Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

GLIKOSIDA BERDASARKAN STRUKTUR AGLIKON

NAMA : ALYA KARIM

NIM : D1B122140

KELAS : C

MATA KULIAH : FARMAKOGNOSI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MEGAREZKY

MAKASSAR

2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Farmakognosi adalah pengetahuan tentang obat, khususnya dari nabati,
hawani dan mineral. Farmakognosi berasal dari dua kata Yunani yaitu
Farmako yang berarti obat dan Gnosis yang berarti ilmu atau pengetahuan.
Farmakognosi merupakan cabang farmasi yang memiliki peranan penting
dalam perkembangan dunia farmasi. Farmakognosi juga merupakan salah satu
mata pelajaran farmasian yang sangat erat hubungannya dengan ilmu-ilmu
lain misalnya biologi-zoologi, kimia, galenika. Farmakognosi mulai
berkembang pesat setelah pertengahan abad ke 19 dan masih terbatas pada
uraian makroskopis dan mikroskopis, yang sampai dewasa ini
perkembangannya sudah sampai ke usaha-usaha isolasi, identifikasi dan juga
teknik-teknik kromatografi untuk tujuan analisa kuantitatif (Nurwidayati et al.,
2016)
Glikosida adalah suatu molekul di mana gula terikat pada tan gula melalui
ikatan glikosida. Glikosida memegang peranan penting dalam organisma
hidup. Banyak tumbuhan menyimpan bahan kimia dalam bentuk glikosida
tidak aktif. Bahan ini dapat diaktifkan melalui hidrolisis dengan bantuan
enzim. Pada proses tersebut, bagian gula lepas dari bagian tan gula. Dengan
cara itu, bahan kimia yang telah terpisah tersebut dapat digunakan. Banyak
glikosida tumbuhan digunakan sebagai bahan obat- obatan. Namun pada
manusia dan hewan, racun sering terikat glikosida sebagai cara membuangnya
dari tubuh.
Glikosida adalah zat aktif yang termasuk dalam kelompok metabolit
sekunder. Dalam industri dunia senyawa glikosida yang sering dipakai
memiliki aglikon berupa flavonoid atau steroid. Selain itu senyawa glikosida
biasa dipakai untuk menyimpan senyawa aktif agar tidak sehingga tidak rusak
sebelum dipakai. Secara umum, arti penting glikosida bagi manusia adalah
untuk sarana pengobatan dalam arti luas yang beberapa diantaranya adala
sebagai obat jantung, pencahar, pengiritasi lokal, analgetikum dan penurunan
tegangan permukaan.
Oleh karena itu disusun makalah ini untuk diketahui definisi, sifat dan
skala glikosida serta glikosida yang berkhasiat sebagai obat dan tanaman
penghasilnya. Digoksin merupakan glikosida kardioaktif, salah satu senyawa
yang penting dalam terapi yang saat ini tersedia sebagai obat untuk
pengobatan penyakit jantung. Penggunaan obat ini meningkat sejalan dengan
bertambahnya penderita penyakit jantung. Oleh karena itu, perlu dilakukan
penelitian dan pemantauan penggunaan obat ini pada penderita penyakit
jantung dalam proses terapi pemulihan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
Glikosida adalah suatu molekul di mana gula terikat pada tan gula melalui
ikatan glikosida. Glikosida memegang peranan penting dalam organisma
hidup. Banyak tumbuhan menyimpan bahan kimia dalam bentuk glikosida
tidak aktif. Bahan ini dapat diaktifkan melalui hidrolisis dengan bantuan
enzim. Pada proses tersebut, bagian gula lepas dari bagian tan gula. Dengan
cara itu, bahan kimia yang telah terpisah tersebut dapat digunakan. Banyak
glikosida tumbuhan digunakan sebagai bahan obat- obatan. Namun pada
manusia dan hewan, racun sering terikat glikosida sebagai cara membuangnya
dari tubuh.
Glikosida adalah zat aktif yang termasuk dalam kelompok metabolit
sekunder. Dalam industri dunia senyawa glikosida yang sering dipakai
memiliki aglikon berupa flavonoid atau steroid. Selain itu senyawa glikosida
biasa dipakai untuk menyimpan senyawa aktif agar tidak sehingga tidak rusak
sebelum dipakai. Secara umum, arti penting glikosida bagi manusia adalah
untuk sarana pengobatan dalam arti luas yang beberapa diantaranya adala
sebagai obat jantung, pencahar, pengiritasi lokal, analgetikum dan penurunan
tegangan permukaan.

