Anda di halaman 1dari 50

STRUKTUR MOLEKUL

IKATAN DALAM MOLEKUL


POLIATOMIK

MITA RILYANTI
I. TEORI VSEPR DAN KONSEP HIBRIDISASI

Digunakan untuk menerangkan struktur / bentuk molekul

Bentuk Molekul

➢ Meninjau pengaruh tolak menolak antara pasangan


elektron dalam kulit valensi atom pusat.

➢ Meninjau distribusi orbital atom pusat hibridisasi


Contoh : Pembentukan molekul CH4

6C = 1s2 2s2 2px1 2py1 1s2 2s1 2px1 2py1 2pz1


Promosi
CH2 (?) CH4

Z
Z Y Y

X X
H H

C H
H
H H H (?)
H
Bentuk molekul CH4 tidak pasti

Teori VSEPR Konsep Hibridisasi

Tolakan antar pasang Pembentukan orbital


elektron minimum hibrida (dalam hal ini sp3)

Tetrahedron Tetrahedron
I. TEORI VSEPR
(VALENCE-SHELL ELECTRON-PAIR REPULSION)

Bentuk molekul suatu senyawa ditentukan oleh beberapa faktor :


• Tolak menolak antar elektron
• Tolak menolak antar inti
• Tarik menarik antara inti dan elektron
• Energi kinetika dari elektron-elektron

Teori VSEPR didasarkan atas hipotesis :


“Semua elektron valensi (pasangan elektron ikatan atau bebas)
menempati kedudukan disekitar atom pusat sedemikian rupa,
sehingga tolak menolak antara pasangan elektron seminimal
mungkin”.

Kedudukan pasangan elektron lebih baik jika


letaknya sejauh mungkin
Teori N.V. Sidgwick dan H.M. Powell, dikembangkan
oleh R.S. Nyholm dan Gillespie digunakan untuk
meramalkan bentuk molekul :

• Pasangan elektron berusaha semaksimal mungkin saling


menjauhi. Tolakan antar elektron yang terjadi menentukan
bentuk molekul

• Jarak yang diambil oleh pasangan elektron bergantung pada


keelektronegatifan atom yang bersangkutan.

• Urutan jarak yang diambil oleh pasangan elektron adalah :

Tolakan PEB – PEB > tolakan PEB – PEI > tolakan PEI – PEI

PEB = Pasangan Elektron Bebas


PEI = Pasangan Elektron Ikatan
• Jika dalam molekul terdapat ikatan rangkap (2 atau 3),
jarak diambil oleh pasangan elektron :
ikatan rangkap 3-ikatan tunggal > ikatan rangkap 2 – ikatan
tunggal > ikatan tunggal-ikatan tunggal

Dalam teori VSEPR :


⚫ Ikatan rangkap dan ganda 3 disebabkan 2 pasang dan
3 pasang elektron, dianggap sebagai 1 pasang
elektron

⚫ Elektron tunggal dianggap satu pasang elektron

H H

C C
H H
Bentuk molekul berdasarkan pasangan elektron

1. Dua pasangan elektron


Pasangan-pasangan ini tersusun berseberangan diantara atom
pusat membuat sudut 180

2. Tiga pasang elektron


Susunan berbentuk segitiga planar dengan sudut 120

3. Empat pasang elektron


a. Bujur sangkar planar
Pasangan elektron terdapat pada pojok sudut antara
pasangan 90
b. Tetrahedral
pasangan elektron terdapat dipojok tetrahedral dengan
sudut antara pasangan elektron 109,5 (sudut tetrahedral)
4. Lima pasangan elektron
Meskipun simetris yang terbaik adalah pentagon planar
(sudut 72) tetapi susunan tiga dimensi paling tepat
yaitu trigonal bipiramida.
Sudut antara pasangan equatorial 120 dan sudut antara
pasangan aksial 90.

5. Enam pasangan elektron


Susunan berbentuk oktahedral dengan sudut antara
pasangan elektron yang berdekatan 90.

