Kelas : .....................................................................
B. Petunjuk
• Bacalah materi berikut dan lengkapilah tabel yang tersedia
C. Konsep Dasar
1. Hibridisasi
Pada pembahasan sebelumnya kita telah mempelajari bentuk molekul dengan menggunakan teori
VSEPR akan tetapi teori ini tidak menerangkan penjelasan pembentukan suatu molekul. Molekul CH 4 yang
berbentuk tetrahedral dengan 4 ikatan C-H yang ekuivalen dapat diramalkan oleh teori VSEPR dengan baik.
Namun teori VSEPR tidak dapat menjelaskan penyebab molekul CH 4 berbentuk tetrahedral.
Dengan konfigurasi elektron seperti itu, atom karbon hanya dapat membentuk 2 ikatan kovalen. Oleh
karena karbon membentuk 4 ikatan kovalen dapat dianggap bahwa 1 elektron dari orbital 2s dipromosikan
ke orbital 2p sehingga karbon mempunyai 4 elektron tunggal sebagai berikut:
Namun demikian, keempat elektron tersebut tidaklah ekivalen karena 1 elektron pada orbital 2s dan tiga
pada orbidal 2p akibatnya bentuk molekul CH 4 tidak dapat dijelaskan mengapa karbon dalam CH 4 dapat
membentuk ikatan kovalen yang ekivalen. Untuk menjelaskan hal ini maka dikatakan bahwa ketika atom
karbon membentuk ikatan kovalen dengan atom hidrogen,orbital 2s dan ketiga orbital 2p mengalami
pembastaran (hibridisasi) membentuk 4 orbital yang setingkat. Orbital hibridanya (hasil pembastaran)
ditandai dengan sp3 untuk mengatakan asalnya yaitu 1 orbital s dan 3 Orbital p.
Selain menyababkan perubahan tingkat energi, pembastaran juga menyebabkan perubahan bentuk orbital.
Hibridisasi adalah peleburan orbital-orbital dari tingkat energi yang berbeda menjadi orbital-orbital yang
energinya setingkat molekul CH4 berbentuk tetrahedral dan semua sudut H-C-H adalah 109,5 o.
Contoh :
..
::
H .. Cl
:::::: ..
.. .. ..
H C H dan Cl C Cl
.. .. :: ..
H .. Cl ..
Dalam struktur molekul tersebut terlihat bahwa keempat pasangan elektron di sekitar atom pusat
(atom C) merupakan pasangan elektron ikatan (PEI). Jadi rumus umum struktur kedua senyawa
tersebut adalah AX4. hibridisasi untuk senyawa AX4 dapat digambarkan dengan contoh senyawa CCl4.
Perhatikan elektron valensi atom C: 2s 2 2p2 ( ) terlihat bahwa baru terisi dua orbital yang masing-
masing berisi 1 elektron, maka harus ada elektron yang berpindah dari 2s ke 2p z.
pada salah satu orbitalnya yaitu 3p z sudah terdapat 1 elektron. Untuk memudahkan elektron ini
digambarkan dengan . Karena 1 atom C berikatan dengan 4 atom Cl, untuk atom Cl disediakan 4
orbital.
Pada CCl4 terjadi penggabungan orbital 2s, 2p x, 2py, dan 2pz sehingga hibridisasinya s, p, p, p atau
disingkat sp3. Rumus AX4 memiliki 4 buah pasangan elektron ikatan sehingga gaya tolak menolaknya
lemah. Susunan atom-atom senyawa dengan rumus AX 4 ini membentuk struktur ruang yang simetris
dengan atom pusat berada di tengah. Susunan ini dikenal sebagai bentuk hibridisasi sp 3 dengan bentuk
molekul tetrahedral. Untuk molekul BH3 bentuk hibridisasinya sebagai berikut :
Hibridisasi dari senyawa BH3 yaitu sp2 dan memiliki bentuk molekul segitiga datar
Molekul SF6 bentuk hibridisasinya :
Konfigurasi elektron 16S = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
dsp3
SF6 6 AX6 sp3d2 atau Oktahedral
d2sp3
2. Struktur Ruang Molekul dan Hibridisasi senyawa memiliki pasangan elektron bebas Senyawa-senyawa
yang memiliki pasangan elektron bebas dirumuskan dengan AXnEn. Contoh : Struktur Lewis dari H2O yaitu
..
H :O :
..
