Anda di halaman 1dari 39

IKATAN KIMIA

Definisi : interaksi elektron akibat gaya tarik antara dua atom atau
lebih sehingga atom-atom bergabung satu dengan yang lain.

Beberapa jenis ikatan :

1. Ikatan Ionik

2. Ikatan kovalen

3. Ikatan lain : a. Ikatan logam


b. Ikatan Hidrogen
c. Ikatan Van der walls
IKATAN IONIK

Terbentuk jika salah satu atom yang membentuk ikatan


melapas elektron dan atom lainnya menangkap elektron.

*Atom I mempunyai potensial ionisasi rendah


(mudah melepas elektron)
*Atom II mempunyai afinitas elektron besar
(mudah menangkap elektron)

*Atom I dan II mempunyai beda


elektronegatifitas besar.

Contoh: molekul NaCl dari atom Na dan Cl


Tahap pembentukan NaCl dalam fasa gas

Na(g) → Na+ + e- ∆H1 = 495 kj/mol

Cl(g) + e- → Cl¯ ∆H2 = - 349,0 kj/mol

PEMBENTUKAN PASANGAN ION

Na+(g)+Cl-(g) → NaCl(g)∆H= - 552,0 kj/mol

Na (g) + Cl(g) → NaCl(g) ∆H= - 405,2 kj/mol


IKATAN KOVALEN

Terjadi penggunaan bersama pasangan elektron


dari atom-atom yang membentuk ikatan.

Terbentuk jika atom-atom yang membentuk ikatan


mempunyai elektronegatifitas sama atau berbeda sedikit.

Pasangan elektron dapat berasal dari kedua atom


yang membentuk ikatan atau dari salah satu atom.

Contoh:

1. H• + •H → H : H atau H• + •H → H H Pasangan e¯ berasal


dari kedua atom yang
2. H• + •Cl → H : Cl atau H• + •Cl → H Cl membentuk ikatan
IKATAN KOVALEN KOORDINASI

Pasangan e¯ berasal dari salah satu


atom yang membentuk ikatan

Contoh:

3. H⁺+ :NH₃ → H : NH₃⁺ atau H⁺ + :NH₃ → H NH₃⁺

Pada contoh di depan, penulisan hanya melibatkan elektron valensi.

Cl mempunyai elektron valensi 7, hanya 1 elektron valensi


yang terlibat dalam pembentukan ikatan dan 3 pasang yang
lain sebagai pasangan e⁻ bebas.
STRUKTUR LEWIS

Jika pasangan e⁻ bebas digambarkan pada atom Cl dalam struktur


molekul HCl, maka penulisan tersebut disebut penulisan struktur Lewis.

Tahapan penulisan sruktur Lewis

1.Tentukan kerangka atom yang akan berikatan


sesimetri mungkin dengan syarat

* Pilih atom pusat: unsur yang kurang elektronegatif, kecuali atom H

•Atom O tidak diikatkan •Untuk asam oksi, atom H


dengan atom O lain kecuali diikatakan ke atom O,
dalam senyawa O₂ ,O₃ ,O₂²¯,O₂¯ bukan ke atom pusat.
2. Jumlahkan semua e¯ yang diperlukan (N)
untuk mencapai oktet.

3. Hitung jumlah e¯ yang tersedia (e¯ valensi)/ A untuk semua atom.


Jika berupa ion negatif, tambahkan muatan total yang ada.
Jika berupa ion positif,kurangi dengan jumlah muatan yang ada.

4. Kurangkan jumlah e¯ pada langkah 2 dan 3


(N – A) = S sebagai Σ e¯ ikatan.

5. Letakkan sisa e¯ sebagai elektron bebas untuk menuju oktet. Jika


atom pusat tidak oktet, maka dapat dibentuk ikatan rangkap 2, 3.
Ikatan rangkap 2 terbentuk antara atom² C,N,O,S; Ikatan
rangkap 3 biasanya hanya ada pada atom² C,N dan O.

