Anda di halaman 1dari 26

T h e B o t a n i c G a r d e n s B u l l e t i n

No. Akreditasi 728/AU2/P2MI-LIPI/04/2016


p-ISSN: 0125-961X | e-ISSN: 2460-1519 | Vol. 21 No. 2 | Juli 2018

a
ALTERNATIF LOKASI PENGEMBANGAN KEBUN RAYA DAN EKSPLORASI TUMBUHAN
HUTAN MONSUN MERANGGAS BERBASIS PETA DISTRIBUSI TIPE HUTAN DI NUSA
TENGGARA
Alternative Locality of Botanic Garden Developments and Flora Explorations in
Deciduous Monsoon Forests Based on Forest Type Distribution in Nusa Tenggara
Mustaid Siregar dan Ade Yusup Yuswandi

THE EFFECT OF BAMBOO CLUMP MAINTENANCE ON NEW CULM PRODUCTION IN b

Buletin Kebun Raya | The Botanic Gardens Bulletin | Vol. 21 (2) Juli 2018
PENGLIPURAN BAMBOO FOREST BALI, INDONESIA
Pengaruh Pemeliharaan Rumpun Bambu Terhadap
Produksi Batang Baru Di Hutan Bambu Penglipuran Bali (Indonesia)
Sutiyono, Putri Kesuma Wardhani, dan Wawan Sujarwo

BIOGEOGRAFI Reinwardtiodendron humile (Hassk.) Mabb. DI INDONESIA


The Biogeography of Reinwardtiodendron humile (Hassk.) Mabb.in Indonesia
Inggit Puji Astuti dan Saniyatun Mar'atus Solihah
C
MULTIPLIKASI TUNAS Begonia salaziensis Warb. SEBAGAI UPAYA KONSERVASI
TUMBUHAN TERANCAM PUNAH SECARA IN VITRO.
Shoot Multiplication of Begonia salaziensis Warb. as an effort for Plant
Conservation of Endangered Species using In-Vitro Propagation
Tri Warseno, Ni Kadek Erosi, Undaharta, dan Ema Hendriyani

INTENSITAS NAUNGAN DAN PEMBERIAN PUPUK ANORGANIK PADA


PERTUMBUHAN SEMAI Hopea bancana (BOERL.) SLOOTEN D
Shade Intensities and Inorganic Fertilizer Application on Seedling Growth of
Hopea bancana (boerl.)
Sahromi, R. Subekti Purwantoro, Hartutiningsih-M. Siregar, dan Mujahidin

STUDI ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT DAN UPACARA ADAT HINDU DI BALI


Ethnobotanical Study of Medicinal and Hindus Religious Plants in Bali
Wawan Sujarwo dan Semeru Gita Lestari Buah Reinwardtiodendron humile:
(a) buah muda, (b) buah masak,
(c) daging buah segar, dan (d) daging
Diterbitkan oleh buah segar dan biji.
Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya–LIPI
Jln. Ir. H. Juanda 13, Bogor 16003, Indonesia
http://krbogor.lipi.go.id
BULETIN KEBUN RAYA 21 (2): Juli 2018
THE BOTANIC GARDENS BULLETIN 21 (2): July 2018

p-ISSN: 0125-961X
e-ISSN: 2460-1519

Penerbit / Publisher
Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Center for Plant Conservation Botanic Gardens
Indonesian Institute of Sciences

Ketua Editor/Editor in Chief:


Dr. Joko Ridho Witono

Anggota Dewan Editor/Editorial Boards:


Dr. Julisasi Tri Hadiah
Dra. Yuzammi, M.Sc.
Dr. Titien Ngatinem Praptosuwiryo
Dra. Sri Hartini
Dra. Inggit Puji Astuti M.Si.

Editor Penasehat / Advisory Editor:


Dr. Didik Widyatmoko, M.Sc.

Reviewer pada Edisi ini / Reviewers for this Edition:

Prof. Dr. Elizabeth Anita Widjaja (Pusat Penelitian Biologi-LIPI)


Dr. Iyan Robiansyah (Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya-LIPI)
Dr. Irawati (Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya-LIPI)
Dr. Joko R. Witono (Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya-LIPI)
Dr. Reni Lestari (Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya-LIPI)
Dr. Yuyu Suryasari Purba (Pusat Penelitian Biologi-LIPI)
Dr. Ir. Kartika Ning Tyas, M.Si. (Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya-LIPI)

Sekretariat dan Sirkulasi / Secretariat and Distributor:


Amar Maulana, S.Kom.

Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya–LIPI


Center for Plant Conservation Botanic Gardens–LIPI
Jl. Ir. H. Juanda 13, Bogor 16003, Indonesia
http://jurnal2.krbogor.lipi.go.id/index.php/buletin
Email: buletin.pktkr.lipi@gmail.com
Buletin Kebun Raya jurnal2.krbogor.lipi.go.id
p-ISSN: 0125-961X e-ISSN: 2460-1519

BULETIN KEBUN RAYA


Volume 21, No. 2, Juli 2018

DAFTAR ISI

ALTERNATIF LOKASI PENGEMBANGAN KEBUN RAYA DAN EKSPLORASI TUMBUHAN HUTAN MONSUN
MERANGGAS BERBASIS PETA DISTRIBUSI TIPE HUTAN DI NUSA TENGGARA
Alternative Locality of Botanic Garden Developments and Flora Explorations in Deciduous
Monsoon Forests Based on Forest Type Distribution in Nusa Tenggara
Mustaid Siregar dan Ade Yusup Yuswandi ................................................................. 67−82

THE EFFECT OF BAMBOO CLUMP MAINTENANCE ON NEW CULM PRODUCTION IN


PENGLIPURAN BAMBOO FOREST BALI, INDONESIA
Pengaruh Pemeliharaan Rumpun Bambu Terhadap Produksi Batang Baru Di Hutan Bambu
Penglipuran Bali (Indonesia)
Sutiyono, Putri Kesuma Wardhani, dan Wawan Sujarwo....................................... 83−88

BIOGEOGRAFI, FENOLOGI, DAN Reinwardtiodendron humile (Hassk.) Mabb. DI INDONESIA


The Biogeography, Fenology and Uses of Reinwardtiodendron humile (Hassk.) Mabb. in
Indonesia
Inggit Puji Astuti dan Saniyatun Mar'atus Solihah .................................................... 89−98

MULTIPLIKASI TUNAS Begonia salaziensis Warb. SEBAGAI UPAYA KONSERVASI TUMBUHAN


TERANCAM PUNAH SECARA IN VITRO.
Shoot Multiplication of Begonia salaziensis Warb. as an effort for Plant Conservation of
Endangered Species using In-Vitro Propagation
Tri Warseno, Ni Kadek Erosi, Undaharta, dan Ema Hendriyani.............................. 99−108

INTENSITAS NAUNGAN DAN PEMBERIAN PUPUK ANORGANIK PADA PERTUMBUHAN SEMAI


Hopea bancana (BOERL.) SLOOTEN
Shade Intensities and Inorganic Fertilizer Application on Seedling Growth of Hopea bancana
(boerl.)
Sahromi, R. Subekti Purwantoro, Hartutiningsih-M. Siregar, dan Mujahidin .......... 109−116

STUDI ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT DAN UPACARA ADAT HINDU DI BALI


Ethnobotanical Study of Medicinal and Hindus Religious Plants in Bali
Wawan Sujarwo dan Semeru Gita Lestari .................................................................. 117−139
jurnal.krbogor.lipi.go.id Buletin Kebun Raya Vol. 21 No. 2, Juli 2018 [117–139]
e-ISSN: 2460-1519 | p-ISSN: 0125-961X
Scientific Article

STUDI ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT DAN UPACARA ADAT


HINDU DI BALI
Ethnobotanical Study of Medicinal and Hindus Religious Plants in Bali
Wawan Sujarwo1*, dan Semeru Gita Lestari2
1
Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya “Eka Karya” Bali, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Candikuning
Baturiti, Tabanan 82191
2
Program Studi Biologi, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha 10,
Bandung 40132
*Email: wawan.sujarwo@lipi.go.id

