Anda di halaman 1dari 9

KELOMPOK 1

Aninda Widiawati
Deva Geofahni
Fajar Fazahra Febriawan
Fitria
Hilman Rohmatullah
Ipah Nur Syaripah
Raden Isni Zahra Hayatiningrum
Vira Ayunika Dewi
Kasus 1

Ny N, usia 67 dirawat di Ruang Perawatan Geriatri RS dr. Soekardjo Tasikmalaya


dengan keluhan sesak napas dan mudah lelah. Ny. N sudah mengidap penyakit
hipertensi sejak 20 tahun yang lalu dan memiliki riwayat infark miokard 15
tahun yang lalu. Saat ini tekanan darah 180/100 mmHg, frekuensi nadi 98
x/menit, frekuensi napas 22 x/menit, tampak distensi vena jugularis, terdengar
ronkhi dan edema ekstremitas +2, sianosis, CRT >3 detik
DS:
-Sesak napas
-Mudah lelah
-Hipertensi sejak 20 tahun yang lalu
-Infark miokard 15 tahun yang lalu

DO: Diagnosa Penyakit: Gagal Ginjal Kronik


-Tekanan darah 180/100 mmHg
-Frekuensi nadi 98 x/menit
-Frekuensi napas 22 x/menit
-Tampak distensi vena jugularis
-Terdengar ronkhi
-Edema ekstremitas +2
-Sianosis
-CRT >3 detik
Diagnosa Keperawatan Menurut Nanda
1. Kelebihan volume cairan (00026)
berhubungan dengan gangguan mekanisme 2. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas (00031)
regulasi ditandai dengan: berhubungan dengan sekresi yang tertahan ditandai
dengan:
DO:
- Tampak distensi vena jugularis DO:
- Terdengar ronkhi - Terdapat suara ronchi
- Edema ekstremitas +2 - Nampak sianosis
- CRT >3 detik - Frekuensi nafas: 22x/mnt
- Tekanan darah 180/100 mmH
- Frekuensi nadi 98 x/menit DS:
- Frekuensi napas 22 x/menit - Klien mengatakan sesak nafas
DS:
- S­ esak napas
- Mudah lelah
- Infark miokard 15 tahun yang lalu
NOC

1. Keseimbangan Cairan (0601) 2. Status Pernafasan (0415)

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Setelah dilakukan Tindakan keperawatan selama 2x24
2x24 jam, diharapkan volume dalam tubuh jam. ketidakefektifan jalan nafas dapat teratasi dengan
berkurang. Dengan kriteria hasil: kriteria hasil:
1. Tekanan darah turun menjadi 140/90 mmHg 1. Tidak adanya sianosis
2. Tidak adanya distensi pada vena jugularis 2. Tidak adanya suara ronchi
3. Tidak adanya edema, dibuktikan dengan CRT 3. Irama pernafasan menjadi teratur
2 detik
4. Tidak adanya suara napas adventif
5. Frekuensi napas menjadi 18-20x/menit
NIC
1. Manajemen Hipervolemia (4170) 2. Manajemen Jalan Nafas (3140)
1. Monitor suara paru abnormal 1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
2. Monitor suara jantung abnormal 2. Lakukan fisioterapi dada, sebagai mestinya
3. Monitor distensi vena jugularis 3. Buang secret dengan memotivasi pasien untuk
4. Monitor edema perifer melakukan batuk atau menyedot lendir
5. Timbang berat badan setiap hari dalam waktu 4. Instruksikan bagaimana agar bisa melakukan
yang sama (mis sblm BAK atau sarapan) dan batuk efektif
monitor kecenderungannya 5. Auskultasi suara nafas,catat area yang ventilasinya
6. Monitor pola pernafasan untuk mengetahui menurun atau tidak ada dan adanya suara
adanya gejala edema pulmonar (mis cemas, tambahan
sesak nafas, batuk, dll) 6. Posisikan untuk meringankan sesak nafas
7. Siapkan pasien untuk dilakukan dialisis, sesuai 7. Monitor status pernafasan dan
kebutuhan oksigenasi,sebagaimana mestinya.
8. Tentukan perubahan BB sebelum dan
sesudah dialisis
9. Batasi asupan natrium, sesuai indikasi
10. Instruksikamnpasien dan keluarga
penggunaan catatan input dan output, sesuai
kebutuhan
Diagnosa Keperawatan Menurut SDKI

1. Hipervolemia berhubungan dengan gangguan 2. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif


mekanisme regulasi ditandai dengan: berhubungan dengan sekret yang tertahan ditandai
DO: dengan:
- Tampak distensi vena jugularis DO:
- Terdengar ronkhi - Terdapat suara ronchi
- Edema ekstremitas +2 - Nampak sianosis
- CRT >3 detik - Frekuensi nafas: 22x/mnt
- Tekanan darah 180/100 mmH DS:
- Frekuensi nadi 98 x/menit - Klien mengatakan sesak nafas
- Frekuensi napas 22 x/menit
DS:
- S­ esak napas
- Mudah lelah
- Infark miokard 15 tahun yang lalu
SLKI

1. Status Cairan 2. Bersihan Jalan Nafas

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24
2x24 jam, diharapkan status cairan membaik. jam, diharapkan status cairan membaik. Dengan
Dengan kriteria hasil: kriteria hasil:
1. Pengisian vena meningkat 1. Batuk efektif meningkat
2. Edema menurun 2. Suara rokhi menurun
3. Distensi vena jugularis menurun 3. Sianosis menurun
4. Perasaan lemah menurun 4. Frekuensi nafas membaik (18-20x/menit)
5. Frekuensi nadi membaik, sekitar 70-
90x/menit
6. Tekanan darah membaik (140/90 mmHg)
7. Suara napas tabahan menurun
SIKI
1. Manajemen Hipervolemia (03114) 2. Manajemen Jalan Napas (01011)

Observasi: Observasi:
- Periksa tanda dan gejala hiperbolemia (edema, - Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman,
JVP, suara nafas tambahan usaha)
- Monitor status hemodinamik (frekuensi jantung, - Monitor bunyi napas (Ronkhi)
tekanan darah) - Monitor sputum (warna, jumlah)
Terapeutik Terapeutik
- Timbang berat badan setiap hari diwaktu yang - Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
sama - Lakukan penghisapan lendir
- Batasi asupan cairan dan garam - Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi Edukasi
- Ajarkan cara membatasi cairan - Ajarkan teknik batuk efektif
- Ajarkan cara mengukur asupan dan haluan Kolaborasi
cairan - Kolaborasi pemberianbronkodilator,
Kolaborasi ekspektoran, mukolitik, jika perlu
- Kolaborasi pemberian diuretik
- Kolaborasi penggantian kalium akibat diuretik

Anda mungkin juga menyukai