MATERI :
IKATAN KIMIA
Molekul dibuat dari sejumlah atom yang bergabung bersama dengan ikatan kovalen,
dan dapat sangat beragam bentuk dan ukurannya. Ada yang sangat kecil seperti molekul
diatomic hidrogen kadang sangat besar seperti makro melekul pada polimer, protein atau
DNA.
Bentuk molekul yaitu kedudukan atom-atom dalam molekul. Geometri molekul dapat
diramalkan berdasarkan gaya eletrokstatis antara elektron yang terlibat dalam pembentukan
ikatan, geometri molekul ini dapat dijelaskan dengan menggunakan beberapa pendekatan
yaitu :
1. Teori Tolakan Pasangan Elektron Valensi (valence shell elektron field theory atau
VSEPR).
Teori ini sama sekali tidak menggunakan orbital atom. Teori VSEPR (Valence
Shell Electron Pair Repulsion) menyatakan bahwa pasangan electron dalam ikatan kimia
ataupun pasangan electron yang tidak dipakai bersama (yaitu pasangan electron bebas)
saling tolakmenolak, pasangan elektron cenderung untuk berjauhan satu sama lain.
Menurut asas Pauli, jika sepasang elektron menempati suatu orbital, maka elektron lain
bagaimanapun rotasinya tidak dapat berdekatan dengan pasangan tersebut. Teori ini
menggambarkan arah pasangan elektron terhadap inti suatu atom. Gaya tolak-menolak
antara dua pasang elektron akan semakin kuat dengan semakin kecilnya jarak antara kedua
pasang elektron tersebut. Gaya tolakan akan menjadi semakin kuat jika sudut di antara
kedua pasang elektron tersebut besarnya 90º. Selain itu, tolakan yang melibatkan pasangan
elektron mandiri lebih kuat daripada yang melibatkan pasangan ikatan (Ralph H. Petrucci,
1985).
Pasangan elektron terdiri dari:
- Pasangan Elektron Ikatan (PEI)
- Pasangan Elektron Bebas (PEB)
Bentuk molekul/struktur ruang dipengaruhi oleh gaya tolakmenolak pasangan elektron.
Adapun urutan gaya tolak-menolak dapat digambarkan sebagai berikut.
tolakan (PEB – PEB) > tolakan (PEB – PEI) > tolakan (PEI – PEI)
Adanya gaya tolak-menolak ini menyebabkan atom-atom yang berikatan
membentuk struktur ruang tertentu dari suatu molekul.
2. Teori Domain elektron
Teori domain elektron merupakan penyempurnaan dari teori VSEPR. Domain
elektron berarti kedudukan elektron atau daerah keberadaan elektron.Jumlah domain
elektron ditentuan sebagai berikut:
1. Setiap elektron ikatan (ikatan tunggal, rangkap ataupun rangkap tiga) merupakan satu
domain
2. Setiap pasangan elektron bebas merupakan satu domain.
Tabel : Jumlah Domain Elektron Atom Pusat Dalam Beberapa Senyawa
Jumlah Domain
No Senyawa Rumus Lewis
Elektron
1 H2O 4
2 CO2 2
3 SO2 3
Teori domain elektron mempunyai prinsip-prinsip dasar sebagai berikut (Ralph H. Petrucci,
1985).
1. Antardomain elektron pada kulit luar atom pusat saling tolak-menolak sehingga
domain elektron akan mengatur diri (mengambil formasi) sedemikian rupa, sehingga
tolak-menolak di antaranya menjadi minimum.
2. Urutan kekuatan tolak-menolak di antara domain elektron adalah: tolakan
antardomain elektron bebas > tolakan antara domain electron bebas dengan domain
elektron ikatan > tolakan antardomain electron ikatan.
Perbedaan daya tolak ini terjadi karena pasangan elektron bebas hanya terikat pada
satu atom saja, sehingga bergerak lebih leluasa dan menempati ruang lebih besar
daripada pasangan elektron ikatan. Akibat dari perbedaan daya tolak tersebut adalah
mengecilnya sudut ikatan karena desakan dari pasangan elektron bebas. Hal ini juga
terjadi dengan domain yang mempunyai ikatan rangkap atau rangkap tiga, yang pasti
mempunyai daya tolak lebih besar daripada domain yang hanya terdiri dari sepasang
elektron.
3. Bentuk molekul hanya ditentukan oleh pasangan elektron terikat.
Struktur lewis sangat mendukung teori domain elektron untuk menentukan banyaknya
pasangan elektron ikatan dan pasangan elektron bebas dalam molekul senyawa kovalen.
