Anda di halaman 1dari 32

PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

PEMERINTAH YANG BAIK & BERSIH


( Clean and Good Governance )

Oleh
Yanyan Bahtiar, SKp.,M.Kep.

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

Prinsip-prinsip Good Governance


menurut United Nations Development Program (UNDP) :

1. Partisipasi (Participation)
Syarat utama warga negara dalam berpartisipasi :
a. Ada rasa kesukarelaan dan tanpa paksaaan;
b. Ada keterlibatan secara emosional;
c. Memperoleh manfaat, secara langsung dan tidak
langsung dari keterlibatannya.

2. Penegakan Hukum (Rule of Law);


Membangun sistem hukum yang sehat, baik perangkat
lunaknya (software), perangkat keras (hardware) maupun
sumber daya manusianya (humanware)

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

Prinsip-prinsip Good Governance


menurut United Nations Development Program (UNDP) :

3. Transparansi (Transparancy);
Keterbukaan mencakup semua aspek aktivitas yang
menyangkut kepentingan publik, mulai dari proses
pengambilan keputusan, penggunaan dana publik
sampai pada tahapan evaluasi.

4. Daya Tanggap (Responsiveness);


Sektor publik selama ini dianggap tertutup, arogan
dan berorientasi pada kekuasaan.

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

Prinsip-prinsip Good Governance


menurut United Nations Development Program (UNDP) :

5. Berorientasi pada konsensus (Consensus Orientation);


Dalam pengambilan keputusan lebih menitikberatkan
konsensus. Musyawarah merupakan proses, sedangkan
mufakat merupakan hasil.

6. Keadilan/kesetaraan (Equity)
Setiap warga negara memiliki kesempatan yg sama
untuk memperoleh kesejahteraan, walaupun
kemampuan individu berlainan namun sektor publik
harus berperan agar kesejahteraan dan keadilan
seiring sejalan.

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

Prinsip-prinsip Good Governance


menurut United Nations Development Program (UNDP) :

7. Keefektifan & Efisiensi (Effectiveness & Efficiency);


Perlunya kompetisi untuk menciptakan keefektifan dan
efisiensi pada sektor publik.

8. Akuntabilitas (Accountability)
Pertanggungjawaban setiap aktivitas
menyeluruh
kepada publik/masyarakat luas, disamping kepada
atasan.

9. Visi Strategis (Strategic Vision)


Perlunya visi jangka pendek (short-term vision)
dan
panjang (long-term
visi jangkaPUSDIKLATNAKES KEMENTERIANvision ). RI
KESEHATAN
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

TATA KELOLA PEMERITAHAN YANG BAIK & BERSIH

1. Reformasi Birokrasi

2. Sitem Pengendalian Internal Pemerintah

3. Pembangunan zona Integritas

7
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

Reformasi Birokrasi

8
Definisi Birokrasi

 Birokrasi merupakan sistem penyelenggaraan


pemerintahan yg dijalankan pegawai negeri berdasarkan
peraturan perundang-undangan.
 Birokrasi adalah struktur organisasi yg digambarkan dgn
hierarki yg pejabatnya diangkat dan ditunjuk, garis
tanggung jawab dan kewenangannya diatur oleh peraturan
 Birokrasi adalah organisasi yg memiliki jenjang diduduki
oleh pejabat yg ditunjuk/diangkat disertai aturan
kewenangan dan tanggung jawabnya.
 Birokrasi adalah suatu organisasi formal yg
diselenggarakan berdasarkan aturan, bagian, unsur, yg
terdiri atas pakar yang terlatih.
9
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

Reformasi Birokrasi pada dasarnya adalah


proses menata-ulang, mengubah, memperbaiki,
dan menyempurnakan birokrasi agar menjadi
lebih baik (profesional, bersih, efisien, efektif,
dan produktif).
(Sumber: Roadmap
(Sumber: Roadmap RB
RB Kemenkes)
Kemenkes)

10
Reformasi Birokrasi berarti :

Perubahan cara berfikir (Pola pikir, pola sikap & Pola Tindak)