6.Tempatkan e¯ yang tersisa sebagai pasangan e¯bebas.


CONTOH O
HOSOH
1. KERANGKA
O

2. Jumlah e¯ yang diperlukan (N)

N = 2 x 2 (atom H) + 1 x 8 (atom S) + 4 x 8 (atom O) = 4 + 8 + 32 = 44 e¯

3. Jumlah e¯ yang tersedia /e⁻ valensi (A)

A = 2 x 1 (atom H) + 1 x 6 (atom S) + 4 x 6 (atom O) = 2 + 6 + 24 = 32

4. Jumlah e¯ yang akan dipasangkan sebagai ikatan/jumlah elektron ikatan (S)

S = N – A = 44 – 32 = 12 (6 pasang e¯)
Struktur H₂SO₄
.

O
H
OS
OH
O

5. Letakkan sisa e¯ sebagai pasangan e¯ bebas


(A – S) : 32 – 12 = 20 (10 pasang elektron bebas)

O
HOSOH
O
BEBERAPA KEADAAN DIMANA ATURAN OKTET TAK TERPENUHI

Molekul dengan elektron gasal pada atom pusat

O
N O
N
O

Molekul yang kekurangan elektron pada atom pusat

BF₃ ; BCl₃ ; BeF₂

Molekul dengan perluasan kulit valensi pada atom pusat

PX₅ (PCl₅)
MUATAN FORMAL
Adalah muatan
jumlah muatan formal =
hipotetik pada
jumlah muatan senyawa kovalen
setiap atom

Menghitung muatan formal pada tiap atom:

MF = no.gol(e⁻ valensi) - ½(Σe¯ dlm ikatan) – Σe¯bebas

Contoh: MF dalam H₂SO₄

Setiap H = 1 - ½(2) – 0 = 0
Setiap O ki/ka = 6 - ½(4) – 4 = 0
Setiap O ats/bwh = 6 - ½(2) – 6 = - 1
MF S = 6 - ½(8) – 0 = 2
MF total = 2x0(H) + 2x0(O) + 2x(-1)[O] + 1x2(S) = 0
BILANGAN STERIK

Bilangan sterik (SN) dapat digunakan untuk


menentukan bentuk geometri molekul.

SN = Σ atom yang terikat pada atom pusat + Σ PEB atom pusat

Contoh: SN hanya memberi


SN H₂SO₄ = 4 + 0 = 4 penataan ruang
pasangan ikatan

SN berfariasi dari 2 – 6, umumnya 2, 3, 4


SN menggambarkan besar sudut ikat pd atom pusat
SN = 2 ≈ 2 ikatan, sudut ikat = 180⁰ (linear)
SN = 3 ≈ 3 ikatan, sudut ikat = 120⁰ (∆ planar)
SN = 4 ≈ 4 ikatan, sudut ikat = 109⁰ (tetrahedral)
IKATAN KOVALEN POLAR DAN NON POLAR

IKATAN KOVALEN Distribusi pasangan e¯

Keelektronegatifan Atom yang


terlibat dalam ikatan
Jika keelektronegatifan
atom sama , pasangan Jika keelektronegatifan atom
e¯ tepat diantara atom² berbeda , pasangan e¯
yang membentuk ikatan cenderung dekat ke arah atom
, tidak terjadi pemisahan yang lebih elektronegatif,
muatan, disebut ikatan terjadi pemisahan muatan,
kovalen non polar : H₂ , disebut ikatan kovalen polar :
N₂, Cl₂ dll HF, HCl, HBr
Pemisahan muatan menimbulkan dipol elektrik

Besarnya momen dipol (μ) = d x q D

μ ≈ besaran vektor ~ geometri molekul = Σ μ(ikatan)

Molekul² non polar μ = 0 contoh : H₂ , N₂

Molekul BeCl₂ ? BeCl₂ mempunyai geometri linear,


sudut ikat 180⁰ : μ = 0
Molekul BF₃ ?BF₃ mempunyai geometri Δ planar,sudut
ikat 120⁰. Σ μ(3 ikatan BF) = 0
.