Diterima/Received:28 Maret 2018; Disetujui/Accepted: 24 Juni 2018

Abstrak

Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Bali menggunakan tumbuhan untuk upacara adat dan sekaligus bahan
obat tradisional. Meskipun sudah banyak penelitian yang mendokumentasikan tumbuhan obat dan upacara adat
Bali, namun diduga masih banyak jenis tumbuhan yang belum dikenal oleh masyarakat luas dan belum
mendapat perhatian serius. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan obat dan deskripsi
kegunaannya, serta mendokumentasikan bagian tumbuhan yang digunakan dalam upacara adat Hindu di Bali.
Data etnobotani diperoleh dengan metode wawancara terhadap 20 responden. Pemilihan responden dilakukan
secara purposive, yakni targeted respondents, yang dikombinasikan dengan teknik snowball. Hasil penelitian
mendokumentasikan 57 jenis dari 52 marga dan 36 suku yang dimanfaatkan untuk keperluan obat sekaligus
upacara adat. Jenis tumbuhan yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat adalah rimpang-rimpangan dari suku
Zingiberaceae. Terdapat 39 kelompok penyakit yang bisa diobati dengan menggunakan tumbuhan obat sekaligus
upacara adat. Dewa yadnya merupakan upacara keagamaan yang paling banyak disebutkan responden. Lima
jenis tumbuhan dengan use value tertinggi, yaitu Cordyline fruticosa, Plumeria rubra, Piper betle, Graptophyllum
pictum, dan Morus alba. Perawakan tumbuhan didominasi oleh Kelompok herba, dan bagian tumbuhan yang
paling banyak dimanfaatkan adalah daun. Hampir 70% tumbuhan yang didokumentasikan berasal dari kawasan
Malesia, India, dan Indocina. Semua jenis tumbuhan tersebut dapat ditemukan di Kebun Raya “Eka Karya” Bali.
Hal ini penting untuk menjaga keberlanjutan tumbuhan dan juga pengetahuan lokal yang terkandung
didalamnya, sehingga generasi sekarang dan yang akan datang dapat mengetahui apa yang sudah dipraktekkan
nenek moyang mereka.

Kata kunci: Bali, Cordyline fruticosa, Hindu, Panca yadnya, ritual, tanaman obat

Abstract

Balinese people use plants for Hindu religious ceremonies, as well as traditional medicine in their daily lives.
Although there have been many studies documenting Balinese medicinal plants and ceremonies, there are
however still many species of plants unknown to the wider community. These plants have not received the
serious attention that they deserve as the important value they add to daily life in the treatment of many physical
conditions. This study aims to describe the types of medicinal plants and descriptions of their uses, and to
document the plants commonly used in Hindu ceremonies. Ethnobotanical data were obtained by interview of
20 respondents. Selection of respondents was done purposively, i.e. targeted respondents, and combined with

| 117
Buletin Kebun Raya Vol. 21 No. 2, Juli 2018 [117–139]

a snowball technique. The results showed that there were 57 species belonging to 52 genera and 36 families
used for medicinal purposes as well as Hindu ceremonies. The type of plant that is most often used by the
community is the rhizome of the Zingiberaceae plant. There are 39 groups of ailments that can be treated by
using medicinal and ceremonial plants. Dewa yadnya is the most mentioned religious ceremony by respondents.
Five species of plants were specified with the highest use value, namely Cordyline fruticosa, Plumeria rubra,
Piper betle, Graptophyllum pictum, and Morus alba. The largest life-form is a herb, and the most widely used
plant-part is the leaves. Almost 70% of the documented plants in this study are native to the Malesian, Indian,
and Indochinese regions of Asia. All of these plant species can be found in "Eka Karya" Bali Botanic Gardens. It is
important to maintain the sustainability of these plants and also the local knowledge contained therein, so that
future generations can understand what their forefathers have learned and practiced.

Keywords: Bali, Cordyline fruticosa, Hindu, medicinal plant, Panca yadnya, ritual.

PENDAHULUAN cara pengolahan atau pembuatan ramuan,


yang ditulis di lembaran daun lontar (Borassus
Sejak dimulainya peradaban, manusia
flebellifer L.). Pendekatan yang dilakukan
sudah menggunakan tumbuhan dan
untuk pengobatan adalah secara empiris,
berinteraksi dengan alam sekitarnya.
berdasarkan pengalaman nenek moyang,
Tumbuhan dapat berperan penting dalam
sedangkan khasiat tumbuhan serta efek toksik
kehidupan manusia, karena merupakan
dari tumbuhan secara ilmiah belum
sumber bahan pangan, papan, sandang, obat,
dicantumkan di dalam lontar tersebut.
kerajinan, ritual, dan lain sebagainya. Interaksi
antara suatu kelompok masyarakat dengan Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat
lingkungan alamnya, terutama dalam Bali tidak bisa lepas dari tumbuhan. Siregar et al.
penggunaan tumbuhan disebut etnobotani (2004) menyebutkan terdapat 462 jenis tumbuhan
(Martin, 1995). yang digunakan sebagai sarana upacara. Di sisi lain,
tumbuhan yang digunakan untuk keperluan
Pulau Bali dikenal sebagai Pulau Seribu
pengobatan dan telah didokumentasikan serta
Pura dengan mayoritas penduduk beragama diterjemahkan oleh Tengah et al. (1995) tercatat
Hindu yang tidak pernah lepas dari ritual sebanyak 491 jenis. Namun, beberapa tumbuhan
keagamaan yang dilakukan dari mulai manusia yang ada masih belum dikenal oleh masyarakat luas
lahir sampai meninggal, yang disebut dengan dan belum mendapatkan perhatian. Tumbuhan-
Panca Yadnya. Melalui Panca Yadnya, tumbuhan tersebut kemungkinan memiliki nilai
masyarakat Hindu Bali telah menjalin guna yang penting di masa depan, misalnya sebagai
hubungan harmonis dengan Tuhan, leluhur, bahan baku obat baru. Dengan demikian,
penelitian, inventarisasi, dan pelestarian tumbuhan
guru, alam, dan sesama (Sukarma, 2004).
berpotensi obat dan upacara adat harus terus
Pelaksanaan ritual keagamaan yang beragam
dilakukan utamanya untuk pemanfaatan yang
ini, membutuhkan berbagai jenis tumbuhan
berkelanjutan. Peranan etnobotani menjadi sangat
yang digunakan sebagai sarana kelengkapan penting, karena melalui penelitian etnobotani,
upacara. Selain itu, Pulau Bali juga mempunyai diperoleh pemahaman tentang keberhasilan
daya tarik pada kebudayaannya berupa maupun kesalahan masyarakat tradisional dalam
pengobatan tradisional Bali dengan memahami lingkungannya, dan dapat menghindari
memanfaatkan berbagai macam tumbuhan kesalahan yang sama pada masa kini atau yang
yang disebut Usada (Tengah et al., 1995). akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk
Lontar Usada merupakan kitab pengobatan mengetahui jenis-jenis tumbuhan obat dan
deskripsi kegunaannya, serta mendokumentasikan
yang memuat berbagai macam jenis tumbuhan
tumbuhan yang digunakan dalam upacara (ritual)
obat, jenis penyakit yang dapat diobati, dan
adat umat Hindu di Bali.

118 |
W. Sujarwo et al., Studi Etnobotani Tumbuhan Obat dan Upacara Adat Hindu di Bali

BAHAN DAN METODE Albuquerque et al. (2006), dan Tardío & Pardo-de-
Santayana (2008), sebagai berikut:
Pengumpulan Data
UV = ΣUi / N
Data etnobotani tumbuhan obat dan
Dimana Ui adalah jumlah kegunaan yang diperoleh
upacara Hindu Bali diperoleh dengan metode
dari masing-masing responden untuk masing-
wawancara (Alexiades & Sheldon, 1996). Sebelum
masing jenis tumbuhan dan N adalah jumlah
dilakukan wawancara, penulis pertama meminta
responden.
ijin terlebih dahulu bahwa informasi etnobotani
yang didokumentasikan sepenuhnya untuk
menjawab tujuan penelitian (Oktavia et al., 2017).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sebanyak 20 responden diwawancarai tentang
jenis tumbuhan dan kegunaannya sebagai obat dan Karakteristik Responden
upacara Hindu Bali. Pemilihan responden dilakukan Responden yang diwawancarai sebanyak 20
secara purposive, yakni targeted respondents, yang orang, merupakan pegawai di Kebun Raya “Eka
dikombinasikan dengan teknik snowball (Bernard, Karya” Bali. Sebanyak 60% atau 12 orang
2002; Sujarwo et al., 2014). diantaranya adalah laki-laki dan sisanya
perempuan. Sebagian besar responden merupakan
Informasi yang disampaikan oleh para
pegawai negeri sipil (PNS) yang bekerja baik sebagai
responden kemudian diklasifikasikan menjadi dua
pengawas, pengamat, dan pemelihara taman-
kategori kegunaan, yakni Obat dan Upacara Agama
taman yang ada di Kebun Raya “Eka Karya” Bali
Hindu Bali (Cook, 1995). Semua tumbuhan yang
yakni sebanyak 17 orang (85%), dan sisanya
didokumentasikan dalam penelitian ini memiliki
merupakan pekerja honorer non-PNS yang
lebih dari satu kategori kegunaan. Voucher
bertugas sebagai petugas lapangan. Tingkat
herbarium dari beberapa jenis tumbuhan yang
pendidikan responden didominasi oleh lulusan
didokumentasikan disimpan di Herbarium Hortus
Sekolah Menengah Atas (SMA) yakni sebanyak 12
Botanicus Baliense (THBB), dan koleksi hidup
orang atau 60% dan sisanya merupakan lulusan SD
ditanam di Petak X.C (Taman Usada) dan Petak XVIII
(15%), SMP (20%), dan sarjana (15%). Responden
(Taman Upacara Agama Hindu Bali) di Kebun Raya
pada penelitian ini sebagian besar berusia antara
“Eka Karya” Bali. Penamaan jenis tumbuhan telah
45-55 tahun (75%), sedangkan sisanya berusia <45
diverifikasi dengan sumber online the plant list (The
tahun (25%).
Plantlist, 2013), dan informasi kawasan floristik
mengacu pada buku Floristic Region of the World Tempat tinggal keduapuluh responden
(Takhtajan, 1986). terletak pada tujuh desa dalam dua kabupaten,
yaitu Kabupaten Singaraja dan Tabanan. Ketujuh
Analisis Data desa tersebut ialah Desa Angkah, Desa Baturiti,
Data etnobotani dianalisis dengan Desa Candikuning, Desa Kesiut, Desa Pancasari,
pendekatan deskriptif kualitatif dalam bentuk Tabel Desa Pejaten, dan Desa Sukasada. Mayoritas
dan Gambar, dan nilai persentase tiap parameter responden berasal dari Desa Candikuning, yaitu
yang dibahas, yang meliputi suku, perawakan, sebanyak 55%. Dengan mempertimbangkan bahwa
bagian tumbuhan yang digunakan, kategori pekerjaan responden tidak bisa lepas dari
kegunaan obat dan upacara Hindu Bali, dan cara tumbuhan, maka dapat diasumsikan bahwa
penggunaan (meracik) bagian tumbuhan menjadi responden yang bekerja di Kebun Raya “Eka Karya”
Obat. Selain pendekatan kualitatif, indeks Bali dapat menggabungkan pengetahuan
kegunaan (Use-Value Index) juga digunakan untuk pengenalan jenis tumbuhan dengan pengetahuan
mengetahui jenis tumbuhan yang paling berguna di lokal (kegunaan tumbuhan) yang ada di daerah
dalam suatu komunitas masyarakat (Sujarwo & masing-masing, sehingga data etnobotani yang
Caneva, 2016). Indeks kegunaan dihitung didokumentasikan dapat dipertimbangkan
berdasarkan persamaan matematika yang mewakili pengetahuan lokal yang ada di ketujuh
dikembangkan oleh Phillips & Gentry (1993), desa tempat tinggal para responden.

| 119
Buletin Kebun Raya Vol. 21 No. 2, Juli 2018 [117–139]

Pemanfaatan Keanekaragaman Tumbuhan obat sekaligus upacara adat. Jenis tumbuhan yang
Para responden yang mayoritasnya sering digunakan sebagai komponen upacara adat
merupakan penduduk Desa Candikuning, Tabanan Hindu dan obat oleh masyarakat sekitar Kebun
masih tergantung terhadap tumbuhan yang Raya “Eka Karya” Bali dapat dilihat pada Lampiran
terdapat di lingkungan sekitarnya. Hasil wawancara 1. Kemudian tumbuhan dikelompokan berdasarkan
menunjukan bahwa terdapat 57 jenis dari 52 marga sukunya yang dapat dilihat pada Gambar 1.
dan 36 suku yang dimanfaatkan untuk keperluan

30 26
25
20
Jumlah

15
10 7
4 3
5 2 2 2 2 2 2 2 2 2
0

Famili

Gambar 1. Suku dari jenis-jenis tumbuhan obat dan upacara adat

Jenis tumbuhan yang sering dimanfaatkan sakit perut, meningkatkan nafsu makan serta
oleh masyarakat adalah berupa rimpang- memperlancar persalinan (Ashari, 1995). Bagian
rimpangan dari suku Zingiberaceae (Gambar 1), terpenting dalam pemanfaatan kunyit adalah
seperti jahe, kunyit, bangle, temutis, temulawak, rimpangnya, dalam pengobatan herbal digunakan
dan lengkuas. Di antara ketujuh tumbuhan yang untuk pengobatan demam, rematik, diare, disentri,
didokumentasikan, khususnya dari suku gatal-gatal, bau badan, panas dalam, dan lain-lain.
Zingeberaceae, kunyit merupakan tumbuhan Kunyit mengandung senyawa kimia yang berfungsi
dengan jumlah responden terbanyak, yaitu untuk mengobati penyakit yang sebagian besar
sebanyak 12 responden. Seperti dikemukakan disebabkan oleh bakteri, virus, dan penurunan
Sudarnadi (1996) bahwa kunyit merupakan kekebalan atau daya tahan tubuh. Kunyit
tumbuhan yang terpenting dari suku Zingiberaceae mengandung kurkumin yang dapat digunakan
selain tumbuhan jahe, karena memang banyak sebagai pewarna alami warna kuning, dan senyawa
sekali kegunaannya selain sebagai bahan obat. anti bakteri (Winarto, 2004).

Selain untuk obat-obatan (jamu tradisional)


Kelompok Penyakit Yang Disembuhkan
dan minuman penyegar, kunyit juga digunakan
Didapatkan 39 kelompok penyakit yang
untuk pewarna. Di Indonesia, kunyit selain
dapat diobati dengan menggunakan tumbuhan
digunakan untuk bumbu masak juga untuk bahan
obat sekaligus upacara adat di Kebun Raya “Eka
obat dan minuman kaleng. Rimpang kunyit
Karya” Bali (Lampiran 1 dan Gambar 2).
digunakan untuk memperlancar ASI, obat luka,

120 |
W. Sujarwo et al., Studi Etnobotani Tumbuhan Obat dan Upacara Adat Hindu di Bali

35 31
30

Jumlah SItasi
25
20
15 11
8 8
10 4 3 4 4 3 4 4 3 3
5
0

Gambar 2. Kelompok penyakit yang disembuhkan

Berdasarkan Gambar 2, pemanfaatan menyembuhakan luka terbuka, tanin digunakan


tumbuhan obat banyak berfungsi sebagai obat luka. sebagai pencegahan terhadap infeksi luka, karena
Adapun luka yang dapat diobati adalah luka bakar, mempunyai daya antiseptik, serta flavonoid dan
mimisan, luka terbuka, dan luka akibat gigitan polifenol mempunyai aktivitas sebagai antiseptik
serangga (Lampiran 1). Terdapat 14 jenis tumbuhan (Harborne, 1998).
yang berfungsi sebagai obat luka, antara lain:
kamboja, pule, talas, ubi jalar, pakis, puring, lidah Cara Pemanfaatan Tumbuhan Obat
buaya, bawang merah, pohon beringin, kelor, cabai, Berdasarkan hasil wawancara, terdapat
daun ungu, sirih, dan sereh. Tumbuhan-tumbuhan beberapa cara pemanfaatan tumbuhan obat,
tersebut diduga memiliki kandungan saponin, antara lain: diseduh dengan air panas, ditumbuk,
tannin, dan flavonoid. Senyawa saponin dapat diparut, boreh (param), direbus, dikonsumsi
berguna sebagai pembersih, sehingga efektif untuk langsung, dan lain- lain (Gambar 3).

