ABSTRACT
Protein is a food substance that serves as a builder and a regulator for the body.
Proteins are polymers of amino acids associated with peptide bonds. The purpose
of this practice is to determine a number of qualitative test methods of proteins
and to determine the presence of peptide and amino acids in food samples. In a
qualitative test of proteins, to determine the presence of protein in foodstuffs can
be carried out test conducted conducted Biuret Test which aims to prove the
presence of peptide bonds of proteins. Ninhidrin test is performed to test the
presence of amine acid. Milon test is used to test the presence of amino acids that
have a phenol group and Xanthoprotein test is used to test the presence of amino
acids that have aromatic rings (benzene). The samples used are gelatin, skim milk
and MSG. The results of the tests that skim milk and gelatin get positive results on
the Biuret and Ninhidrin tests, MSG received positive results in the Ninhidrin test,
while the third Milon and Xanthoprotein test samples showed negative results.
Keywords: Protein, Biuret, Ninhidrin, Milon, Xanthoprotein, Gelatin, Skim
milk, MSG
ABSTRAK
Protein adalah zat makanan yang berfungsi sebagai pembangun dan
pengatur bagi tubuh. Protein merupakan polimer dari asam amino yang
dihubungkan dengan ikatan peptida. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk
mengetahui beberapa metode uji kualitatif protein dan untuk mengetahui adanya
ikatan peptide dan asam amino pada sample makanan. Pada uji kualitatif protein,
untuk mengetahui adanya protein dalam bahan pangan dapat dilakukan uji yang
dilakukan melakukan uji Biuret yang bertujuan untuk membuktikan adanya ikatan
peptida dari protein. Uji Ninhidrin dilakukan untuk menguji adanya asam amina.
Uji Milon digunakan untuk menguji adanya asam amino yang memiliki gugus
fenol dan uji Xanthoprotein digunakan untuk menguji adanya asam amino yang
mempunyai cincin aromatik (benzene). Sampel yang digunakan adalah gelatin,
susu skim dan MSG. Hasil dari pengujian yang diakukan yakni susu skim dan
gelatin mendapatkan hasil positif pada uji Biuret dan Ninhidrin, MSG
mendapatkan hasil positif pada uji Ninhidrin, sedangkan pada uji Milon dan
Xanthoprotein ketiga sampel menunjukkan hasil yang negatif.
Uji Biuret
Uji Xanthoprotein
Tujuan pada uji biuret ini adalah
Uji Xanthoprotein proses ini adalah
mengetahui adanya ikatan peptida dalam
proses nitrasi inti benzena pada asam
suatu protein tertentu. Pada praktikum
amino penyusun protein tersebut. Proses
kali ini, sampel kedua yang diuji adalah
ini dapat terjadi jika kulit terkena asam
susu skim. Berdasarkan hasil
nitrat pekat, yang segera menjadi kuning
pengamatan dengan uji biuret,
karena terjadinya proses nitrasi inti
menunjukkan bahwa susu skim
benzena pada asam amino penyusun
menunjukkan hasil positif dengan
kulit. (Sumardjo, 2008)
ditandai adanya perubahan warna
Berdasarkan hasil uji menjadi ungu atau violet setelah
xanthoprotein terhadap sampel larutan ditambahkan larutan CuSO4 pada
MSG yang telah dilakukan, bahwa suasana basa (NaOH).
larutan MSG menunjukan hasil
negatif. Hal ini ditandai dengan tidak Uji Ninhidrin
setelah dilakukan penambahan larutan pada sampel susu skim, warna yang
tetap bening. Sehingga dapat sampel hasil uji positif. Pada sampel,
disimpulkan bahwa larutan MSG tidak susu skim sebelum pemanasan warna
sampel bewarna ungu muda, tetapi 4.3 Larutan Gelatin
setelah pemanasan selama 20 detik Protein yang berasal dari
sampel berubah warna menjadi biru tua,
jaringan kolagen hewan, biasanya
sehingga dapat dikatakan bahwa sampel
dari kulit dan tulang babi atau
menunjukkan hasil uji positif.
sapi. Biasa digunakan dalam
Uji Milon industri makanan, farmasi, obat
Uji millon digunakan untuk menguji obatan (Hidayati, 2008)
ada atau tidaknya asam amino dalam
Gelatin tinggi akan kadar
suatiu sampel yang memiliki gugus
protein khususnya asam amino
fenol.
dan rendahnya kadar lemak.
Berdasarkan hasil pengamatan uji
Gelatin kering mengandung kira-
millon yang telah dilakukan, bahwa
kira 84 – 86 % protein, 8 – 12 %
sampel menunjukan hasil negatif. Hal
air dan 2 – 4 % mineral. Gelatin
ini ditandai dengan tidak adanya
mengandung 9 asam amino
perubahan warna, dari sebelum
essensial, satu asam amino
pemanasan hingga setelah pemanasan
warna sampel tetap menjadi warna essensial yang hampir tidak
kuning ada endapan. terkandung dalam gelatin yaitu
triptofan.
