Email: putusedhana08@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengidentifikasi
protein dengan memanfaatkan ikatan peptida pada protein melalui uji biuret, pengendapan dengan logam,
pengendapan dengan garam, denaturasi dan pengaruh zat-zat kimia terhadap struktur protein. Protein
memberikan hasil positif dengan uji biuret ditandai dengan berubahnya warna larutan menjadi berwarna
ungu karena pembentukan kompleks Cu2+ dengan –NH pada amino, pada pengendapan protein dengan
logam berat, pengendapan terjadi karena ion logam dan protein membentuk garam proteinat netral yang
tidak larut dalam air, pada pengendapan protein dengan garam, protein mengendap diakibatkan lebih
besarnya kemampuan ion garam untuk mengikat air dibandingkan dengan keampuan protein mengikat
air, koagulasi protein terjadi karena penambahan asam ke dalam larutan protein sehingga struktur tersier
dan kuartener protein menjadi rusak, uji kelarutan protein pada alkohol menunjukkan uji positif dimana
protein dapat diendapkan dengan alkohol karena alkohol dapat merusak ikatan hidrogen yang terjadi pada
molekul protein, dan denaturasi protein terjadi karena pengaruh suhu dan perubahan pH sehingga terjadi
perubahan struktur protein yang menyimpang dari struktur alaminya.
Kata kunci : protein, denaturasi protein, koagulasi protein, uji biuret
ABSTRACT
The purpose of this experiment is for the purpose of this practicum is to identify proteins by
utilizing peptide bonds in proteins through biuret test, precipitation with metals, precipitation with salt,
denaturation and the influence of chemicals on protein structure. Protein gives positive results by biuret
test characterized by changing the color of the solution to purple due to the formation of Cu2 + complex
with -NH in amino, in the deposition of protein with heavy metals, precipitation occurs because metal
ions and proteins form neutral proteinate salts which are not soluble in water, deposition of protein with
salt, protein settles due to the greater ability of salt ions to bind water compared to the ability of protein
to bind water, protein coagulation occurs due to the addition of acid to protein solution so that the
tertiary structure and quaternary protein become damaged, the protein solubility test on alcohol shows a
positive test where protein can be deposited with alcohol because alcohol can damage hydrogen bonds
that occur in protein molecules, and protein denaturation occurs due to the influence of temperature and
changes in pH so that changes in protein structure deviate from their natural structure.
Pembahasan
Uji Biuret diteteskan larutan CuSO4. Setelah dilakukan
Uji biuret merupakan reaksi untuk penambahan larutan CuSO4 terjadi perubahan
mengidentifikasi protein secara umum. Uji ini warna larutan dari semula bening menjadi
memberikan hasil positif pada senyawa-senyawa berwarna ungu. Warna ungu ini merupakan
yang memiliki ikatan peptida (-CO-NH) dan warna dari senyawa kompleks yang terbentuk
protein. Hasil positif ditunjukkan oleh adanya dari ion Cu2+ pada CuSO4 dengan protein. Hal
perubahan warna larutan menjadi ungu sampai ini bisa terjadi karena ada reaksi antara gugus -
ungu kemerah-merahan. CO dan –NH pada molekul protein dengan ion
Pada uji Biuret ini larutan albumin telur Cu2+. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut
ditambahkan 1 mL larutan NaOH 2,5 N dan :
O C C O
NH2 NH NH
NH2 NH2 H CR CR
C O
C O + C O + NH3 (g) C O Cu2+ O C
NH
NH NH
NH2(aq) NH2(aq) C O
H CR CR
H2N (aq) (b)
(a)
Perubahan warna pada larutan albumin larutan albumin telur ini positif mengandung
telur menjadi warna ungu setelah ditambahkan protein dan sebagian dari senyawa protein
NaOH dan CuSO4 menandakan bahwa di dalam terikat secara tripeptida
.
Gambar Uji Protein dengan Biuret yang menghasilkan larutan berwarna ungu.
