Anda di halaman 1dari 29

BAB IV

BENTUK MOLEKUL DAN GAYA ANTARMOLEKUL


Kompetensi Dasar:
3.6.Menerapkan Teori Tolakan Pasangan Elektron Kulit Valensi (VSEPR) dan Teori Domain
elektron dalam menentukan bentuk molekul.
3.7. Menghubungkan interaksi antar ion, atom dan molekul dengan sifat fisika zat.
4.6.Membuat model bentuk molekul dengan menggunakan bahan-bahan yang ada di
lingkungan sekitar atau perangkat lunak computer.
4.7. Menerapkan prinsip interaksi antar ion,atom dan molekul dalam menjelaskan sifat-sifat
fisik zat di sekitarnya.
BENTUK MOLEKUL DAN GAYA ANTARMOLEKUL

A. Teori VSEPR
Bentuk molekul yaitu kedudukan atom-atom dalam molekul. Geometri molekul dapat
diramalkan berdasarkan gaya eletrokstatis antara elektron yang terlibat dalam pembentukan
ikatan. Geometri molekul ini dapat dijelaskan dengan menggunakan beberapa pendekatan
yaitu:
Teori Tolakan Pasangan Elektron Valensi (valence shell elektron field theory atau
VSEPR).
“pasangan elektron ikatan dan pasangan electron bebas saling tolak-menolak sehingga
tiap-tiap pasangan electron cenderung berjauhan satu sama lain untuk meminimalkan
gaya tolakan tersebut “
Teori VSEPR disebut juga teori domain elektron. Teori Domain Elektron
menggambarkan arah pasangan electron baik PEI maupun PEB terhadap inti atom. Teori ini
sama sekali tidak menggunakan orbital atom. Untuk menentukan bentuk molekul teori ini
menggunakan pasangan elektron disekitar atom pusat, pasangan elektron yang ada disekitar
atom pusat dapat berupa pasangan elektron terikat (PEI) dan pasangan elektron bebas (PEB)
pasangan elektron bebas memiliki gaya tolak-menolak ini menyebabkan pasangan elektron
bebas menempati ruangan yang lebih luas dari pada pasangan elektron terikat. Domain
electron yang berupa pasangan electron ikatan (PEI) baik ikatan tunggal, ikatan rangkap,
maupun ikatan rangkap 3 dianggap sebagai 1 domain.
Perhatikan struktur Lewis senyawa-senyawa berikut
.
Semakin banyak electron dalam 1 domain maka semakin besar pula tolakannya sehingga
sehingga semakin menekan posisi domain lainnya sejauh mungkin. Kedudukan pasangan-
pasangan elektron mempunyai pola dasar sebagai berikut :

a. Linear
Dalam molekul linear, atom-atom tertata pada satu garis lurus. Sudut yang
dibentuk oleh dua ikatan ke arah atom pusat akan saling membentuk sudut 180 0. Sudut ini
disebut sudut ikatan
Contoh molekul yang berbentuk linear adalah : BeCl2, HgBr2 rumus umum AX2
b. Segitiga Datar
Atom-atom dalam molekul berbentuk segitiga tertata dalam bidang datar, tiga atom
akan berada pada titik sudut segitiga sama sisi dan dipusat segitiga terdapat atom pusat.
Sudut ikatan antara atom yang mengelilingi atom pusat membentuk sudut 1200.
Contoh molekul segitiga sama sisi adalah BCl3,BF3 rumus umum AX3
c. Tetrahedron
Atom-atom dalam yang berbentuk tetrahedron akan berada dalam suatu ruang
piramida segitiga dengan keempat bidang permukaan segitiga sama sisi. Atom pusat
terletak pusat tetrahedron dan keempat atom lain akan berada pada keempat titik sudut
yang mempunyai sudut ikatan 109,50.
Contoh molekul tetrahedron adalah CH4, CCl4, SnCl4. Rumus umum AX4
d. Segitiga Bipiramida
Dalam molekul trigonal bipiramida atom pusat terdapat pada bidang sekutu dari dua
buah limas segitiga yang saling berhimpit sedangkan kelima atom yang mengelilinginya
akan berada pada sudut-sudut limas segitiga yang dibentuk. Sudut ikatan masing-masing
atom tidak sama, antara setiap ikatan yang terletak pada bidang segitiga mempunyai sudut
1200 sedangkan antara sudut bidang diatas ini dengan dua ikatan yang vertikal akan
bersudut 900. contoh molekul trigonal bipiramida adalah PCl5. rumus umum AX5.
e. Oktahedron
Oktahedron adalah suatu bentuk yang terjadi dari dua buah limas alas segiempat
dengan bidang alasnya saling berhimpit, sehingga membentuk delapan bidang segitiga.
Pada molekul yang berbentuk aktahedron atom pusatnya berada pada pusat bidang
segiempat dari dua limas yang berhimpit, sedangkan enam atom yang mengelilinginya
akan berada pada sudut-sudut limas tersebut. Sudut ikatan yang dibentuk 900.contoh
molekul yang mempunyai bentuk oktahedron adalah SF6 , TeF6 rumus umum AX6.
Kelima bentuk dasar molekul kovalen diatas merupakan bentuk geometri yang
hanya mengandung PEI saja. Padahal dalam teori VSEPR, gaya tolakan yang dihasilkan
PEB juga mempengaruhi bentuk molekul. Notasi VSEPR yang menunjukan jumlah PEI
dan PEB sebagai berikut.