6. Tujuh pasangan elektron


Hanya sedikit senyawa yang lebih dari enam pasangan
elektro mengelilingi atom pusat
Langkah-langkah dalam cara meramalkan bentuk
molekul:

1. Hitung jumlah elektron valensi (e- kulit terluar) dari atom


pusat.
2. Tambahkan dengan besarnya muatan, jika spesi bermuatan
negatif atau kurangi dengan besarnya muatan, jika spesi
bermuatan positif.
3. Tambahkan dengan jumlah elektron atom yang terikat.
4. Bagi dengan dua menghasilkan jumlah pasangan elektron.
5. Tempatkan pasangan elektron sehingga mengelilingi atom pusat.
6. Jumlah pasangan elektron (4) dikurangi jumlah atom yang
terikat adalah sama dengan pasangan elektron bebas.
Contoh : Ramalkan geometri BeF2 !!!!
Jawab :

4Be = 1s2 2s2 9F = 1s2 2s2 2p5


1. Elektron valensi Be = 2
2. BeF2 netral = 0
3. Elektron dari 2F = 2
4
4. Jumlah pasangan elektron = 4/2 = 2
5. Susunan elektron = linear
6. Jumlah pasangan elektron bebas = 2 – 2 = 0 (tidak ada
pasangan elektron bebas)
Latihan :
Ramalkan bentuk geometri molekul-molekul berikut :
SF6, BF3, CH4, PCl5, dan PCl3
Parameter yang mempengaruhi struktur molekul
1. Sudut ikatan.
2. Panjang ikatan.
3. Energi ikatan

SUDUT IKATAN
Adalah sudut yang dibentuk oleh dua atom dengan
suatu atom sentral

Senyawa H - X – H () Senyawa H - X – H ()


CH4 109,5 AsH3 91,8
SiH4 109,5 SbH3 91,8
GeH4 109,5 H 2O 104,5
SH4 109,5 H 2S 92,2
NH3 107,3 H2Se 91,0
PH3 93,8 H2Te 89,5
Keterangan :

a. Besarnya sudut ikatan dari hidrida golongan karbon 109,5 


(sudut tetrahedron).
b. Sudut ikatan dalam hidrida golongan nitrogen mulai dari
107,3 s/d 91,8  (SbH3).
c. Dalam golongan oksigen, kecenderungan berkurang dari
H2O s/d H2Te (89,5).
d. Besarnya sudut ikatan yang mengapit atom pusat
ditentukan oleh atom pusat tersebut.
e. Besarnya sudut ikatan bergantung pada jumlah elektron
valensi atom pusat.
PANJANG IKATAN / JARAK IKATAN

Ikatan Pj.ikatan Ikatan Pj.ikatan Ikatan Pj.ikatan


(nm) (nm) (nm)
C-C 0,154 F–F 0,542 H–F 0,092
C=C 0,134 Cl – Cl 0,199 H – Cl 0,127
CC 0,120 Br – Br 0,228 H – Br 0,141
N-N 0,147 I–I 0,213 H-I 0,161
NN 0,110

Catatan ;
❖ Pada umumnya ikatan yang kuat lebih pendek daripada
ikatan lemah.
❖ Kekuatan ikatan rangkap tidak dua kali kekuatan ikatan
tunggal
❖ Panjang ikatan rangkap tidak setengah dari panjang
ikatan tunggal, umumnya lebih pendek.
ENERGI IKATAN
Adalah energi yang diperlukan untuk memutuskan satu
mol ikatan (energi yang dilepaskan jika terbentuk satu
molekul ikatan)
Ikatan Energi Ikatan Energi
(kJ/mol) (kJ/mol)
C-C 340 H–F 562
C=C 610 H – Cl 431
CC 840 H – Br 366
NN 945 H–I 299
F–F 158 Li – Li 105
Cl – Cl 242 Ne – Ne 71
Br – Br 143 K–K 56
I–I 151 Rb - Rb 46

