Oleh:
Deva Geofahni
NIM: P2.06.20.5.19.008
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI DIV KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
2020
1. UJI BARFOED
Tujuan
Membedakan antara monosakarida dan disakarida
Dasar Teori
Ion Cu2+ (dari pereaksi Barfoed) dalam suasana asam akan mereduksi lebih cepat oleh gula
pereduksi monosakarida daripada disakarida dan menghasilkan endapan Cu2O berwarna
merah bata
Langkah-Langkah
1. Masukan dalam tabung reaksi 10 tetes sampel dan 10 tetes pereaksi Barfoed,
homogenkan
2. Didihkan diatas api kecil selama 1 menit atau masukkan dalam penangas air mendidih
selama 3 menit
3. Dinginkan perlahan-lahan
4. Perhatikan warna atau endapan yang terbentuk
Hasil
Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang saya amati di http://youtu.be/yQfMqvOxPrc tentang uji barfoed
yang menggunakan maltosa dan glukosa sebagai sample hasilnya adalah Maltosa merupakan
Disakarida, dan Glukosa merupakan Monosakarida. Hal ini disebabkan karena didalam
sampel glukosa terdapat endapan Cu2O berwarna merah yang merupakan hasil dari Ion
Cu2+ (dari pereaksi Barfoed) dalam suasana asam akan mereduksi lebih cepat oleh gula
pereduksi monosakarida daripada disakarida. Sedangkal sampel maltosa tidak terdapat
endapan
2. UJI BIORET
Tujuan
Membuktikan adanya molekul-molekul peptide dari protein
Dasar Teori
Ion Cu2+ (dari pereaksi biuret) dalam suasana basa akan bereaksi dengan polipeptida atau
ikatan-ikatan peptide yang menyusun protein membentuk senyawa kompleks berwarna
ungu. Reaksi biuret positif terhadap dua buah ikatan peptide atau lebih, tetapi negative untuk
asam amino bebas atau dipeptida. Reaksinya pun positif terhadap senyawa-senyawa yang
mengandung dua gugus: -CH2NH2, -CSNH2, -C(NH)NH2 dan –CONH2
Langkah-Langkah
1. Sediakan 3 tabung reaksi yang bersih, lalu masing-masing isilah dengan larutan sampel
sebanyak 2 ml
2. Tambahkan pada setiap tabung 2 mL 2N NaOH dan 1-2 tetes CuSO4 1%
3. Campurlah dengan baik
4. Amati perubahan warna yang terjadi
Hasil
Tujuan
Membuktikan adanya asam amino tirosin, triptofan atau fenilalanin yang terdapat dalam
protein
Dasar Teori
Reaksi pada uji xantoprotein didasarkan pada nitrasi inti benzene yang terdapat pada
molekul protein. Jika protein yang mengandung cincin benzene (tirosin, triptofan dan
fenilalanin) ditambah asam nitrat pekat, maka akan terbentuk endapat putih yang dapat
berubah menjadi kuning ketika ditambahkan dengan 6N NaOH. Senyawa nitro yang
terbentuk dalam suasana basa akan terionisasi dan warnanya berubah menjadi jingga.
Langkah-Langkah
1. Sediakan 4 tabung reaksi yang bersih, lalu masing-masing isilah dengan larutan sampel
sebanyak 2 mL
2. Tambahkan pada setiap tabung 2 mL HNO3 pekat. Perhatikan adanya endapan putih
yang terbentuk.
3. Lalu tambahkan 6N NaOH tetes demi tetes melalui dinding tabung hingga terbentuk
lapisan
4. Amati perubahan warna yang terjadi
Hasil
Tujuan
Membuktikan adanya asam amino tirosin dalam protein
Dasar Teori
Pembentukan warna merah yang disebabkan oleh hasil nitrasi Tyrosin dengan garam
merkuri. Dalam hal ini kita mempergunakan pereaksi (modifikasi) yang mengandung
HgSO4 dalam H2SO4 bersama NaNO2.
Langkah-Langkah
1. Sediakan tabung reaksi yang bersih, lalu isilah dengan larutan sampel protein sebanyak 3
mL
2. Tambahkan pada tabung 1 mL pereaksi millon.
3. Panaskan dengan api selama 1 menit, kemudian dinginkan
4. Tambahkan 1% NaNO2
5. Panaskan dengan hati-hati
6. Amati perubahan warna yang terjadi Hasil positif bila terbentuk larutan berwarna merah
Hasil
Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang saya amati di http:/youtu.be/YjdfZG0N2Uo tentang uji Millon
yang menggunakan salah satu sampel protein hasilnya adalah positif mengandung tirosin,
hal ini dibuktikan dengan larutannya menjadi berwarna merah setelah dicampurkan dengan
pereaksi millon dan 1% NaNO2, pembentukan warna merah yang disebabkan oleh hasil
nitrasi Tyrosin dengan garam merkuri