Berdasarkan teori domain elektron terdapat 5 macam bentuk dasar molekul adalah sebagai
berikut:
a. Linear
Dalam molekul linear, atom-atom tertata pada satu garis lurus. Sudut yang dibentuk oleh
dua ikatan ke arah atom pusat akan saling membentuk sudut 1800. Sudut ini disebut sudut
ikatan
Contoh molekul yang berbentuk linear adalah : Be Cl2 rumus umum AX2
Gambar :
C C
c. Tetrahedron
l l
Atom-atom dalam yang berbentuk tetrahedron akan berada dalam suatu ruang piramida
segitiga dengan keempat bidang permukaan segitiga sama sisi. Atom pusat terletak pusat
tetrahedron dan keempat atom lain akan berada pada keempat titik sudut yang
mempunyai sudut ikatan 109,50.
Contoh molekul tetrahedron adalah CH4. rumus umum AX4
Gambar :
H
109,500
H C Atom Pusat :C
Jumlah Pasangan Elektron :4
PEI :4
H H PEB :0
d. Segitiga Bipiramida
Dalam molekul trigonal bipiramida atom pusat terdapat pada bidang sekutu dari dua buah
limas segitiga yang saling berhimpit sedangkan kelima atom yang mengelilinginya akan
berada pada sudut-sudut limas segitiga yang dibentuk. Sudut ikatan masing-masing atom
tidak sama, antara setiap ikatan yang terletak pada bidang segitiga mempunyai sudut 1200
sedangkan antara sudut bidang diatas ini dengan dua ikatan yang vertikal akan bersudut
900. contoh molekul trigonal bipiramida adalah PCl5. rumus umum AX5
Gambar : Cl
Cl
120o
P Cl
Cl Atom pusat :P
Jumlah Pasangan Elektron :5
90o PEI :5
Cl
PEB :0
e. Oktahedron
Oktahedron adalah suatu bentuk yang terjadi dari dua buah limas alas segiempat dengan
bidang alasnya saling berhimpit, sehingga membentuk delapan bidang segitiga. Pada
molekul yang berbentuk aktahedron atom pusatnya berada pada pusat bidang segiempat
dari dua limas yang berhimpit, sedangkan enam atom yang mengelilinginya akan berada
pada sudut-sudut limas tersebut. Sudut ikatan yang dibentuk 90 0. contoh molekul yang
mempunyai bentuk oktahedron adalah SF6 rumus umum AX6.
Gambar :
F
F F
S
Atom pusat :S
F F Jumlah Pasangan Elektron :6
PEI :6
PEB :0
F
Merumuskan Tipe Molekul
Tipe molekul merupakan suatu notasi yang menyatakan jumlah domain (pasangan
elektron disekitar atom pusat dan suatu molekul baik domain bebas maupun domain ikatan).
Tipe molekul ditentukan dengan cara sebagai berikut :
Atom pusat dinyatakan dengan lambang A
Setiap domain elektron ikatan dinyatakan dengan X
Setiap domain elektron bebas dinyatakan dengan E
Bilangan bulat yang dinyatakan dengan n yang dituliskan AXnEn
Contoh : .. .. ..
:F I F :
.. .. ..
:F:
Molekul IF3 yang terdiri. . atas 3 domain elektron ikatan dan dua domain elektron bebas
dirumus sebagai AX3 E2
Senyawa biner berikatan tunggal
Jika atom pusat hanya berikatan tunggal, maka setiap ikatan hanya menggunakan satu
elektron dari atom pusat. Dengan demikian jumlah pasangan elektron bebas (E)
dirumuskan :
Dimana :
EV = Jumlah elektron valensi atom pusat
X = Jumlah domain elektron ikatan (jumlah atom yang terikat pada atom pusat)
E = Jumlah domain elektron bebas
Dengan demikian, tipe molekul dapat ditentukan dengan urutan sebagai berikut :
Menentukan jumlah elektron valensi atom pusat (EV)
Menentukan jumlah domain elektron ikatan (X)
Menentukan jumlah domain elektron bebas
Contoh :
Menentukan tipe molekul air (H2O)
Jumlah elektron valensi atom pusat (O) = 6
Jumlah domain elektron ikatan (X) = 2
Jumlah domain elektron bebas (E)
H H
Contoh :
Menentukan tipe molekul belerang trioksida (SO3)
Ikatan antara atom belerang dengan atom oksigen dalam SO3 merupakan ikatan
rangkap atau ikatan kovalen koordinat.