Pengendapan Protein dengan Logam albumin telur ini ditambahkan dengan larutan
Pada percobaan ini larutan albumin telur Pb(CH3COO)2 sebanyak 5 tetes yaitu terbentuk
ditambahkan dengan larutan HgCl2. Ketika endapan putih dan larutan menjadi agak keruh.
dilakukan penambahan ini larutan menjadi agak Terbentuknya endaan putih ini
keruh dan terbentuk endapan berwarna putih. menandakan bahwa larutan protein telah
Hal yang sama juga terjadi ketika larutan diendapkan oleh ion Hg2+ dan Pb2+ yang masing-
masing berasal dari larutan HgCl2 dan
Pb(CH3COO)2. Hal ini karena terjadi reaksi Protein merupakan suatu koloid elektrolit yang
penetralan muatan antara ion logam berat bersifat amfoter. Pada bentuk netralnya,
dengan anion dari protein sehingga senyawa ini berbentuk dua kutub yang
menghasilkan garam protein yang tidak larut. kondisinya dikenal dengan titik isoelektrik.
N H2 CH COOH
+
N H3
- +
-
+ OH + H
N H2 COO N H3 CH
CH R COOH
CH
R -
R COO
Larutan garam yang ditambahkan pada bertindak atau mengkondisikan diri sebagai basa
larutan uji albumin mengandung anion. Untuk dan sebagian besar terdapat sebagai anion.
larutan Pb-asetat anionnya adalah CH3COO-, Anion dari protein inilah yang bereaksi dengan
sedangkan untuk larutan Hg2+, anionnya adala ion logam berat membentuk garam proteinat
Cl-. Penambahan kedua anion ini menyebabkan yang tidak larut dalam air. Reaksi yang terjadi
suasana larutan menjadi sedikit asam, sehingga adalah sebagai berikut:
protein yang terdapat dalam larutan akan
NH2 NH2
- -
Hg2+ Hg2+
R C COO(aq) + (aq)
R C COO
H H
2 (s)
garam proteinat yang tidak larut
NH2 NH2
- -
Pb2+ Pb2+
R C COO(aq) + (aq)
R C COO
H H
(s)
2
garam proteinat yang tidak larut
Pengendapan Protein dengan Garam Terbentuknya larutan agak keruh dan endapan
Pada percobaan ini, larutan albumin telur yang berwarna putih ini disebabkan oleh
dijenuhkan dengan garam (NH4)2SO4 atau penambahan garam ammonium sulfat ke dalam
ammonium sulfat. Ketika hal ini dilakukan larutan albumin secara berlebihan. Hal ini
larutan protein mengendap menjadi endapan karena dengan penambahan garam pada
berubah putih dan terdapat filtrat agak keruh. konsentrasi tinggi akan menyebabkan protein
pada albumin mengalami peristiwa salting out, kemerahan dan cairan kuning kemerahan. Ini
pada keadaan ini ion-ion dari garam ammonium menandakan bahwa di dalam protein yang
bersaing dengan ion-ion pada protein untuk terdapat dalam larutan albumin telur positif
mengikat air. Karena kemampuan ion-ion garam terdapat tirosin.
(ammonium sulfat) untuk mengikat air lebih
besar daripada protein, maka protein akan keluar Pengendapan Protein dengan Alkohol
dari larutan dan membentuk endapan putih. Pada percobaan ini sebanyak 5 mL larutan
Selanjutnya dilakukan uji kelarutan albumin telur dimasukkan dalam tiga tabung
endapan di dalam air. Hasilnya yaitu endapan reaksi yang berbeda. Pada tabung reaksi pertama
yang terbentuk karena pengendapan garam ini ditambahkan HCl dan etil alkohol, pada tabung
larut di dalam air. Selain itu endapan juga diuji reaksi kedua ditambahkan NaOH dan etil
dengan reagen Millon yang menghasilkan alkohol, dan pada tabung reaksi ketiga
endapan orangesetelah dipanaskan. Hal ini ditambahkan dengan buffer asetat dan etil
menandakan di dalam endapan protein positif alkohol. Setelah itu, timbul perubahan yang
mengandung asam amino tirosin. Selanjutnya, berbeda di ketiga tabung reaksi tersebut.
filtrat diuji dengan uji Biuret yang Pada tabung reaksi pertama, terjadi
menghasilkan larutan berwarna biru. Sehingga endapan dan larutan menjadi keruh.
