Anda di halaman 1dari 13

BAHAN AJAR

Nama Sekolah : SMA NEGERI 2 TAEBENU


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : XI IPA / 1
Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran (2 X 45 menit)

MATERI :
IKATAN KIMIA
Molekul dibuat dari sejumlah atom yang bergabung bersama dengan ikatan kovalen,
dan dapat sangat beragam bentuk dan ukurannya. Ada yang sangat kecil seperti molekul
diatomic hidrogen kadang sangat besar seperti makro melekul pada polimer, protein atau
DNA.
Bentuk molekul yaitu kedudukan atom-atom dalam molekul. Geometri molekul dapat
diramalkan berdasarkan gaya eletrokstatis antara elektron yang terlibat dalam pembentukan
ikatan, geometri molekul ini dapat dijelaskan dengan menggunakan beberapa pendekatan
yaitu :
1. Teori Tolakan Pasangan Elektron Valensi (valence shell elektron field theory atau
VSEPR).
Teori ini sama sekali tidak menggunakan orbital atom. Teori VSEPR (Valence
Shell Electron Pair Repulsion) menyatakan bahwa pasangan electron dalam ikatan kimia
ataupun pasangan electron yang tidak dipakai bersama (yaitu pasangan electron bebas)
saling tolakmenolak, pasangan elektron cenderung untuk berjauhan satu sama lain.
Menurut asas Pauli, jika sepasang elektron menempati suatu orbital, maka elektron lain
bagaimanapun rotasinya tidak dapat berdekatan dengan pasangan tersebut. Teori ini
menggambarkan arah pasangan elektron terhadap inti suatu atom. Gaya tolak-menolak
antara dua pasang elektron akan semakin kuat dengan semakin kecilnya jarak antara kedua
pasang elektron tersebut. Gaya tolakan akan menjadi semakin kuat jika sudut di antara
kedua pasang elektron tersebut besarnya 90º. Selain itu, tolakan yang melibatkan pasangan
elektron mandiri lebih kuat daripada yang melibatkan pasangan ikatan (Ralph H. Petrucci,
1985).
Pasangan elektron terdiri dari:
- Pasangan Elektron Ikatan (PEI)
- Pasangan Elektron Bebas (PEB)
Bentuk molekul/struktur ruang dipengaruhi oleh gaya tolakmenolak pasangan elektron.
Adapun urutan gaya tolak-menolak dapat digambarkan sebagai berikut.
tolakan (PEB – PEB) > tolakan (PEB – PEI) > tolakan (PEI – PEI)
Adanya gaya tolak-menolak ini menyebabkan atom-atom yang berikatan
membentuk struktur ruang tertentu dari suatu molekul.
2. Teori Domain elektron
Teori domain elektron merupakan penyempurnaan dari teori VSEPR. Domain
elektron berarti kedudukan elektron atau daerah keberadaan elektron.Jumlah domain
elektron ditentuan sebagai berikut:
1. Setiap elektron ikatan (ikatan tunggal, rangkap ataupun rangkap tiga) merupakan satu
domain
2. Setiap pasangan elektron bebas merupakan satu domain.
Tabel : Jumlah Domain Elektron Atom Pusat Dalam Beberapa Senyawa
Jumlah Domain
No Senyawa Rumus Lewis
Elektron

1 H2O 4

2 CO2 2

3 SO2 3

Teori domain elektron mempunyai prinsip-prinsip dasar sebagai berikut (Ralph H. Petrucci,
1985).
1. Antardomain elektron pada kulit luar atom pusat saling tolak-menolak sehingga
domain elektron akan mengatur diri (mengambil formasi) sedemikian rupa, sehingga
tolak-menolak di antaranya menjadi minimum.
2. Urutan kekuatan tolak-menolak di antara domain elektron adalah: tolakan
antardomain elektron bebas > tolakan antara domain electron bebas dengan domain
elektron ikatan > tolakan antardomain electron ikatan.
Perbedaan daya tolak ini terjadi karena pasangan elektron bebas hanya terikat pada
satu atom saja, sehingga bergerak lebih leluasa dan menempati ruang lebih besar
daripada pasangan elektron ikatan. Akibat dari perbedaan daya tolak tersebut adalah
mengecilnya sudut ikatan karena desakan dari pasangan elektron bebas. Hal ini juga
terjadi dengan domain yang mempunyai ikatan rangkap atau rangkap tiga, yang pasti
mempunyai daya tolak lebih besar daripada domain yang hanya terdiri dari sepasang
elektron.
3. Bentuk molekul hanya ditentukan oleh pasangan elektron terikat.
Struktur lewis sangat mendukung teori domain elektron untuk menentukan banyaknya
pasangan elektron ikatan dan pasangan elektron bebas dalam molekul senyawa kovalen.
Berdasarkan teori domain elektron terdapat 5 macam bentuk dasar molekul adalah sebagai
berikut:
a. Linear
Dalam molekul linear, atom-atom tertata pada satu garis lurus. Sudut yang dibentuk oleh
dua ikatan ke arah atom pusat akan saling membentuk sudut 1800. Sudut ini disebut sudut
ikatan
Contoh molekul yang berbentuk linear adalah : Be Cl2 rumus umum AX2
Gambar :

