Mini Riset ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Biodiversitas
Disusun Oleh:
Alhamdulillah puji syukur penyusun panjatkan atas rahmat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan mini riset yang berjudul “Keanekaragaman Spesies Tumbuhan
Pada Kawasan Mangrove Nipah (Nypa Fruticans Wurmb.) Di Kec. Lalan Kab.
Musi Banyuasin Sumatera Selatan”. Mini riset ini merupakan bagian dari
keterlaksanaan dari pembelajaran mata kuliahBiodiversitas. Penyusun
mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu yang telah membimbing
dalam pembuatan mini riset ini, dalam memenuhi tugas di perkuliahan.
Mini riset ini diharapkan bisa bermanfaat dan berguna bagi kita semua.
Sebagai pemula penyusun tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan pada
mini riset ini, oleh karenanya penyusun mengharapkan kritik dan saran, agar mini
riset ini bisa menjadi lebih baik, serta penyusun berharap semoga mini riset ini
dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Penyusun
Nur Haniawasniati
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................v
DAFTAR TABEL............................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................2
C. Batasan Masalah....................................................................................2
D. Tujuan Penelitian...................................................................................3
E. Manfaat Penelitian.................................................................................3
A. Hasil Pengamatan..................................................................................13
B. Pembahasan...........................................................................................14
BAB V PENUTUP...........................................................................................22
A. Kesimpulan............................................................................................22
iii
LAMPIRAN.....................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................26
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
v
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Provinsi Sumatera Selatan ialah salah satu provinsi yang ada di
pulau Sumatera. Provinsi ini terletak pada posisi 01°- 4° Lintang Selatan
dan 102°-106° Bujur Timur, dengan total wilayah 8.702.741 hektar.
Provinsi Sumatera Selatan memiliki sumberdaya perairan yang tinggi.
Terdapat banyak jenis-jenis tumbuhan yang ada di Sumatera Selatan
tersebut, salah satunya yaitu nipah (Nypa fruticans Wurmb.)
Indonesia sebagai negara yang terletak di daerah tropis memiliki
areal hutan payau yang luas dan banyak ditumbuhi vegetasi mangrove
Nipah (Nypa fruticans) yang tersebar di Kalimantan, Sumatera, Sulawesi,
Maluku dan Irian Jaya. Kawasan mangrove memiliki peranan penting bagi
kehidupan masyarakat salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan yaitu
kawasan mangrove nipah. Provinsi Sumatera Selatan, terutama di
Kabupaten Musi Banyuasin merupakan salah satu daerah yang ditumbuhi
oleh tanaman nipah (Indriani, 2009).
Salah satu kawasan mangrove yang memiliki peran penting bagi
kehidupan masyarakat di Sumatera Selatan yaitu kawasan mangrove nipah
(Nypa fruticans Wurmb.) yang terletak di Kec. Lalan Kabupaten Musi
Banyuasin. Selain sebagai sumber perikanan, kawasan tersebut juga telah
dimanfaatkan sebagai sumber bahan baku kerajinan anyaman daun nipah
bahkan telah menjadi salah satu sumber mata pencaharian utama
penduduk lokal (Indriani, 2009) .
Ekosistem hutan mangrove nipah memiliki fungsi sebagai proteksi
kawasan pesisir pantai, penahan angin, gelombang dan tsunami, intrusi air
asin, sumber oksigen, penyerap CO2 dan nursery ground. Tanaman nipah
(Nypa fruticans Wurmb) selama ini tumbuh liar di sekitar hutan mangrove
di pesisir pantai maupun sungai. Tanaman Nipah tumbuh subur di hutan
daerah pasang surut (hutan mangrove) dan daerah rawa-rawa atau muara-
muara sungai yang berair payau. Di Indonesia luas daerah tanaman nipah
adalah 10% dari luas daerah pasang surut sebesar 7 juta ha atau sekitar
1
700.000 ha. Penyebarannya meliputi wilayah Sumatra, Kalimantan, Jawa,
Sulawesi, Maluku, dan Irian Jaya (Rachman, 1991).
Nipah (Nypa fruticans) termasuk dalam suku Arecaceae (palem)
yang hidup pada kawasan mangrove. Mangrove adalah tipe ekosistem
yang khas dan terdapat di daerah pantai tempat pertemuan muara daratan
dan lautan. Seperti halnya tumbuhan Arecaceae lainnya, yang memiliki
keanekaragaman jenis yang tinggi di Indonesia, juga memiliki berbagai
potensi yang telah dikenal dan dimanfaatkan oleh masyarakat, nipah juga
diketahui memilki beragam potensi sebagai pemanis, bahan makanan,
bahan minuman, bahan bakar dan bahan kimia. Nipah merupakan salah
satu jenis utama penyusun hutan mengrove dengan komposisi sekitar 30%
dari total luas area mangrove. Berdasarkan data citra estimasi luas
mangrove adalah 3.244.018,46 ha, sehingga diperkirakan 973.205,54 ha
hutan nipah di Indonesia (Hartini dkk., 2010). Seperti jenis palem
umumnya yang memiliki berbagai kegunaan, nipah (Nypa fruticans)
berpotensi sebagai bahan pangan yang cukup banyak mengandung
karbohidrat, lemak, protein dan vitamin (Sardjono, 1992). Salain itu, nipah
juga memiliki beragam potensi untuk kebutuhan sehari-hari, seperti bahan
bakar, bahan atap rumah, bahan kerajinan, dan produk lainnya, namun
potensinya sampai saat ini belum termanfaatkan secara maksimal (Duke,
1998).