Molekul² polar μ ≠ 0

Contoh : Molekul² NH₃ dan H₂O

N
Ho
H
H H
H
TEORI IKATAN

Dua macam teori ikatan

*Teori ikatan valensi(VB) * Teori orbital molekul

*Teori ikatan valensi(VB) •Ikatan σ : terjadi


*Hanya melibatkan e¯ ² overlap pada poros
terluar/e¯ valensi. antar inti . overlap antar
*Terjadi overlap antar orbital² orbital s – s ; s –p ; p – p
atom yang berisi e¯ valensi •Ikatan π : terjadi
*Kuat ikatan tergantung overlap di luar poros
derajad overlap antar antar inti . Overlap
orbital. orbital p – p tegak lurus
poros
CONTOH Ikatan σ

 Molekul H₂ Molekul HCl

20 20

H H H Cl

. CONTOH Ikatan π

Molekul C₂H₄

HH
C
C
HH
Teori yang
berhubungan dengan
ikatan kovalen

VSEPR(valence shell electron pair repulsion)

tolakan pasangan pengaturan ruang


elektron kulit atom dalam
valensi molekul

Elektron yang mengelilingi


atom pusat menempati
Teori ikatan valensi(VB)
posisi sejauh jauhnya
Memungkinkan orbital atom
bergabung membentuk orbital
menggambarkan
hibrida
terjadinya ikatan
CONTOH penggunaan teori VSEPR

Teori VSEPR ~ densitas eˉ atom pusat ≈ SN

CONTOH molekul NH₃

H N H
N
H H
H
H

Atom pusat : N
Jumlah atom terikat atom pusat : 3
Jumlah pas e¯ bebas atom pusat : 1
SN = 3 + 1 = 4 ≈ menggambarkan geometri molekul
Geometri : tetra hedral , sudut ikat 109⁰
BENTUK dan HIBRIDISASI MOLEKUL

Hibridisasi orbital menggambarkan geometri molekul

HIBRIDISASI PADA IKATAN KOVALEN

Contoh, molekul CH₄

1 orbital 2s dan 3 orbital 2p membentuk


4 orbital hibrida sp³ dengan geometri tetrahedral

C
C
GEOMETRI MOLEKUL CH₄
H

C
H
H
H

Molekul NH₃

₇N : 1s² 2s² 2px¹ 2py¹ 2pz¹ (sp³)

N
H
H
H
HUBUNGAN SN - GEOMETRI - HIBRIDISASI
SN GEOMETRI HIBRIDISASI
2 linier sp
3 trigonal planar sp²
4 tetrahedral sp³

4 bujur sangkar dsp²

5 trigonal bipiramid sp³d


6 oktahedral sp³d²
6 oktahedral d²sp³
BEBERAPA CONTOH MOLEKUL DENGAN GEOMETRINYA

Orbital hibrida sp BeF₂ FBe


FOrbital hibrida dsp²

H 2O O H 2
Orbital hibrida sp² BF₃ F

B F N i
Stop klas 24 (12/09/19
F
H 2O O H 2
F
Orbital hibrida sp³d
Orbital hibrida sp³d² Cl
F
F
S Cl
F P
Cl
F
Cl

F Cl
HIBRIDISASI SENYAWA KOORDINASI

HIBRIDISASI = ikatan kovalen

Beda : * Sebelum hibridisasi, terjadi ionisasi atom pusat.


