Anda di halaman 1dari 33

N

A
T
A
IK

A
I
M
I
K

ri
t
s
a
l
u
S
i
t
n
a
i
d
r
A
.
A
:
NAMA
: A
5
1
0
Kelas
4
1
1
0
0
4
0
6
:
m
Ni

Konsep Ikatan Kimia


1. Elekronegativita
2. Ikatan Ionik
3. Struktur Molekul Terisolasi :Sifat Ikatan Kimia
Kovalen
4. Ikatan Kovalen
5. Ikatan Non Kovalen
6. Muatan Formal
7. Bentuk Molekul : Teori Vsepr
8. Tata Nama Anorganik dan Bilangan Oksidasi

3.1.

ELEKTRONEGATIVITAS

Merupakan sifat berkala (periodik) yang penting.


Elektronegativitas ialah besarnya daya menarik
elektron ke dalam suatu atom dalam
penggabungan kimia
LOGAM
_ mudah menyerahkan e- membentuk kation
- elektropositif

NON-LOGAM
- mudah menerima e- membentuk anion
- elektronegatif

Nilai Elektronegativitas
(fluorin: elektronegativitas = 4)

Selisih elektronegativitas besar e- berpindah IKATAN IONIK


Selisih elektronegativitas kecil e- digunakan bersama
IKATAN KOVALEN

IKATAN
IKATAN
IONIK
IONIK

pengalihan elektron antaratom

IKATAN
IKATAN

pemindahan muatan secara


parsial

KOVALEN POLAR

IKATAN
IKATAN
KOVALEN
KOVALEN

penggunaan elektron bersama antar


atom

3.2. IKATAN IONIK

ELEKTRON
VALENSI
KULIT
ATOM
INTI
ATOM

Unsur golongan utama (kecuali He):


e- val. atom netral = no. golongan

ELEKTRON
TERAS

Model titik-elektron Lewis


1. Elektron valensi digambarkan dengan titik.
2. Elektron teras tidak digambarkan.
3. Empat titik pertama ditulis satu per satu di keempat sisi
lambang unsur.
4. Titik-titik berikutnya dipasangkan pada yang sudah ada.

3.2.1 Pembentukan Senyawa Ionik Biner


Atom Anion/kation agar stabil (memenuhi aturan oktet):
e- val. = pada gas mulia (8e-; 2e- untuk He)
Contoh:
Na Na+ + eCl + e

kehilangan 1 elektron valensi


x

Cl

memperoleh 1 elektron valensi

(tanda x semata-mata untuk membedakan dari mana elektron itu berasal)

Na +

NaCl
Cl
penggabungan membentuk senyawa ionik (garam)

Contoh lain: Ca + 2 Br
atom netral
(tidak oktet)

Ca2+ + 2 Br
kation anion
(oktet) (oktet)

CaBr2
senyawa
ionik

Ciri-ciri senyawa ionik:


1. Padatan pada suhu kamar.
2. Titik leleh dan titik didih tinggi
Misal: NaCl titik leleh = 801oC dan
titik didih = 1413oC.
3. Senyawa ionik padat umumnya kurang baik
menghantar
listrik, tetapi lelehannya menghantar dengan baik.
4. Komposisi kimia dinyatakan sebagai rumus
empiris bukan rumus molekul.

3.3. STRUKTUR MOLEKUL TERISOLASI:


SIFAT IKATAN KIMIA KOVALEN
Struktur molekul yang stabil ditentukan oleh susunan 3D
atom-atom dalam molekul itu:
* Panjang ikatan ukuran molekul
(jarak antarinti atom dalam ikatan tertentu)
* Sudut ikatan bentuk molekul
(orientasi relatif dua ikatan yang berdekatan)
Vibrasi molekul panjang & sudut ikatan berubah-ubah
nilai rerata diukur dengan spektroskopi & difraksi sinar-X

3.3.1 Panjang dan Energi Ikatan


Molekul

Rerata
panjang ikatan
( = 10 - 10m)

Energi ikatan
(kJ mol - )1

N2

1,100

O2

Molekul

Rerata
panjang ikatan
( = 10 - 10m)

Energi ikatan
(kJ mol - )1

942

HF

0,926

565

1,211

495

HCl

1,284

429

F2

1,417

155

HBr

1,424

363

Cl2

1,991

240

HI

1,620

295

Br2

2,286

190

ClF

1,632

252

I2

2,669

148

BrCl

2,139

216

Energi (disosiasi) ikatan (Ed)


= energi yang harus diserap untuk memecah 1 mol ikatan tertentu.

1 golongan: Z ukuran atom panjang ikatan


energi ikatan
Contoh: Panjang ikatan F2 < Cl2 < Br2 < I2; ClF < ClBr
Energi ikatan HF > HCl > HBr > HI

Anomali energi ikatan:


F2 << Cl2 > Br2 > I2 kuatnya tolak-menolak antaratom F
yang sangat elektronegatif
faktor orde ikatan

N2 >> O2 >> F2

Panjang ikatan dari sepasang atom tertentu hanya berubah


sedikit dari satu molekul ke molekul lain, sedangkan energi
ikatan tidak begitu terulangkan (+10%)
Contoh:

Ikatan

Molekul

Panjang ikatan
()

OH

H2O

0,958

H2O2
HCOOH

0,960

CH3OH

0,956

0,95

3.3.2 Orde Ikatan


Ikatan
CC
C=C
CC
CC & C=C
selang-seling

Molekul
etana
(H3CCH3)
etilena
(H2C=CH2)
asetilena
(HCCH)
benzena
(C6H6)

Orde ikatan

Panjang ikatan
()

Energi ikatan
(kJ mol - )1

1,536

345

1,337

612

1,204

809

1
(antara & =)

1,37

505

Orde ikatan Panjang ikatan Energi ikatan


Orde ikatan rangkap juga ada
pada ikatan antaratom selain C
dan antaratom taksejenis:

CO

1,43

CH

1,10

C=O 1,20

NH

1,01

NN

1,45

OH

0,96

N=N 1,25

CN

1,47

NN 1,10

CN 1,16

3.4. IKATAN KOVALEN


Atom-atom yang identik dapat memperoleh konfigurasi eyang stabil dengan cara penggunaan bersama elektron.
Contoh:

elektron
takberpasangan

elektron
berpasangan

Cl + Cl

Cl Cl

atau

elektron
nonikatan

H H

H + H

atau H H
Cl

4 Cl +

Cl

C Cl
Cl

Cl

Cl

3.4.1 Ikatan Kovalen Ganda


Jika 2 atau 3 pasang e- digunakan bersama, terbentuk ikatan
kovalen ganda dua atau tiga, misalnya
2 O +

C
N +

atau O C O

O C O
N

N atau N N

CONTOH LAIN

Pembentukan etilena, C2H4, dari karbon (Golongan IV)


dan hidrogen.
2 C + 4H

H
H

C C

H
H

atau

H
C C

etilena

3.5

IKATAN KOVALEN POLAR

Jika dua atom berbeda terikat secara kovalen, elektron ikatan


tidak digunakan sama rata, tetapi condong ke atom yang
lebih elektronegatif.
Contoh:

H + Cl
(2,2) (3,0)

H Cl

+
H Cl atau H Cl
molekul polar
( = muatan parsial)

Selisih elektronegativitas dwikutub semakin kuat


ikatan semakin polar
> 1,7 ikatan ionik
01,7 ikatan kovalen polar
0 ikatan kovalen

Ikatan kovalen koordinasi:


salah satu atom memberikan dua elektron sekaligus kepada
atom lainnya dalam membentuk ikatan kovalen.
Contoh:
H
H N +H +
H

H
H N xx H
H

H N
H

ikatan kovalen koordinasi


Tanda panah kadang-kadang digunakan untuk
menyatakan pasangan elektron yang disumbangkan

3.6

MUATAN FORMAL

H2SO4 dua struktur Lewis yang memenuhi :


O
H O S O H

O
H O S O H

(1) 4 ikatan S-O

(2) 2 ikatan S-O


2 ikatan S=O

Eksperimen:
Ada 2 jenis ikatan antara S dan O pada H2SO4 157 pm
(SO) & 142 pm (S=O) Struktur (2) yang realistis

