Anda di halaman 1dari 44

IKATAN KIMIA

Mengapa memahami sifat dan pembentukan


ikatan kimia merupakan bagian penting dalam
memahami ilmu kimia?

Karena perubahan dalam gaya-gaya ikatanlah yang


mendasari seluruh reaksi kimia. Ketika senyawa
kimia bereaksi, terjadi proses pembentukan ikatan,
atau pemutusan ikatan dilanjutkan dengan
pembentukan ikatan yang baru.
Ikatan Kimia:
Gaya tarik antar atom, atau molekul yang terikat satu
sama lain dalam suatu kombinasi untuk membentuk
molekul yang lebih stabil secara struktural dan secara
energetika.

Pembentukan ikatan kimia:


 Melibatkan transfer elektron dari atom satu ke atom
lain, menghasilkan ion-ion: ikatan ionik.
 Gaya ikatan dalam molekul-molekul, yang
melibatkan pemakaian bersama elektron ikatan
kovalen.
IKATAN IONIK
Pembentukan senyawa ionik: terjadi karena terdapat gaya
elektrostatik antara ion positif dan negatif.

Senyawa ionik terbentuk antara ion logam dengan ion non


logam. Contoh garam natrium klorida, NaCl.
SECARA STRUKTURAL Konfigurasi elektron.

Pembentukan ion:
Ketika atom-atom membentuk ion, mereka biasanya menerima atau
melepaskan sejumlah elektron untuk mencapai konfigurasi elektron
suatu gas mulia.

Na = 1s2 2s2 2p6 3s1 Na+ = 1s2 2s2 2p6

Na+ mempunyai konfigurasi elektron yang sama dengan gas mulia


neon
Cl = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 Cl- = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6

Cl- mempunyai konfigurasi elektron yang sama dengan gas mulia


argon .

..
Na . + . ..Cl :  Na+ [Cl]-
IKATAN KOVALEN

Untuk interactive learning, klik alamat di bawah ini !

http://csep10.phys.utk.edu/krogh_instructorCD/biology/ch2/animations/
mod02_2.swf
Ikatan Kovalen Secara Struktural:

Aturan Lewis / Oktet-Duplet : Atom-atom dalam suatu senyawa akan


stabil jika konfigurasi elektron pada orbital terluar berjumlah 8
elektron, ataui 2 elektron untuk atom hidrogen, helium, litium, dsb.

Contoh:
1. HCl

2. Ikatan Rangkap 2, contoh CO2

OC
O C =
O C=

3. Ikatan rangkap 3, contoh N2


Cara Menggambar Rumus Lewis :

Tentukan atom-atom yang berikatan

Hitung semua jumlah elektron valensi

Letakkan dua elektron dalam tiap ikatan

Lengkapi dengan penambahan pasangan elektron


hingga oktet, atom-atom yang terikat pada atom pusat

Letakan pasangan elektron sisa pada atom pusat

Jika atom pusat tidak oktet, bentuk ikatan rangkap dua,


jika perlu ikatan rangkap tiga
Contoh 1. Penggambaran struktur Lewis
Soal : Tuliskan struktur Lewis untuk ion CO
Jawab : Pertama kita menggambarkan kerangka struktur:

C O

Kedua, menghitung jumlah total elektron valensi dalam rumus = 10 (4e dari
karbon, 6e dari oksigen ) Distribusikan dalam struktur kerangka dengan
memasangkan pasangan elektron dalam tiap ikatan:

C:O

Sisa elektron adalah 8. Kita gunakan untuk melengkapi oktet sekitar karbon
..
:C:O:
..

Jumlah elektron tidak cukup, artinya karbon monoksida harus mengandung


ikatan rangkap, sehingga elektron sekitar oksigen juga oktet. Kita pindahkan
pasangan elektron ke dalam ikatan, menghasilkan ikatan rangkap tiga:
..
:C: O: menjadi : C ::: O : Struktur rumusnya :C O:
..
Konsep Resonansi

Akibat dari penggambaran struktur Lewis, selain muatan formal, adalah


resonansi. Resonansi terjadi jika ikatan dalam beberapa molekul dan
ion tidak dapat digambarkan dengan struktur Lewis tunggal.
Penggambaran resonansi digunakan untuk kestabilan senyawa, makin
banyak hibrida resonansi, makin stabil.

Contoh:

1. Ion format
2. Ion nitrat
3. Ion sulfit
dll.
Kekecualian Aturan Oktet

Dalam beberapa molekul, atom-atom tidak dapat mematuhi


aturan oktet karena terdapat beberapa pasang elektron
lagi perluasan aturan Lewis.

Contoh:

Cl F Cl
Cl Cl F F
S Cl B Cl
P
F
F
Cl F
l

Cl Be Cl
C
Dalam molekul hidrogen, gaya tarik inti pada jarak 75 pm, jarak ini disebut
panjang ikatan atau jarak ikatan. Ketika ikatan terbentuk, sejumlah energi
dilepaskan, (atau sejumlah energi yang diperlukan untuk memecahkan
memutuskan ikatan), disebut energi ikatan. Energi ikatan H2 sebesar 435 kJ.

Perbandingan Sifat Senyawa Kovalen dan Ionik

Tabel perbandingan Beberapa Sifat Umum Senyawa Kovalen dan Ionik

Sifat NaCl CCl4

Wujud Padatan putih Cairan tidak berwarna


Titik leleh (oC) 801 -23
Titik didih (oC) 1413 76,5
Densitas (g/cm3) 2,17 1,59
Kelarutan dalam air Sangat baik Sangat kurang
Konduktivitas listrik
Padatan Kurang Kurang
Cairan Baik Kurang
BENTUK MOLEKUL

Bentuk molekul dapat diramalkan dengan dua cara yang berbeda:


(1) Meninjau pengaruh tolak menolak antara pasangan elektron
dalam kulit valensi atom pusat

 TEORI VSEPR (Valence Shell Electron Pair


Repulsion) atau Teori Domain Elektron.
(2) Meninjau distribusi orbital atom pusat

 TEORI HIBRIDISASI
TEORI VSEPR

Bentuk tiga dimensi molekul dapat diprediksi jika diasumsikan pasangan


elektron dalam kulit valensi atom-atom terletak sejauh mungkin—Teori VSEPR
(valence shell electron pair repulsion). Keuntungan dari teori ini: dapat
menentukan geometri molekul.

Contoh: Bentuk molekul BeCl2

Struktur Lewis: : Cl : Be : Cl :
Bentuk molekul:

Bentuk molekul berdasarkan teori VSEPR:

linier Cl – Be – Cl
Gambar bentuk molekul yang disarankan untuk beberapa jumlah
pasangan elektron yang berbeda:

Jumlah Bentuk Contoh


Pasangan
Elektron
Dua pasang Linear

Tiga pasang Segitiga datar

Tetrahedral
Empat pasang (tetrahedral berbentuk piramida. Memiliki
permukaan berbentuk segitiga dan empat sudut)

Trigonal Bipiramidal
Lima pasang (Gambar ini terdiri dari tiga piramida tiga sisi
yang disatukan oleh pembagian permukaan
bidang segitiga melalui bagian pusatnya).

Oktahedral
Enam pasang (oktahedral gambar berbentuk persegi delapan
dengan enam sudut. Terdiri atas dua piramida
segiempat yang membagi dasar persegi empat).
Bentuk molekul jika terdapat beberapa pasangan elektron tidak berikatan:
Jumlah pasangan Jumlah pasangan Struktur
dalam ikatan tak berikatan

Tetrahedral
Bentuk
Contoh: CH4
molekul
dengan
Trigonal empat
piramidal, pasangan
Contoh: NH3
elektron di
sekitar atom
pusat
Nonlinier
Contoh: H2O
Jumlah pasangan Jumlah pasangan Struktur
dalam ikatan tak berikatan

Trigonal bipiramidal
Contoh PCl5

Bentuk Tetrahedral tak simetris


molekul
dengan lima
pasangan
elektron di Contoh SF4
sekitar atom Bentuk T
pusat

Contoh ClF3

Linier,
Contoh I3-
Jumlah pasangan Jumlah pasangan Struktur
Jumlah pasangan Jumlah pasangan Struktur
dalam ikatan tak berikatan
dalam ikatan tak berikatan

Oktahedral,
Bentuk Contoh SF6

molekul
Segi empat
dengan enam piramidal
pasangan
elektron di
sekitar atom
pusat Contoh BrF5

Segi empat planar


Contoh XeF4
Langkah-langkah dalam meramalkan bentuk molekul:
1. Hitung jumlah elektron valensi dari atom pusat.
2. Tambahkan jumlah elektron untuk spesi bermuatan
3. Tambahkan dengan jumlah atom yang terikat
4. Bagi dua : menghasilkan jumlah pasangan elektron
5. Jumlah pasangan elektron dikurangi dengan jumlah atom yang terikat
adalah sama dengan jumlah pasangan elektron bebas.