Uji Xanthoprotein
Uji Xanthoprotein digunakan
Sampel yang digunakan
untuk menguji ada atau tidaknya
dalam uji kualittatif protein
asam amino yang mempunyai
diantara uni biuret, uji ninhidrin,
cincin aromatic (benzene).
uji millon dan uji xanthoprotein
Berdasarkan hasil pengamatan yaitu menggunakan sampel
tuji xanthoprotein terhadap sampel
larutan gelatin.
susu skim yang telah dilakukan,
bahwa susu skim menunjukan hasil Uji Biuret
negatif. Hal ini ditandai dengan Uji yang digunakan untuk
tidak terbentuknya kompleks membuktikan adanya ikatan
berwarna jingga dan tidak adanya peptida dari protein. Prinsip uji
perubahan warna (kuning) setelah biuret didasarkan pada reaksi
dilakukan penambahan larutan
antara ion Cu2+ ikatan peptida
ammonia sebanyak 5 tetes.
dalam suasana basa. Hasil positif membentuk aldehid dengan
ditandai dengan terbentuknya satu atom C lebih rendah
kompleks warna ungu atau violet serta melepaskan molekul
(Sato, 2012). Reagen untuk NH3 dan CO2. Hasil positif
menguji adanya ikatan peptida. akan ditandai dengan
Hasil positifnya berwarna merah terbentuknya kompleks
violet atau biru violet. Terdiri dari berwarna biru/keunguan
CuSO4 dan NaOH. Apabila (Sato, 2012).
tertelan dapat menyebabkan
Reagen untuk
gangguan pencernaan, iritasi
mendeteksi adanya amonia
saluran pernapasan, mata, kulit
atau amina primer dan
(Sumardjo, 2008).
sekunder. Saat bereaksi
Berdasarkan hasil uji biuret yang dengan amina bebas, akan
telah dilakukan, bahwa larutan diproduksi warna biru tua
gelatin menunjukan hasil positif. atau ungu. Dapat
Hal ini ditandai dengan menyebabkan iritasi saluran
terbentuknya kompleks berwarna pernapasan (Sumardjo, 2008).
violet atau ungu. Hasil tersebut
Pada sampel larutan
juga sudah sesuai dengan literatur.
gelatin, hasil uji ninhidrinnya
Gelatin merupakan bagian dari
negatif, ditunjukkan dengan
kolagen, protein kompleks
tidak adanya perubahan
penyusun jaringan ikat pada
warna baik sebelum maupun
hewan, sehingga ikatan peptida
sesudah pemanasan. Hal ini
yang dimilikinya pasti berjumlah
berbeda dengan literatur.
banyak. (Bellitz, 2009).
Gelatin merupakan bagian
dari kolagen, salah satu
Uji Ninhidrin
jaringan ikat dalam tubuh
Uji yang digunakan untuk
hewan. Kolagen merupakan
menguji adanya asam amino
salah satu jenis protein
dalam suatu sampel.
kompleks, sehingga tidak
Prinsipnya asam amino akan
mungkin mengandung asam
bereaksi dengan ninhidrin
amino bebas. Selain itu ikatan
peptidanya juga kuat Berdasarkan hasil uji
sehingga sulit bereaksi millon yang telah dilakukan,
dengan reagen ninhidrin bahwa larutan gelatin
(Bellitz, 2009). Oleh karena menunjukan hasil negatif. Hal
itu hasil uji ninhidrin ini ditandai dengan tidak
seharusnya yang didapat juga terbentuknya kompleks
negatif dengan tidak berwarna merah setelah
terbentuknya kompleks warna dilakukan pemanasan dalam
ungu. air yang mendidih selama 20
Reaksi antara detik. Hal tersebut sesuai
ninhidrin dan asam amino dengan literatur menurut
akan menghasilkan ninhidrin Santoso (2001) bahwa gelatin
tereduksi, NH3, CO2 dan tidak mengandung tirosin
gugus aldehid. Kemudian atau triftofan sebagai salah
ninhidrin tereduksi dan NH3 satu penyusunnya sehingga
akan bereksi dengan ninhidrin setelah penambahan reagen
baru membentuk kompleks millon gelatin tidak
warna ungu dan melepaskan mengalami perubahan warna
H2O (Sorrel, 2008). menjadi merah.
Uji Millon
Reaksi Millon
Uji Xanthoprotein
digunakan khusus untuk
Uji Xanthoprotein
protein yang mengandung
proses ini adalah proses
asam amino dengan radikal
nitrasi inti benzena pada asam
hidroksi fenil sebagai
amino penyusun protein
penyusunnya akan
tersebut. Proses ini dapat
membentuk gumpalan
terjadi jika kulit terkena asam
berwarna putih akan
nitrat pekat, yang segera
terbentuk dan segera berubah
menjadi kuning karena
menjadi merah pada
terjadinya proses nitrasi inti
pendidihan (Sumardjo, 2008).
benzena pada asam amino
penyusun kulit (Sumardjo, gelatin, susu skim, dan
2008). MSG.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil uji 1. Selama keberjalanannya
praktikum harus
xanthoprotein yang telah
menggunakan APD
dilakukan, bahwa larutan gelatin lengkap.
menunjukan hasil negatif. Hal ini 2. Saat praktikum berlangsung
ditandai dengan tidak harus tetap menjaga
keaseptisan alat sampel
terbentuknya kompleks berwarna maupun personal.
jingga setelah dilakukan
penambahan larutan ammonia
sebanyak 5 tetes. Sebenarnya DAFTAR PUSTAKA
No Gambar No Gambar
1 Uji Biuret gelatin 2 Uji Biuret Susu Skim