1800 Atom pusat : Be


Jumlah pasangan elektron : 2
PEI :2
C B C PEB :0
b. Segitiga Datar
l e l
Atom-atom dalam molekul berbentuk segitiga tertata dalam bidang datar, tiga atom akan
berada pada titik sudut segitiga sama sisi dan dipusat segitiga terdapat atom pusat. Sudut
ikatan antara atom yang mengelilingi atom pusat membentuk sudut 1200.
Contoh molekul segitiga sama sisi adalah BCl3 rumus umum AX3
Gambar :
C Atom Pusat : Be
l 120 Jumlah Pasangan Elektron : 3
0 PEI :3
PEB :0
B

C C
c. Tetrahedron
l l
Atom-atom dalam yang berbentuk tetrahedron akan berada dalam suatu ruang piramida
segitiga dengan keempat bidang permukaan segitiga sama sisi. Atom pusat terletak pusat
tetrahedron dan keempat atom lain akan berada pada keempat titik sudut yang
mempunyai sudut ikatan 109,50.
Contoh molekul tetrahedron adalah CH4. rumus umum AX4
Gambar :
H
109,500

H C Atom Pusat :C
Jumlah Pasangan Elektron :4
PEI :4
H H PEB :0
d. Segitiga Bipiramida
Dalam molekul trigonal bipiramida atom pusat terdapat pada bidang sekutu dari dua buah
limas segitiga yang saling berhimpit sedangkan kelima atom yang mengelilinginya akan
berada pada sudut-sudut limas segitiga yang dibentuk. Sudut ikatan masing-masing atom
tidak sama, antara setiap ikatan yang terletak pada bidang segitiga mempunyai sudut 1200
sedangkan antara sudut bidang diatas ini dengan dua ikatan yang vertikal akan bersudut
900. contoh molekul trigonal bipiramida adalah PCl5. rumus umum AX5

Gambar : Cl

Cl

120o
P Cl

Cl Atom pusat :P
Jumlah Pasangan Elektron :5
90o PEI :5
Cl
PEB :0

e. Oktahedron

Oktahedron adalah suatu bentuk yang terjadi dari dua buah limas alas segiempat dengan
bidang alasnya saling berhimpit, sehingga membentuk delapan bidang segitiga. Pada
molekul yang berbentuk aktahedron atom pusatnya berada pada pusat bidang segiempat
dari dua limas yang berhimpit, sedangkan enam atom yang mengelilinginya akan berada
pada sudut-sudut limas tersebut. Sudut ikatan yang dibentuk 90 0. contoh molekul yang
mempunyai bentuk oktahedron adalah SF6 rumus umum AX6.

Gambar :
F

F F

S
Atom pusat :S
F F Jumlah Pasangan Elektron :6
PEI :6
PEB :0
F
Merumuskan Tipe Molekul
Tipe molekul merupakan suatu notasi yang menyatakan jumlah domain (pasangan
elektron disekitar atom pusat dan suatu molekul baik domain bebas maupun domain ikatan).
Tipe molekul ditentukan dengan cara sebagai berikut :
 Atom pusat dinyatakan dengan lambang A
 Setiap domain elektron ikatan dinyatakan dengan X
 Setiap domain elektron bebas dinyatakan dengan E
 Bilangan bulat yang dinyatakan dengan n yang dituliskan AXnEn
Contoh : .. .. ..
:F  I  F :
.. .. ..