AXnEm
Keterangan:
A = atom pusat
X = PEI
n = jumlah PEI
m = Jumlah PEB
E = PEB
Tabel Hubungan Antara PEI dan PEB pada atom Pusat terhadap Bentuk Molekul
Susunan Jumlah Domain
Jumlah Geometri Ikatan Bebas Bentuk Molekul Contoh Rumus
Domain Domain

2 Linear 2 - Linear BeCl2 AX2

3 Segitiga 3 - BeCl3 AX3


Segitiga Datar

2 1 Bentuk V SO2 AX2E

4 Tetrahedra 4 - Tetrahedral CH4 AX4


l
3 1 Trigonal Piramida NH3 AX3E

2 2 Bentuk V H2O AX2E2

5 Trigonal 5 - Trigonal Bipiramida Cl5 AX5


Bipiramid P
a

4 1 Bentuk timbangan (tetrahedral TeCl4 AX4E


terdispersi)

3 2 Bentuk T ClF3 AX3E2

2 3 Linear XeF2 AX2E3

6 Octahedra 6 - Oktahedral SF6 AX6


l
5 1 Piramida segi empat IF5 AX5E

4 2 Segi empat datar XeF4 AX4E2

B. Merumuskan Tipe Molekul


Tipe molekul merupakan suatu notasi yang menyatakan jumlah domain (pasangan elektron
disekitar atom pusat dan suatu molekul baik domain bebas maupun domain ikatan). Tipe
molekul ditentukan dengan cara sebagai berikut :

 Gambarkan struktur Lewis yang paling mungkin untuk molekul yang akan kita tentukan
bentuknya.
 Tentukan jumlah domain electron yang ada di sekitar atom pusat
 Hitung jumlah PEI dan PEB molekul tersebut
 Bilangan bulat yang dinyatakan dengan n yang dituliskan AXnEm
 Tentukan notasi VSEPR-nya
Contoh:
.. .. ..
:F  I  F :
.. .. ..

:F:
..

Molekul IF3 yang terdiri atas 3 domain elektron ikatan dan dua domain elektron bebas
dirumus sebagai AX3E2
Senyawa biner berikatan tunggal
Jika atom pusat hanya berikatan tunggal, maka setiap ikatan hanya menggunakan satu
elektron dari atom pusat. Dengan demikian jumlah pasangan elektron bebas (E) dirumuskan:
Dimana :
EV = ymJumlah elektron valensi atom pusat
X = Jumlah domain elektron ikatan (jumlah atom yang terikat pada atom pusat)
E = Jumlah domain elektron bebas
Dengan demikian, tipe molekul dapat ditentukan dengan urutan sebagai berikut :
 Menentukan jumlah elektron valensi atom pusat (EV)
 Menentukan jumlah domain elektron ikatan (X)
 Menentukan jumlah domain elektron bebas
Contoh :
Menentukan tipe molekul air (H2O)
Jumlah elektron valensi atom pusat (O) = 6
(6 − 2)
= =2
Jumlah domain elektron ikatan (X) = 2Jumlah domain elektron bebas (E) 2
Maka tipe molekulnya AX2 E2
Gambar: : :

H H

Senyawa biner berikatan rangkap atau ikatan kovalen koordinat.


Jika atom pusat membentuk ikatan rangkap atau ikatan kovalen koordinat, maka setiap
ikatan akan menggunakan 2 elektron valensi dari atom pusatnya.
Dengan demikian, jumlah pasangan elektron bebas (E) akan sesuai dengan rumus:
E = EV – 2X

Menentukan tipe molekul belerang trioksida (SO3)


Ikatan antara atom belerang dengan atom oksigen dalam SO 3 merupakan ikatan
rangkap atau ikatan kovalen koordinat.
Jumlah elektron valensi atom pusat = 6
Jumlah domain elektron ikatan (X) = 3 tetapi jumlah elektron yang di gunakan atom pusat 3 x
2=6
6−6
=0
Jumlah domain elektron bebas (E) = 2
Tipe molekul AX3
Meramalkan Bentuk Molekul Ion Poliatomik
Langkah-langkah dalam meramalkan bentuk molekul ion poliatomik adalah sebagai
berikut:
 Hitung jumlah pasangan elektron pada semua atom.
Jumlah elektron valensi ± mua tan ion
Pasangan elektron = 2
Tanda + (untuk anion)
Tanda – (untuk kation)
 Hitung jumlah pasangan elektron ikatan (PEI) pada atom pusat.
PEI = Jumlah atom - 1
 Hitung jumlah pasangan elektron yang berada disekitar atom pusat.
Pasangan Pusat = Pasangan elektron – (3 x Jumlah atom ujung, kecuali atom H).
 Hitung jumlah pasangan elektron bebas.
PEB = Pasangan pusat – PEI
Contoh soal:
Ramalkan bentuk anion poliatomik ICl4-
Jawab:
a. Pasangan Elektron
(1 x elektron valensi I )+(4 x elektron valensi Cl )+ mua tan ion
2
7 + ( 4 x 7)+1 36
= = 18
= 2 2
b. PEI = Jumlah atom – 1
= 5-1 = 4
c. Pasangan Pusat = Pasangan elektron – (3 x jumlah atom Cl)
= 18 – (3 x 4) = 6
d. PEB = Pasangan Pusat – PEI
=6-4=2
 Notasi VSEPR anion poliatomik ICl4- adalah AX4E2 dan bentuk geometrinya adalah segi
empat datar.
Menentukan Geometri Molekul
Geometri molekul dapat ditentukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
 Menentukan tipe molekul
 Menentukan geometri domain-domain elektron disekitar atom pusat yang memberi
tolakan minimum
 Menetapkan domain elektron terikat dengan menuliskan lambang atom yang
bersangkutan
 Menentukan geometri molekul setelah mempertimbangkan pengaruh pasangan elektron
bebas.
Contoh:
Menentukan geometri molekul air (H2O)
Langkah 1 : Tipe molekul adalah AX2E2 (4 domain)
Langkah 2 : Jumlah domain elektron pada kulit luar atom pusat (atom o) ada 4 yang
terdiri atas 2 domain elektron bebas dan 2 domain elektron ikatan. Susunan
ruang domain-domain elektron yang memberi tolakan minimum adalah
tetrahedron.
Susunan ruang pasangan elektron:
..

..
..

Langkah 3 : Menentukan domain elektron terikat dengan menuliskan lambang atom


yang terikat (yaitu atom hidrogen).
Langkah 4 : Molekul berbentuk V (bentuk bengkok). Hasil percobaan menunjukan
bahwa sudut ikatan H-O-H dalam air sebesar 104,5 o, sedikit lebih kecil
daripada sudut tetrahedron (109,5o). hal ini terjadi karena desakan
pasangan elektron bebas.
Bentuk molekul:
:
:

H
H

Molekul Polar dan Nonpolar


Bentuk molekul dan polaritas ikatan menentukan sifat kepolaran senyawa kovalen.Molekul
dikatakan bersifat polar jika distribusi ratapan elektron tidak merata, sehingga ada sisi
molekul yang distribusi rapatan elektronnya lebih besar sementara sisi lainnya lebih
rendah.Sebaliknya molekul dikatakan bersifat nonpolar jika distribusi rapatan elektron dalam
molkul tersebar secara merata.Sisi yang ratapan elektronnya lebih besar menjadi lebih negatif
sedangkan sisi lainnya menjadi lebih positif.
Suatu molekul akan bersifat polar jika memenuhi dua syarat berikut:
a. Ikatan dalam molekul bersifat polar. Secara umum ikatan antar atom yang berbeda dapat
dianggap polar.
b. Bentuk molekul tidak simetris sehingga pusat muatan positif tidak berhimpit dengan
pusat muatan negatif.
Contoh senyawa yang bersifat polar adalah H2O, NH3 dan senyawa nonpolar CCl4, BCl3.,
PCl5.
Contoh menganalisis kepolaran molekul.
Tentukan apakah molekul berikut bersifat polar atau nonpolar.
A. NH3
B. CH4
Jawab :
Molekul akan bersifat polar jika ikatannya polar dan bentuk molekul tidak simetris.
NH3
Ikatan N-H dalam molekul NH3 bersifat polar, dengan atom nitrogen bermuatan negatif
(keelektronegatifan nitrogen lebih besar dari pada hidrogen) molekul NH3 berbentuk
piramida trigonal.Jadi molekul NH3 bersifat polar.
CH4
Ikatan C-H bersifat polar.Akan tetapi, karena bentuk molekul CH4 simetris (tetrahedron),
pusat muatan positif berhimpit dengan dengan pusat muatan negatif (yaitu pada atom
karbon pusat tetrahedron).Jadi molekul CH4 bersifat nonpolar.

C. Hibridisasi
Pada pembahasan sebelumnya kita telah mempelajari bentuk molekul dengan
menggunakan teori VSEPR akan tetapi teori ini tidak menerangkan penjelasan pembentukan
suatu molekul. Molekul CH4 yang berbentuk tetrahedral dengan 4 ikatan C-H yang ekuivalen
dapat diramalkan oleh teori VSEPR dengan baik.Namun teori VSEPR tidak dapat
menjelaskan penyebab molekul CH4 berbentuk tetrahedral.
Dengan konfigurasi elektron seperti itu, atom karbon hanya dapat membentuk 2 ikatan
kovalen. Oleh karena karbon membentuk 4 ikatan kovalen dapat dianggap bahwa 1 elektron
dari orbital 2s dipromosikan ke orbital 2p sehingga karbon mempunyai 4 elektron tunggal
sebagai berikut:

Namun demikian, keempat elektron tersebut tidaklah ekivalen karena 1 elektron pada orbital
2s dan tiga pada orbidal 2p akibatnya bentuk molekul CH 4 tidak dapat dijelaskan mengapa
karbon dalam CH4 dapat membentuk ikatan kovalen yang ekivalen. Untuk menjelaskan hal
ini maka dikatakan bahwa ketika atom karbon membentuk ikatan kovalen dengan atom
hidrogen,orbital 2s dan ketiga orbital 2p mengalami pembastaran (hibridisasi) membentuk 4
orbital yang setingkat. Orbital hibridanya (hasil pembastaran) ditandai dengan sp 3 untuk
mengatakan asalnya yaitu 1 orbital s dan 3 orbital p.

Pembastaran adalah sebagai berikut:

Selain menyababkan perubahan tingkat energi, pembastaran juga menyebabkan perubahan


bentuk orbital. Hibridisasi adalah peleburan orbital-orbital dari tingkat energi yang berbeda
menjadi orbital-orbital yang energinya setingkat molekul CH4 berbentuk tetrahedral dan
semua sudut H-C-H adalah 109,5o.
a. Struktur ruang molekul dan hibridisasi senyawa tanpa PEB.
Senyawa-senyawa tanpa PEB seperti CH4, BH3, BCI3, BF3, BeCI2 dan PCI5 dirumuskan
dengan notasi A dan X dengan A adalah atom pusat dan X adalah atom terikat.
Contoh :
a. Senyawa CH4 dan CCl4 memiliki rumus AX4
b. Senyawa BH3,BCl3, dan BF3 memiliki rumus AX3
c. Senyawa PCl5 memiliki rumus AX5
Perhatikan struktur Lewis untuk molekul CH4 dan CCl4 berikut:

H Cl
: :
H:C:H Cl : C : Cl
: :
H Cl
Dalam struktur molekul tersebut terlihat bahwa keempat pasangan elektron di sekitar atom
pusat (atom C) merupakan pasangan elektron ikatan (PEI).Jadi rumus umum struktur kedua
senyawa tersebut adalah AX4.hibridisasi untuk senyawa AX4 dapat digambarkan dengan
contoh senyawa CCl4.
Hibridisasi CCl4 sebagai berikut:
Konfigurasi elektron 6C= 1s2 2s2 2p2
Konfigurasi elektron 17Cl= 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
Perhatikan elektron valensi atom C: 2s2 2p2 ( ) terlihat bahwa baru terisi
dua orbital yang masing-masing berisi 1 elektron, maka harus ada elektron yang
berpindah dari 2s ke 2pz.
Untuk memudahkan elektron ini digambarkan dengan gambar seperti di bawah
ini.Karena 1 atom C berikatan dengan 4 atom Cl, untuk atom Cl disediakan 4 orbital.

Pada CCl4 terjadi penggabungan orbital 2s, 2px, 2py, dan 2pz sehingga hibridisasinya s, p, p, p
atau disingkat sp3. Rumus AX4 memiliki 4 buah pasangan elektron ikatan sehingga gaya tolak
menolaknya lemah. Susunan atom-atom senyawa dengan rumus AX 4 ini membentuk struktur
ruang yang simetris dengan atom pusat berada di tengah.Susunan ini dikenal sebagai bentuk
hibridisasi sp3 dengan bentuk molekul tetrahedral. Untuk molekul BH 3 bentuk hibridisasinya
sebagai berikut:
Konfigurasi elektron 5B = 1s2 2s2 2p1
Konfigurasi elektron 1H = 1s1
Hibridisasi dari senyawa BH3 yaitu sp2 dan memiliki bentuk molekul segitiga datar
Molekul SF6 bentuk hibridisasinya :
Konfigurasi elektron 16S = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
Konfigurasi elektron 9F = 1s2 2s2 2p5

Setiap atom F memiliki 1 orbital berisi 1 elektron dan digambarkan dengan :

Hibridisasi senyawa SF6 adalah sp3d2 bentuk molekulnya adalah oktahedral .

Tabel: Struktur Ruang Molekul senyawa tanpa pasangan elektron bebas


Senyawa Jumlah Pasangan Rumus Hibridisasi Bentuk Molekul
Elektron Umum
BH3, BCl3, 3 AX3 sp2 Segitiga Sama
BF3 Sisi
CH4, CCl4 4 AX4 sp3 Tetrahedral
PCl5 5 AX5 sp3d atau dsp3 Trigonal
bipiramida
SF6 6 AX6 sp3d2 atau Oktahedral
d2sp3

b. Struktur Ruang Molekul dan Hibridisasi senyawa memiliki pasangan elektron


bebas
Senyawa-senyawa yang memiliki pasangan elektron bebas dirumuskan dengan AXnEn.
Contoh : H2O
Molekul H2O mengandung 4 pasangan elektron yaitu 2 pasangan elektron ikatan (X) dan 2
pasangan elektron bebas (E). Oleh karena itu rumus dari H2O yaitu AX2E2 akan tetapi dalam
molekul H2O ini terdapat 2 pasangan elektron bebas sehingga molekul H2O berbentuk seperti
huruf V. Hal ini disebabkan oleh adanya gaya tolak menolak dari PEB – PEB.
Bentuk hibridisasi senyawa H2O yaitu:
Konfigurasi elektron 8O = 1s2 2s2 2p4
Elektron valensi atom O = 2s2 2p4 dengan diagram

Terdapat 2 orbital yang berisi 1 elektron. Karena setiap atom O mengikat 2 atom H berarti
kedua orbital O tersebut cukup untuk berikatan dengan 2 atom H. Dengan demikian tidak
diperlukan adanya perpindahan elektron. Elektron atom H yang berikatan digambarkan
dengan:

Bentuk hibridisasinya adalah sp3 (bukan p2) karena PEB dari 2s dan 2px menentukan bentuk
hibridisasi.
Tabel: Struktur Ruang Molekul Senyawa, Memiliki Pasangan Elektron Bebas

Jumlah Jumlah
Rumus
Senyawa Pasangan Hibridisasi Struktur
PEI PEB Umum
Elektron
NH3, PCI3 4 3 1 AX3E sp3 Piramida
trigonal
H2O, ClO2 4 2 2 AX2E2 sp3 Huruf V

SF4 5 4 1 AX4E sp3d Jungkat


Jangkit
IF3, ClF3 5 3 2 AX3E2 sp3d Bentuk T

XeF2, RnF2 5 2 3 AX2E3 sp3d Linear

IF5, ClF5 6 5 1 AX5E sp3d2 Piramida


Segiempat
XeF4, RnF4 6 4 2 AX4E2 sp3d2 Segiempat
Planar

D. GAYA ANTAR MOLEKUL

Coba renungkan kenapa air dapat


berubah dalam tiga wujud? Air
akan menjadi padat (es) jika
suhunya diturunkan, tetapi jika
suhu dinaikan (diberi kalor), maka
air berubah menjadi
uap. Mengapa dapat demikian? Bayangkan apabila Tuhan menciptakan molekul air

Attractions within and between nitrogen


terpisah satu sama lain, apa yang
monoxide molecules. Strong intramolecular attractions (chemical
bonds) exist between N and O atoms within NO molecules. These terjadi?Pertanyaan tersebut akan
attractions control the chemical properties of NO. Weaker
intermolecular attractions exist between neighboring NO molecules. dapat kalian ketahui jawabannya
The intermolecular attractions control the physical properties of this
substance. setelah mempelajari bahan ajar ini.