Perubahan Penguasa menjadi Pelayan

Mendahulukan Peranan dari Wewenang

Tidak berpikir hasil produksi tetapi hasil akhir

Perubahan Manajemen Kerja

Mewujudkan pemerintah yg baik, bersih, transparan, &


profesional, bebas KKN melalui penataan kelembagaan,
ketatalaksanaan, SDM, akuntabilitas kinerja yg berkualitas,
efisien, efektif dan kondusif, serta pelayanan yg Prima
(konsisten & transparan)

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

Visi Reformasi Birokrasi

Terwujudnya pemerintah yg amanah atau


tata Pemerintah yg baik

Misi Reformasi Birokrasi

Mengembalikan cita & citra birokrasi pemerintahan


sebagai abdi negara & abdi masyarakat serta dpt
menjadi suri teladan & panutan masyarakat dlm
menjalani kehidupan sehari hari.
12
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

Tujuan Reformasi Birokrasi

Menciptakan birokrasi pemerintah Area perubahan


yg profesional dgn karakteristik yg menjadi
adaptif, berintegritas, berkinerja tujuan reformasi
tinggi, bebas dan bersih KKN, mampu birokrasi
melayani publik, netral, sejahtera, meliputi seluruh
berdedikasi, dan memegang teguh aspek
nilai2 dasar & kode etik aparatur manajemen
negara pemerintahan

13
Sasaran Reformasi Birokrasi

Terwujudnya birokrasi profesional, netral & sejahtera,


mampu menempatkan diri sebagai abdi negara &
abdi masyarakat guna mewujudkan pelayanan
masyarakat yang lebih baik

Terwujudnya kelembagaan pemerintahan yg


proporsional, fleksibel, efektif, efisien di lingkungan
pemerintahan pusat dan daerah.

Terwujudnya ketatalaksanaan (pelayanan publik)


yang lebih cepat tidak berbelit, mudah, dan sesuai
kebutuhan masyarakat.

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


Faktor Sukses Reformasi Birokrasi :

Masih kentalnya budaya paternalistik dlm


1. Komitmen Pimpinan penyelenggra pemerintah Indonesia

Kemauan & keikhlasan penyelenggara


2. Kemauan diri sendiri pemerintahan (birokrasi) utk meroformasi
diri sendiri

Ada persamaan persepsi terhadap


pelaksanaan reformasi birokrasi terutama
3. Kesepahaman dari birokrat sendiri, shg tdk terjadi
perbedaan pendapat yg menghambat
reformasi

SDM aparatur yg berintegritas, netral,


4. Konsistensi kompeten, capable, profesional,
berkinerja tinggi dan sejahtera

15
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

PROGRAM KEMENTERIAN
KESEHATAN DALAM UPAYA
PENCEGAHAN KORUPSI
Strategi Nasional (Stranas) Pencegahan & Pemberantasan Korupsi
Perpres N0. 55 Tahun 2012

6 (enam) Strategi
Melaksanakan upaya-upaya pencegahan
Melaksanakan langkah-langkah strategis dibidang
penegakan hukum
Melaksanakan upaya-upaya harmonisasi penyusunan
peraturan perundang-undangan dibidang pemberantasan
korupsi & sektor terkait lainnya
Melaksanakan kerjasama internasional & penyelamatan
asset hasil Tipikor
Meningkatkan upaya pendidikan & budaya anti korupsi
Meningkatkan koordinasi dlm rangka mekanisme
pelaporan pelaksanaan upaya pemberantasan korupsi
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

Upaya Percepatan RB Ling.Kemenkes


1. Disiplin kehadiran menggunakan absen pringer print
2. Mengisi Sasaran Kinerja pegawai (SKP)
3. Pelayanan Prima
4. Penanda tanganan fakta integritas bagi setiap pelantikan
pejabat di Kemenkes
5. Terlaksananya strategi komunikasi PBAK
6. Sosilaisasi ttg larangan melakukan gratifikasi
7. Pemberlakukan sistem LPSE (lelang dgn sistem elektronik)
8. Layanan publik berbasis teknologi informasi
9. Pelaksanaan LHKPN (laporan kekayaan)
10. Membentuk unit Pengendalian Gratifikasi
11. “Tampa korupsi, korupsi merampas hak masyarakat utk sehat,
hari gini masih terima suap”, ......dll
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