Energi ikatan merupakan ukuran kekuatan suatu ikatan


II. HIBRIDISASI

Proses pembastaran orbital-orbital dalam suatu atom

❖ Hanya orbital yang mempunyai energi yang hampir sama besar


yang membentuk orbital hibrida.
❖ Orbital hibrida yang terbentuk sama banyak dengan jumlah
orbital yang bercampur
❖ Dalam hibridisasi yang bercampur adalah jumlah orbital bukan
jumlah elektron
❖ Oleh karena orbital s tidak terarah dalam ruang x, y dan z maka
orbital s tidak mempunyai arah dalam proses hibridisasi.
❖ Orbital px, py, pz, dxy dan dyz menentukan sifat, arah dan
hibridisasi.
❖ Macam hibridisasi yang diterapkan untuk suatu struktur
ditentukan oleh geometri molekul yang diperoleh dari eksperimen
Proses Hibridisasi
❑ Elektron mengalami promosi ke orbital yang energinya lebih
tinggi (umumnya).
❑ Orbital berhibridisasi membentuk orbital hibrida yang ekivalen

Orbital Asal (Orbital Atom) Orbital Hibrida Bentuk Geometri


s+p sp Linier
s + px + py sp2 Trigonal planar
s + px + py + pz sp3 Tetrahedral
s + px + py + pz + dz2 sp3d atau dsp3 Trigonal bipiramida
s + px + py + pz + dx2- y2 sp3d atau dsp3 Piramida bujursangkar
s + px + py + pz + dz2 + dx2- y2 sp3d2 atau d2sp3 Oktahedral
dx2- y2 + s + px + py dsp2 Segi empat planar
Energi Hibridisasi
Bila suatu set orbital hibridisasi dirancang dengan LCAO,
maka energi yang dihasilkan dari hibridisasi adalah rata-
rata dari energi orbital-orbital atom yang terlibat
Contoh :
Untuk atom C, apabila membentuk ikatan kovalen, terjadi
promosi energi dari :
1s2 2s2 2p2 1s2 2s1 2p3

2p 2p
Penurunan stabilitas
Peningkatan E

Energi promosi
sp3
2s 2s
Contoh :

a. Hibridisasi pada molekul BeCl2 (hibridisasi sp)

17Cl = 1s2 2s2 2p6 3s2 3px1 3py2 3pz2

4Be = 1s2 2s2 promosi


1s2 2s1 2px1

z z

x x
y y

s px

Pembentukan orbital hibrida sp


Ψhibrida sp = N (Ψ2s + Ψ2px)
Ψhibrida sp = N (Ψ2s - Ψ2px)

- + x + - x + - - x
+

Orbital 3p dari kedua atom Cl akan tumpang tindih dengan


kedua orbital hibrida sp yang terbentuk dan membentuk
ikatan yang linear

Cl Be Cl
- + + - - + + -

180
b. Hibridisasi pada molekul BCl3 (hibridisasi sp2)
Mempunyai sudut ikatan sebesar 120

5B = 1s2 2s2 2px1 promosi 1s2 2s1 2px12py1

z z z

x x x
y y y

s px py

Pembentukan orbital hibrida sp2


Ψhibrida sp2 = C1 Ψ2s + C2Ψ2px

Ψhibrida sp2 = C1 Ψ2s - C3Ψ2px + C4Ψ2pY


Ψhibrida sp2 = C1 Ψ2s - C3Ψ2px - C4Ψ2pY

y y y

+
x - x x
- +
-
+
y

120 
c. Hibridisasi pada molekul CH4 (hibridisasi sp3)
Mempunyai sudut ikatan sebesar 109,5
geometri tetrahedral

6C = 1s2 2s2 2px1 2py1 1s2 2s1 2px12py12pz1


promosi

z z z z

x x x x
y y y y

s px py pz

Pembentukan orbital hibrida sp3


Ψhibrida sp3 = ½ Ψ2s + Ψ2px + Ψ2pY + Ψ2pZ
Ψhibrida sp3 = ½ Ψ2s + Ψ2px - Ψ2pY - Ψ2pZ
Ψhibrida sp3 = ½ Ψ2s - Ψ2px + Ψ2pY - Ψ2pZ
Ψhibrida sp3 = ½ Ψ2s - Ψ2px - Ψ2pY + Ψ2pZ

+ +
-
- -

+
III. TEORI IKATAN VALENSI UNTUK MOLEKUL
POLIATOMIK

Contoh :

1. C2H4

6C = 1s2 2s2 2p2 1s2 2s1 2px12py1 2pz1


promosi
1H = 1s1

Etena mempunyai struktur planar dengan sudut


C-C-H dan H-C-H adalah 121,3 dan 117,4.

