A. Teori VSEPR
Bentuk molekul yaitu kedudukan atom-atom dalam molekul. Geometri molekul dapat
diramalkan berdasarkan gaya eletrokstatis antara elektron yang terlibat dalam pembentukan
ikatan. Geometri molekul ini dapat dijelaskan dengan menggunakan beberapa pendekatan
yaitu:
Teori Tolakan Pasangan Elektron Valensi (valence shell elektron field theory atau
VSEPR).
“pasangan elektron ikatan dan pasangan electron bebas saling tolak-menolak sehingga
tiap-tiap pasangan electron cenderung berjauhan satu sama lain untuk meminimalkan
gaya tolakan tersebut “
Teori VSEPR disebut juga teori domain elektron. Teori Domain Elektron
menggambarkan arah pasangan electron baik PEI maupun PEB terhadap inti atom. Teori ini
sama sekali tidak menggunakan orbital atom. Untuk menentukan bentuk molekul teori ini
menggunakan pasangan elektron disekitar atom pusat, pasangan elektron yang ada disekitar
atom pusat dapat berupa pasangan elektron terikat (PEI) dan pasangan elektron bebas (PEB)
pasangan elektron bebas memiliki gaya tolak-menolak ini menyebabkan pasangan elektron
bebas menempati ruangan yang lebih luas dari pada pasangan elektron terikat. Domain
electron yang berupa pasangan electron ikatan (PEI) baik ikatan tunggal, ikatan rangkap,
maupun ikatan rangkap 3 dianggap sebagai 1 domain.
Perhatikan struktur Lewis senyawa-senyawa berikut
.
Semakin banyak electron dalam 1 domain maka semakin besar pula tolakannya sehingga
sehingga semakin menekan posisi domain lainnya sejauh mungkin. Kedudukan pasangan-
pasangan elektron mempunyai pola dasar sebagai berikut :
a. Linear
Dalam molekul linear, atom-atom tertata pada satu garis lurus. Sudut yang
dibentuk oleh dua ikatan ke arah atom pusat akan saling membentuk sudut 180 0. Sudut ini
disebut sudut ikatan
Contoh molekul yang berbentuk linear adalah : BeCl2, HgBr2 rumus umum AX2
b. Segitiga Datar
Atom-atom dalam molekul berbentuk segitiga tertata dalam bidang datar, tiga atom
akan berada pada titik sudut segitiga sama sisi dan dipusat segitiga terdapat atom pusat.
Sudut ikatan antara atom yang mengelilingi atom pusat membentuk sudut 1200.
Contoh molekul segitiga sama sisi adalah BCl3,BF3 rumus umum AX3
c. Tetrahedron
Atom-atom dalam yang berbentuk tetrahedron akan berada dalam suatu ruang
piramida segitiga dengan keempat bidang permukaan segitiga sama sisi. Atom pusat
terletak pusat tetrahedron dan keempat atom lain akan berada pada keempat titik sudut
yang mempunyai sudut ikatan 109,50.
Contoh molekul tetrahedron adalah CH4, CCl4, SnCl4. Rumus umum AX4
d. Segitiga Bipiramida
Dalam molekul trigonal bipiramida atom pusat terdapat pada bidang sekutu dari dua
buah limas segitiga yang saling berhimpit sedangkan kelima atom yang mengelilinginya
akan berada pada sudut-sudut limas segitiga yang dibentuk. Sudut ikatan masing-masing
atom tidak sama, antara setiap ikatan yang terletak pada bidang segitiga mempunyai sudut
1200 sedangkan antara sudut bidang diatas ini dengan dua ikatan yang vertikal akan
bersudut 900. contoh molekul trigonal bipiramida adalah PCl5. rumus umum AX5.
e. Oktahedron
Oktahedron adalah suatu bentuk yang terjadi dari dua buah limas alas segiempat
dengan bidang alasnya saling berhimpit, sehingga membentuk delapan bidang segitiga.
Pada molekul yang berbentuk aktahedron atom pusatnya berada pada pusat bidang
segiempat dari dua limas yang berhimpit, sedangkan enam atom yang mengelilinginya
akan berada pada sudut-sudut limas tersebut. Sudut ikatan yang dibentuk 900.contoh
molekul yang mempunyai bentuk oktahedron adalah SF6 , TeF6 rumus umum AX6.
