Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

ANALISIS KUALITATIF PROTEIN

Disusun Oleh :
Nama : Amelia I. Panawar
NIM : 17 501 005
Prodi : Ilmu Kimia
Semester : 6 (Enam)
Hari/Tgl : Kamis, 09 April 2020

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
2020
1. Judul Praktikum :
Analisis Kualitatif Protein

2. Tujuan Umum Praktikum :


Untuk menguji keberadaan protein dalam sampel larutan

3. Tujuan Khusus Praktikum :


Untuk menguji keberadaan protein dalam sampel larutan, dilakukan beberapa
pengujian seperti di bawah ini dengan tujuan khususnya masing-masing, yaitu :
3.1. Uji Biuret (Biuret Test) : Untuk menguji keberadaan protein atau (peptida
yang memiliki lebih dari dua asam amino)
3.2. Uji Xanthoprotein (Xanthoproteic Test) : Untuk menguji keberadaan asam
amino yang memiliki gugus aromatik (cincin benzena) dalam sampel larutan
3.3. Uji Ninhidrin (Ninhydrin Test) : Untuk menguji keberadaan asam α-amino
bebas dalam sampel larutan
3.4. Uji Millon (Millon’s Test) : Untuk menguji keberadaan asam amino yang
mengandung gugus fenol dalam sampel larutan

4. Dasar Teori :
Protein berasal dari kata Yunani kuno proteos artinya “yang utama”. Dari asal kata ini
dapat diambil kesimpulan bagaimanapentingnya protein dalam kehidupan. Protein
terdapatpada semua sel hidup, kira-kira 50% dari berat keringnya dan berfungsi
sebagai pembangunstruktur, biokatalis, hormon, sumber energi, penyangga racun,
pengatur pH, dan bahkansebagai pembawa sifat turunan dari generasi ke generasi
(Girindra, 1993).
Protein merupakan polipeptida berbobot molekul tinggi. Protein sederhana
hanyamengandung asam-asam amino. Protein kompleks mengandung bahan
tambahan bukanasam amino, seperti derivat vitamin, lipid atau karbohidrat. Protein
berperan pokok dalamfungsi sel. Analisis terhadap protein dan enzim darah tertentu
digunakan secara luas untuk tujuan diagnostik (Harper,1995).
Protein dapat ditetapkan kadarnya dengan metode biuret. Prinsip dari metode
biuretadalah ikatanpeptidadapat membentuk senyawa kompleks berwarna ungu
denganpenambahan garam kupri dalam suasana basa (Carprette, 2005).
Asam Amino adalah asamkarboksilat yang mempunyai gugus amino. Asam amino
yang terdapat sebagai komponen protein mempunyai gugus –NH2 pada atom karbon
dari posisi –COOH (Poedjiadi, 1994)
a. Uji biuret
Reaksi biuret terdiri dari campuran protein dengan sodium hidroksida (berupa
larutan),dan tembaga sulfat. Warna violet adalah hasildari reaksi ini. Reaksi ini
positif untuk 2 ataulebih ikatan peptida(Harrow, 1954). Uji biuret dilakukan untuk
mengetahui adanya reaksi antara larutan protein dalam basa kuat. Biuret adalah
senyawa dengan dua ikatan peptida yang terbentuk pada pemanasan dua molekul
urea. Ion Cu2+ dari pereaksi biuret dalam suasana basa akan bereaksi dengan
polipeptida atau ikatan-ikatan peptida yang menyusun protein membentuk
senyawa kompleks berwarna ungu atau violet. Reaksi ini positif terhadap dua
buah ikata peptida atau lebih, tetapi negatif untuk asam amino bebas atau
dipeptida (Anonim,2009).
b. Uji Xanthoprotein
Uji xanthoprotein terjadi proses nitrasi terhadap inti benzena yang terdapat dalam protein
untuk membentuk senyawa berwarna kuning yang berubah menjadi orange setelah
penambahan amonia. Adanya tirosin, fenilalanin dan triptofan dalam molekul protein
akan memberikan reaksi positif (Anonim,2011:19).
Uji xanthoprotein terjadi proses nitrasi terhadap inti benzena yang terdapat dalam
protein untuk membentuk senyawa berwarna kuning yang berubah menjadi
orange setelah penambahan amonia. Adanya tirosin, fenilalanin dan triptofan
dalam molekul protein akan memberikan reaksi positif (Anonim,2011:19).
c. Uji Ninhidrin
Uji ninhidrin adalah reaksi yang berguna untuk mendeteksi asam amino dan
menetapkan konsentrasinya dalam larutan. Ninhidrin merupakan hidrat dari
triketon siklik warna violet (Hart,1990:368).
Ninhidrin suatu pengoksidasi yang sangat kuat, menyebabkan dekarboksilasi
oksidasi asam amino-alfa, menghasilkan CO2, NH3, dan suatu aldehida dengan
suatu atom karbon kurang daripada asam amino induknya
(Harper,1974:26).Ninhidrin tereduksi kemudian bereaksi dengan amino yang
lepas, membentuk kompleks biru-violet yang maksimal menyerap cahaya dengan
panjang gelombang 570 nm (Harper,1974:27).
d. Uji Millon
Uji millon digunakan untuk menunjukan adanya asam amino tirosin pada suatu
zat. Uji millon bekerka pada derivate-derivat monofenol seperti tirosin. Pereaksi
yang digunakan merupakan larutan merkuri Hg dalam asam nitrat (HNO3)
Tirosin akan ter-nitrasi oleh asam nitrat sehingga memperoleh penambahan gugus
N=O, gugus tersebut secara reversible dapat berubah menjadi N-OH
(hidroksifenil). Merkuri dalam pereaksi millon akan bereaksi dengan gugus
hidroksifenil dari tirosin membentuk warna merah. (Edubio info 2013)

