DISUSUN OLEH :
JURUSAN KIMIA
TAHUN 2020
SILABUS
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
dan konformasi
A. Latar belakang
2. Konformasi molekul : bentuk molekul dan bagaimana bentuk ini dapat berubah.
3. Kiralitas (chirality) molekul : bagaimana penataan kiri atau kanan atom-atom disekitar
sebuah atom karbon dapat mengakibatkan isomer.
Sering sukar menghayati molekul tiga-dimensi dari dalam satu gambar dua-dimensi. Oleh
karena itu dalam membahas stereokimia, sangat disarankan untuk menggunakan model-model
molekul.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui apa itu stereokimia
BAB II
PEMBAHASAN
1. Stereokimia
Stereokimia merupakan ilmu yang mempelajari tentang struktur 3 dimensi dari
molekul. Perlu diketahui bahwa stereokimia ini sangatlah penting. bahkan karena seterokimia
ini, sebuah struktur yang memiliki rumus molekul sama hanya karena susunannya berbeda
akan mengakibatkan fungsi yang berbeda pula, hal ini sering terjadi di dunia kesehatan. pada
produk hasil sintesis. produk berupa rasemat, yaitu dua produk isomer yang berlawanan
strukturnya.
Stereokimia adalah studi mengenai molekul – molekul dalam ruang tiga dimensi,
yakni bagaimana atom – atom dalam sebuah molekul ditata dalam ruangan satu relatif
terhadap yang lain.
1
1.1.1 Sistem Tata Nama (E) dan (Z)
Aturan Penandaan E dan Z untuk membedakan isomer alkena dengan dua
substituen dapat kita gunakan istilah cis-trans, tetapi bagaimana jika alkena yang
kita temukan memiliki tiga substituen atau empat substituen? Untuk kasus ini kita
menggunakan penamaan menggunakan sistem E dan Z. Urutan prioritas kita
butuhkan untuk mengurutkan penomoran pada substituen. Jika substituen dengan
prioritas yang sama berposisi sama maka diberi tanda Z (Zussamen) sedangkan jika
posisinya berlawanan diberi tanda E (Entgegen).
2
Klorin memiliki nomor atom lebih besar dibandingkan karbon, sehingga
substituen Cl menerima prioritas lebih tinggi dibandingkan metil.
Aturan 2 : Jika pengurutan prioritas tidak dapat dilakukan menggunakan atom
pertama yang terikat langsung pada karbon ikatan rangkap maka gunakan prioritas
atom berikutnya. Substituen -CH2CH3 dan –CH3 memiliki prioritas yang sama jika
digunakan aturan 1 karena kedua atom yang terikat langsung pada karbon ikatan
rangkap adalah atom karbon juga. Dengan aturan 2, gugus etil menerima prioritas
lebih tinggi dari pada metil karena etil memiliki prioritas lebih tinggi pada atom
kedua. Atom karbon yang terikat pada karbon ikatan rangkap, masih mengikat satu
karbon lain, sedangkan atom kedua pada gugus metil adalah hidrogen.
Aturan 3 : Ikatan rangkap diangkap sama dengan sebagai ikatan tunggal tetapi
dengan jumlah sesuai dengan ikatan rangkapnya. Contohnya, substituen aldehid (-
CH=O), memiliki ikatan rangkap antara karbon dengan oksigen, hal ini dianggap
sama dengan satu karbon mengikat dua buah oksigen.
3
1.1.2 Aturan Deret
Aturan deret untuk prioritas :
1) Jika atom-atom yang dipermasalahkan berbeda-beda, maka urutan
deret ditentukan oleh nomor atom. Atom dengan nomor atom tinggi
memperoleh prioritas.
F < Cl < Br < I
Semakin tinggi nomor atom, maka prioritas semakin naik.
2) Jika atom-atom itu adalah isotop satu sama lain, maka isotop dengan
nomor massa tinggi memperoleh prioritas.
H D
Nomor massa 1 < 2
3) Jika kedua atom tersebut identik, maka nomor atom dari atom-atom
berikutnya digunakan untuk memberikan prioritas. Jika atom-atom tersebut
juga mengikat atom-atom identik, maka prioritas ditentukan pada titik pertama
kali dijumpai perbedaan dalam menyusuri rantai. Atom yang mengikat suatu
atom dengan prioritas tinggi akan diprioritaskan (jangan menjumlakan nomor-
nomor atom, melainkan mencari atom tunggal yang berprioritas tinggi).
