Anda di halaman 1dari 30

Kimia Organik

Oleh : Muhammad Herpi Akbar, M.Farm., Apt


Apa itu Kimia Organik?
• Kimia organik didefinisikan sebagai kimia senyawa kovalen karbon (C)
yang dikombinasikan dengan beberapa unsur umum lainnya
( H ; N ; O ; F ; Cl ; Br ; I )
• Dasar dari Kimia Organik yaitu Ikatan Kovalen.
• Sehingga sebelum memasuki pembahasan mengenai Struktur,
Nomenklatur, Sifat Fisika Kimia dan Reaksi Senyawa Organik, perlu
ditinjau ulang beberapa materi mengenai struktur atom dan ikatan
serta orbital molekul.
• Keelektronegatifan merupakan ukuran kemampuan atom untuk
menarik elektron luarnya, atau elektron valensi.
• Keelektronegatifan berguna dalam meramalkan dan menerangkan
kereaktifan kimia, hal ini dikarenakan elektron luar dari atom
digunakan untuk membentuk ikatan

Gambar 1. Keelektronegatifan
beberapa unsur (Skala Pauling)

Keelektronegatifan bertambah
Keelektronegatifan bertambah
• Atom dapat terikat menjadi molekul dengan berbagai cara, hal ini dikarenakan
struktur elektron berbeda-beda
• Teori ikatan yang dikemukakan oleh G.N. Lewis dan W. Kossel :
- Ikatan ion dihasilkan dari perpindahan elektron dari suatu atom ke atom yang
lain.
- Ikatan kovalen dihasilkan dari penggunaan bersama-sama sepasang elektron oleh
dua atom.
- Atom memindahkan atau membuat pasangan elektron untuk mencapai
Konfigurasi Gas Mulia. Konfigurasi ini biasanya adalah delapan elektron dalam
kulit terluar, sesuai dengan konfigurasi elektron dari neon dan argon (dua
elektron untuk hidrogen dan delapan elektron untuk atom lainnya). Teori ini
disebut Aturan Oktet.

Contoh Ikatan Ion Contoh Ikatan kovalen


• Ikatan ion terbentuk bila perbedaan keelektronegatifan antara dua
atom adalah besar (lebih besar dari kira-kira 1,7)
• Atom Karbon (C) mempunyai keelektronegatifan 2,5 yang berarti nilai
tengah-tengah antara keelektronegatifan yang luar biasa tinggi dan
yang luar biasa rendah. Sehingga karbon hampir tak membentuk
ikatan ion dengan unsur lain. Karbon membentuk ikatan kovalen
dengan atom karbon lain dan dengan atom dari unsur lain
Rumus Kimia dalam Kimia Organik
• Rumus Lewis
• Rumus Empirik
• Rumus Molekul
• Rumus Struktur Lengkap
• Rumus Struktur Termampatkan
• Rumus Struktur Berdimensi
• Rumus Poligon
Rumus Lewis
Rumus lewis menggambarkan elektron ikatan dengan
menggunakan titik-titik. Elektron dengan mudah dapat = H2O
dihitung dan dapat dilihat bahwa atom mencapai konfigurasi
gas mulia (Aturan Oktet)

= CH4

= C2H4
Rumus Empirik
Rumus empirik menggambarkan jenis atom dan perbandingan
numeriknya dalam suatu molekul.

Rumus Molekul
Rumus molekul menggambarkan jumlah atom yang nyata dalam
molekul, dan bukan perbandingannya saja.

Rumus Struktur Lengkap


Rumus struktur menunjukkan struktur dari molekul, dimana setiap
pasangan elektron ikatan ditandai menggunakan garis-garis “-”.
Rumus struktur merupakan rumus yang paling sering digunakan untuk
dapat menerangkan atau meramalkan kereaktifan kimia
Nama Rumus Empirik Rumus Molekul Rumus Struktur
Lengkap

Etana CH3 C2H6

1-Hexene CH2 C6H12

Propene CH2 C3H6


Rumus Struktur Termampatkan
• Rumus struktur lengkap sering dimampatkan menjadi rumus yang
lebih pendek dan lebih sederhana.
• Pada Rumus struktur termampatkan, ikatan tidak selalu
ditunjukkan dan atom yang sama jenisnya yang terikat satu
dengan yang lain digolongkan menjadi satu.