:F:
Molekul IF3 yang terdiri. . atas 3 domain elektron ikatan dan dua domain elektron bebas
dirumus sebagai AX3 E2
 Senyawa biner berikatan tunggal
Jika atom pusat hanya berikatan tunggal, maka setiap ikatan hanya menggunakan satu
elektron dari atom pusat. Dengan demikian jumlah pasangan elektron bebas (E)
dirumuskan :

Dimana :
EV = Jumlah elektron valensi atom pusat
X = Jumlah domain elektron ikatan (jumlah atom yang terikat pada atom pusat)
E = Jumlah domain elektron bebas
Dengan demikian, tipe molekul dapat ditentukan dengan urutan sebagai berikut :
 Menentukan jumlah elektron valensi atom pusat (EV)
 Menentukan jumlah domain elektron ikatan (X)
 Menentukan jumlah domain elektron bebas
Contoh :
 Menentukan tipe molekul air (H2O)
Jumlah elektron valensi atom pusat (O) = 6
Jumlah domain elektron ikatan (X) = 2
Jumlah domain elektron bebas (E)

Maka tipe molekulnya AX2 E2


Gambar : : :

H H

 Senyawa biner berikatan rangkap atau ikatan kovalen koordinat.


Jika atom pusat membentuk ikatan rangkap atau ikatan kovalen koordinat, maka setiap
ikatan akan menggunakan 2 elektron valensi dari atom pusatnya.
Dengan demikian, jumlah pasangan elektron bebas (E) akan sesuai dengan rumus:

Contoh :
 Menentukan tipe molekul belerang trioksida (SO3)
Ikatan antara atom belerang dengan atom oksigen dalam SO3 merupakan ikatan
rangkap atau ikatan kovalen koordinat.
Jumlah elektron valensi atom pusat = 6
Jumlah domain elektron ikatan (X) = 3 tetapi jumlah elektron yang di gunakan atom
pusat = 3 x 2 = 6

Jumlah domain elektron bebas (E) =

Tipe molekul AX3


Meramalkan Bentuk Molekul Ion Poliatomik

Langkah-langkah dalam meramalkan bentuk molekul ion poliatomik adalah sebagai


berikut:
 Hitung jumlah pasangan elektron pada semua atom.

Pasangan elektron =

Tanda + (untuk anion)


Tanda – (untuk kation)
 Hitung jumlah pasangan elektron ikatan (PEI) pada atom pusat.
PEI = Jumlah atom - 1
 Hitung jumlah pasangan elektron yang berada disekitar atom pusat.
Pasangan Pusat = Pasangan elektron – (3 x Jumlah atom ujung, kecuali atom H).
 Hitung jumlah pasangan elektron bebas.
 PEB = Pasangan Elektron – PEI

Contoh :

 Ramalkan bentuk anion poliatomik ICl4- !


Jawab :
a. Pasangan Elektron

b. PEI = Jumlah atom – 1


= 5-1 = 4
c. Pasangan Pusat = Pasangan elektron – (3 x jumlah atom Cl)
= 18 – (3 x 4) = 6
d. PEB = Pasangan Pusat – PEI
=6-4=2
 Notasi anion poliatomik ICl4- adalah AX4E2 dan bentuk geometrinya adalah segi
empat datar.

Menentukan Geometri Molekul


Geometri molekul dapat ditentukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
 Menentukan tipe molekul
 Menentukan geometri domain-domain elektron disekitar atom pusat yang memberi tolakan
minimum
 Menetapkan domain elektron terikat dengan menuliskan lambang atom yang bersangkutan
 Menentukan geometri molekul setelah mempertimbangkan pengaruh pasangan elektron
bebas.
Contoh : Menentukan geometri molekul air (H2O)
Langkah 1 : Tipe molekul adalah AX2E2 (4 domain)
Langkah 2 : Jumlah domain elektron pada kulit luar atom pusat (atom o) ada 4
yang terdiri atas 2 domain elektron bebas dan 2 domain elektron
ikatan. Susunan ruang domain-domain elektron yang memberi tolakan
minimum adalah tetrahedron.
Susunan ruang pasangan elektron:
Langkah 3 : Menentukan domain elektron terikat dengan menuliskan lambang
atom yang terikat (yaitu atom hidrogen).
Langkah 4 : Molekul berbentuk V (bentuk bengkok). Hasil percobaan menunjukan
bahwa sudut ikatan H-O-H dalam air sebesar 104,5 o, sedikit lebih kecil
daripada sudut tetrahedron (109,5o). hal ini terjadi karena desakan
pasangan elektron bebas.
:
Bentuk molekul : :
H
H
Molekul Polar dan Nonpolar
Bentuk molekul dan polaritas ikatan menentukan sifat kepolaran senyawa kovalen.
Molekul dikatakan bersifat polar jika distribusi ratapan elektron tidak merata, sehingga ada
sisi molekul yang distribusi rapatan elektronnya lebih besar sementara sisi lainnya lebih
rendah. Sebaliknya molekul dikatakan bersifat nonpolar jika distribusi rapatan elektron dalam
molkul tersebar secara merata. Sisi yang ratapan elektronnya lebih besar menjadi lebih
negatif sedangkan sisi lainnya menjadi lebih positif.

