Bentuk molekul adalah susunan geometris atom – atom yang saling berikatan dalam
suatu molekul. Bentuk molekul senyawa kovalen ditentukan oleh susunan ruang pasangan
elektron di sekitar atom pusat.
A. Teori Hibridisasi
Hibridisasi adalah proses penggabungan orbital – orbital atom yang digunakan untuk
berikatan. Sebagai contoh pembentukan molekul CH4, dimana atom C dengan nomor
atom 6 memiliki konfigurasi dan diagram orbital sebagai berikut:
2 2 2
6C : 1s 2s 2p
Dalam diagram orbital diatas, tidak ada elektron yang tidak berpasangan, sedangkan
untuk berikatan dengan 4 atom H dibutuhkan 4 elektron yang tidak berpasangan. Untuk
menyediakan 4 elektron yang tidak berpasangan dilakukanlah proses promosi elektron
ke orbital yang kosong / lebih tinggi.
Karena orbital hasil hibridisasinya adalah sp3, maka molekul CH4 berbentuk tetrahedral.
Orbital Bentuk Molekul
sp Linear
2
sp Trigonal planar
sp3 Tetrahedral
3
sp d Bipiramida segitiga
3 2
sp d Oktahedral
dsp2 Bujur sangkar
d2sp3 Oktahedral
Latihan soal :
1. Tuliskan proses hibridisasi, orbital hibridisasi, dan bentuk molekul senyawa berikut:
a. BF3
b. PCl5
c. SF6
B. Teori VSEPR / Domain Elektron
Teori VSEPR (Valence Shell Electron Pair Repulsion) atau teori pasangan elektron
menyatakan bahwa bentuk molekul ditentukan berdasarkan tolakan pasangan elektron
dalam kulit valensi atom pusat. Pasangan elektron disebut juga domain elektronn
sehingga teori ini disebut teori Domain Elektron. Domain elektron terdiri dari 2 yaitu
pasangan elektron ikatan (PEI) dan pasangan elektron bebas (PEB).
Prinsip dasar Teori Domain Elektron:
Antar domain elektron pada kulit luar atom pusat, saling tolak-menolak sehingga
domain elektron akan mengatur diri sedemikian rupa sehingga gaya tolaknya
menjadi minimum.
Urutan kekuatan gaya tolaknya : PEB – PEB > PEB – PEI > PEI – PEI
Perbedaan gaya tolak ini terjadi karena PEB hanya terikat pada 1 atom saja,
sehingga bergerak lebih leluasa dan menempati ruang lebih besar daripada PEI.
Akibat dari perbedaan gaya tolak ini, maka sudut ikatan akan mengecil karena
desakan dari PEB.
Domain yang terdiri dari 2 atau 3 pasang elektron ( ikatan rangkap 2 atau 3 ) akan
mempunyai gaya tolak yang lebih besar daripada domain yang hanya terdiri dari
sepasang elektron.
Sudut yang terbentuk antara PEI dengan PEI akibat adanya PEB pada atom pusat
akan lebih kecil dibandingkan sudut yang terbentuk jika tidak terdapat PEB pada
atom pusat. Semakin banyak PEB maka sudut yang terbentuk antara PEI dengan
PEI akan semakin kecil.
Notasi VSEPR disimbolkan sebagai berikut:
AXmEn
A = atom pusat
X = PEI
E = PEB
m = jumlah PEI
n = jumlah PEB
Setiap PEI (baik itu ikatan tunggal, rangkap 2 maupun rangkap 3) berarti 1 domain.
Sebagai contoh senyawa H2O dengan struktur lewis :
dengan jumlah PEI 2 dan PEB 2, sehingga notasi VSEPR nya AX2E2 dengan bentuk
molekul bentuk V.
Notasi VSEPR Bentuk Molekul Bentuk Geometri
AX2 Linear
AX3 Trigonal planar
AX2E Bentuk V
AX4 Tetrahedral
AX2E2 Bentuk V
AX3E2 Bentuk T
AX2E3 Linear
AX6 Oktahedral
Terbentuknya dipol sesaat dalam satu molekul pada akhirnya menginduksi (mengimbas)
molekul yang ada di sampingnya. Hal ini berlanjut mengimbas ke molekul – molekul
yang lain. Dipol ini disebut sebagai dipol terimbas.
Kemudian daripada itu adanya tarik menarik antara dipol positif dan negatif inilah yang
disebut gaya london.
2. Gaya Van der Waals
Gaya Van der Waals adalah interaksi antarmolekul yang memiliki dipol permanen
(senyawa polar). Senyawa polar memiliki dipol permanen yaitu dipol positif dan dipol
negatif. Dipol positif dalam suatu molekul akan tarik menarik dengan dipol negatif
dalam molekul yang lain. Tarik menarik diantara dipol – dipol ini yang menyebabkan
titik didih senyawa berbeda – beda. Hal ini dikarenakan energi yang diperlukan untuk
memutus gaya intermolekul berbeda – beda. Semakin kuat gaya intermolekul, semakin
tinggi titik didihnya. Gaya Van der Waals lebih kuat dibanding gaya london.
3. Ikatan Hidrogen
Ikatan hidrogen adalah gaya yang antarmolekul yang terjadi pada senyawa yang
memiliki perbedaan keelektronegatifan besar. Secara umum terjadi pada molekul yang
memiliki atom H (keelektronegatifan kecil) terikat langsung dengan atom N, O atau F
(keelektronegatifan besar). Contoh senyawa yang memiliki ikatan hidrogen adalah H 2O,
NH3, dan HF.
Ikatan hidrogen dapat terjadi di dalam molekul, contohnya dalam molekul asam
salisilat.
O
H
C ikatan hidrogen
HO O
Selain itu ikatan hidrogen dapat terjadi antar molekul yang berbeda, seperti antara
molekul air dan alkohol.
Ikatan hidrogen adalah gaya antarmolekul paling kuat diantara gaya antarmolekul yang
lain.
Latihan soal :
1. Identifikasilah gaya antarmolekul yang terdapat di dalam senyawa – senyawa
berikut!
CH4, H2O, CCl4, NH3, N2, Cl2, H2, HF, HCl, H2S, O2, C2H6, C3H8, CH3Cl, C2H5OH
dan CH3OCH3
2. Perhatikan tabel berikut!
Senyawa Mr Titik didih (0C)
CH4 ........ -164
C2H6 ........ -88,6
C3H8 ........ -42,1
C4H10 ........ 0,5
Bagaimana kecenderungan titik didih senyawa-senyawa diatas? Ar C = 12, H = 1
3. Perhatikan isomer-isomer dari senyawa pentana di bawah ini!
CH3 CH2 CH2 CH2 CH3 n - pentana
CH3 CH2 CH CH3
CH3 2 – metilbutana
CH3
CH3 C CH3
CH3
2,2 – dimetilpropana
Prediksikan urutan titik didih ketiga senyawa diatas!
4. Jelaskan proses pelarutan gas oksigen dalam air!
5. Mengapa massa jenis es lebih kecil dibandingkan massa jenis air!