CH3CH3 merupakan rumus struktur termampatkan untuk

CH3CH2OH merupakan rumus struktur termampatkan untuk


• Rumus struktur dapat dimampatkan lebih jauh bila molekul
mempunyai dua atau lebih gugus atom yang identik. Dalam hal ini
digunakan tanda kurung “()” untuk gugus atom yang mengulang

(CH3)3CCl adalah sama dengan

• Selain itu, ikatan rangkap dua atau rangkap tiga biasanya digunakan
dalam rumus struktur termampatkan

CH3CH=CH2 adalah sama dengan

CH3C≡CH adalah sama dengan


Rumus Struktur Berdimensi
Rumus struktur berdimensi menggambarkan molekul dalam bentuk
tiga dimensi dengan menggunakan garis normal (ikatan dalam bidang
kertas), garis tebal (ikatan yang keluar dari kertas, menuju ke
pengamat) dan garis patah-patah (ikatan yang menuju ke belakang
kertas, menjauhi pengamat)
Rumus Poligon
• Atom karbon dapat disatukan menurut cincin maupun menurut rantai;
senyawa yang mengandung cincin satu atau lebih disebut senyawa siklik
• Senyawa siklik biasanya dinyatakan oleh rumus poligon, yang merupakan jenis
lain dari rumus struktur termampatkan
• Contohnya yaitu bentuk segitiga yang digunakan untuk menyatakan cincin
bergugus tiga dan bentuk heksagon yang digunakan untuk cincin bergugus
enam

• Dalam rumus poligon, satu sudut menyatakan satu atom karbon bersama-
sama dengan hidrogennya, sisi poligon menyatakan ikatan yang
menghubungkan karbon
Ikatan Hidrogen
• Jenis antaraksi dipol-dipol yang teristimewa paling kuat terjadi antara molekul
yang mengandung atom hidrogen yang terikat pada atom nitrogen, oksigen,
atau fluor. Atom-atom ini memiliki keelektronegatifan tinggi dan mempunyai
elektron bebas.
• Dalam keadaan cair, molekul tersebut mempunyai tarikan yang kuat satu
terhadap yang lain.
• Atom hidrogen yang bersifat parsial positif dari suatu molekul ditarik oleh
pasangan elektron bebas dari atom molekul lain yang elektronegatif. Tarikan
ini disebut Ikatan Hidrogen.
Ikatan Hidrogen

Ikatan Hidrogen
• Senyawa atau gugus yang hanya mengandung karbon dan hidrogen
tak dapat mengalami ikatan hidrogen (Contohnya: Etana - C2H6)

• Hal ini disebabkan oleh :


1. Karena ikatan CH relatif nonpolar, maka molekul C2H6 tidak
mempunyai H yang parsial positif
2. Atom C dalam C2H6 tak mempunyai elektron bebas untuk menarik
atom hidrogen
ALKANA
• Suatu senyawa yang hanya mengandung dua unsur (karbon dan hidrogen) disebut dengan
Hidrokarbon. Contohnya yaitu metana (CH4), Etilena (CH2=CH2) dan Benzena C6H6
• Hidrokarbon yang hanya memiliki atom karbon sp3 (atom karbon dengan ikatan-ikatan
tunggal) disebut Alkana
Tata Nama Alkana
Nama Trivial / Nama Lazim : tata nama yang berdasarkan pada asal usul atau sifatnya
Tata nama IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) : tata nama yang didasarkan pada
gagasan bahwa struktur sebuah senyawa organik dapat digunakan untuk menurunkan namanya dan
sebaliknya, bahwa suatu struktur yang unik dapat digambarkan untuk tiap nama

A. Alkana Rantai Lurus (Asiklik)

Nama semua senyawa alkana


berakhir dengan –ana, yakni akhiran
IUPAC versi Bahasa Indonesia dan
akhiran –ane untuk IUPAC versi
Bahasa Inggris
B. Sikloalkana
Sikloalkana diberi nama menurut banyaknya atom karbon dalam cincin, dengan penambahan
awalan siklo-

C. Rantai Samping
Bila terdapat gugus alkil atau gugus fungsional dilekatkan pada suatu rantai alkana, rantai lurus akan
disebut rantai induk. Sedangkan gugus alkil yang menjadi cabang dari suatu rantai induk disebut
rantai samping.
Penamaan gugus alkil rantai samping
Nama Struktur
Metil CH3-
Etil CH3CH2-
Propil CH3CH2CH2-
Butil CH3(CH2)2CH2-
Pentil CH3(CH2)3CH2-

Prosedur umum dalam menamai alkana dengan rantai samping:


1. Carilah rantai terpanjang sebagai rantai induk, baik berbentuk lurus
maupun tidak, dan namailah rantai ini.
2. Nomori rantai induk tersebut, dimulai dari ujung yang paling dekat
dengan rantai samping
3. Kenali rantai samping tersebut dan posisinya
4. Gabungkan nomor dan nama rantai samping pada nama rantai
induknya
• Contoh penamaan alkana rantai samping

3-metilpentana

???
D. Rantai Samping Bercabang
Suatu gugus alkil mungkin dalam bentuk bercabang dan bukan rantai lurus. Gugus bercabang ini
mempunyai nama spesifik. Contohnya:

