PETUNJUK UMUM
1.1 Pendahuluan
17
e. Melakukan seminar usulan penelitian
f. Melakukan penelitian
g. Menyusun naskah skripsi berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan
h. Naskah skripsi yang sudah disetujui oleh Dosen
pembimbing diajukan untuk diuji pada ujian
skripsi dengan mendapatkan pengesahan dari
Kaprodi
i. Naskah skripsi yang dinyatakan lulus ujian
kemudian direvisi dan ditandatangani oleh
Pembimbing dan Dosen Penguji
j. Menyerahkan naskah skripsi yang sudah direvisi
dan disahkan oleh pembimbing dan Kaprodi ke
sekretariat
17
1. Penelitian eksperimental.
Penelitian eksperimental merupakan penelitian
yang dapat mengendalikan dan memanipulasi variabel
bebas dalam penelitian eksperimen
mempertimbangkan variabel perlakuan, variabel
kontrol, dan variabel rambang atau kendali.
a. Penelitian eksperimen laboratorium, mempunyai
ciri sebagai berikut :
Dilaksanakan dalam ruang terbatas, dengan
pengendalian variabel bebas yang sangat ketat.
Mudah dilaksanakan randomisasi.
Internal validity tinggi (dapat diterapkan dalam
keadaan yang sama, dengan tingkat keberlakuan
yang tinggi).
Eksternal validity rendah (tidak dapat
digeneralisasi terhadap kondisi yang berlainan)
Bersifat menguji hipotesis atau teori.
b. Penelitian eksperimen lapangan, mempunyai ciri
sebagai berikut :
Dilaksanakan dalam lingkungan alami dengan
keadaan wajar, pengendalian variabel bebas
maksimal.
Sulit melaksanakan randomisasi.
Eksternal validity (dapat digeneralisasikan pada
populasi).
Bersifat menguji hipotesis atau teori.
c. Penelitian ex post facto, adalah penelitian
empiris, peneliti tidak dapat mengandalikan
variabel-variabel bebas secara langsung, karena
variabel tersebut telah terjadi atau variabel tersebut
tidak dapat dimanipulasi. Ciri-ciri penelitian expost
17
facto adalah :
Variabel bebas tidak dapat dimanipulasi.
Variabel yang diamati hanya akibatnya.
Kesimpulan berdasarkan pada suatu prasangka
(cenderung untuk memilih apa yang sebelumnya
terjadi sebagai penyebabnya).
Kebenaran hipotesis masih diragukan.
Randomisasi tidak dapat dilakukan secara
sempurna.
Objek penelitian dikelompokkan berdasarkan
self selection.
Dianjurkan untuk menguji beberapa hipotesis
alternatif atau hipotesis control.
d. Penelitian survei, adalah jenis penelitian yang
mempelajari populasi (universal) kecil maupun
besar dengan mempergunakan dan mempelajari
sampel yang berasal dari populasi untuk
mengungkapkan hal-hal seperti relative
incident, penyebaran (distribution), dan
pengaruh timbal balik antar variabel :
Variabel sampel harus representatif dan dapat
digeneralisasi dalam populasi tertentu.
Melaksanakan teknik sampling bagi populasi
yang besar.
Jenis data yang dipakai adalah data primer, jika
ada data sekunder, tersier hanya sebagai data
pendukung.
17
a. Judul dan permasalahan yang sesuai dengan
disiplin ilmu di masing-masing Program Studi.
b. Mahasiswa yang dapat mengajukan usulan
penelitian untuk skripsi adalah mahasiswa yang
telah menempuh minimal 130 sks.
c. Setiap mahasiswa wajib mendapatkan bimbingan
dari: Dosen pembimbing I dan pembimbing II.
17
Berperan sebagai ketua tim penguji.
1.5.2 Tugas dan Kewajiban Pembimbing II
Memberikan bimbingan secara aktif atas
pelaksanaan yang digariskan Pembimbing I.
Memberi pengarahan pelaksanaan penulisan
skripsi sesuai yang digariskan Pembimbing I.
Menandatangani usulan penelitian untuk
diseminarkan
Menandatangani naskah skripsi untuk diujikan
Menandatangani pengesahan skripsi
(mendukung persetujuan Pembimbing I).
Berfungsi sebagai sekretaris tim penguji.