Suatu molekul akan bersifat polar jika memenuhi dua syarat berikut :
a. Ikatan dalam molekul bersifat polar. Secara umum ikatan antar atom yang berbeda dapat
dianggap polar.
b. Bentuk molekul tidak simetris sehingga pusat muatan positif tidak berhimpit dengan
pusat muatan negatif.
Contoh senyawa yang bersifat polar adalah H2O, NH3 dan senyawa nonpolar CCl4, BCl3.,
PCl5.
3. Hibridisasi
Pada pembahasan sebelumnya kita telah mempelajari bentuk molekul dengan
menggunakan teori VSEPR dan teori domain elektron akan tetapi teori ini tidak
menerangkan penjelasan pembentukan suatu molekul. Molekul CH4 yang berbentuk
tetrahedral dengan 4 ikatan C-H yang ekuivalen dapat diramalkan oleh teori VSEPR
dengan baik. Namun teori VSEPR tidak dapat menjelaskan penyebab molekul CH 4
berbentuk tetrahedral.

Dengan konfigurasi elektron seperti itu, atom karbon hanya dapat membentuk 2 ikatan
kovalen. Oleh karena karbon membentuk 4 ikatan kovalen dapat dianggap bahwa 1
elektron dari orbital 2s dipromosikan ke orbital 2p sehingga karbon mempunyai 4
elektron tunggal sebagai berikut:

Untuk menjelaskan hal ini maka dikatakan bahwa ketika atom karbon membentuk ikatan
kovalen dengan atom hidrogen,orbital 2s dan ketiga orbital 2p mengalami pembastaran
(hibridisasi) membentuk 4 orbital yang setingkat. Orbital hibridanya (hasil pembastaran)
ditandai dengan sp3 untuk mengatakan asalnya yaitu 1 orbital s dan 3 Orbital p.
Pembastaran adalah sebagai berikut:

Selain menyababkan perubahan tingkat energi, hibridisasi juga menyebabkan


perubahan bentuk orbital. Hibridisasi adalah peleburan orbital-orbital dari tingkat
energi yang berbeda menjadi orbital-orbital yang energinya setingkat.
1. Struktur ruang molekul dan hibridisasi senyawa tanpa PEB.
Senyawa-senyawa tanpa PEB seperti CH4, BH3, BCI3, BF3, BeCI2 dan PCI5
dirumuskan dengan notasi A dan X dengan A adalah atom pusat dan X adalah atom
terikat.
Contoh :
a. Senyawa CH4 dan CCl4 memiliki rumus AX4
b. Senyawa BH3,BCl3, dan BF3 memiliki rumus AX3
c. Senyawa PCl5 memiliki rumus AX5
Perhatikan struktur Lewis untuk molekul CH4 dan CCl4 berikut:
..
H :Cl :
.. .. .... ..
H : C : H dan : Cl : C.. : Cl :
.. .. ..
H :Cl :
..
Dalam struktur molekul tersebut terlihat bahwa keempat pasangan elektron di sekitar
atom pusat (atom C) merupakan pasangan elektron ikatan (PEI). Jadi rumus umum
struktur kedua senyawa tersebut adalah AX4. hibridisasi untuk senyawa AX4 dapat
digambarkan dengan contoh senyawa CCl4.
 Hibridisasi CCl4 sebagai berikut:
 Konfigurasi elektron 6C= 1s2 2s2 2p2
 Konfiguasi elektron 17Cl= 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
Perhatikan elektron valensi atom C: 2s2 2p2 ( ) terlihat bahwa
baru terisi dua orbital yang masing-masing berisi 1 elektron, maka harus ada
elektron yang berpindah dari 2s ke 2pz.
Elektron valensi atom Cl = 3s2 3p5 ( )
pada salah satu orbitalnya yaitu 3pz sudah terdapat 1 elektron. Untuk
memudahkan elektron ini digambarkan dengan . Karena 1 atom C
berikatan dengan 4 atom Cl, untuk atom Cl disediakan 4 orbital.