Masing-masing atom C membentuk segitiga planar yang


dihubungkan dengan ikatan- dengan hibridisasi sp2
Orbital atom 1s dari H

H H
C=C
H H

Hibrida sp2 dari atom C

Setiap atom C menggunakan 3 elektron valensi untuk


membentuk 3 ikatan  (2s, 2px dan 2py) dan satu
elektron pada orbital 2p membentuk orbital unhibrida
(2pz).

Interaksi antara elektron-elektron orbital 2pz ini


membentuk ikatan C-C , sehingga orde ikatan C-C
menjadi 2.
2. HCN

6C = 1s2 2s2 2p2

7N = 1s2 2s2 2p3


1H = 1s1

Struktur Lewis menunjukkan bahwa dalam senyawa HCN


terdapat ikatan tunggal C-H dan ikatan rangkap tiga CN dan
satu pasang elektron bebas pada N.
Atom C dan N membentuk hibridisasi sp dengan geometri
linear, dimana pasangan elektron bebas pada N dianggap
pasangan elektron ikatan.
Overlap orbital 1s atom H dengan orbital hibrida sp atom C
dan overlap orbital hibrida sp atom C dengan orbital hibrida sp
atom N masing-masing membentuk ikatan-. (lihat gambar
berikut)
Orbital atom 1s
dari atom H

Hibrida sp dari Hibrida sp dari


atom C atom N

Jika molekul HCN berada pada sumbu X maka orbital py


dan pz dari atom C dan N yang masing-masing berisi 1
buah elektron akan overlap membentuk 2 buah ikatan - .

Dengan demikian struktur yang disarankan Lewis


sesuai dengan Teori Ikatan valensi
3. BF3
5B = 1s2 2s2 2p1

9F = 1s2 2s2 2p5


BF3 mempunyai geometri segitiga datar dengan
hibridisasi sp2

Overlap antara orbital hibrida sp2 dari atom B dengan


orbital sp2 atom F akan membentuk 3 buah ikatan- (B-F)

Atom B mempunyai sebuah orbital atom (orbital anhibrida)


yang berada tegak lurus dengan bidang senyawa BF3.
Sementara itu atom F juga mempunyai sebuah orbital yang
sama dengan atom B yang berisi sepasang elektron.
Overlap kedua orbital atom ini akan membentuk ikatan 
dimana kedua elektronnya berasal dari atom F.
Ikatan dalam molekul BF3 digambarkan sbb:

+ F F
F

- - -
B B B
+F F F F+
F F

Dari hasil eksperimen panjang ikatan B-F semuanya sama yaitu


131 pm, sehingga molekul tersebut membentuk resonansi
seperti gambar di atas.

Latihan :
Ion NO3- mempunyai struktur yang simetri.
a. Tentukan struktur Lewis ion tersebut.
b. Tentukan struktur resonansi dalam ion tersebut menggunakan
pendekatan hibridisasi
IV. TEORI ORBITAL MOLEKUL UNTUK MOLEKUL
POLIATOMIK

Pembahasan TOM berikut menggunakan molekul triatomik


XH2 dimana atom X mempunyai elektron valensi pada orbital
2s dan sp.

Penggambaran diagram energi menurut TOM menghasilkan 4


set orbital yang terdiri dari 3 set orbital atom dan 1 set
orbital molekul.

