Anda di halaman 1dari 14

1

IKATAN KIMIA

- Tarikan antar atom membentuk zat


- Bagian yang berperan penting dalam pembentukan
ikatan kimia elektron di kulit orbital terluar (electron
valensi)

Secara garis besar, Ikatan kimia dibagi menjadi 2


kelompok:
1. Ikatan Ionik
- Ikatan melalui gaya columb (ionik) antara kation dan
anion
- Terbentuk antara atom dari unsur dengan energi ionisasi
rendah (logam) dan unsure dengan afinitas electron
tinggi (non logam).
- Senyawa yang terbentuk  Senyawa ionik

Contoh Logam alkali dan halogen


2M + X2  2M+X-
2

STRUKTUR LEWIS
- Penulisan struktur kimia yang menggambarkan
distribusi elektron valensi
- Setiap unsur memiliki symbol Lewis yang
menggambarkan jumlah electron valensi
Unsur Gol IA  X
Gol IIA  X

Gol IIIA  X


Gol IV  .X.
Gol VA  :X.
Gol VIA  :X.
Gol VII  :X.

Latihan:
Tuliskan proses pembentukan beberapa senyawa ionik
menggunakan model Lewis
¢ K + Cl 
¢ Mg + O 
¢ Mg + Cl 
¢K+O

IKATAN KOVALEN
- Jika interaksi dua atom dari unsur yang sama atau sedikit
berbeda sifatnya  ikatan kovalen (sharing/penggunaan
bersama pasangan elektron oleh dua atom yang
berikatan)
- Gaya apa yang bekerja?
Contoh H2:

+ + + +

-
3

Etol

r
Etot
E Ei
U0

Etar

- Bagaimana atom-atom diikat bersama membentuk


senyawa dan bagaimana rumus dan struktur senyawa
ditentukan oleh ikatan antar atom?
- Ikatan kovalen menghasilkan senyawa molecular

STRUKTUR LEWIS MOLEKUL (IKATAN KOVALEN)

Aturan penulisan struktur Lewis


1. Hitung semua EV atom penyusun ion/molekul. Jika ion
tambahkan 1 elektron untuk setiap muatan (-) dan
kurangkan untuk setiap muatan (+).
2. Tetapkan atom pusat dan atom ujung, lalu buat ikatan
antar keduanya dengan menempatkan sepasang
electron untuk setiap ikatan.
3. Lengkapi dengan 8 elektron untuk setiap atom ujung,
kecuali atom H (hanya 2 elektron).
4. Tempatkan kelebihan electron pada atom pusat
sebagai pasangan
5. Jika atom pusat masih kurang dari 8 elektron, ikatan
rangkap dibuat sehingga tercapai octet.
4

Latihan: buat struktur Lewis untuk CCl4, CO3=, SF4

- Aturan Oktet mutlak berlaku hanya untuk atom C, N,


O dan F
- Atom dengan nomor atom kurang dari 4 dapat kurang
dari 8 elektron dan unsure periode 3 dapat mengalami
ekspansi

IKATAN KOORDINASI
- Jumlah electron valensi atom bebas sering berbeda
dengan setelah membentuk molekul  sharing electron
berasal dari salah satu atom  Ikatan kovalen
koordinasi ()

Muatan Formal (MF)


- Muatan atom dalam ion/molekul akibat penambahan
atau pelepaskan electron dengan mengasumsikan
semua unsure memiliki sifat sama
- Adanya ikatan kovalen koordinasi dapat ditunjukkan oleh
“muatan formal (MF)”
- MF = EV – ½(EI)- ENI
- MF = + (-)  electron lebih sedikit (banyak) daripada
atom netral.
- MF dalam molekul = nol, dalam ion = muatan ion

Latihan:
Tentukan MF untuk molekul CO, molekul yang terbentuk
dari Cl3P dan BBr3, Cl3P dan N(CH3)3.

RESONANSI
- Ion CO3=

- Setiap struktur disebut “struktur penyumbang”


- Fakta: ketiga ikatan bersifat sama
- Pasangan electron terdistribusi ke setiap ikatan secara
merata  order ikatan = 11/3  ion teresonansi
5

- Struktur gabungan disebut “hibrida resonansi”


- Resonasi terstabilkan oleh energi resonansi (ER)
ER benzene = 155 kJ/mol, naftalen = 314 kJ/mol, CO =
439 kJ/mol
- Mengapa keasamaan HClO , HClO2 < HClO3 < HClO4?

ELEKTRONEGATIVITAS (EN)
- Pauling
Definisi: Kekuatan atom dalam molekul untuk menarik
pasangan electron ikatan  ditunjukkan dengan skala
- EN bergantung pada EI atau AE
- Nilai EN

Karakter Ionik Parsial dalam Ikatan Kovalen


- Distribusi electron dalam ikatan kovalen atom tidak
serupa biasanya tidak simetri  lebih ke atom dengan
EN lebih besar.
- Kovalen polar: gabungan antara struktur kovalen dan
ionic
- Kovalen nonpolar (EN) < 0,5
- Makin besar EN, makin besar polaritas atau karakter
ionic
6

Bagaimana menentukan polaritas / karakter ionic?

% Ionik

EN

EN < 0,5 (% ionic < )  Kovalen


EN > 1,7 (% ionic > 50 )  Ionik

Untuk molekul diatomic, ikatan polar  molekul polar 


senyawa polar
Untuk Molekul poliatomik, ikatan polar  molekul dapat
polar atau nonpolar bergantung geometri
Momen dipol molekul = resultan dipole semua ikatan
7

Contoh:
H2O  ikatan polar  molekul polar (V)
CO2  ikatan polar  molekul nonpolar (Linear)

VSEPR DAN GEOMETRI MOLEKUL

- VSEPR (valence shell electron pair repulsion) 


hukum Coulomb dan Prinsip Pauli
- Pasangan electron valensi dalam atom menempati
posisi sedemikian sehingga tolakan antar pasangan
serendah mungkin
- Untuk pasangan electron ikatan, posisi atom
mengikuti posisi pasangan elektron
- 2 pasang  linear; 3 pasang  segitiga planar; 4
pasang  tetrahedral; 5 pasang  bipiramida segitiga;
6 pasang  octahedral

Pengaruh pasangan electron bebas


- Tolakan PE-PE > PE-PI > PI – PI
- Mengapa sudut ikat dalam CH4>NH3>H2O
8

- Bandingkan sudut ikat NO2+, NO2 dan NO2-


9

TEORI IKATAN VALENSI

Bagaimana keterlibatan orbital atom pada pembentukan


ikatan dalam molekul?

Slater dan Pauling: Ikatan kovalen terjadi akibat adanya


overlap (penumpukan) orbital atom  orbital molekul
Contoh:
1. Pembentukan molekul H2

+ + + + +

1s 1s Overlap 1s-1s
1. Pembentukan molekul HF

+ + + + +

1s 2p Overlap 1s-2p

Molekul H2O diharapkan terbentuk dari overlap 1s(H)


dengan 2p(O)  sudut HOH = 90o
Fakta: sudut HOH = 104,5o
Molekul NH3 diharapkan terbentuk dari overlap 1s(H)
dengan 2p(N)  sudut HNH = 90o
Fakta: sudut HOH = 107,5o

Molekul CH4 diharapkan terbentuk dari overlap 1s(H)


dengan 2p(C)  sudut HCH = 90o atau 1s(H) dengan
2p(C)  sudut HCH tak menentu.
Fakta: sudut HOH = 109,5o

Hibridisasi
10

- Pencampuran dua orbital atau lebih menghasilkan


orbital baru (orbital hibrida)
- Jumlah orbital orbital sama dengan jumlah orbital atom

Contoh:
Hibridisasi s dan p menghasilkan 2 orbital hibrida sp (hasil
penambahan dan pengurangan orbital) yang orientasinya
berlawanan  linear

+ -

+ - - +

+ +

Geometri molekul dan hibridisasi:


11

Pembentukan ikatan rangkap:


Contoh: C2H4 dan C2H2
12

Ikatan dapat terjadi dari π(p-p) atau π(p-d)

Ikatan rangkap lebih kuat (energi ikat lebih besar, ikatan


lebih pendek) daripada ikatan tunggal

C-C C=C CΞC


Panjang ikatan, pm 154 134 120
Energi ikat, kJ/mol 356 682 962
N-N N=N NΞN
Panjang ikatan, pm 145 125 110
Energi ikat, kJ/mol 240 450 942

Ikatan pada unsur dan senyawa


Periode 2:
- Gol 5,6, dan 7 membentuk unsur molekular diatomik
- Pembentukan ikatan rangkap lebih disukai (kekuatan
ikatan π hampir sama dengan ikatan σ)
Periodik 3 atau lebih:
- Menyukai pembentukan ikatan tunggal membentuk
polimer
- Sifat beberapa unsur dan senyawa:
Gol 3 Gol 4 Gol 5 Gol 6
BCl3(g) CO2(g) N2(g) O2(g)
Td. 12,5 oC Td. -78,5 oC Td. -195,8 oC Td. -182,96 oC
Al2Cl6(s) SiO2(s) P4(s) S8(s)
o o o
Tl . 177,8 C Tl. 2330 C Tl. 590 C Tl. 95,5 oC

- Gol 7  semua membentuk molekul diatomik

Interaksi antarmolekul dan intramolekul


13

1. Dipol instan-induksi

Faktor yang mempengaruhi:


1.Ukuran atau massa molekul
Td Radon (Ar 222) > He (Ar 4)
2.Bentuk molekul
Td neopetana (9,5 oC) > n-pentana
(36,1 oC)

2. Interaksi dipol-dipol

1. Td butana, C4H10, (Mr 58): -0,5 oC


Td aseton (dimetilketon),
(CH3)2C=O, (Mr 58): 56,2 oC
2. Td F2 (Mr 38): 85 K
Td HCl, (Mr 36,5): 188 K

3. Ikatan Hidrogen
-Keadaan khusus interaksi dipol-dipol
14

Anda mungkin juga menyukai