1.5.3 Tugas dan Kewajiban Dosen Penguji
Menguji kemampuan mahasiswa dalam
membuat usulan penelitian maupun skripsi.
Memberi penilaian yang obyektif terhadap
mahasiswa sesuai dengan petunjuk ujian
seminar usulan penelitian dan ujian skripsi.
1.5.4 Tugas Kewajiban Mahasiswa
Secara aktif konsultasi dengan Dosen
pembimbing.
Mengikuti petunjuk pembimbing I dan
pembimbing II.
Batas waktu penyelesaian skripsi paling lama 4
(empat) semester.
Diwajibkan melaksanakan seminar/ujian usulan
penelitian dan ujian akhir skripsi. Pelaksanaan
tersebut diserahkan kepada kebijaksanaan
Program Studi.
17
II. USULAN PENELITIAN
17
2.1.3 Bagian Akhir Usulan Penelitian
1. Daftar Pustaka
2. Lampiran-lampiran
- Jadwal Kegiatan
- Rincian Biaya (bila bukan dari dana sendiri)
- Penjelasan dan informasi-informasi terkait
rencana penelitian.
17
dicantumkan nomor induk mahasiswa sesuai
dengan kartu mahasiswa dan tanpa ditulis
kata “NIM”.
d. Nama Lembaga yaitu: PROGRAM STUDI
BIOLOGI, FAKULTAS MATEMATIKA
DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM,
UNIVERSITAS HINDU INDONESIA,
DENPASAR.
e. Tahun disesuaikan dengan tahun pengusulan
usulan penelitian yang telah disahkan oleh
para pembimbing dan Ketua Program Studi
serta ditulis di bawah kata DENPASAR.
Contoh: lampiran 1.
2. Halaman Sampul Dalam:
Halaman ini berisi materi yang sama dengan
sampul depan, perbedaannya ada tambahan kata
“NIM” di bawah nama. Halaman ini menggunakan
kertas putih.
Contoh: Lampiran 2.
3. Halaman Persetujuan Pembimbing
Halaman ini memuat judul, kalimat “Usulan
Penelitian ini telah Disetujui Pada Tanggal.......”
Nama lengkap dan tanda tangan para pembimbing
dan pengesahan oleh Ketua Program Studi.
Contoh: Lampiran 3
4. Halaman Penetapan Panitia Penguji
Halaman ini memuat tanggal, bulan dan tahun
pelaksanaan ujian serta nama ketua dan anggota
penguji usulan penelitian sesuai dengan SK
Dekan.
Contoh: Lampiran 4.
17
5. Halaman Kata Pengantar
Memuat judul penelitian dan sumber dana bila
bukan dari dana sendiri, ucapan terimakasih
atas bimbingan para pembimbing atau pihak
lain yang telah membantu dalam proses
pembuatan usulan penelitian, bantuan dana,
dan bantuan teknisi.
Dekan dan Ketua Program Studi dalam
kapasitasnya sebagai pejabat, tidak perlu diberi
ucapan terima kasih seandainya bantuan yang
diberikan memang sudah menjadi
kewajibannya.
Ucapan terimakasih diungkapkan dengan
serius, wajar dan tutur kata yang beradab,
bahasa tetap dijaga lugas dan tidak terkesan
main-main misalnya kata special thanks.
Panjang kata pengantar dibuat satu halaman
dengan spasi 1,5
6. Daftar Isi
Daftar Isi memuat semua bagian dari usulan
penelitian untuk skripsi, termasuk urutan bab,
Sub-bab dan anak Sub-bab dengan nomor
halamannya.
Disusun secara teratur menurut nomor halaman
yang memuat Daftar Tabel, Daftar Gambar,
Daftar Lambang/Simbol/Singkatan, Daftar
Lampiran, Judul Bab dan Sub-bab, Anak Sub-bab,
Daftar Pustaka dan Lampiran.
Bab maupun Sub-bab diberi nomor dengan
angka arab.
17
Judul Daftar isi diketik dengan huruf kapital,
ditempatkan di tengah.
Kata “Halaman” untuk menunjukkan nomor
halaman daftar isi, tabel, gambar, simbul dan
lampiran serta bab, sub-bab dan anak sub-bab
ditempatkan dipinggir kanan yang berakhir
pada batas pinggir kanan, dua spasi di bawah
kata “DAFTAR ISI”.
Susunan daftar isi menyusul dua spasi di
bawahnya.
Bila daftar isi memerlukan lebih dari satu
halaman, pengetikan diteruskan pada halaman
berikutnya.
Pengetikan antar bab dan antar sub-bab diberi
jarak 1,5 spasi, sedangkan antar anak bab
satu spasi.
Judul setiap bab diketik dengan huruf kapital
semua sedangkan judul sub-bab hanya huruf
pertama setiap kata memakai huruf kapital,
dan anak sub-bab hanya huruf pertama dari
kata pertama yang menggunakan huruf kapital.
Contoh: Lampiran 5.
7. Daftar Tabel
Halaman ini dibuat bila ada lebih 1 (satu) tabel,
memuat nomor urut tabel, judul tabel, dan nomor
halaman.
Contoh: Lampiran 6.
8. Daftar Gambar
Halaman ini dibuat bila ada lebih 1 (satu) gambar,
17
memuat nomor urut gambar, judul gambar, dan
nomor halaman.
Contoh: Lampiran 7.
9. Daftar Lambang/Simbol/Singkatan
Halaman ini dibuat bila ada lebih 1 (satu)
tanda/simbol/singkatan, memuat nomor urut
tanda/simbol, bentuk lambang/simbol/singkatan,
dan nomor halaman.
Contoh: Lampiran 8.
10. Daftar lampiran
Daftar lampiran memuat nomor urut lampiran,
judul lampiran, dan nomor halamannya.
- Di dalam teks, judul lebih dari 1 (satu) baris
diketik dengan 1 (satu)spasi.
- Antara judul lampiran dan lampiran berikutnya
diberi jarak 1,5 spasi.
- Judul lampiran ditulis rata kanan dan kiri.
Contoh. Lampiran 9.
BAB I PENDAHULUAN
17
yang belum pernah diteliti sebelumnya. Permasalahan
terjadi karena adanya kesenjangan antara das sollen
(harapan) dan das sein (kenyataan). Kesenjangan
tersebut harus didukung dengan data dan fakta yang
relevan. Pada latar belakang tidak menampilkan
tabel, grafik atau gambar.
17
dikemukanan dalam penelitian. Pada penelitian
deskriptip tidak perlu memakai hipotesis.
17
3.4 Populasi, Sampel dan Unit penelitian
Pada bagian ini menjelaskan tentang kriteria
populasi, sampel, teknik pegambilan sampel, jumlah
sampel, serta unit penelitian.
Populasi adalah setiap subjek yang memenuhi
kriteria yang ditentukan, atau sekumpulan subyek
dalam satu setting tertentu atau yang mempunyai
kesamaan ciri tertentu. Populasi dapat berbentuk
orang, kelompok orang, organisasi, benda, kejadian,
atau kasus.
Sampel adalah himpunan bagian atau sebagian
dari suatu populasi. Proses pengambilan sampel dari
suatu populasi disebut teknik sampling.
Jumlah sampel adalah banyaknya sampel yang
digunakan dalam penelitian.
Unit penelitian adalah sejumlah sampel yang
mendapat perlakuan yang sama (biasanya disimbulkan
dengan huruf n). Satu unit penelitian dapat terdiri atas
beberapa sampel (minimal satu sampel).
3.5 Variabel Penelitian
Pada bagian ini dijelaskan tentang variabel yang
akan diukur serta bagaimana cara mengukur atau
menentukan variabel tersebut. Variabel adalah
fenomena atau konsep yang mempunyai variabilitas,
atau sebagai faktor- faktor yang berperan dalam
peristiwa atau gejala yang akan diteliti. Variabel dapat
berupa variabel bebas (variabel independent) atau
variabel tergantung (variabel dependent).
3.5.1 Variabel Bebas
Variabel Bebas (Independent variable) adalah
variabel penyebab (Kausa = Faktor risiko), atau
17
variabel yang apabila berubah mengakibatkan
perubahan pada variabel tergantung.
3.5.2 Variabel Tergantung
Variabel Tergantung (Dependent Variable =
Efek = Outcome) adalah variabel yang mengalami
perubahan akibat perubahan dari variabel bebas, atau
variabel yang diukur untuk menentukan ada tidaknya
pengaruh dari variabel bebas. Penelitian minimal
harus menunjukkan adanya hubungan antar dua
variabel.
3.5.3 Definisi Operasional Variabel
Supaya penelitian dapat dijalankan maka
variabel harus didefinisikan secara operasional.
Definisi operasional artinya memberikan batasan atau
definisi atau batasan spesifik sehingga tidak
mempunyai arti atau makna ganda. Dalam definisi
operasional tersebut jelaskan juga bagaimana
mengukur variabel tersebut, alat ukur yang dipakai
serta satuan pengukuran tersebut yaitu pemberian
batas kuantitifikasi tertentu pada variabel sehingga
dapat diketahui nilai atau besaran variasinya.
Pengukuran merupakan proses kuantitifikasi terhadap
hasil observasi dengan memperhatikan referensi
tertentu dan dinyatakan dalam unit yang
baku/dianggap baku.
3.6 Prosedur Penelitian
Pada bagian ini jelaskan secara rinci tentang
bagaimana prosedur atau langkah-langkah dalam
melaksanakan penelitian.
3.7 Alur Penelitian
Alur penelitian merupakan gambaran ringkas
tentang langkah-langkah penelitian. Alur dibuat dalam
bentuk diagram alir (flow chart)
17
3.1.8 Analisis Data
Pada bagian ini jelaskan tentang cara analisis data
yang disesuaikan dengan rancangan penelitian yang
digunakan. Data adalah fakta yang diamati oleh
peneliti sebagai hasil variasi nilai variabel.Jenis data
dapat berupa data primer yaitu data yang didapat dari
pengamatan atau pengukuran langsung si peneliti,
sedangkan data sekunder yaitu data yang berasal dari
data orang orang lain atau penelitian yang telah ada
sebelumnya.
1. DAFTAR PUSTAKA
17
hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan daftar
pustaka :
1. Pemakaian gaya
a. Penulisan daftar pustaka untuk usulan penelitian
dan skripsi pada Program Studi Biologi, F.MIPA
Unhi menggunakan Harvard Style. Jenis huruf
yang digunakan Time New Roman, Font 12. Jarak
antar kalimat menggunakan 1 spasi sedangkan
jarak antar pustaka dengan 1,5 spasi.
b. Pengetikan daftar pustaka untuk usulan penelitian
dan skripsi menggunakan kertas A4 (29,6 cm x 22
cm), dengan format margin atas 4 cm, kiri 4 cm,
kanan 3 cm dan bawah 3 cm. Ruang
halaman naskah diisi penuh sesuai batas/rata
kanan-kiri (justify).
17
tujuan penggunaan filter pada layar monitor adalah
untuk mengurangi kontras karakter dan mengurangi
pantulan
e. Dalam teks, nama pengarang dapat ditulis pada
akhir kalimat (dalam kurung), Contoh : Pasang -
surut adalah gerak naik turunnya muka air laut
secara berirama (Nybakken, 1992), atau dapat juga
dimasukkan dalam kalimat (tanpa kurung) Contoh :
Menurut Nybakken (1992), pasang surut adalah
gerak naik turunnya muka air laut secara berirama.
f. Dalam teks, jika seorang pengarang pada tahun
yang sama menulis lebih dari satu publikasi maka
dibelakang tahun diberi abjad (dengan huruf kecil).
Contoh: Suriawiria (2001a, 2001b, 2001c).
g. Dalam teks, jika suatu pernyataan disitir dari
banyak sumber, usahakan sumber yang digunakan
adalah sumber yang paling penting dan dari sumber
asli. Urutan nama pengarang dibuat berdasarkan
tahun, dari yang lama ke yang baru. Contoh :
Pasang surut adalah gerak naik turunnya muka air
laut secara berirama (Winarno, 1990; Nybakken,
1992; Nontji, 1993).
h. Dalam teks, pengutipan dari kutipan hanya
diperkenankan satu kali saja. Contoh : Pada jenis-
jenis alga merah tertentu terdapat fokosianin
(Gembong, 2005 dalam Ningsih, 2015)
i. Semua nama yang disitir dalam teks harus terdapat
dalam daftar pustaka, demikian sebaliknya.
j. Komunikasi pribadi hanya diperbolehkan jika
memang sangat diperlukan dengan bukti catatan
tertulis, dalam daftar pustaka ditulis nama, tempat
dan tahun.
17
Cara Penulisan Daftar Pustaka
Nama pengarang pada daftar pustaka ditulis
berdasarkan abjad
Hal-hal yang ditulis adalah nama keluarga/nama
akhir, diikuti oleh singkatan nama depan dan nama
tengah. Untuk orang Indonesia yang tidak
mempunyai nama keluarga, nama paling belakang
dianggap sebagai nama keluarga.
Contoh : R. Sudiarta Wardana, maka ditulis
Wardana, R.S.
Apabila pengarang lebih dari satu orang maka
semua pengarang harus ditulis dalam daftar
pustaka. Contoh : Hutabarat dan Evans. 2008.
Pengantar Oseanografi. Universitas Indonesia
Press. Jakarta
Cara penulisan daftar pustaka tergantung pada jenis
sumber/refrensi, misalnya sumber berupa buku
akan berbeda penulisannya dengan sumber yang
berupa artikel. Hal tersebut dapat dilihat dibawah
ini :
Sumber Berupa Buku
- Nama pengarang diikuti tanda titik,
kemudian disusul tahun terbitan/publikasi,
diikuti tanda titik, disusul judul buku
(ditulis miring) dan edisi, diakhiri dengan
titik. Kemudian ditulis nama penerbit
diakhiri dengan tanda titik dan kota
penerbit dan diakhiri dengan tanda titik,
serta dicantumkan halamannya.
- Untuk buku dengan editor dan tiap-tiap
bab ditulis oleh pengarang tersendiri, cara
penulisannya dapat dilihat pada contoh
yang disajikan dibawah.
Sumber Berupa Jurnal
17
- Nama pengarang diikuti tanda titik,
kemudian disusul tahun terbitan/publikasi,
diikuti tanda titik, disusul judul tulisan
diakhiri dengan titik. Nama jurnal (ditulis
miring), volume, Nomor Jurnal yang
ditulis dalam tanda kurung diikuti tanda
titik dua kemudian halaman jurnal.
- Cara Pengutipan dari skripsi, tesis,
disertasi dan sumber internet dapat dilihat
pada contoh yang disajikan.
- Apabila ada sebuah buku yang tidak
menyebutkan penulisnya, yang digunakan
“Anonim” untuk menyatakan nama
pengarang tidak ada. Sedangkan untuk
tahun digunaka “t.t”.
Contoh-Contoh:
17
Jurnal Ilmiah
McGuinness, K.A. 1997. Seed Predation in a Tropical
Mangrove Forrest: a Test of The Dominance-
Predation Model in Northern Australia. Journal
of Tropical Ecology 13 (2) : 293-302
Skripsi/Tesis/Desertasi
Sudiana, I.B. 2002. Kualitas Air Sumur Gali di Desa
Pengambengan, Jembarana Bali (Tesis).
Universitas Udayana. Denpasar.
Sudiana, I.B. 2002. Kualitas Air Sumur Gali di Desa
Pengambengan, Jembarana Bali (Skripsi).
Universitas Udayana. Denpasar
Sudiana, I.B. 2002. Kualitas Air Sumur Gali di Desa
Pengambengan, Jembarana Bali (Desertasi).
Universitas Udayana. Denpasar
17
from:URL:http:/www.ede.gov./neidod/EID/eid.h
tm. Akses 5 Juni 1996.
2. LAMPIRAN
Dalam lampiran terdapat keterangan yang
diperlukan pada pelaksanaan penelitian. Dalam
lampiran terlampir kuisoner, foto-foto, contoh
perhitungan/analisis dan data pendukung
penelitian lainnya.
17
8 Ujian Skripsi √
III. SKRIPSI
3.1 Format Penulisan Skripsi
Sama halnya dengan Usulan Penelitian, skripsi
juga terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian
utama, dan bagian akhir, tetapi isinya lebih luas.
17
BAB III METODE PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
5.2 Saran
3.1.3 Bagian Akhir Skripsi
1. Daftar Pustaka
2. Lampiran-lampiran
17
3. Halaman Prasyarat Gelar
Halaman ini memuat berturut-turut judul skripsi,
ungkapan “Skripsi untuk Memperoleh Gelar Sarjana
S-1”, Lambang Unhi (diameter 4 cm), Nama dan
Nomor Induk Mahasiswa (NIM), Program Studi
Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Hindu Indonesia Denpasar, tahun
skripsi diujikan.
Contoh: Lampiran 12.
4. Halaman Persetujuan Pembimbing
Halaman ini memuat kata HALAMAN
PERSETUJUAN, judul, nama dan NIM, kata
menyetujui, Nama lengkap dan tanda tangan para
pembimbing II dan II serta pengesahan oleh Ketua
Program Studi yang dibuat secara simetris.
Contoh: Lampiran 13.
5. Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan memuat kata HALAMAN
PENGESAHAN SKRIPSI, judul skripsi, nama dan
nomor induk mahasiswa (tanpa kata NIM), keterangan
pelaksanaan ujian dan kelulusan, yang diurutkan ke
bawah secara simetris. Keterangan pelaksanaan ujian
dan kelulusan ditulis sebagai berikut: Telah
dipertahankan di depan Penguji pada tanggal.......dan
dinyatkan memenuhi syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains dalam bidang Biologi. Terdapat kata
“Tim Penguji”, di bawahnya diikuti Nama, NIP/NIK
dan tanda tangan Tim Penguji.
Contoh: Lampiran 14.
17
Halaman ini memuat tanggal, bulan dan tahun
pelaksanaan ujian serta nama ketua dan anggota
penguji skripsi sesuai dengan SK Dekan.
Contoh: Lampiran 15
7. Halaman Pernyataan
Halaman pernyataan memuat pernyataan penulis
skripsi yang bersifat mengikat atas karya tersebut.
Penulis harus jujur menyatakan keaslian penelitian,
penelitian yang dilakukan bukan merupakan
jiplakan/tiruan (plagiat) dari penelitian terdahulu yang
ditandatangani penulis diatas materai 6000 .
Contoh: Lampiran 16.
9. Halaman Abstrak
a. Abstrak bersifat naratif dengan maksimum 250
kata, diketik dengan jarak satu spasi. Abstrak
disertai dengan judul skripsi yang persis sama
dengan judul pada halaman kulit depan.
b. Abstrak dibuat ringkas dan padat dengan
paragraf pertama mengandung latar belakang
dan tujuan penelitian, paragraf kedua
mengandung metode penelitian, paragraf ketiga
mengandung hasil dan pembahasan, dan
paragraf keempat mengandung simpulan dan
saran.
17
c. Pada akhir abstrak dibuat kata kunci (key words)
sekurang-kurangnya tiga kata.
d. Abstrak dibuat dalam bahasa Indonesia yang
baik dan benar.
Contoh: Lampiran 18.
10. Halaman Daftar Isi
Daftar isi memuat semua bagian dalam skripsi,
termasuk bab, subbab dan anak subbab dengan
nomor halamannya.
Contoh: Lampiran 19.
17
3.2.2 PENJELASAN FORMAT BAGIAN INTI
PENULISAN SKRIPSI
BAB I PENDAHULUAN
Bab pendahuluan pada skripsiberisi subab yang
persis sama seperti pada usulan penelitian skripi yang
telah diuangkapkan sebelumnya.
4.2 Pembahasan
Subbab pembahasan berupa narasi atau
interpretasi dari hasil penelitian. Hasil penelitian yang
telah disajikan dalam tabel, grafik, gambar, bagan,
atau foto selanjutnya diberi pembahasan, yakni
17
memberi makna, arti, interpretasi, dan mengkaitkan
dengan teori-teori yang diacu atau hasil-hasil
penelitian peneliti lain yang terkait. Bagian ini
menunjukkan tingkat penguasaan peneliti terhadap
perkembangan ilmu, paradigma, konsep, dan teori
yang dipadukan dengan hasil penelitian.Oleh karena
itu, bagian ini merupakan salah satu bagian terpenting
dari skripsi.
A. Bagian Akhir
1. Daftar Pustaka
Daftar pustaka disusun seperti yang telah
tercantum pada penulisan Usulan Penelitian.
2. Lampiran
Dalam lampiran terdapat keterangan yang
diperlukan pada pelaksanaan penelitian. Dalam
17
lampiran terlampir tabel, kuisoner, foto-foto atau
gambar, data hasil laboratorium dan data pendukung
penelitian. Bila dalam satu lampiran terdiri dari
beberapa tabel, beberapa gambar, atau beberapa tabel
dan gambar maka judul lampiran disesuaikan
dengan tabel atau gambar yang ada dalam lampiran
tersebut. Setiap tabel atau gambar di dalam lampiran
diberi nomor urut.
4.3 Pengetikan
4.3.1 Jenis Huruf dan Paragraf
a. Naskah diketik dengan komputer dengan jarak
dua sepasi,kecuali pada judul grafik, tabel,
gambar yang lebih dari satu baris diketik satu
spasi. Diharuskan memakai huruf Times New
Roman dan memakai warna hitam.
b. Seluruh naskah diketik dengan huruf berukuran
12 pt, kecuali judul pada sampul dan halaman
dalam. Istilah-istilah asing dan daerah hendaknya
ditulis dengan huruf cetak miring (italic).
c. Nama Latin atau nama ilmiah tumbuhan dan
hewan ditulis dengan huruf cetak miring . Kedua
kata dalam binominal di ketik terpisah. Huruf
17
pertama dari nama genus selalu huruf besar,
sedangkan huruf pertama dari petunjuk jenis
(Epitheton specificum atau Trivial specificum)
selalu dengan huruf kecil.
d. Pembentukan paragraf memakai sistem identasi
dengan awal dimulai pada ketukan ke-7 dari tepi
kiri.
4.3.5 Penomoran
17
a. Nomor halaman dari halaman sampul dalam
sampai dengan halaman daftar lampiran diletakan
di tengah-tengah bagian bawah halaman dengan
memakai angka romawi kecil (i,ii,iii.iv, dan
seterusnya).
b. Penomoran halaman di luar halaman yang
disebutkan dalam butir a, dilakukan dengan
memakai angka arab dicetakan pada sudut kanan
atas kecuali pada halaman bab nomor halamannya
diletakan ditengah-tengah bagian bawah halaman.
c. Nomor halaman pada sudut kanan atas diketik
dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari
tepi atas atau tepi bawah.
d. Daftar Tabel, Gambar, Lampiran diberi nomor urut
dengan angka Arab
17
jarak 4 cm dari tepi atas tanpa diakhiri dengan
titik. Nomor bab ditulis dengan angka romawi.
b. Judul sub-bab ditulis mulai dari tepi kiri, setiap
kata diawali dengan huruf kapital, kecuali kata
penghubung dan kata depan, serta semua dicetak
tebal tanpa diakhiri dengan titik. Nomor sub-bab
ditulis dengan angka Arab.
c. Judul anak sub-bab diketik mulai dari tepi kiri
dan dicetak tebal, tetapi hanya huruf pertama dari
kata pertama ditulis dengan huruf kapital
d. Judul anak-anak sub-bab ditulis mulai dari tepi
kiri, dicetak biasa (tidak tebal), hanya huruf
pertama memakai huruf kapital.
Contoh : Lampiran 9.
17
c. Bila tabel disusun melebar sepanjang tinggi kertas
(Landscape), bagian atas tabel harus diletakan
disebelah kiri atas.
d. Kalau tabel lebih besar dari ukuran kertas sehingga
harus dibuat memanjang melebihi ukuran, tabel
tersebut dapat dilipat.
e. Tabel tidak boleh dipenggal, kecuali kalau memang
panjang. Sehingga tidak mungkin diketik dalam
satu halaman. Pada halaman lanjutan tabel
dicantumkan nomor tabel dan kata lanjutan, tanpa
judul, atau dapat diperkecil selama masih jelas
terbaca.
f. Kolom-kolom diberi nama dan dijaga agar
pemisahan kolom yang satu dengan yang lainnya
cukup jelas
g. Di atasdan di bawah tabel dipasang garis batas
agar terpisah dari uraian pokok dalam makalah.
Garis pemisah horizontal hanya dibuat untuk batas
atas dan bawah kepada tabel serta batas bawah
tabel. Tidak dianjurkan membuat garis vartikal
(lihat lampiran 10).
h. Tabel yang diambil dari sumber lain harus
dicantumkan sumbernya.
B. Gambar
a. Yang dimaksud dengan gambar adalah bagan,
grafik, peta dan foto.
b. Nomor gambar yang diikuti dengan judulnya
diletakkan simetris di bawah gambar tanpa
diakhiri dengan titik, berjarak satu spasi.
c. Gambar tidak boleh dipenggal.
d. Keterangan gambar ditulis pada halaman yang
sama dengan halaman gambar.
17
e. Keterangan gambar dengan gambar dibuat jarak
satu setengah spasi. Keterangan gambar yang
lebih dari 1 baris diketik 1 spasi ke bawah
f. Bila gambar dibuat melebar sepanjang tinggi
kertas, bagian batas gambar diletakkan di sebelah
kiri atas.
g. Skala pada grafik harus dibuat agar mudah
dipakai untuk mengadakan interpolasi dan
ekstrapolasi.
h. Letak gambar diatur supaya simetris.
i. Pada gambar yang dikutip dari sumber lain harus
dicamtumkan sumbernya.
j. Gambar yang diletakkan pada lampiran
harusmempunyai hubungan dengan deskripsi
dalam tubuh skripsi.
4.3.12 Bahasa
(1) Bahan yang Dipakai
Bahan yang dipakai ialah bahasa Indonesia baku
ragam ilmiah atau bahasa Inggris. Ejaannya harus
sesuai dengan EYD (Ejaan yang Disempurnakan).
(3) Istilah
a. Istilah yang dipakai ialah istilah Indonesia atau
yang diIndonesiakan.
b. Jika terpaksa memakai istilah asing, istilah
tersebut ditulis dengan huruf miring (italic).
17
(4) Memotong suku kata
a. Tanda penghubung (-) diberikan setelah
memotong suku kata pada tiap akhir baris
kalimat.
b. Suku kata yang terdiri atas 1 huruf tidak
dipenggal supaya tidak hanya terdapat 1 huruf
saja pada ujung baris Misal : …………...dan a-
ku yang melakukannya
c. Akhiran-i tidak dipenggal supaya jangan terdapat
satu huruf saja pada pangkal baris Misal :
………………………………………….. diakhir-
i pada pukul 10 malam
d. Tidak diperkenankan memenggal nama orang
e. Tidak tiperkenankan memenggal bilangan/angka
atau bilangan dengan satuannya.
f. Tanda penghubung diberikan langsung
disampingnya dan bukan di bawah kata yang
diputus
g. Untuk bahasa asing yang tidak tahu cara
pemutusannya lebih baik tidak diputus
17
e. Nama pengarang dapat ditulis pada akhir kalimat
(dalam kurung), contoh: Perubahan denyut nadi
berhubungan linear dengan pengambilan oksigen
(Rodahl, 1989), atau dapat juga dimasukkan
dalam kalimat (tanpa kurung), contoh: Menurut
Adiputra (1998), secara umum beban kerja
dibedakan menjadi dua yaitu,
f. Jika seorang pengarang pada tahun yang sama
menulis lebih dari satu sumber rujukan, di
belakang tahun diberi abjad (dengan huruf kecil).
Contoh: Tjokroprawiro (2001a, 2001b, 2001c).
g. Semua nama yang disitir dalam teks harus
terdapat dalam daftar pustaka, demikian juga
sebaliknya.
h. Komunikasi pribadi hanya diperbolehkan jika
memang sangat diperlukan dengan bukti catatan
tertulis, dalam daftar pustaka ditulis nama,
tempat, dan tahun.
i. Mengutip tulisan yang tidak jelas sumbernya
hendaknya dihindari. Ada kalanya sumber tulisan
tidak mencantumkan penulisnya dengan pasti.
Apabila tidak ditemukan nama penulisnya, namun
perusahaan atau organisasinya dapat ditemukan
maka perusahaan atau organisasinya dapat
dicantumkan sebagai sumber. Apabila tidak ada
sama sekali, dan terpaksa harus dikutip, maka
penulisnya ditulis ‘anomim’.
Contoh :
Jumlah penderita dimensia di UK diperkirakan
mencapai 570.000 (Departmen kesehatan, 2008).
Apabila tidak diketahui penulisnya maka ditulis
sbb: Jumlah penderita dimensia di UK
diperkirakan mencapai 570.000 (Anonim,2008).
17