* Yang terhibridisasi, orbital yang akan berikatan dengan ligan

CONTOH ion {CoF₆}³¯ dan {Co(NH₃)₆}³⁺

72
0 3
+6
00
0
C
o
:
[
A
2
7r
]
3
d
4
s4
pC
o:
[
A
r
]3
d
4
s
4p
4
d

Jika ion Co³⁺ mengikat 6 ion F¯, orbital hibrida yang di pakai adalah sp³d²
dengan geometri oktahedral,pasangan e¯ ligan menempati orbital hibrida
F

F
F
Co
F
F

F
ION {Co(NH₃)₆}³⁺

ligan NH₃ bersifat mendorong e¯, orbital 3d yang terisi 6e¯


mengalami penataan dan orbital hibrida yang digunakan d²sp³

NH
3

d s p d s p
NH3
Geometri {Co(NH₃)₆}³⁺ : oktahedral
NH3
NH3
H 3N Co

NH3

NH3
Adanya e¯tak berpasangan dalam ion kompleks
menyebabkan perbedaan sifat magnetik

Hubungan jumlah e¯ tak berpasangan dengan sifat magnit adalah µ

μ : momen magnit ( Bohr Magneton / BM )

n : jumlah elektron tak berpasangan

μ = 0 , bersifat diamagnetik
μ ≠ 0 , bersifat paramagnetik
BENTUK MOLEKUL dan POLARITAS IKATAN

VSEPR menggambarkan geometri dan polaritas ikatan

a. Molekul tipe AB₂ (SN = 2 : linier)


tanpa pasangan e¯ bebas pada atom pusat. BeCl₂ ; µ = 0

22 211
B
e
4:1
s2
s B
e
4:1
s2
s2
p
x s
p

b. Molekul tipe AB₃


SN = 3 /trigonal planar : BF₃
sp2  µ = 0
22100 21110
B
:
51
s2
s
2p
x2
p
y2
p
z B
:
51
s2
s
2p
x2
p
y2
p
z
c. Molekul AB₄
H
SN : 4 ; tetrahedral ; μ = 0

C
H
H H

Molekul tipe AB₄ dengan 1 ikatan sbg pas e¯ bebas

NH₃ , geometri tetrahedral µ ≠ 0

N
H
H H
PEMBENTUKAN IKATAN RANGKAP 2
p Atom C terhibridisasi sp²
sp2

C sp2

sp 2

Dua atom C terhibridisasi sp² berikatan


membentuk ikatan σ dan ikatan π
 (d i lu a r p o ro s a n ta r in ti)

H H

H H

 (p a d a p o ro s a n ta r in ti)
TEORI ORBITAL MOLEKUL
Stop klas 34 12/09/19

elektron tidak menempati orbital atom


seperti pada Teori Ikatan Valensi, tetapi
menempati orbital molekul.

Elektron menempati orbital molekul ~


prinsip “Auf Bau” , prinsip Pauli & azas
Hund tetap berlaku (tiap terisi orbital 2e¯)
LCAO (Linear Combination of Atomic Orbital)

Atom A (ψA), atom B (ψB)

molekul AB : ψAB = C A ψA ± C B ψB
(C A & C B :konstanta)

ψAB = C A ψA + C B ψB ψAB = C A ψA C B ψB
Orbital ikatan Orbital anti ikatan
CONTOH :
 Molekul H₂

H H

 Molekul F₂ Molekul O₂

2
p 2
p
2
p 2
p

2
s 2
s
2
s 2
s

1
s 1
s
1
s 1
s
Stop klas 22 (11/09/19)
ORDE IKATAN
 Orde ikatan ≈ Kuat ikatan
 Orde ikatan = 0 tak terjadi ikatan :
 Orde ikatan > 0 terbentuk ikatan
 ½ selisih Σ e¯ orb ikatan{σ/π} dan Σ e¯ orb anti
ikatan{σ*/π*}
 I = ½ ( Nb – Na )
 Nb : Σ e¯ dalam orbital ikatan(σ/π)
 Na : Σ e¯ dalam orbital anti ikatan(σ*/π*)
IKATAN YANG LAIN
 IKATAN LOGAM
 Logam bersifat kurang elektronegatif e¯ terluar
kurang terikat se – akan² terdiri dari ion (+) dengan e¯
bergerak bebas diseluruh sistem logam. Interaksi antara
ion (+) dengan e¯ menghasilkan ikatan (IKATAN LOGAM)
-