Boreh (param)
6%

Lainnya
10%
Direbus
Dimakan 11%
langsung Diseduh dengan
5% air panas
Diparut 31%
13%

Ditumbuk
24%

Gambar 3. Persentase cara pengolahan tanaman obat

Menurut lontar usada (kitab obat), terdapat yang diinginkan; boreh (param)/parut yaitu dengan
empat cara tradisional pengolahan tumbuhan obat cara menumbuk/memarut bagian tumbuhan yang
untuk mengobati penyakit, yaitu: diminum tanpa diinginkan kemudian dioleskan pada bagian yang
direbus (diseduh); dibuat loloh (jamu) yaitu dengan luka atau sakit; dan langsung dikonsumsi.
cara meminum air rebusan dari bagian tumbuhan Berdasarkan hasil wawancara, cara pemanfaatan

| 121
Buletin Kebun Raya Vol. 21 No. 2, Juli 2018 [117–139]

tumbuhan obat yang paling banyak digunakan dan merupakan salah satu representasi Tri Hita
dalam penelitian ini adalah diseduh dengan air Karana, suatu konsep filosofi dan cara pandang
panas (tanpa direbus). Namun demikian, pada masyarakat Bali. Pada umumnya, ada 5 jenis
umumnya masyarakat Bali membuat loloh dengan upacara keagamaan (Panca Yadnya) yang selalu
menggunakan ekstrak dari bagian akar, batang, mengiringi siklus hidup masyarakat Hindu Bali,
daun, dan buah. Bagian-bagian tersebut memiliki mulai lahir sampai meninggal dunia. Penelitian ini
khasiat sebagai obat. Secara umum, proses telah mengelompokkan jenis tumbuhan yang
pengolahan loloh secara tradisional oleh didokumentasikan ke dalam masing-masing yadnya
masyarakat Bali dilakukan dengan merebus daun (upacara keagamaan). Dewa Yadnya merupakan
atau bagian tumbuhan lain selama 30 menit dengan upacara keagamaan yang paling banyak disebutkan
suhu air 1000C atau menambahkan gerusan daun responden berdasarkan jenis tumbuhan yang
segar ke dalam air bersih (Leurs, 2010; Sujarwo et didokumentasikan. Dengan kata lain, penggunaan
al., 2015). jenis tumbuhan untuk upacara Dewa Yadnya
(misal: sembahyang di Pura setiap Purnama dan
Kelompok Tumbuhan Berdasarkan Kegunaan enam bulanan) cukup beragam dan
Upacara Adat (Panca Yadnya) mengindikasikan bahwa frekuensi upacara Dewa
Upacara keagamaan sudah menjadi bagian Yadnya cukup sering dilakukan dibandingkan
integral dalam kehidupan masyarakat Hindu Bali, empat yadnya lainnya (Gambar 4).

50
45 43

40
35
30
Jumlah

25 22
20
15 12
10 7
5
5
0
Manusa yadnya Pitra yadnya Butha yadnya Dewa yadnya Rsi yadnya

Panca Yadnya

Gambar 4. Jumlah tumbuhan berdasarkan kegunaan upacara adat (Panca Yadnya)

Lima Tumbuhan dengan Use value Tertinggi sebagai obat sakit perut dengan dibuat menjadi
Berdasarkan hasil wawancara, diketahui loloh atau jamu. Selain itu, daunnya juga dapat
bahwa masyarakat masih banyak menggunakan dimanfaatkan sebagai komponen upacara dalam
tumbuhan untuk kebutuhan upacara adat dan obat. rangkaian Dewa Yadnya, Manusa Yadnya (misal:
Kedua fungsi tersebut saling berkaitan, sehingga upacara pernikahan, dan potong gigi taring), dan
tumbuhan yang memiliki dua fungsi ini memiliki Pitra Yadnya (misal: upacara Ngaben). Kamboja
nilai guna yang cukup tinggi. Terdapat 5 jenis (Plumeria rubra) merupakan pohon yang kulit
tumbuhan dengan nilai use value tertinggi, yaitu: batangnya dapat digunakan sebagai obat memar
andong, kamboja, sirih, temen, dan daun besaran dengan cara ditumbuk lalu dioleskan ada bagian
(Lampiran 1). yang luka, sedangkan bagian bunganya sering kali
digunakan sebagai komponen pada seluruh Panca
Andong (Cordyline fruticosa) merupakan
Yadnya. Sirih (Piper betle) merupakan tumbuhan
suatu jenis perdu yang akarnya dapat dimanfaatkan

122 |
W. Sujarwo et al., Studi Etnobotani Tumbuhan Obat dan Upacara Adat Hindu di Bali

dari suku Piperaceae yang memiliki banyak manfaat sesajen Butha Yadnya (misal: Upacara yang
seperti sebagai antiseptik, obat gatal, obat mata, ditujukan kepada Bhuta Kala atau makhluk bawah).
dan mimisan, serta mampu membersihkan bau
mulut, selain itu sirih juga digunakan pada setiap Keanekaragaman Tumbuhan Berdasarkan
Panca Yadnya. Temen (Graptophyllum pictum) Perawakan
merupakan perdu yang daunnya dapat digunakan Kelompok perawakan terbesar yang
sebagai penurun panas dalam, menurunkan dimanfaatkan sebagai tanaman obat dan upacara
kolesterol, dan batangnya dapat mengobati adalat adalah herba, yaitu sebanyak 27 jenis atau
memar. Selain itu daun dan batangnya juga 47% dari keseluruhan perawakan yang ada
digunakan sebagai komponen tumbuhan pada (Gambar 5). Di Bali, tumbuhan berupa herba lebih
Manusa Yadnya dan Pitra Yadnya. Tumbuhan mudah diperoleh karena melimpah jumlahnya.
dengan use value kelima tertinggi, yaitu besaran Selain itu, hal ini diduga karena herba memiliki
(Morus alba) merupakan pohon yang dipercaya kemampuan adaptasi yang tinggi, sehingga mampu
daunnya dapat menurunkan demam dan darah tumbuh dan berkembang biak dalam berbagai
tinggi, serta daun dan buahnya digunakan dalam kondisi lingkungan dalam jumlah yang banyak
(Nadakavukaren & McCracken, 1985).

Pohon
35%

Herba
47%

Perdu
18%

Gambar 5. Persentase habitus tumbuhan obat sekaligus upacara adat

Keanekaragaman Tumbuhan Berdasarkan Bagian karena banyak yang digunakan secara langsung
yang Digunakan seperti pada metoda boreh (param) dimana bagian
Dalam penggunaan bagian tumbuhan, daun merupakan bagian yang paling sering
hampir 40% bagian yang dimanfaatkan adalah daun digunakan dengan cara ditumbuk, lalu dicampurkan
(Gambar 6). Hal ini disebabkan daun lebih mudah dengan sedikit air dan dapat langsung dioleskan
diperoleh dan jumlahnya lebih banyak atau ditempelkan pada bagian kulit atau tubuh
dibandingkan dengan bagian tumbuhan yang yang sakit/luka.
lainnya. Penggunaan daun juga relatif mudah,

| 123
Buletin Kebun Raya Vol. 21 No. 2, Juli 2018 [117–139]