SISTEM PENGENDALIAN
INTERNAL PEMERINTAH (SPIP)
PP 60 TAHUN 2008

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

Visi :
Membawa penumpang ke tujuan dgn selamat,
nyaman dan tepat waktu

Kegiatan Pengendalian
Infokom

Penilaian Risiko
Lingk. Pengendalian
Monev

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


BAYANGKAN ..!!! (JIKA TANPA PENGENDALIAN)

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

Pengertian
Menurut PP 60/2008, Bab I Pasal 1;
SPI adalah proses yang integral pada tindakan dan
kegiatan yang dilakukan secara terus menerus
oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk
memberikan keyakinan memadai atas tercapainya
tujuan organisasi melalui :
1. Kegiatan yang efektif dan efisien
2. Keandalan pelaporan keuangan
3. Pengamanan aset negara, dan
4. Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI 22


PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

5 Unsur SPIP
1. Lingkungan Kondisi dalam instansi pemerintah yang mempengaruhi
Pengendalian efektivitas pengendalian intern

Kegiatan penilaian atas kemungkinan kejadian yang


mengancam pencapaian tujuan dan sasaran
2. Penilaian Risiko instansi pemerintah

Tindakan yg diperlukan untuk mengatasi risiko serta


3. Kegiatan penetapan dan pelaksanaan kebijakan dan prosedur untuk
Pengendalian memastikan bahwa tindakan mengatasi risiko telah
dilaksanakan secara efektif

Proses pengolahan data yg telah diolah dan dpt digunakan


4. Informasi dan untuk pengambilan keputusan serta tersampaikan informasi
komunikasi harus dicatat dan dilaporkan kepada pimpinan instansi
pemerintah dan pihak lain yg ditentukan

Pemantauan harus dpt menilai kualitas kinerja, baik secara


5. MONEV kualitatif dan kuantitatif dari waktu ke waktu dan memastikan
bahwa rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya
dpt segera ditindaklanjuti 23
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS


MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK)
DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI
(WBBM)

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

PENGERTIAN UMUM

1. Zona Integritas (ZI) adalah sebutan atau predikat yg


diberikan kepada Instansi (unit kerja) yg pimpinan dan
jajarannya mempunyai niat (komitmen) u/ mewujudkan WBK
dan WBBM melalui upaya pencegahan korupsi, reformasi
birokrasi dan peningkatan kualitas pelayanan publik;

2. Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) adalah sebutan atau


predikat yg diberikan kepada suatu unit kerja yg memenuhi
syarat indikator hasil WBK dan memperoleh hasil
penilaian indikator proses di atas 75 pd ZI y telah
memperoleh opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dari
BPK atas laporan keuangannya;

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

PENGERTIAN UMUM (Lanjutan)....

3. Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM)


adalah sebutan atau predikat yg diberikan kepada suatu
unit kerja yg memenuhi syarat indikator hasil WBBM
dan memperoleh hasil penilaian indikator proses di
atas 75 pada ZI yg telah memperoleh opini Wajar
Dengan Pengecualian (WDP) dari BPK atas laporan
keuangannya;
4. Unit Kerja adalah Unit/Satuan Kerja di lingkungan
kementrian dan Pemda serendah-rendahnya Eselon III yg
menyelenggarakan fungsi pelayanan kepada masyarakat;

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

PETA ZI, WBK, WBBM


ZONA INTEGRITAS
(K/PEMDA)

WBK

(UNIT KERJA/SATUAN KERJA)

WBBM

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

PAKTA INTEGRITAS DAN PENYELENGGARAAN NEGARA


YANG BERSIH DAN BEBAS DARI KKN

Di harapkan, Pakta Integritas akan


menjadi best practices di semua lini
pembangunan. Pemerintahan Indonesia
masa depan, Insya Allah, akan makin
bersih dari semua wujud tindak pidana
KKN (Presiden RI, 14/08/2009)

Pelaksanaan
Instruksi Presiden Pulau
Pakta Nomor 5 Tahun 2004 Integritas/
Integritas dan Bebas Dari
Korupsi
Nomor 17 Tahun 2011

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI
PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS
PERMENPAN
MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI 60/2012
PROGRAM BERSAMA MENPAN-RB, KPK DAN OMBUDSMAN RI

K/L dan Pemda AMANAT :


Melakukan Tahapan 1. INPRES 5/2004
2. INPRES 17/2011

PENANDATANGANAN DOKUMEN :
1 Pakta Integritas PERMEN PAN
49/2011

PENCANANGAN PEMBANGUNAN : AMANAT :

2
INPRES 17/2011

Zona Integritas
PENETAPAN UNIT KERJA BERINTEGRITAS MENUJU :
3
Wilayah Bebas dari korupsi
WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
NO PEMENUHAN
UNSUR INDIKATOR PROSES
INDIKATOR PROSES ZI MENUJU WBK
(WBK) BOBOT (%)
1 Penandatanganan Dokumen Pakta Integritas 5
2 Pemenuhan Kewajiban LHKPN 6
3 Pemenuhan Akuntabilitas kinerja 6
4 Pemenuhan Kewajiban Laporan keuangan 5
5 Penerapan Kebijakan Disiplin PNS *) 5
6 Penerapan Kode Etik Khusus 4
7 Penerapan Kebijakan Pelayanan Publik *) 6
8 Penerapan whistle blower system Tindak Pidana Korupsi 6
9 Pengendalian gratifikasi 6
10 Penanganan benturan kepentingan (conflict of interest) 6
11 Kegiatan Pendidikan/ Pembinaan & Promosi Anti Korupsi 6
12 Pelaksanaan saran perbaikan yg diberikan o/ BPK/KPK/APIP 5
13 Kebijakan pembinaan purna tugas *) 4
14 Pelaporan transaksi keuangan yang tidak wajar oleh PPATK 6
15 Promosi jabatan secara terbuka *) 3
16 Rekruitment secara terbuka 3
17 Mekanisme pengaduan masyarakat 6
18 Pelaksanaan Pengadaan Barang & Jasa Secara Elektronik 6
19 Pengukuran kinerja individu *) 3
20 Keterbukaan informasi publik 3
100 %
INDIKATOR HASIL WBK/WBBM
NO UNSUR INDIKATOR HASIL WBK WBBM KETERANGAN
1 Nilai ind Persentase maksimum jumlah  Skala 0-10
pegawai yg dijatuhi hukuman disiplin
karena penyalahgunaan keuangan ≥7,0 ≥7,5  Berdasarkan instrumen KPK
eks integritas *)
2 Penilaian Kinerja Unit Pelayanan Publik  Skala 0-1000
≥550 ≥750  Berdasarkan PermenPAN & RB No
38/2012
3 Persentase kerugian negara (KN) yang  Dalam 2 tahun terakhir
belum diselesaikan (%) 0% 0%  Brdsrkn penilaian APIP, BPK atau Kep
APH
4 Persentase maksimum temuan in-efektif  0% jika jml pegawai 100 orang
3% 2%
5 Persentase maksimum temuan in-efisien  <1% jika jml pegawai > 100 orang
5% 3%
6 % mak Jml pegawai yg dijatuhi hukuman  Idem
disiplin kr. Penyalahgunaan keuangan. 1% 0%

7 Persentase pengaduan masyarakat yang  Idem


5% 0%
belum ditindaklanjuti **)
8 Persentase pegawai yang melakukan  Dalam 2 tahun terakhir
tindak pidana korupsi 0% 0%  Berdasarkan kep pengadilan yg telah
mempunyai kekuatan hukum tetap

*) Penerapan menunggu persetujuan dari KPK


**) Khusus masalah maladministrasi yang menjadi tanggung jawab pimpinan unit kerja
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

KESIMPULAN
 Good and Clean Governance merupakan suatu keharusan.
 Pemerintah lebih bertindak sebagai katalis yg menjalankan
fungsi mengarahkan daripada melaksanakan sendiri
berbagai tugas pelayanan umum.
 Wujud Clean & Good Governance adalah penyelenggaraan
pemerintah negara yg solid dan bertanggung jawab, serta
efisiensi dan efektif, dgn menjaga kesinergisan interaksi yg
konstruktif diantara domain negara, swasta dan masya.
 Tata kelola pemerintahan yg baik dan bersih dpt dilakukan
melalui reformasi birokrasi, SPIP, dan Pembangunan ZI.

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Anda mungkin juga menyukai