+ + + + + + + + +

 IKATAN HIDROGEN
 Adalah ikatan antara hidrogen yang terikat pada atom yang
bersifat elektronegatif dengan atom yang bersifat elektrone
gatif dari molekul lain atau molekul yang sama.
CONTOH
H
H O
O O
OH H
H
Ik
ata
nhidro
gen O
O Anta
rmolek
ul Ik a ta n h id ro g e n
H H d lm 1 m o le k u l

 Ikatan hidrogen mempengaruhi sifat fisik senyawa.


 RESONANSI
 Perpindahan pasangan e¯ (peb/π) dari satu tempat ke
tempat lain yang berdekatan.

O O

O O
IKATAN VAN DER WALLS
 Terjadi antara molekul² gas, terjadi karena gaya tarik
antar molekul.
 CONTOH SOAL
 1. Diketahui potensial ionisasi atom Na = 5,1 eV dan Cl = 13 eV. Jelaskan,
ikatan apa yang mungkin terjadi antara Na dan Cl. Tambahkan data
pendukung lain yang memperkuat jawabanmu.
 2.a.Tulis struktur molekul H2CO3 menurut Lewis,diketahui ₁H ; ₆C ; ₈O
 b.Hitung MF atom-atom dan MF molekul H2CO3
 c. Hitung harga SN dan bagaimana geometri dari molekul H₂CO₃
 d.Apa yang dimaksut dengan resonansi. Jika H₂CO₃ terurai menjadi
2H⁺ + CO32- apakah dalam ion CO32- memungkinkan terjadi resonansi,
jelaskan!
 e.Melihat struktur molekul H2CO3 , memungkinkan terjadi interaksi
antar molekul.Interaksi dalam bentuk apa yang mungkin terjadi antar
molekul H2CO3 , jelaskan!
CONTOH LAIN
 3. Gambarkan geometri molekul SCl₆, orbital hibrida apa yang diguna
kan oleh atom ₁₆S dalam molekul tersebut. Diketahui ₁₇Cl
 4.Serbuk CuSO4 kering berwarna putih,bila dibiarkan dalam udara
terbuka akan berubah menjadi biru.Warna biru tersebut adalah ion
kompleks {Cu(H2O)4}2+,diketahui ₂₉Cu
 Perkirakan orbital hibrida apa yang digunakan oleh Cu dalam ion
{Cu(H2O)4}2+ ,tentukan bentuk geometrinya dan jelaskan ikatan apa
yang terjadi antara Cu - H2O dalam ion {Cu(H2O)4}2+
 5.Tulis konfigurasi e¯ molekul O₂ dan F₂ menurut TOM tentukan orde
ikatan dan sifat kemagnetan molekul² tersebut.
1. a. Tulis struktur molekul HNO3 menurut Lewis,
diketahui no atom 1H; 7N; 8O
b. Hitung MF atom-atom dalam molekul HNO3 dan MF total
molekul HNO3
c. Jika HNO₃ dikarutkan dalam H₂O, ikatan apa yang
mungkin terjadi antara HNO₃ dan H₂O , jelaskan
2. Diketahui ₁H, ₇N, ₂₈Ni, ₉F. Ion kompleks {Ni(NH₃)₄}²⁺
mempunyai bersifat diamagnetik bagaimana sifat magnit
ion kompleks {NiF₄}²¯. Orbital hirida apa yang dipakai oleh
ion-ion tersebut dan bagaimana geometrinya, jelaskan!
3. Diketahui ₁H, ₇N, ₂₈Ni. Tunjukkan orbital hibrida
apa yang dipakai oleh ion kompleks {Ni(NH₃)₆}²⁺
dan bagaimana geometri ion tersebut,tunjukkan pula
sifat magnitnya!

Anda mungkin juga menyukai