Kulit
Buah 4%
11%
Getah
4% Daun
Rimpang 38%
6%
Umbi
5%

Batang
11%

Akar Bunga
6% 15%

Gambar 6. Persentase bagian tumbuhan yang digunakan

Menurut Alen et al. (2003), daun merupakan umat Hindu, Bhagavadgita Bab IX Sloka 26 yang
bagian dari tumbuhan yang banyak dimanfaatkan menyebutkan bahwa unsur-unsur pokok
sebagai obat tradisional, karena daun umumnya persembahan yang ditujukan pada Ida Sang Hyang
bertekstur lunak dan mempunyai kandungan air Widhi Wasa adalah bunga, daun, air, dan buah-
yang tinggi (70-80%). Selain itu, daun merupakan buahan.
tempat fotosintesis yang diperkirakan mengandung
zat-zat organik yang memiliki sifat menyembuhkan Kawasan Floristik
penyakit. Terdapat beberapa zat yang ada pada Kawasan Floristik merupakan informasi yang
daun, seperti minyak atsiri, fenol, senyawa kalium, penting dan menarik dalam studi etnobotani.
dan klorofil. Klorofil telah diuji mampu Hampir 70% tumbuhan yang didokumentasikan
menanggulangi penyakit anemia dengan baik, dalam penelitian ini berasal dari kawasan Malesia,
karena zat ini berfungsi sama seperti hemoglobin India, dan Indocina (Gambar 7). Secara geografis,
pada darah manusia. Keuntungan lain dari daun ketiga kawasan tersebut saling berdekatan
adalah serat yang lunak, sehingga mudah untuk sehingga, persebaran tumbuhan dari kawasan India
mengekstrak zat-zat yang akan digunakan sebagai dan Indocina dapat dengan mudah ditemukan di
obat. kawasan Malesia. Selain itu, hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa pengetahuan etnobotani
Perawakan terbanyak kedua setelah daun
masyarakat Bali untuk bahan obat sekaligus
ialah bunga, yaitu sebanyak 12 jenis (15%) dari
upacara adat masih dominan menggunakan
keseluruhan perawakan. Bunga merupakan salah
tumbuhan dari kawasan Malesia. Dengan kata lain,
satu aspek religi yang penting, misalnya:
penggunaan tumbuhan asli masih tetap terjaga dan
masyarakat beragama Hindu pada umumnya
hal ini sejalan dengan pengetahuan lokal generasi
menggunakan bunga sebagai sarana upacara dan
terdahulu yang tertransmisi dengan baik hingga ke
persembahyangan. Bunga tersebut digunakan
generasi sekarang. Hubungan antara tumbuhan asli
untuk mengisi ataupun menghiasi sesajen yang
dengan pengetahuan etnobotaninya merupakan
akan dipersembahkan atau ditujukan kepada Ida
bagian yang tidak dapat dipisahkan, meskipun
Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa
penggunaan tumbuhan pendatang (introduksi) dan
ataupun roh suci leluhur. Bunga sebagai salah satu
trend erosi pengetahuan etnobotani sudah mulai
unsur sarana persembahyangan yang digunakan
terlihat nyata (Sujarwo et al., 2014).
oleh umat Hindu dilakukan berdasarkan kitab suci

124 |
W. Sujarwo et al., Studi Etnobotani Tumbuhan Obat dan Upacara Adat Hindu di Bali

kaweasan
kawasan Brazilian Sudano-
3% Zambezia… kawasan
kawasan Lainnya
10% Malesian
Madagascar
33%
3%

kawasan Asia
bagian timur
3%

kawasan Karibia
3%

Northeastern
kawasan Australia
bagian timur laut
9%
kawasan
Indocina kawasan India
11% 22%

Gambar 7. Kawasan floristic tumbuhan obat dan upacara adat

KESIMPULAN selama proses wawancara. Informasi yang


dibagikan para responden sepenuhnya untuk
Berdasarkan hasil penelitian di Kabupaten menjawab tujuan penelitian, dan tidak ada maksud
Tabanan dan Buleleng, khususnya kawasan Bedugul untuk mengkomersialisasikannya.
dan sekitarnya, terdapat 57 jenis yang termasuk ke
dalam 52 marga dan 36 suku yang dimanfaatkan
sebagai tanaman obat sekaligus upacara adat. DAFTAR PUSTAKA
Semua jenis tumbuhan tersebut dapat ditemukan
di Petak X.C (Taman Usada) dan Petak XVIII (Taman Albuquerque, I.P., R.F.P. Lucena, J.M. Monteiro,
Upacara Agama Hindu Bali) di Kebun Raya “Eka A.T.N. Florentino, & C.F.C.B.R. Almeida.
Karya” Bali. Hal ini penting untuk menjaga 2006. Evaluating two quantitative
ethnobotanical techniques. Ethnobotany
keberlanjutan tumbuhan dan juga pengetahuan
Research Application 4: 51–60.
lokal yang terkandung di dalamnya, sehingga
generasi yang akan datang dapat mengetahui apa Alen, Y., A. Wati, D. Handayani, & D. Arbain. 2003.
Isolation of antibacterial compounds from
yang sudah dipelajari dan dipraktekkan oleh nenek
non-polar fraction of metabolic extract of
moyang mereka. leaves of Glycosmis malayana Ridl. Jurnal
Jumpa 13(1): 33-36.
Alexiades, M.N. & J.W. Sheldon. 1996. Selected
SARAN Guidelines for Ethnobotanical Research: A
Field Manual. The New York Botanical
Untuk menunjang hasil wawancara yang Garden Press. New York.
telah dilakukan, perlu dilakukan penelitian lanjutan
Ashari, S. 1995. Hortikultura Aspek Budidaya. UI
berupa analisis senyawa atau bahan aktif pada
Press, Jakarta.
tumbuhan yang diyakini memiliki khasiat sebagai
Bernard, H.R. 2002. Research Methods in
obat.
Anthropology: Qualitative and Quantitative
Approaches. Altamira Press. Walnut Creek.
Cook, F.E.M. 1995. Economic Botany Data
UCAPAN TERIMA KASIH
Collection Standard. Royal Botanic Gardens.
Kew.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua responden yang telah memberikan
informasi dan keramahtamahan yang ditunjukkan

| 125
Buletin Kebun Raya Vol. 21 No. 2, Juli 2018 [117–139]

Harborne, A.J. 1998. Phytochemical Methods: A Sujarwo, W., A.P. Keim, V. Savo, P.M. Guarrera, &
Guide to Modern Techniques of Plant G. Caneva. 2015. Ethnobotanical study of
Analysis. Springer Netherlands. Dordrecht. Loloh: Traditional herbal drinks from Bali
(Indonesia). Journal of Ethnopharmacology
Leurs, L.N. 2010. Medicinal Aromatic and Cosmetic
169: 34-48.
(MAC) Plants for Community Health and
Biocultural Diversity Conservation in Bali, Sujarwo, W. & G. Caneva. 2016. Using quantitative
Indonesia. Doctoral Dissertation. indices to evaluate the cultural importance
Universiteit Leiden Press. Leiden. of food and nutraceutical plants:
Comparative data from the Island of Bali
Martin, G.J. 1995. Ethnobotany: A methods Manual.
(Indonesia). Journal of Cultural Heritage 18:
Springer Netherlands. Dordrecht.
342–348.
Nadakavukaren, M.J. & D.A. McCracken. 1985. An
Sukarma, I.W. 2004. Humanisme dalam
Introduction to Plant Biology. Brooks-
Brahmavidya dan tradisi Hindu di Bali.
Cole Publishing. California.
Master Thesis, Program Magister Ilmu
Oktavia, G.A.E., Darma, I.D.P & Sujarwo, W. 2017. Agama dan Kebudayaan, Universitas Hindu
Studi etnobotani tumbuhan obat di kawasan Indonesia. Denpasar.
sekitar Danau Buyan – Tamblingan, Bali.
Takhtajan, A. 1986. The Floristic Region of The
Buletin Kebun Raya 20(1): 1-16
World. University of California Press.
Phillips, O. & A.H. Gentry. 1993. The useful plants of California.
Tambopata, Peru: I. Statistical hypothesis
Tardío, J. & M. Pardo-de-Santayana. 2008. Cultural
tests with a new quantitative technique.
importance indices: a comparative analysis
Economic Botany 47: 15–32.
based on the useful wild plants of Southern
Siregar, M., N.K.E. Undaharta, I.W. Sumantera, D. Cantabria (Northern Spain). Economic
Mudiana, I.D.P. Darma, D.M.S. Putri, & I.G. Botany 62: 24–39.
Setiadi. 2004. Konservasi tumbuhan upacara
Tengah, I.G.P., I.W. Arka, N.M. Sritamin, I.B.K.
Agama Hindu di Kebun Raya "Eka Karya"
Gotama, & H. Sihombing. 1995. Studi
Bali. Prosiding Seminar Nasional Konservasi
tentang Inventarisasi, Determinasi dan Cara
Tumbuhan Upacara Agama Hindu. Balai
Penggunaan Tanaman Obat pada “Lontar
Konservasi Tumbuhan Kebun Raya “Eka
Usada” di Bali. Puslitbang Farmasi Balitbang
Karya” Bali. Tabanan.
Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik
Sudarnadi, H. 1996. Tumbuhan Monokotil. Penerbit Indonesia. Jakarta.
Swadaya. Jakarta.
The Plant List. 2013. Version 1.1. Published on the
Internet. http://www.theplantlist.org/
(accessed 21 June 2018)
Sujarwo, W., I.B.K. Arinasa, F. Salomone, G.
Canevam, & S. Fattorini. 2014. Cultural Winarto, W.P. 2004. Manfaat Tumbuhan Sayur
erosion of Balinese indigenous knowledge of untuk Mengatasi Berbagai Penyakit.
food and nutraceutical plants. Economic Agromedia Pustaka. Jakarta.
Botany 68(4): 426-437.