- Gugus propil :

- Gugus butil :

Awalan iso- (dari kata isometrik) digunakan untuk menyatakan suatu cabang metil pada ujung rantai
samping alkil
- Gugus butil sekunder (sec-butil) memiliki dua karbon yang terikat pada karbon
kepala (karbon lekatan)
- Gugus butil tersier (t-butil) memiliki tiga karbon yang terikat pada karbon kepala
(karbon lekatan)

sec-butilsikloheksana ???
E. Cabang Ganda
- Jika dua cabang atau lebih terikat pada suatu rantai induk, ditambahkan lebih banyak awalan
pada nama induk.
- Awalan-awalan ini diurutkan secara alfabet (perhatikan ketika mengurutkan nama-nama harus
di-Inggriskan dlu), masing-masing dengan nomor yang menunjukkan posisi lekatnya.
- Jika dua substituent atau lebih pada suatu induk itu sama, maka gugus-gugus ini digabung
dalam nama tersebut dan diberikan awalan di-, tri- dst (sesuai banyaknya gugus yang sama).
- Awalan di-, tri- dst didahului oleh nomor posisi

Awalan untuk menamai substituent ganda


Nomor Awalan
2 di-
3 tri-
4 tetra-
5 penta-
6 hexa-
• Contoh penamaan alkana cabang ganda

??? ???

???
F. Substituen lain
- Seperti cabang-cabang alkil, beberapa gugus fungsional diberi nama sebagai awalan pada nama
induk
- Aturan penggunaan awalan ini identik dengan aturan untuk gugus alkil
- Posisi gugus fungsional ditandai oleh suatu nomor (nomor sekecil mungkin), dan nama awalan
gugus fungsional didahului oleh awalan di-, tri- dst (sesuai banyaknya gugus fungsional yang
sama).

Beberapa substituent yang diberi nama sebagai awalan


Substituen Nama awalan
-NO2 nitro-
-F fluoro-
-Cl kloro-
-Br bromo-
-I iodo-
• Penamaan alkana dengan substituent lain

??? ???
Sifat Fisika Alkana
- Alkana merupakan senyawa nonpolar. Sehingga gaya tarik antar molekulnya
lemah
- Alkana dengan jumlah atom C1-C4 berbentuk gas pada suhu kamar
- Alkana dengan jumlah atom C5-C17 berbentuk cair pada suhu kamar
- Alkana dengan jumlah atom C18 atau lebih berbentuk padat pada suhu kamar
Sifat Fisika Alkana (Lanjutan)
- Titik didih suatu senyawa sebagian bergantung pada banyaknya energi yang
diperlukan oleh molekul-molekulnya untuk berubah dari fase cair menuju fase
gas.
- Kenaikan titik didih disebabkan oleh besarnya gaya tarik van der waals (gaya
tarik-menatik antara molekul atau atom yang tidak bermuatan dan letaknya
berdekatan 4-6 Amstrong) antara molekul yang makin panjang
- Percabangan dalam bagian molekul hidrokarbon menurunkan titik didihnya.
Hal ini disebabkan terganggunya gaya van der waals antara molekul-molekul
dalam fase padat
- Alkana larut dalam pelarut nonpolar atau sedikit polar seperti dietil eter atau
benzene. Kelarutan ini disebabkan oleh gaya tarik van der waals antara
pelarut dan zat terlarut
- Alkana tidak larut dalam air
- Alkana memiliki berat jenis yang lebih ringan dari pada air (contohnya minyak
motor yang apabila disatukan dengan air akan berada di atas air)
Sifat Kimia Alkana
- Alkana dan sikloalkana tidak reaktif dibandingkan dengan senyawa organik
lain yang memiliki gugus fungsi
- Umumnya alkana dan sikloalkana tidak bereaksi dengan asam kuat, basa, zat
pengoksida atau zat pereduksi
- Ada 2 reaksi utama yang terjadi pada alkana yaitu Reaksi Halogenasi dan
Reaksi Pembakaran
- Reaksi halogenasi alkana yaitu reaksi yang terjadi antara senyawa alkana
dengan senyawa-senyawa Halogen (Golongan VIIA)
- Reaksi Pembakaran alkana yaitu reaksi cepat antara alkana dengan oksigen.
Pada reaksi pembakaran disertai dengan pembebasan kalor (panas) dan
cahaya, yang merupakan bentuk energi yang sangat dibutuhkan manusia
- Reaksi pembakaran sempurna akan menghasilkan CO2 dan H2O. Sedangkan
Reaksi pembakaran yang tidak sempurna menghasilkan CO (karbon
monoksida) atau dapat juga menghasilkan C (karbon dalam bentuk arang)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai