Anda di halaman 1dari 6

HASIL PERCOBAAN DAN DISKUSI

HASIL PERCOBAAN 1 :
HASIL PERCOBAAN 2 :
Percobaan 2 menunjukkan bahwa penguraian deterjen
secara biologis di dalam “bench scale” sistem pengolahan
secara kontinyu yang diisi (seeding) dengan karbon aktif
biologis (BAC) yang merupakan campuran lumpur danau
Biwa dengan PAC 90 mg/l, dengan kondisi operasi : waktu
tinggal di dalam reaktor 4 jam, waktu tinggal di dalam tangki
pengendap 95 menit; dan rasio sirkulasi hidrolik (HRR) 0,8.
Hasil percobaan 2 ini ditunjukkan pada Gambar IX.8 sampai
dengan Gambar IX.11.
Gambar (8) menunjukkan konsen-trasi deterjen (MBAS) di dalam aliran
masuk dan aliran keluar (air olahan), serta menunjukkan perubahan pH air di
dalam aliran masuk maupun aliran keluar. Konsentrasi deterjen (MBAS) di
dalam aliran masuk (influent) diatur pada selang antara 1,2 - 1,8 mg/l,
sedangkan konsentrasi MBAS dalam air olahan (effluent) yakni sekitar 0,16 -
0,32 mg/l. Seperti pada percobaan 1, pH air di dalam aliran keluar (air
olahan), lebih besar dibandingkan dengan pH air pada aliran masuk, yakni
rata-rata sekitar 7,4.
Gambar IX.9 menunjukkan konsentrasi deterjen (MBAS) di dalam
aliran masuk dan aliran keluar, serta efisiensi penghilangan
deterjen. Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa efisiensi
penghilangan deterjen bervariasi antara 80% sampai dengan 90%.
Pada saat waktu operasi 26 jam, efisiensi penghilangan deterjen
sekitar 80%, dan mencapai sekitar 90% setelah waktu operasi 50
jam. Kemudian efisiensi penghilangan deterjen turun secara
perlahan dan menjadi sekitar 81% setelah waktu operasi mencapai
320 jam.
Hubungan antara konsentrasi MLSS di dalan tangki areasi (reaktor) dengan
konsentrasi padatan tersuspensi (SS) di dalam air olahan (aliran keluar)
ditunjukkan pada Gambar IX.10, sedangkan hubungan antara MLSS di dalam
reaktor dan effisiensi penghilangan deterjen di-tunjukkan pada Gambar (11). Dari
kedua gambar tersebut dapat dilihat bahwa kon-sentrasi MLSS di dalam tangki
aerasi (reaktor) turun secara drastis setelah men-capai waktu operasi lebih dari 26
jam. Pada saat waktu operasi 26 jam, konsen-trasi MLSS di dalam reaktor kira-kira
1100 mg/l, dan turun menjadi sekitar 660 mg/l setelah waktu operasi berjalan 320
jam. Berdasarkan Gambar IX.11, terlihat dengan jelas bahwa besarnya efisiensi
penghilangan deterjen (MBAS) mempunyai hubungan yang erat dengan
konsentrasi MLSS di dalam tangki aerasi (reaktor). Efisiensi penghilangan deterjen
turun sejalan dengan turunnya konsentrasi MLSS di dalam reaktor.
Efisiensi penghilangan deterjen (MBAS) di dalam sistem proses peng-
olahan secara kontinyu dengan meng-gunakan karbon aktif biologis (BAC)
yakni campuran lumpur biologis dengan PAC 90 mg/l, dengan rasio
sirkulasi hidrolik (HRR) 0,8 dan 2,3 ditunjukkan pada Gambar IX.12. Dari
gambar tersebut dapat dilihat bahwa ratio sirkulasi hidrolik yang lebih
tinggi tidak menunjukkan perbedaan yang menyolok terhadap efisiensi
penghilangan deterjen. Dengan menggunakan rasio sirkulasi hidrolik
(hydraulic recycle ratio, HRR) yang lebih kecil, maka konsentrasi padatan
tersuspensi (SS) di dalam aliran keluar (effluent) menjadi lebih kecil. Hal ini
dapat dilihat pada Gambar IX.13.

Anda mungkin juga menyukai