Gambar 1. Keelektronegatifan
beberapa unsur (Skala Pauling)
Keelektronegatifan bertambah
Keelektronegatifan bertambah
• Atom dapat terikat menjadi molekul dengan berbagai cara, hal ini dikarenakan
struktur elektron berbeda-beda
• Teori ikatan yang dikemukakan oleh G.N. Lewis dan W. Kossel :
- Ikatan ion dihasilkan dari perpindahan elektron dari suatu atom ke atom yang
lain.
- Ikatan kovalen dihasilkan dari penggunaan bersama-sama sepasang elektron oleh
dua atom.
- Atom memindahkan atau membuat pasangan elektron untuk mencapai
Konfigurasi Gas Mulia. Konfigurasi ini biasanya adalah delapan elektron dalam
kulit terluar, sesuai dengan konfigurasi elektron dari neon dan argon (dua
elektron untuk hidrogen dan delapan elektron untuk atom lainnya). Teori ini
disebut Aturan Oktet.
= CH4
= C2H4
Rumus Empirik
Rumus empirik menggambarkan jenis atom dan perbandingan
numeriknya dalam suatu molekul.
Rumus Molekul
Rumus molekul menggambarkan jumlah atom yang nyata dalam
molekul, dan bukan perbandingannya saja.
• Selain itu, ikatan rangkap dua atau rangkap tiga biasanya digunakan
dalam rumus struktur termampatkan
• Dalam rumus poligon, satu sudut menyatakan satu atom karbon bersama-
sama dengan hidrogennya, sisi poligon menyatakan ikatan yang
menghubungkan karbon
Ikatan Hidrogen
• Jenis antaraksi dipol-dipol yang teristimewa paling kuat terjadi antara molekul
yang mengandung atom hidrogen yang terikat pada atom nitrogen, oksigen,
atau fluor. Atom-atom ini memiliki keelektronegatifan tinggi dan mempunyai
elektron bebas.
• Dalam keadaan cair, molekul tersebut mempunyai tarikan yang kuat satu
terhadap yang lain.
• Atom hidrogen yang bersifat parsial positif dari suatu molekul ditarik oleh
pasangan elektron bebas dari atom molekul lain yang elektronegatif. Tarikan
ini disebut Ikatan Hidrogen.
Ikatan Hidrogen
Ikatan Hidrogen
• Senyawa atau gugus yang hanya mengandung karbon dan hidrogen
tak dapat mengalami ikatan hidrogen (Contohnya: Etana - C2H6)
C. Rantai Samping
Bila terdapat gugus alkil atau gugus fungsional dilekatkan pada suatu rantai alkana, rantai lurus akan
disebut rantai induk. Sedangkan gugus alkil yang menjadi cabang dari suatu rantai induk disebut
rantai samping.
Penamaan gugus alkil rantai samping
Nama Struktur
Metil CH3-
Etil CH3CH2-
Propil CH3CH2CH2-
Butil CH3(CH2)2CH2-
Pentil CH3(CH2)3CH2-
3-metilpentana
???
D. Rantai Samping Bercabang
Suatu gugus alkil mungkin dalam bentuk bercabang dan bukan rantai lurus. Gugus bercabang ini
mempunyai nama spesifik. Contohnya:
- Gugus propil :
- Gugus butil :
Awalan iso- (dari kata isometrik) digunakan untuk menyatakan suatu cabang metil pada ujung rantai
samping alkil
- Gugus butil sekunder (sec-butil) memiliki dua karbon yang terikat pada karbon
kepala (karbon lekatan)
- Gugus butil tersier (t-butil) memiliki tiga karbon yang terikat pada karbon kepala
(karbon lekatan)
sec-butilsikloheksana ???
E. Cabang Ganda
- Jika dua cabang atau lebih terikat pada suatu rantai induk, ditambahkan lebih banyak awalan
pada nama induk.
- Awalan-awalan ini diurutkan secara alfabet (perhatikan ketika mengurutkan nama-nama harus
di-Inggriskan dlu), masing-masing dengan nomor yang menunjukkan posisi lekatnya.
- Jika dua substituent atau lebih pada suatu induk itu sama, maka gugus-gugus ini digabung
dalam nama tersebut dan diberikan awalan di-, tri- dst (sesuai banyaknya gugus yang sama).
- Awalan di-, tri- dst didahului oleh nomor posisi
??? ???
???
F. Substituen lain
- Seperti cabang-cabang alkil, beberapa gugus fungsional diberi nama sebagai awalan pada nama
induk
- Aturan penggunaan awalan ini identik dengan aturan untuk gugus alkil
- Posisi gugus fungsional ditandai oleh suatu nomor (nomor sekecil mungkin), dan nama awalan
gugus fungsional didahului oleh awalan di-, tri- dst (sesuai banyaknya gugus fungsional yang
sama).
??? ???
Sifat Fisika Alkana
- Alkana merupakan senyawa nonpolar. Sehingga gaya tarik antar molekulnya
lemah
- Alkana dengan jumlah atom C1-C4 berbentuk gas pada suhu kamar
- Alkana dengan jumlah atom C5-C17 berbentuk cair pada suhu kamar
- Alkana dengan jumlah atom C18 atau lebih berbentuk padat pada suhu kamar
Sifat Fisika Alkana (Lanjutan)
- Titik didih suatu senyawa sebagian bergantung pada banyaknya energi yang
diperlukan oleh molekul-molekulnya untuk berubah dari fase cair menuju fase
gas.
- Kenaikan titik didih disebabkan oleh besarnya gaya tarik van der waals (gaya
tarik-menatik antara molekul atau atom yang tidak bermuatan dan letaknya
berdekatan 4-6 Amstrong) antara molekul yang makin panjang
- Percabangan dalam bagian molekul hidrokarbon menurunkan titik didihnya.
Hal ini disebabkan terganggunya gaya van der waals antara molekul-molekul
dalam fase padat
- Alkana larut dalam pelarut nonpolar atau sedikit polar seperti dietil eter atau
benzene. Kelarutan ini disebabkan oleh gaya tarik van der waals antara
pelarut dan zat terlarut
- Alkana tidak larut dalam air
- Alkana memiliki berat jenis yang lebih ringan dari pada air (contohnya minyak
motor yang apabila disatukan dengan air akan berada di atas air)
Sifat Kimia Alkana
- Alkana dan sikloalkana tidak reaktif dibandingkan dengan senyawa organik
lain yang memiliki gugus fungsi
- Umumnya alkana dan sikloalkana tidak bereaksi dengan asam kuat, basa, zat
pengoksida atau zat pereduksi
- Ada 2 reaksi utama yang terjadi pada alkana yaitu Reaksi Halogenasi dan
Reaksi Pembakaran
- Reaksi halogenasi alkana yaitu reaksi yang terjadi antara senyawa alkana
dengan senyawa-senyawa Halogen (Golongan VIIA)
- Reaksi Pembakaran alkana yaitu reaksi cepat antara alkana dengan oksigen.
Pada reaksi pembakaran disertai dengan pembebasan kalor (panas) dan
cahaya, yang merupakan bentuk energi yang sangat dibutuhkan manusia
- Reaksi pembakaran sempurna akan menghasilkan CO2 dan H2O. Sedangkan
Reaksi pembakaran yang tidak sempurna menghasilkan CO (karbon
monoksida) atau dapat juga menghasilkan C (karbon dalam bentuk arang)
Terima Kasih