Kelima bentuk dasar molekul kovalen diatas merupakan bentuk geometri yang
hanya mengandung PEI saja. Padahal dalam teori VSEPR, gaya tolakan yang dihasilkan
PEB juga mempengaruhi bentuk molekul. Notasi VSEPR yang menunjukan jumlah PEI
dan PEB sebagai berikut.
AXnEm
Keterangan:
A = atom pusat
X = PEI
n = jumlah PEI
m = Jumlah PEB
E = PEB
Tabel Hubungan Antara PEI dan PEB pada atom Pusat terhadap Bentuk Molekul
Susunan Jumlah Domain
Jumlah Geometri Ikatan Bebas Bentuk Molekul Contoh Rumus
Domain Domain
Gambarkan struktur Lewis yang paling mungkin untuk molekul yang akan kita tentukan
bentuknya.
Tentukan jumlah domain electron yang ada di sekitar atom pusat
Hitung jumlah PEI dan PEB molekul tersebut
Bilangan bulat yang dinyatakan dengan n yang dituliskan AXnEm
Tentukan notasi VSEPR-nya
Contoh:
.. .. ..
:F I F :
.. .. ..
:F:
..
Molekul IF3 yang terdiri atas 3 domain elektron ikatan dan dua domain elektron bebas
dirumus sebagai AX3E2
Senyawa biner berikatan tunggal
Jika atom pusat hanya berikatan tunggal, maka setiap ikatan hanya menggunakan satu
elektron dari atom pusat. Dengan demikian jumlah pasangan elektron bebas (E) dirumuskan:
Dimana :
EV = ymJumlah elektron valensi atom pusat
X = Jumlah domain elektron ikatan (jumlah atom yang terikat pada atom pusat)
E = Jumlah domain elektron bebas
Dengan demikian, tipe molekul dapat ditentukan dengan urutan sebagai berikut :
Menentukan jumlah elektron valensi atom pusat (EV)
Menentukan jumlah domain elektron ikatan (X)
Menentukan jumlah domain elektron bebas
Contoh :
Menentukan tipe molekul air (H2O)
Jumlah elektron valensi atom pusat (O) = 6
(6 − 2)
= =2
Jumlah domain elektron ikatan (X) = 2Jumlah domain elektron bebas (E) 2
Maka tipe molekulnya AX2 E2
Gambar: : :
H H
..
..
H
H
C. Hibridisasi
Pada pembahasan sebelumnya kita telah mempelajari bentuk molekul dengan
menggunakan teori VSEPR akan tetapi teori ini tidak menerangkan penjelasan pembentukan
suatu molekul. Molekul CH4 yang berbentuk tetrahedral dengan 4 ikatan C-H yang ekuivalen
dapat diramalkan oleh teori VSEPR dengan baik.Namun teori VSEPR tidak dapat
menjelaskan penyebab molekul CH4 berbentuk tetrahedral.
Dengan konfigurasi elektron seperti itu, atom karbon hanya dapat membentuk 2 ikatan
kovalen. Oleh karena karbon membentuk 4 ikatan kovalen dapat dianggap bahwa 1 elektron
dari orbital 2s dipromosikan ke orbital 2p sehingga karbon mempunyai 4 elektron tunggal
sebagai berikut:
Namun demikian, keempat elektron tersebut tidaklah ekivalen karena 1 elektron pada orbital
2s dan tiga pada orbidal 2p akibatnya bentuk molekul CH 4 tidak dapat dijelaskan mengapa
karbon dalam CH4 dapat membentuk ikatan kovalen yang ekivalen. Untuk menjelaskan hal
ini maka dikatakan bahwa ketika atom karbon membentuk ikatan kovalen dengan atom
hidrogen,orbital 2s dan ketiga orbital 2p mengalami pembastaran (hibridisasi) membentuk 4
orbital yang setingkat. Orbital hibridanya (hasil pembastaran) ditandai dengan sp 3 untuk
mengatakan asalnya yaitu 1 orbital s dan 3 orbital p.
H Cl
: :
H:C:H Cl : C : Cl
: :
H Cl
Dalam struktur molekul tersebut terlihat bahwa keempat pasangan elektron di sekitar atom
pusat (atom C) merupakan pasangan elektron ikatan (PEI).Jadi rumus umum struktur kedua
senyawa tersebut adalah AX4.hibridisasi untuk senyawa AX4 dapat digambarkan dengan
contoh senyawa CCl4.
Hibridisasi CCl4 sebagai berikut:
Konfigurasi elektron 6C= 1s2 2s2 2p2
Konfigurasi elektron 17Cl= 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
Perhatikan elektron valensi atom C: 2s2 2p2 ( ) terlihat bahwa baru terisi
dua orbital yang masing-masing berisi 1 elektron, maka harus ada elektron yang
berpindah dari 2s ke 2pz.
Untuk memudahkan elektron ini digambarkan dengan gambar seperti di bawah
ini.Karena 1 atom C berikatan dengan 4 atom Cl, untuk atom Cl disediakan 4 orbital.
Pada CCl4 terjadi penggabungan orbital 2s, 2px, 2py, dan 2pz sehingga hibridisasinya s, p, p, p
atau disingkat sp3. Rumus AX4 memiliki 4 buah pasangan elektron ikatan sehingga gaya tolak
menolaknya lemah. Susunan atom-atom senyawa dengan rumus AX 4 ini membentuk struktur
ruang yang simetris dengan atom pusat berada di tengah.Susunan ini dikenal sebagai bentuk
hibridisasi sp3 dengan bentuk molekul tetrahedral. Untuk molekul BH 3 bentuk hibridisasinya
sebagai berikut:
Konfigurasi elektron 5B = 1s2 2s2 2p1
Konfigurasi elektron 1H = 1s1
Hibridisasi dari senyawa BH3 yaitu sp2 dan memiliki bentuk molekul segitiga datar
Molekul SF6 bentuk hibridisasinya :
Konfigurasi elektron 16S = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
Konfigurasi elektron 9F = 1s2 2s2 2p5
Terdapat 2 orbital yang berisi 1 elektron. Karena setiap atom O mengikat 2 atom H berarti
kedua orbital O tersebut cukup untuk berikatan dengan 2 atom H. Dengan demikian tidak
diperlukan adanya perpindahan elektron. Elektron atom H yang berikatan digambarkan
dengan:
Bentuk hibridisasinya adalah sp3 (bukan p2) karena PEB dari 2s dan 2px menentukan bentuk
hibridisasi.
Tabel: Struktur Ruang Molekul Senyawa, Memiliki Pasangan Elektron Bebas
Jumlah Jumlah
Rumus
Senyawa Pasangan Hibridisasi Struktur
PEI PEB Umum
Elektron
NH3, PCI3 4 3 1 AX3E sp3 Piramida
trigonal
H2O, ClO2 4 2 2 AX2E2 sp3 Huruf V
Kehidupan di dunia tidak akan terlepas dari ikatan. Coba bayangkan dapatkah kalian
hidup sendirian tanpa teman? Rasanya sangat sulit bukan? Semua makhluk selalu ingin
berikatan. Manusia hidup dengan menjalin berbagai ikatan, mulai dari ikatan perkawinan
berdasarkan perbedaan jenis kelamin. Kemudian ikatan lebih lanjut mulai dari satu keluarga,
satu rukun tetangga (RT), rukun warga (RW), sampai ikatan yang lebih besar dengan
berbagai tujuan.
Demikian pula dengan atom dan molekul yang merupakan benda mati pun tidak luput
dari ikatan. Ikatan yang terjadi antaratom beraneka ragam, mulai dari ikatan karena
perbedaan muatan (positif negatif), ikatan karena gaya berdasarkan gaya tarik-menarik dipol-
dipol sesaat, ikatan yang membentuk jembatan hidrogen, dan ikatan-ikatan yang lain.
Dalam bahan ajar ini akan dipelajari gaya tarik-menarik antar molekul. Apa itu gaya
tarik-menarik antar molekul? Gaya tarik-menarik antar molekul, yaitu gaya yang
menyebabkan antar molekul menjadi terikat dalam satu kelompok atau merupakan interaksi
antara molekul-molekul dalam suatu zat (unsur atau senyawa) melalui gaya elektrostatis.
Gaya antar molekul ini sangat dipengaruhi kepolaran dari masing-masing molekul.
Gaya intramolekul lebih kuat daripada gaya antarmolekul. Energy yang dibutuhkan
untuk memutus gaya antarmolekul lebih rendah daripada yang dibutuhkan untuk memutus
gaya intramolekul.
Perhatikan Gambar di bawah ini
Gaya tarik-menarik antarmolekul sangat berkaitan dengan sifat fisika dari senyawa
yang bersangkutan. Beberapa sifat fisika dari senyawa antara lain titik didih, titik beku,
kelarutan, kerapatan, tekanan uap, dan tekanan osmosis.
Secara garis besar terdapat tiga (3) jenis gaya tarik-menarik
antarmolekul, yaitu
a. gaya tarik-menarik dipol sesaat-dipol terimbas,
b. gaya tarik-menarik dipol-dipol, dan
c. ikatan hidrogen.
Gaya antarmolekul, seperti gaya London dan gaya Tarik dipol-dipol, secara bersama-
sama sering disebut sebagai gaya Van der Waals . Gaya London terdapat pada setiap zat, baik
bersifat polar maupun nonpolar. Sedangkan gaya tarik dipoldipol hanya terdapat dalam
senyawa polar. Dalam hal ini, gaya Van der waals juga memiliki peran cukup penting.
Karena dalam membandingkan titik didih atau sifat fisika lainnya tidak dapat hanya dilihat
dari satu sisi, gaya tarik dipol sesaat-dipol terimbas atau gaya tarik menarik dipol-dipol. Gaya
London lebih dominan daripada dipol-dipol.
Contoh lain CO2 dan H2O. Karbon dioksida, CO2 bersifat karakteristik dari molekul-
molekul di mana momen ikatan saling mematikan. Artinya momen dipol (total dipol)
molekul tersebut sama dengan 0. Walaupun ikatan kovalen dalam molekul tersebut, C = O,
bersifat polar, penataan yang simetris dari ikatan menyebabkan momen-momen ikatan saling
meniadakan dan molekul keseluruhan bersifat nonpolar. Dari rumus senylautanya saja, dapat
diduga bahwa molekul H2O akan analog dengan molekul CO2. Tetapi pada kenyataannya,
H2O mempunyai momen dipol yang cukup besar. Selain itu, H2O memiliki domain elektron
bebas dan membentuk sudut sehingga molekul H2O bersifat polar. Untuk lebih jelasnya,
perhatikan gambar di bawah ini.
Ikatan hidrogen merupakan gaya tarik-menarik dipol-dipol dengan kekuatan besar
(sekitar 5-10 kali lebih besar). Ikatan ini terjadi jika molekul polar mengandung satu atom
hydrogen terikat pada atom yang sangat elektronegatif seperti F, O, dan N. Ikatan kovalen
polar antara hidrogen dan salah satu atom itu akan terpolarisasi dan tarikan antara molekul-
molekul itu cukup kuat. Besar energi ikatannya sekitar 13-30 kJ mol–1. Atom-atom yang
dapat membentuk ikatan hidrogen adalah N dalam NH3, O dalam H2O, dan F dalam HF.
Perhatikan Gambar Berikut ini
Hydrogen bonding in water. (a) The polar water molecule. (b) Hydrogen
bonding produces strong attractions between water molecules in the liquid. ( c) Hydrogen
bonding (dotted lines) between water molecules in ice, where each water molecule is held by
four hydrogen bonds in a tetrahedral configuration.
Hal ini dapat dipahami karena ketiga atom tersebut memiliki elektronegativitas yang
tertinggi. Perhatikan gambar di bawah ini.
Pada umumnya terdapat hubungan antara titik didih suatu senyawa dengan massa
molekul relatifnya. Titik didih akan naik jika massa molekul relatif juga naik, kecuali HF,
H2O, dan NH3. Ketiga senyawa tersebut mempunyai titik didih yang tinggi dibandingkan
senyawa lain dalam kelompoknya. Perhatikan Gambar 1.16. Fakta tersebut menunjukkan
bahwa adanya gaya tarik-menarik antarmolekul HF, H2O, dan NH3 bersifat polar, gaya
dipol-dipolnya tidak cukup kuat untuk menerangkan titik didih yang mencolok tersebut.
Peristiwa tersebut menunjukkan adanya ikatan hydrogen pada senyawa itu. Ikatan F-
H, O-H, dan N-H bersifat sangat polar, atom H dalam senyawa tersebut sangat positif.
Akibatnya atom H dari satu molekul terikat kuat pada atom tetangganya yang memiliki
elektronegativitas tinggi.
3. Ikatan Hidrogen
Awalnya diduga bahwa alasan mengapa hidrogen fluorida HF memiliki titik didih dan
titik leleh yang lebih tinggi dibandingkan hidrogen halida lain adalah bahwa HF ada dalam
bentuk polimer. Alasan tepatnya tidak begitu jelas untuk kurun waktu yang panjang. Di awal
tahun 1920-an, dengan jelas diperlihatkan bahwa polimer terbentuk antara dua atom fluorin
yang mengapit atom hidrogen.