4) Atom-atom yang terikat oleh ikatan rangkap atau ikatan ganda tiga
diberi kesetaraan (equivalenceis) ikatan tunggal, sehingga atom-atom ini dapat
diperlakukan sebagai gugus-gugus berikatan tunggal, dalam menentukan
prioritas. Tiap atom berikatan rangkap diduakalikan (atau ditigakalikan untuk
ikatan ganda tiga).
4
1.2 Isomer Geometri dalam Senyawa siklik
Dalam beberapa hal, sifat kimia sikloalkana mirip dengan alkana asikloik
(rantai terbuka). Keduanya sama-sama non polar dan cenderung inert. Akan tetapi
terdapat perbedaan mendasar. Pertama, sikloalkana kurang fleksibel dibandingkan
dengan alkana rantai terbuka. Ikatan tunggal (ikatan sigma) pada alkana asliklik
dapat berputar.
5
Oleh karena strukturnya yang siklik, sikloalkana memiliki dua sisi yaitu sisi
atas dan bawah. Hal ini memungkinakn sikloheksana memiliki kemungkinan
isomerisme berdasarkan letak substituennya. Contohnya, ada dua bentuk isomer
dari 1,2-dimetilsiklopropana. Pertama dengan dua gugus metil pada sisi yang sama,
kedua dengan gugus metil pada posisi yang berlawanan. Kedua bentuk isomer
merupakan molekul yang stabil, dan dapat dikonfersi dari bentuk satu ke bentuk
lainnya tanpa memecah cincin atau tanpa membentuk ikatan baru.
6
terbuka dapat memiliki posisi yang tak terhingga banyaknya di dalam ruang relatif
satu terhadap yang lain. Pengaturan posisi atom yang bervariasi/berbeda-beda
yang diakibatkan oleh rotasi ini disebut konformasi.
Untuk menggambarkan konformasi, digunakan tiga jenis rumus yaitu :
1. Rumus dimensional
2. Rumus bola-dan-pasak
3. Proyeksi Newman
Proyeksi Newman adalah pandangan ujung ke ujung dari dua atom karbon
saja dalam molekul itu, sementara ikatan antar karbon tidak terlihat. Ketiga ikatan
dari karbon depan tampak menuju pusat proyeksi sementara ketiga ikatan dari karbon
belakang hanya tampak sebagian.
Contoh molekul yang digambarkan dengan 3 jenis rumus ini adalah 3-kloro-1-
propanol
7
Rotasi gugus mengelilingi ikatan sigma menghasilkan konformasi yang
berlainan, seperti eklips, gauche, goyang dan anti. Konformer dengan energi
rendah lebih disukai. Pada temperatur kamar konformer dapat diubah menjadi
satu sama lain dan karena itu mereka bukanlah isomer yang dapat diisolasi.
Untuk cincin sikloheksana, disukai konformer bentuk kursi.
0 0 0 0
60 90 108 120
Sudut Ikatan menurut Bayer
Dalam tahun 1885 Adolf Von Baeyer, seorang ahli kimia Jerman, melontarkan
teori bahwa senyawa siklik membentuk cincin-cincin datar. Semua senyawa siklik
(kecuali siklopentana) menderita terikan (tegang karena tidak leluasa), karena
sudut ikatan (bond angle) mereka menyimpang dari sudut tetrahedral 109,50.
8
1.5 Konformer Sikloheksana
Isomersime konformasi adalah sebuah bentuk stereoisomerisme dari
molekul-molekul dengan rumus struktural yang sama namun konformasi yang
berbeda oleh karena rotasi atom pada ikatan kimia. Konformer yang berbeda dapat
saling berubah dengan melakukan rotasi pada ikatan tunggal tanpa memutuskan
ikatan kimia. Keberadaan lebih dari satu konformasi, biasanya dengan energi yang
berbeda, dikarenakan oleh rotasi hibridisasi orbital sp3 atom karbon yang terhalang.
Isomerisme konformasi hanya terjadi pada ikatan tunggal karena ikatan rangkap
dua dan rangkap tiga mempunyai ikatan pi yang menghalangi rotasi ikatan.
