Anda di halaman 1dari 8

II.

STRUKTUR ATOM DAN TABEL PERIODIK UNSUR

A. Perkembangan Teori Atom


a. Teori Atom Dalton
John Dalton mengemukakan hipotesa tentang atom berdasarkan hukum kekekalan
massa (Lavoisier) dan hukum perbandingan tetap (Proust). Teori yang diusulkan Dalton:
 Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi.
 Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil
 Atom dari unsur yang sama akan memiliki sifat-sifat yang sama sedangkan atom dari
unsur yang berbeda akan memiliki sifat-sifat yang berbeda
 Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan
sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen
 Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari
atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.

Model Atom Dalton

Kelebihan dari teori Dalton ini adalah memulai minat terhadap penelitian mengenai
model atom. Kelemahannya adalah tidak menerangkan hubungan lautan senyawa dan daya
hantar arus listrik, jika atom merupakan bagian terkecil dari suatu unsur dan tidak dapat
dibagi lagi.

b. Teori Atom Thomson


Setelah penemuan proton oleh Goldstein di tahun 1886 dan elektron oleh J.J. Thomson
di tahun 1897. Kemudian pada tahun 1898 J.J Thomson mengemukakan model atomnya yang
diibaratkan seperti roti kismis. Model atom Thomson menyatakan bahwa atom berupa bola
yang bermuatan positif dengan adanya elektron bermuatan negatif yang tersebar merata.
Model atom Thomson didasarkan pada asumsi bahwa massa elektron lebih kecil dari massa
atom, dan elektron merupakan partikel penyusun atom. Karena atom bermuatan netral, maka
elektron yang bermuatan negatif akan menetralkan suatu muatan positif dalam atom. Hal ini
mendukung keberadaan proton dalam atom.

Model Atom Thomson ―Roti Kismis‖

Kelebihan teori atom Thomson ini adalah membuktikan adanya partikel lain yang
bermuatan negatif dalam atom. Berarti atom bukan merupakan bagian terkecil dari suatu
unsur. Selain itu juga memastikan bahwa atom tersusun dari partikel yang bermuatan positif
dan negatif untuk membentuk atom netral. Juga membuktikan elektron terdapat dalam semua
unsur. Kelemahannya adalah belum dapat menerangkan bagaimana susunan muatan positif
dalam bola dan jumlah elektron.

c. Teori Atom Rutherford


Eksperimen yang dilakukan Rutherford adalah penembakan lempeng tipis dengan
partikel alpha. Ternyata partikel itu ada yang diteruskan, dibelokkan atau dipantulkan. Berarti
di dalam atom terdapat susunan-susunan partikel bermuatan positif dan negatif. Hasil
penelitian Rutherford sekaligus menggantikan model atom Thomson, Rutherford mengajukan
model atom yang menyatakan bahwa atom tersusun dari inti yang bermuatan positif
dikelilingi oleh elektron-elektron yang bermuatan negatif, seperti planet mengelilingi
matahari. Elektron berada dalam kulit atom mengelilingi inti. Diantara inti atom dan kulit
atom terdapat ruang kosong yang luas sekali dengan perbandingan jari-jari inti atom dengan
jari-jari atom = 1 : 100000.

Model atom Rutherford

Kelebihan teori atom Rutherford adalah menyatakan bahwa atom tersusun dari inti atom
dan elektron yang mengelilingi inti. Kelemahannya, model tersebut tidak dapat menerangkan
mengapa elektron tidak pernah jatuh ke inti sesuai dengan teori fisika klasik.

d. Teori Atom Niels Bohr


Niels Bohr dengan percobaannya menganalisa spektrum warna dari atom hidrogen yang
berbentuk garis. Hipotesis Bohr adalah:
 Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron yang
bermuatan negatif pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit atom dengan
tingkat energi tertentu
 Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke yang lain dengan menyerap atau
memancarkan energi sehingga energi elektron atom itu tidak akan berkurang. Jika
berpindah lintasan ke lintasan yang lebih tinggi maka elektron akan menyerap energi.
Jika beralih ke lintasan yang lebih rendah maka akan memancarkan energi.

Model atom Bohr

Kelebihan atom Bohr adalah bahwa atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat
berpindahnya elektron. Kelemahan model atom ini adalah: tidak dapat menjelaskan spekrum
warna dari atom berelektron banyak. Sehingga diperlukan model atom yang lebih sempurna
dari model atom Bohr.

e. Teori Mekanika Kuantum


Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger (1926).
Sebelum Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg mengembangkan
teori mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian, yaitu ―Tidak mungkin
dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada saat
bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak
tertentu dari inti atom‖. Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk menemukan
elektron disebut orbital.
Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom modern atau model
atom mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini, seperti terlihat pada gambar berikut
ini.