5. Alat dan Bahan :


5.1. Uji Biuret (Biuret Test)
Alat :
Pipet Tetes
Pipet Volumetrik
Tabung Reaksi

Bahan:
Larutan Glisin
Larutan Gelatin
Larutan Glukosa
Larutan CuSO4 1%
Larutan NaOH 2N

5.2. Uji Xanthoprotein (Xanthoproteic Test)


Alat :
Tabung reaksi
Gelas ukur
Pipet volumetric

Bahan :
Larutan Resosinol
Larutan Glisin
Larutan Gelatin
Laruran Kasein
Larutan NaOH 6 N
Larutan HNO3 Pekat

5.3. Uji Ninhidrin (Ninhydrin Test)


Alat :
Tabung reaksi
Penjepit tabung reaksi
Pipet tetes
Bunsen/Pemanas

Bahan :
Albumin egg (putih telur)
Larutan Gelatin
Pereaksi Ninhidrin

5.4. Uji Millon (Millon’s Test)


Alat :
Penjepit tabung reaksi
Tabung reaksi
Pipet tetes
Bunsen/ pemanas

Bahan :
Albumin Telur
Gelatin
Pereaksi Millon

6. Prosedur Kerja :

6.1. Uji Biuret (Biuret Test)


1. Dipipet masing-masing 2 mL larutan glukosa, gelatin dan glisin dan
dimasukan masing-masing kedalam tabung reaksi.
2. 2 mL larutan NaOH 2 N ditambahkan kedalam masing-masing larutan sampel
dalam tabung reaksi.
3. Kemudian ditambahkan beberapa tetes (1-2 tetes) CuSO4 kedalam tabung
reaksi.
6.2. Uji Xanthoprotein (Xanthoproteic Test)
1. Diambil masing-masing 2 mL larutan Resorsinol, Glisin, Gelatin, Kasein dan
dimasukan masing-masing kedalam tabung reaksi.
2. 2 mL HNO3 pekat ditambahkan kedalam masing-masing larutan sampel.
3. Kemudian pada masing-masing tabung reaksi ditambahkan larutan NaOH 6 N.
6.3. Uji Ninhidrin (Ninhydrin Test)
1. Dimasukan 2 mL larutan sampel yaitu albium telur dan gelatin kedalam
tabung reaksi yang masing-masing telah diberi label (A dan B).
2. Kemudian ditambahkan beberapa tetes pereaksi Ninhidrin kedalam masing-
masing tabung reaksi yang telah berisi larutan sampel.
3. Masing-masing tabung reaksi yang telah berisi larutan sampel dipanaskan
diatas burner sambil dikocok selama beberapa menit, dan di amati perubahan
yang terjadi.
6.4. Uji Millon (Millon’s Test)
1. Dimasukan 2 mL albumin telur dan gelatin masing-masing kedalam tabung
reaksi yang telah diberi label (A dan B).
2. Kemudian ditambahkan beberpa tetes pereaksi millon kedalam tabung reaksi
yang telah berisi larutan sampel. ( terdapat endapan yang berwarna putih pada
albumin telur namun pada gelatin tidak)
3. Kemudian masing-masing tabung reaksi dipanaskan di atas burner sambil
dikocok selama beberapa menit, lalu diamati perubahan yang terjadi.

7. Hasil Pengamatan :

7.1. Uji Biuret (Biuret Test)


Tabung Reaksi Sampel Hasil Pengamatan
Terbentuk warna ungu kebiruan
1 Glukosa
(+)
Terbentuk warna biru mudah
2 Gelatin
(−¿)
Terbentuk warna hijau mudah
3 Glisin
(−¿)

7.2. Uji Xanthoprotein (Xanthoproteic Test)


Tabung Reaksi Sampel Hasil Pengamatan
1 Resorsinol (−¿)
2 Glisin (−¿)
3 Gelatin (−¿)
4 Kasein (+)

7.3. Uji Ninhidrin (Ninhydrin Test)


Tabung Reaksi Sampel Hasil Pengamatan
A Albumin telur (+)
B Gelatin (+)

7.4. Uji Millon (Millon’s Test)


Tabung Reaksi Sampel Hasil Pengamatan
A Albumin telur (+)
B Gelatin (−¿)
Jika terbentuk produk endapan merah bata tuliskan (+), jika tidak tuliskan (-)

8. Pembahasan :
8.1. Uji Biuret (Biuret Test)
Pada Uji Biuret gelatin terbentuk warna biru ungu kebiruan menunjukan bahwa
gelatin positif mengandung protein. Pada uji ini dihasilkan warna ungu/violet hal
ini disebabkan karena penambahan CuSO4 sehingga terbentuk kompleks antar
Cu2+ dengan gugus amino dari protein. Makin kuat intensitas warna ungu yang
dihasilkan ini menunjukan makin panjang ikatan peptidanya. Dengan perubahan
warna ungu yang diperoleh ini menunjukan bahwa uji ini positif terhadap biuret.
Penambahan NaOH adalah untuk menciptakan suasana basa kuat yang apabila
direaksikan dengan CuSO4 akan dihasilkan warna ungu biru.
Persamaan Reaksi :

8.2. Uji Xanthoprotein (Xanthoproteic Test)


Pada Uji ini kasein menghasilkan produk kuning, artinya kasein positif pada uji
xantoprotein, sedangkan pada resorsinol,glisin dan gelatin tidak. HNO3 dan
sampel akan bereaksi, reaksi tersebut adalah reaksi nitrasi dimana terjadi subtitusi
atom H+ dengan NO2 yang akan menghasilkan senyawa kompleks. Dengan adanya
pemanasan reaksi akan berlangsung lebih cepat. Apabila terdapat asam amino
aromatic sampel tersebut akan berwarna kuning. Penambahan NaOH akan
memperjelas warna yang terbentuk. Berarti pada uji ini kasein positif mengandung
asam amino aromatic.
Persamaan Reaksi :

8.3. Uji Ninhidrin (Ninhydrin Test)


Pada uji ini di gunakan larutan sampel albumin telur dan larutan gelatin.
Keduanya terbentuk warna ungu artinya mengandung gugus asam α-amino bebas.
Warna ungu terbentuk akibat adanya reaksi antara ninhidrin dengan asam α-amino
bebas dari protein. Intensitas warna ungu yang dihasilkan dalam keadaan baku
merupakan dasar kualitatif untuk asam α-amino bebas.
Persamaan Reaksi :

8.4. Uji Millon (Millon’s Test)


Pada uji ini larutan yang digunakan yaitu albumin telur dan gelatin. Setelah di uji
dan dipanaskan pada albumin telur menghasilkan prodak merah bata yang artinya
mengandung asam amino yang memiliki gugus fenol. Produk warna merah
terbentuk karena Merkuri dalam pereaksi millon akan bereaksi dengan gugus
hidroksifenil dari tirosin membentuk warna merah.

9. Kesimpulan dan Saran


Protein berada pada beberapa sampel larutan.
Pada uji biuret larutan sampel yang membentuk warna ungu kebiruan artinya larutan
tersebut positif mengandung protein atau terdapat dua ikatan peptide. Pada uji
Xhantoprotein Larutan kasein positif mengandung asam amino aromatic karena
menghasilkan produk ungu. Pada uji Ninhidrin kedua sampel positif mengandung
asam α-amino bebas karena membentuk warna ungu. Pada uji Millon Larutan yang
menghasilkan produk merah Bata artinya positif mengandung asam amino yang
memiliki gugus fenol.
10. Daftar Pustaka
Carpette, 2005, An Intoduction in practical Biochemistry , 100-101, Mc Graw Hill
Book Company, Great Britany.
Girindra, A,. 1993, Biokimia 1, 66-73, PT Gramedia Pustaka Utama
Harrow,1945. Test Book Of Biochemistry 6th Edition,48,108, Saunders Company,
U.S.A
Harper, M.,1995. Biokimia, 45-50, EGC, Jakarta
Harper,H.A.1974. Biokimia edisi 17 jakarta
Hart,H.1990 Kimia Organik (Edisi Enam) Jakarta :erlangga
Annonim. 2009 . Protein. http://signaterdade.wordpress.com
Anonim.2011. petunjuk praktikum kimia pangan dan hasil pertanian 1. Jember :
Fakultas teknologi pertanian universitas jember

Anda mungkin juga menyukai