dapat dipastikan bahwa di dalam filtrat masih Penambahan HCl pada larutan ini membuat pH
terkandung protein dan sebagian senyawanya larutan berada dibawah titik isoelektriknya dan
terikat secara dipeptida. protein menjadi menggumpal. Pada kondisi ini,
kelarutan protein berada pada titik minimumnya,
Uji Koagulasi sehingga penambahan asam kuat membuat
Pada percobaan ini larutan albumin telur protein lebih cepat mengendap karena
ditambahkan dengan asam asetat. Setelah kelarutannya dalam air sangat berkurang. Hal ini
ditambahkan terbentuk endapan putih. ditandai dengan terbentuknya gumpalan putih.
Kemudian dilakukan pemanasan pada air Hal yang sama pula terjadi pada tabung
mendidih. Setelah dilakukan pemanasan reaksi ketiga.Hal ini disebabkan karena pH
endapan putih yang terbentuk semakin banyak. buffer asetat yang sedikit asam sehingga kondisi
Terbentuknya endapan putih ini larutan dibawah pH isoelektriknya dan protein
menandakan bahwa protein yang terdapat pada menjadi menggumpal. Saat penambahan etanol
albumin telur telah mengalami koagulasi dengan terbentuk 2 lapisan pada campuran, dimana
penambahan asam (asam asetat). Asam dapat lapisan atas terdapat gumpalan sedangkan
mengacaukan jembatan garam dengan adanya lapisan bawah berupa larutan tak berwarna.
muatan ionik dimana sebuah tipe reaksi
penetralan terjadi sewaktu ion positif dan negatif Namun pada tabung reaksi kedua, terbentuk
yang berasal dari garam berganti pasangan sedikit gumpalan dan larutan berwarna bening.
dengan ion positif dan negatif yang berasal dari Pada saat dilakukan penambahan NaOH (basa
asam yang ditambahkan. Sehingga protein kuat), pH larutan menjadi diatas pH
mengalami koagulasi. Selain itu protein juga isoelektriknya sehingga kelarutan protein dalam
mampu mengalami koagulasi ketika mencapai air tidak berkurang melainkan meningkat
pH isoelektrik. sehingga perlahan-lahan larutan protein mulai
Selanjutnya dilakukan uji kelarutan larut. Saat ditambahkan etanol kedalam larutan
endapan di dalam air dan uji endapan dengan uji, molekul-molekul protein yang kelarutannya
reagen Millon. Ketika endapan diuji telah meningkat akibat penambahan basa
kelarutannya di dalam air, ternyata endapan menjadi tidak kalah bersaing dalam mengikat air
yang terbentuk tidak melarut. Setelah itu dengan gugus pada alkohol, sehingga hampir
dilakukan uji Millon. Ketika ditambahkan semua molekul protein tidak menggumpal dan
reagen Millon, endapan yang terbentuk akibat menghasilkan larutan berwarna bening.
koagulasi ini melarut. Kemudian dilakukan Hasil dari ketiga reaksi tersebut
pemanasan. Ketika pemanasan terjadi perubahan menandakan bahwa penambahan asam (HCl)
yaitu terbentuknya endapan berwarna kuning dan buffer asetat ke larutan protein dalam
alkohol bisa menimbulkan pengendapan protein terdenaturasi.Perubahan struktur yang
protein.Dasar dari pengendapan protein dengan diakibatkan proses denaturasi adalah perubahan
alkohol adalah kompetisi pembentukan ikatan konfigurasi protein α-heliks menjadi
antara protein-air dengan alkohol-air. Alkohol memanjang. Hal ini disebabkan karena rusaknya
dapat mengendapkan sebab gugus fungsional ikatan hydrogen pada ikatan non polar yang
dari alkohol (-OH) lebih kuat mengikat air terjadi pada struktur berlipat dari protein.