Model atom mekanika kuantum

Awan elektron disekitar inti menunjukan tempat kebolehjadian elektron. Orbital


menggambarkan tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama atau
hampir sama akan membentuk sub kulit. Beberapa sub kulit bergabung membentuk
kulit.Dengan demikian kulit terdiri dari beberapa sub kulit dan subkulit terdiri dari beberapa
orbital. Walaupun posisi kulitnya sama tetapi posisi orbitalnya belum tentu sama.
Ciri khas model atom mekanika gelombang:
1. Gerakan elektron memiliki sifat gelombang, sehingga lintasannya (orbitnya) tidak
stasioner seperti model Bohr, tetapi mengikuti penyelesaian kuadrat fungsi gelombang
yang disebut orbital (bentuk tiga dimensi darikebolehjadian paling besar ditemukannya
elektron dengan keadaan tertentu dalam suatu atom)
2. Bentuk dan ukuran orbital bergantung pada harga dari ketiga bilangan kuantumnya.
(Elektron yang menempati orbital dinyatakan dalam bilangan kuantum tersebut)
3. Posisi elektron sejauh 0,529 Amstrong dari inti H menurut Bohr bukannya sesuatu yang
pasti, tetapi bolehjadi merupakan peluang terbesar ditemukannya elektron.

B. Partikel Penyusun Atom


Atom tersusun atas 3 partikel, yaitu:
- Proton : partikel penyusun atom yang bermuatan positif
- Elektron : partikel penyusun atom yang bermuatan negatif
- Neutron : partikel penyusun atom yang tidak bermuatan
Proton dan netron merupakan partikel penyusun inti atom sedangkan elektron penyusun
kulit atom.
Nomor atom = ∑ proton = ∑ elektron
Nomor massa = ∑ proton + ∑ neutron

Isotop adalah atom-atom yang memiliki nomor atom sama tetapi memiliki nomor massa
berbeda, contoh: 6C12 dan 6C13
Isobar adalah atom-atom unsur yang berbeda (nomor atom berbeda) tetapi mempunyai nomor
massa yang sama, contoh: 6C14 dan 7N14
Isoton adalah atom-atom unsur berbeda (nomor atom berbeda) tetapi mempunyai jumlah
neutron yang sama, contoh : 6C13 dan 7N14

LATIHAN 2.1
1. Lengkapi tabel berikut ini:
No Unsur Notasi Nomor Nomor Jumlah Jumlah Jumlah
atom massa proton elektron neutron
1
2 14 15
3 31 16
4 Cl 35 18
5 29 65
6 35 45
7 65 30
8 I 53 127
9 75 33
10

2. Tentukan jumlah proton, elektron, dan neutron dari:


a. Ion F- (nomor massa F = 19, nomor atom F = 9)
b. Ion Ca2+ (nomor massa Ca = 40, nomor atom Ca = 20)
c. Ion S2- (nomor massa S = 32, nomor atom S = 16)
3. Tuliskan lambang atom!
a. Atom X memiliki 27 proton, 27 elektron, dan 32 neutron
b. Atom Y memiliki 1 proton, 1 elektron, dan tidak memiliki neutron
4. Ion X3+ mempunyai 10 elektron dan 14 neutron. Berapakah nomor atom unsur X?
5. Tentukan mana yang termasuk isotop, isobar, isoton!
, , , , , , ,

C. Konfigurasi Elektron
Konfigurasi elektron menggambarkan susunan penyebaran (pengisian) elektron dalam
atom. Konfigurasi elektron dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Konfigurasi elektron berdasarkan kulit
a. Aturan pengisian elektron pada tiap-tiap kulit memenuhi aturan: 2n2 ( n = nomor kulit)
Nomor kulit Jumlah elektron maksimum
1 (kulit K) 2
2 (kulit L) 8
3 (kulit M) 18
4 (kulit N) 32
dst
b. Jumlah maksimum elektron pada kulit terluar adalah 8 elektron
c. Untuk unsur golongan utama, konfigurasi elektronnya dapat ditentukan sebagai berikut:
 Isi penuh sebanyak mungkin kulit
 Tentukan jumlah elektron yang tersisa
 Jika jumlah elektron yang tersisa 32, kulit berikutnya diisi dengan 32 elektron
Jika jumlah elektron yang tersisa 32, kulit berikutnya diisi dengan 18 elektron
Jika jumlah elektron yang tersisa 18, kulit berikutnya diisi dengan 8 elektron
Jika jumlah elektron yang tersisa 8, tempatkan semua elektron tersisa pada kulit
berikutnya
Contoh:
20Ca : 2.8.8.2 elektron valensinya 2
35Cl : 2 . 8 . 18 . 7 elektron valensinya 7
56 Ba : 2 . 8 . 18 . 18 . 8 . 2 elektron valensinya 2