Kehidupan di dunia tidak akan terlepas dari ikatan. Coba bayangkan dapatkah kalian
hidup sendirian tanpa teman? Rasanya sangat sulit bukan? Semua makhluk selalu ingin
berikatan. Manusia hidup dengan menjalin berbagai ikatan, mulai dari ikatan perkawinan
berdasarkan perbedaan jenis kelamin. Kemudian ikatan lebih lanjut mulai dari satu keluarga,
satu rukun tetangga (RT), rukun warga (RW), sampai ikatan yang lebih besar dengan
berbagai tujuan.
Demikian pula dengan atom dan molekul yang merupakan benda mati pun tidak luput
dari ikatan. Ikatan yang terjadi antaratom beraneka ragam, mulai dari ikatan karena
perbedaan muatan (positif negatif), ikatan karena gaya berdasarkan gaya tarik-menarik dipol-
dipol sesaat, ikatan yang membentuk jembatan hidrogen, dan ikatan-ikatan yang lain.
Dalam bahan ajar ini akan dipelajari gaya tarik-menarik antar molekul. Apa itu gaya
tarik-menarik antar molekul? Gaya tarik-menarik antar molekul, yaitu gaya yang
menyebabkan antar molekul menjadi terikat dalam satu kelompok atau merupakan interaksi
antara molekul-molekul dalam suatu zat (unsur atau senyawa) melalui gaya elektrostatis.
Gaya antar molekul ini sangat dipengaruhi kepolaran dari masing-masing molekul.
Gaya intramolekul lebih kuat daripada gaya antarmolekul. Energy yang dibutuhkan
untuk memutus gaya antarmolekul lebih rendah daripada yang dibutuhkan untuk memutus
gaya intramolekul.
Perhatikan Gambar di bawah ini

Strong forces within molecules and weak forces


between them. When pentane
boils, weak forces between molecules
(intermolecular forces) are overcome, but the
strong covalent
bonds holding the atoms together within each
molecule remain unaffected. Thus, the pentane
molecules leave the liquid phase as intact units.

Gaya tarik-menarik antarmolekul sangat berkaitan dengan sifat fisika dari senyawa
yang bersangkutan. Beberapa sifat fisika dari senyawa antara lain titik didih, titik beku,
kelarutan, kerapatan, tekanan uap, dan tekanan osmosis.
Secara garis besar terdapat tiga (3) jenis gaya tarik-menarik
antarmolekul, yaitu
a. gaya tarik-menarik dipol sesaat-dipol terimbas,
b. gaya tarik-menarik dipol-dipol, dan
c. ikatan hidrogen.

1. Gaya Tarik-Menarik Dipol Sesaat-Dipol Terimbas (Gaya London)


Elektron akan senantiasa bergerak dalam orbital. Perpindahan elektron dari satu
orbital ke orbital lain mengakibatkan suatu molekul yang tadinya bersifat nonpolar dapat
menjadi polar. Sehingga timbul dipol (polar) sesaat. Dipol tersebut disebut sesaat karena
dapat berubah jutaan kali setiap detiknya. Hal ini disebabkan adanya tarikan antara elektron
satu molekul dan inti molekul lain.
Suatu getaran dalam sebuah molekul mengimbas suatu geseran dalam elektron-
elektron molekul tetangga. Tarikan lemah ini pertama kali diuraikan oleh ilmuwan fisika,
berasal dari Jerman, Fritz London (dikenal London), pada tahun 1930-an sehingga sering
disebut gaya London. Mekanismenya terlihat seperti gambar di bawah ini.

Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan sebagai berikut


1) Molekul non polar mempunyai sebaran muatan lautan elektron setimbang dan simetris
dalam keadaan normal, elektron terdistribusi merata dalam molekul.
2) Pada waktu-waktu tertentu (sesaat) dapat terjadi pengutuban atau pembentukan dipol
yang di sebut dipol sesaat.
3) Sisi bermuatan parsial negative dari dipol sesaat akan mempengaruhi kerapatan elektron
molekul terdekat sehingga membentuk dipol. Hal ini memungkinkan dua molekul
membentuk ikatan yang disebut dengan Gaya London.
4) Gaya Tarik-menarik ini hanya berlangsung sesaat, dikarenakan dipol sesaat dan terimbas
muncul mengikuti fluktuasi elektron.
Molekul mempunyai sifat polarisabilitas berbeda-beda. Polarisabilitas merupakan
kemudahan suatu molekul untuk membentuk dipol sesaat atau mengimbas suatu dipol.
Polarisabilitas sangat erat hubungannya dengan massa molekul relatif . Pada umumnya
molekul dengan jumlah elektron yang besar akan lebih mudah mengalami polarisabilitas. Jika
semakin besar nomor massa molekul relatif, maka semakin kuat pula gaya London yang
bekerja pada molekul itu. Misal, dua molekul propana saling menarik dengan kuat
dibandingkan dua molekul metana. Molekul dengan distribusi elektron besar lebih kuat saling
menarik daripada molekul yang elektronnya kuat terikat. Misal molekul I2 akan saling tarik-
menarik lebih kuat daripada molekul F2 yang lebih kecil. Dengan demikian titik didih I2 akan
lebih besar jika dibandingkan dengan titik didih F 2. Molekul yang mempunyai bentuk
molekul panjang lebih mudah mengalami polarisabilitas dibandingkan dengan molekul
dengan bentuk simetris. Misal deretan hidrokarbon dengan rantai cabang akan mempunyai
titik didih lebih rendah jika dibandingkan dengan hidrokarbon dengan rantai lurus. Normal
butana mempunyai titik didih lebih tinggi dibandingkan isobutana yang memiliki rantai
cabang.

Tabel Kecenderungan Titik Didih Molekul Berdasarkan Kenaikan Nomor Massanya

Tabel Kecenderungan Titik Didih Berdasarkan Panjang Rantai Hidrokarbon


2. Gaya Tarik-Menarik Dipol-Dipol
Molekul dengan sebaran elektron tidak simetris akan bersifat polar. Molekul ini akan
memiliki perbedaan muatan (dipol) yang menyebabkan bersifat polar. Molekul yang
mempunyai momen dipol permanen disebut polar. Sedangkan senylautanya dinamakan
senyawa polar. Molekul-molekul yang ada di dalam senyawa polar cenderung untuk
menyusun diri sehingga ujung yang berbeda muatan akan saling mendekat dan saling tarik-
menarik. Gaya tarikmenarik dipol-dipol merupakan gaya tarik-menarik antara dua molekul
polar. Dipol-dipol molekul tersebut akan saling tarik pada kutub-kutub dengan muatan
berllautanan, yaitu positif dan negatif. Kekuatan tarikan yang timbul akan lebih besar
daripada tarikan pada molekul nonpolar. Jadi, zat-zat yang mempunyai molekul-molekul
polar cenderung memiliki titik didih dan titik leleh lebih tinggi daripada molekul nonpolar
dengan ukuran sama.

Gaya antarmolekul, seperti gaya London dan gaya Tarik dipol-dipol, secara bersama-
sama sering disebut sebagai gaya Van der Waals . Gaya London terdapat pada setiap zat, baik
bersifat polar maupun nonpolar. Sedangkan gaya tarik dipoldipol hanya terdapat dalam
senyawa polar. Dalam hal ini, gaya Van der waals juga memiliki peran cukup penting.
Karena dalam membandingkan titik didih atau sifat fisika lainnya tidak dapat hanya dilihat
dari satu sisi, gaya tarik dipol sesaat-dipol terimbas atau gaya tarik menarik dipol-dipol. Gaya
London lebih dominan daripada dipol-dipol.
Contoh lain CO2 dan H2O. Karbon dioksida, CO2 bersifat karakteristik dari molekul-
molekul di mana momen ikatan saling mematikan. Artinya momen dipol (total dipol)
molekul tersebut sama dengan 0. Walaupun ikatan kovalen dalam molekul tersebut, C = O,
bersifat polar, penataan yang simetris dari ikatan menyebabkan momen-momen ikatan saling
meniadakan dan molekul keseluruhan bersifat nonpolar. Dari rumus senylautanya saja, dapat
diduga bahwa molekul H2O akan analog dengan molekul CO2. Tetapi pada kenyataannya,
H2O mempunyai momen dipol yang cukup besar. Selain itu, H2O memiliki domain elektron
bebas dan membentuk sudut sehingga molekul H2O bersifat polar. Untuk lebih jelasnya,
perhatikan gambar di bawah ini.
Ikatan hidrogen merupakan gaya tarik-menarik dipol-dipol dengan kekuatan besar
(sekitar 5-10 kali lebih besar). Ikatan ini terjadi jika molekul polar mengandung satu atom
hydrogen terikat pada atom yang sangat elektronegatif seperti F, O, dan N. Ikatan kovalen
polar antara hidrogen dan salah satu atom itu akan terpolarisasi dan tarikan antara molekul-
molekul itu cukup kuat. Besar energi ikatannya sekitar 13-30 kJ mol–1. Atom-atom yang
dapat membentuk ikatan hidrogen adalah N dalam NH3, O dalam H2O, dan F dalam HF.
Perhatikan Gambar Berikut ini

Hydrogen bonding in water. (a) The polar water molecule. (b) Hydrogen
bonding produces strong attractions between water molecules in the liquid. ( c) Hydrogen
bonding (dotted lines) between water molecules in ice, where each water molecule is held by
four hydrogen bonds in a tetrahedral configuration.

Hal ini dapat dipahami karena ketiga atom tersebut memiliki elektronegativitas yang
tertinggi. Perhatikan gambar di bawah ini.

Pada umumnya terdapat hubungan antara titik didih suatu senyawa dengan massa
molekul relatifnya. Titik didih akan naik jika massa molekul relatif juga naik, kecuali HF,
H2O, dan NH3. Ketiga senyawa tersebut mempunyai titik didih yang tinggi dibandingkan
senyawa lain dalam kelompoknya. Perhatikan Gambar 1.16. Fakta tersebut menunjukkan
bahwa adanya gaya tarik-menarik antarmolekul HF, H2O, dan NH3 bersifat polar, gaya
dipol-dipolnya tidak cukup kuat untuk menerangkan titik didih yang mencolok tersebut.

Peristiwa tersebut menunjukkan adanya ikatan hydrogen pada senyawa itu. Ikatan F-
H, O-H, dan N-H bersifat sangat polar, atom H dalam senyawa tersebut sangat positif.
Akibatnya atom H dari satu molekul terikat kuat pada atom tetangganya yang memiliki
elektronegativitas tinggi.

3. Ikatan Hidrogen
Awalnya diduga bahwa alasan mengapa hidrogen fluorida HF memiliki titik didih dan
titik leleh yang lebih tinggi dibandingkan hidrogen halida lain adalah bahwa HF ada dalam
bentuk polimer. Alasan tepatnya tidak begitu jelas untuk kurun waktu yang panjang. Di awal
tahun 1920-an, dengan jelas diperlihatkan bahwa polimer terbentuk antara dua atom fluorin
yang mengapit atom hidrogen.
Sangat tingginya titik didih dan titik leleh air juga merupakan masalah yang sangat
menarik. Di awal tahun 1930-an, ditunjukkan bahwa dua atom oksigen membentk ikatan
yang mengapit hidrogen seperti dalam kasus HF. Kemudian diketahui bahwa ikatan jenis ini
umum didapatkan dan disebut dengan ikatan hidrogen. Ikatan hydrogen adalah ikatan antara
atom hydrogen dengan atom yang memiliki perbedaan keelektronegatifan yang besar, antara
lain: F, N dan O.
Gambar 3.9 Titik didih senyawa-senyawa hidrogen. Terlihat bahwa titik didih senyawa yang
terbentuk oleh unsur periode kedua (N, O, F) menyimpang dari senyawa unsur
segolongannya.