Sangat tingginya titik didih dan titik leleh air juga merupakan masalah yang sangat
menarik. Di awal tahun 1930-an, ditunjukkan bahwa dua atom oksigen membentk ikatan
yang mengapit hidrogen seperti dalam kasus HF. Kemudian diketahui bahwa ikatan jenis ini
umum didapatkan dan disebut dengan ikatan hidrogen. Ikatan hydrogen adalah ikatan antara
atom hydrogen dengan atom yang memiliki perbedaan keelektronegatifan yang besar, antara
lain: F, N dan O.
Gambar 3.9 Titik didih senyawa-senyawa hidrogen. Terlihat bahwa titik didih senyawa yang
terbentuk oleh unsur periode kedua (N, O, F) menyimpang dari senyawa unsur
segolongannya.
5. Ikatan Logam
Adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya gaya tarik-menarik yang terjadi antara
muatan positif dari ion-ion logam dengan muatan negatif dari elektron-elektron yang
bebas bergerak.
Atom-atom logam dapat diibaratkan seperti bola pingpong yang terjejal rapat 1 sama lain.
Atom logam mempunyai sedikit elektron valensi, sehingga sangat mudah untuk
dilepaskan dan membentuk ion positif.
Maka dari itu kulit terluar atom logam relatif longgar (terdapat banyak tempat kosong)
sehingga elektron dapat berpindah dari 1 atom ke atom lain.
Mobilitas elektron dalam logam sedemikian bebas, sehingga elektron valensi logam
mengalami delokalisasi yaitu suatu keadaan dimana elektron valensi tersebut tidak tetap
posisinya pada 1 atom, tetapi senantiasa berpindah-pindah dari 1 atom ke atom lain.
Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang menurutmu paling benar!
1. Jika unsur P dengan nomor atom 5 bersenyawa dengan unsur Q dengan nomor atom 17,
maka bentuk molekulnya adalah….
(A) linier
(B) segitiga planar
(C) piramida segitiga
(D) segi empat planar
(E) tetrahedral
2. Sudut ikatan dalam molekul air adalah 104,5o lebih kecil dari sudut tetrahedral 109,5o.
Hal ini terjadi karena….
(A) dalam molekul air terdapat 4 pasang elektron yang ekuivalen
(B) gaya tolak-menolak pasangan elektron bebas > pasangan elektron ikatan
(C) gaya tolak-menolak pasangan elektron bebas = pasangan elektron ikatan
(D) gaya tolak-menolak pasangan elektron bebas < pasangan elektron ikatan
(E) volume atom oksigen lebih besar dari volume atom hidrogen
3. Perhatikan tabel berikut!
No Jumlah Jumlah Bentuk
pasangan pasangan Molekul
electron tak electron
terikat pada terikat pada
atom pusat atom pusat
1 1 3 Piramida
trigonal
2 0 6 Oktahedron
3 2 2 Planar bentuk
V
4 0 3 Bipiramida
trigonal
Menurut teori tolakan pasangan elektron, data tentang hubungan jumlah pasangan
elektron yang tidak benar adalah….
(A)1 dan 2
(B) 2 dan 3
(C) 3 dan 4
(D)1 dan 4
(E) 4 saja
No Rumus Bentuk
senyawa hibrida
1 CH4 sp2
2 HCl Sp
3 H2O dsp2
4 NH3 sp3
5 SF6 sp3
Dari data tersebut yang merupakan pasangan yang tepat adalah….
(A) 1 (D) 4
(B) 2 (E) 5
(C) 3
5. Suatu molekul mempunyai 4 pasang elektron di sekitar atom pusat, 2
diantaranyamerupakan PEB, maka bentuk molekul yang paling mungkin adalah….
(A) segitiga datar (D) bentuk T
(B) segiempat planar (E) bentuk V
(C) tetrahedron
6. Berdasarkan aturan VSEPR, bentuk molekulnya senyawa XeF4 adalah....
(A)
(B)
(C)
(D)
(E)
KUNCI JAWABAN
1. B
2. B
3. E
4. D
5. E
6. A
7. C
8. E
9. A
10. C
11.
12. B
13. A
14. A
15. D
16. C
17. D
18. A
19.
20.