Gambar 1.2. Bentuk orbital s dan p yang digunakan oleh elektron valensi karbon, inti
berada di pusat ketiga sumbu koordinat.
Gambar 1.3. Orbital molekul untuk menggambarkan pembentukan ikatan kovalen
diantara dua atom hidrogen.
Orbital Hibrit Sp3 Karbon
Dalam sebuah atom karbon 6 elektron tersusun seperti pada gambar 1.5
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam gambar 1.5. Skala energi di
sebelah kiri menyatakan energi elektron pada berbagai orbital semakin jauh elektron dari
inti, makin besar energi potensialx. Sebab diperlukan energi untuk memisahkan elektron
(bermuatan negatif) dan inti (bermuatan positif ). Orbital 2f memiliki energi sedikit lebih
rendah daripada ketiga orbital 2p, yang energinya setara. Dua elektron dengan energi
tertinggi terletak pada orbital 2p yang berbeda, bukannya pada orbital yang sama, sebab
ini akan menjaga elektron tetap berjauhan dan dengan demikian mengurangi gaya tolak
di antara partikel-partikel yang bermuatan sejenis. Satu orbital p bermuatan kosong.
• Satu jalan keluar, yang diberikan
pada gambar 1.6 ialah dengan
mencabut atau menggabungkan
empat orbital atom dari kulit valensi
untuk membentuk empat orbital
hibrid yang identik. Masing-masing
mengandung satu elektron valensi.
Dalam model ini orbital hibrid
disebut orbital hibrid sp2 sebab
masing-masing memiliki satu
bagian sifat dan tiga bagian sifat p.
seperti diperlihatkan pada gambar
1.6. setiap orbital sp3 mempunyai
energi yang sama : sedikit lebih
rendah daripada orbital 2p tetapi
lebih tinggi dari pada orbital 2r.
Bentuk orbital sp3 menyerupai
bentuk orbital p kecuali bahwa
cuping ini berat sebelah.
• Elektron cenderung dapat ditemukan
pada cuping yang menjorok lebih • Orbital hibrid dapat
panjang dari inti. Seperti ditunjukan membentuk ikatan
pada gambar 1.7. keempat orbital
hibrid sp3 dari satu atom karbon sigma melalui tumpang-
mengarah kesudut-sudut tetrahedron tindih dengan orbital
beraturan yang juga ditujukan pada
gambar 1.7 geometri tertentu ini hibrid yang lain atau
meletakkan satu orbital sejauh- dengan orbital atom
jauhnya dari tiga orbital lainnya dan
dengan demikian dapat yang tak terhibridisasi.
meminimumkan tolakan bila
orbitalnya di penuhi dengan pasangan
elektron. Sudut di atara dua dari
keempat ikatan yang terbentuk dari
orbital sp3 kira-kira 109,5 derajat,
yakni sudut yang dibuat oleh garis-
garis yang ditarik dari pusat kepojok-
pojok tetrahedron beratuan.
bidang yang tegak lurus memotong bidang yang serupa yang terbentuk oleh pusat dan
dua pojok lainnya. Misalnya, pada metana, setiap dua hidrogen dan karbon membentuk
satu bidang tegak lurus memotong bidang yang dibentuk oleh karbon dan dua hidrogen
lainnya.
Geometri karbo dengan empat ikatan tunggal, seperti dalam metana, dapat
dinyatakan sebagai
Garis padat terletak pada bidang kertas, pasak bergaris mengarah ke belakang
bidang kertas, dan pasak padat mengarah ke luar bidang kertas menuju ke Anda.
Struktur yang digambarkan dengan cara ini kadang-kadang dinamakan struktur 3D
(artiannya tiga-dimensi).
Struktur dapat digolongkan baik berdasarkan kerangka karbon (kadang-kadang
disebut kerangka karbon) dan berdasarkan gugus yang melekat pada kerangka tersebut.
Penggolongan Menurut Kerangka Molekul
Tiga golongan utama kerangka molekul untuk struktur organik ialah senyawa asiklik,
karbosiklik, dan heterosiklik.
a. Senyawa Asiklik
Asiklik berarti tidak siklik (tidak melingkar). Molekul organik asiklik memiliki
rantai atom karbon tetapi tidak mempunyai cincin. Rantai ini mungkin tidak
bercabang atau bercabang.
Pentana merupakan contoh senyawa asiklik dengan rantai karbon tak bercabang,
sedangkan isopentana dan neopentana juga asiklik tetapi kerangka karbonnya
bercabang. Gambar 1.11 menunjukkan struktur beberapa senyawa asiklik yang
terdapat di alam.
b. Senyawa Karbosiklik
Senyawa karbosiklik mengandung cincin dari sejumlah atom karbon,
cincin karbosiklik terkecil yang mungkin memiliki tiga atom karbon, tetapi
cincin karbon dapat terbentuk dengan berbagai ukuran dan bentuk. Cincin
ini dapat dilekati oleh rantai atom karbon dan dapat mengandung ikatan
majemuk. Banyak senyawa dengan lebih dari satu cincin karbosiklik yang
terdapat di alam.cincin beranggota lima dan enam adalah yang paling
sering dijumpai, tetapi cincin yang lebih kecil dan lebih besar juga
ditemukan.
c. Senyawa Heterosiklik
Senyawa heterosiklik merupakan golongan kerangka molekul ketiga dan
yang terbesar untuk senyawa organik. Dalam senyawa heterosiklik,
sekurang-kurangnya satu atomdi dalam cincin harus merupakan suatu
heteroatoam,yaitu atom yang bukan karbon. Heteroatoam yang paling
sering dijumpai ialah oksigen, nitrogen dan sulfur, tetapi heterosiklik
dengan unsur lain juga dikenal. Cincin heterosiklik terdapat dalam
berbagai ukuran, dapat mengandung ikatan majemuk, dapat dilekati oleh
rantai karbon atau cincin; pendeknya dapat menunjukkan beragam struktur.
Penggolongan Menurut Gugus Fungsi