Jumlah elektron valensi atom pusat = 6
Jumlah domain elektron ikatan (X) = 3 tetapi jumlah elektron yang di gunakan atom
pusat = 3 x 2 = 6
Pasangan elektron =
Contoh :
Suatu molekul akan bersifat polar jika memenuhi dua syarat berikut :
a. Ikatan dalam molekul bersifat polar. Secara umum ikatan antar atom yang berbeda dapat
dianggap polar.
b. Bentuk molekul tidak simetris sehingga pusat muatan positif tidak berhimpit dengan
pusat muatan negatif.
Contoh senyawa yang bersifat polar adalah H2O, NH3 dan senyawa nonpolar CCl4, BCl3.,
PCl5.
3. Hibridisasi
Pada pembahasan sebelumnya kita telah mempelajari bentuk molekul dengan
menggunakan teori VSEPR dan teori domain elektron akan tetapi teori ini tidak
menerangkan penjelasan pembentukan suatu molekul. Molekul CH4 yang berbentuk
tetrahedral dengan 4 ikatan C-H yang ekuivalen dapat diramalkan oleh teori VSEPR
dengan baik. Namun teori VSEPR tidak dapat menjelaskan penyebab molekul CH 4
berbentuk tetrahedral.
Dengan konfigurasi elektron seperti itu, atom karbon hanya dapat membentuk 2 ikatan
kovalen. Oleh karena karbon membentuk 4 ikatan kovalen dapat dianggap bahwa 1
elektron dari orbital 2s dipromosikan ke orbital 2p sehingga karbon mempunyai 4
elektron tunggal sebagai berikut:
Untuk menjelaskan hal ini maka dikatakan bahwa ketika atom karbon membentuk ikatan
kovalen dengan atom hidrogen,orbital 2s dan ketiga orbital 2p mengalami pembastaran
(hibridisasi) membentuk 4 orbital yang setingkat. Orbital hibridanya (hasil pembastaran)
ditandai dengan sp3 untuk mengatakan asalnya yaitu 1 orbital s dan 3 Orbital p.
Pembastaran adalah sebagai berikut:
Pada CCl4 terjadi penggabungan orbital 2s, 2px, 2py, dan 2pz sehingga
hibridisasinya s, p, p, p atau disingkat sp 3. Rumus AX4 memiliki 4 buah pasangan
elektron ikatan sehingga gaya tolak menolaknya lemah. Susunan atom-atom
senyawa dengan rumus AX4 ini membentuk struktur ruang yang simetris dengan
atom pusat berada di tengah. Susunan ini dikenal sebagai bentuk hibridisasi sp3
dengan bentuk molekul tetrahedral.
Untuk molekul BH3 bentuk hibridisasinya sebagai berikut :
Konfigurasi elektron 5B = 1s2 2s2 2p1
Konfigurasi elektron 1H = 1s1
Hibridisasi dari senyawa BH3 yaitu sp2 dan memiliki bentuk molekul segitiga
datar
Tabel: Struktur Ruang Molekul senyawa tanpa pasangan elektron bebas
Jumlah Bentuk
Rumus Bentuk
Senyawa Pasangan Hibridisasi
Umum Molekul
Elektron
BH3, sp2
BCl3, Segitiga
3 AX3
BF3 Sama Sisi
CH4, sp3
CCl4 4 AX4 Tetrahedral
sp3d atau
Trigonal
PCl5 5 AX5 dsp3
bipiramida
sp3d2 atau
d2sp3
SF6 6 AX6 Oktahedral
Molekul H2O mengandung 4 pasangan elektron yaitu 2 pasangan elektron ikatan (X)
dan 2 pasangan elektron bebas (E). Oleh karena itu rumus dari H 2O yaitu AX2E2 akan
tetapi dalam molekul H2O ini terdapat 2 pasangan elektron bebas sehingga molekul
H2O berbentuk seperti huruf V. Hal ini disebabkan oleh adanya gaya tolak menolak
dari PEB – PEB.
Bentuk hibridisasi senyawa H2O yaitu :
Konfigurasi elektron 8O = 1s2 2s2 2p4
Elektron valensi atom O = 2s2 2p4 dengan diagram
Terdapat 2 orbital yang berisi 1 elektron. Karena setiap atom O mengikat 2 atom H
berarti kedua orbital O tersebut cukup untuk berikatan dengan 2 atom H. Dengan
demikian tidak diperlukan adanya perpindahan elektron. Elektron atom H yang
berikatan digambarkan dengan.
Bentuk hibridisasinya adalah sp3 (bukan p2) karena PEB dari 2s dan 2px menentukan
bentuk hibridisasi.