Alat bantu untuk memilih: Muatan formal


MF = e- valensi e- nonikatan e- ikatan
H
Okiri
Okanan
Oatas
Obawah
S

Struktur (1)
= 1 0 (2) = 0
= 6 4 (4) = 0
= 6 4 (4) = 0
= 6 6 (2) = 1
= 6 6 (2) = 1
= 6 0 (8) = +2

Muatan bersih

= 0

H
Okiri
Okanan
Oatas
Obawah
S

Struktur (2)
= 1 0 (2) = 0
= 6 4 (4) = 0
= 6 4 (4) = 0
= 6 4 (4) = 0
= 6 4 (4) = 0
= 6 0 (12) = 0

Muatan bersih

=0

Struktur (1) memiliki 3 atom bermuatan


energi sangat tinggi (tidak stabil)

3.7

BENTUK MOLEKUL: TEORI VSEPR

Molekul dengan > 1 ikatan kovalen polar bisa polar/nonpolar


bergantung pada susunan ikatan-ikatannya dalam ruang
Contoh : CO2 O C O

molekul nonpolar linear

tot = 0

H2O H O H

molekul polar yang bengkok

tpt 0

Teori VSEPR
(valence shell electron-pair repulsion = tolakan pasangan-elektron kulit valensi)

Pasangan elektron ikatan maupun nonikatan cenderung tolak-menolak


menempatkan diri sejauh-jauhnya untuk meminimumkan tolakan.

Geometri pasangan elektron bilangan sterik atom pusat


SN = ( atom yang terikat pada atom pusat) +
( pasangan elektron nonikatan pada atom pusat)
(Atom pusat = atom yang mengikat dua atau lebih atom lain)
109,5o

180o

120o

SN = 2: linear

SN = 3: planar trigonal

90o
120o

SN = 4: tetrahedral
90o
90o

SN = 5: bipiramida trigonal

SN = 6: oktahedral

BrO4- Atom pusat Br-: 8 e- val.


Atom ujung O : 6 e- val. menggunakan bersama
2 e- dari Br- agar oktet
Maka: 8 e- Br-

ikatan dengan 4 atom O

Tidak ada pasangan menyendiri


SN = 4 + 0 = 4 (geometri pasangan e-: TETRAHEDRAL)
Ikatan rangkap/rangkap-tiga dianggap sama dengan ikatan
tunggal CO2 ( O C O) SN = 2 + 0 = 2
(geometri pasangan e-: LINEAR)

Geometri molekul geometri pasangan elektron


(bergantung pada pasangan menyendiri)
1. Tanpa pasangan nonikatan:
geometri molekul = geometri pasangan elektron
Contoh: BeCl2 : SN = 2 + 0 = 2 (linear)
BF3 : SN = 3 + 0 = 3 (planar trigonal)
SF6 : SN = 6 + 0 = 6 (oktahedral)
2. Ada pasangan nonikatan:
Pasangan e- nonikatan dipegang lebih dekat ke atom pusat
Menempati lebih banyak ruang daripada pasangan e- ikatan

Sudut antarpasangan e- ikatan < antara pasangan e- ikatan


dan pasangan e- nonikatan < antarpasangan e- nonikatan
CH4 : SN = 4 + 0 = 4
NH3 : SN = 3 + 1 = 4
H2O : SN = 2 + 2 = 4

Geometri pasangan e- = tetrahedral

Amonia (NH3)
Sudut ikatan
107,3o

CH4 : tidak ada pasangan e- nonikatan


H
(geometri molekul = geometri pasangan e109,5
H C H
= tetrahedral) Sudut ikatan H-C-H: 109,5o
O

NH3 : 1 pasang e- nonikatan


H N H
O H
107,3

(geometri molekul = piramida trigonal:


tetrahedral yang dihilangkan 1 buah ikatannya)
Sudut ikatan H-N-H: 107,3o

H2O : 2 pasang e- nonikatan


(geometri molekul = bentuk V:
O H
H 104,5
tetrahedral yang dihilangkan 2 buah ikatannya)
Sudut ikatan H-O-H: 104,5o
]

Molekul dengan bilangan sterik 5: PF5, SF4, ClF3, dan


XeF2 dengan jumlah pasangan nonikatan berturutturut 0, 1, 2, dan 3.