126 |
Buletin Kebun Raya Vol. 21 No. 2, Juli 2018 [117–139]

Lampiran 1. Daftar tanaman obat dan upacara adat berdasarkan hasil wawancara

Suku, Nama ilmiah Bagian yang Kawasan Kegunaan Upacara Jumlah Jumlah Use
Nama Lokal Kegunaan Obat
[Perawakan] digunakan Floristik Agama Hindu Bali Informan Sitasi Value
Acanthaceae
Graptophyllum pictum (L.) Temen/ Daun Batang, Daun Kawasan Batang dan Daun dibuat boreh Daun digunakan 8 25 3,13
Griff. [Perdu] Ungu Malesia (param) untuk mengobati untuk sarana upacara
memar; Daun diseduh dengan Bhuta Yadnya,
air panas, lalu diminum untuk Manusa Yadnya, Pitra
mengobati panas dalam, Yadnya
menurunkan kolesterol, dan
mengobati ambeien

Strobilanthes crispa Blume Kecibling Daun Kawasan Daun diseduh dengan air panas, Daun digunakan 2 3 1,50
[Perdu] Madagascar lalu diminum untuk mengobati untuk sarana upacara
kencing batu, dan memperlancar Dewa Yadnya
buang air kecil

Acoraceae
Acorus calamus L. [Herba] Jangu Daun Kawasan Daun ditumbuk dan diminum air Daun digunakan 6 10 1,67
India, Iran- perasannya, untuk penurun untuk sarana upacara
Turanian panas Bhuta Yadnya dan
Pitra Yadnya
Agavaceae
Cordyline fruticosa (L.) A. Andong Akar, Daun Kawasan Akar dan daun diseduh dengan Daun digunakan 9 33 3,67
Chev. [Perdu] Malesia, air panas, lalu diminum untuk untuk sarana upacara
Australia obat sakit perut Bhuta Yadnya, Dewa
bagian timur Yadnya, Manusa
laut Yadnya, Pitra Yadnya,
dan Rsi Yadnya

| 127
W. Sujarwo et al., Studi Etnobotani Tumbuhan Obat dan Upacara Adat Hindu di Bali

Suku, Nama ilmiah Nama Lokal Bagian yang Kawasan Kegunaan Obat Kegunaan Upacara Jumlah Jumlah Use
[Perawakan] digunakan Floristik Agama Hindu Bali Informan Sitasi Value
Asparagaceae
Dracaena angustifolia Kayu Sugih Daun Kawasan Daun diseduh dengan air panas, Daun digunakan 1 3 3,00
(Medik.) Roxb. [Perdu] India, lalu diminum untuk untuk sarana upacara
Indocina, memperlancar buang air besar Dewa Yadnya dan
Malesia, Pitra Yadnya
Australia
bagian timur
laut

Annonaceae
Cananga odorata (Lam.) Sandat Bunga Kawasan Bunga diseduh dengan air panas, Bunga digunakan 1 2 2,00
Hook. [Pohon] Malesia lalu diminum untuk antiseptik untuk sarana upacara
Dewa Yadnya

Apiaceae
Centella asiatica (L.) Urb. Pegagan Daun Kawasan Daun diseduh dengan air panas, Daun digunakan 5 6 1,20
[Herba] India, lalu diminum untuk obat panas untuk sarana upacara
Malesia dalam Dewa Yadnya

Apocynaceae
Plumeria rubra L. [Pohon] Kamboja Bunga, Kulit Kawasan Kulit batang ditumbuk dan Bunga digunakan 5 17 3,40
Batang Karibia dioleskan untuk mengobati untuk sarana upacara
memar dan telapak kaki pecah- Butha Yadnya, Dewa
pecah Yadnya, Manusa
Yadnya, Pitra Yadnya,
dan Rsi Yadnya
Alstonia scholaris (L.) R.Br. Pule Daun Kawasan Daun ditumbuk dan dioleskan Daun digunakan 1 2 2,00
[Pohon] India, untuk mengobati luka bakar untuk sarana upacara
Indocina, Dewa Yadnya
Malesia

128 |
Buletin Kebun Raya Vol. 21 No. 2, Juli 2018 [117–139]

Suku, Nama ilmiah Nama Lokal Bagian yang Kawasan Kegunaan Obat Kegunaan Upacara Jumlah Jumlah Use
[Perawakan] digunakan Floristik Agama Hindu Bali Informan Sitasi Value
Araceae
Alocasia macrorrhizos (L.) Sente Daun Kawasan Daun ditumbuk dan dioleskan Daun digunakan 1 2 2,00
G.Don [Herba] Malesia, untuk obat gatal untuk sarana upacara
Australia Pitra Yadnya
bagian timur
laut
Colocasia esculenta (L.) Talas Umbi Kawasan Umbi ditumbuk, lalu hasil Umbi digunakan 2 5 2,50
Schott [Herba] India, perasan diminum untuk untuk sarana upacara
Malesia memperlancar buang air besar, Dewa Yadnya,
dan ampas sisa perasan Manusa Yadnya, dan
ditempelkan untuk mengobati Pitra Yadnya
luka

Arecaceae
Cocos nucifera L. [Pohon] Kelapa/Kelungah Buah, Daun Kawasan Minyak kelapa dari parutan buah Buah dan daun 9 19 2,11
India, dioleskan untuk obat urut, dan digunakan untuk
Malesia diseduh dengan air panas lalu sarana upacara Butha
diminum untuk mengobati Yadnya, Dewa
panas dalam dan penawar racun Yadnya, Manusa
Yadnya, Pitra Yadnya,
dan Rsi Yadnya

Pinanga Coronata Blume Peji Batang, Daun Kawasan Batang muda dapat dikonsumsi Daun digunakan 4 6 1,50
[Pohon] Malesia langsung untuk mengobati batu untuk sarana upacara
ginjal Butha Yadnya dan
Dewa Yadnya

| 129
W. Sujarwo et al., Studi Etnobotani Tumbuhan Obat dan Upacara Adat Hindu di Bali

Suku, Nama ilmiah Nama Lokal Bagian yang Kawasan Kegunaan Obat Kegunaan Upacara Jumlah Jumlah Use
[Perawakan] digunakan Floristik Agama Hindu Bali Informan Sitasi Value
Athyriaceae
Diplazium esculentum Pakis/Paku Bali Akar, Getah, Kawasan Akar direbus, hasil rebusan Akar dan umbi 2 3 1,50
(Retz.) Sw. [Herba] Umbi India, diminum untuk menurunkan digunakan untuk
Indocina, tekanan darah tinggi; Getah sarana upacara Dewa
Malesia dioleskan untuk mengobati Yadnya
memar; Umbi diparut, hasil
perasan diminum untuk obat
batuk

Bromeliaceae
Ananas comosus (L.) Merr. Nanas Buah Kawasan Buah diparut, hasil perasan Buah digunakan untuk 3 4 1,33
[Herba] Brasilia diminum untuk mengobati sarana upacara Dewa
cacingan dan demam Yadnya

Campanulaceae
Hippobroma longiflora (L.) Kembang Bintang Bunga Kawasan Bunga direndam dengan air, air Bunga digunakan 2 2 1,00
G.Don [Herba] Karibia hasil rendaman diteteskan ke untuk sarana upacara
mata untuk mengobati sakit Dewa Yadnya
mata

Casuarinaceae
Casuarina equisetifolia L. Kaswarina Daun, Getah Kawasan Getah diseduh dengan air panas, Daun digunakan 2 4 2,00
[Pohon] Indocina, diminum untuk mengobati sakit untuk sarana upacara
Malesia, perut Pitra Yadnya
Australia
bagian timur
laut

130 |
Buletin Kebun Raya Vol. 21 No. 2, Juli 2018 [117–139]