Tabel Susunan Pasangan Elektron


Jumlah Pasangan e Bentuk susunan e Sudut ikatan (o)
2 Linier 180
3 Segitiga planar 120
4 Tetrahedral 109,5
5 Trigonal Piramidal 120 dan 90
6 Oktahedral 90
TEORI HIBRIDISASI

Teori mekanika gelombang menjelaskan bahwa ketika atom-


atom membentuk ikatan, orbital-orbital s, p, dan d, mereka
bercampur membentuk orbital atom yang baru, yang disebut
orbital atom hibrida. Orbital-orbital baru ini memiliki bentuk
yang baru pula.
Contoh orbital atom hibrida yang dibentuk dari campuran
orbital s dan orbital p

Campuran atau hibridisasi suatu orbital


s dan p dari atom yang sama
Dua orbital
hibrida sp
kenyataannya
memiliki pusat
yang sama

Orientasi dari dua


orbital hibrida
Proses Hibridisasi 2s 2p
Contoh:
1. Pembentukan BeCl2 :
atom Be pada tingkat dasar
atom Be tereksitasi
*
orbital hibrida sp
BeCl2
2s 2p

2. Pembentukan BCl3 :
atom B pada tingkat dasar
atom B tereksitasi
orbital hibrida sp2
*
BCl3

2s 2p
3. Pembentukan CH4 :
atom C pada tingkat dasar
atom C tereksitasi
orbital hibrida sp3
CH4
*
Beberapa jenis orbital hibrid yang penting :

Hibrid Campuran orbital Orientasi ruang


sp s+p linier
sp2 s+p+p segitiga planar
sp3 s+p+p+p tetrahedral
sp3d s+p+p+p+d trigonalbipiramidal
sp3d2 s+p+p+p+d+d oktahedral

Contoh: Orbital hibrid sp3 dalam molekul CH4 (metana).


Karbon menggunakan jenis orbital yang sama dalam keempat
ikatan tunggal dengan hidrogen, membentuk orientasi
tetrahedral, ditunjukkan pada Gambar 4.6. Jika atom karbon
terikat pada atom karbon lain seperti dalam molekul C2H6
(etana), dalam molekul ini terdapat overlap orbital hibrid sp3
(Gambar 4.7).
Gambar. 4.6 Karbon
tetrahedral. (a) sudut
ikatan, (b) model bola-
stik, (c) model CH4 yang
menunjukkan volume
relatif yang ditempati
awan elektron.

Gambar 4.7. Ikatan dalam


molekul etana. (a) orbital
overlap, (b) derajat overlap
orbital sp3 dalam ikatan karbon-
karbon, tidak dipengaruhi oleh
rotasi relatif kedua gugus
terhadap masing-masing di
sekitar ikatan.
Penggunaan teori VSEPR untuk memprediksi Hibridasi

CH4  tetrahedral  hibridasi sp3


SF6  oktahedral  hibridasi sp3 d2

Hibridisasi dalam molekul yang mempunyai


pasangan elektron bebas

CH4 adalah molekul tetrahedral  hibridasi orbital karbon


sp3,dan sudut ikatan H - C - H = 109,5.
Dalam NH3, sudut ikatan H - N - H = 107, dan dalam H2O
sudut ikatan H - O - H = 104,5. Keduanya NH3 dan H2O
memiliki sudut ikatan H – X – H yang mendekati sudut ikatan
hibrid sp3.
TEORI IKATAN VALENSI

Karena struktur Lewis (dengan aturan oktetnya dalam penataan elektron untuk
membentuk ikatan) tidak dapat menjelaskan mengapa atau bagaimana ikatan
kovalen terbentuk, kita harus melihat teori lain, yaitu yang berdasarkan
mekanika gelombang.

Teori Ikatan Valensi (dikembangkan oleh Heitler dan Slater, diperluas oleh
Pauling dan Coulson): Ikatan antara dua atom terbentuk jika sepasang
elektron dengan spin berpasangan, menempati orbital-orbital atom yang
‘overlapping’ (tumpang tindih).
Gambar Pembentukan molekul H2 menurut teori ikatan valensi, orbital 1s
overlap, memberikan ikatan H-H.