2. Konfigurasi elektron berdasarkan orbital


Hal yang perlu diperhatikan untuk menentukan konfigurasi elektron berdasarkan orbital
(cara s, p, d, f) adalah Aturan Aufbau : ―Pengisian elektron dimulai dari tingkat energi
yang terendah terlebih dahulu kemudian ke tingkat energi yang lebih tinggi‖.
Aturan pengisian elektron mengikuti tanda panah di bawah ini

Berdasarkan jumlah orbital dari masing-masing sub kulit dan tiap orbital maksimum terisi
2 buah elektron, maka jumlah elektron masing-masing sub kulit adalah:
s (sharp= tajam) : terisi maksimum 2 elektron
p (principal = utama) : terisi maksimum 6 elektron
d (diffuse = kabur ) : terisi maksimum 10 elektron
f (fundamental = dasar) : terisi maksimum 14 elektron
Contoh penulisan konfigurasi elektron berdasarkan orbital:
11Na : 1s2 2s2 2p6 3s1
17Cl : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
26Fe : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d6

LATIHAN 2.2
1. Tuliskan konfigurasi elektron unsur berikut berdasarkan kulit atom dan berdasarkan
orbital!
d. f.
e. g.
f. h.
g. i.
h. j.
2. Suatu unsur memiliki 3 kulit dan 5 elektron valensi. Berapakan nomor atom unsur itu?

D. Perkembangan Sistem Periodik Unsur


Sistem periodik adalah suatu tabel berisi identitas unsur-unsur yang dikemas secara
berkala dalam bentuk periode dan golongan berdasarkan kemiripan sifat-sifat unsurnya.
1. Pengelompokkan Unsur Menurut Lavoisier
Pada tahun 1769, Lavoisier menerbitkan suatu daftar unsur-unsur. Lavoiser membagi
unsur-unsur dalam unsur logam dan non logam. Pada waktu itu baru dikenal kurang lebih 33
unsur. Pengelompokan ini masih sangat sederhana karena antara unsur – unsur logam sendiri
masih banyak perbedaan. Ternyata, selain unsur logam dan non-logam, masih ditemukan
beberapa unsur yang memiliki sifat logam dan non-logam (unsur metaloid), misalnya unsur
silikon, antimon, dan arsen. Jadi, penggolongan unsur menjadi unsur logam dan non-logam
masih memiliki kelemahan.
Kelebihan pengelompokkan ini adalah Lavoisier sudah mampu mengelompokkan 33
unsur berdasarkan sifat kima, sehingga bisa dijadikan referensi bagi ilmuwan setelahnya.
Kelemahannya adalah pengelompokannya masih terlalu umum.

2. Pengelompokkan Unsur Menurut J.W Dobereiner (Sistem Triade Dobereiner)


Dobereiner adalah orang pertama menemukan hubungan antara sifat unsur dengan
massa atom relatifnya. Unsur-unsur dikelompokkan berdasarkan kemiripan sifat-sifatnya.
Setiap kelompok terdiri atas tiga unsur, sehingga disebut triade. Di dalam triade, unsur ke-2
mempunyai sifat-sifat yang berada di antara unsur ke-1 dan ke-3 dan memiliki massa atom
sama dengan massa rata-rata unsur ke-1 dan ke-3.

Tabel pengelompokan unsur-unsur menurut Triade Dobereiner

Kelebihan pengelompokkan ini adalah adanya keteraturan setiap unsur yang sifatnya
mirip massa atom (Ar) unsur yang kedua (tengah) merupakan massa atom rata -rata di massa
atom unsur pertama dan ketiga. Kelemahannya kurang efisien karena ada beberapa unsur lain
yang tidak termasuk dalam kelompok Triade padahal sifatnya sama dengan unsur di dalam
kelompok triade tersebut.

3. Pengelompokan Unsur Menurut John Newlands (Sistem Oktaf Newlands)


Menurut Newlands, jika unsur-unsur diurutkan letaknya sesuai dengan kenaikan massa
atom relatifnya, maka sifat unsur akan terulang pada tiap unsur kedelapan. Unsur-unsur yang
berselisih 1 oktaf (nomor atom 1 dengan nomor atom 8, nomor atom 2 dengan nomor atom 9
dan seterusnya) menunjukkan kemiripan sifat. Keteraturan ini sesuai dengan pengulangan not
lagu (oktaf) sehingga disebut Hukum Oktaf . Tabel berikut menunjukkan pengelompokan
unsur berdasarkan hukum Oktaf Newlands.