Perbandingan stabilitas konformer-konformer yang berbeda biasanya dijelaskan
dengan perbedaan dari kombinasi tolakan sterik dan efek elektronik. Gambar
konformasi sikloheksana
9
aksial
H H ekuatorial
CH3 H
CH3
H
CH
H 3H
CH3
aksial, aksial(atau a,a) ekuatorial, ekuatorial(atau e,e)
1.6 Kiralitas
1.6.1 Kiralitas Obyek dan Molekul Kiral
Molekul kiral adalah molekul yang mempunyai bayangan cermin tidak
superimposabel (tidak dapat bertumpukan). Yang menyebabkan adanya kiralitas
adalah adanya senyawa karbon yang tidak simetris. Atom C kiral adalah atom
karbon yang mempunyai empat substituen yang berbeda.
Istilah kiral berasal dari kata Yunani χειρ (kheir) yang berarti tangan. Istilah
kiral secara umum digunakan untuk menggambarkan suatu objek yang tidak dapat
bertumpukan secara pas pada bayangannya. Akiral (tidak kiral) adalah benda yang
identik dengan bayangan cermin. Untuk mempelajari kiralitas, dapat menggunakan
tangan manusia sebagai perumpaaan. Perhatikan contoh kiralitas asam amino berikut
ini.
10
Molekul kiral yang saling mempunyai bayangan cermin satu sama lain disebut
dengan enantiomer atau isomer optik.
1.6.2 Atom Karbon Kiral
Atom karbon kiral adalah suatu atom karbon yang mengikat empat gugus
yang berbeda.
Dikatakan kiral pada atom karbon mengikat 4 gugus yang berbeda seperti
w,x,y dan z. pada tahun 1996, IUPAC merekomendasikan atom karbon
tetrahedral yang memiliki empat atom yang berbeda disebut pusat kiralitas.
Contoh 2-Butanol dan 2-Propanol. Pada 2- butanol C-2 adalah pusat kiral
Mengikat 4 gugus yang berbeda yaitu H, OH, CH dan CH,CH sedangkan 2-
Propanol merupakan Akiral karena tidak mengikat 4 gugus yang berbeda.
Sebuah atom karbon dalam cincin dapat menjadi pusat kiralitas. Atom
karbon yang mengikat grup metil dalam 1,2 epoxy propane adalah pusat kiralitas
Urutan kelompok O-CH2 searah jarum jam sekitar cincin dari atom itu, tapi H 2C-
O berlawanan jam. C-4 adalah pusat kiralitas di limonene.
Stereokimia dari oknoat biologi dari derivative ethane yang adalah kiral
karena deuterium (D=2H) dan tritium (T=3H) atom karbon, telah ditunjukan
sebagai berikut:
12
Sebaliknya, pemutaran bidang cahaya terpolarisasi ke kiri yaitu berlawanan
arah dengan putaran jarum jam, disebut dengan putaran levo yang disingkat l atau (-).
Senyawa yang memutar bidang cahaya terpolarisasi ke kanan disebut
dekstrorotatori, sedangkan senyawa yang memutar bidang cahaya terpolarisasi ke kiri
disebut levorotatori. Asam laktat yang bersifat putar kanan mempunyai rotasi spesifik
+3,820, sedangkan metil ester yang bersifat putar kiri mempunyai rotasi spesifik -
0
8,25 .
13
Pada gambar di atas, yang diurutkan hanya nomor 1, 2, dan 3. Sedangkan nomor
4 adalah sebagai pusat orientasi pusat kiral. Bila arah urutan searah dengan jarum jam,
maka diberi simbol R. Jika arah urutan berlawanan dengan arah jarum jam, maka dberi
simbol S.
Sifat-sifat kimia dari molekul kiral berbeda dari sifat bayangan cerminnya. Di
sinilah letak pentingnya kiralitas dalam kaitannya dengan kimia organik modern.
14
1.9.2 Diastereomer
Mari kita lihat pasangan enantiomer dari asam 2-amino-3- hidroksibutanoat.
15
1.9.3 Senyawa Meso
Struktur bayangan cermin 2R,3R dan 2S,3S adalah tidak identik namun
merupakan pasangan enantiomer. Jika diperhatikan benar-benar, struktur 2R,3R dan
16
1.9.4. Senyawa Kiral Siklik
Beberapa sikloalkana tersubtitusi adalah kiral. Contohnya cis- atau trans
dimetilsiklopropana yang mengandung dua karbon kiral.