Pada CCl4 terjadi penggabungan orbital 2s, 2px, 2py, dan 2pz sehingga
hibridisasinya s, p, p, p atau disingkat sp 3. Rumus AX4 memiliki 4 buah pasangan
elektron ikatan sehingga gaya tolak menolaknya lemah. Susunan atom-atom
senyawa dengan rumus AX4 ini membentuk struktur ruang yang simetris dengan
atom pusat berada di tengah. Susunan ini dikenal sebagai bentuk hibridisasi sp3
dengan bentuk molekul tetrahedral.
 Untuk molekul BH3 bentuk hibridisasinya sebagai berikut :
Konfigurasi elektron 5B = 1s2 2s2 2p1
Konfigurasi elektron 1H = 1s1
Hibridisasi dari senyawa BH3 yaitu sp2 dan memiliki bentuk molekul segitiga
datar
Tabel: Struktur Ruang Molekul senyawa tanpa pasangan elektron bebas
Jumlah Bentuk
Rumus Bentuk
Senyawa Pasangan Hibridisasi
Umum Molekul
Elektron
BH3, sp2
BCl3, Segitiga
3 AX3
BF3 Sama Sisi

CH4, sp3
CCl4 4 AX4 Tetrahedral

sp3d atau
Trigonal
PCl5 5 AX5 dsp3
bipiramida

sp3d2 atau
d2sp3
SF6 6 AX6 Oktahedral

2. Struktur Ruang Molekul dan Hibridisasi senyawa memiliki pasangan


elektron bebas
Senyawa-senyawa yang memiliki pasangan elektron bebas dirumuskan dengan
AXnEn. Contoh : Struktur Lewis dari H2O yaitu

Molekul H2O mengandung 4 pasangan elektron yaitu 2 pasangan elektron ikatan (X)
dan 2 pasangan elektron bebas (E). Oleh karena itu rumus dari H 2O yaitu AX2E2 akan
tetapi dalam molekul H2O ini terdapat 2 pasangan elektron bebas sehingga molekul
H2O berbentuk seperti huruf V. Hal ini disebabkan oleh adanya gaya tolak menolak
dari PEB – PEB.
Bentuk hibridisasi senyawa H2O yaitu :
Konfigurasi elektron 8O = 1s2 2s2 2p4
Elektron valensi atom O = 2s2 2p4 dengan diagram
Terdapat 2 orbital yang berisi 1 elektron. Karena setiap atom O mengikat 2 atom H
berarti kedua orbital O tersebut cukup untuk berikatan dengan 2 atom H. Dengan
demikian tidak diperlukan adanya perpindahan elektron. Elektron atom H yang
berikatan digambarkan dengan.

Bentuk hibridisasinya adalah sp3 (bukan p2) karena PEB dari 2s dan 2px menentukan
bentuk hibridisasi.

Tabel: Struktur Ruang Molekul Senyawa, Memiliki Pasangan Elektron Bebas


Jumlah
Jumlah
Rumus
Senyawa Pasangan Hibridisasi Struktur
PEI PEB Umum
Elektron

NH3, PCI3 4 3 1 AX3E sp3 Piramida trigonal


H2O, ClO2 4 2 2 AX2E2 sp3 Huruf V
SF4 5 4 1 AX4E sp3d Jungkat Jangkit
IF3, ClF3 5 3 2 AX3E2 sp3d Bentuk T
XeF2, RnF2 5 2 3 AX2E3 sp3d Linear
IF5, ClF5 6 5 1 AX5E sp3d2 Piramida
Segiempat
XeF4, RnF4 6 4 2 AX4E2 sp3d2 Segiempat Planar

Anda mungkin juga menyukai