Pembentukan molekul HFmenurut teori ikatan valensi:


Pembentukan molekul F2 menurut teori ikatan valensi. Dua
orbital p yang terisi penuh pada masing-masing atom fluor,
overlap.
Ikatan Rangkap Dua dan Tiga
“Overlap” orbital-orbital s, p, atau orbital hibrid disebut ikatan
sigma atau ikatan 

Gambar 4.9
Ikatan Sigma
(a) overlap dari
orbital s,
(b) overlap dari
orbital p dari ujung
ke ujung,
(c) overlap dari
orbital hibrid.
Ikatan yang terjadi overlap dari orbital p dari ujung ke ujung secara
aksial yang menghasilkan densitas e- yang dibagi diantara 2 daerah
yang berlawanan pada 2 inti yang bergabung disebut ikatan pi
(ikatan ).

Gambar 4.10.
Pembentukan
ikatan . Dua
orbital p
overlap antara
ujung ke ujung. Sumbu ikatan
Densitas
elektron
terkumpul di
atas dan di
bawah sumbu
ikatan.
Pembentukan ikatan  memungkinkan atom untuk membentuk ikatan rangkap
dua dan ikatan rangkap tiga. Untuk melihat bagaimana hal ini terjadi, kita
lihat pada ikatan senyawa etena, C2H4, yang memiliki struktur Lewis:

Molekul di atas adalah datar, dan masing-masing atom karbonnya terletak di


tengah-tengah segitiga yang dikelilingi oleh atom yang lain (dua atom H dan
satu atom C).
Struktur ini menunjukkan bahwa karbon menggunakan orbital hibrida sp2 untuk
membentuk ikatannya. Dengan demikian, distribusi elektron terjadi di antara
orbital yang karbonnya berhibridisasi sp2.
Perlu diketahui bahwa atom
karbon memiliki elektron yang
tidak berpasangan di dalam
orbital hibridisasi 2p. Orbital p
ini mengarah tegak lurus
terhadap bidang segitiga orbital
hibrida sp2, sebagaimana
ditunjukkan pada Gambar 4.11

Gambar 4.11
Karbon—Ikatan rangkap dua karbon. (disadur dari J.R. Holum, Organic
and Biological Chemistry, Edisi kedua, 1986, John Wiley & Sons, New York.)
Pada sebagian besar contoh, ikatan rangkap dua terdiri dari ikatan  dan ikatan .

Gambar 4.12. Atom-


atom karbon, hidrogen,
dan oksigen bersama-
sama membentuk suatu
molekul. Kulit dasar
molekul dibentuk oleh
ikatan . Hal ini
menentukan bentuk
molekul. Ikatan rangkap
dua karbon-oksigen juga
mengandung ikatan 
yang dibentuk oleh
pelampauan batas orbital
p yang tidak
terhibridisasi.
Pada molekul dengan ikatan rangkap tiga seperti molekul linear asetilena, masing-
masing karbon memerlukan dua orbital hibrida untuk membentuk dua ikatan --
satu untuk atom hidrogen dan satu untuk karbon yang lain. Hal ini dapat diberikan
dengan pencampuran orbital 2s dan satu orbital 2p untuk membentuk hibrida sp.
Untuk memvisualisasikan ikatan tersebut, kita akan membayangkan bahwa terdapat
suatu sistem koordinat xyz di tengah-tengah setiap karbon dan itu adalah 2sp,
orbital yang menjadi tercampur di dalam orbital hibrida.

Gambar 4.13 Titik orbital sp pada arah yang


berlawanan dan digunakan untuk membentuk
ikatan . Orbital 2p, dan 2p, yang tidak
terhibridisasi tegak lurus terhadap ikatan sumbu x
C—C dan melampaui batas tepi untuk
memisahkan ikatan  di sekeliling ikatan C—C.
Tiga pasangan elektron di dalam tiga ikatan—
satu ikatan  dan dua ikatan  --yang kepadatan
elektronnya terkonsentrasikan pada tempat yang
berbeda. Ketiga pasangan elektron tersebut
mengatur untuk saling menghindar sejauh
mungkin, memungkinkan susunan linear dari
atom-atom di dalam suatu molekul.
Deskripsi yang sama dapat digunakan untuk menjelaskan ikatan pada
molekul-molekul lainnya yang memiliki ikatan rangkap tiga. Contohnya,
molekul nitrogen, N2.

