Anda di halaman 1dari 11

BAHAN LATIHAN

TUTORIAL KIMIA #2
A. Review Materi
1. Struktur atom
2. Dasar-dasar ikatan kimia
3. Teori ikatan kimia
4. Senyawa kompleks
5. Sifat-sifat gas
6. Gaya antarmolekul, sifat cairan, dan struktur padatan

B. Soal Latihan

1. Atom-atom C, N, dan O bisa disusun dalam tiga bentuk ion yang yeng bermuatan -1
yang berbeda satu sama lain. Salah satu garam dari ion tersebut bersifat stabil, yang
lainnya bersifat eksplosif dan satu garam lagi tidak diketahui sifatnya.
a. Tuliskan struktur Lewis dari ketiga ion tersebut.
b. Hitung muatan formal masing-masing atom dari ketiga ion tersebut.
c. Tentukan dan jelaskan struktur mana yang paling stabil dari ketiga ion
tersebut.
d. Gambarkan struktur resonansi yang mungkin dari soal "c".
e. Tentukan dan jelaskan apakah ion pada soal "c" polar atau non-polar.

2. Untuk spesi berikut: BF4, TeCl4, PbCl₂, PF, dan PF+


a. Gambarkan struktur molekul untuk semua spesi tersebut dan tentukan bentuk
molekulnya.
b. Hitung muatan formal dari masing-masing atom pada semua spesi tersebut.
c. Tuliskan orbital hibrida untuk tiap atom pusat pada semua spesi tersebut.
d. Tentukan senyawa mana yang polar.

3. Pada tahun 1913, Bohr mempelajari spectrum atom hidrogen dan mengusulkan bahwa
elektron bergerak mengelilingi inti atom pada orbit tertentu yang memiliki energi
yang terkuantitasi.
a. Hitung panjang gelombang cahaya (nm) yang dipancarkan oleh atom hidrogen
jika terjadi perpindahan elektron dari tingkat energi n = 4 ke n = 1. Diketahui
tetapan Rydberg = 109678 cm³¹.
b. Tentukan energi ionisasi atom hidrogen dalam satuan kJ/mol.
c. Tentukan energi (kJ/mol) yang terlibat dalam reaksi ionisasi:
Li²+(g) → Li³+(g) + e-
d. Di luar angkasa, telah diamati bintang X memancarkan cahaya dengan
frekuensi 2,471x10¹7 Hz. Jika cahaya ini merupakan hasil transisi elektron dari
n = 2 ke n = 1, tentukan unsur yang terdapat dalam bintang X tersebut.
4. Asam hipofluorit adalah suatu asam lemah monoprotik yang terionisasi sebagian di
dalam air menghasilkan ion H+ dan ion hipofluorit.
a. Tuliskan reaksi ionisasi tersebut.
b. Energi orbital 2p atom O tidak sama dengan energi orbital 2p atom F.
Tentukan orbital 2p manakah yang energinya lebih tinggi dan jelaskan
mengapa demikian.
c. Gambarkan diagram orbital molekul untuk ion hipofluorit.
d. Tentukan orde ikatan ion hipofluorit.
e. Tuliskan 2 spesi yang isoelektronik dengan ion hipofluorit.
f. Tentukan orde ikatan OF+, OF, dan OF- dan urutkan kereaktifannya mulai dari
yang paling lemah.
g. Perkirakan sifat kemagnetan OF+, OF, dan OF- dan berikan alasannya.

5. Seorang siswa memecahkan termometer dan menumpahkan sebagian besar air raksa
(Hg) ke lantai laboratorium yang berukuran panjang 15,2 m, lebar 6,6 m, dan tinggi
2,4 m. Tekanan uap air raksa pada suhu 20ºC adalah 1,7 x 10-5 atm.
a. Hitung massa uap merkuri (dalam gram) di dalam ruangan pada suhu 20ºC.
b. Apakah konsentrasi uap merkuri melebihi peraturan kualitas udara dengan
batas 0,050 mm Hg/m-3?
c. Salah satu cara untuk mengolah merkuri yang tumpah dalam jumlah kecil
adalah dengan menyemprotkan belerang bubuk ke logam. Sarankan alasan
fisika dan kimia untuk perawatan ini.

6. The diagram shown below is the phase diagram for substance W

a. Tandai area yang mewakili fase uap, cair, dan padat.


b. Apa pentingnya titik O dan G?
c. Bagaimana keadaan fisik zat W saat kondisi 27oC dan 15 kPa?
d. Jelaskan perubahan yang terjadi pada zat W saat di point X lalu dipanaskan
hingga suhu 400oC di tekanan yang konstan.
e. Jelaskan mengenai definisi sublimasi.
f. Tunjukan garis mana yang merepresentasikan kondisi sublimasi.

7. Kalsium mengkristal dalam struktur Face-Centered Cubic. Panjang tepi sel satuannya
adalah 558,8 pm.
a. Berapa jari-jari atom Ca dalam struktur ini?
b. Hitung massa jenis Ca.

8. Jawab pertanyaan berikut mengenai hidrogen peroksida (H2O2)


a. Gambarlah struktur lewis dari senyawa tersebut.
b. Gambarlah struktur 3 dimensi dari geometri senyawa tersebut.
c. Sebutkan jenis geometri senyawa tersebut.
d. Apakah senyawa tersebut polar atau nonpolar? Jelaskan.

9. Boron (B) bereaksi dengan Bromin (Br2) membentuk senyawa yang tidak polar (tidak
memiliki momen dipol).
a. Sebutkan senyawa yang terbentuk dalam notasi Lewis.
b. Tuliskan semua orbital ikatan pada orbital tumpang tindih yang mengarah
pada pembentukan senyawa ini.
c. Apakah menurutsenyawa akan memiliki momen dipol atau tidak? Jelaskan.

10. Hitung sudut difraksi ketika sinar-x dari tabung tembaga (λ=154 pm) dibiaskan oleh
bidang atom sejajar dengan permukaan sel satuan kubik untuk Mg (260 pm), Zn (247
pm), dan Ni (216 pm). Panjang pada salah satu tepi sel satuan diberikan dalam tanda
kurung; asumsikan difraksi orde pertama (n=1).
PEMBAHASAN

1.
a. (1): C=N-O
(2): N=C-O
(3): C=O-N
Dalam setiap struktur yang digambar, terdapat 1 PEB pada atom di sebelah
kiri, 0 PEB pada atom di tengah, dan 3 PEB pada atom di sebelah kanan.
b. Muatan formal atom-atom pada struktur (1): C = -1, N = +1, dan 0 = -1
Muatan formal atom-atom pada struktur (2): N = 0, C = 0, dan 0 = -1
Muatan formal atom-atom pada struktur (3): C = -1, 0 = +2, dan N = -2
c. Yang paling stabil adalah struktur (2)
Struktur (2) paling stabil karena muatan formal atom-atomnya mendekati 0
d.
N=C-O ↔ N=C=O ↔ N-C=O
i ii iii

Pada struktur (i), terdapat 1 PEB pada atom di sebelah kiri, O PEB pada atom
di tengah, dan 3 PEB pada atom di sebelah kanan
Pada struktur (ii), terdapat 2 PEB pada atom di sebelah kiri, O PEB pada atom
di tengah, dan 2 PEB pada atom di sebelah kanan
Pada struktur (iii), terdapat 3 PEB pada atom di sebelah kiri, O PEB pada atom
di tengah, dan 1 PEB pada atom di sebelah kanan
e. Polar, karena O lebih elektronegatif daripada N sehingga elektron akan lebih
tertarik kearah O
(Keterangan: struktur (2) pada jawaban "a" bersifat stabil, struktur (1) bersifat
eksplosif, dan struktur (3) tidak diketahui sifatnya karena memang belum
ditemukan. Dan jawaban selain jawaban di atas pasti akan diberi poin selama
masih menaati kaidah Oktet)

2.
a.
b.

c.

d. TeCl4 dan PbCl2

3.
a.

b.

c. Energi ionisasi ke-3 atom Li adalah transisi elektron dari n = 1 ke n = ∞,


nomor atom Li = 3
d.

4.
a. HOF (aq) → H+(aq) + OF-(aq)

b. Orbital 2p pada atom O memiliki energi yang lebih tinggi jika dibandingkan
dengan orbital 2p pada atom F karena elektron pada kulit terluar atom F
merasakan muatan inti efektif yang lebih besar jika dibandingkan dengan atom
O.

c. Diagram orbital OF-


6−4
d. 𝑜𝑟𝑑𝑒 𝑖𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑖𝑜𝑛 𝑂𝐹 − = =1
2

e. Isoelektronik adalah spesi ayng berbeda tetapi jumlah elektronnya sama.


Contoh spesi yang isoelektronik dengan OF- adalah F2 dan O22-

f. Orde ikatan OF+, OF dan OF- berturut-turut adalah 2; 1,5 dan 1


Makin besar orde ikatannya, maka ikatannya semakin kuat, sementara
kereaktifannya semakin lemah
Urutan kereaktifan dari yang paling lemah: OF- < OF < OF+

g. Urutan sifat kemagnetan dari yang paling kuat: OF+ > OF > OF-
OF+ bersifat paramagnetik karena memiliki 2 elektron yang tidak berpasangan
OF bersifat paramagnetik karena memiliki 1 elektron yang tidak berpasangan
OF- bersifat diamagnetik karena tidak memiliki elektron yang tidak
berpasangan.

5.
a. Volume ruangan 15.2 m x 6.6 m x 2.4 m = 240 𝑚3
𝑃𝑎
Tekanannya adalah 1.7 𝑥 10−6 𝑎𝑡𝑚 𝑥 101325 = 0,17 𝑃𝑎
𝑎𝑡𝑚

Persamaan gas ideal:


PV = nRT
𝑃𝑉
𝑛=
𝑅𝑇
(0.17 𝑃𝑎 × 240𝑚3 )
𝑛= = 0.017𝑚𝑜l
𝑃𝑎 𝑚3
8.314 × (293𝐾)
𝑚𝑜𝑙 𝐾
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑢𝑎𝑝 𝑚𝑒𝑟𝑘𝑢𝑟𝑖 ∶
𝑚𝐻𝑔 = 𝑛𝐻𝑔 × 𝑀𝑀𝐻𝑔
𝑔 𝑚𝑔
= (0,017 𝑚𝑜𝑙) × (200,6 ) × (1000 ) = 3400 𝑚𝑔
𝑚𝑜𝑙 𝑔𝑟𝑎𝑚

b. Massa jenis uap merkuri :


𝑚𝐻𝑔 3400 𝑚𝑔
𝜌𝐻𝑔 = = = 14 𝑚𝑔/𝑚3
𝑉𝐻𝑔(𝑙) 240 𝑚3

Nilai ini lebih besar dari 0.050 mg Hg m-3 yang diperbolehkan.

c. Menggunakan belerang bubuk untuk menyerap merkuri yang tumpah


dilakukan dengan cara molekul belerang akan mengikat merkuri dengan kuat
sehingga terbentuk merkuri sulfida yang berbentuk padat. Hal ini membuat
pembuangan merkuri yang tumpah (cairan) lebih mudah.

6.

Cair
Solid

Gas

a. Dapat terlihat pada gambar


b. Titik O merupakan titik triple. Di titik tersebut, kesetimbangan fasa zat cair,
gas, dan padat terjadi. Sementara itu, titik G merupakan titik kritis. Pada titik
ini, perbedaan fasa cair dan gas sangat sulit dibedakan.
c. Berwujud padat
d. Zat W akan mengalami proses peleburan dari fasa padat ke cair. Lalu, zat W
akan mengalami penguapan dari fasa cair ke fasa gas
e. Sublimasi adalah proses perubahan bentuk dari fasa padat langsung ke fasa
gas.
f. Garis H adalah garis batas terjadinya proses sublimasi.

7.
a. Dalam struktur FCC, atom-atom Ca berkontak satu sama lain pada diagonal
permukaan, sehingga panjang diagonalnya sama dengan empat jari-jari atom Ca
(𝑑 = 4𝑟).

Dua rusuk yang berdekatan dan diagonal permukaan membentuk segitiga siku-
siku, dengan panjang masing-masing sisinya sama dengan 558.8 pm dan
panjang sisi miringnya sama dengan empat jari-jari atom Ca:

𝑎2 + 𝑎2 = 𝑑 2
(558.8 pm)2 + (558.8 pm)2 = (4𝑟)2

Dari hasil penyelesaian, didapatkan


(558.8 pm)2 + (558.8 pm)2
𝑟=√ = 197.6 𝑝𝑚
16

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
b. Massa jenis ditentukan dari persamaan 𝜌 = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 . Massa jenis kalsium dapat
ditemukan dengan menentukan kepadatan sel satuan: misalnya, massa yang
terkandung dalam sel satuan dibagi dengan volume sel satuan. Sel satuan Ca
1
FCC memiliki seperdelapan atom di masing-masing delapan sudut (8 × 8 =
1
1 𝑎𝑡𝑜𝑚) dan setengah atom di masing-masing enam permukaan (6 × 2 =
3 𝑎𝑡𝑜𝑚), sehingga terdapat total empat atom dalam sel satuan.
Massa sel satuan dapat dicari dengan:

4 𝐶𝑎 𝑎𝑡𝑜𝑚 1 𝑚𝑜𝑙 𝐶𝑎 40.078 𝑔


1 𝐶𝑎 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑠𝑒𝑙 × 1 𝐶𝑎 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑠𝑒𝑙 × 6.022×1023 𝐶𝑎 𝑎𝑡𝑜𝑚 × 1 𝑚𝑜𝑙 𝐶𝑎 = 2.662 × 10−22 𝑔

Volume sel satuan Ca dapat ditemukan dengan:

𝑉 = 𝑎3 = (558.8 × 10−10 𝑐𝑚)3 = 1.745 × 10−22 𝑐𝑚3

(Perhatikan bahwa panjang sisi diubah dari pm ke cm untuk mendapatkan


satuan volume biasa untuk massa jenis.)

Kemudian, massa jenis kalsium :

2.662 × 10−22 𝑔 𝑔
𝜌𝐶𝑎 = −22 3
= 1.53
1.745 × 10 𝑐𝑚 𝑐𝑚3

8.
a.

b.

c. Tetrahedral
d. Nonpolar, karena molekul memiliki bentuk simetri

9.
𝐵: 1𝑠 2 2𝑠 2 2𝑝1
𝐵𝑟 ∶ [𝐴𝑟]4𝑠 2 3𝑑10 4𝑝5

a. Jika B membagikan elektron 2p1 dengan Br 4p5, mereka berdua akan


mendapatkan bentuk valensi yang agak stabil. Namun, BBr akan menjadi polar.
Jika B berhibridisasi dan kulit elektronnya berubah menjadi

maka B dapat berikatan dengan 3 Br. BBr3: 3(sp2–p tumpang tindih) ikatan σ.
Simetri dari molekul hibridisasi (planar) menyebabkan muatan pusat + dan –.
Senyawa, terlepas dari tiga kutub kovalensinya, tidak menunjukkan momen
dipol.
b.

c. Ketiga ikatan tersebut didasarkan pada tumpang tindih orbital sp2, yang
mengarah ke formasi ikatan σ.

10. Berdasarkan persamaan Bragg


2𝑑 𝑠𝑖𝑛𝜃 = 𝑛𝜆
𝑛𝜆
𝜃 = sin−1
2𝑑

Untuk Mg :
𝑛𝜆 1 × 154 𝑝𝑚
𝜃𝑀𝑔 = sin−1 = sin−1 = 17.2°
2𝑑 2 × 260 𝑝𝑚
Untuk Zn :
𝑛𝜆 1 × 154 𝑝𝑚
𝜃𝑀𝑔 = sin−1 = sin−1 = 18.1°
2𝑑 2 × 247 𝑝𝑚
Untuk Ni :
𝑛𝜆 1 × 154 𝑝𝑚
𝜃𝑀𝑔 = sin−1 = sin−1 = 20.9°
2𝑑 2 × 216 𝑝𝑚

Anda mungkin juga menyukai