3. Sifat Fisik Yang Dipengaruhi Gaya Antarmolekul


Gaya antarmolekul mempengaruhi sifat fisik dari suatu zat atau senyawa. Beberapa
sifat fisik itu antara lain titik didih dan tegangan permukaan.
a. Titik Didih
Titik didih suatu cairan merupakan temperatur di mana tekanan uap yang meninggalkan
cairan sama dengan tekanan luar. Jika hal tersebut terjadi, maka akan terbentuk
gelembunggelembung uap dalam cairan. Karena tekanan uap dalam gelembung sama dengan
tekanan uap udara, maka gelembung itu dapat mendorong diri lewat permukaan dan bergerak
ke fase gas di atas cairan. Keadaan seperti itu disebut mendidih. Titik didih suatu zat juga
menggambarkan besarnya energiyang diperlukan untuk mengatasi gaya tarik-menarik
antarmolekul dalam zat tersebut. Jika gaya tarik-menarik semakin kuat, maka diperlukan
energi yang besar, akibatnya titik didih menjadi tinggi.
Perhatikan titik didih beberapa senyawa pada Tabel

b. Tegangan Permukaan (Surface Tension)


Tegangan permukaan (surface tension) merupakan gaya yang cenderung membuat
permukaan cairan melengkung. Hal ini dikarenakan pada permukaan zat cair jumlah
molekulnya lebih sedikit dibandingkan molekul zat cair di bawah permukaan. Akibatnya,
molekul di permukaan mengalami gaya tarik-menarik yang lemah sehingga molekul
permukaan cenderung tertarik ke dalam. Baik dalam tetesan atau cairan jika bersentuhan
dengan tempatnya, maka permukaan yang melengkung itu mempunyai luas sekecil mungkin
pada suasana tersebut untuk meminimalkan energi permukaan. Jika gaya antarmolekul
semakin kuat, maka tegangan permukaan yang dihasilkan semakin besar. Sebagai contoh, air,
(H2O), mempunyai tegangan permukaan 0,073 N m–1 lebih tinggi daripada benzena,
(C6H6), yaitu sebesar 0,029 N m–1. Hal ini dikarenakan H2O bersifat polar dan mempunyai
gaya antarmolekul jauh lebih kuat daripada gaya antarmolekul benzena yang bersifat
nonpolar. Gaya antarmolekul dalam air adalah ikatan hidrogen sedangkan benzena adalah
gaya London.

5. Ikatan Logam
 Adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya gaya tarik-menarik yang terjadi antara
muatan positif dari ion-ion logam dengan muatan negatif dari elektron-elektron yang
bebas bergerak.
 Atom-atom logam dapat diibaratkan seperti bola pingpong yang terjejal rapat 1 sama lain.
 Atom logam mempunyai sedikit elektron valensi, sehingga sangat mudah untuk
dilepaskan dan membentuk ion positif.
 Maka dari itu kulit terluar atom logam relatif longgar (terdapat banyak tempat kosong)
sehingga elektron dapat berpindah dari 1 atom ke atom lain.
 Mobilitas elektron dalam logam sedemikian bebas, sehingga elektron valensi logam
mengalami delokalisasi yaitu suatu keadaan dimana elektron valensi tersebut tidak tetap
posisinya pada 1 atom, tetapi senantiasa berpindah-pindah dari 1 atom ke atom lain.

Gambar Ikatan Logam


 Elektron-elektron valensi tersebut berbaur membentuk awan elektron yang menyelimuti
ion-ion positif logam.
 Struktur logam seperti gambar di atas, dapat menjelaskan sifat-sifat khas logam yaitu :
a). berupa zat padat pada suhu kamar, akibat adanya gaya tarik-menarik yang cukup
kuat antara elektron valensi (dalam awan elektron) dengan ion positif logam.
b). dapat ditempa (tidak rapuh), dapat dibengkokkan dan dapat direntangkan menjadi
kawat. Hal ini akibat kuatnya ikatan logam sehingga atom-atom logam hanya bergeser
sedangkan ikatannya tidak terputus.
c). penghantar / konduktor listrik yang baik, akibat adanya elektron valensi yang dapat
bergerak bebas dan berpindah-pindah. Hal ini terjadi karena sebenarnya aliran listrik
merupakan aliran elektron.
EVALUASI BAB IV

Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang menurutmu paling benar!

1. Jika unsur P dengan nomor atom 5 bersenyawa dengan unsur Q dengan nomor atom 17,
maka bentuk molekulnya adalah….
(A) linier
(B) segitiga planar
(C) piramida segitiga
(D) segi empat planar
(E) tetrahedral
2. Sudut ikatan dalam molekul air adalah 104,5o lebih kecil dari sudut tetrahedral 109,5o.
Hal ini terjadi karena….
(A) dalam molekul air terdapat 4 pasang elektron yang ekuivalen
(B) gaya tolak-menolak pasangan elektron bebas > pasangan elektron ikatan
(C) gaya tolak-menolak pasangan elektron bebas = pasangan elektron ikatan
(D) gaya tolak-menolak pasangan elektron bebas < pasangan elektron ikatan
(E) volume atom oksigen lebih besar dari volume atom hidrogen
3. Perhatikan tabel berikut!
No Jumlah Jumlah Bentuk
pasangan pasangan Molekul
electron tak electron
terikat pada terikat pada
atom pusat atom pusat
1 1 3 Piramida
trigonal
2 0 6 Oktahedron
3 2 2 Planar bentuk
V
4 0 3 Bipiramida
trigonal
Menurut teori tolakan pasangan elektron, data tentang hubungan jumlah pasangan
elektron yang tidak benar adalah….
(A)1 dan 2
(B) 2 dan 3
(C) 3 dan 4
(D)1 dan 4
(E) 4 saja

4. Perhatikan tabel Bentuk hibrida dari beberapa senyawa berikut!

No Rumus Bentuk
senyawa hibrida

1 CH4 sp2

2 HCl Sp
3 H2O dsp2

4 NH3 sp3

5 SF6 sp3
Dari data tersebut yang merupakan pasangan yang tepat adalah….
(A) 1 (D) 4
(B) 2 (E) 5
(C) 3
5. Suatu molekul mempunyai 4 pasang elektron di sekitar atom pusat, 2
diantaranyamerupakan PEB, maka bentuk molekul yang paling mungkin adalah….
(A) segitiga datar (D) bentuk T
(B) segiempat planar (E) bentuk V
(C) tetrahedron
6. Berdasarkan aturan VSEPR, bentuk molekulnya senyawa XeF4 adalah....

(A)

(B)
(C)

(D)

(E)

7. Senyawa IF3 (NA: I = 53 dan F : 9) memiliki bentuk molekul....


(A) Oktahedral
(B) Tetrahedral
(C) Planar bentuk T
(D) Planar bentuk V
(E) Linear
8. Senyawa XeF2 (NA: Xe = 54 dan F = 9) umumnya adalah....
(A) AX2
(B) AX2E2
(C) AX3E2
(D) AX3
(E) AX2E3
9. Molekul XCl3 mempunyai momen dipol sama dengan nol. Bentuk molekulnya adalah….
(A) Linear
(B) Segitiga Planar
(C) Tetrahedral
(D) Piramida Trigonal
(E) Segiempat datar
10. Logam mempunyai sifat keras, dapat ditempa, penghantar listrik yang baik, dan titik
didih yang tinggi. Sifat ini terjadi karena terdapat ikatan....
(A) kovalen
(B) ion
(C) logam
(D) kovalen dan logam
(E) ion dan logam
11. Interaksi antar atom gas mulia yang timbul akibat adanya kedekatan jarak dan fluktuasi
kerapatan elektron, disebut....
(A) Gaya dispersi London
(B) Ikatan hidrogen
(C) Gaya ion-dipol London
(D) Gaya dipol-dipol
(E) Gaya van der waals
12. Senyawa yang mempunyai Gaya Van der Walls adalah….
(A) HF
(B) NH3
(C) H2O
(D) CH4
(E) NaCl
13. Ikatan yang terdapat dalam molekul (antara atom N dengan atom H) dan antarmolekul
NH3 adalah….
(A) kovalen dan Van der Waals
(B) ion dan gaya dispersi
(C) kovalen koordinasi dan gaya dipol-dipol
(D) kovalen dan ikatan hidrogen
(E) kovalen dan gaya London

14. Senyawa berikut yang mempunyai ikatan hidrogen adalah….


(A) HF, HCl, dan H2O
(B) HF, NH3, dan HCl
(C) NH3, H2O, dan HCl
(D) HF, H2O, dan NH3
(E) HF, CH4, dan HBr
15. Gaya London terjadi antar ….
(A) atom non logam
(B) molekul kovalen
(C) molekul yang sangat polar
(D) molekul yang non polar
(E) molekul yangberbeda muatan
Perhatikan gambar berikut untuk menjawab soal no. 16 dan 17!

16. Manakah yang menunjukan ikatan hidrogen….


(A) 1 dan 2
(B) 1 dan 3
(C) 1 dan 4
(D) 2 dan 3
(E) 2 dan 4
17. Manakah yang menunjukan ikatan antara atom....
(A) 1 dan 2
(B) 1 dan 3
(C) 1 dan 4
(D) 2 dan 3
(E) 2 dan 4
18. Diantara pasangan-pasangan senyawa berikut yang keduanya hanya memiliki gaya
disperse (gaya London) adalah….
(A) CH4 dan O2
(B) NH3 dan H2Sn
(C) HCl dan H2O
(D) CH3COOH dan C4H10
(E) C2H5OH dan CH3OCH3

19. Diberikan pasangan senyawa berikut!


1. NH3 dengan HF
2. H2O dengan HCl
3. HF dengan H2O
4. NH3 dengan HBr
5. NH3 dengan H2S
Pasangan senyawa yang mempunyai ikatan hidrogen adalah….
(A) 1 dan 3
(B) 1 dan 5
(C) 2 dan 3
(D) 3 dan 4
(E) 4 dan 5
20. Berikut adalah data dari beberapa jenis gas:
Zat cair (oC) Jumlah Titik didih
elektron
P 106 185,2
Q 34 -34.0
R 70 59,5
S 18 -188,1
T 44 -43
Molekul gas yang memiliki gaya dispersi london terbesar adalah....
(A) P
(B) Q
(C) R
(D) S
(E) T

KUNCI JAWABAN
1. B
2. B
3. E
4. D
5. E
6. A
7. C
8. E
9. A
10. C
11.
12. B
13. A
14. A
15. D
16. C
17. D
18. A
19.
20.

Anda mungkin juga menyukai