Suku, Nama ilmiah Nama Lokal Bagian yang Kawasan Kegunaan Obat Kegunaan Upacara Jumlah Jumlah Use
[Perawakan] digunakan Floristik Agama Hindu Bali Informan Sitasi Value
Convolvulaceae
Ipomoea batatas (L.) Poir Ubi Jalar/Umbi Umbi Kawasan Umbi dibuat boreh (param), Umbi digunakan 7 12 1,71
[Herba] Kladi Karibia dioleskan untuk mengobati untuk sarana upacara
memar dan gondongan; Umbi Dewa Yadnya dan
diseduh dengan air panas, Pitra Yadnya
diminum untuk mengobati
kanker

Crassulaceae
Bryophyllum pinnatum Cocor Bebek Bunga, Daun Kawasan Daun diseduh dengan air panas, Bunga digunakan 2 3 1,50
(Lam.) Oken [Herba] Madagascar diminum untuk menurunkan untuk sarana upacara
demam Dewa Yadnya

Euphorbiaceae
Codiaeum variegatum (L.) Puring Daun Kawasan Daun ditumbuk, dioleskan untuk Daun digunakan 3 4 1,33
Rumph. ex A.Juss. [Perdu] Malesia, mengobati reumatik, dan gigitan untuk sarana upacara
Australia serangga Dewa Yadnya
bagian timur
laut
Fabaceae
Tamarindus indica L. Asem Buah Kasawan Buah diseduh dengan air panas, Buah digunakan untuk 6 6 1,00
[Pohon] Guinea- lalu diminum untuk mengobati sarana upacara Dewa
Kongo, rasa mual Yadnya
Sudano-
Zambezian,
Uzambara-
Zululand
kawasan

| 131
W. Sujarwo et al., Studi Etnobotani Tumbuhan Obat dan Upacara Adat Hindu di Bali

Suku, Nama ilmiah Nama Lokal Bagian yang Kawasan Kegunaan Obat Kegunaan Upacara Jumlah Jumlah Use
[Perawakan] digunakan Floristik Agama Hindu Bali Informan Sitasi Value
Erythrina subumbrans Dadap Daun Kasawan Daun diseduh dengan air panas, Daun digunakan 9 23 2,56
(Hassk.) Merr. [Pohon] India, diminum untuk memperlancar untuk sarana upacara
Malesia pencernaan, dan menurunkan Butha Yadnya, Dewa
deman Yadnya, Manusa
Yadnya, Pitra Yadnya,
Rsi Yadnya
Lamiaceae
Orthosiphon aristatus Kumis Kucing Bunga, Daun Kawasan Daun diseduh dengan air panas, Bunga digunakan 3 7 2,33
(Blume) Miq. (Herba) India, diminum untuk mengobati untuk sarana upacara
Indocina, panas dalam dan memperlancar Dewa Yadnya
Malesia, buang air kecil
Australia
bagian timur
laut

Liliaceae
Aloe vera (L.) Webb. Lidah Buaya Daun Kawasan Getah daun dioleskan untuk Daun digunakan 10 12 1,20
[Herba] Sudan- mengobati luka bakar, penebal untuk sarana upacara
Zambezian rambut, dan kesehatan kulit Dewa Yadnya
wajah; Daun diseduh dengan air
panas, diminum untuk
menurunkan tekanan darah
tinggi

Allium cepa L. [Herba] Bawang Merah Umbi Kawasan Umbi diparut, dimakan untuk Umbi digunakan 4 6 1,50
Iran-Turania mengobati panas dalam, dan untuk sarana upacara
dioleskan untuk obat memar Bhuta Yadnya

132 |
Buletin Kebun Raya Vol. 21 No. 2, Juli 2018 [117–139]

Suku, Nama ilmiah Nama Lokal Bagian yang Kawasan Kegunaan Obat Kegunaan Upacara Jumlah Jumlah Use
[Perawakan] digunakan Floristik Agama Hindu Bali Informan Sitasi Value
Magnoliaceae
Michelia alba DC. [Pohon] Cempaka Putih Bunga, Kulit Kawasan Bunga dan kulit batang Bunga digunakan 6 8 1,33
Batang India, ditumbuk, lalu dioleskan untuk untuk sarana upacara
Indocina, antiseptik dan Dewa Yadnya
Malesia, memperhalus/kesehatan kulit
Michelia champaca L. Cempaka Kuning Bunga Kawasan Bunga ditumbuk, dioleskan Bunga digunakan 2 5 2,50
[Pohon] India, untuk memperhalus/ kesehatan untuk sarana upacara
Indocina, kulit Dewa Yadnya
Malesia

Malvaceae
Hibiscus rosa-sinensis L. Kembang Sepatu Bunga, Daun Kawasan Daun ditumbuk, hasil perasan Bunga digunakan 3 4 1,33
[Perdu] India, diminum untuk memperlancar untuk sarana upacara
Indocina, proses persalinan Dewa Yadnya
Malesia

Meliaceae
Azadirachta indica A.Juss. Intaran Daun, Kulit Kawasan Daun dan kulit ditumbuk, Daun digunakan 3 6 2,00
[Pohon] India dioleskan untuk menghilangkan untuk sarana upacara
gatal; Daun diseduh dengan air Pitra Yadnya
panas, diminum untuk
mengobati kanker
Dysoxylum parasiticum Majegau Batang, Bunga, Kawasan Daun direbus, hasil rebusan Batang, bunga, dan 5 13 2,60
(Osbeck) Kosterm. [Pohon] Daun Asia bagian diminum untuk memperlancar daun digunakan untuk
timur, Fiji, buang air besar sarana upacara Butha
Malesia, Yadnya, Dewa
Australia Yadnya, Manusa
bagian timur Yadnya, Pitra Yadnya,
laut dan Rsi Yadnya

| 133
W. Sujarwo et al., Studi Etnobotani Tumbuhan Obat dan Upacara Adat Hindu di Bali

Suku, Nama ilmiah Nama Lokal Bagian yang Kawasan Kegunaan Obat Kegunaan Upacara Jumlah Jumlah Use
[Perawakan] digunakan Floristik Agama Hindu Bali Informan Sitasi Value
Menispermaceae
Cyclea barbata Miers. Daluman Daun Indian Daun diseduh dengan air panas Daun digunakan 1 2 2,00
[Herba] Kawasan, lalu diminum untuk menurunkan untuk sarana upacara
Indochinese panas dalam Dewa Yadnya
Kawasan,
Malesian
Kawasan
Moraceae
Ficus benjamina L. [Pohon] Beringin Akar, Daun Kawasan Akar dan daun dibuat boreh, Daun digunakan 2 5 2,50
India, dioleskan untuk mengobati untuk sarana upacara
Indocina, keseleo Dewa Yadnya dan
Malesia, Pitra Yadnya
Australia
bagian timur
laut

Morus alba L. [Pohon] Besaran Daun Kawasan Daun direbus, hasil rebusan Daun digunakan 1 3 3,00
Asia bagian diminum untuk menurunkan untuk sarana upacara
timur tekanan darah tinggi dan Dewa Yadnya
demam

Moringaceae
Moringa oleifera L. Kelor Akar Kawasan Akar ditumbuk, dioleskan pada Akar digunakan untuk 2 3 1,50
[Pohon] India gusi yang berdarah sarana upacara Dewa
Yadnya

Musaceae
Musa x paradisiaca L. Pisang Kepo Buah, Daun Kawasan Daun ditempelkan pada dahi Buah digunakan untuk 8 11 1,38
[Herba] India, untuk menurunkan demam sarana upacara Butha
Indocina, Yadnya
Malesia

134 |
Buletin Kebun Raya Vol. 21 No. 2, Juli 2018 [117–139]

Suku, Nama ilmiah Nama Lokal Bagian yang Kawasan Kegunaan Obat Kegunaan Upacara Jumlah Jumlah Use
[Perawakan] digunakan Floristik Agama Hindu Bali Informan Sitasi Value
Myrtaceae
Eugenia uniflora L. [Pohon] Pohon Buah Kawasan Buah dikonsumsi langsung untuk Buah digunakan untuk 1 2 2,00
Dewandaru dataran meningkatkan asupan vitamin C sarana upacara Dewa
tinggi (vitalitas) Yadnya
Guyana,
Brasilia
Psidium guajava L. [Perdu] Jambu Biji Buah Kawasan Buah dijus, diminum untuk Buah digunakan untuk 2 3 1,50
Amazon, mengobati diare sarana upacara Dewa
Andes, Yadnya
Brasilia,
Karibia,
dataran
tinggu
Guyana

Syzygium myrtifolium Pohon Pucuk Bunga, Daun Kawasan Daun diseduh dengan air panas, Bunga digunakan 2 6 3,00
Walp. [Pohon] Merah India, diminum untuk memperlancar untuk sarana upacara
Indocina, proses persalinan Butha Yadnya, Dewa
Malesia Yadnya, Manusa
Yadnya, Pitra Yadnya,
dan Rsi Yadnya
Oleaceae
Jasminum sambac (L.) Melati Bunga Kawasan Bunga ditumbuk, hasil perasan Bunga digunakan 5 6 1,20
W.Ait [Perdu] India diteteskan pada mata untuk untuk sarana upacara
mengobati sakit mata, dan Pitra Yadnya
dioleskan pada tubuh untuk
penawar bau badan

Orchidaceae
Dendrobium linearifolium Anggrek Batang semu Kawasan Air yang tersimpan di bulb Daun digunakan 1 2 2,00
Teijsm. & Binn [Herba] (Bulb) Malesia diteteskan pada telinga yang untuk sarana upacara
sakit Dewa Yadnya

| 135
W. Sujarwo et al., Studi Etnobotani Tumbuhan Obat dan Upacara Adat Hindu di Bali

Suku, Nama ilmiah Nama Lokal Bagian yang Kawasan Kegunaan Obat Kegunaan Upacara Jumlah Jumlah Use
[Perawakan] digunakan Floristik Agama Hindu Bali Informan Sitasi Value
Oxalidaceae
Averrhoa carambola L. Belimbing Daun Kawasan Daun direbus, hasil rebusan Daun digunakan 2 4 2,00
[Pohon] India, diminum untuk menjaga untuk sarana upacara
Malesia kesehatan tubuh (vitalitas) Manusa Yadnya dan
Pitra Yadnya

Pandanaceae
Pandanus amaryllifolius Pandan Wangi Daun Kawasan Daun direbus, hasil rebusan Daun digunakan 6 12 2,00
Roxb. [Perdu] India, diminum untuk mengobati untuk sarana upacara
Malesia radang tenggorokan Dewa Yadnya

Phyllanthaceae
Baccaurea racemosa Kepundung Buah Kawasan Buah dapat dikonsumsi langsung Buah digunakan untuk 1 2 3,00
(Reinw. ex Blume) [Pohon] Malesia untuk mengobati panas dalam sarana upacara Dewa
Yadnya dan Manusa
Yadnya

Piperaceae
Piper betle L. {Herba] Sirih Daun Kawasan Daun diseduh dengan air panas, Daun digunakan 8 25 3,13
Malesia dioleskan untuk antiseptik, untuk sarana upacara
membersihkan bau mulut, obat Butha Yadnya, Dewa
gatal dan mimisan. Yadnya, Manusa
Yadnya, Pitra Yadnya,
dan Rsi Yadnya
Piper retrofractum Vahl. Cabai Buah Kawasan Buah ditumbuk, dioleskan untuk Buah digunakan untuk 2 3 1,50
[Herba] Malesia mengobati luka sarana upacara Dewa
Yadnya

136 |
Buletin Kebun Raya Vol. 21 No. 2, Juli 2018 [117–139]

Suku, Nama ilmiah Nama Lokal Bagian yang Kawasan Kegunaan Obat Kegunaan Upacara Jumlah Jumlah Use
[Perawakan] digunakan Floristik Agama Hindu Bali Informan Sitasi Value
Poaceae
Bambusa vulgaris Schard. Bambu Kuning Batang, Rebung Kawasan India, Rebung direbus, hasil rebusan Batang digunakan 4 6 1,50
[Pohon] Indocina, diminum untuk mengobati liver untuk sarana upacara
Malesia dan menurunkan tekanan darah Pitra Yadnya
tinggi

Cymbopogon nardus (L.) Sereh Batang, Daun Kawasan Batang dan daun diseduh Batang dan daun 7 10 1,43
Rendle [Herba] Malesia dengan air panas, diminum digunakan untuk
untuk mengobati reumatik, dan sarana upacara Dewa
sariawan; Batang dan daun Yadnya
ditumbuk, hasil perasan dipakai
untuk obat urut

Imperata cylindrica (L.) Alang-alang Akar, Daun Kawasan Akar dan daun direbus, hasil Daun digunakan 2 3 1,50
Raeusch. [Herba] Australia rebusan diminum untuk untuk sarana upacara
tengah, Asia menurunkan demam Dewa Yadnya
bagian timur,
Indocina,
Karoo-Namib,
Madagascar,
Malesia,
Australia
bagian timur
laut dan barat
daya, Sudano-
Zambezian

Saccharum oficinarum L. Tebu Batang Kawasan Batang ditumbuk, hasil perasan Batang digunakan 7 14 2,00
[Herba] Malesia diminum untuk menambah aya untuk sarana upacara
tahan tubuh (vitalitas) Dewa Yadnya,
Manusa Yadnya, dan
Pitra Yadnya

| 137
W. Sujarwo et al., Studi Etnobotani Tumbuhan Obat dan Upacara Adat Hindu di Bali

Suku, Nama ilmiah Nama Lokal Bagian yang Kawasan Kegunaan Obat Kegunaan Upacara Jumlah Jumlah Use
[Perawakan] digunakan Floristik Agama Hindu Bali Informan Sitasi Value
Rutaceae
Citrus maxima (Burm.) Jeruk Bali Buah, Daun, Kawasan India, Daun diseduh dengan air panas, Buah digunakan untuk 1 3 3,00
Merr. [Perdu] Getah Indocina, diminum untuk memperlancar sarana upacara Dewa
Malesia buang air kecil; Getah dioleskan Yadnya
untuk mengobati sariawan

Zingiberaceae
Alpinia galanga L. [Herba] Lengkuas Daun Kawasan India, Daun diseduh dengan air panas, Daun digunakan 4 8 2,00
Malesia diminum untuk menghangatkan untuk sarana upacara
tubuh dan mengobati panas Butha Yadnya
dalam; Daun diparut, hasil
perasan dioleskan untuk
menghilangkan gatal dan
mengobati jamur di kulit

Curcuma purpurascens Temutis Rimpang Kawasan Rimpang diparut, hasil perasan Rimpang digunakan 2 4 2,00
Blume. [Herba] Malesia diminum untuk mengobati kista, untuk sarana upacara
memperlancar buang air kecil, Pitra Yadnya
dan menambah nafsu makan

Curcuma viridiflora Roxb. Kunir/Kunyit Rimpang Kawasan Rimpang diparut, hasil perasan Rimpang digunakan 12 22 1,83
[Herba] Indocina, diminum untuk mengobati sakit untuk sarana upacara
Malesia perut, maag, menambah nafsu Dewa Yadnya
makan, dan dioleskan ke bagian
luka sebagai antiseptik

138 |
Buletin Kebun Raya Vol. 21 No. 2, Juli 2018 [117–139]

Suku, Nama ilmiah Nama Lokal Bagian yang Kawasan Kegunaan Obat Kegunaan Upacara Jumlah Jumlah Use
[Perawakan] digunakan Floristik Agama Hindu Bali Informan Sitasi Value
Curcuma zanthorrhiza Temulawak Rimpang Kawasan Rimpang diparut, hasil perasan Rimpang digunakan 4 5 1,25
Roxb. [Herba] Malesia diminum untuk menambah untuk sarana upacara
nafsu makan Pitra Yadnya

Hedychium coronarium Bunga Sempol Bunga Kawasan Asia Bunga ditumbuk, hasil perasan Rimpang digunakan 4 9 2,25
J.Koenig [Herba] bagian timur, diteteskan pada mata untuk untuk sarana upacara
India, Indocina mengobati sakit mata, dan Dewa Yadnya
diminum untuk menurunkan
demam

Zingiber officinale Roxb. Jahe Rimpang Kawasan India, Rimpang dibuat boreh (param) Rimpang digunakan 10 13 1,30
[Herba] Indocina, untuk mengobati asam urat untuk sarana upacara
Malesia Bhuta Yadnya

Zingiber montanum Bangle Rimpang Kawasan Rimpang diparut, hasil perasan Rimpang digunakan 2 3 1,50
(J.Koenig) Link ex A.Dietr. Malesia diminum untuk mengobati flu untuk sarana upacara
[Herba] Dewa Yadnya

| 139

Anda mungkin juga menyukai