Kelebihan pengelompokan ini adalah Newlands merupakan orang yang pertama kali
menunjukkan bahwa unsur-unsur kimia bersifat periodik.Kelemahannya dalam kenyataanya
masih ditemukan beberapa oktaf yang isinya lebih dari delapan unsur dan penggolonganya ini
hanya cocok untuk unsur yang massa atomnya kecil

4. Pengelompokkan Unsur Menurut Mendeleev


Dmitri Ivanovich Mendeleev pada tahun 1869 melakukan pengamatan 63 unsur yang
sudah dikenal dan mendapatkan hasil bahwa sifat unsur merupakan fungsi periodik dari
massa atom relatifnya. Sifat tertentu akan berulang secara periodik apabila unsur-unsur
disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya. Mendeleev selanjutnya menempatkan
unsur-unsur dengan kemiripan sifat pada satu lajur vertikal yang disebut golongan. Unsur-
unsur juga disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya dan ditempatkan dalam satu
lajur yang disebut periode.
Tabel pengelompokan menurut Mendeleev

Kelebihannya sistem periodik Mendeleev menyediakan beberapa tempat kosong untuk


unsur-unsur yang belum ditemukan dan meramalkan sifat-sifat unsur yang belum diketahui.
Pada perkembangan selanjutnya, beberapa unsur yang ditemukan ternyata cocok
dengan prediksi Mendeleev. Kelemahannya masih terdapat unsur-unsur yang massanya lebih
besar letaknya di depan unsur yang massanya lebih kecil, adanya unsur-unsur yang tidak
mempunyai kesamaan sifat dimasukkan dalam satu golongan (misalnya Cu dan Ag
ditempatkan dengan unsur Li, Na, K, Rb dan Cs) dan adanya penempatan unsur-unsur yang
tidak sesuai dengan kenaikan massa atom.

5. Pengelompokkan Unsur Menurut Henry Moseley (Sistem Periodik Modern)


Menurut Moseley, sifat-sifat kimia unsur merupakan fungsi periodik dari nomor
atomnya. Artinya, jika unsur-unsur diurutkan berdasarkan kenaikan nomor atomnya, maka
sifat-sifat unsur akan berulang secara periodik. Susunan periodik yang disusun oleh Moseley
akhirnya berkembang lebih baik sampai didapatkan bentuk yang sekarang ini dengan
mengikuti hukum periodik bahwa bila unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor atom,dan
kemiripan sifat, maka sifat unsur akan berulang secara periodik.
Sistem periodik modern dikenal juga sebagai sistem periodik bentuk panjang,
terdapat lajur mendatar yang disebut periode (disusun berdasarkan kenaikan nomor atom)
dan lajur tegak yang disebut golongan (disusun berdasarkan kemiripan sifat)
Dalam sistem periodik modern terdapat 7 periode dan 8 golongan.

E. Hubungan Konfigurasi Elektron dengan Nomor Golongan dan Nomor Periode


a. Jumlah kulit atom menyatakan periode
b. Jumlah elektron valensi menyatakan nomor golongan
Contoh: Na : 2, 8, 1 terletak pada golongan IA periode 3
O : 2, 6 terletak pada golongan VIA periode 2

F. Kecenderungan Sifat-Sifat Periodik Unsur


a. Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom sampai ke elektron di kulit terluar
Dalam 1 golongan dari atas ke bawah jari-jari atom semakin besar
Dalam 1 periode dari kiri ke kanan jari-jari atom semakin kecil
b. Energi ionisasi adalah energi minimum yang dibutuhkan untuk melepaskan satu
elektron yang terkait paling lemah dari suatu atom netral dalam wujud gas
Dalam 1 golongan dari atas ke bawah energi ionisasi semakin kecil
Dalam 1 periode dari kiri ke kanan energi ionisasi semakin besar
c. Afinitas elektron adalah besarnya energi yang dilepas/diserap oleh atom netral dalam
bentuk gas pada penangkapan satu elektron untuk membentuk ion negatif
Dalam 1 golongan dari atas ke bawah afinitas elektron semakin kecil
Dalam 1 periode dari kiri ke kanan afinitas elektron semakin besar
d. Keelektronegatifan adalah ukuran kecenderungan suatu atom untuk menarik electron
dalam ikatannya
Dalam 1 golongan dari atas ke bawah afinitas elektron semakin kecil
Dalam 1 periode dari kiri ke kanan afinitas elektron semakin besar
Kelektronegatifan terbesar yaitu golongan halogen
e. Logam dan non logam
Dalam 1 golongan dari atas ke bawah sifat logam semakin kuat
Dalam 1 periode dari kiri ke kanan sifat logam semakin lemah

LATIHAN SOAL 2.3


Diketahui beberapa unsur dalam sistem periodik:
11Na 56Ba 17Cl 3Li 12Mg 15P
1. Tuliskan kofigurasi elektron masing-masing atom!
2. Tentukan letak unsur-unsur tersebut dalam sistem periodik unsur!
3. Urutkan unsur-unsur tersebut berdasarkan kenaikan jari-jari atom, energi ionisasi,
afinitas elektron, dan keelektronegatifan!

Anda mungkin juga menyukai