Jika molekul XH2 membentuk geometri linear sepanjang


sumbu x maka dihasilkan diagram Orbital Molekul berikut :
z
2*

1*
2pz
+ -
2py 
+ +
y 2px

2s 2

1

X XH2 H ……… H

Dalam molekul XH2 terdapat 2 orbital 1s atom H. Kedua orbital


ini dianggap sebagai satu group ligan (LGO = Ligand Group
Orbitals) yang masing-masing mempunyai 2 kombinasi linear
yang ditempatkan di sebelah kanan.
Elektron ditempatkan dalam diagram OM tersebut
mengukuti aturan Aufbau yang terdiri dari elektron valensi
masing-masing atom (elektron 2s dan 2p dari atom X dan 2
buah elektron dari 2 atom H).
Contoh :
1. BeH2 2*
z 1*
2pz
2py 
2px

y
x

2s 2

1
Be BeH2 H ……… H
Keterangan :

* Molekul BeH2 mempunyai geometri linear dengan


hibridisasi sp sepanjang sumbu X.
Akibatnya orbital 2py dan 2pz dari atom Be tidak
mengalami perubahan energi.
Kedua orbital ini disebut orbital non bonding

* Jumlah elektron valensi ketiga atom tersebut adalah 4


( 2 dari atom Be dan 2 dari masing-masing atom H).
Keempat elektron ini ditempatkan dalam diagram OM
menurut aturan Aufbau membentuk 2 ikatan - .
2. H2O
y
8O = 1s2 2s2 2p4
x
1H = 1s1 O
H H

2pz
2py b1
y 2px

x a1

2s b2

a1
O H2O H ……… H
Keterangan :

* Molekul H2O mempunyai geometri “Bent”, dimana atom H


tidak berada tepat pada sumbu x, sehingga orbital 2py
dari atom O mengalami perubahan energi.
Sedangkan orbital 2pz yang berada tegak lurus dengan
bidang molekul H2O merupakan orbital non bonding

* Jumlah elektron valensi ketiga atom tersebut adalah 8


( 6 dari atom O dan 2 dari masing-masing atom H).
Semua elektron ini ditempatkan dalam diagram OM
menurut aturan Aufbau.
* Kedua orbital 1s dari atom H mengalami overlap dengan orbital
2s dan 2px dari atom O membentuk 2 ikatan - (OM a1 dan
OM b2)
Orbital 2py dan 2pz yang berisi pasangan elektron merupakan
pasangan elektron bebas dari atom O (OM a1 dari 2py dan OM
b1)
V. TEORI ORBITAL MOLEKUL UNTUK MOLEKUL
POLIATOMIK (BH3,NH3 dan CH4)

a. BH3
a1’*
H
2pz e’*
B
H 2py
H a1” LGOs atom H
2px

2s y
e’

a1’ H x
B BH3 H ……… H
Keterangan :

* Molekul BH3 mempunyai geometri segitiga datar, dimana


atom H berada disudut segitiga (120).
Orbital 2px dan 2py dari atom B membentuk orbital yang
generate (mempunyai tingkat energi yang sama)
Sedangkan orbital 2pz yang berada tegak lurus dengan
bidang molekul BH3 merupakan orbital non bonding

* Jumlah elektron valensi keempat atom tersebut adalah 6


( 3 dari atom B dan 3 dari masing-masing atom H).
Semua elektron ini ditempatkan dalam diagram OM
menurut aturan Aufbau.

* Kombinasi linear dari orbital 2s, 2px dan 2py atom B dengan
orbital 1s ketiga atom H membentuk 3 ikatan -  (OM a1’ dan
OM e’)
b. NH3
a1*
N HOMO
H H 2pz e*
H 2py LGOs atom H
2px
a1

2s y
e

a1 H x
N NH3 H ……… H
Keterangan :

* Molekul NH3 mempunyai geometri tetrahedral .