Gambar 4.14
Terbentuknya molekul
nitrogen, N2. Ikatan
rangkap tiga tersusun
dari satu ikatan  dan
dua ikatan .
TEORI ORBITAL MOLEKUL

Teori orbital molekul (dikembangkan Hund dan Millikan) memandang


bahwa suatu molekul mirip dengan atom dalam hal level energi yang
tergantung kepada variasi orbital yang dipopulasikan oleh elektron.
Dalam atom, disebut orbital atom, dan dalam molekul disebut orbital
molekul (molecule orbital = MO).

Pada pembentukan orbital molekul, setelah terjadi pelampauan batas


pasangan orbital 1s dari dua atom dalam suatu molekul, seperti H2
(Gambar di bawah ini), maka
Ikatan Polar dan Elektronegativitas
Kemampuan relatif dari atom-atom yang berikatan untuk menarik elektron menentukan
apakah elektron dalam ikatan terbagi sama besar atau tidak

Distribusi elektron
yang tidak simetris
dalam ikatan HCl

Elektronegativitas adalah tarikan suatu atom terhadap elektron-elektron dalam ikatan. Jika
dua atom yang memiliki elektronegativitas berbeda membentuk ikatan kovalen, elektron-
elektron dalam ikatan terbagi tidak sama besar, ikatannya adalah polar, yang memiliki
muatan parsial yang berlawanan antara ujung satu dengan ujung lain, disebut dipol.
Suatu ikatan nonpolar terbentuk jika dua atom memiliki elektronegativitas yang
sama. Ikatan ionik terbentuk jika perbedaan elektronegativitasnya sangat besar.
Suatu ikatan kovalen adalah lebih dari 50% ionik jika perbedaan
elektronegativitas lebih besar dari 1,7.

Elektronegativitas naik
Persentase ionik terhadap

Elektronegativitas

naik
ikatan

Perbedaan elektronegativitas
antara atom-atom Elektronegativitas logam rendah,
Variasi persentase ionik sedangkan elektronegativitas
nonlogam tinggi.
terhadap
perbedaan elektronegativitas
Bentuk Molekul dan Polaritas Molekul

Bentuk molekul adalah suatu penentu apakah suatu molekul


dengan ikatan polar, merupakan molekul polar?
Molekul polar saling menarik antara ujung positif dengan ujung
lain yang negatif:

Tarikan
Tolakan
Tarikan antara dipol-dipol.
Molekul cenderung untuk
berorientasi sendiri sehingga
ujung positif satu dipol
berdekatan dengan ujung
negatif yang lainnya.
Suatu molekul diatomik adalah polar jika ikatannya adalah ikatan
polar. Polaritas ditentukan oleh moment dipol molekul=besaran
vektor, yaitu besarnya muatan parsial pada salah satu ujung
dikalikan dengan jarak antara muatan parsial. Dalam molekul
poliatom, dipol ikatan dapat saling meniadakan, sehingga
menyebabkan molekul nonpolar, jika: a) semua atom yang terikat
kepada atom pusat adalah sama, b) jika bentuk molekul simetris.
Jika pada kulit valensi atom pusat memiliki pasangan elektron
bebas, molekul biasanya polar.

Dalam molekul simetris, dipol ikatan saling meniadakan 


molekul nonpolar
(a) Suatu molekul dengan rumus
AX5, trigonal bipiramidal.
Tiga dipol ikatan pada
segitiga planar di tengah-
tengah (biru) saling
meniadakan, juga dipol linier
(kuning). Molekul nonpolar.
(b) Molekul oktahedral AX6
terdiri dari tiga set pasangan
linier dipol ikatan, saling
meniadakan. Molekul
nonpolar
Dipol ikatan dalam molekul
kloroform, CHCl3.Dipol ikatan
kecil dari ikatan C-H menambah
pengaruh pada dipol ikatan C-Cl.
Menyebabkan molekul kloroform
polar.
Karena C sedikit lebih
elektronegatif dari H, dipol ikatan
C-H mengarah ke karbon dan
menambah pengaruh pada dipol
ikatan C-Cl.
Jika pasangan
elektron bebas
terdapat pada atom
pusat, dipol ikatan Tidak saling
meniadakan
biasanya tidak
saling meniadakan,
menghasilkan
molekul polar.
Keberanian untuk mewujudkan mimpi tidak begitu saja lahir
Tetapi
Manusia makhluk berakal,
Sudah dibekali dengan seluruh perangkat untuk sukses

Anda mungkin juga menyukai