Keberadaan vegetasi mangrove dalam menghasilkan serasah sangat
menentukan produktifitas dan kompleksitas ekologi di kawasan mangrove
dan sebagai penyedia berbagai sumber makanan bagi berbagai hewan dan
mikroorganisme melalui proses rantai makanan. Keanekaragaman
organisme juga merupakan hal yang sangat penting dalam
mempertahankan kekayaan (richness) genetik, fungsi ekologis dan daya
resiliensi ekosistem . Eksploitasi kawasan mangrove yang terus menerus
dilakukan berpotensi mereduksi keanekaragaman spesies tumbuhan yang
memiliki peran dan fungsi utama secara ekologis dan potensial untuk
dimanfaatkan secara sosial ekonomi. Dengan demikian pencarian
informasi tentang keanekaragaman spesies tumbuhan pada kawasan
mangrove nipah di Kec. Lalan Kab. Musi Banyuasin Sumatera Selatan
perlu dilakukan dalam upaya pengelolaan kawasan mangrove yang
2
berkelanjutan.
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan
masalah penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimanakah keanekaragamn spesies tumbuhan pada kawasan
mangrove nipah (nypa fruticans wurmb.) di kec. lalan kab. musi
banyuasin sumatera selatan?
2. Apa peranan dari mangrove nipah (nypa fruticans wurmb.) di kec.
lalan kab. musi banyuasin sumatera selatan?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka dapat diambil tujuan
penelitian sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui kenaekragaman spesies tumbuhan pada kawasan
mangrove nipah (Nypa fruticans wurmb.) di kec. lalan kab. musi
banyuasin sumatera selatan.
2. Untuk mengetahui peran dari mangrove nipah (nypa fruticans wurmb.)
di kec. lalan kab. musi banyuasin sumatera selatan.
D. Manfaat Penelitian
Adapun beberapa manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini,
yaitu:
1. Memenuhi tugas mata kuliah Biodiversitas.
2. Mengetahui keanekaragaman serta peran dari mangrove nipah (nypa
fruticans wurmb.) di Kec. Lalan Kab. Musi Banyuasin Sumatera
Selatan.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7
Klasifikasi dari mangrove nipah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Class : Liliopsida
Ordo : Arecales
Family : Arecaceae
Genus : Nyapa Steck
Spesies : N. fruticans
Nama binominal Nypa fruticans Wurmb
8
BAB III
METODE PELAKSANAAN
B. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah metode Deskriptif, dengan survei
langsung ke lapangan. Pengambilan data menggunakan dua transek (area
dalam dan area luar). Area dalam merupakan kuadran yang menjauhi tepi
sungai dan mendekati pemukiman penduduk sekitar sehingga memiliki
karakteristik tidak berlumpur sedangkan area luar merupakan merupakan
daerah tepi sungai dengan karakteristik wilayah berlumpur dan tanah yang
terkikis karena abrasi. Pada setiap area penelitian diletakan plot sebagai
transek sebanyak 20 plot dengan berukuran 10 m x 10 m. Semua pohon
dicatat dan dihitung jumlahnya. Deksripsi dan dokumentasi pohon
dilakukan dengan detail sesuai karakteristik pohon yang ditemukan.
9
Gambar 3.1 Peta Kabupaten Musi Banyuasin sebagai Lokasi Pengamatan
Sampel mangrove nipah (nypa fruticans wurmb.) di daerah
Karang Agung Tengah (https://disbun.mubakab.go.id/)
C. Analisis Data
Pengumpulan data dalam menyusun mini riset penelitian ini
didapatkan dari sumber literatur, seperti jurnal maupun buku yang
dijadikan sebagai panduan serta sumber bacaan. Adapun dari hasil
pengamatan yang dilakukan secara langsung untuk mengetahui
keanekaragaman, karakteristik morfologi, taksonomi serta peran mangrove
nipah (nypa fruticans wurmb.).
10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
11
DAFTAR PUSTAKA
Aida, G. R., Wardiatno, Y., Fahrudin, A., & Kamal, M. M. (2014). Produksi
Serasah Mangrove Di Pesisir Tangerang, Banten. Jurnal Ilmu Pertanian
Indonesia. 19(2). 91–97.
Duke, N.C., Ball, M.C. & Ellison, J.C. (1998). Factors influencing biodiversity
and distributional gradients in mangroves. Global Ecology and
Biogeography Letters. 7(1):27-47.
Indriani, D.P., Marisa, H., & Zakaria. (2009). Keanekaragaman spesies tumbuhan
pada kawasan mangrove Nipah (Nypa fruticans Wurmb.) di Kecamatan
Pulau Rimau Kab. Banyuasin Sumatera Selatan. Jurnal Penelitian Sains.
12(3):1-4.
12
Rachman, A,K., dan Y. Sudarto. 1991. Nipah Sumber Pemanis Baru. Kanisius.
Yogyakarta.
Sardjono. 1992. Nipah. Berita P3GI (Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia)
Pasuruan.
Setyawan, A.D., et. all. 2004. Tumbuhan Mangrove di Pesisir Jawa Tengah.
Komposisi dan Struktur Vegetasi, Biodiversitas, Vol. 6, No. 3, hal. 194-
198.
13