melalui pembentukan ikatan hydrogen
dibandingkan dengan molekul protein sehingga
kelarutan protein dalam air berkurang. Selain
itu, alkohol juga mampu merusak ikatan SIMPULAN
hidrogen yang terdapat diantara gugus amida Berdasarkan pembahasan diatas maka
yang terdapat dalam struktur sekunder protein dapat disimpulkan bahwa: Protein memberikan
sehingga protein kehilangan air (terhidrasi) dan hasil positif dengan uji biuret ditandai dengan
akhirnya mengendap. berubahnya warna larutan menjadi berwarna
ungu karena pembentukan kompleks Cu2+
Denaturasi Protein dengan –NH pada amino, pada pengendapan
Denaturasi protein merupakan proses protein dengan logam berat, pengendapan terjadi
perubahan atau modifikasi terhadap struktur karena ion logam dan protein membentuk
sekunder, tersier dan kuartener molekul protein garam proteinat netral yang tidak larut dalam air,
tanpa terjadinya pemecahan ikatan-ikatan pada pengendapan protein dengan garam,
kovalen. protein mengendap diakibatkan lebih besarnya
Pada percobaan ini, larutan albumin telur kemampuan ion garam untuk mengikat air
sebanyak 9 mL dimasukkan dalam tiga tabung dibandingkan dengan keampuan protein
reaksi yang berbeda.Pada tabung reaksi pertama mengikat air, koagulasi protein terjadi karena
ditambahkan larutan HCl, tabung reaksi kedua penambahan asam ke dalam larutan protein
ditambahkan NaOH dan tabung reaksi ketiga sehingga struktur tersier dan kuartener protein
ditambahkan buffer asetat pH 4,7. Ketiga tabung menjadi rusak, uji kelarutan protein pada alkohol
tersebut dipanaskan dalam penangas air. menunjukkan uji positif dimana protein dapat
Sebelum proses pemanasan tabung yang pertama diendapkan dengan alkohol karena alkohol dapat
dan kedua terdapat gumpalan putih sedangkan merusak ikatan hidrogen yang terjadi pada
tabung kedua menghasilkan larutan bening tak molekul protein, dan denaturasi protein terjadi
berwarna. karena pengaruh suhu dan perubahan pH
Setelah dilakukan proses pemanasan, pada sehingga terjadi perubahan struktur protein yang
tabung reaksi yang ditambahkan HCl dan buffer menyimpang dari struktur alaminya.
asetat gumpalan berwarna putih semakin banyak
tabung reaksi yang ditambahkan NaOH ini
UCAPAN TERIMAKASIH
terbentuk sedikit gumpalan putih. Terbentuknya
Ucapan terima kasih penulis sampaikan
endapan putih ini menandakan bahwa telah
kepada Dr. I Nyoman Tika, M.Si., sebagai dosen
terjadi peritiwa denaturasi protein. Denaturasi
pengampu mata kuliah Praktikum Biokimia, I
bisa terjadi karena faktor suhu dan pH.
Made Wirahady Kusuma selaku asisten dosen,
Pemanasan pada suhu tinggi (diatas 80oC) yang
dan I Dewa Subamia selaku laboran di Jurusan
dilakukan terhadap larutan protein dapat
Pendidikan Kimia atas masukan dan sarannya
menyebabkan rusaknya struktur protein dan
sehingga percobaan ini dapat dilaksanakan
hilangnya aktivitas protein. Kemudian
dengan baik.
terbentuknya endapan putih pada larutan protein
yang ditambahkan HCl dan buffer asetat setelah
DAFTAR PUSTAKA
dilakukan pemanasan disebabkan oleh kuatnya
Redhana, I Wayan & Siti Maryam. 2004. Buku
buffer asetat dan HCl dalam mempertahankan
Ajar Biokimia Jilid I. Singaraja : IKIP
pH sehingga mampu merusak kesetimbangan
N Singaraja
zwitter ion ke kondisi asam yaitu di bawah titik
isoelektrik. Hal inilah yang menyebabkan
Tika, I Nyoman. 2007. Penuntun Praktikum Tika, I Nyoman. 2010. Penuntun Praktikum
Biokimia. Singaraja : Undiksha Biokimia. Singaraja : Undiksha
ARTIKEL ILMIAH
PRAKTIKUM BIOKIMIA
Oleh,
NIM : 1603051017
JURUSAN KIMIA
2018