H
Molekul H2O mengandung 4 pasangan elektron yaitu 2 pasangan elektron ikatan (X) dan 2 pasangan
elektron bebas (E). Oleh karena itu rumus dari H 2O yaitu AX2E2 akan tetapi dalam molekul H2O ini terdapat
2 pasangan elektron bebas sehingga molekul H 2O berbentuk seperti huruf V. Hal ini disebabkan oleh
adanya gaya tolak menolak dari PEB – PEB.
Terdapat 2 orbital yang berisi 1 elektron. Karena setiap atom O mengikat 2 atom H berarti kedua orbital O
tersebut cukup untuk berikatan dengan 2 atom H. Dengan demikian tidak diperlukan adanya perpindahan
elektron. Elektron atom H yang berikatan digambarkan dengan .
Bentuk hibridisasinya adalah sp3 (bukan p2) karena PEB dari 2s dan 2px menentukan bentuk hibridisasi.
Tabel: Struktur Ruang Molekul Senyawa, Memiliki Pasangan Elektron Bebas
Senyawa Jumlah Jumlah Rumus Hibridisasi Struktur
Pasangan Umum
PEI PEB
Elektron
Contoh :
Radon ( Ar Rn = 222 ) mempunyai titik didih lebih tinggi dan titik beku lebih rendah
dibandingkan dengan helium ( He = 4 ).
Molekul yang bentuknya memanjang lebih mudah mengalami polarisasi dibandingkan molekul yang
bentuknya bulat, kompak dan simetris.
Contoh :
Normal pentana mempunyai titik didih yang lebih tinggi dan titik beku yang lebih rendah
dibandingkan dengan neopentana meskipun keduanya memiliki Mr yang sama besar. Struktur dari
kedua senyawa di atas adalah
CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3
n – Pentana
Susunan molekul seperti itu menghasilkan suatu gaya tarik menarik yang disebut dengan gaya tarik
dipol-dipol. Gaya tarik dipol-dipol dibandingkan dengan gaya dispersi London sehingga zat polar
cenderung mempunyai titikdidih yang lebih tinggi dan titik beku yang lebih rendah dibandingkan zat
nonpolar yang Mr nya sama.
Contoh :
Senyawa yang memilki momen dipol besar lebih bersifat polar dengan titik didih yang
tinggi dan titik beku yang rendah.
Contoh :
Dari contoh di atas HI memiliki titik didih yang lebih tinggi dan titik beku yang lebih rendah dari
HCl.
c. Ikatan Hidrogen
Yaitu ikatan yang terjadi antara atom hidrogen dengan atom-atom atau unsur yang
berelektronegatifan besar yaitu fluorin (F), oksigen (O) dan nitrogen (N ) misalnya HF, H 2O dan NH3.
Senyawa yang merupakan ikatan hidrogen memiliki gaya antarmolekul yang relatif kuat dan
memiliki titik didih yang tinggi. Terjadinya ikatan hydrogen pada senyawa H 2O ditunjukan pada
gambar berikut :
Keterangan :
Semakin besar Mr suatu senyawa titik didihnya akan semakin besar dan titik bekunya akan
semakin kecil. Pernyataan ini terjadi pada senyawa yang tersusun dari atom hydrogen dan atom atom
halogen. Ini berlaku dari HCl, HBr dan HI yang mana titik didih HI > HBr > HCl sedangkan urutan titik
bekunya adalah HI < HBr < HCl. Berbeda dengan HF meskipun memiliki Mr yang kecil namun ia
memiliki titik didih yang lebih tinggi dari sesama senyawa halida lainya karena HF merupakan ikatan
hidrogen.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa senyawa yang berikatan hydrogen memiliki
titik didih yang tinggi dan titik beku yang rendah meskipun Mr dari senyawa itu lebih kecil dari
senyawa lainya.
1. Lengkapilah tabel berikut dengan menjelaskan konsep Hibridisasi bentuk molekul
Molekul Bentuk Hibrida Hibrida
BeF2 (linier)
PCl5 (trigonal
bipiramida)
SF6 (Oktahedral)
b. manakah yang mempunyai titik didih lebih tinggi Nitrogen (Mr = 28) atau Oksigen (Mr = 32) ? Jelaskan !
Jawaban :
c. Jelaskan Hakikat dari gaya tarik menarik antar molekul dalam molekul polar misalnya HCl !
Jawaban :
d. Manakah yang mempunyai titik didih lebih tinggi Oksigen (O 2) atau Hidrogen Sulfida (H2S)? Jelaskan !
Jawaban :
f. Manakah yang mempunyai titik didih lebih tinggi HF atau HCl ? Jelaskan !
Jawaban :