasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. STEREOKIMIA
Stereokimia adalah susunan ruang dari atom dan gugus fungsi dalam
molekul umumnya, molekul organik dalam obyek tiga dimensi yang
merupakan hasil hibridisasi dan ikatan secara geometri dari atom dalam
molekul. Artinya bagaimana atom-atom dalam sebuah molekul diatur
dalam ruang satu terhadap ruang yang lainnya. Stereokimia berkaitan
dengan bagaimana penataan atom-atom dalam sebuah molekul dalam
ruang tiga dimensi.
Adapun tiga aspek yang mencakup dari stereokimia ini ialah :
Konformasi molekul: Berkaitan dengan bentuk molekul dan bagaimana
bentuk molekul itu diubah akibat adanya putaran bebas disepanjang
ikatan C-C tunggal.
Konfigurasi berkaitan dengan Kiralitas molekul: Bagaimana penataan
atom-atom disekitar atom karbon yang mengakibatkan terjadinya isomer..
Isomer Geometrik : Terjadi karena ketegaran (rigit) dalam molekul yang
mengakibatkan adanya isomer.
Ada beberapa pendapat mengenai stereokimia
menurut para ahli yaitu:
1. Jean Baptiste Biot (1774-1862)
Sejarah stereokimia dimulai sejak pada tahun 1815
ketika Biot melakukan eksperimen menggunakan “cahaya
terpolarisasi” lampu biasa terdiri dari cahaya bergetar.
Namun, ketika lampu biasa disaring sebuah cahaya tunggal
terpolarisasi diperoleh. Biot melewatkan sinar terpolarisasi
melalui berbagai larutan dan mencatat bahwa larutan
tertentu seperti gula dapat memutar cahaya terpolarisasi.
Dan juga menemukan tingkat rotasi adalah ukuran langsung
dari konsentrasi dari larutan.
2. Louis Pasteur (1822-1895)