Orbital 2px dan 2py dari atom N membentuk orbital yang
generate (mempunyai tingkat energi yang sama)
Sedangkan orbital 2pz berada tegak lurus dengan bidang
3 atom H tetapi sedikit berada di atas bidang atom-atom
H sehingga orbital 2pz mengalami penurunan energi dan
sedikit overlap dengan orbital 1s dari atom H

* Jumlah elektron valensi keempat atom tersebut adalah 8


( 5 dari atom N dan 3 dari masing-masing atom H).
Semua elektron ini ditempatkan dalam diagram OM
menurut aturan Aufbau.

* Kombinasi linear dari orbital 2s, 2px dan 2py atom N dengan
orbital 1s ketiga atom H membentuk 3 ikatan -  (OM a1 dan OM
e) sedangkan HOMO berisi pasangan elektron bebas dari N (a1) .
c. CH4.
t 2*
H
a1*
2pz
C 2py
H LGOs atom H
H 2px
H

2s
t2

a1

C CH4 4H
Keempat orbital 2s dan sp atom C overlap dengan orbital
1s dari 4 buah atom H, dengan kombinasi sbb :

y x
x
2s (a1) 2px (t2) 2py (t2) 2pz (t2)

LGOs (1) a1 LGOs (2) t2 LGOs (3) t2 LGOs (4) t2

Interaksi antara orbital-orbital atom C dengan orbital-orbital group ligan


(LGOs) keempat atom H menghasilkan 4 OM bonding dan 4 OM anti
bonding
PEMBENTUKAN IKATAN KOVALEN KOORDINASI

Contoh : NH3 + H+

7N = 1s2 2s2 2px12py12pz1


z H
H

N H
H
x H
H Sudut H-N-H = 90 (teori)
Sudut H-N-H = 107,3 (eksp)
y

Hibridisasi sp3
N H
N
H H
H
H
H

Mengikat H+

H+ Ikatan kovalen koordinasi

N NH4+
H
H Tetrahedral
H
IKATAN HIDROGEN

Ikatan antara dua atom dengan jembatan hidrogen

Ikatan Hidrogen terjadi, karena:


⚫ N, O dan F adalah atom yang sangat elektronegatif

⚫ Ikatan antara atom H dan masing-masing unsur tsb


terpolarisasi dengan kuat, sehingga atom H memiliki muatan
parsial + yang besar dan atom N, O dan F akan bermuatan
parsial negatif.
⚫ Setiap atom N, O dan F paling sedikit memiliki satu pasang
elektron bebas ketika membentuk molekul–molekul.
Contoh Ikatan Hidrogen

d- d-
N O
d+ d+ d+ d+ d+
H H H H H
d+
d- d-
H
N O
d+ d+
d+ d+
H H H H

d+ d- d+ d-
H F H F
IKATAN LOGAM

Terjadi karena adanya elektron bebas dalam logam

Sifat-sifat unsur yang bersifat logam (sebagian atau seluruhnya):


o Penghantar listrik yang baik
o Penghantar panas yang baik
o Memantulkan cahaya
o Mudah dibentuk atau ditempa
o Memiliki berat jenis yang tinggi
o Menunjukkan jarak antara titik leleh dan titik didih
o Dapat dibuat ke dalam bentuk serabut

ion positip

Struktur
Logam

Lautan elektron bergerak


GAYA VAN DER WAALS

Gaya tarik menarik antara molekul-molekul


netral pada jarak tertentu

Gaya Van der Waals terdapat dalam semua atom dan


molekul

Gaya Van der Waals relatif lebih lemah yang terjadi pada padatan :
1. Unsur inert.
2. Senyawa golongan VB – VII B
3. Molekul anorganik kecil
Latihan :

1. Tentukan bentuk molekul senyawa berikut menggunakan teori


VSEPR.
a. ClF3
b. SF4
c. [AlCl4]-

2. a. Gambarkan struktur [CO3]2-.


b. Jika panjang ikatan C-O adalah sama tentukan struktur
resonansi [CO3]2-.
c. Tentukan ikatan dalam [CO3]2-menggunakan konsep hibridisasi dan
bandingkan hasilnya dengan (b).

3. Buatlah diagram orbital molekul untuk molekul NH4+

Anda mungkin juga menyukai