H H H H
H H
C CH2 C
H H CH2
C C
C C CH2 CH2 H CH2
HH H CH2
C C
H H Cyclopropane CH2
H H CH2
Cyclopentane
H H
H C C H CH2 CH2 H H H
H CH2
C C H CH2 CH2 C
H CH2 CH2
C C
H H
H
H H Cyclobutane HC C CH2 CH2
C CH2
HH HH Cyclohexane
17
CO2H CO H
2
H
H2NC H C H2N
CH3 CH
3
(S)-alanina (R)-alanina
RASEMAT
Rasemat adalah campuran suatu enantiomer dengan enantiomer
pasangannyayang perbandingan molnya 1:1. Enantiomer merupakan
stereoisomer bayangancermin suatu molekul kiral dan memiliki sifat fisik yang
identik, kecuali aktivitasoptiknya. Molekul yang memiliki aktivitas optik
mampu memutar cahaya terpolarisasike kiri (berlawanan arah jarum jam), atau
disebut levorotatory dan memutar ke kanan(searah jarum jam), atau disebut
dextrorotatory. Stereoisomer yang bukan bayangancermin disebut diastereomer.
Diastereomer memiliki paling sedikit satu perbedaansifat fisik, misalnya
kelarutan.Enantiomer asam atau basa didalam rasemat dapat direaksikan
dengansenyawa asam atau basa kiral agar membentuk garam diastereomer.
Garamdiastereomer dapat dipisahkan berdasarkan perbedaan sifat fisiknya
dengan carakristalisasi fraksinasi. Untuk mendapatkan enantiomer murni, garam
diastereomeryang terbentuk diuraikan dengan asam atau basa kuat dan diikuti
dengan ekstraksi pelarut organik.Ibuprofen adalah senyawa organik asam yang
digunakan sebagai NSAID( non-steroidal anti-inflammatory drug) . Secara
stereokimia, ibuprofen adalahcampuran rasemat yang terdiri dari enantiomer R
dan S. Rasemat ibuprofen dapatdipisahkan dengan cara mereaksikannya dengan
senyawa basa kiral, misalnyasenyawa alkaloid, dan membentuk garam
diastereomer. Basa kinin bebas merupakansenyawa kiral alkaloid yang dapat
digunakan untuk memisahkan rasemat. Namun,yang tersedia di laboratorium
adalah kinin HCl, kinin sulfat atau kinin etil karbonat.Oleh karena itu, harus
diubah menjadi bentuk basa bebasnya melalui netralisasidengan larutan NaOH
diikuti ekstraksi dengan pelarut organik non polar..
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Bidang simetri adalah suatu bidang khayal yang membagi dua molekul sehingga
bagian-bagian tersebut merupakan bayangan cermin antara satu dengan yang lainnya.
Allinger, N. L. et. al, 1976., Organic Chemistry, 2nd edition, Worth Printing, Inc., New
York
Eliel, E. I., 1981., Stereochemistry of Carbon Compounds, Tata Mc Graw-Hill Publishing
Company Ltd., New Delhi
H. Hart/Suminar Achmad; (1987), Kimia Organik, Suatu Kuliah Singkat. Jakatra:
Penerbit Erlangga
Tim dosen kimia, 2013. Kimia organic. MKU unhas, Makassar.
R.J.Fessenden, J. S. Fessenden/A. Hadyana Pudjaatmaka (1986). Kimia Organik, (terjemahan
dari Organic Chemistry, 3rd Edition), Erlangga, Jakarta
Solomons, T.W., 1982., Fundamentals of Organic Chemistry., John Willey & Sons. Inc.,
Canada.
Allinger, N. L. et. al, 1976., Organic Chemistry, 2nd edition, Worth Printing, Inc., New
York
Eliel, E. I., 1981., Stereochemistry of Carbon Compounds, Tata Mc Graw-Hill Publishing
Company Ltd., New Delhi
H. Hart/Suminar Achmad; (1987), Kimia Organik, Suatu Kuliah Singkat. Jakatra:
Penerbit Erlangga
Tim dosen kimia, 2013. Kimia organic. MKU unhas, Makassar.
R.J.Fessenden, J. S. Fessenden/A. Hadyana Pudjaatmaka (1986). Kimia Organik, (terjemahan
dari Organic Chemistry, 3rd Edition), Erlangga, Jakarta
Solomons, T.W., 1982., Fundamentals of Organic Chemistry., John Willey & Sons. Inc.,
Canada.
20