B. Glikosida Alkohol
Glikosida alkohol di tunjukkan oleh aglikonnya yang selalu memiliki
gugus hidroksi (-OH). Senyawa yang termasuk glikosida alkohol adalah
salicin (Gunawan dan Mulyani, 2004).
Salicin adalah glikosida dari beberapa spesies salix sp. dan populus sp.
kebanyakan batang pohon willow dan poplap mengandung salicin.
Sumber utama salicin adalah salix purpurea dan salix fragilis. Glikosida
populin yang merupakan benzoid salicin dapat diasosiasikan dengan salicin
yang berasal dari tanaman famili salicacea (Tyler etal, 1988).

Salicin oleh emulsin dihidrolisis menjadi D-glukosa dan saligenin (salisin


alkohol). Salicin memiliki khasiat sebagai antirematik. Daya kerjanya sangata
mirip dengan asam salisilat dan kemungkinan di dalam tubuh manusia salicin
dioksidasi menjadi asam salisilat. Pengenalan sifat salicin yang demikian ini
memberikan penjelasan terhadap pemakaian korteks salix dan populous oleh
masyarakat awam ( Gunawan dan Mulyani, 2004).

C. Uraian Tanaman ( Morfologi dan Klasifikasi)


1. Morfologi Tanaman tomat
Daun tanaman tomat memiliki bulu-bulu halus seperti batangnya.
Tipe daunnya adalah daun majemuk yang tiap tangkainya memiliki 5-7
helai anak daun, berbentuk oval dan tepi daunnya bergerigi. Daun tanaman
tomat memiliki susunan yang spiral dan mengelilingi batangnya.
Tinggi tanaman tomat bisa mencapai 2 meter, karena cabangnya
banyak dan menyebar, jika tidak di topang tanaman tomat akan mudah
rebah. Berdasarkan tingginya tanaman tomat dibedakan menjadi tiga yaitu:
indeterminate, determinate, intermediate.
2. Klasifikasi Tanaman Tomat
Kingdom : Plantae (tumbuh – tumbuhan)
Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Subdivisi : Angiospermae (berbiji tertutup)
Kelas : Dicotyledonae (biji berkeping dua)
Ordo : Tubiflorae
Famili : Solanaceae
Genus : Lycopersicum
Spesies : Lycopersicum esculentum Mill.
Nama Daerah: Tomat (Lycopersicon esculentum) memiliki nama daerah
terong kaluwat (Sumatera), tomat, ranti (Jawa), kemantes (Sulawesi); dan
nama asing tomato (Inggris) dan tomate (Jerman). Tomat termasuk genus
Lycopersicon dari keluarga Solanaceae (Anonimous, 2011).

D. Manfaat Tumbuhan
Tomat merupakan buah yang mengandung vitamin C dan antioksidan.
Kandungan yang terdapat dalam buah tomat memberikan manfaat dalam
melawan pembentukan radikal bebas penyebab kanker. Apabila Anda sedang
mengalami sembelit, mengonsumsi buah tomat dapat membantu mengatasi
kondisi tersebut.
Berikut adalah manfaat konsumsi tomat yang dapat peroleh :
1. Mengurangi risiko penyakit kanker.
2. Menurunkan dan mengontrol tekanan darah.
3. Menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.
4. Mencegah penuaan dini pada kulit.
5. Menjaga kesehatan mata.
6. Mengontrol kadar gula darah.
7. Menstabilkan suasana hati.
8. Melancarkan pencernaan.
DAFTAR PUSTAKA

Eva Riyanty Lubis. 2020. Bercocok Tanam Tomat Untung Melimpah.:


Books.google.co.id

Gunawan, Didik dan S. Mulyani. 2004. Ilmu Obat Alam (farmakognosi) jilid 1.
Jakarta: Penebar Swadaya

Hery Tugiono. 1999. Bertanam Tomat: Books.google.co.id

Sukardina, d. (2020). Buku Ajar Farmakognosi. Surabaya: Airlangga Press.

Tyler, V .E, el al. (1988). Parmacognosy. Ninth Edition. Philadelhia :Lea and
Febiger

Anda mungkin juga menyukai