3.8

TATA NAMA ANORGANIK &


BILANGAN OKSIDASI

Tata nama ion:


1. Kation monoatomik (1 ion stabil):
Golongan I dan II + 3 unsur pertama dari Golongan III
Nama = unsur induknya
Contoh: Na+: ion natrium
Ca2+: ion kalsium
Gol. I, II kation monoatomik +1, +2
2. Kation monoatomik (beberapa ion stabil):
Unsur transisi + Golongan III, IV, dan V
Contoh: Cu+: ion tembaga(I) atau ion kupro
Cu2+: ion tembaga(II) atau ion kupri

(a) Angka Romawi dalam kurung muatan.


(b) Akhiran o ion yang muatannya lebih rendah;
Akhiran i yang lebih tinggi (sudah ditinggalkan).
3. Kation poliatomik
Contoh: NH4+: ion amonium

H3O+: ion hidronium

Hg22+: ion merkuro(I)


[bedakan dengan Hg2+:ion merkuri(II)]
4. Anion monoatomik:
Bagian pertama nama unsur + akhiran ida
Contoh: Cl-: ion klorida (diturunkan dari klorin)
O2-: ion oksida (diturunkan dari oksigen)
Gol. V, VI, VII anion monoatomik 3, 2, 1

5. Anion poliatomik
Contoh: SiO43-: ion silikat
NO2-: ion nitrit
NO3-: ion nitrat
ClO-: ion hipoklorit
ClO3-: ion klorat
ClO2-: ion klorit
ClO4-: ion perklorat
HCO3-: ion hidrogen karbonat
(nama biasa: ion bikarbonat)
Tata nama senyawa ionik: (Nama kation)_(Nama anion)
Asas kenetralan muatan:
Muatan + dari kation dibalanskan oleh muatan dari anion.
Contoh: NaBr: Kation +1 membalanskan anion 1
Mg3N2: 3 kation +2 membalanskan 2 anion 3
FeCl2 dan FeCl3?
Tl2SO4 dan Tl2(SO4)3?

3.8.1 Bilangan Oksidasi


1. Biloks unsur bebas = 0
2. biloks semua atom dalam spesies = muatan bersih
spesies tersebut
3. Biloks logam alkali = +1
4. Biloks F = 1
5. Biloks logam alkali tanah, Zn, dan Cd = +2
6. Biloks H = +1
7. Biloks O = 2
Jika aturan di atas diterapkan sesuai prioritas, pengecualian seperti
biloks O = 1 dalam peroksida dan biloks H = 1 dalam hidrida
tidak perlu dihafalkan.

LATIHAN SOAL-SOAL
1.

Berapa banyak elektron valensi yang dimiliki oleh


masing-masing atom dari unsur di bawah ini?
a. Be b. Na c. Se d. F e. K
f. Sn

2.

Golongkan ikatan dalam senyawa berikut sebagai ionik


atau kovalen
a. NaF
b. MgS
c. MgO
d. AlCl3

3.

Tuliskan rumus senyawa ionik yang dapat terbentuk dari


pasangan unsur berikut. Sebutkan nama tiap
senyawanya.
a. berilium dan fluorin
b. aluminium dan fosforus
c. bromin dan magnesium

4.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan


a. ikatan kovalen polar
b. molekul polar

5. Gambarkan struktur titik-elektron untuk menunjukkan


ikatan kovalen dari senyawa berikut:
a. NCl3
6.

b. OF2

c. PH3

Tentukan muatan formal untuk setiap atom dan muatan


bersih seluruh molekul pada struktur Lewis berikut:
a. N N - O
b. S = C = N

7. Urutkan masing-masing kelompok berikut


menurut kenaikan polaritasnya
a. H Cl, H O, H - F
b. N O, P - O, Al O
c. H - Cl, Br - Br, B - N
8. Tuliskan rumus dari masing-masing ion
poliatomik. Tulis juga muatannya.
a. ion amonium b. ion fosfat c. ion karbonat
9. Tetapkan bilangan oksidasi setiap spesies dalam
a. HClO3

b. HF2-

c. NH4+

Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai