1. Pada percoban tabung sinar katoda, Thomson menemukan sinar positif, dan sinar positif
ini massanya lebih besar daripada massa elektron. Bagaimana bisa diketahui bahwa
massa sinar positif ini lebih besar dari elektron? Sebutkan nama sinar positif tersebut dan
penemunya (10)
2. Buatlah gambarkan konfigurasi elektron dari atom Na dan ion Na . Ada berapa elektron
yang tidak berpasangan baik pada atom Na maupun ion Na ? (30)
3. Kristal MgSO 4 n H 2 O sebanyak 2,509 gram dipanaskan. Jika berat setelah pemanasan
adalah 1,224 gram, berapakah harga n? (30)
4. Dibuat larutan dengan cara melarutkan 2,355 gram asam sulfat (H 2 SO 4 ) dalam air dan
diperoleh volume larutan sebanyak 50,0 mL. Berapakah molaritas larutan tersebut?.
(Petunjuk, carilah jumlah mol dalam 2,355 gr asam sulfat, terlebih dahulu). (30)
Jawaban:
Sinar positif tersebut diberi nama "Kanalstrahlen" - sinar kanal karena sinar tersebut seolah
melewati kanal.
Penjelasan:
1. Sinar katode yang digunakan oleh Thomson merupakan sebuah partikel bermuatan
negatif (disebut elektron) yang mengalir dari kutub negatif (katode) menuju kutub positif
(anode) akibat kedua kutub tersebut diberi beda potensial tertentu dari sumber tegangan.
Elektron dapat bergerak lurus pada tabung sinar katode dengan kecepatan tertentu (v) akibat
beda potensial kedua kutub (V) , artinya terdapat transformasi energi yaitu energi potensial
menjadi energi kinetik sehingga berlaku persamaan 1 berikut:
Ek = Ep
½mv² = eV
Dengan
m = massa elektron (kg)
v = kecepatan gerak elektron (m/s)
V= beda potensial sumber tegangan (volt)
e = muatan elektron (C)
Setelah elektron bergerak lurus, elektron akan melewati ruang yang didalamnya terdapat
medan listrik dan medan magnet. Medan listrik dan medan magnet yang saling tegak lurus
sehingga menghasilkan gaya listrik yang sama besar tetapi berlawanan arah.
Dengan
E= medan listrik (N/C)
B = Medan magnet (T)
Dengan mensubstitusikan persamaan (2) ke persamaan (1) maka dapat kita peroleh:
Dari hasil percobaan, Thompson menemukan nilai perbandingan muatan elektron dengan
massanya:
Dari data-data yang diperoleh melalui percobaan sinar katode ini, Thompson menemukan
bahwa ukuran elektron lebih kecil dari pada atom dan elektron merupakan partikel yang
menyusun atom. Karena elektron bermuatan negatif maka akan ada partikel lainnya yang
menyusun atom dengan jenis muatan yang berbeda (muatan positif) agar atom tetap bersifat
netral .
2. Gambar orbital dan konfigurasi elektron dari atom Na dan ion Na⁺ serta elektron yang tidak
berpasangan dan yang berpasangan sebagai berikut :
⇅ ⇅ ⇅⇅⇅ ↑
Dilihat berdasarkan diagram orbital diatas maka elektron yang tidak berpasangan adalah elektron
pada orbital 3s¹.
⇅ ⇅ ⇅⇅⇅
Dilihat berdasarkan diagram orbital diatas maka semua lektron pada setiap orbital berpasangan (atau
tidak ada elektron yang tidak berpasangan)
Pembahasan :
Ion Na⁺
Ditanya : Konfigurasi elektron ?
Penyelesaian soal :
KONFIGURASI ELEKTRON
Aufbau berprinsip bahwa pengisian elektron pada orbital dimulai dari tingkat energi terendah
ketingkat energi lebih tinggi.
1s² 2s² 2p⁶ 3s² 3p⁶ 4s² 3d¹⁰ 4p⁶ 5s² 4d¹⁰ 5p⁶ 6s² 4f¹⁴ 5d¹⁰ 6p⁶ 7s² 5f¹⁴ 6d¹⁰ 7p⁶
⇅ ⇅ ⇅⇅⇅ ↑
Dilihat berdasarkan diagram orbital diatas maka elektron yang tidak berpasangan adalah elektron
pada orbital 3s¹.
⇅ ⇅ ⇅⇅⇅
Dilihat berdasarkan diagram orbital diatas maka semua lektron pada setiap orbital berpasangan (atau
tidak ada elektron yang tidak berpasangan)
3.Kristal MgSO₄ n H₂O sebanyak 2,509 gram dipanaskan. Jika berat setelah pemanasan adalah 1,224
gram, berapakah harga n
Perbandingan Mr
1,224/120=1,285/Mr
Mr = 126 g/mol
Mr H₂O = 18 g/mol
nilai n = 126/18 = 7.
V = 50,0 mL
Ditanya : M ?
Penyelesaian soal :
Tahap 1 :
Hitung terlebih dahulu massa molekul relatif (Mr) H₂SO₄ sebagai berikut :
Mr H₂SO₄ = (2 × Ar H) + Ar S + (4 × Ar O)
= (2 × 1) + 32 + (4 × 16)
= 2 + 32 + 64
= 98 g/mol
Tahap 2 :
Untuk menghitung konsentrasi/ molaritas larutan H₂SO₄ dengan menggunakan rumus berikut ini :
M = g/mr × 1000/v
= 0,48 mol/L
⇒ Kesimpulan, jika sebuah larutan dibuat dengan cara melarutkan 2,355 gram asam sulfat (H₂SO₄)
dalam air dan diperoleh volume larutan sebanyak 50,0 mL. Maka molaritas larutan tersebut adalah
0,48 mol/L.
Penjelasan:
Molalitas adalah besaran yang menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam tiap satuan berat pelarut.
Satuan molalitas adalah molal (m) yang sama dengan mol/kilogram.
m=
Mol
Mol adalah satuan jumlah zat yang digunakan dalam perhitungan kimia. Mol dapat digunakan untuk
menyatakan jumlah partikel, massa dan volume suatu zat.
n=
Keterangan: